Laporan Manajemen RSUD Kebumen
Laporan Manajemen RSUD Kebumen
Disusun Oleh:
Fitri 2210106070
Safrida Nur ‘Aini 2210106084
Fitri Ariyana 2210106107
Menyetuui,
Pembimbing Pendidikan
(Andri Nur Sholihah, S.ST., M.Kes)
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 6
C. Manfaat 6
D. Waktu dan Tempat 7
E. Rencana Kegiatan 7
BAB II PENGKAJIAN 8
A. Visi, Misi, dan Motto Tempat Praktik 8
B. Sumber Daya Manusia (M1-MAN) 9
C. Sarana dan Prasarana (M2-MATERIAL) 21
D. Metode Penerapan Asuhan Kebidanan (M3-METHODE) 32
E. Sumber Dana (M4-MONEY) 35
F. Pemasaran (M5-MARKETING) 35
G. Analisis SWOT 36
H. Skor Analisis SWOT 43
I. Plan Of Action 44
BAB IV PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEGIATAN 45
BAB V PENUTUP 47
DAFTAR PUSTAKA 48
LAMPIRAN 49
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2019 adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (Supartiningsih, 2017)
juga mendefinisikan rumah sakit adalah suatu organisasi yang dilakukan oleh
tenaga medis professional yang terorganisir baik dari sarana prasarana
kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta
pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. (Bramantoro, 2017) juga
menjelaskan bahwa rumah sakit merupakan suatu fasilitas pelayanan
kesehatan yang melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasil guna pada upaya penyembuhan dan pemulihan yang terpadu dengan
upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
RSUD Dr. Soedirman Kebumen sebagai tempat layanan umum yang
didalamnya terdapat aktifitas kolaburatif yang melibatkan pasien,
pengunjung, pedagang, karyawan rumah sakit, dan masyarakat sekitar rumah
sakit. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu diupayakan penyediaan
fasilitas layanan kesehatan yang aman bagi semua orang yang berkunjung
kerumah sakit maupun untuk masyarakat sekitar rumah sakit. Berdasarkan
visi RSUD dr. Soedirman Kebumen yaitu “Menjadi Rumah Sakit Moderen,
Profesional, Pusat Rujukan Kegawatan Medis dan Spesialistik”. Maka
diperlukan manajemen untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
yang sistemik, intergratif, tersturtur, dan berkesinambungan.
Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, menurut Peraturan Mentri
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019 Rumah Sakit dikategorikan
menjadi dua yaitu Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus. Pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit umum terdiri dari: Pelayanan
medik; Pelayanan keperawatan dan kebidanan; Pelayanan penunjang medik;
Pelayanan penunjang nonmedik. Rumah Sakit khusus memberikan pelayanan
utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin
ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
Macam-macam Rumah Sakit khusus yaitu: ibu dan anak, mata, gigi dan
mulut, ginjal, jiwa, infeksi, telinga-hidung-tenggorok kepala leher, paru,
ketergantungan obat, bedah, otak, orthopedic, kanker, dan jantung-pembuluh
darah. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit khusus terdiri
diri: Pelayanan medik; Pelayanan keperawatan dan/atau kebidanan;
Pelayanan penunjang medik; Pelayanan penunjang nonmedik.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2019
berdasarkan kelasnya rumah sakit umum dikategorikan ke dalam 4 kelas
mulai dari A,B,C,D. Keempat rumah sakit tersebut diklasifikasikan menjadi:
1. Rumah Sakit Umum Tipe A
Merupakan rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis dan subspesialis secara luas, rumah sakit ini telah ditetapkan
sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (top referral hospital) atau
disebut juga rumah sakit pusat.
2. Rumah Sakit tipe B
Merupakan rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis luas dan subspesialis terbatas.
3. Rumah Sakit tipe C
Merupakan rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis terbatas, mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
paling sedikit 4 spesialis dasar: pelayanan penyakit dalam, pelayanan
bedah, pelayanan kesehatan anak, serta pelayanan kebidanan dan
kandungan.
4. Rumah Sakit tipe D
Rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik paling sedikit 2 dari 4 spesialis dasar.
Rumah sakit dalam PONEK harus mampu menangani kasus rujukan yang
tidak mampu dilakukan petugas kesehatan di tingkat layanan primer (dokter,
bidan, perawat). Pelayanan ini disediakan selama 24 jam. Pelayanan PONEK
meliputi stabilisasi di UGD dan persiapan obat definitif, penanganan kasus
gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan, penanganan operatif
tepat dan cepat (laparotomi dan seksio serkaria), perawatan intensif ibu dan
bayi, serta pelayanan asuhan antenatal risiko tinggi. Ruang lingkup pelayanan
rumah sakit PONEK dibagi dalam 2 kelas:
1. Kelas C
- Pelayanan fisiologis (pelayanan kehamilan, persalinan, nifas, asuhan
bayi baru lahir, imunisasi dan SDIDTK)
- Pelayanan dengan risiko tinggi (antenatal, intranatal, postnatal)
- Pelayanan kesehatan neonatal
- Pelayanan ginekologis
- Perawatan khusus/ high care unit dan transfusi darah
2. Kelas B
Pada pelayanan kelas B ini juga menyediakan 5 pelayanan seperti di
kelas C, hanya saja dengan sarana yang lebih memadai, seperti adanya
layanan ICU dan NIC, asuhan bayi dengan level 2, dan terdapat perawatan
intensif untuk neonatus.
