Anda di halaman 1dari 14

Petunjuk dan Bukti Evolusi Berdasarkan

Artificial
Makalah Ini Diselesaikan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Evolusi

Dosen Pengampu: Khairuna, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Annisa Aulia Nanda (0310202040)

Ayu Sahara Tumanggor (0310202047)

M. Reza (0310201030)

Linawati (0310202043)

Febrianti Putri Lubis (0310191018)

PRODI TADRIS BIOLOGI - 2

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai
“Petunjuk dan Bukti Evolusi berdasarkan Artificial”. Tugas ini kami selesaikan untukmemenuhi
salah satu mata kuliah Evolusi.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Dosen mata kuliah yang bersangkutan Ibu Khairuna, M.Pd yang telah memberikan tugas
kepada penulis demi menumbuh kembangkan wawasan dan pengetahuan penulis. Sebelumnya
penulis memohon maaf apabila penulisan tugas ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan pada penulisan
tugas selanjutnya.

Medan, 28 Maret 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

2.1 Petunjuk Evolusi Berdasarkan Bukti Artifisial ................................................... 2

2.2 Bukti-Bukti Artificial Yang Menjadi Petunjuk Evolusi......................................... 2

2.2.1 Anatomi Perbandingan ................................................................................. 3

2.2.2 Organ yang mengalami Rudimentasi ........................................................ 4

2.2.3 Embriologi Perbandingan ......................................................................... 5

2.2.4 Perbandingan Fisiologi ............................................................................. 6

2.2.5 Petunjuk Secara Biokimia......................................................................... 6

2.2.6 Petunjuk melalui Artifical Selection ......................................................... 8

2.3 Integrasi Ayat Al-Qur’an ................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 10

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 10

3.2 Saran ................................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evolusi mempelajari tentang proses perubahan yang terjadi pada makhluk


hidup. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup menurut teori evolusi terjadi
secara berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan masa dan tempat.
Terjadinya evolusi ini dapat dibuktikan dengan adanya petunjuk evolusi, baik bukti
fosil maupun bukti artificial.
Petunjuk evolusi berdasarkan fosil adalah petunjuk yang mendukung teori
evolusi karena dapat dibandingkan antara fosil terdahulu dengan makhluk hidup
sekarang. Namun adakalanya petunjuk berdasarkan fosil meragukan karena
biasanya tidak utuh dan banyak terjadi pemalsuan oleh beberapa pihak.
Kemajuan IPTEK mendukung semakin berkembangnya pencarian bukti teori
evolusi. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen
dalam suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya
perubahan pada makhluk hidup. Selain dengan bukti fosil, evolusi dapat dibuktikan
dengan adanya petunjuk artificial. Petunjuk evolusi berdasarkan artifisial merupakan
petunjuk hasil buatan manusia, yaitu petunjuk yang dibuat oleh manusia melalui
kerja laboratorium. Hasil dari penelitian berupa eksperimen ini lebih dapat diterima
dan dipertanggung jawabkan kebenarannya.1

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan petunjuk evolusi berdasarkan bukti artifisial?


2. Apa sajakah bukti artificial yang menjadi petunjuk evolusi?
3. Integrasi Ayat Al-Qur’an apa yang berhubungan dengan evolusi ini?

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian petunjuk evolusi berdasarkan bukti artifisial.
2. Untuk mengetahui bukti-bukti artificial yang menjadi petunjuk evolusi.
3. Untuk mengetahui Integrasi ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan evolusi ini.

