Acara inti Peresmian tersebut di mulai dengan sambutan dari Ketua Departemen Informasi dan
Budaya, Dra. Sri Indrahti, M. Hum. Kemudian dilanjutkan oleh Dekan Sekolah Vokasi Universitas
Diponegoro, Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si. Prof Budiyono menyampaikan bahwa lab ini nantinya
diharapkan tidak hanya dapat digunakan oleh mahasiswa Departemen Informasi dan Budaya
saja untuk mendukung kegiatan perkuliahan. Harapan beliau adalah agar Lab Layanan Bahasa
dan Informasi Digital ini sesuai namanya, sehingga dapat difungsikan sebagai lembaga belajar
bahasa asing bagi masyarakat yang akan bekerja ke luar negeri.
Setelah memberikan sambutannya, Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si meresmikan Lab Pelayanan
Bahasa dan Informasi Digital dengan pemotongan pita. Selanjutnya, para tamu undangan
dipersilahkan masuk ke dalam Lab Pelayanan Bahasa dan Informasi Digital untuk melihat dan
mencoba fasilitas yang tersedia.
Adapun pemanfaatan lab ini untuk prodi Bahasa Asing Terapan adalah untuk pelaksanaan
kelas mata kuliah dan menunjang kompetensi tertentu, seperti:
1. Praktik Intermediate Listening
2. Praktik Advanced Listening
3. Praktik Intermediate Speaking
4. Praktik Advanced Speaking
5. Praktik Public Speaking
6. Praktik Consecutive Interpreting
Dalam penyampaian materi, beliau menyampaikan bahwa lulusan baru yang ada saat ini
haruslah memiliki berbagai skill berikut ini menurut World Economic Forum yakni : Berfikir
analitis dan inovatif, Mampu belajar secara aktif dan mandiri, Kompleks dalam pemecahan
masalah, Berpikir kritis dan analisis, Kemampuan untuk memimpin dan bersosialisasi, Mampu
memecahkan masalah penalaran, dan membuat ide, Ketahanan, toleransi stres dan fleksibilitas
didunia kerja, Mampu menggunakan teknologi terbaru serta mengontrol dan memodifikasi.
Mr Alex Candra mengatakan jika mahasiswa lulusan kebahasaan masih sangat luas prospek
pekerjaannya, bukan hanya sebagai seorang lulusan pencari kerja akan tetapi mahasiswa
lulusan kebahasaan juga dapat membuka lapangan pekerjaan dan menciptakan ladang
bisnisnya sendiri. Lalu apa saja peluang dan prospek kerja lulusan kebahasaan? Beliau
menyampaikan 4 peluang kerja lulusan kebahasaan yang paling umum adalah
menjadi translator, interpreter, edupreneur, dan pekerja literasi dan budaya.
Mr Alex juga memberikan saran untuk mempersiapkan karir kita saat masih menyandang
status mahasiswa, seperti mencari tahu minat dan bakat, serta karir kerja yang sesuai dengan
diri kita, membangun relasi dengan teman-teman diluar kelas seperti organisasi kampus,
kembangkan diri diluar kampus, megang diperusahaan manapun yang sesuai dengan diri kita.
Terakhir, di pemateri kedua yaitu oleh Mr. Dwi Suprayitno Suhadi, seorang lulusan Japanese
Jokyu 1 & 2 Advance di Japan Foundation Jakarta. Mr. Dwi pun berkarir sampai sekarang
seorang Interpreter Bahasa Jepang. Dalam penyampaian materi yang diberikan, highlights dari
materinya menympaikan tentang hambatan, berupa :
Webinar ini, dilaksanakan dengan dua sesi untuk kedua pembicara dalam pemaparan materi
masing-masing. Dalam sesi pertama ini, Kak Nasywa berbagi tentang pandangannya
mengenai public speaking. Kak Nasywa mengutip dari salah satu kutipan seorang tokoh yaitu
Ralph Emerson, yang berisikan bahwa “pidato adalah kekuatan dan pidato adalah untuk
membujuk, mengubah pandangan”. Jadi, bentuk pengaplikasian public speaking pun beragam
seperti, memandu acara, presentasi dalam kelas, kampanye dan lain-lain. Lalu, karakter yang
perlu dimiliki oleh public speaker, meliputi :
Di sesi selanjutnya, yaitu Kak Falah. Dalam pemaparannya, Kak Falah lebih ke pada
membagikan beberapa tips dari banyak kendala yang dialami ketika public speaking. Terutama
dalam hal gugup. Beberapa tips berikut yang disampaikan oleh Kak Falah :
1. Belajar mengontrol tubuh agar rileks. Dengan cara relaksasi, open posture dan nafas
perut, dan disertai latihan bicara ringan dengan grup-grup kecil,
2. Ubah mindset tentang diri sendiri dan orang lain,
3. Persiapkan dengan baik segala sesuatunya dan latihan,
4. Cari kesempatan sebanyak-banyaknya. Karena, practice makes perfect,
5. Ganti fokus dari dari performance ke komunikasi yang ingin disampaikan.
Pada kesimpulannya baik dari Kak Nasywa dan Kak Falah ketika menghadapi berbagai kendala
dalam mencoba sesuatu teruslah bekerja keras, berpikir positif, percaya akan proses, dan
konsisten.
– Vergina Moluscas –
Serangkaian lomba di Forfest competition terdiri dari: voice over bahasa jepang, voice over
bahasa inggris, English speech atau pidato bahasa Inggris dan Japanese speech atau pidato
bahasa Jepang, yang ditujukan untuk siswa/i SMA (Sekolah Menengah Atas), MA (Madrasah
Aliyah)/Sederajat se – Indonesia.
Demi kelancaran serta ketepatan dalam berkompetisi, panitia Forfest (Foreign Language Festival)
mengadakan technical meeting mengenai kompetisi tersebut yang diadakan pada hari Sabtu, 14
Mei 2022 di platform Zoom Meeting. Technical meeting tersebut diawali dengan penjelasan
lomba English Speech atau pidato bahasa inggris, yang dipaparkan oleh Bunga Balqis Kusuma,
selaku panitia forfest itu sendiri. Dalam pemaparan tersebut dijelaskan bahwa lomba English
Speech merupakan lomba dengan konsep video conference berdurasi pendek di mana peserta
tidak hanya membawakan pidatonya tetapi juga menulis pidato itu sendiri dengan mengangkat
tema keberagaman budaya atau cultural diversity. itu dilanjutkan dengan pemaparan
lomba Japanese Speech atau pidato bahasa Jepang dengan konsep lomba dan ketentuan yang
sama.
Di akhir pemaparan diadakan sesi tanya jawab dengan waktu 15 menit, para peserta dapat
bertanya dengan menggunakan fitur raise hand terlebih dahulu atau menuliskannya
di kolom chat.
“Lalu untuk pengumuman peserta lomba apakah akan diadakan meet kembali seperti saat
ini?” tanya Christina Sekar yang merupakan guru pendamping dari perwakilan Global Sevilla.
“Untuk saat ini mungkin akan kita diskusikan dengan para juri terlebih dahulu, tetapi pastinya kita
akan mengumumkannya dan menginformasikan melalui akun email pribadi peserta dan
akun Instagram kami” ucap Bunga Balqis Kusuma memperjelas.
Event ini merupakan inovasi besar dari mahasiswa Bahasa Asing Terapan dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu pelajar dalam berbahasa asing dan menjadi wadah bagi pelajar dan
masyarakat umum agar lebih mengenal prodi Bahasa Asing Terapan.