Rumah sakit PONEK diwajibkan memiliki sarana pemeriksaan penunjang
sebagai berikut:
1. Pelayanan darah (penyediaan darah, pemeriksaan darah, dan
bekerjasama dengan unit penyedia darah lainnya).
2. Perawatan intensif (pemantauan cairan, pengawasan gawat napas/
ventilator, dan perawatan sepsis)
3. Pencitraan (radiologi dan USG ibu dan bayi)
4. Laboratorium (pemeriksaan darah dan urin rutin, kultur darah dan
urin, dan pemeriksaan kimia lainnya).
Tidak semua rumah sakit dapat dijadikan rujukan/ sebagai PONEK,
rumah sakit tersebut harus memenuhi kriteria umum sebagai berikut:
1. Memiliki dokter jaga terlatih di UGD untuk menangani kasus
emergensi umum maupun obstetri dan neonatal
2. Tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat) telah mengikuti
pelatihan tim PONEK di rumah sakit (meliputi resusitasi neonatus,
kegawatdaruratan obstetri dan neonatus)
3. Memiliki SOP penerimaan dan penanganan pasien
kegawatdaruratan obstetri dan neonatus
4. Memiliki kebijakan yang tidak memberlakukan uang muka untuk
pasien gawatdarurat obstetrik dan neonatus
5. Memiliki prosedur pendelegasian wewenang tertentu
6. Memiliki standard response time di UGD 10 menit, kamar bersalin
<30 menit, dan pelayanan darah <1 jam
7. Tersedia kamar operasi 24 jam
8. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi <30
menit
9. Memiliki tim yang siap sedia jika ada kasus darurat
10. Dukungan dari semua pihak tim PONEK (dokter obsgyn, dokter
anak, dokter anestesi, dokter penyakit dalam, dokter spesialis lain,
dokter umum, perawat, dan bidan)
11. Pelayanan darah tersedia selama 24 jam
12. Pelayanan penunjang dan obat tersedia selama 24 jam
13. Perlengkapan harus bersih, dan tersedia dalam jumlah yang cukup.
Perlengkapan yang membutuhkan listrik juga harus selalu tersedia
Pada rumah sakit PONEK dibutuhkan tim standar yang terdiri dari 1
dokter obsgyn, 1 dokter anak, 1 dokter UGD, 3 orang bidan, 2 orang perawat,
dan 1 dokter/ perawat anestesi. Lebih idealnya ditambah dengan petugas
laboratorium dan administrasi, serta perawat yang bekerja dengan sistem shift.
Secara umum ruangan yang harus dimiliki dalam rumah sakit PONEK adalah
ruang maternal, ruang neonatus, ruang operasi, dan juga ruangan penunjang.
Pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya perempuan, bayi, dan
anak yang dilaksanakan oleh bidan secara bertanggung jawab, akuntabel,
bermutu, aman, dan berkesinambungan, masih dihadapkan pada kendala
profesionalitas, kompetensi, dan kewenangan. Pengaturan mengenai
pelayanan kesehatan oleh bidan maupun pengakuan terhadap profesi dan
praktik kebidanan belum diatur secara komprehensif sebagaimana profesi
kesehatan lain, sehingga belum memberikan pelindungan dan kepastian
hukum bagi bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepacia
masyarakat. Hal ini menjadi pertimbangan terbitnya UU 4 Tahun 2019 tentang
Kebidanan.
Kebidanan dalam UU 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan,
persalinan, pascapersalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak
prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Bidan adalah seorang perempuan yang
telah menyelesaikan program pendidikan Kebidanan baik di dalam negeri
maupun di luar negeri yang diakui secara sah oleh Pemerintah Pusat dan telah
memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik Kebidanan.
Pelayanan Kebidanan menurut ketentuan umum UU Kebidanan adalah
suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri,
kolaborasi, dan/atau rujukan. Praktik Kebidanan adalah kegiatan pemberian
pelayanan yang dilakukan oleh Bidan dalam bentuk asuhan kebidanan.
Kompetensi Bidan adalah kemampuan yang dimiliki oleh Bidan yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memberikan Pelayanan
Kebidanan.