1
Campbell, Neil A, et all. 2009. Biologi. Jakarta: Erlangga
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Petunjuk Evolusi Berdasarkan Bukti Artifisial

Teori evolusi mempelajari tentang proses perubahan yang terjadi pada


makhluk hidup. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup menurut teori evolusi
terjadi secara berangsur-angsur menuju ke arah yang sesuai dengan masa dan tempat
(Widodo, 2003). Petunjuk evolusi berdasarkan artificial adalah petunjuk yang
mendukung teori evolusi karena dapat dibandingkan antara fosil terdahulu dengan
makhluk hidup sekarang. Namun adakalanya petunjuk berdasarkan fosil meragukan
karena biasanya tidak utuh dan banyak terjadi pemalsuan oleh beberapa pihak.
Kemajuan IPTEK mendukung semakin berkembangnya pencarian bukti
evolusi. Salah satunya adalah melalui pembuktian artificial. Petunjuk
evolusi berdasarkan artifisial merupakan petunjuk hasil buatan manusia, yaitu
petunjuk yang dibuat oleh manusia melalui kerja laboratorium. Di laboratorium,
peneliti dapat mengkondisikan lingkungan dan mengontrol banyak variabel.
Eksperimen dilakukan untuk mengetahui bagaimana semua organisme dapat
berbeda-beda satu sama lain. Hasil dari penelitian berupa eksperimen ini lebih dapat
diterima dan dipertanggungjawabkan kebenarannya.2

2.2 Bukti-Bukti Artificial Yang Menjadi Petunjuk Evolusi

Beberapa pembuktian teori evolusi melalui bukti artificial antara lain dengan:

➢ Anatomi perbandingan

➢ Organ yang mengalami rudimentasi


➢ Embriologi perbandingan
➢ Perbandingan fisiologi
➢ Petunjuk secara biokimia
➢ Petunjuk melalui artificial selection
2.2.1 Anatomi Perbandingan

2
Kartika, S. 2012. Petunjuk Evolusi Berdasarkan Bukti Artificial. (Online).

2
Anatomi perbandingan adalah ilmu yang mempelajari mengenai
persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup. Ilmu ini berkaitan erat
dengan biologi evolusi dan filogeni (ilmu evolusi pada spesies-spesies).
Dari studi anatomi perbandingan dapat diketabui bahwa alat-alat
fungsional pada berbagai binatang yang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

➢ Homologi

Petunjuk tentang adanya evolusi dapat dipelajari dari studi tentang


struktur organ berbagai makhluk hidup yang memiliki kesamaan.
Misalnya anggota tubuh yang dimiliki oleh vertebrata. Semua anggota
gerak vertebrata berupa sepasang tangan, kaki, sayap. Anggota gerak
tersebut memiliki jari, adanya tulang radius, dan ulna, dan sebagainya.
Anggota gerak tersebut dimiliki oleh semua kelompok vertebrata.
Kesamaan anggota gerak tidak hanya meliputi tulang, tetapi juga otot,
saraf, persendian dan pembuluh darah. Semua kesamaan menunjukkan
bahwa organ tersebut berasal dari struktur yang sama dan biasanya kita
kenal dengan istilah homolog.3

Gambar 2.1 strukur homolog alat gerak depan mamalia

➢ Analogi

Anggota gerak depan cicak dan kadal untuk berjalan, sayap burung
dan sayap kelelawar untuk terbang, keseluruhan anggota gerak tersebut
homolog dengan kaki depan kuda atau tangan manusia. Berlainan hal nya

3 Maranti, Elis. 2013. Struktur Homolog (Online),

3
dengan sayap serangga atau kaki udang. Struktur sayap burung dan sayap
kelelawar berbeda dengan sayap serangga maupun kupu-kupu, meskipun
fungsinya sama. Hal ini disebabkan karena asal-usul organ tersebut tidak
sama. Kesamaan fungsi namun berbeda asalnya disebut analog.

Gambar 2.2 strukur analog sayap kupu-kupu,


burung dan sayap kelelawar
2.2.2 Organ yang Mengalami Rudimentasi
Rudimentasi organ merupakan petujuk adanya evolusi. Organ yang
berguna pada suatu makhluk hidup, pada makhluk hidup lain kurang
berfungsi. Contoh tulang ekor pada manusia kurang berfungsi, namun pada
kelompok mamalia lain sangat berkembang dan berfungsi sebagai ekor.

