Anda di halaman 1dari 73

LAPORAN PELAKSANAAN

PRAKTIK MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN


DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Disusun Oleh:
Fitri 2210106070
Safrida Nur ‘Aini 2210106084
Fitri Ariyana 2210106107

PROGRAM PENDIDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2023
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Makalah : “Manajemen Pelayanan Kebidanan di


Ruang VK RSUD dr. Soedirman
Kebumen”
2. Identitas
Fitri 2210106070
Safrida Nur ‘Aini 2210106084
Fitri Ariyana 2210106107
a. Nama/NIM :

b. Prodi : Profesi Bidan


c. Fakultas : Ilmu Kesehatan
d. Perguruan Tinggi : Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3. Lokasi Praktik Manajemen
Pelayanan Kebidanan
a. Nama Tempat : RSUD dr. Soedirman Kebumen
b. Alamat : Jl. Lkr. Selatan, Kenteng, Muktisari, Kec.
Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa
Tengah 54317
4. Waktu Pelaksanaan Praktik : 4 minggu (23 Januari –18 Februari 2023)
Manajemen Pelayanan
Kebidanan

Kebumen, ….. Februari 2023


Mengetahui, Mahasiswa
Pembimbing Lahan

(Rahmi Isti N, S.ST., Bdn) (Fitri Ariyana)

Menyetuui,
Pembimbing Pendidikan
(Andri Nur Sholihah, S.ST., M.Kes)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


    Alhamdulillahirabbil’alaamin. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penyusunan laporan stase manajemen kebidanan. 
    Penyusunan laporan manajemen kebidanan ini tidak akan terlaksana tanpa
bantuan, bimbingan dan kerjasama dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan
kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Warsiti, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta 
2. M. Ali Imron, S.Sos., M.Fis selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta 
3. Nidatul Khofiyah, S.Keb., Bd., M.PH, selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta.
4. Andri Nur Sholihah, S.ST., M.Kes, selaku pembimbing pendidikan.
5. Rahmi Isti N, S.ST, Bdn selaku pembimbing lahan ruang bersalin (VK) RSUD
Kebumen.
Penulis menyadari segala kekurangan dan keterbatasan dalam menyusun
laporan manajemen kebidanan ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritik ndan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga Allah SWT
selalu memberikan kelimpahan rahmat-Nya kepada kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Kebumen, Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 6
C. Manfaat 6
D. Waktu dan Tempat 7
E. Rencana Kegiatan 7
BAB II PENGKAJIAN 8
A. Visi, Misi, dan Motto Tempat Praktik 8
B. Sumber Daya Manusia (M1-MAN) 9
C. Sarana dan Prasarana (M2-MATERIAL) 21
D. Metode Penerapan Asuhan Kebidanan (M3-METHODE) 32
E. Sumber Dana (M4-MONEY) 35
F. Pemasaran (M5-MARKETING) 35
G. Analisis SWOT 36
H. Skor Analisis SWOT 43
I. Plan Of Action 44
BAB IV PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEGIATAN 45
BAB V PENUTUP 47
DAFTAR PUSTAKA 48
LAMPIRAN 49
DAFTAR LAMPIRAN

DENAH RUANG BERSALIN (VK)


DENAH ALUR PELAYANAN
SISTEM PENUGASAN RUANG BERSALIN (VK)
ANGGOTA BIDAN RUANG (VK)
STRUKTUR ORGANISASI
FORMAT TIMBANG TERIMA / TRANSFER PASIEN
FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRITAS
(SOAP)
FORMAT LEAFLET
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2019 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (Supartiningsih, 2017)
juga mendefinisikan rumah sakit adalah suatu organisasi yang dilakukan oleh
tenaga medis professional yang terorganisir baik dari sarana prasarana
kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta
pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. (Bramantoro, 2017) juga
menjelaskan bahwa rumah sakit merupakan suatu fasilitas pelayanan
kesehatan yang melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasil guna pada upaya penyembuhan dan pemulihan yang terpadu dengan
upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
RSUD Dr. Soedirman Kebumen sebagai tempat layanan umum yang
didalamnya terdapat aktifitas kolaburatif yang melibatkan pasien,
pengunjung, pedagang, karyawan rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah
sakit. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu diupayakan penyediaan
fasilitas layanan kesehatan yang aman bagi semua orang yang berkunjung
kerumah sakit maupun untuk masyarakat sekitar rumah sakit. Berdasarkan
visi RSUD dr. Soedirman Kebumen yaitu “Menjadi Rumah Sakit Moderen,
Profesional, Pusat Rujukan Kegawatan Medis dan Spesialistik”. Maka
diperlukan manajemen untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
yang sistemik, intergratif, tersturtur, dan berkesinambungan.
Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, menurut Peraturan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019 Rumah Sakit dikategorikan
menjadi dua yaitu Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus. Pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit umum terdiri dari: Pelayanan
medik; Pelayanan keperawatan dan kebidanan; Pelayanan penunjang medik;
Pelayanan penunjang nonmedik. Rumah Sakit khusus memberikan pelayanan
utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin
ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
Macam-macam Rumah Sakit khusus yaitu: ibu dan anak, mata, gigi dan
mulut, ginjal, jiwa, infeksi, telinga-hidung-tenggorok kepala leher, paru,
ketergantungan obat, bedah, otak, orthopedic, kanker, dan jantung-pembuluh
darah. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit khusus terdiri
diri: Pelayanan medik; Pelayanan keperawatan dan/atau kebidanan;
Pelayanan penunjang medik; Pelayanan penunjang nonmedik.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2019
berdasarkan kelasnya rumah sakit umum dikategorikan ke dalam 4 kelas
mulai dari A,B,C,D. Keempat rumah sakit tersebut diklasifikasikan menjadi:
1. Rumah Sakit Umum Tipe A
Merupakan rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis dan subspesialis secara luas, rumah sakit ini telah ditetapkan
sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (top referral hospital) atau
disebut juga rumah sakit pusat.
2. Rumah Sakit tipe B
Merupakan rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis luas dan subspesialis terbatas.
3. Rumah Sakit tipe C
Merupakan rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis terbatas, mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
paling sedikit 4 spesialis dasar: pelayanan penyakit dalam, pelayanan
bedah, pelayanan kesehatan anak, serta pelayanan kebidanan dan
kandungan.
4. Rumah Sakit tipe D
Rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik paling sedikit 2 dari 4 spesialis dasar.
Rumah sakit dalam PONEK harus mampu menangani kasus rujukan yang
tidak mampu dilakukan petugas kesehatan di tingkat layanan primer (dokter,
bidan, perawat). Pelayanan ini disediakan selama 24 jam. Pelayanan PONEK
meliputi stabilisasi di UGD dan persiapan obat definitif, penanganan kasus
gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan, penanganan operatif
tepat dan cepat (laparotomi dan seksio serkaria), perawatan intensif ibu dan
bayi, serta pelayanan asuhan antenatal risiko tinggi. Ruang lingkup pelayanan
rumah sakit PONEK dibagi dalam 2 kelas:
1. Kelas C
- Pelayanan fisiologis (pelayanan kehamilan, persalinan, nifas, asuhan
bayi baru lahir, imunisasi dan SDIDTK)
- Pelayanan dengan risiko tinggi (antenatal, intranatal, postnatal)
- Pelayanan kesehatan neonatal
- Pelayanan ginekologis
- Perawatan khusus/ high care unit dan transfusi darah
2. Kelas B
Pada pelayanan kelas B ini juga menyediakan 5 pelayanan seperti di
kelas C, hanya saja dengan sarana yang lebih memadai, seperti adanya
layanan ICU dan NIC, asuhan bayi dengan level 2, dan terdapat perawatan
intensif untuk neonatus.
Rumah sakit PONEK diwajibkan memiliki sarana pemeriksaan penunjang
sebagai berikut:
1. Pelayanan darah (penyediaan darah, pemeriksaan darah, dan
bekerjasama dengan unit penyedia darah lainnya).
2. Perawatan intensif (pemantauan cairan, pengawasan gawat napas/
ventilator, dan perawatan sepsis)
3. Pencitraan (radiologi dan USG ibu dan bayi)
4. Laboratorium (pemeriksaan darah dan urin rutin, kultur darah dan
urin, dan pemeriksaan kimia lainnya).
Tidak semua rumah sakit dapat dijadikan rujukan/ sebagai PONEK,
rumah sakit tersebut harus memenuhi kriteria umum sebagai berikut:
1. Memiliki dokter jaga terlatih di UGD untuk menangani kasus
emergensi umum maupun obstetri dan neonatal
2. Tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) telah mengikuti
pelatihan tim PONEK di rumah sakit (meliputi resusitasi neonatus,
kegawatdaruratan obstetri dan neonatus)
3. Memiliki SOP penerimaan dan penanganan pasien
kegawatdaruratan obstetri dan neonatus
4. Memiliki kebijakan yang tidak memberlakukan uang muka untuk
pasien gawatdarurat obstetrik dan neonatus
5. Memiliki prosedur pendelegasian wewenang tertentu
6. Memiliki standard response time di UGD 10 menit, kamar bersalin
<30 menit, dan pelayanan darah <1 jam
7. Tersedia kamar operasi 24 jam
8. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi <30
menit
9. Memiliki tim yang siap sedia jika ada kasus darurat
10. Dukungan dari semua pihak tim PONEK (dokter obsgyn, dokter
anak, dokter anestesi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain,
dokter umum, perawat, dan bidan)
11. Pelayanan darah tersedia selama 24 jam
12. Pelayanan penunjang dan obat tersedia selama 24 jam
13. Perlengkapan harus bersih, dan tersedia dalam jumlah yang cukup.
Perlengkapan yang membutuhkan listrik juga harus selalu tersedia
Pada rumah sakit PONEK dibutuhkan tim standar yang terdiri dari 1
dokter obsgyn, 1 dokter anak, 1 dokter UGD, 3 orang bidan, 2 orang perawat,
dan 1 dokter/ perawat anestesi. Lebih idealnya ditambah dengan petugas
laboratorium dan administrasi, serta perawat yang bekerja dengan sistem shift.
Secara umum ruangan yang harus dimiliki dalam rumah sakit PONEK adalah
ruang maternal, ruang neonatus, ruang operasi, dan juga ruangan penunjang.
Pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya perempuan, bayi, dan
anak yang dilaksanakan oleh bidan secara bertanggung jawab, akuntabel,
bermutu, aman, dan berkesinambungan, masih dihadapkan pada kendala
profesionalitas, kompetensi, dan kewenangan. Pengaturan mengenai
pelayanan kesehatan oleh bidan maupun pengakuan terhadap profesi dan
praktik kebidanan belum diatur secara komprehensif sebagaimana profesi
kesehatan lain, sehingga belum memberikan pelindungan dan kepastian
hukum bagi bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepacia
masyarakat. Hal ini menjadi pertimbangan terbitnya UU 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan.
Kebidanan dalam UU 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan,
persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak
prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Bidan adalah seorang perempuan yang
telah menyelesaikan program pendidikan Kebidanan baik di dalam negeri
maupun di luar negeri yang diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah
memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik Kebidanan.
Pelayanan Kebidanan menurut ketentuan umum UU Kebidanan adalah
suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri,
kolaborasi, dan/atau rujukan. Praktik Kebidanan adalah kegiatan pemberian
pelayanan yang dilakukan oleh Bidan dalam bentuk asuhan kebidanan.
Kompetensi Bidan adalah kemampuan yang dimiliki oleh Bidan yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memberikan Pelayanan
Kebidanan.
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi mempunyai visi
menghasilkan menghasilkan bidan profesi pilihan yang unggul dalam upaya
promotifpreventif berdasarkan Evidenced Based in Midwifery (EBM) dan
nilai-nilai Islam Berkemajuan. Keberadaan tenaga kebidanan berlatar belakang
Sarjana Kebidanan dalam mewujudkan tujuan dari SDGs 2030 juga
mempunyai peranan yang besar mengingat kesehatan yang optimal bagi setiap
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat merupakan tujuan dari
kebidanan. Bidan sebagai orang pertama dalam tuntutan pelayanan kesehatan,
melaksanakan fungsi-fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Dengan demikian kami mahasiswa Program Pendidikan Profesi Bidan
Universitas Aisyiyah Yogyakarta merasa perlu untuk mengkaji situasi dan
kondisi salah satu pelayanan manajemen yang kami ambil di RSUD dr
Soedirman Kebumen yaitu di ruang bersalin (VK) yang diharapkan dapat
menemukan masalah untuk dapat dicarikan solusinya, sehingga pelayanan
dan asuhan kebidanan di ruang bersalin (VK) dapat ditingkatkan dan dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal pada pasien.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen kebidanan, mahasiswa
mampu menerapkan prinsip manajemen kebidanan dalam melaksanakan
manajemen pelayanan kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan pengelolaan pelayanan kebidanan sesuai
dengan langkah manajemen, diharapkan mahasiswa mampu:
a. Timbang terima pasien kebidanan diruang VK RSUD dr Soedirman
Kebumen,
b. Persiapan pasien pulang diruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen,
c. Analisis beban kerja diruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen
d. Kolaborasi interprofesional dalam tim kerja selama memberikan
layanan diruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen
e. Analisis kasus diruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen
C. Manfaat
1. Mahasiswa
Penulisan laporan ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa
dalam mempelajari teori dan praktek manajemen dalam pelayanan
kebidanan diruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen.
2. Bidan di ruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen
Laporan ini dapat memberikan informasi tambahan bagi bidan
mengenai manajemen pelayanan kebidanan diruang VK RSUD dr
Soedirman Kebumen
3. Akademik
Diharapkan dengan adanya penulisan laporan ini dapat menambah
informasi mengenai manajemen pelayanan kebidanan yang diterapkan
oleh ruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen.
D. Waktu dan Tempat
Waktu : 23 Januari – 28 Februari
Tempat : RSUD dr Soedirman Kebumen
E. Rencana Kegiatan
Minggu I:
1. Pengkajian data
2. Analisis situasi pelayanan dan perencanaan
Minggu II dan III: Pelaksanaan
Minggu IV:
1. Evaluasi
2. Penyusunan laporan
BAB II
PENGKAJIAN