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi mempunyai visi
menghasilkan menghasilkan bidan profesi pilihan yang unggul dalam upaya
promotifpreventif berdasarkan Evidenced Based in Midwifery (EBM) dan
nilai-nilai Islam Berkemajuan. Keberadaan tenaga kebidanan berlatar belakang
Sarjana Kebidanan dalam mewujudkan tujuan dari SDGs 2030 juga
mempunyai peranan yang besar mengingat kesehatan yang optimal bagi setiap
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat merupakan tujuan dari
kebidanan. Bidan sebagai orang pertama dalam tuntutan pelayanan kesehatan,
melaksanakan fungsi-fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Dengan demikian kami mahasiswa Program Pendidikan Profesi Bidan
Universitas Aisyiyah Yogyakarta merasa perlu untuk mengkaji situasi dan
kondisi salah satu pelayanan manajemen yang kami ambil di RSUD dr
Soedirman Kebumen yaitu di ruang bersalin (VK) yang diharapkan dapat
menemukan masalah untuk dapat dicarikan solusinya, sehingga pelayanan
dan asuhan kebidanan di ruang bersalin (VK) dapat ditingkatkan dan dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal pada pasien.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen kebidanan, mahasiswa
mampu menerapkan prinsip manajemen kebidanan dalam melaksanakan
manajemen pelayanan kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan pengelolaan pelayanan kebidanan sesuai
dengan langkah manajemen, diharapkan mahasiswa mampu:
a. Timbang terima pasien kebidanan diruang VK RSUD dr Soedirman
Kebumen,
b. Persiapan pasien pulang diruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen,
c. Analisis beban kerja diruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen
d. Kolaborasi interprofesional dalam tim kerja selama memberikan
layanan diruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen
e. Analisis kasus diruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen
C. Manfaat
1. Mahasiswa
Penulisan laporan ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa
dalam mempelajari teori dan praktek manajemen dalam pelayanan
kebidanan diruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen.
2. Bidan di ruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen
Laporan ini dapat memberikan informasi tambahan bagi bidan
mengenai manajemen pelayanan kebidanan diruang VK RSUD dr
Soedirman Kebumen
3. Akademik
Diharapkan dengan adanya penulisan laporan ini dapat menambah
informasi mengenai manajemen pelayanan kebidanan yang diterapkan
oleh ruang VK RSUD dr Soedirman Kebumen.
D. Waktu dan Tempat
Waktu : 23 Januari – 28 Februari
Tempat : RSUD dr Soedirman Kebumen
E. Rencana Kegiatan
Minggu I:
1. Pengkajian data
2. Analisis situasi pelayanan dan perencanaan
Minggu II dan III: Pelaksanaan
Minggu IV:
1. Evaluasi
2. Penyusunan laporan
BAB II
PENGKAJIAN
Standar
Norma Beban Capaian
No Uraian Waktu Satuan Kerja 1 tahun SDM
Melakukan pengkajian pada
ibu hamil patologis dan/atau
1 penyakit penyerta 15 Menit/Laporan 5000 500 0.10
Menyusun perencanaan
asuhan kebidanan pada ibu
hamil patologis dan/atau
2 penyakit penyerta 9 Menit/Laporan 8333 500 0.06
Melaksanakan kolaborasi
asuhan kebidanan pada ibu
3 hamil patologis 18 Menit/Laporan 4167 500 0.12
Melakukan pengkajian pada
4 ibu bersalin fisiologis 15 Menit/Laporan 5000 100 0.02
Melakukan pengkajian pada
ibu bersalin patologis
5 dan/atau penyakit penyerta 15 Menit/Laporan 5000 500 0.10
Memberikan asuhan Kala I
6 persalinan Fisiologis 90 Menit/Dokumen 833 100 0.12
Melakukan asuhan Kala II
7 persalinan fisiologis 33 Menit/Dokumen 2273 100 0.04
Melakukan asuhan Kala III
8 persalinan fisiologis 30 Menit/Dokumen 2500 350 0.14
Melakukan asuhan Kala IV
9 persalinan fisiologis 90 Menit/Dokumen 833 500 0.60
Memberikan asuhan Kala I
persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta
10 dengan kolaborasi 120 Menit/Dokumen 625 500 0.80
Melakukan asuhan Kala II
persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta
11 dengan kolaborasi 30 Menit/Dokumen 2500 500 0.20
Melakukan asuhan Kala III
persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta
12 dengan kolaborasi 30 Menit/Dokumen 2500 250 0.10
Melakukan asuhan Kala IV
persalinan patologis
dan/atau penyakit penyerta
13 dengan kolaborasi 120 Menit/Dokumen 625 100 0.16
Melakukan pengkajian pada
14 ibu nifas fisiologis 15 Menit/Dokumen 5000 0 0.00
Melakukan pengkajian pada
ibu nifas patologis dan/atau
15 penyakit penyerta 15 Menit/Laporan 5000 0 0.00
Melakukan asuhan
kebidanan pada ibu nifas
16 fisiologis 21 Menit/Laporan 3571 0 0.00
Melakukan tindakan
stabilisasi pada kasus
17 kegawatdaruratan kebidanan 21 Menit/Laporan 3571 200 0.06
Melakukan tindakan
penanganan awal dan
stabilisasi pra rujukan pada
kasus kebidanan patologis
