Disusun Oleh:
LUFIANTO
193020403035
Disusun Oleh:
LUFIANTO
193020403035
LUFIANTO
193020403035
Program Studi Teknologi Industri Pertanian
Jurusan Budidaya Pertanian
Disetujui Oleh:
Pembimbing/Penguji I Penguji II
Mengetahui:
Dekan Ketua
Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Pertanian
NIM : 193020403035
Mengetahui,
Ketua Komisi Penjaminan Mutu Program Studi
Teknologi Industri Pertanian
Ir. MULIANSYAH, M. Si
NIP. 19630908 199302 1 001
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kahadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas laporan magang guna untuk melengkapi prosedur dalam kegiatan magang
yang di programkan oleh Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangkaraya.
Kegiatan pelaksanaan magang dilaksanakan pada PT. Windu Nabatindo Lestari
dengan pabrik kelapa sawit bertempat di Pundu Nabatindo Mill. Pelaksanaan
magang dilakukan dalam kurun waktu selama 3 bulan, dimulai dari tanggal 12
Desember 2022 sampai dengan 12 maret 2023. Dalam kegiatan magang ini hingga
dengan penulisan laporan magang penulis banyak menerima bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing magang Bapak Ir.
Muliansayah, M.Si dan kepada Bapak Jaka P Naibaho selaku pembimbing
lapangan serta kepada seluruh staf, mandor ataupun karyawan dan rekan-rekan
anggota magang sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan magang ini
dengan baik.
Lufianto
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................5
DAFTAR ISI............................................................................................................6
DAFTAR TABEL....................................................................................................7
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................8
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................10
1.1 Latar Belakang........................................................................................10
1.2 Tujuan Magang........................................................................................10
1.2.1 Tujuan Umum..................................................................................10
1.2.2 Tujuan Khusus.................................................................................10
1.3 Manfaat Magang......................................................................................10
1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa......................................................................10
1.3.2 Manfaat Bagi Program Studi dan Universitas.......................................10
1.3.3 Manfaat Bagi Perusahaan......................................................................10
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
6 Rotten
bunch
7 Abnormal
bunch
8 Brondola Brondolan merupkan buah
n yang telah lepas dari
janjangnya.
9 Tangkai Tangkai panjang ialah TBS
panjang dengan tangkai yang
memiliki panjang lebih dari
2.5 cm dari pangkal V buah.
3. Transfer Carriage
Transfer carriage adalah mesin yang berfungsi
memindahkan atau mendistribusikan lori-lori dari
rail track pengisian TBS menuju rail track sterilizer.
Bagian-bagian transfer carriage terdiri dari, control
panel, electromotor, hydraulic system, rail track
lori, roda dan rail track transfer carriage.
Tabel 3. Spesifikasi Transfer Carriage
Transfer Carriage Komponen
Jumlah 2 unit Control panel
Kapasitas 12 ton/unit Electromotor
Panjang 8 m Hydraulic system
Lebar 2,8 m Roda dan rail trac
4. Capstand
Capstand berfungsi untuk menarik lori-lori dari TBS dengan sistem penggerak
dengan gear box dari electromotor. Nylon rope atau seling sebagai media penarik
lori TBS dan bollard merupakan alat guna membelokkan arah nylon rope untuk
menarik lori, serta control panel atau kendali fungsi untuk menggerakkan
Capstand dengan menghubungkan dan memutus arus listrik yang dikonsumsi oleh
electromotor.
Tabel 4. Spesifikasi Capstand
Capstand Komponen
Jumlah 7 unit Control panel
Kapasitas 48 ton (4 lori) Electromotor
Rope/seling
5. Rail Track
Rail track berfungsi sebagai jalur yang akan dilewati oleh lori TBS. Rail track
harus dalam keadaan tanpa hambatan dengan menjaga kebersihan baik itu dari
brondolan yang terjatuh, minyak, dan hal lainnya yang dapat menghambat lori
sehingga sulit ditarik oleh Capstand dan dari minyak yang menyebabkan lori
dapat tergelincir.