A. Visi, Misi, dan Motto Tempat Praktik


1. Visi RSUD dr. Soedirman Kebumen
Menjadi Rumah Sakit yang Modern, Profesional, Pusat Rujukan
Kegawatan Medik dan Spesialistik.
2. Misi RSUD dr. Soedirman Kebumen
a. Menyelenggarakan pelayanan kegawatan medik dan pelayanan
kesehatan tingkat spesialistik yang bermutu untuk seluruh masyarakat.
b. Modernisasi sistem, sarana dan prasarana pelayanan sesuai standar
nasional kelas.
c. Menyelenggarakan pendidikan SDM yang mendukung profesionalitas
dan daya saing. Meningkatkan kemampuan keuangan untuk
mendukung kemandirian dan pengembangan.
3. Motto
SENYUM (Sigap, Empati, Nyaman, Yakin, Unggul, Memuaskan)
B. Sumber Daya Manusia (M1-MAN)
1. Struktur Organisasi Pengelolaan Ruang VK RSUD dr. Soedirman
Kebumen
Gambar diatas menunjukan bahwa diruang VK RSUD dr.
Soedirman Kebumen terbentuk struktur organisasi yang terdiri dari kepala
ruangan, ketua TIM I, ketua TIM II, anggota yang masing-masing
berjumlah 9 bidan dan tenaga administrasi.
2. Tenaga/SDM Ruang VK RSUD dr. Soedirman Kebumen

Jenis Ketenagakerjaan di Ruang VK RSUD dr. Soedirman


Kebumen
No Jenis Tenaga Jumlah PNS Jumlah Non
PNS
1 Dokter Obsgyn 4 0
2 Dokter IGD 0 16
3 Bidan 12 9
4 Administrasi 1 0
Jumlah 17 25
Tabel diatas menunjukan bahwa sumber daya manusia/ tenaga
kesehatan diruang VK RSUD dr. Soedirman Kebumen terdiri dari dokter
obsgyn, dokter IGD, bidan dan tenaga administrasi.