18 dan/atau penyakit penyerta 21 Menit/Laporan 3571 25 0.01
Melakukan asuhan
kebidanan post operasi
19 obstetri ginekologi 18 Menit/Dokumen 4167 0 0.00
Melakukan Komunikasi
Informasi dan Edukasi KIE
asuhan kebidanan pada
kelompok atau masyarakat
20 sesuai dengan kebutuhan 33 Menit/Laporan 2273 0 0.00
Memfasilitasi Konseling
ASI eksklusif pada individu
dan keluarga dengan kondisi
21 khusus 15 Menit/Laporan 5000 35 0.01
Melakukan pemasangan dan
pelepasan Alat Kontrasepsi
22 Dalam Rahim AKDR 24 Menit/Laporan 3125 0 0.00
Melakukan pemasangan
Alat Kontrasepsi Dalam
23 Rahim AKDR post plasenta 15 Menit/Laporan 5000 0 0.00
Melakukan pemasangan dan
pelepasan alat kontrasepsi
24 bawah kulit AKBK 21 Menit/Laporan 3571 0 0.00
Melakukan asuhan pre dan
25 pasca kontrasepsi mantap 30 Menit/Laporan 2500 0 0.00
Melakukan konsultasi,
kolaborasi dan/atau rujukan
komplikasi penggunaan alat
26 kontrasepsi 18 Menit/Laporan 4167 0 0.00
Melakukan Focus Group
Discussion FGD tentang
kesehatan reproduksi, dan
KB pada Ibu dan kelompok
27 khusus 60 Menit/Laporan 1250 0 0.00
Berperan dalam
pembentukan kampung
28 Keluarga Berencana (KB) 120 Menit/Dokumen 625 0 0.00
Membentuk kelompok
Perlindungan Anak Terpadu
Berbasis Masyarakat
(PATBM)/ Pusat Informasi
29 Konseling Remaja (PIK- R) 120 Menit/Dokumen 625 0 0.00
Melaksanakan Audit
30 Maternal Perinatal (AMP) 90 Menit/Laporan 833 2 0.00
31 Mengelola pelayanan 60 Menit/Dokumen 1250 0 0.00
Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) dalam rangka
mewujudkan keluarga sehat
Berperan aktif dalam
musyawarah perencanaan
32 pembangunan kecamatan 60 Menit/Laporan 1250 0 0.00
Berperan aktif dalam
pertemuan internal/antar
unit di Puskesmas/Rumah
33 Sakit 27 Menit/Laporan 2778 0 0.00
Melakukan
pendokumentasian
34 pelayanan kebidanan 12 Menit/Dokumen 6250 600 0.10
Melakukan monitoring dan
evaluasi asuhan kebidanan
di tingkat Rumah Sakit
35 Kelas A/B/C/D 60 Menit/Laporan 1250 600 0.48
Melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan asuhan
kebidanan di tingkat
36 kabupaten/kota/provinsi 60 Menit/Laporan 1250 0 0.00
Menyusun Rencana Usulan
Kegiatan (RUK)/Rencana
Pelaksanaan Kegiatan
(RPK) Pelayanan
Kebidanan di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP)/
Fasilitas Kesehatan Rujukan
37 Tingkat Lanjutan (FKRTL) 120 Menit/Rencana 625 0 0.00
Menyusun laporan tahunan
Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Keluarga Berencana
(KB) dan Kesehatan
38 Reproduksi 90 Menit/Laporan 833 0 0.00
Menyusun pemenuhan
kebutuhan alat, sarana dan
prasarana pelayanan
kebidanan di Puskesmas/
39 kabupaten/kota/provinsi/RS 90 Menit/Dokumen 833 0 0.00
Melakukan evaluasi kinerja
program Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA), Keluarga
Berencana (KB) dan
Kesehatan Reproduksi
tingkat kabupaten/ kota/
40 provinsi 120 Menit/Laporan 625 0 0.00
Mengevaluasi pelaksanaan
program pemerintah di
bidang kebidanan di
lingkungan internal
41 puskesmas/ Rumah Sakit 60 Menit/Laporan 1250 100 0.08
Merancang Komunikasi
Informasi dan Edukasi
(KIE) upaya promotif
preventif pelayanan
42 kebidanan 120 Menit/Dokumen 625 600 0.96
Total 4.25
B. Bidan Penyelia
Standar
Norma Beban
No Uraian Waktu Satuan Kerja Capaian SDM
Melakukan pengkajian ibu
1 hamil patologis 75 Menit/Laporan 1000 400 0.40
Memfasilitasi informed
choice dan/atau informed
consen t pada kasus dengan
penyulit/patologis/penyakit
2 penyerta 30 Menit/Formulir 2500 400 0.16
Mengidentifikasi kematian
3 janin intra uterin 75 Menit/Dokumen 1000 20 0.02
Melakukan penanganan
kasus kegawatdaruratan
4 maternal dengan kolaborasi 150 Menit/Laporan 500 400 0.80
Melakukan pengkajian pada
5 ibu bersalin patologis 105 Menit/Laporan 714 400 0.56
Melakukan asuhan Kala I
persalinan dengan penyulit/
patologis/penyakit penyerta
6 secara kolaborasi 600 Menit/Dokumen 125 400 3.20
Melakukan asuhan Kala II
Persalinan dengan penyulit/
patologis/penyakit penyerta
7 secara kolaborasi 165 Menit/Dokumen 455 400 0.88
Melakukan asuhan Kala III
Persalinan dengan penyulit/
patologis/penyakit penyerta
8 secarakolaborasi 150 Menit/Dokumen 500 85 0.17
Melakukan asuhan Kala IV
Persalinan dengan penyulit/
9 patologis/penyakit penyerta 600 Menit/Dokumen 125 100 0.80
secarakolaborasi
Melakukan asuhan masa
nifas dengan penyulit/
patologis/ penyakit penyerta
10 secara kolaborasi 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Melakukan tindakan bantuan
hidup dasar pada kasus
11 kegawatdaruratan nifas 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Melakukan tindakan
penanganan awal dan
stabilisasi pra rujukan
terhadap kasus dengan
penyulit/komplikasi/penyakit
12 secara kolaborasi 150 Menit/Laporan 500 10 0.02
Melakukan persiapan
tindakan kasus onkologi
obstetri ginekologi dengan