Tabel 5. Spesifikasi Rail Track
Jumlah 6 unit
Kapasitas lori
Panjang persatuan rail track 100 m
Panjang rail track 600 m
Lebar 0,8 m
Tebal 4 inch
Tahapan dalam proses stasiun loading ramp dimulai dari pemindahan buah
dari lantai grading menuju lantai loading ramp, dengan menggunakan loader atau
dengan menurunkan langsung dari dum truck. Selanjutnya hopper dibuka dengan
handle sehingga TBS turun dari lantai grading masuk ke dalam lori. Setelah lori
terisi penuh hopper kembali ditutup, apabila terdapat TBS yang menyangkut pada
hooper akan diturunkan dengan ganco panjang. Kemudian lori yang telah berisi
TBS di bawa menuju transfer carriage dengan ditarik menggunakan Capstand.
Transfer carriage memindahkan lori dari rail track pengisian lori menuju rail
track sterilizer. Dan tahap selanjutnya lori yang telah berada pada real track di
tarik menuju sterilizer dengan menggunakan Capstand.
D. Prosedur Operasional Stasiun Loading Ramp
Sebelum proses pengolahan dimulai, terdapat persiapan atau langkah awal
sebelum proses dimulai pada stasiun loading ramp, guna menunjang kelancaran
proses produksi. Adapun langkah awal pada stasiun loading ramp adalah sebagai
berikut:
E. Permasalahan dan Solusi Stasiun Loading Ramp
4.1.3 Sterilizer Station (Stasiun Perebusan)
Stasiun sterilizer merupakan area proses perebusan TBS dalam bejana
bertekanan dengan menggunakan steam (uap panas), dimana proses perebusan
menentukan baik buruknya mutu CPO dari suatu pabrik kelapa sawit. Dalam
melakukan proses perebusan steam diperlukan untuk merebus TBS yang
dilakukan secara konveksi dan konduksi dengan mengalirkan uap panas (steam).
Adapun tujuan dari perebusan yaitu sebagai berikut:
1. Menurunkan Kadar Air Dalam Buah
Suhu dan tekanan yang tinggi dalam sterilizer menyebabkan penurunan kadar
air dalam buah dan nut. Semakin rendah kadar air pada daging buah akan
memberikan dampak positif dalam mempermudah proses ekstraksi dan
pemisahan minyak dari komponen-komponen non lemak (non-oil solid) yang
tercampur di dalamnya. Dengan perebusan kadar air pada inti sawit juga
berkurang. Hal ini menyebabkan daya lekat inti dengan cangkang atau
tempurungnya semakin berkurang, sehingga nantinya akan mempermudah
proses pemisahan cangkang.
2. Menonaktifkan Enzim
TBS mengandung enzim lipase yang terus berjalan, dimana enzim tersebut
bertindak sebagai katalisator dalam pembentukan asam lemak bebas. Enzim
lipase yang secara alamiah terdapat pada buah sawit bekerja untuk memecah
molekul-molekul lipid (trigliserida) menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana yaitu asam lemak bebas (ALB) atau free fatty acid (FFA) yang akan
di oksidasi dalam rangka menghasilkan energi untuk mempertahankan siklus
hidup dari buah. Pada proses produksi CPO, keberadaan enzim ini tentu saja
akan menurunkan kandungan dari trigliserida. Sehingga untuk menonaktifkan
enzim yang dapat meningkatkan kadar ALB tersebut dengan perebusan yang
dilakukan dalam suhu minimal 130°. Dan juga men koagulasi zat-zat albumin
agar tidak terikut, agar albumin tidak mengakibatkan campuran minyak dan air
menjadi emulsi yang menyulitkan pada pemisahan stasiun klarifikasi.