3. Analisis Beban Kerja bidan ruang VK RSUD dr. Soedirman Kebumen


A. Bidan Muda

Standar
Norma Beban Capaian
No Uraian Waktu Satuan Kerja 1 tahun SDM
Melakukan pengkajian pada
ibu hamil patologis dan/atau
1 penyakit penyerta 15 Menit/Laporan 5000 500 0.10
Menyusun perencanaan
asuhan kebidanan pada ibu
hamil patologis dan/atau
2 penyakit penyerta 9 Menit/Laporan 8333 500 0.06
Melaksanakan kolaborasi
asuhan kebidanan pada ibu
3 hamil patologis 18 Menit/Laporan 4167 500 0.12
Melakukan pengkajian pada
4 ibu bersalin fisiologis 15 Menit/Laporan 5000 100 0.02
Melakukan pengkajian pada
ibu bersalin patologis
5 dan/atau penyakit penyerta 15 Menit/Laporan 5000 500 0.10
Memberikan asuhan Kala I
6 persalinan Fisiologis 90 Menit/Dokumen 833 100 0.12
Melakukan asuhan Kala II
7 persalinan fisiologis 33 Menit/Dokumen 2273 100 0.04
Melakukan asuhan Kala III
8 persalinan fisiologis 30 Menit/Dokumen 2500 350 0.14
Melakukan asuhan Kala IV
9 persalinan fisiologis 90 Menit/Dokumen 833 500 0.60
Memberikan asuhan Kala I
persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta
10 dengan kolaborasi 120 Menit/Dokumen 625 500 0.80
Melakukan asuhan Kala II
persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta
11 dengan kolaborasi 30 Menit/Dokumen 2500 500 0.20
Melakukan asuhan Kala III
persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta
12 dengan kolaborasi 30 Menit/Dokumen 2500 250 0.10
Melakukan asuhan Kala IV
persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta
13 dengan kolaborasi 120 Menit/Dokumen 625 100 0.16
Melakukan pengkajian pada
14 ibu nifas fisiologis 15 Menit/Dokumen 5000 0 0.00
Melakukan pengkajian pada
ibu nifas patologis dan/atau
15 penyakit penyerta 15 Menit/Laporan 5000 0 0.00
Melakukan asuhan
kebidanan pada ibu nifas
16 fisiologis 21 Menit/Laporan 3571 0 0.00
Melakukan tindakan
stabilisasi pada kasus
17 kegawatdaruratan kebidanan 21 Menit/Laporan 3571 200 0.06
Melakukan tindakan
penanganan awal dan
stabilisasi pra rujukan pada
kasus kebidanan patologis
18 dan/atau penyakit penyerta 21 Menit/Laporan 3571 25 0.01
Melakukan asuhan
kebidanan post operasi
19 obstetri ginekologi 18 Menit/Dokumen 4167 0 0.00
Melakukan Komunikasi
Informasi dan Edukasi KIE
asuhan kebidanan pada
kelompok atau masyarakat
20 sesuai dengan kebutuhan 33 Menit/Laporan 2273 0 0.00
Memfasilitasi Konseling
ASI eksklusif pada individu
dan keluarga dengan kondisi
21 khusus 15 Menit/Laporan 5000 35 0.01
Melakukan pemasangan dan
pelepasan Alat Kontrasepsi
22 Dalam Rahim AKDR 24 Menit/Laporan 3125 0 0.00
Melakukan pemasangan
Alat Kontrasepsi Dalam
23 Rahim AKDR post plasenta 15 Menit/Laporan 5000 0 0.00
Melakukan pemasangan dan
pelepasan alat kontrasepsi
24 bawah kulit AKBK 21 Menit/Laporan 3571 0 0.00
Melakukan asuhan pre dan
25 pasca kontrasepsi mantap 30 Menit/Laporan 2500 0 0.00
Melakukan konsultasi,
kolaborasi dan/atau rujukan
komplikasi penggunaan alat
26 kontrasepsi 18 Menit/Laporan 4167 0 0.00
Melakukan Focus Group
Discussion FGD tentang
kesehatan reproduksi, dan
KB pada Ibu dan kelompok
27 khusus 60 Menit/Laporan 1250 0 0.00
Berperan dalam
pembentukan kampung
28 Keluarga Berencana (KB) 120 Menit/Dokumen 625 0 0.00
Membentuk kelompok
Perlindungan Anak Terpadu
Berbasis Masyarakat
(PATBM)/ Pusat Informasi
29 Konseling Remaja (PIK- R) 120 Menit/Dokumen 625 0 0.00
Melaksanakan Audit
30 Maternal Perinatal (AMP) 90 Menit/Laporan 833 2 0.00
31 Mengelola pelayanan 60 Menit/Dokumen 1250 0 0.00
Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) dalam rangka
mewujudkan keluarga sehat
Berperan aktif dalam
musyawarah perencanaan
32 pembangunan kecamatan 60 Menit/Laporan 1250 0 0.00
Berperan aktif dalam
pertemuan internal/antar
unit di Puskesmas/Rumah
33 Sakit 27 Menit/Laporan 2778 0 0.00
Melakukan
pendokumentasian
34 pelayanan kebidanan 12 Menit/Dokumen 6250 600 0.10
Melakukan monitoring dan
evaluasi asuhan kebidanan
di tingkat Rumah Sakit
35 Kelas A/B/C/D 60 Menit/Laporan 1250 600 0.48
Melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan asuhan
kebidanan di tingkat
36 kabupaten/kota/provinsi 60 Menit/Laporan 1250 0 0.00
Menyusun Rencana Usulan
Kegiatan (RUK)/Rencana
Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) Pelayanan
Kebidanan di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP)/
Fasilitas Kesehatan Rujukan
37 Tingkat Lanjutan (FKRTL) 120 Menit/Rencana 625 0 0.00
Menyusun laporan tahunan
Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Keluarga Berencana
(KB) dan Kesehatan
38 Reproduksi 90 Menit/Laporan 833 0 0.00
Menyusun pemenuhan
kebutuhan alat, sarana dan
prasarana pelayanan
kebidanan di Puskesmas/
39 kabupaten/kota/provinsi/RS 90 Menit/Dokumen 833 0 0.00
Melakukan evaluasi kinerja
program Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA), Keluarga
Berencana (KB) dan
Kesehatan Reproduksi
tingkat kabupaten/ kota/
40 provinsi 120 Menit/Laporan 625 0 0.00
Mengevaluasi pelaksanaan
program pemerintah di
bidang kebidanan di
lingkungan internal
41 puskesmas/ Rumah Sakit 60 Menit/Laporan 1250 100 0.08
Merancang Komunikasi
Informasi dan Edukasi
(KIE) upaya promotif
preventif pelayanan
42 kebidanan 120 Menit/Dokumen 625 600 0.96
Total 4.25

B. Bidan Penyelia
Standar
Norma Beban
No Uraian Waktu Satuan Kerja Capaian SDM
Melakukan pengkajian ibu
1 hamil patologis 75 Menit/Laporan 1000 400 0.40
Memfasilitasi informed
choice dan/atau informed
consen t pada kasus dengan
penyulit/patologis/penyakit
2 penyerta 30 Menit/Formulir 2500 400 0.16
Mengidentifikasi kematian
3 janin intra uterin 75 Menit/Dokumen 1000 20 0.02
Melakukan penanganan
kasus kegawatdaruratan
4 maternal dengan kolaborasi 150 Menit/Laporan 500 400 0.80
Melakukan pengkajian pada
5 ibu bersalin patologis 105 Menit/Laporan 714 400 0.56
Melakukan asuhan Kala I
persalinan dengan penyulit/
patologis/penyakit penyerta
6 secara kolaborasi 600 Menit/Dokumen 125 400 3.20
Melakukan asuhan Kala II
Persalinan dengan penyulit/
patologis/penyakit penyerta
7 secara kolaborasi 165 Menit/Dokumen 455 400 0.88
Melakukan asuhan Kala III
Persalinan dengan penyulit/
patologis/penyakit penyerta
8 secarakolaborasi 150 Menit/Dokumen 500 85 0.17
Melakukan asuhan Kala IV
Persalinan dengan penyulit/
9 patologis/penyakit penyerta 600 Menit/Dokumen 125 100 0.80
secarakolaborasi
Melakukan asuhan masa
nifas dengan penyulit/
patologis/ penyakit penyerta
10 secara kolaborasi 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Melakukan tindakan bantuan
hidup dasar pada kasus
11 kegawatdaruratan nifas 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Melakukan tindakan
penanganan awal dan
stabilisasi pra rujukan
terhadap kasus dengan
penyulit/komplikasi/penyakit
12 secara kolaborasi 150 Menit/Laporan 500 10 0.02
Melakukan persiapan
tindakan kasus onkologi
obstetri ginekologi dengan
13 penyulit secara kolaborasi 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Melakukan asuhan
kebidanan post operation
obstetri ginekologi dengan
14 secara kolaborasi 90 Menit/Laporan 833 0 0.00
Melakukan konseling ASI
15 pada ibu dengan penyulit 60 Menit/Laporan 1250 45 0.04
Melakukan resusitasi bayi
baru lahir dengan penyulit
16 secara kolaborasi 75 Menit/Laporan 1000 80 0.08
Melakukan asuhan
pelayanan neonatal pada 6
jam 48 jam pasca kelahiran
17 KN 1 90 Menit/Dokumen 833 0 0.00
Melakukan pemasangan dan
pelepasan Alat Kontrasepsi
Bawah Kulit AKBK secara
18 interval 105 Menit/Laporan 714 0 0.00
Melakukan pemasangan Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim
19 AKDR post placenta 75 Menit/Dokumen 1000 0 0.00
Melakukan pemasangan/
pelepasan alat kontrasepsi
20 dalam rahim AKDR 75 Menit/Laporan 1000 0 0.00
Melakukan skrining kanker
21 serviks 90 Menit/Laporan 833 0 0.00
22 Melakukan KIE tentang 165 Menit/Laporan 455 0 0.00
kesehatan ibu pada
kelompok/masyarakat sesuai
dengan kebutuhan
Melakukan asuhan
kebidanan pada kasus
kebidanan dengan gangguan
psikiatri sedang secara
23 kolaborasi 75 Menit/Laporan 1000 4 0.00
Melakukan pemberian
pelayanan lain berdasarkan
penugasan seperti observasi
transfusi darah, observasi
intake dan output cairan
/balance cairan), memasang
oksigenasi, memasang infus,
pemberian obat melalui oral
injeksi, pemasangan
Nasogastrik Tube (NGT),
pemberian nutrisi melalui
24 sonde lambung 150 Menit/Laporan 500 400 0.80
Melakukan penanganan awal
kegawatdaruratan asfiksia
melalui kompresi jantung
25 secara kolaborasi 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Melakukan penanganan awal
kegawatdaruratan bayi baru
lahir dengan infeksi gonore
(GO) melalui pembersihan
26 dan pemberian salep mata 75 Menit/Laporan 1000 0 0.00
Melakukan asuhan
pelayanan neonatal pada hari
ke 3 - hari ke 7 pasca
27 kelahiran (KN 2) 75 Menit/Dokumen 1000 0 0.00
Melakukan asuhan
pelayanan neonatal pada hari
ke 8 - hari ke 28 pasca
28 kelahiran (KN 3) 75 Menit/Dokumen 1000 0 0.00
Melakukan stimulasi deteksi
dini dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh
kembang balita dengan
menggunakan Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan
29 (KPSP) 90 Menit/Dokumen 833 0 0.00
Memberikan Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang kesehatan anak pada
30 kelompok/masyarakat sesuai 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
kebutuhan
Melakukan evaluasi cakupan
31 imunisasi 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Melakukan evaluasi
pemantauan tumbuh
kembang bayi, anak balita,
dan anak prasekolah melalui
kegiatan penimbangan berat
badan, pengukuran lingkar
kepala, pengukuran tinggi
badan, stimulasi deteksi dini,
dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh
kembang balita dengan
menggunakan Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan
32 (KPSP) 210 Menit/Laporan 357 0 0.00
Memberikan KIE tentang
kesehatan reproduksi dan
KB pada
kelompok/masyarakat sesuai
33 kebutuhan 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Menilai Tumbuh Kembang
remaja dengan menggunakan
34 log tumbuh kembang remaja 60 Menit/Log 1250 0 0.00
Melakukan evaluasi cakupan
pelayanan Kesehatan Ibu
Anak (KIA) dan Keluarga
35 Berencana (KB) 210 Menit/Laporan 357 0 0.00
Merumuskan rencana
intervensi hasil analisis data
dan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan
36 balita) 435 Menit/Dokumen 172 0 0.00
Melaksanakan rencana
intervensi hasil analisis data
dan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan
37 balita) 585 Menit/Dokumen 128 0 0.00
Melakukan pemberian
pelayanan berdasarkan
38 penugasan seperti deteksi 210 Menit/Laporan 357 0 0.00
dini, dan penyuluhan
terhadap Infeksi Menular
Seksual (IMS), pencegahan
penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya (NAPZA)
Melakukan evaluasi
pelayanan kebidanan di
Posyandu, Posbindu dan
39 UKBM lainnya 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Melakukan asuhan
40 kebidanan dikamar bedah 255 Menit/Laporan 294 0 0.00
Mengkoordinasikan
pelaksanaan pelayanan
kebidanan di
Posyandu/Posbindu/UKS
dengan pemangku
41 kepentingan terkait 240 Menit/Laporan 313 0 0.00
Melakukan pembinaan dan
pengawasan pelayanan
kebidanan pada jenjang di
42 bawahnya 135 Menit/Laporan 556 192 0.35
Melakukan
pendokumentasian Menit/Rekam
43 pelayanan kebidanan 60 Medik 1250 300 0.24
Menyelenggarakan rapat
44 koordinasi teknis bidan 240 Menit/Dokumen 313 12 0.04