13 penyulit secara kolaborasi 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Melakukan asuhan
kebidanan post operation
obstetri ginekologi dengan
14 secara kolaborasi 90 Menit/Laporan 833 0 0.00
Melakukan konseling ASI
15 pada ibu dengan penyulit 60 Menit/Laporan 1250 45 0.04
Melakukan resusitasi bayi
baru lahir dengan penyulit
16 secara kolaborasi 75 Menit/Laporan 1000 80 0.08
Melakukan asuhan
pelayanan neonatal pada 6
jam 48 jam pasca kelahiran
17 KN 1 90 Menit/Dokumen 833 0 0.00
Melakukan pemasangan dan
pelepasan Alat Kontrasepsi
Bawah Kulit AKBK secara
18 interval 105 Menit/Laporan 714 0 0.00
Melakukan pemasangan Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim
19 AKDR post placenta 75 Menit/Dokumen 1000 0 0.00
Melakukan pemasangan/
pelepasan alat kontrasepsi
20 dalam rahim AKDR 75 Menit/Laporan 1000 0 0.00
Melakukan skrining kanker
21 serviks 90 Menit/Laporan 833 0 0.00
22 Melakukan KIE tentang 165 Menit/Laporan 455 0 0.00
kesehatan ibu pada
kelompok/masyarakat sesuai
dengan kebutuhan
Melakukan asuhan
kebidanan pada kasus
kebidanan dengan gangguan
psikiatri sedang secara
23 kolaborasi 75 Menit/Laporan 1000 4 0.00
Melakukan pemberian
pelayanan lain berdasarkan
penugasan seperti observasi
transfusi darah, observasi
intake dan output cairan
/balance cairan), memasang
oksigenasi, memasang infus,
pemberian obat melalui oral
injeksi, pemasangan
Nasogastrik Tube (NGT),
pemberian nutrisi melalui
24 sonde lambung 150 Menit/Laporan 500 400 0.80
Melakukan penanganan awal
kegawatdaruratan asfiksia
melalui kompresi jantung
25 secara kolaborasi 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Melakukan penanganan awal
kegawatdaruratan bayi baru
lahir dengan infeksi gonore
(GO) melalui pembersihan
26 dan pemberian salep mata 75 Menit/Laporan 1000 0 0.00
Melakukan asuhan
pelayanan neonatal pada hari
ke 3 - hari ke 7 pasca
27 kelahiran (KN 2) 75 Menit/Dokumen 1000 0 0.00
Melakukan asuhan
pelayanan neonatal pada hari
ke 8 - hari ke 28 pasca
28 kelahiran (KN 3) 75 Menit/Dokumen 1000 0 0.00
Melakukan stimulasi deteksi
dini dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh
kembang balita dengan
menggunakan Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan
29 (KPSP) 90 Menit/Dokumen 833 0 0.00
Memberikan Komunikasi
Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang kesehatan anak pada
30 kelompok/masyarakat sesuai 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
kebutuhan
Melakukan evaluasi cakupan
31 imunisasi 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Melakukan evaluasi
pemantauan tumbuh
kembang bayi, anak balita,
dan anak prasekolah melalui
kegiatan penimbangan berat
badan, pengukuran lingkar
kepala, pengukuran tinggi
badan, stimulasi deteksi dini,
dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh
kembang balita dengan
menggunakan Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan
32 (KPSP) 210 Menit/Laporan 357 0 0.00
Memberikan KIE tentang
kesehatan reproduksi dan
KB pada
kelompok/masyarakat sesuai
33 kebutuhan 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Menilai Tumbuh Kembang
remaja dengan menggunakan
34 log tumbuh kembang remaja 60 Menit/Log 1250 0 0.00
Melakukan evaluasi cakupan
pelayanan Kesehatan Ibu
Anak (KIA) dan Keluarga
35 Berencana (KB) 210 Menit/Laporan 357 0 0.00
Merumuskan rencana
intervensi hasil analisis data
dan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan
36 balita) 435 Menit/Dokumen 172 0 0.00
Melaksanakan rencana
intervensi hasil analisis data
dan sasaran pada individu
(WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu
nifas/ibu menyusui/ bayi dan
37 balita) 585 Menit/Dokumen 128 0 0.00
Melakukan pemberian
pelayanan berdasarkan
38 penugasan seperti deteksi 210 Menit/Laporan 357 0 0.00
dini, dan penyuluhan
terhadap Infeksi Menular
Seksual (IMS), pencegahan
penyalahgunaan Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif
lainnya (NAPZA)
Melakukan evaluasi
pelayanan kebidanan di
Posyandu, Posbindu dan
39 UKBM lainnya 150 Menit/Laporan 500 0 0.00
Melakukan asuhan
40 kebidanan dikamar bedah 255 Menit/Laporan 294 0 0.00
Mengkoordinasikan
pelaksanaan pelayanan
kebidanan di
Posyandu/Posbindu/UKS
dengan pemangku
41 kepentingan terkait 240 Menit/Laporan 313 0 0.00
Melakukan pembinaan dan
pengawasan pelayanan
kebidanan pada jenjang di
42 bawahnya 135 Menit/Laporan 556 192 0.35
Melakukan
pendokumentasian Menit/Rekam
43 pelayanan kebidanan 60 Medik 1250 300 0.24
Menyelenggarakan rapat
44 koordinasi teknis bidan 240 Menit/Dokumen 313 12 0.04
Total 8.38
4. Bidan
No Jenis
1 Bantal
2 Duk bolong
3 Kasur
4 Perlak
5 Seprai
6 Tirai
7 Handuk
8 Selimut
9 Gown
10 Baju OK pasien
b. Fasilitas
Sarana dan prasarana ruang bersalin cukup lengkap dengan
kondisi gedung yang dibangun pada tahun 2014.
