A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
Pertemuan 2
3.1.3 Menghitung operasi pembagian
bilangan berpangkat
3.1.4 Menentukan notasi ilmiah dengan
menggunakan konsep bilangan
berpangkat
4.1.1 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan konsep
bilangan berpangkat
Pertemuan 3
3.1.5 Menghitung hasil operasi bilangan
berpangkat pecahan.
3.1.6 Menghitung operasi bentuk akar
berdasarkan sifat-sifatnya.
4.1.2 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan konsep bentuk
akar
Pertemuan 4
3.1.7 Menentukan bentuk sederhana dari
penyebut pecahan bentuk akar
4.1.2 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan konsep bentuk
akar
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1:
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning, metode
diskusi, tanya jawab dan penugasan serta dengan pendekatan saintifik dan mengerjakan
LKPD peserta didik diharapkan mampu:
1. Menghitung operasi pembagian bilangan berpangkat dengan tepat.
2. Menentukan notasi ilmiah dengan menggunakan konsep bilangan berpangkat dengan
tepat.
3. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan konsep bilangan
berpangkat dengan teliti dan tepat.
Pertemuan 2:
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning, metode
diskusi, tanya jawab dan penugasan serta dengan pendekatan saintifik dan mengerjakan
LKPD peserta didik diharapkan mampu:
1. Menentukan hasil pembagian bilangan berpangkat bilangan rasional menggunakan
sifat perkalian bilangan berpangkat dengan tepat.
2. Menuliskan notasi ilmiah dari suatu bilangan melalui diskusi kelompok dengan
cermat.
3. Memecahkan suatu masalah kontekstual yang berhubungan dengan bilangan
berpangkat melalui diskusi kelompok dengan tepat.
Pertemuan 3:
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Think Pair Share (TPS), metode
diskusi, tanya jawab dan penugasan serta dengan pendekatan saintifik dan mengerjakan
LKPD peserta didik diharapkan mampu:
1. Menghitung hasil operasi bilangan berpangkat pecahan dengan teliti dan tepat.
2. Menghitung operasi bentuk akar berdasarkan sifat-sifatnya. dengan teliti dan tepat.
3. Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan konsep bentuk akar
dengan teliti dan tepat.
Pertemuan 4:
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Think Pair Share (TPS), metode
diskusi, tanya jawab dan penugasan serta dengan pendekatan saintifik dan mengerjakan
LKPD peserta didik diharapkan mampu:
a
1. Menentukan bentuk sederhana dari penyebut pecahan dengan bentuk dengan
√b
tepat dan teliti
a
2. Menentukan bentuk sederhana dari penyebut pecahan dengan bentuk
b+ √ c
dengan tepat dan teliti
a
3. Menentukan bentuk sederhana dari penyebut pecahan dengan bentuk
b− √ c
dengan tepat dan teliti
a
4. Menentukan bentuk sederhana dari penyebut pecahan dengan bentuk
√ b+ √ c
dengan tepat dan teliti
a
5. Menentukan bentuk sederhana dari penyebut pecahan dengan bentuk
√ b−√ c
dengan tepat dan teliti
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1:
Fakta:
Dalam bentuk umum perpangkatan a n, a disebut bilangan pokok dan n disebut pangkat
Konsep:
Perpangkatan adalah perkalian berulang dari suatu bilangan yang sama. Bilangan pokok
dalam suatu perpangkatan disebut basis dan banyaknya bilangan pokok yang digunakan
dalam perkalian berulang disebut eksponen.
Sehingga bentuk umum dari perpangkatan adalah
a =a⏟
n
× a ×a × …× a ( n bilanganbulat positif )
a sebanyak n
Keterangan :
a n = bilangan berpangkat
a = bilangan pokok
n = pangkat
Bilangan berpangkat dibedakan menjadi 3, yaitu bilangan berpangkat positif, negatif dan
nol.