Total 8.38

4. Bidan

Bidan 1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil patologis dan/atau penyakit


Muda penyerta;
2. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil patologis
dan/atau penyakit penyerta;
3. Melaksanakan kolaborasi asuhan kebidanan pada ibu hamil
patologis;
4. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis;
5. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin patologis dan/atau penyakit
penyerta;
6. Memberikan asuhan kala I persalinan fisiologis;
7. Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis;
8. Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis;
9. Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis;
10. Memberikan asuhan kala I persalinan  patologis dan/atau penyakit
penyerta dengan kolaborasi;
11. Memberikan asuhan kala II persalinan  patologis dan/atau penyakit
penyerta dengan kolaborasi;
12. Memberikan asuhan kala III persalinan  patologis dan/atau penyakit
penyerta dengan kolaborasi;
13. Memberikan asuhan kala IV persalinan  patologis dan/atau penyakit
penyerta dengan kolaborasi;
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas fisiologis;
15. Melakukan pengkajian pada ibu nifas patologis dan/atau penyakit
penyerta;
16. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis;
17. Melakukan tindakan stabilisasi pada kasus kegawatdaruratan
kebidanan;
18. Melakukan tindakan penanganan awal dan stabilisasi pra rujukan
pada kasus kebidanan patologis dan/atau penyakit penyerta;
19. Melakukan asuhan kebidanan post Operation Obstetri Ginekologi
20. elakukan pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) post
plasenta;
21. Melakukan asuhan pre dan pasca kontrasepsi mantap;
22. Melaksanakan audit maternal perinatal (AMP);
23. Berperan aktif dalam pertemuan internal antar unit di
Puskesmas/Rumah Sakit;
24. Melakukan pendokumentasian pelayanan kebidanan;
25. Melakukan monitoring dan evaluasi asuhan kebidanan di tingkat
rumah sakit.

Bidan 1. Melakukan pengkajian ibu hamil patologis;


Penyelia 2. Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent pada kasus
dengan penyulit  patologis penyakit penyerta;
3. Mengidentifikasi kematian janin intra uterin;
4. Melakukan penanganan kasus kegawatdaruratan maternal dengan
kolaborasi;
5. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin patologis;
6. Melakukan asuhan kala I persalinan dengan penyulit/ patologis/
penyakit penyerta secara kolaborasi;
7. Melakukan asuhan kala II persalinan dengan penyulit/ patologis/
penyakit penyerta secara kolaborasi;
8. Melakukan asuhan kala III persalinan dengan penyulit/ patologis/
penyakit penyerta secara kolaborasi;
9. Melakukan asuhan kala IV persalinan dengan penyulit/ patologis/
penyakit penyerta secara kolaborasi;
10. Melakukan asuhan masa nifas dengan penyulit/ patologis/ penyakit
penyerta secara kolaborasi;
11. Melakukan tindakan bantuan hidup dasar pada kasus
kegawatdaruratan nifas;
12. Melakukan asuhan kebidanan pada kasus kebidanan dengan
gangguan psikiatri secara kolaborasi;
13. Melakukan tindakan penanganan awal dan stabilisasi pra rujukan
terhadap kasus dengan penyulit/ patologis/ penyakit secara
kolaborasi;
14. Melakukan asuhan kebidanan post operation obstetri ginekologi
dengan secara kolaborasi;
15. Melakukan konseling ASI pada ibu dengan penyulit;
16. Melakukan pemberian pelayanan lain berdasarkan penugasan seperti
observasi transfusi darah, observasi intake dan output cairan/balance
cairan, memasang oksigenasi, memasang infus, pemberian obat
melalui oral injeksi, pemasangan nasogastrik tube (NGT), pemberian
nutrisi melalui sunde lambung;
17. Melakukan resusitasi bayi baru lahir dengan penyulit secara
kolaborasi
18. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan asfiksia melalui
kompresi jantung secara kolaborasi;
19. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan bayi baru lahir
dengan infeksi gonore (GO) melalui pembersihan dan pemberian
salep mata;
20. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam-48 jam pasca
kelahiran (Kn 1);
21. Melakukan pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi bawah kulit
(AKBK) secara interval;
22. Melakukan pemasangan dan pelepasan alat kontrasepsi dalam  rahim
(AKDR) post plasenta 
Bidan 1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
Terampil 2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan;
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologi sesuai kesimpulan;
4. Memfasilitasi  informed choice dan/atau informed consent;
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/ oksigenisasi/ personal hygiene;
7. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/asuhan kebidanan kasus
fisiologis;
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil;
9. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga
sesuai dengan kebutuhan;
10. Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis;
11. Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis;
12. Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis;
13. Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis;
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari
ketiga pasca persalinan (kf1);
16. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan
dengan pendampingan;
17. Melakukan fasilitasi inisiasi menyusui dini IMD pada persalinan
normal;
18. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
19. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada bayi baru lahir
rendah  (BBLR);
20. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom. 
Ketua TIM 1. Tanggung jawab ketua tim keperawatan adalah:
a. Mengkaji setiap pasien dan menetapkan rencana asuhan
keperawatan;
b. Koordinasikan Asuhan Keperawatan dengan tindakan medis;
c. Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota
kelompok dan memberikan bimbingan melalui konforensi;
d. Mengevaluasi asuhan keperawatan yaitu proses dan hasil Asuhan
Keperawatan yang diharapkan serta mendokumentasikannya.
2. Uraian tugas ketua tim keperawatan adalah sebagai berikut:
a. Fungsi  perencanaan (P1)
1) Membuat rencana harian ketua tim keperawatan;
2) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien dibawah
tanggung jawabnya;
3) Mengidentifikasi masalah utama setiap pasien di bawah
tanggung jawabnya;
4) Merencanakan asuhan keperawatan terhadap pasien di bawah
tanggung jawabnya termasuk rencana tindakan mandiri,
kolaborasi, koordinasi, dan pendidikan kesehatan pasien
maupun keluarga;
5) Memimpin pre-konference dengan perawat pelaksana di
timnya;
6) Bersama kepala ruang perawatan merencanakan kebutuhan
ruangan meliputi   ketenagaan, peralatan, ATK, dan lain-lain;
7) Merencanakan bimbingan asuhan keperawatan terhadap
perawat pelaksana maupun mahasiswa keperawatan yang
praktek di ruang perawatan;
8) Bersama kepala ruang perawatan membuat program
pemantauan mutu misal patient safety, dekubitus, pelaporan
KLB, KTD, APS, survei kepuasan pelanggan.
b. Fungsi pergerakan dan pengorganisasian (P2)
1) Membagi pasien kelolaan kepada anggota tim sesuai
kompetensi dan tingkat ketergantungan pasien;
2) Mendampingi anggota tim melakukan timbang terima;
3) Fasilitasi, mengarahkan, dan membimbing anggota tim dalam
pelaksanaan tugasnya;
4) Menyelenggarakan diskusi kasus dengan anggota timnya;
5) Melaksanakan orientasi dan bimbingan klinik bagi staf baru
maupun mahasiswa keperawatan dibawah kelolaannya;
6) Berkoordinasi dengan unit/bagian terkait dengan
implementasi rencana asuhan;
7) Melakukan tugas delegasi dari kepala ruang perawatan;
c. Fungsi pengendalian pengawasan, penilaian (P3)
1) Memimpin post-conference dengan anggota timnya;
2) Evaluasi dokumentasi asuhan keperawatan anggota timnya;
3) Melakukan supervisi pelaksanaan asuhan keperawatan
meliputi dokumentasi asuhan kepatuhan terhadap SAK/SPO;
4) Bersama kepala ruang perawatan mengevaluasi kegiatan
mutu pelayanan ruangan, misal angka APS, kepuasan
pelanggan, ILI, decubitus, patient safety, KTD, dan lain-lain.