Organ yang mengalami rudimentasi juga disebut dengan organ


vestigial. Kata vestigial merujuk pada bagian anatomi hewan yang memiliki
fungsi minimal ataupun sama sekali tidak berfungsi. Struktur yang tidak
berfungsi ini merupakan sisa-sisa organ tubuh leluhur yang pernah berfungsi.
Misalnya pada ikan paus, paus memiliki tulang vestigial yang tampak seperti
sisa tulang kaki leluhur paus yang berjalan di daratan. Manusia juga
memiliki struktur vestigial, contohnya tulang ekor, rambut badan (termasuk
pula cutis anserina).

Organ yang mengalami rudimentasi juga disebut dengan organ


vestigial. Kata vestigial merujuk pada bagian anatomi hewan yang memiliki
fungsi minimal ataupun sama sekali tidak berfungsi. Struktur yang tidak
berfungsi ini merupakan sisa-sisa organ tubuh leluhur yang pernah berfungsi.
Misalnya pada ikan paus, paus memiliki tulang vestigial yang tampak seperti

4
sisa tulang kaki leluhur paus yang berjalan di daratan. Manusia juga
memiliki struktur vestigial, contohnya tulang ekor, rambut badan (termasuk
pula cutis anserina)4

2.2.3 Embriologi perbandingan

Embrio hewan bersel banyak mengalarni kesamaan perkembangan


embrio, berawal dari zygot menjadi blastula lalu gastrula, kemudian mengalami
diferensiasi sehingga terbentuk bermacam-macam alat tubuh. Ernest Haeckel,
mengatakan tentang adanya peristiwa ulangan ontogeni yang serupa dengan
peristiwa filogeninya, dia sebut teori rekapitulasi. Contoh adanya rekapitulasi
adalah perkembangan terjadinya jantung pada mamalia yang dimulai dengan
perkembangan yang menyerupai ikan, selanjutnya menyerupai embrio amfibi,
selanjutnya menyerupai perkembangan embrio reptil.

Contoh informasi dari perbandingan pertumbuhan adalah adanya celah


insang pada embrio vertebrata. Celah-celah insang pada ikan dewasa akan
tumbuh menjadi insang, sedangkan pada reptilian, aves dan mamalia dewasa
tidak tumbuh menjadi insang, kecuali pada beberapa amfibia, kesamaan juga
diperlihatkan pada perkembangan embrio vertebrata. Ditunjukkan bahwa hampir
semua embrio mempunyai struktur dasar yang sama. Hal ini dapat diterangkan
dengan homologi. Meskipun semua vertebrata memiliki banyak ciri
perkembangan embrio yang sama, tidak benar bahwa mamalia pertama-tama
mengalami tahapan perkembangan ikan, kemudian tahapan amphibian dan
seterusnya. Ontogeni dapat memberikan petunjuk untuk filogeni, tetapi
penting untuk diingat bahwa semua tahapan perkembangan itu bisa berubah
sepanjang proses rentetan proses evolusi yang panjang. 5

4
Campbell, Neil A, et all. 2009. Biologi. Jakarta: Erlangga
5
Amri. 2020. Buku Ajar Evolusi. Parepare : UMPAR PRESS

5
Gambar 2.3 perkembangan embrio vertebrata

2.2.4 Perbandingan Fisiologi

Perbandingan fisiologi membandingkan perbandingan kemiripan


dalam hal faal berbagai makhluk hidup mulai dari mikroorganisme sampai
manusia. Kesamaan faal atau proses fisiologis contohnya adalah proses
respirasi semua organisme yang membutuhkan oksigen. Selain itu,
pembentukan ATP dan kegunaannya dalam proses metabolisme relatif
sama pada semua organisme. Adanya kesamaan faal atau proses fisiologis
organisme menunjukan kekerabatan antar organisme.

