Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Tn.

M DENGAN HIPERTENSI

Nama mahasiswa : Nuri Wijayanti, S. Kep


NIM : P2205135
Tanggal : 20 Maret 2023

A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS
Nama : Ny. S
Umur : 61 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Tidak Sekolah
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah

II. STATUS KESEHATAN SAAT INI


Pasien mengatakan kadang-kadang badan ngilu-ngilu.

III. PENYAKIT SAAT INI


Pasien mengatakan tidak pernah periksa ke pelayanan kesehatan.

IV. PENYAKIT MASA LALU


a. Pasien mempunyai sakit maag
b. Alergi: Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan ataupun obat-
obatan.
c. Kebiasaan (merokok, minum kopi, minum alkohol, makan obat tidur, dll) : -

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Pasien mengatakan orangtua pasien sudah meninggal dan tidak memiliki riwayat
penyakit kronis, saudara kandung ada yang menderita hipertensi.
Genogram

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Pasien

VI. PENGKAJIAN SISTEM (dijelaskan mengikuti sistem Inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi)
a. Keadaan umum
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, GCS E4V5M6, tampilan secara fisik
bersih dan rapi.
b. Integumen
Kulit tampak bersih dan kriput, tidak ada luka dan tidak ada masalah pada bagian
integumen.
c. Sistem hemopietik
Konjungtiva tidak anemis, tidak ada takikardi dan dispnue penyebab anemia, tidak
terdapat pembesaran pada nodus limfe
d. Kepala
Kondisi bersih, tidak ada luka dan benjolan, distribusi rambut merata dan beruban.
e. Mata
Kedua mata simetris kiri dan kanan, tidak ada kemerahan, tidak ada strabismus,
sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, reflek cahaya baik, akan
tetapi pandangan agak kabur bila melihat jarak jauh
f. Telinga
Pendengaran pasien agak berkurang, kedua telinga simetris, kondisi telinga bersih.
g. Mulut dan tenggorok
Bibir tidak pucat, tidak ada sariawan dan tidak ada massa, tidak ada pembesaran
tonsil, suara jelas, batuk kadang-kadang dan tidak ada secret.
h. Leher
Tidak ada benjolan pada leher, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
i. Payudara
Dada kiri dan kanan simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
j. Sistem pernafasan
Bentuk dada simetris, RR: 18 x/mnt, tidak ada retraksi dada dan pernafasan cuping
hidung, pola nafas normal, dan pada pemeriksaan fremitus getaran antara kanan dan
kiri teraba sama. Suara dinding dada sonor, suara nafas vesikuler dan terdengar di
seluruh lapang paru.
k. Sistem kardiovaskuler
Tidak ada pulsasi pada dinding dada, tidak ada suara murmur, TD 110/80 mmHg,
Pulse 72 x/mnt. Tidak ada suara jantung tambahan, tidak ada oedema tungkai, CRT
< 2 detik.
l. Sistem gastrointestinal
Abdomen supel, bising usus 14 x/mnt, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan pada
abdomen, perkusi abdomen timpani. Pasien BAB spontan rutin 1x/hari, tidak ada
konstipasi.
m. Sistem perkemihan
Tidak ada nyeri tekan pada bagian bawah abdomen, BAK spontan 5-6 x / hari, tidak
ada nyeri dan rasa panas saat buang air. BAK normal, tidak terjadi penurunan fungsi
perkemihan, tidak ada nyeri saat buang air kecil, Vesica Urinaria tidak penuh, tidak
ada nyeri tekan pada daerah kandung kemih.
n. Sistem genetoreproduksi (pria/wanita)
Pasien seorang perempuan sebagai istri, memiliki suami dan juga memiliki 1 anak,
dan 2 anak dari pernikahan pertama. Hubungan pasien dengan istri, anak, cucu dan
keluarga baik dan tidak ada masalah. Masih berhubungan baik, anak dan cucu setiap
hari dating berkunjung.
o. Sistem musculoskeletal
Pasien merasa ngilu-ngilu ditulang dan sendi kaki terutama malam hari, namun
pasien tidak menjadikan keluhan yang berat. Tidak ada kelemahan, tidak ada
kontraktur. Kekuatan otot tangan dan kaki normal:
5 5
5 5

p. Sistem syaraf pusat


Respon baik, mata membuka secara spontan (4), respon verbal baik dapat berbicara
dengan jelas (5), respon motorik baik (6) dapat mengikuti perintah.
q. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada kelemahan pada ekstremitas atas
ataupun bawah.