3. Mempermudah Pelepasan Buah dari Tandan
Dengan diberi uap panas pada proses perebusan akan merusak seluruh sel-sel
dan jaringan-jaringan dari TBS, termasuk bagian pangkal buah yang menempel
pada tandan. Hal ini menyebabkan buah akan mudah lepas. Dengan
menghidrolisis dan memecahkan zat-zat polisakarida menjadi monosakarida
yang larut, sehingga zat-zat polisakarida yang terdapat pada TBS yang bersifat
sebagai perekat akan cepat terhidrolisis atau proses hidrolisis ini akan
dipercepat oleh proses perebusan.
4. Mempermudah Pemisahan Minyak Dari Daging Buah
TBS yang telah direbus akan melunakkan bagian daging buah sehingga
mempermudah proses pemecahan sel-sel minyak dan mempermudah
mengeluarkannya sehingga pada proses pengepresan akan lebih mudah dan
dengan demikian minyak yang terdapat dalam daging buah dapat dipisahkan
dengan mudah.
5. Mempermudah Penguraian Serabut Pada Biji Buah
Perebusan yang sempurna akan dapat memberikan kemudahan dalam
pelepasan serabut dari biji dalam proses polishing drum, sehingga pemecahan
biji lebih mudah dalam Ripple Mill.
6. Memisahkan Antara Inti dan Cangkang
Proses perebusan akan menurunkan kadar air pada biji buah sehingga akan
menyebabkan inti susut dan cangkang biji tetap. Hal demikian akan
mempermudah dalam proses pemisahan antara ini dengan cangkang.
A. Sistem dan Komponen Stasiun Sterilizer
Untuk mencapai tujuan dan hasil terbaik dari perebusan maka proses
perebusan dapat dilakukan dengan temperatur dan tekanan yang tinggi sehingga
tujuan perebusan dapat tercapai. Namun hal tersebut, apabila temperatur dan
tekanan yang terlalu tinggi dapat berakibat pada mutu yang dihasilkan dan
peralatan yang digunakan. Perebusan menjadi salah satu penentu baik buruknya
mutu dan jumlah minyak yang dihasilkan.
Perebusan pada PT. WNL di Pundu Nabatindo Bumitama Mill (PNBM)
memiliki 4 unit rebusan dengan kapasitas masing-masing 48 ton TBS, dimana
dalam 1 unit rebusan terdapat 4 lori, yang masing-masing lori berkapasitas 12 ton
TBS. Untuk menghasilkan proses perebusan yang maksimal dan meminimalkan
kuantitas kehilangan minyak, PNBM menggunakan alat perebusan sterilizer
horizontal dengan metode triple peak (tiga puncak), dimana dalam proses
perebusan berdurasi 90 menit yang terbagi menjadi 16 step, yaitu sebagai berikut.
Tabel 4. Step-Step Perebusan Triple Peak Pabrik Kelapa Sawit PNBM
No Step Duration (second) In Ex Con
1 Derations 120 x o o
2 Peak 1 450 o x x
3 Kondensat 60 x x o
4 Blow of 45 x o x
5 Derations 120 x o o
6 Second peak 700 o x x
7 Kondensat 120 x x o
8 Blow of 45 x o x
9 Deration 20 x o o
10 Third peak 500 o x x
11 Cooking 850 x x x
12 Kondensat 20 x x o
13 Cooking 850 o x x
14 Cooking 850 x x x
15 Kondensat 250 x x o
16 Blowdown 100 x o o
Keterangan: o = Open
x = Close
GRAFIK STERILIZER
3
2.5
2
Tekanan
1.5
1
0.5
0
0 20 30 90
Time
1. Pembersihan
Adapun perawatan yang dilakukan pada saat sebelum pengolahan maupun
dalam periode waktu tertentu adalah sebagai berikut:
D. Trouble and Solution Station Sterilizer
4.1.4 Tippler & Thresher Station (Stasiun Perontokan/ Pemisahan Buah)
Stasiun perontokan atau pemisahan buah merupakan stasiun yang bertujuan
untuk memisahkan antara janjang dengan brondolan semaksimal mungkin. Dari
hasil proses pemipilan dapat diketahui kualitas perebusan, dimana perebusan yang
tidak sempurna maka tandan dan brondolan akan sulit ter pipil atau terpisah.