Prinsip:
Sifat-Sifat Bilangan Berpangkat
a. a m × an=am +n
b. ¿ = a m ×n
c. (a . b)n=an x bn
am m−n
d. n =a
a
()
n n
a a
e. = n
b b
m
f. a n =√n am
Prosedur:
-
Pertemuan 2:
Fakta
Dalam bentuk umum perpangkatan a n, a disebut bilangan pokok dan n disebut
pangkat
Bilangan bentuk akar ditulis dengan menggunakan lambang √
Konsep
Perpangkatan adalah perkalian berulang dari suatu bilangan yang sama. Bentuk
perpangkatan adalah sebagai berikut : a × a ×a × ⋯ × a=a n (a sebanyak n)
Notasi ilmiah atau bentuk baku ditulis sebagai perkalian dua faktor. Faktor pertama
merupakan bilangan yang lebih besar atau sama dengan 1 tapi kurang dari 10, dan
faktor kedua merupakan bilangan berpangkat dengan bilangan pokok 10.
Bentuk baku (notasi ilmiah) untuk bilangan besar ditulis:
a ×1 0 dengan n bilangan asli dan 1 ≤ a<10
n
Prinsip
Sifat-sifat bilangan berpangkat
a. a m × an=am +n
b. ¿ = a m ×n
c. (a . b)n=an x bn
m
a m−n
d. n =a
a
e. ()a n an
b
= n
b
m
f. a n =√n am
Prosedur : -
Pertemuan 3:
Fakta:
Dalam bentuk umum perpangkatan a n, a disebut bilangan pokok dan n disebut pangkat
Konsep:
Perpangkatan adalah perkalian berulang dari suatu bilangan yang sama. Bilangan pokok
dalam suatu perpangkatan disebut basis dan banyaknya bilangan pokok yang digunakan
dalam perkalian berulang disebut eksponen.
Sehingga bentuk umum dari perpangkatan adalah
a =a⏟
n
× a ×a × …× a ( n bilanganbulat positif )
a sebanyak n
Keterangan :
n
a = bilangan berpangkat
a = bilangan pokok
n = pangkat
Bilangan berpangkat dibedakan menjadi 3, yaitu bilangan berpangkat positif, negatif dan
nol.
Prinsip:
Sifat-sifat bilangan berpangkat
a. a m × an=am +n
b. ¿ = a m ×n
c. (a . b)n=an x bn
am m−n
d. n =a
a
()
n n
a a
e. = n
b b
m
f. a n =√n am
Prosedur : -
Pertemuan 4:
Fakta
Bilangan bentuk akar ditulis dengan menggunakan lambang √
Konsep
a a a √b a√b a
a. Bentuk sederhana dari adalah = × = = √b
√ b √ √b √ b b b
b
a
b. Bentuk sederhana dari adalah
b+ √ c
a a b−√ c a (b−√ c)
= × =
b+ √ c b+ √ c b−√ c 2
b −c
a
c. Bentuk sederhana dari adalah
b− √ c
a a b+ √ c a (b+ √ c )
= × = 2
b− √ c b−√ c b ∓ √ c b −c
c
d. Bentuk sederhana dari adalah
√ a+ √ b
a
=
a
×
√ b−√ c = a( √ b−√ c)
√ b+√ c √ b+ √c √ b−√ c b−c
a
e. Bentuk sederhana dari adalah
√ b−√ c
b+ c a( √b+ √ c)
×√ √ =
a a
=
√ b−√ c √ b−√ c √ b+ √ c b−c
Prosedur
a
a. Langkah-langkah merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar
√b
a
Pecahan (a rasional dan √ b bentuk akar) bagian penyebutnya dapat
√b
dirasionalkan dengan cara mengalikan pecahan tersebut dengan
√ b sehingga
√b
pecahan tersebut menjadi
= × √ = √ = √b
a a b a b a
√ b √b √ b b b
c
b. Langkah-langkah merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar atau
a+ √ b
c
a− √b
c
Dengan menggunakan sifat perkalian bentuk sekawan, penyebut pecahan
a+ √ b
c
atau dapat dirasionalkan dengan cara sebagai berikut:
a− √b
c c a−√ b c (a−√ b)
= × = 2
a+ √ b a+ √ b a−√ b a −b
c c a+ √ b c (a+ √ b)
= × = 2
a− √ b a− √b a+ √ b a −b
c
c. Langkah-langkah merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar atau
√ a+√ b
c
√ a− √b
c
Dengan menggunakan sifat perkalian bentuk sekawan, penyebut pecahan
√ a+√ b
c
atau dapat dirasionalkan dengan cara sebagai berikut:
√ a− √b
c
=
c
×
√a−√ b = c ( √ a−√ b)
√ a+√ b √ a+ √ b √a−√ b a−b
c
=
c
×
√ a+ √b = c ( √a+ √ b)
√ a− √b √ a−√ b √ a+ √b a−b
E. Metode Pembelajaran
Pertemuan 1:
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya Jawab dan penugasan.