1) Untuk pasien
No Fasilitas
1 Bed pasien
2 Kursi tunggu
3 Meja
4 Lemari kecil
5 AC
6 Kamar mandi dalam dan kloset duduk
7 Wastafel
8 Teras
F. Analisis SWOT
No Analisis SWOT Bobot Nilai Jumlah
1. M1 (MAN)
Faktor Internal
Strength (kekuatan)
1. Jumlah SDM mencukupi. 0,16 4 0,26
2. Seluruh tenaga bidan
memiliki kualifikasi
Pendidikan yang sesuai 0,16 3 0,48
dengan penugasan.
3. Adanya tugas, peran dan
wewenang yang jelas.
4. Sistem penjadwalan yang
jelas. 0,18 5 0,90
5. Mempunyai dokter konsulen
spesialis obsgyn dan
ginekologi. 0,16 4 0,26
6. Tenaga bidan mengikuti
pelatihan setiap tahunnya.
TOTAL 0,18 5 0,90
Weakness (kelemahan) S-W
1. Jumlah tenaga bidan yang
berpendidikan profesi belum 3,44-3,1
0,16 4 0,64
banyak.
2. Beberapa tenaga bidan =0,4
membawa problem diluar
perkerjaan sehingga 1 3,44
mempengaruhi
profesionalitasnya dalam
bekerja.
3. Beberapa tenaga bidan masih 0,4 4 1,6
ada yang belum bisa
mengendalikan emosi
sehingga berbicara spontan
apa adanya dengan pasien.
Faktor Eksternal
Opportunity (peluang)
1. Rumah sakit memberikan
kesempatan kepada bidan 0,3 3 0,9
untuk mengikuti berbagai
macam pelatihan yang di
adakan Rumah Sakit.
2. Tenaga bidan khususnya
lulusan DIII diberikan
kesempatan untuk melajutkan
pendidikan ke jenjang yang
1 3,1
lebih tinggi lagi.
3. Sistem koordinasi antara
kepala ruangan dan juga staff
menerima dan memfasilitasi
semua mahasiswa yang
sedang praktik.
4. Sistem koordinasi yang baik
antara ruang VK dengan unit
ruangan di Rumah Sakit 0,25 3 0,75
seperti ruang bugenvil,
farmasi, gizi, poli kebidanan
dan unit yang lainnya.
TOTAL
Threat (ancaman)
1. Bagi bidan yang lulusan DIII 0,25 4 1
mendapat tuntutan untuk
melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi.
2. Bagi bidan dalam
menjalankan tugasnya harus
senantiasa mempertahankan
dan meningkatkan skill dan 0,25 4 1 O-T =
kemampuan yang dimiliki.
3. Pasien memberikan tuntutan 3,75-3,3
kepada bidan untuk
memberikan pelayanan yang =0,45
lebih professional dan legal.
TOTAL
0,25 4 1
1 3,75
0,3 4 1,2
0,4 3 1,2
0,3 3 0,9
1 3,3
2. M2 Material (Sarana & Prasarana)
Faktor Internal
Strength (kekuatan)
1. Alat medis yang ada di Ruang 0,2 5 1
VK sudah lengkap dan
memadai.
2. Alat non medis yang ada di
Ruang VK sudah lengkap dan
memadai. 0,2 4 0,8
3. Semua pelayanan yang
diberikan di Ruang VK sesuai
dengan standar prosedur
operasional (SPO). 0,2 5 1
4. Persediaan obat bagi pasien di
Ruang VK sudah memadai.
5. Akses lokasi menuju rumah
sakit yang mudah dijangkau
oleh masyarakat pedesaan
TOTAL S-W=
0,2 5 1
4,6-2,5
Weakness (kelemahan)
0,2 4 0,8 =2,1
1. Ruangan bersalin yang
kurang luas.
2. Penyusunan alat non medis
yang kurang tertata
3. Kurangnya pemantauan 1 4,6
kelengkapan terhadap alat
medis dan non-medis habis
pakai di Ruang VK
TOTAL
0,5 3 1,5
Faktor Eksternal
Opportunity (peluang)
0,2 2 0,4
1. Pasien dari unit lain dapat
menggunakan fasilitas USG
yang ada di Ruang VK. 0,3 2 0,6
2. Adanya residen, mahasiswa
profesi, dan koas yang dapat
membantu dalam pengelolaan
pasien di Ruang VK.