C. Sarana dan Prasarana (M2-MATERIAL)


1. Lokasi dan Denah ruangan
a. Gambaran umum ruangan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Kebumen
berdiri sejak tahun 1917 yang dikelola oleh misi Zending Belanda.
Sejak tahun 1953, RSUD Kabupaten Kebumen resmi menjadi milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen. Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 233/Menkes/SK/VI/1983
tentang Penetapan Tambahan Beberapa Rumah Sakit Umum
Pemerintah sebagai Rumah Sakit Umum Pemerintah Kelas B dan C,
maka RSUD Kabupaten Kebumen menjadi Rumah Sakit Pemerintah
kelas C. Tahun 2003, RSUD Kabupaten kebumen berubah menjadi
Badan Pengelolaan (Eselon II) sesuai Peraturan Daerah Nomor 54
Tahun 2003.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soedirman Kebumen
selanjutnya disebut RSUD Dr Soedirman Kebumen merupakan salah
satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Daerah
Kabupaten Kebumen yang memiliki tupoksi utama memberikan
pelayanan kesehatan rujukan di Kabupaten Kebumen. RSUD Dr
Soedirman berada di Ibukota Kabupaten Kebumen yaitu di
kecamatan Jln. Kebumen Raya Desa Muktisari, Kecamatan Kebumen
Provinsi Jawa Tengah.
Setelah dalam kurun waktu 98 tahun RSUD Kebumen
beroperasi di Dusun Bojong Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen,
tepatnya di selatan jalan kereta api disebelah barat Stasiun Kebumen.
Gedung di Lokasi ini merupakan peninggalan Belanda, dan strategis
pada zaman dahulu karena dekat dengan stasiun, rel kereta api, dan
sungai besar. Namun kondisi ini sudah tidak strategis lagi dimasa
sekarang, dan efektif sejak 1 maret 2015 Operasional RSUD
Kebumen pindah secara keseluruhan ke gedung baru yang beralamat
di Jalan Lingkar Selatan Desa Muktisari Kecamatan Kebumen.
Bersamaan dengan kepindahan tersebut, RSUD Kabupaten Kebumen
resmi mempergunakan nama RSUD dr. Soedirman Kebumen, dengan
ditetapkannya Peraturan Bupati Nomor 18 Tahun tahun 2014 tentang
Pola Tata Kelola pada RSUD dr. Soedirman Kebumen. Dr.
Soedirman adalah direktur ke-2 setelah dr. Goelarso. Dikarenakan
tidak dapat dilacaknya ahli waris dr. Goelarso maka dipilihlah nama
dr. Soedirman yang memenuhi persyaratan perijinan ahli waris.
Surat Keputusan Bupati Nomor 445/565/2010 tanggal 10
Desember 2010 tentang Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Kebumen sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD), maka RSUD Kabupaten Kebumen menerapkan
PPK BLUD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kebumen dengan
Status Penuh. Penetapan sebagai BLUD tersebut dalam upaya untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dengan menerapkan
pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat. Hal
tersebut untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
khususnya di bidang kesehatan dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) adalah Rumah Sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit mulai dari
yang bersifat dasar, spesialistik, hingga sub spesialistik yang
diselenggarakan dan dikelola oleh pihak Pemerintah Daerah.
b. Denah Ruang
2. Data Tempat Tidur
a. Gambaran umum jumlah tempat tidur di ruangan
Ruang bersalin memiliki tempat tidur berjumlah 10 buah. Letak
tempat tidur tersebar dibeberapa ruangan diantaranya 5 tempat tidur
diruang VK, 2 tempat tidur di ruang observasi, 2 tempat tidur di
ruang RP, dan 1 tempat tidur di ruang USG.
b. BOR pasien (Rumah Sakit)
Berikut jumlah kunjungan di ruang VK dari keseluruhan pasien
rawat jalan dan rawat inap pertahunnya. Pada tahun 2021-2022
mengalami peningkatan, meskipun adanya Pandemi Covid19,
Sedangkan pada tahun 2023 masih terdata pada bulan januari saja
yaitu sebanyak 253 pasien.
Jumlah kunjungan rawat jalan di ruang bersalin

No Bulan 2021 2022 2023


1 Januari 183 212 253
2 Februari 174 204 -
3 Maret 219 156 -
4 April 206 216 -
5 Mei 235 293 -
6 Juni 222 211 -
7 Juli 209 261 -
8 Agustus 185 212 -
9 September 216 247 -
10 Oktober 256 255 -
11 November 225 232 -
12 Desember 256 259 -
Total 2.586 2.753
3. Peralatan dan fasilitas
a. Peralatan
1) Alat Medis
Alat medis yang dimiliki ruang bersalin RSUD Dr Soedirman
Kebumen
No JENIS PERALATAN
1 3 cranki elektrik bed
2 Ambubag bayi
3 Ambubag dewasa
4 Bed gyn
5 Bed partus
6 Bed side cabinet
7 BSM
8 CTG
9 Decapitasi set
10 Dopler
11 Emergency obat
12 Emergency troly
13 Filter
14 Handle
15 Implant kit
16 Infant warmer
17 Inkubator transport
18 IUD kit
19 Jangka panggul
20 Kuring
21 Lampu tindakan
22 Medicine troly
23 Mobile stretcher
24 02 transport
25 Overbed table
26 Partus set mobile
27 Patient transfer stretcher
28 Print USG
29 Regulator 02
30 Regulator vacuum
31 Set forcep
32 Set resusitasi
33 Spill kit B3
34 Standar infus
35 Stetoskop
36 Syringe pump
37 Oxynetry
38 Tensi digital
39 Tensi jarum ABN
40 Thermometer digital
41 Timbangan bayi
42 Timbangan dewasa
43 Timbangan berdiri Nikon
44 USG
45 Vacum
46 Suction
47 Wheell chair
48 Box bayi
49 Eklampsia set
2) Alat tenun

No Jenis
1 Bantal
2 Duk bolong
3 Kasur
4 Perlak
5 Seprai
6 Tirai
7 Handuk
8 Selimut
9 Gown
10 Baju OK pasien

3) Alat Rumah tangga


No Jenis
1 Apron plastic
2 Sepatu boot
3 Lemari alat
4 Lemari obat
5 Metlin
6 Pita ukur pengukur LILA
7 Pispot
8 Sikat untuk membersihkan alat
9 Tempat Sampah Tertutup yang dilengkapi dengan injakan pembuka
penutup
10 Pengukur tinggi badan
11 Timbangan
12 Troli
13 Kursi tunggu pasien hitam
14 Papan organisasi
15 Papan penugasan
16 Rak sepatu plastic
17 Wastafel
18 White board
19 Printer
20 Meja tindakan bayi
21 Dispenser

b. Fasilitas
Sarana dan prasarana ruang bersalin cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang dibangun pada tahun 2014.
1) Untuk pasien

No Fasilitas
1 Bed pasien
2 Kursi tunggu
3 Meja
4 Lemari kecil
5 AC
6 Kamar mandi dalam dan kloset duduk
7 Wastafel
8 Teras

2) Untuk tenaga kesehatan


No Fasilitas
1 Dispenser dan gallon
2 Kursi
3 Meja
4 Lemari kecil
5 AC
6 Kamar mandi dalam dan kloset duduk
7 Wastafel
8 Ruang sholat
9 Ruang pantry
10 Komputer
4. Administrasi Penunjang
Seluruh jenis pelayanan kebidanan dilakukan sesuai standar
prosedur operasional (SPO) diantaranya :
No Standar Prosedur Operasional No Dokumen
(SPO)
1 Amniotomi (pemecahan selaput 162/01/SPO/2022
ketuban)
2 Asuhan persalinan normal (APN) 162/02/SPO/2022
3 Breast care (perawatan payudara pada 162/03/SPO/2022
ibu nifas)
4 Perawatan luka jahitan perinium 162/04/SPO/2022
5 Contraction stress test (CST) 162/05/SPO/2022
6 Eksplorasi cavum uteri 162/06/SPO/2022
7 Episiotomi 162/07/SPO/2022
8 Evakuasi sisa konsepsi 162/08/SPO/2022
9 Inisiasi menyusui dini 162/09/SPO/2022
10 Induksi balon kateter 162/10/SPO/2022
11 Insersi laminaria 162/11/SPO/2022
12 Inspekulo 162/12/SPO/2022
13 Kompresi bimanual eksterna 162/13/SPO/2022
14 Kompresi bimanual interna 162/14/SPO/2022
15 Manual plasenta 162/15/SPO/2022
16 Masase uterus 162/16/SPO/2022
17 Menghitung DJJ (detak jantung janin) 162/17/SPO/2022
18 Non stress test (NST) 162/18/SPO/2022
19 Oxytocin contraction test (OCT) 162/19/SPO/2022
20 Palpasi leopold 162/20/SPO/2022
21 Pemasangan implant 162/21/SPO/2022
22 Pemasangan IUD (Intra uterine 162/22/SPO/2022
device)
23 Pemasangan tampon kondom kateter 162/23/SPO/2022
24 Pemberian anestesi lokal pada 162/24/SPO/2022
penjahitan robekan perinium
25 Pemeriksaan IVA (Inspeksi visual 162/25/SPO/2022
asam asetat)
26 Pengambilan apusan untuk 162/26/SPO/2022
pemeriksaan pap smear
27 Pencabutan implant 162/27/SPO/2022
28 Pencabutan IUD (Intra uterine device) 162/28/SPO/2022
29 Pengambilan sampel cairan vagina 162/29/SPO/2022
30 Pengawasan induksi persalinan 162/30/SPO/2022
31 Pengawasan kala I 162/31/SPO/2022
32 Pengawasan kala IV 162/32/SPO/2022
33 Penilaian awal bayi baru lahir 162/33/SPO/2022
34 Penjahitan robekan vagina dan 162/34/SPO/2022
perinium
35 Pertolongan persalinan distosia bahu 162/35/SPO/2022
36 Pertolongan persalinan presbo secara 162/36/SPO/2022
bracht
37 Pertolongan persalinan presbo secara 162/37/SPO/2022
deventer atau klasik
38 Pertolongan persalinan presbo secara 162/38/SPO/2022
lovset
39 Pertolongan persalinan presbo secara 162/39/SPO/2022
muller
40 Pijat oksitosin 162/40/SPO/2022
41 Resusitasi bayi baru lahir 162/41/SPO/2022
42 Vakum ekstraksi dengan kepala di 162/42/SPO/2022
dasar panggul
43 Pemeriksaan dalam 162/43/SPO/2022
44 Vulva hygiene 162/44/SPO/2022
Semua pelayanan di ruang bersalin dilakukan
pendokumentasikan. Pendokumentasian di ruang bersalin dilakukan
secara manual atau tertulis yaitu menggunakan rekam medis pasien dan
penulisan dengan metode Subjektif Objektif Analisa Penatalaksanaan
(SOAP).
5. Persediaan Obat kebidanan
Persediaan obat kebidanan dikelola oleh Bagian Kefarmasian.
Obat kebidanan yang tersedia di ruang bersalin diantaranya :