VII. MASALAH KHUSUS LANSIA (FISIK PSIKOSOSIAL, PSYCHIATRIC DAN


MENTAL HEALTH)
a. Nyeri
P : Ngilu-ngilu kadang-kadang saat badan terasa capek
Q : Ngilu seperti di tarik
R : Sendi-sendi kaki
S : Skala nyeri 4
T : Lebih sering sore sampai malam
b. Pengkajian Inkontinensia Urin akut
Pasien tidak pernah mengalami infeksi saluran kemih, aktifitas pasien ke kamar
mandi dilakukan secara mandiri tanpa bantuan.
c. Pengkajian Inkontinensia urin persisten
Tidak ada inkontinensia persisten, pasien mampu BAK secara mandiri
d. Psikososial
Hubungan interaksi pasien dengan keluarga, anak, cucu dan bersosialisasi dengan
tetangga terjalin dengan baik.
e. Identifikasi masalah emosional
Pasien mengatakan bila malam hari kadang terbangun tengah malam, tidak bisa tidur
lagi sampai pagi. Namun menurut pasien itu dirasa wajar-wajar saja karena sudah
lanjut usia, dan pasien mengatakan tidak ada masalah yang difikirkan.
f. Fungsional
KATZ Indeks:

Aktivitas Mandiri (Skor 1) Tergantung (Skor 0)

Mandi Melakukan mandi secara Perlu bantuan lebih dari satu


mandiri atau memerlukan bagian tubuh, perlu bantuan
bantuan hanya untuk bagian total.
tertentu saja misalnya
punggung atau bagian yang
mengalami gangguan √

Berpakaian Bisa memakai pakaian sendiri, Perlu lebih dalam berpakaian


kadang perlu bantuan untuk atau bahkan perlu bantuan
menalikan sepatu √ total.

Ke Toilet Bisa pergi ke toilet sendiri, Perlu bantuan dalam


membuka, melakukan BAB eliminasi
BAK sendiri. √

Berpindah Bisa berpindah tempat sendiri Perlu bantuan dalam


tanpa bantuan, alat bantu gerak berpindah dari bed ke kursi
diperkenankan √ roda, bantuan dalam
berjalan.

Kontinen Bisa mengontrol eliminasi √ Inkontinensia sebagian atau


total baik bladder maupun
bowel.
Aktivitas Mandiri (Skor 1) Tergantung (Skor 0)

Makan Bisa melakukan makan sendiri. Perlu bantuan dalam makan,


Makanan dipersiapkan oleh nutrisi parenteral
orang lain diperbolehkan. √

Pasien berada pada indeks KATZ A, yaitu kemandirian dalam 6 aktifitas.

Barthel Indeks (Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari) :

Aktifitas Score

Makan
0 = Bantuan penuh
5 = Bantuan untuk memotong, mengoles mentega, 10
modifikasi diet
10 = independent

Mandi
0 = Menbutuhkan bantuan 5
5 = independent (menggunakan shower)
Berdandan
0 = Perlu bantuan 5
5 = independent berbedak/menyisir/gosok gigi/mencukur

Memasang Baju
0 = Dengan bantuan
10
5 = Dengan bantuan 50%
10 = independent (mengancing baju, restleting)

Buang Hajat (buang air besar)


0 = incontinensia Alvy (menggunakan barium enema)
10
5 = Kadang tidak tertahan
10 = Dapat mengontrol

Buang Air Kecil


0 = Menggunakan kateter
10
5 = Kadang ngompol
10 = Bisa mengontrol

Ke Toilet
0 = Butuh Bantuan Penuh
10
5 = Butuh Bantuan 50%
10 = independent (menghidupkan, dressing, wiping)

Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur


0 = Bantuan penuh
5 = Saat berpindah membutuhkan 2 orang untuk membantu 15
10 = Bantuan minimal 1 orang
15 = independent

Berjalan di jalan yang datar


0 = immobilisasi
5 = Selalu menggunakan kursi roda
15
10 = Berjalan dengan bantuan 1 orang
15 = independent (but may use any aid; for example, stick) >
50 yards

Berjalan di tangga
0 = Bantuan penuh
10
5 = Dengan bantuan (verbal, physical, carrying aid)
10 = independent

TOTAL (0 - 100) 100


Ket Penilaian :
0 – 20 : Ketergantungan penuh
21 – 61 : Ketergantungan berat/sangat tergantung
62 – 90 : Ketergantungan moderat
91 – 99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
Dari hasil penilaian Indeks Barthel yaitu menilai tentang Tingkat kemandirian dalam
kehidupan sehari-hari, di dapatkan hasil 100 poin yang artinya Ny. S mandiri dalam
melakukan aktivitas sehari – hari

g. Resiko jatuh
1. The Timed Up and Go (TUG) Test
Pasien dapat berdiri dari kursi, berjalan 10 langkah, kembali kekursi,
mengangkat 1 kaki setinggi langkah, serta duduk kembali. Pasien tidak memiliki
riwayat jatuh, pasien masih aktif beraktifitas secara mandiri.
Interpretasi:
Waktu Kriteria
< 10 detik Normal
< 20 detik √ Mobilitas baik, mampu pergi keluar rumah sendiri tanpa
bantuan
< 30 detik Masalah, tidak bisa pergi keluar rumah sendiri,
membutuhkan bantuan orang lain ketika berjalan atau
menggunakan alat bantu