2.2.5 Petunjuk Secara Biokimia

Hubungan evolusi diantara spesies dicerminkan dalam DNA dan


proteinnya, dalam gen dan produk gennya. Jika dua spesies memiliki pustaka
gen dan protein dengan urutan monomer yang sangat bersesuaian, urutan itu
pasti disalin dari nenek moyang yang sama. Organisme yang secara taksonomi
berbeda jauh, seperti manusia dan bakteri memiliki beberapa protein yang
sama, misalnya sitokrom c, suatu protein yang terlibat dalam respirasi seluler
pada semua spesies aerob.

Mutasi telah menggantikan asam amino di beberapa tempat pada protein


tersebut selama perjalanan panjang evolusi, tetapi molekul sitokrom c pada
semua spesies sangat mirip dalam struktur dan fungsi. Tidak jauh berbeda,
perbandingan jumlah asam amino yang berbeda dalam hemoglobin pada
beberapa vertebrata memperkuat bukti-bukti paleontologi dan anatomi
perbandingan mengenai hubungan evolusioner diantara spesies-spesien
tersebut.Suatu kode genetik yang sama merupakan bukti yang tak

6
terbantahkan mengenai fakta bahwa semua kehidupan saling berhubungan.

Dengan demikian jelas, bahasa kode genetik telah diturunkan melalui


semua cabang pohon kehidupan sejak permulaan munculnya kode genetik
tersebut pada bentuk kehidupan yang lebih awal. Dengan demikian biologi
molekuler telah menambahkan babak terbaru pada bukti-bukti bahwa evolusi
adalah dasar kesatuan dan keanekaragaman kehidupan.

Kekerabatan antara berbagai jenis makhluk hidup dapat diuji secara


biokimia.Salah satu percobaan biokimia yang dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat kekerabatan berbagai organisme adalah uji presipitin oleh
Natael. Dasar percobaan ini adalah adanya presipitin atau endapan pada suatu
reaksi antigen-antibodi. Banyak sedikitnya endapan yang terbentuk dapat
digunakan untuk menentukan jauh dekatnya kekerabatan antara suatu
organisme yang satu dengan organisme yang lainnya. Percobaan tersebut
adalah sebagai berikut : kelinci disuntik dengan serum manusia berulang kali.
Selang beberapa waktu kemudian, serum kelinci diambil dan dianalisis.

Ternyata telah mengandung zat anti ini terbentuk karena adanya


antigen yang masuk, yaitu serum darah manusia. Serum kelinci yang telah
mengandung zat anti disuntikkan ke dalam berbagai jenis makhluk hidup,
berturut-turut manusia, gorila, orang hutan, babon, kucing, anjing, banteng, dan
lain-lain. Selang beberapa waktu, darah manusia dan hewan-hewan yang
disuntik dengan serum kelinci dianalisis ternyata mengandung presipitin yang
berbeda-beda kadarnya.

Banyaknya endapan ditentukan oleh jauh dekatnya kerabat antara kelinci


dengan makhluk – makhluk tersebut. Makin jauh kekerabatannya makin banyak
6
presipitinnya.

6
Victoria Henuhili. 2012. Evolusi. Yogyakarta : UNY PRESS.

7
2.2.6 Petunjuk Melalui Artificial Selection

Manusia telah memodifikasi spesies selama bergenerasi dengan cara


memilih, dan melakukan breeding antar individu-individu yang memiliki
sifat-sifat (trait) yang diharapkan. Proses ini disebut artificial selection.
Sebagai akibatnya, tumbuhan dan hewan yang telah di-breeding seringkali
tidak menyerupai hewan/ tumbuhan moyangnya. Salah satu contoh artificial
selection adalah domestikasi.