NO JENIS OBAT SEDIAAN


Obat Oral
1 Kombinasi levonorgestrel dan Tablet
ethinylestradiol
2 Invitec Tablet
3 Nifedipin Tablet
4 Metildopa Tablet
5 Tablet tambah darah Tablet
Obat Partus Dan Obat Lain
1 Oksitosin Inj
2 Metilergometrin Inj.
3 Lidocain inj
4 Dexa inj
5 Vit k inj
6 Ranitidine inj
7 Ondansentron inj
8 Ca glukonas inj
9 As tranexamat inj
10 Salep mata Oxytetrasiklin
11 RL Inf
12 D5% inf
13 Gelafusol inf
Bahan Habis Pakai
1. Alkohol
2. Cairan Desinfektan
3. Tissu
4. Kassa steril
5. Masker
6. Hand wash
7. Hand scrub
8. Benang Chromic Catgut
9. Gelang Bayi
10. Infus Set Dewasa
11. Kantong Urin
12. Kateter
13. Pembalut
14. Klem tali pusat
15. Plester
16. Handscoon steril
17. Handscoon non steril
18. Handscoon panjang (manual
plasenta)
19. Gel USG

1) Daftar Troli Emergency


No Nama Alkes Jumlah
1. Disposible 50 cc LP 1
2. Extension Tube 2
3. Three Way Stop Cock 1
4. Three way Brekor 1
5. ETT No. 7 1
6. ETT No. 7,5 1
No Nama Obat Jumlah
1. Aminodarone inj 2
2. Atropin sulfat inj 6
3. Dexamethasone inj 2
4. Diazepam inj 2
5. Epinefrin inj 10
6. Dopamin inj 1
7. Furosemide inj 6
8. Norepinefrin inj 1

2) Daftar Troli Emergency Eklampsia

No Nama Alkes Jumlah


1. Handscoon Steril no.7 2
2. Handscoon Steril Panjang 2
4. Handscoon non Steril M 1 box
5. Apron Plastik 4
6. Suction Dewasa no.12 1
7. Suction Dewasa no.16 1
8. Mgso4 20 % 3
9. Nrm 1
10. Guedel no.5 1
11. Guedel no.3 1
12. Aquabidest 2
13. Spuit 20 cc 1
14. Spuit 20 cc 1
15. Hypafix 6 potong

3) Daftar Troly Tindakan


No Nama Alkes Jumlah
1. Spuit 1 cc 3
2. Spuit 3 cc 3
3. Spuit 5 cc 3
4. Spuit 10 cc 3
5. Spuit 20 cc 3
6. Transfusi set 3
7. Leucomed IV Film 3
8. IV catheter 18 3
9. Urine Bag 3
10 Folley Catheter 16 2
.
11 Folley Catheter 24 1
.
12 Masker NRM Dewasa 2
.
13 Selang Oksigen Dewasa 2
.
14 Canula Suction no. 8 2
.
15 Aquabidest 25 cc 2
.
No Nama Obat Jumlah
1. Oksitosin Inj
2. Metilergometrin Inj.
3. Lidocain inj
4. Dexa inj
5. Vit k inj
6. Ranitidine inj
7. Ondansentron inj
8. Ca glukonas inj
9. As tranexamat inj
10 As tranexamat inj
.
11 RL Inf
.
12 Gelafusol inf
.
1. Timbang Terima Pasien
Timbang terima adalah suatu teknik serah terima informasi terkait
keadaan/kondisi pasien secara singkat, dan akurat (Nursalam
2017). Dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS 2018)
menyebutkan rumah sakit harus melaksanakan komunikasi “Timbang
Terima”. Komunikasi akan efektif apabila dalam pelaksanaan nya
memperhatikan ketepatan waktu, keakuratan dan kelengkapan
informasi, serta dapat diterima oleh si penerima informasi sehingga
dapat mengurangi kesalahan intervensi (SNARS 2018).
Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya
yaitu pada saat pergantian shift yaitu saat timbang terima klien, atau
saat menerima pasien transfer dari ruangan asal ke ruang yang dituju.
Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan
asuhan kebidanan dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima
dilakukan oleh bidan jaga antar shift secara tulisan dan lisan.
Proses timbang terima pasien :
Proses timbang terima harus jelas mengidentifikasi pasien dan peran
peserta (para bidan jaga), kondisi klinis dari pasien, catatan
perkembangan dalam pengamatan/pencatatan terakhir, latar belakang
yang relevan atau yang tertulis pada RM pada bagian alasan masuk
rumah sakit yaitu menjelaskan tentang situasi klinis pasien, penilaian
terhadap pemeriksaan yang sudah dilakukan dan tindakan yang perlu
akan dilakukan.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Timbang Terima :
a. Kedua kelompok antar shift timbang terima dalam keadaan sudah
siap, dengan menggunakan komunikasi media telfon untuk meng
konfirmasi mengoperkan pasien.
b. Staff antar shift yang akan menyerahkan dan mengoperkan pasien
perlu mempersiapkan informasi atau diagnosa awal sebelumnya
yang akan disampaikan.
c. Bidan jaga menyampaikan kepada penanggung jawab dinas yang
selanjutnya meliputi:
1) Kondisi atau keadaan pasien secara umum.
2) Tindak lanjut untuk bidan jaga yang menerima timbang terima.
3) Rencana kerja untuk bidan jaga yang menerima timbang terima.
4) Penyampaian timbang terima harus dilakukan secara jelas dan
tidak terburu-buru.
5) Ketua tim dan bidan pelaksana bersama-sama harus mengetahui
keadaan pasien atau mengatahui diagnosis awal pasein masuk ke
ruang bersalin (VK).
6) Melakukan anamnesis untuk dokumentasi awal.
7) Operan DJJ setiap pergantin sift
2. Perencanaan Pasien Pulang (discharge planning)
Discharge planning atau rencana pemulangan pasien adalah proses
interdisiplin terkoordinasi yang memastikan bahwa semua pasien
mempunyai rencana untuk melanjutkan perawatan setelah meninggalkan
rumah sakit.
Discharge planning juga merupakan suatu proses yang
berkesinambungan dan harus sudah dimulai sejak awal pasien masuk ke
rumah sakit (untuk dirawat inap yang telah direncanakan selebumnya).
a. Tata Laksana.
Assesmen awal saat pasein masuk rumah sakit.
1) Identifikasi, persiapan dan rencana pindah bangsal (ruang VK
sebagai ruang rawat jalan/persalianan).
2) Peninjauan ulang rekam medis pasien (Anamnesis, hasil
pemeriksaan, diagnosis dan tata laksana.
3) Lakukan anamnesis : identifikasi alasan pasien dirawat termasuk
alasan social.
4) Asesmen kebutuhan perawatan pasien berdasarkan kondisi dan
penyakit yang dideritanya.
5) Asesmen mengenai kemampuan fungisional pasien saat ini,
misalnya fungisi mobilitas
6) Asesmen mengenai kondisi rumah atau / tempat tinggal pasien.
7) Identifikasi siapa pendamping utama / penaggung jawab perawatan
pasien.
8) Diskusikan mengenai kebutuhan pasien dan pendamping utama /
penaggung jawab perawatan pasien.
9) Libatkanlah pasien dan keluarga dalam perencanaan discharge
planning (karena pasien yang paling tahu mengenai apa yang
dirasakannya dan ingin dirawat oleh siapa)
10) Gunakanlah Bahasa awam yang dimengerti oleh pasien dan
keluarganya.
b. Evaluasi
Evaluasi yaitu monitor dan evaluasi efikasi dan kelayakan
rencana perawatan pasien secara periodic, dengan cara :
1) Peninjauan ulang rekam medis atau catatan pasien.
2) Lakukan perencanaan ualang jika diperlukan.
c. Dokumentasi.
1) Rencana pemulangan pasien didokumentasikan di rekam medis
pasien.
2) Ringkasan discharge pasien berisi :
a. Kondisi pasien saat masuk rumah sakit.
b. Pengaruh perawatan pasien di rumah sakit terhadap pasien,
keluarga, pekerjaan, sekolah atau keuangan.
c. Detail megenai pemeriksaan lebih lanjut yang diperlukan dan
selanjutnya.
d. Janji temu dengan professional kesehatan lainnya.
e. Detail mengenai pengturan layanan di komunitas / publik dan
waktu pertemuannya.
3. Dokumentasi.
Semua pelayanan di ruang Bersalin (VK) didokumentasikan secara
menyeluruh secara manual / tertulis yaitu menggunakan rekam medis
pasien.