Parameter keberhasilan stasiun thresher adalah buah atau brondolan yang tidak
terlepas dari janjang (unstripped bunches) < 2% terhadap EFB.
A. Sistem dan Komponen Stasiun Tippler & Thresher
Mekanisme stasiun tippler adalah buah dalam lori dituang oleh tippler menuju
hopper dan dikontrol oleh auto feeder. Adapun stasiun thresher atau pemipilan
antara janjang dengan brondolan yaitu dengan memutar dan membanting buah
sawit pada drum thresher, akibat dari gaya sentrifugal dengan kecepatan putaran
dan tertarik oleh gaya gravitasi maka buah jatuh atau terbanting, sehingga tandan
akan terpisah dengan brondolan. Brondolan keluar menuju under thresher dan
tandan kosong menuju empty bunch conveyor.
Pabrik kelapa sawit PNBM memiliki 2 tippler dan 3 thresher, dimana 2 drum
thresher sebagai alat operasi utama dan 1 sebagai suku cadang apabila terjadi
trouble pada drum thresher. Selain drum thresher komponen lain pada stasiun
thresher yaitu terdiri dari sebagai berikut.
1. Tippler
Tippler merupakan alat yang digunakan untuk
proses penuangan buah dari lori. Sistem kerja dari
tippler yaitu dengan memutar lori sembilan puluh
derajat sehingga buah tertuang dari lori. Pada
prinsipnya sistem tippler dipilih dibandingkan
hoist crane karena tippler lebih sederhana jika
ditinjau daru konstruksi bangunannya maupun maintenance-nya serta tenaga kerja
yang dibutuhkan. Komponen dari tippler terdiri dari rail dan control panel.
2. Hopper Drum
Hopper drum merupakan pintu control
keluarnya buah restan yang telah dituangkan
oleh tippler sehingga buah yang dituang tidak
mengakibatkan over capacity serta dapat
menampung sementara buah restan.
3. Auto Feeder
Auto feeder berfungsi sebagai pengontrol
buah restan menuju incline conveyor agar tidak
terjadi penyumbatan dan over capacity pada
conveyor, sehingga pada proses stasiun press
tidak terjadi trip. Dimana auto feeder bekerja
secara manual yang di kontrol oleh operator,
dengan membuka atau menjalankan auto feeder secara perlahan, dengan
memperhatikan dan mengatur alur proses agar proses penuangan buah dan umpan
drum thresher berjalan dengan baik.
4. Control System Tippler
Untuk dapat mengoperasikan dan mengatur
dari tippler serta komponennya maka diperlukan
control system. Dimana control system ini berfungsi mengoperasikan tippler
(menuangkan buah dari lori) dan mengoperasikan auto feeder.
5. Incline Conveyor
Incline conveyor merupakan alat pemindahan
bahan atau buah restan dari tippler menuju
horizontal conveyor (pada line B) atau menuju
drum thresher (pada line A dan B). Incline
conveyor pengangkutan material yang digunakan
pada medan tanjakan atau terjal.
6. Horizontal Conveyor
Horizontal conveyor merupakan sistem
mekanik yang berfungsi memindahkan atau alat
pengangkut buah dari tippler menuju drum
thresher. Atau merupakan transportasi
horizontal pemindah buah yang telah dituang
oleh tippler line B ke dalam drum thrasher.
7. Drum Thresher
Dalam pemipilan atau pemisahan antara
janjang dengan brondolan dilakukan dengan
menggunakan drum thresher. Dimana sistem
kerja dari alat ini yaitu dengan membanting
dengan memutar buah, akibat dari gaya
sentrifugal dengan kecepatan putaran dan daya
tarik gaya gravitasi maka buah jatuh atau terbanting, sehingga tandan akan
terpisah dengan brondolan. PNMB memiliki 3 Drum thresher dengan 2 sebagai
alat utama dan 1 sebagai suku cadang apabila terdapat kendala diantara keduanya
atau jika TBS yang diolah sedang dalam kondisi yang melimpah.