Pertemuan 2:
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya Jawab dan penugasan.
Pertemuan 3:
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya Jawab dan penugasan.
Pertemuan 4:
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Think Pair Share (TPS)
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya Jawab dan penugasan.
F. Media Pembelajaran
Alat:
Perangkat Tulis (Papan Tulis dan Spidol), Mistar, Gunting
Bahan:
Kertas Origami
Bahan Ajar:
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
G. Sumber Belajar
a. Kemendikbud. 2017. Buku Guru Matematika SMP/MTs Kelas IX Kurikulum 2013.
Jakarta: Kemendikbud. (Edisi Revisi 2017)
b. Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Matematika SMP/MTs Kelas IX Kurikulum 2013.
Jakarta: Kemendikbud. (Edisi Revisi 2017)
c. Nur Akin, dkk. 2015. Matematika SMP/MTs Kelas IX. KLaten: Intan Pariwara
H. Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 (3 × 40 menit)
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan 15
1. Peserta didik dipersiapkan oleh guru baik secara fisik maupun psikis untuk menit
mengikuti proses pembelajaran seperti berdo’a, disapa dan ditanyakan
keadaannya serta dicek kehadirannya.
2. Peserta didik diberikan motivasi oleh guru mengenai konsep bilangan
berpangkat dan bentuk akar.
3. Melalui tanya jawab, peserta didik diminta untuk mengingat kembali
materi sebelumnya yang berhubungan dengan bilangan berpangkat
(apersepsi).
4. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan yaitu:
a. Peserta didik mampu mengidentifikasi sifat-sifat bentuk bilangan
berpangkat berdasarkan hasil pengamatan dengan tepat.
b. Peserta didik mampu memahami sifat-sifat bentuk bilangan
berpangkat berdasarkan hasil pengamatan dengan cermat.
c. Peserta didik mampu menghitung operasi perkalian bilangan
berpangkat dengan teliti dan tepat.
5. Peserta didik mendengarkan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilakukan:
a. Peserta didik duduk dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 orang
dan berdiskusi untuk melakukan kegiatan yang ada pada LKPD.
b. Setiap kelompok membuat laporan hasil diskusi pada kertas yang telah
disediakan yang selanjutnya akan dipresentasikan di depan kelas oleh
perwakilan kelompok yang ditunjuk guru.
6. Peserta didik ditentukan pasangan dan pembagian kelompoknya.
Kegiatan Inti 90
1. Peserta didik duduk dalam kelompoknya masing-masing kemudian menit
mendapatkan LKPD yang terdapat kegiatan dan soal-soal perpangkatan.
14. Peserta didik juga diminta untuk menentukan bentuk sederhana dari operasi
perkalian bilangan berpangkat dari soal yang ada pada LKPD.