D. Sumber Dana (M4-MONEY)


Alokasi anggaran pengadaan dan pembayaran dana ruang VK bersumber
dari bagian keuangan RSUD dr. Soedirman Kebumen, seperti alat medis
(USG, CTG, doppler, tensi dll), ATK (computer, printer, kertas dll), barang
cetakan (meja, kursi, bed pasien dll), barang habis pakai (kertas, tinta, pulpen
dll).
E. Pemasaran (M5-MARKETING)
Pengembangan pasar yang dilakukan oleh ruang VK yaitu melalui aplikasi
yang dibuat oleh RSUD dr. Soedirman Kebumen melalui berbagai media
dengan tujuan untuk menjangkau konsumen melalui pendekatan akses
layanan kesehatan melalui aplikasi digital contohnya website google,
instagram, youtube, podcast, bahkan dengan aplikasi pendaftaran secara
online dan sharing jadwal secara online melalui story Instagram dan
whatsapp. Akses terhadap RSUD dr. Soedirman Kebumen yang berada
dilokasi stategis, jalan raya yang dilewati sarana transportasi umum, dekat
dengan pemukiman dan dekat dengan sarana tempat-tempat umum lainnya
merupakan alasan tersendiri bagi konsumen untuk memilih RSUD dr.
Soedirman Kebumen sebagai tempat mendapatkan layanan kesehatan,
promosi kesehatan secara langsung juga dilakukan kepada masyarakat seperti
sunat gratis, cek laboraturium sederhana, KB dan lain sebagainya.
Keterjangkauan biaya pelayanan dan diberlakukannya penggunaan
JAMKESMAS serta BPJS menjadikan RSUD. dr. Soedirman Kebumen
memiliki rentang karakteristik konsumen dengan tingkat ekonomi kurang,
menengah hingga tingkat ekonomi atas. Kelengkapan fasilitas, kenyamanan
ruang pelayanan, profesionalitas petugas, kejelasan prosedur dan
kelengkapan produk menjadi salah satu alasan masyarakat dengan tingkat
ekonomi menengah atas memilih RSUD dr. Soedirman Kebumen.
Pengembangan pemasaran di tahun selanjutnya akan direncanakan pelayanan
untuk ibu hamil dan ibu nifas, seperti yoga perinatal dan laktasi konselor.

F. Analisis SWOT
No Analisis SWOT Bobot Nilai Jumlah
1. M1 (MAN)
Faktor Internal
Strength (kekuatan)
1. Jumlah SDM mencukupi. 0,16 4 0,26
2. Seluruh tenaga bidan
memiliki kualifikasi
Pendidikan yang sesuai 0,16 3 0,48
dengan penugasan.
3. Adanya tugas, peran dan
wewenang yang jelas.
4. Sistem penjadwalan yang
jelas. 0,18 5 0,90
5. Mempunyai dokter konsulen
spesialis obsgyn dan
ginekologi. 0,16 4 0,26
6. Tenaga bidan mengikuti
pelatihan setiap tahunnya.
TOTAL 0,18 5 0,90
Weakness (kelemahan) S-W
1. Jumlah tenaga bidan yang
berpendidikan profesi belum 3,44-3,1
0,16 4 0,64
banyak.
2. Beberapa tenaga bidan =0,4
membawa problem diluar
perkerjaan sehingga 1 3,44
mempengaruhi
profesionalitasnya dalam
bekerja.
3. Beberapa tenaga bidan masih 0,4 4 1,6
ada yang belum bisa
mengendalikan emosi
sehingga berbicara spontan
apa adanya dengan pasien.

TOTAL 0,3 2 0,6

Faktor Eksternal
Opportunity (peluang)
1. Rumah sakit memberikan
kesempatan kepada bidan 0,3 3 0,9
untuk mengikuti berbagai
macam pelatihan yang di
adakan Rumah Sakit.
2. Tenaga bidan khususnya
lulusan DIII diberikan
kesempatan untuk melajutkan
pendidikan ke jenjang yang
1 3,1
lebih tinggi lagi.
3. Sistem koordinasi antara
kepala ruangan dan juga staff
menerima dan memfasilitasi
semua mahasiswa yang
sedang praktik.
4. Sistem koordinasi yang baik
antara ruang VK dengan unit
ruangan di Rumah Sakit 0,25 3 0,75
seperti ruang bugenvil,
farmasi, gizi, poli kebidanan
dan unit yang lainnya.
TOTAL

Threat (ancaman)
1. Bagi bidan yang lulusan DIII 0,25 4 1
mendapat tuntutan untuk
melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi.
2. Bagi bidan dalam
menjalankan tugasnya harus
senantiasa mempertahankan
dan meningkatkan skill dan 0,25 4 1 O-T =
kemampuan yang dimiliki.
3. Pasien memberikan tuntutan 3,75-3,3
kepada bidan untuk
memberikan pelayanan yang =0,45
lebih professional dan legal.

TOTAL

0,25 4 1

1 3,75

0,3 4 1,2

0,4 3 1,2
0,3 3 0,9

1 3,3
2. M2 Material (Sarana & Prasarana)
Faktor Internal
Strength (kekuatan)
1. Alat medis yang ada di Ruang 0,2 5 1
VK sudah lengkap dan
memadai.
2. Alat non medis yang ada di
Ruang VK sudah lengkap dan
memadai. 0,2 4 0,8
3. Semua pelayanan yang
diberikan di Ruang VK sesuai
dengan standar prosedur
operasional (SPO). 0,2 5 1
4. Persediaan obat bagi pasien di
Ruang VK sudah memadai.
5. Akses lokasi menuju rumah
sakit yang mudah dijangkau
oleh masyarakat pedesaan
TOTAL S-W=
0,2 5 1
4,6-2,5
Weakness (kelemahan)
0,2 4 0,8 =2,1
1. Ruangan bersalin yang
kurang luas.
2. Penyusunan alat non medis
yang kurang tertata
3. Kurangnya pemantauan 1 4,6
kelengkapan terhadap alat
medis dan non-medis habis
pakai di Ruang VK
TOTAL
0,5 3 1,5
Faktor Eksternal
Opportunity (peluang)
0,2 2 0,4
1. Pasien dari unit lain dapat
menggunakan fasilitas USG
yang ada di Ruang VK. 0,3 2 0,6
2. Adanya residen, mahasiswa
profesi, dan koas yang dapat
membantu dalam pengelolaan
pasien di Ruang VK.
3. Adanya kerjasama dari semua
unit di rumah sakit dengan 1 2,5
Ruang VK dalam pengelolaan
pasien.
4. Tersedianya alat medis yang
sudah modern dalam
menunjang pemeriksaan 0,25 5 1,25
pasien seperti USG, Dopler,
dan CTG.
TOTAL
0,25 5 1,25
Threat (ancaman)
1. Ruang VK dituntut untuk
memenuhi standar
kelengkapan sebagai syarat
akreditasi rumah sakit.
0,25 4 1
2. Ruang VK ditutuntut untuk O-T=
selalu memastikan adanya
4,75-3,4
sarana dan prasarana yang
lengkap dalam upaya = 1,35
pencegahan dan
penanggulangan infeksi,
seperti APD. 0,25 5 1,25
3. Adanya tuntutan bagi tenaga
bidan yang harus professional
dan handal untuk melakukan
penanganan kegawatdaruratan
kepada pasien, seperti
persalinan dengan vacum
ekstrasi. 1 4,75
4. Penggunaan USG yang secara
bergantian dapat menghambat
pengelolaan pasien di ruang
VK
TOTAL
0,2 3 0,6

0,3 4 1,2

0,3 4 1,2

0,2 2 0,4

1 3,4
3. M3 Metodhe
Faktor Internal
Strength (kekuatan)
1. Adanya sistem informasi 0,25 4 1
yang efektif antar unit
ruangan
2. Pemberian pelayanan antara
pasien bpjs dan kelas tidak
dibedakan dan semua
pelayanan diberikan setara.
3. Adanya Standar Prosedur
Operasional (SOP) atau 0,25 3 0,75
persoder tetap yang ada di
Ruang VK.
4. Memiliki kepala ruangan dan
ketua TIM yang melakukan 0,25 5 1,25
pemantauan setiap kinerja
anggota bidan yang lainnya.
TOTAL
S-W=
Weakness (kelemahan)
0,25 5 1,25 4,25-2
1. Tidak adanya perencanaan
pasien pulang diruang VK. =2,25
2. Pendokumentasian di Ruang
1 4,25
VK secara menyeluruh masih
dilakukan secara manual atau
tertulis seperti pada penulisan
Catatan Perkembangan Pada
Pasien (CPPT) di rekam 0,5 2 1
medis
TOTAL
0,5 2 1

Faktor Eksternal
Opportunity (peluang)
1. Ruang VK memiliki
hubungan yang baik dengan
unit bangsal lainya. 1 2
2. Tersedianya billing sistem
diruang VK untuk
pemantauan pasien selama
dilakukan perawatan dirumah
sakit.
3. Tenaga bidan memiliki grup
online untuk pemantauan
pasien selama melakukan
perawatan di Ruang VK. 0,32 5 1,6
TOTAL
Threat (ancaman)
1. Tenaga bidan yang berada di
Ruang VK dituntut untuk 0,34 5 1,7
menerima dan melakukan
pengelolaan pasien
berdasarkan riwayat penyakit
dengan kolaborasi dan
kohorting dengan dokter/poli
klinik.
2. Tenaga bidan di tuntut untuk
0,34 4 1,36 O-T=
memberikan informasi yang
lebih lengkap terkait kondisi 4,66-3,01
pasien kepada keluarga.
=1,65
3. Tenaga bidan dituntut untuk
selalu melakukan billing
sistem setelah timbang terima
1 4,66
pasien
TOTAL