Domestikasi adalah pembudidayaan hewan atau tumbuhan liar sehingga


bermanfaat sesuai dengan keinginan manusia. Domestikasi terkadang dapat
menghasilkan variasi baruatau spesies yang berbeda dengan induknya. Variasi
yang terbentuk dari proses domestikasi menunjukan bahwa suatu organisme
dapat berevolusi. Mengubah tanaman dan hewan liar menjadi tanaman dan
hewan yang dapat dikuasai dan bermanfaat sesuai dengan keinginan manusia
adalah akibat dari peristiwa domestikasi. Contohnya penyilangan burung
merpati, sehingga dijumpai adanya 150 variasi burung, yang di antaranya
begitu berbeda hingga dapat dianggap sebagai spesies berbeda. Contoh lainnya
adalah menyilangkan tanaman dengan variasi pada berbagai bagian tubuhnya,
misalnya tumbuhan wild mustard dapat menghasilkan tanaman yang
memiliki ciri khusus yang sangat berbeda dengan tanaman aslinya (wild
mustard).7

7
Widodo. 2003. Evolusi. Malang : Universitas Negeri Malang

8
Gambar 2.4 Artificial Selection Pada Tanaman Wild Mustard

2.3 Integrasi Ayat Al-Qur’an


Pada pembahasan evolusi ini terdapat pada Surah Al-Ankabut ayat 20 :

َ ‫شاَة‬ ‫ْف َبدَا َ ْالخ َْلقَ ث ُ َّم ه‬


ُ ِ‫ّٰللاُ يُ ْنش‬
ْ َّ‫ئ الن‬ ُ ‫ض فَا ْن‬
َ ‫ظ ُر ْوا َكي‬ ِ ‫قُ ْل ِسي ُْر ْوا فِى ْاْلَ ْر‬

ْ ‫ّٰللاَ َع ٰلى ُك ِل ش‬
‫َيءٍ َق ِديْر‬ ْٰ
‫اْل ِخ َرة َ ۗا َِّن ه‬

Artinya :

“Katakanlah, Berjalanlah kalian di muka bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah


memulai penciptaan-Nya) yakni menciptakan orang-orang yang sebelum kalian,
kemudian Dia mematikan mereka (lalu Allah menjadikannya sekali lagi, Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu) antara lain ialah memulai dan mengulanginya.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
➢ Petunjuk evolusi berdasarkan artifisial merupakan petunjuk hasil buatan
manusia,yaitu petunjuk yang dibuat oleh manusia melalui kerja laboratorium.

➢ Pembuktian teori evolusi melalui bukti artificial antara lain dengan


anatomi perbandingan, organ yang mengalami rudimentasi, embriologi
perbandingan, perbandingan fisiologi, petunjuk secara biokimia, dan petunjuk
melalui artificial selection.

3.2 Saran
Dengan semakin berkembangnya IPTEK, maka upaya untuk mencari
pembuktian evolusi dapat semakin berkembang sehingga perlu adanya tinjauan
kembali tentang studi untuk mengungkap petunjuk adanya evolusi melalui bukti
artifisial sehingga pembaca yang ingin mengkaji tentang topic ini dapat menambahkan
informasi baru untuk mencapai kelengkapan informasi
Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Amri. 2020. Buku Ajar Evolusi. Parepare : UMPAR PRESS

Campbell, Neil A, et all. 2009. Biologi. Jakarta: Erlangga


Kartika, S. 2012. Petunjuk Evolusi Berdasarkan Bukti Artificial. (Online),
(https://dokumen.tips/documents/makalah-evolusi-artificial.html), diakses 27
Maret 2023.
Maranti, Elis. 2013. Struktur Homolog (Online), (http:// notes. elisyamaranti.
com/2013/02/perbandingan-anatomi.html), diakses 27 Maret 2023.

Victoria Henuhili. 2012. Evolusi. Yogyakarta : UNY PRESS.


Widodo. 2003. Evolusi. Malang : Universitas Negeri Malang

11

Anda mungkin juga menyukai