Seperti: 6 6 × 65=⋯
Alternatif penyelesaian: 6 6 × 65=6 11
15. Dari contoh soal yang diberikan peserta didik diarahkan untuk mengajukan
pertanyaan tentang hal-hal yang belum dipaham dari apa yang diamati.
16. Peserta didik diharapkan mengingat kembali operasi bilangan dikelas VII
dan di arahkan agar dapat menggabungkan perhitungan.
(Menalar)
Fase 5: Pembuktian
17. Peserta didik memeriksa kembali jawaban dari hasil diskusi kegiatan
1, 2 dan 3.
18. Seluruh peserta didik mengamati hasil diskusi dan mencatat hal yang
kurang dimengerti.
Fase 6: Menarik Kesimpulan
19. Peserta didik menampilkan hasil diskusi masing-masing kelompok di
depan kelas dan kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok.
20. Guru memberikan penguatan atas presentasi kelompok.
21. Peserta didik dibawah bimbingan guru menyimpulkan hasil diskusi
mengenai konsep perpangkatan dan operasi perkalian berulang, serta
menghitung operasi perkalian pada bilangan berpangkat.
(Mengomunikasikan)
Penutup
1. Peserta didik mengumpulkan latihan yang telah dikerjakan agar bisa 15
diperiksa kebenaran jawabannya menit
2. Guru meninjau hasil kerja peserta didik secara umum yaitu dengan cara
jika ada hal yang tidak dimengerti, guru dapat membahasnya secara
bersama-sama dengan peserta didik
3. Secara klasikal dan melalui tanya jawab peserta didik dibimbing untuk
merangkum isi pembelajaran.
4. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan.
5. “Bagaimana pendapat ananda tentang pembelajaran hari ini? Apakah
ananda senang belajar pada hari ini?
6. Peserta didik diberikan soal Pekerjaan Rumah (PR)
7. Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru
mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu
menentukan hasil pembagian bilangan berpangkat bulat serta tentang notasi
ilmiah (bentuk baku) suatu bilangan.
8. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan membaca hamdallah
sebagai rasa syukur atas ilmu yang telah diperoleh selama proses
pembelajaran.
Pertemuan Ke-2 (3 × 40 menit)
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan 10
1. Peserta didik dipersiapkan oleh guru baik secara fisik maupun psikis untuk menit
mengikuti proses pembelajaran seperti berdo’a, disapa dan ditanyakan
keadaannya serta dicek kehadirannya.
2. Melalui tanya jawab, peserta didik diminta untuk mengingat kembali
materi yang telah dipelajari sebelumnya tentang bentuk umum
bilangan berpangkat dan operasi hitung perkalian pada bentuk
pangkat(apersepsi).
“Ananda tentu sudah mempelajari bentuk umum bilangan berpangkat
dan operasi hitung perkalian pada bentuk pangkat bukan? Apa bentuk
umum dari bilangan berpangkat?bagaimana cara mencari hasil operasi
hitung perkalian pada bilangan berpangkat?
Jawaban yang diharapkan :
a. a n=a × a ×a × a … … ×a , sebanyak n kali .
b. Mencari hasil operasi hitung perkalian bilangan berpangkat adalah
dengan menggunakan sifat a m × an=am +n
Nah, pada saat mencari hasil operasi hitung pembagian bilangan
berpangkat, juga digunakan sifat bilangan berpangkat.”
3. Peserta didik mendengarkan cakupan materi yang akan dipelajari dengan
mengatakan:
“Pada pertemuan ini Ananda semua akan menyelesaikan operasi
hitung pembagian pada bilangan berpangkat dan juga notasi ilmiah”.