3. Adanya kerjasama dari semua
unit di rumah sakit dengan 1 2,5
Ruang VK dalam pengelolaan
pasien.
4. Tersedianya alat medis yang
sudah modern dalam
menunjang pemeriksaan 0,25 5 1,25
pasien seperti USG, Dopler,
dan CTG.
TOTAL
0,25 5 1,25
Threat (ancaman)
1. Ruang VK dituntut untuk
memenuhi standar
kelengkapan sebagai syarat
akreditasi rumah sakit.
0,25 4 1
2. Ruang VK ditutuntut untuk O-T=
selalu memastikan adanya
4,75-3,4
sarana dan prasarana yang
lengkap dalam upaya = 1,35
pencegahan dan
penanggulangan infeksi,
seperti APD. 0,25 5 1,25
3. Adanya tuntutan bagi tenaga
bidan yang harus professional
dan handal untuk melakukan
penanganan kegawatdaruratan
kepada pasien, seperti
persalinan dengan vacum
ekstrasi. 1 4,75
4. Penggunaan USG yang secara
bergantian dapat menghambat
pengelolaan pasien di ruang
VK
TOTAL
0,2 3 0,6
0,3 4 1,2
0,3 4 1,2
0,2 2 0,4
1 3,4
3. M3 Metodhe
Faktor Internal
Strength (kekuatan)
1. Adanya sistem informasi 0,25 4 1
yang efektif antar unit
ruangan
2. Pemberian pelayanan antara
pasien bpjs dan kelas tidak
dibedakan dan semua
pelayanan diberikan setara.
3. Adanya Standar Prosedur
Operasional (SOP) atau 0,25 3 0,75
persoder tetap yang ada di
Ruang VK.
4. Memiliki kepala ruangan dan
ketua TIM yang melakukan 0,25 5 1,25
pemantauan setiap kinerja
anggota bidan yang lainnya.
TOTAL
S-W=
Weakness (kelemahan)
0,25 5 1,25 4,25-2
1. Tidak adanya perencanaan
pasien pulang diruang VK. =2,25
2. Pendokumentasian di Ruang
1 4,25
VK secara menyeluruh masih
dilakukan secara manual atau
tertulis seperti pada penulisan
Catatan Perkembangan Pada
Pasien (CPPT) di rekam 0,5 2 1
medis
TOTAL
0,5 2 1
Faktor Eksternal
Opportunity (peluang)
1. Ruang VK memiliki
hubungan yang baik dengan
unit bangsal lainya. 1 2
2. Tersedianya billing sistem
diruang VK untuk
pemantauan pasien selama
dilakukan perawatan dirumah
sakit.
3. Tenaga bidan memiliki grup
online untuk pemantauan
pasien selama melakukan
perawatan di Ruang VK. 0,32 5 1,6
TOTAL
Threat (ancaman)
1. Tenaga bidan yang berada di
Ruang VK dituntut untuk 0,34 5 1,7
menerima dan melakukan
pengelolaan pasien
berdasarkan riwayat penyakit
dengan kolaborasi dan
kohorting dengan dokter/poli
klinik.
2. Tenaga bidan di tuntut untuk
0,34 4 1,36 O-T=
memberikan informasi yang
lebih lengkap terkait kondisi 4,66-3,01
pasien kepada keluarga.
=1,65
3. Tenaga bidan dituntut untuk
selalu melakukan billing
sistem setelah timbang terima
1 4,66
pasien
TOTAL
0,35 3 1,05
0,32 2 0,64
0,33 4 1,32
1 3,01
4. M4 Money
Faktor Internal
Strenght (Kekuatan)
1. Pemasukan ruang VK berasal 0,5 4 2
dari JKN dan operasional
murni dari internal Rumah
Sakit
2. Alokasi anggaran pengadaan
dan pembayaran dana ruang
VK bersumber dari bagian 0,5 5 2,5
keuangan RSUD Kebumen
TOTAL
S-W=
Weakness (Kelemahan)
4,5-3
1. Pengajuan anggaran dana 1 4,5
ruang VK dibatasi oleh badan =1,5
keuangan internal RSUD
Kebumen
TOTAL
1 3 3
Faktor Ekternal
Opportunity (peluang)
1. Alokasi anggaran pengadaan
dana yang masuk di Rumah 1 3
Sakit dari pemerintah dapat
digunakan untuk mengelola
pasien baik secara umum
maupun BPJS
2. Bekerjasama dengan pihak
pelayanan utama dan layanan 0,7 4 2,8
penunjang sebagai upaya
peningkatan pelayanan rumah
sakit.
TOTAL
Threatened (Ancaman)
1. Pengeluaran anggaran dana 0,3 5 1,5
ruang VK di pesan secara
otomatis, kemudian anggaran
dana direkap oleh pihak
keuangan Gudang farmasi
RSUD Kebumen
2. Akan adanya peningkatan
biaya seiring dengan
penambahan pegawai di tahun 1 4,3
yang akan datang.