0,35 3 1,05
0,32 2 0,64

0,33 4 1,32

1 3,01
4. M4 Money
Faktor Internal
Strenght (Kekuatan)
1. Pemasukan ruang VK berasal 0,5 4 2
dari JKN dan operasional
murni dari internal Rumah
Sakit
2. Alokasi anggaran pengadaan
dan pembayaran dana ruang
VK bersumber dari bagian 0,5 5 2,5
keuangan RSUD Kebumen
TOTAL

S-W=
Weakness (Kelemahan)
4,5-3
1. Pengajuan anggaran dana 1 4,5
ruang VK dibatasi oleh badan =1,5
keuangan internal RSUD
Kebumen
TOTAL
1 3 3

Faktor Ekternal
Opportunity (peluang)
1. Alokasi anggaran pengadaan
dana yang masuk di Rumah 1 3
Sakit dari pemerintah dapat
digunakan untuk mengelola
pasien baik secara umum
maupun BPJS
2. Bekerjasama dengan pihak
pelayanan utama dan layanan 0,7 4 2,8
penunjang sebagai upaya
peningkatan pelayanan rumah
sakit.
TOTAL

Threatened (Ancaman)
1. Pengeluaran anggaran dana 0,3 5 1,5
ruang VK di pesan secara
otomatis, kemudian anggaran
dana direkap oleh pihak
keuangan Gudang farmasi
RSUD Kebumen
2. Akan adanya peningkatan
biaya seiring dengan
penambahan pegawai di tahun 1 4,3
yang akan datang.
O-T=
TOTAL
4,3-3,4
0,6 3 1,8 =0,9

0,4 4 1,6

1 3,4
5. M5 Marketing
Faktor internal
Strenght (Kekuatan)
1. Ruang VK sebagai salah satu 0,35 5 1,75
fasilitas kesehatan yang
pembiayaannya dijamin oleh
pemerintah
2. Rumah sakit memiliki akun
media sosial yang dapat
memberikan informasi 0,31 4 1,24
kesehatan, dan kegiatan yang
dilakukan oleh Rumah sakit
3. Tersedianya sosial media dan
website pemberdayaan
terhadap pasien yang
digunakan untuk Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS). 0,34 4 1,36
TOTAL
Weakness (Kelemahan) S-W=
1. Masyarakat yang tidak update
4,75-3,3
dengan sosial media akan
kurang mendapatkan =1,45
informasi kesehatan
2. Masih adanya masyarakat
yang belum memiliki Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
1 4,75
TOTAL
Faktor Eksternal
Opportunity (peluang)
0,7 3 2,1
1. Adanya akun media sosial
seperti Instagram, website
google, youtube akan
memperoleh informasi
kesehatan terkini dan menjadi 0,3 4 1,2
tertarik untuk memeriksakan
diri di Rumah Sakit.
TOTAL

1 3,3
G. Skor Analisis SWOT
Masalah Skor Analisis Prioritas
Faktor Internal Faktor External
Timbang terima Bidan mumpuni Adanya Proses timbang
pasien kebidanan dalam timbang terima penatalaksanaan terima dilakukan
pasien awal sehingga dalam secara efektif
proses timbang dengan
terima pasien dapat menggunakan
efektif. billing sistem.
Persiapan pasien Tidak adanya proses Masih banyak pasien Masih banyak pasien
pulang persiapan pasien yang sulit untuk yang sulit diedukasi
pulang di Ruang VK. diedukasi

Analisis beban Jumlah bidan dengan Penanganan pada Bidan dengan


kerja lulusan profesi sedikit pasien dengan semua golongan
kegawatdaruratan dapat melakukan
dapat dilakukan oleh penanganan
semua bidan dengan kegawatdaruratan
kerja sama yang
baik.
Kolaborasi Adanya SOP Pasien memiliki Sebelum dilakukan
interprofessional kolaborasi pilihan untuk pemeriksaan lebih
dalam tim kerja interprofesional dalam dilakukan lanjut pasien
selama memberikan penanganan lebih terlebih dahulu
memberikan pelayanan lanjut diberikan informed
layanan. choice dan
informed consent
H. Plan Of Action

No Masalah Tujuan Rencana Penanggung Waktu


Kegiatan Jawab
1. Proses timbang 1. Menyampaikan Adanya sistem Bidan Bulan
terima pasien kondisi atau keadaan informasi yang koordinator Februari
pasien secara umum. efektif antar
2. Menyampaikan hal- unit ruangan
hal penting yang untuk
perlu di tindak lanjuti pencatatan dan
oleh shif berikutnya. pelaporan awal.
3. Tersusunnya rencana
kerja untuk shif
berikutnya.
2. Masih banyak Mengkondisikan pasien Membuat media Bidan Bulan
pasien yang sulit kesehatan untuk koordinator Februari
diedukasi memberikan
edukasi pada
pasien
3. Seluruh tenaga Terlaksananya Memberikan Bidan Bulan
bidan dapat penatalaksanaan arahan kepada koordinator Februari
melakukan kegawatdaruratan sesuai tenaga bidan
penanganan dengan SPO agar
kegawatdaruratan. melanjutkan ke
pendidikan yang
lebih tinggi
4. Sebelum 1. Menyampaikan tindak Memaksimalka Bidan Bulan
dilakukan lanjut/penatalaksanaan n komunikasi koordinator Februari
pemeriksaan lebih yang akan dilakukan antar klien dan
lanjut pasien agar lebih jelas keluarganya
terlebih dahulu 2. Memberikan hak dan
diberikan perlindungan kepada
informed choice pasien
dan informed
consent
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEGIATAN
NO Masalah Tujuan Kegiatan Pelaksanaa Hambatan Dukungan Ev
n

1. Timbang terima 1. Menyampaikan kondisi atau Melakukan Bulan Tidak ada hambatan. Kepala ruangan, Terl
pasien kebidanan. keadaan pasien secara umum. pencatatan Februari Ketua tim , Tenaga
2. Menyampaikan hal-hal penting perkembangan
yang perlu di tindak lanjuti oleh pasien terinterasi bidan
shif berikutnya. dan melakukan
3. Tersusunnya rencana kerja anamnesa awal
untuk shif berikutnya. secara menyeluruh.

2. Masih banyak Mengkondisikan pasien. Memberikan KIE Bulan Tidak ada hambatan. Kepala ruangan, Terl
pasien yang sulit menggunakan Februari Ketua tim , Tenaga
diedukasi media yang lebih bidan
mudah dipahami

3. Seluruh tenaga Terlaksananya penatalaksanaan Memberikan Bulan Ada bebrapa tenaga Kepala ruangan, Terl
bidan dapat kegawatdaruratan sesuai SPO dukungan tenaga Februari bidan yang belum Ketua tim , Tenaga
melakukan bidan untuk melanjutkan bidan

45
penanganan melanjutkan pendidikan yang
kegawatdaruratan pendidikan yang lebih tinggi dan lebih
lebih tinggi. tinggi.

4. Sebelum 1. Menyampaikan tindak Melakukan edukasi Bulan Ada beberapa Kepala ruangan, Terl
dilakukan lanjut/penatalaksanaan kepada keluarga Februari keluarga pasien yang Ketua tim , Tenaga
pemeriksaan lebih yang akan dilakukan agar
lanjut pasien lebih jelas pasien sebelum dan masih belum paham bidan
terlebih dahulu sesudah melakukan terkait edukasi yang
2. Memberikan hak dan
diberikan
perlindungan kepada tindakan. diberiakan bidan.
informed choice
pasien
dan informed
consent

46
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Timbang terima pasien kebidanan
Ruang VK melakukan timbang terima pasien sesuai dengan metode
penerapan asuhan kebidanan, tidak ditemukan hambatan dalam
melaksanakannya.
b. Persiapan pasien pulang
Tidak adanya proses persiapan pasein pulang di ruang VK, karena di
ruang VK hanya ada pasien rawat jalan
c. Analisis beban kerja
Berdasarkan analisis beban kerja, jumlah bidan dengan lulusan profesi
masih sedikit, solusi yang dilakukan adalah memberikan arahan
kepada tenaga bidan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih
tinggi.
d. Kolaborasi interprofessional dalam tim kerja selama memberikan
layanan.
Dalam memberikan pelayanan, tidak ada hambatan antar tenaga
kesehatan dalam melakukan kolaborasi interprofessional.

B. Rekomendasi
Dalam memberikan asuhan kebidanan agar tetap mempertahankan
dan mengembangkan pelayanan sesuai alur dan tugas pokok serta fungsi
bidan berdasarkan Evidence Based Midwifery.

47
DAFTAR PUSTAKA

Menteri Kesehatan. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesianomor 30 Tahun 2019 Berita Negara Republik Indonesia. 1107, 1–
106.
Pemerintah Indonesia. (2019). Undang-undang RI No. 38. Tentang Keperawatan,
10, 2–4.(Pemerintah Indonesia, 2019)
Supartiningsih, S. 2017. Kualitas Pelayanan Kepuasan Pasien Rumah Sakit: Kasus
Pada Pasien Rawat Jalan. Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah
Sakit, 6(1), pp.9-15.
Bramantoro Taufan, 2017, Pengantar Klasifikasi dan Akreditasi Pelayanan
Kesehatan, Surabaya: UNAIR (AUP).

48
LAMPIRAN
DENAH RUANG BERSALIN (VK)

49
DENAH ALUR PELAYANAN

50
SISTEM PENUGASAN RUANG BERSALIN (VK)

51
ANGGOTA BIDAN RUANG (VK)

52
STRUKTUR ORGANISASI

53
FORMAT TIMBANG TERIMA / TRANSFER PASIEN

54
FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRITAS
(SOAP)

55
56
FORMAT LEAFLET

57
58
1

Anda mungkin juga menyukai