4. Peserta didik diberi motivasi oleh guru dengan:
“Adapun materi yang akan kita pelajari pada pertemuan hari ini,
berkaitan dengan agama. Yang tertulis dalam Surat ke 94, Al-
Insyrah (5-7)
y5÷ y2 ( y × y × y × y × y) y
3
(y × y)
25 2× 2× 2× 2× 2 23
=2× 2× 2
22 2× 2
63÷ 62
74÷ 74
4,23÷ 4,22
() ()
1 4 1 2
÷
3 3
7
5
53
am
an
Dengan arahan guru peserta didik dibimbing untuk menemukan sifat-
sifat bilangan berpangkat. (Mengumpulkan informasi)
Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah atau bentuk baku ditulis sebagai perkalian dua faktor. Faktor
pertama merupakan bilangan yang lebih besar atau sama dengan 1 tapi
kurang dari 10, dan faktor kedua merupakan bilangan berpangkat dengan
bilangan pokok 10.
Bentuk baku (notasi ilmiah) untuk bilangan besar ditulis:
a ×1 0 dengan n bilangan asli dan 1 ≤ a<10
n
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan 15 menit
a. Peserta didik dipersiapkan oleh guru baik secara fisik maupun psikis untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan berdoa, disapa dan ditanyakan keadaannya
serta dicek kehadirannya satu per satu.
b. Peserta didik melalui tanya jawab diminta untuk mengaitkan materi yang akan
dipelajari dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu tentang menentukan
bilangan berpangkat atau pangkat dari suatu bilangan jika diketahui hasil
perpangkatannya
Jika 3 x =27 maka x=…
Jika x 3=8 maka x=…
c. Peserta didik diberikan motivasi dengan memperhatikan ilustrasi penerapan
bilangan berpangkat dan bentuk akar dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
lingkup pelajaran matematika.
d. Peserta didik mendengarkan tujuan pembelajaran yaitu:
a. menuliskan bentuk akar ke dalam bentuk pangkat pecahan melalui diskusi
kelompok dengan tepat.
b. menuliskan bentuk pangkat pecahan ke dalam bentuk akar melalui diskusi
kelompok dengan tepat.
e. Peserta didik mendengarkan aspek-aspek yang akan dinilai yakni:
a. Ketertarikan peserta didik menyelesaikan masalah kontekstual fungsi.
b. Sikap kerjasama peserta didik dalam melakukan diskusi kelompok.
c. Ketepatan peserta didik dalam mengerjakan soal dan menarik kesimpulan.
d. Kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal kuis.
f. Peserta didik mendengarkan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan:
a. Peserta didik berdikusi dalam kelompok.
b. Kelompok menyajikan hasil pekerjaan di depan kelas
c. Peserta didik bersama guru membahas hasil pekerjaan kelompok
Inti 90 menit
Siklus 1
Fase 1: Think
Peserta didik diberikan persamaan bilangan berpangkat berikut ini:
x
9 =3
y
16 =2
Berapakah nilai x dan y?
Peserta didik diminta memikirkan penyelesaian dari masalah yang disajikan
Fase 2: Pair
Peserta didik diminta berdiskusi secara berpasangan untuk membahas penyelesaian dari
persamaan tersebut.
Peserta didik diminta untuk mencari informasi dari buku pelajaran tentang bentuk akar
dan bilangan berpangkat pecahan.
16 y =2⇒ 24 y =21
dapat diketahui
1
4 y=1 ⇒ y=
4
1
Jadi, 16 4 =2
Fase 3: Share
Beberapa pasangan peserta didik diminta untuk maju dan menjelaskan hasil
pekerjaannya.
Peserta didik menyajikan gagasannya mengenai pangkat pecahan.
Peserta didik bersama guru membahas mengenai pangkat pecahan.
Siklus 2
Fase 4: Think
Peserta didik disajikan materi tentang materi bentuk akar.
Peserta didik diminta memikirkan hubungan antara pangkat pecahan dan bentuk akar
terkait masalah sebelumnya.