O-T=
TOTAL
4,3-3,4
0,6 3 1,8 =0,9
0,4 4 1,6
1 3,4
5. M5 Marketing
Faktor internal
Strenght (Kekuatan)
1. Ruang VK sebagai salah satu 0,35 5 1,75
fasilitas kesehatan yang
pembiayaannya dijamin oleh
pemerintah
2. Rumah sakit memiliki akun
media sosial yang dapat
memberikan informasi 0,31 4 1,24
kesehatan, dan kegiatan yang
dilakukan oleh Rumah sakit
3. Tersedianya sosial media dan
website pemberdayaan
terhadap pasien yang
digunakan untuk Promosi
Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS). 0,34 4 1,36
TOTAL
Weakness (Kelemahan) S-W=
1. Masyarakat yang tidak update
4,75-3,3
dengan sosial media akan
kurang mendapatkan =1,45
informasi kesehatan
2. Masih adanya masyarakat
yang belum memiliki Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
1 4,75
TOTAL
Faktor Eksternal
Opportunity (peluang)
0,7 3 2,1
1. Adanya akun media sosial
seperti Instagram, website
google, youtube akan
memperoleh informasi
kesehatan terkini dan menjadi 0,3 4 1,2
tertarik untuk memeriksakan
diri di Rumah Sakit.
TOTAL
1 3,3
G. Skor Analisis SWOT
Masalah Skor Analisis Prioritas
Faktor Internal Faktor External
Timbang terima Bidan mumpuni Adanya Proses timbang
pasien kebidanan dalam timbang terima penatalaksanaan terima dilakukan
pasien awal sehingga dalam secara efektif
proses timbang dengan
terima pasien dapat menggunakan
efektif. billing sistem.
Persiapan pasien Tidak adanya proses Masih banyak pasien Masih banyak pasien
pulang persiapan pasien yang sulit untuk yang sulit diedukasi
pulang di Ruang VK. diedukasi
1. Timbang terima 1. Menyampaikan kondisi atau Melakukan Bulan Tidak ada hambatan. Kepala ruangan, Terl
pasien kebidanan. keadaan pasien secara umum. pencatatan Februari Ketua tim , Tenaga
2. Menyampaikan hal-hal penting perkembangan
yang perlu di tindak lanjuti oleh pasien terinterasi bidan
shif berikutnya. dan melakukan
3. Tersusunnya rencana kerja anamnesa awal
untuk shif berikutnya. secara menyeluruh.
2. Masih banyak Mengkondisikan pasien. Memberikan KIE Bulan Tidak ada hambatan. Kepala ruangan, Terl
pasien yang sulit menggunakan Februari Ketua tim , Tenaga
diedukasi media yang lebih bidan
mudah dipahami
3. Seluruh tenaga Terlaksananya penatalaksanaan Memberikan Bulan Ada bebrapa tenaga Kepala ruangan, Terl
bidan dapat kegawatdaruratan sesuai SPO dukungan tenaga Februari bidan yang belum Ketua tim , Tenaga
melakukan bidan untuk melanjutkan bidan
45
penanganan melanjutkan pendidikan yang
kegawatdaruratan pendidikan yang lebih tinggi dan lebih
lebih tinggi. tinggi.
4. Sebelum 1. Menyampaikan tindak Melakukan edukasi Bulan Ada beberapa Kepala ruangan, Terl
dilakukan lanjut/penatalaksanaan kepada keluarga Februari keluarga pasien yang Ketua tim , Tenaga
pemeriksaan lebih yang akan dilakukan agar
lanjut pasien lebih jelas pasien sebelum dan masih belum paham bidan
terlebih dahulu sesudah melakukan terkait edukasi yang
2. Memberikan hak dan
diberikan
perlindungan kepada tindakan. diberiakan bidan.
informed choice
pasien
dan informed
consent
46
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Timbang terima pasien kebidanan
Ruang VK melakukan timbang terima pasien sesuai dengan metode
penerapan asuhan kebidanan, tidak ditemukan hambatan dalam
melaksanakannya.
b. Persiapan pasien pulang
Tidak adanya proses persiapan pasein pulang di ruang VK, karena di
ruang VK hanya ada pasien rawat jalan
c. Analisis beban kerja
Berdasarkan analisis beban kerja, jumlah bidan dengan lulusan profesi
masih sedikit, solusi yang dilakukan adalah memberikan arahan
kepada tenaga bidan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih
tinggi.
d. Kolaborasi interprofessional dalam tim kerja selama memberikan
layanan.
Dalam memberikan pelayanan, tidak ada hambatan antar tenaga
kesehatan dalam melakukan kolaborasi interprofessional.
B. Rekomendasi
Dalam memberikan asuhan kebidanan agar tetap mempertahankan
dan mengembangkan pelayanan sesuai alur dan tugas pokok serta fungsi
bidan berdasarkan Evidence Based Midwifery.
47
DAFTAR PUSTAKA
48
LAMPIRAN
DENAH RUANG BERSALIN (VK)
49
DENAH ALUR PELAYANAN
50
SISTEM PENUGASAN RUANG BERSALIN (VK)
51
ANGGOTA BIDAN RUANG (VK)
52
STRUKTUR ORGANISASI
53
FORMAT TIMBANG TERIMA / TRANSFER PASIEN
54
FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRITAS
(SOAP)
55
56
FORMAT LEAFLET
57
58
1