8. Under Thresher
Setelah brondolan terpisah dari jenjangnya,
brondolan akan di ditransfer oleh under
thresher menuju proses berikutnya. Under thresher adalah alat pemindah
brondolan dengan screw yang berputar, dengan kecepatan 4-6 rpm, yang terletak
pada setiap bagian bawah pada thresher.
9. Bottom Cross Conveyor
Bottom cross conveyor merupakan alat
transfer brondolan yang menghantarkan
brondolan-brondolan dari setiap under thresher
menuju fruit elevator dan juga menampung
sementara dari over flow pengisian digester
ataupun vibrating screen dan mengantarkan
menuju fruit elevator.
10. Fruit Elevator
Fruit elevator berfungsi untuk mengangkut
brondolan-brondolan dari bottom cross menuju
top cross conveyor. Alat ini terdiri dari sejumlah
timba (bucket) pada rantai dan digerakkan oleh
electromotor. Pada PNBM terdapat 3 fruit
elevator, dimana untuk saat ini yang beroperasi
hanya 2 fruit elevator, dengan 1 fruit elevator sebagai suku cadang.
11. Top Cross Conveyor
Brondolan yang diangkut oleh fruit elevator
selanjutnya di terima dan dibawa oleh top cross
conveyor. Alat ini berfungsi sebagai transportasi
brondolan menuju distribution conveyor.
5.
E. Trouble and Solution Station Sterilizer
4.1.5 Press Station (Stasiun Press) & Empty Bunch Press (Stasiun Janjang
Kosong)
Stasiun press merupakan stasiun yang
berfungsi mengekstrak minyak yang
terkandung pada daging brondolan yang
menghasilkan crude oil dan nut serta
fibre, dengan losses atau kehilangan
minyak pada saat ekstraksi seminimal
mungkin tanpa merusak nut atau memecahkannya. Tidak hanya itu stasiun press
juga menyeimbangkan dalam pencapaian kapasitas dari pabrik.
4. Clarifier Tank
Clarifier tank adalah tangki berbentuk silinder
dengan bagian permukaan berbentuk kerucut
dengan desain pada. Fungsi dari clarifier tank
adalah sebagai tempat terjadinya proses koagulasi,
flokulasi dan pengendapan. Kualitas air yang
dihasilkan dari clarifier tank adalah 75-80 %.
Dimana pada tanki…PNMB terdapat 2 tank clarifier dengan kapasitas masing-
masing
5. Clear Tank
Hasil penjernihan air pada clarifier tank
selanjutnya di tampung pada clear tank. Clear
tank merupakan tangki berbentuk tabung yang
berfungsi menampung air
6. Sand Filter
Sand filter merupakan unit yang berfungsi untuk
menyaring floc atau pasir yang masih terbawa pada air. Proses penyaringan
dengan menggunakan pasir kuarsa dengan nozzle yang terpasang pada bagian
bawah sand filter guna menyaring pasir agar tidak terikut keluar dengan air.
Kualitas air yang dihasilkan dari proses penyaringan pada sand filter
adalah….Stasiun WTP di PNBM memiliki 3 sand filter dengan kapasitas…
7. Domestik Tank (Eksternal) dan Produksi Tank (Internal)
8. Soft Tener
9. Fed Water Tank
10. Deaerator
11. Chemical (Inject Bahan Kimia)
12. Drum Boiler
B. Alur Proses Stasiun WTP
C. Prosedur Operasional WTP
D. Kontrol Proses Stasiun WTP
4.2.2 Boiler Station (Stasiun Boiler)
Stasiun boiler pabrik kelapa sawit merupakan stasiun yang memproduksi
uap panas (steam), guna untuk menunjang proses produksi CPO seperti untuk
memutar turbin untuk energi listrik dan untuk kebutuhan proses, seperti pada
stasiun perebusan, stasiun press, stasiun klarifikasi, nut dan kernel, dan umpan air
boiler. Adapun definisi boiler adalah bejana tertutup bertekanan dengan air
dipanaskan.