1
1. 9 2 =3 dan √ 9=3
1
2. 16 4 =2 dan √ 4
16=2
Informasi apa yang ananda dapat ketahui dari persamaan-persamaan tersebut? Apakah
hubungan pangkat pecahan dan bentuk akar?
Fase 5: Pair
Peserta didik diminta berdiskusi secara berpasangan untuk membahas hubungan pangkat
pecahan dan bentuk akar.
Peserta didik diminta untuk mencari informasi dari buku pelajaran tentang hubungan
bentuk akar dan bilangan berpangkat pecahan.
Hasil pembahasan yang diharapkan
Bentuk Pangkat Pecahan Bentuk Akar
√ 9=√3 2=√ 32
1 1 2 2
9 2 =(3¿¿ 2)2 =3 2 ¿
√4 16= √2 4
1 1 4 4
16 4 =( 2¿ ¿ 4) 4 =2 4 ¿
Fase 6: Share
Beberapa pasangan peserta didik yang berbeda diminta untuk maju dan menjelaskan
hasil pekerjaannya.
Peserta didik menyajikan gagasannya mengenai hubungan pangkat pecahan dan bentuk
akar.
Peserta didik bersama guru membahas mengenai cara mengubah bilangan berpangkat
pecahan ke bentuk akar dan sebaliknya.
m
a n =√ a
n m
Penutup 15
1. Peserta didik dengan bimbingan guru melalui tanya jawab membuat kesimpulan Menit
tentang apa yang telah dipelajari dari kegiatan pembelajaran hari ini.
Beberapa peserta didik ditanya “Apa yang telah ananda pelajari pada hari ini?”
2. Peserta didik diberikan soal kuis dan diminta menyelesaikannya secara individu,
setelah selesai dikumpulkan kepada guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru merefleksi kegiatan pembelajaran seperti
membahas hal positif dan kendala-kendala selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
4. Peserta didik diinformasikan untuk mempelajari materi selanjutnya tentang
merasionalkan bentuk akar di rumah.
5. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengucap kalimat syukur (Alhamdulillah)
dan berdoa semoga apa yang telah dipelajari dapat dipahami dengan baik dan
bermanfaat.
I. Teknik Penilaian
No Kompetensi Yang Diukur Teknik Penilaian
1 Sikap Observasi dan pengamatan
2 Pengetahuan Tes Tertulis
3 Keterampilan Portofolio
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian yang digunakan adalah Tes Tulis. Berikut Instrumen soalnya :
b. ()()()
1
5
×
1
5
×
1
5
2. Tentukan nilai dari a. 32 ×9 ×3 5 2
perpangkatan berikut ¿ 9 × 9× 81 2
ini. ¿ 19683 2
( ) (( ) )
a. 32 ×9 ×3 5 1
3
−1
4 2 2
b. ×
( ) (( ) )
4 2
1 3 −1 2 2
b. × 2
2 2
= ×(
2 )
8
1 −1
8
2
1 1
= × 2
8 64
1
=
512
3 a. Tentukan 4
( 6 2 ) ÷3 3=¿ 1
36 4 ÷ 33 =… 2
8 3
6 ÷ 3 =¿ 2
( 2 ×3 )8 ÷ 33 2
( 28 ×3 8 ) ÷ 33=¿
2
28 ×35
4 ( √ 7−√ 5) 2
¿
7−5
4 ( √ 7−√ 5) 2
¿
2 2
¿ 2( √ 7−√ 5)
c.
√ 8−√ 3
√ 3+ √ 2
5
√ 8−√ 3 x √ 3−√2 = ( √8−√ 3)( √3−√ 2)
√ 3+ √ 2 √ 3−√2 (√ 3+ √ 2)( √3−√2)
¿√
24− √ 16−√ 9+ √ 6 2
√ 9−√ 6+√ 6−√ 4
2 √ 6−4−3+ √6 2
¿
3−2
2
¿ 3 √ 6−7
SKOR MAKSIMUM 62
NIP
NIP