2. Faktor Resiko Jatuh Akibat Mobilisasi


KETERANGAN KRITERIA SKORE
Usia 60 – 70 1
> 70
Status mental* Bingung terus-menerus 0
Kadang-kadang bingung 0
Penurunan tingkat kooperatif 0
Riwayat jatuh dalam 1 - 2 kali 0
1 bulan Berulang 0
Pakai kateter / ostomi 0
Kebutuhan eliminasi dibantu 0
Incontinensia /urgensi 0
Gangguan penglihatan* 0
Mobilisasi Tidur berbarig di tempat tidur / duduk di kursi 0
Gaya berjalan, melangkah lebar 0
Kehilangan keseimbangan berdiri atau berjalan* 0
Penurunan koordinasi otot 0
Kesukaran berjalan, sempoyongan 0
Menggunakan alat bantu: kruk, walker 0
Obat berisiko Menggunakan 1 obat 0
(lihat daftar di bawah Menggunakan 2 atau lebih 0
tabel)
Hospitalisasi 3 hari dirawat sejak masuk/dirujuk 0
2 hari pembedahan atau melahirkan 0
Persiapan alat IV line 0
Therapy anti embolitik 0
TOTAL SKORE 1
Pasien mengkonsumsi salah satu obat-obatan yang terlampir dibawah ini:
Alkohol Sedative
Anti kejang Benzodiazeplines
Diuretic Narcotic
Psycotropika Hypoglicemic agent
Antihistamin Antihipertensi
Hasil pemeriksaan faktor resiko jatuh akibat mobilisasi memilik skor nilai: 3
Jadi kesimpulan intepretasi yang didapat pasien tidak mengalami risiko
jatuh berdasarkan dari pemeriksaan TUG test yang memiliki nilai 15 detik
variable mobility.
h. Kognitif
1. Short Postable Status Mental Questioner (SPSMQ)
Tanggal : Senin, 20 Maret 2023
Nama Paasien : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Tidak Sekolah
Suku : Jawa
Pertanyaan :
Benar Salah Nomor Pertanyaan Jawaban
√ 1 Tanggal berapa hari ini? 20 Juni 2023
√ 2 Hari apa sekarang? Senin
√ 3 Apa nama tempat ini? Rumah
√ 4 Dimana alamat anda? Gang air terjun
RT 27
√ 5 Berapa umur anda? 61 tahun
√ 6 Kapan anda lahir? 1962
√ 7 Siapa presiden Indonesia? Jokowi
√ 8 Siapa presiden Indonesia SBY
sebelumnya?
√ 9 Siapa nama ibu anda?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap 17, 14, 11, 8, 5, 2
pengurangan 3 dari setiap angka
baru, secara menurun
JUMLAH Benar : 10
Salah : 0
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh √
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Hasil Interpretasi : Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare
(SPMSQ) di dapatkan hasil 10 benar ini menunjukkan bahwah fungsi intelektual
Ny. S masih Utuh.
2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini
Mental Status Exam):
a) Orientasi
b) Registrasi
c) Perhatian
d) Kalkulasi
e) Mengingat kembali
f) Bahasa
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif maksimal Klien
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 2023 (Benar)
Musim : Hujan (Benar)
Tanggal : 20 (Benar)
Hari : Senin (Benar)
Bulan : Maret (Benar)
2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ?
Negara : Indonesia (Benar)
Propinsi : Kalimantan timur (Benar)
Kabupaten/kota : Balikpapan (Benar)
Panti : -
Wisma: -
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi,
meja, kertas), kemudian ditanyakan kepada
klien, menjawab :
- Meja
- Kulkas
- TV

4 Perhatian 5 5 Meminta klien berhitung mulai dari 100


dan kemudian kurangi 7 sampai 5 tingkat.
kalkulasi Jawaban :
1. 93
2. 87
3. 80
4. 73
5. 66

5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek


pada poin ke- 2 (tiap poin nilai 1)
6 Bahasa 9 6 Menanyakan pada klien tentang benda
(sambil menunjukan benda tersebut).
Minta klien untuk mengulangi kata berikut :
“ tidak ada, dan, jika, atau tetapi )
Klien menjawab : tidak ada, dan, tetapi.
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri 3 langkah.
1. Ambil kertas ditangan anda
2. lipat dua
3. dan taruh dilantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut
(bila aktifitas sesuai perintah nilai satu poin.
“tutup mata anda”
Perintahkan kepada klien untuk menulis
kalimat dan menyalin gambar.

Total nilai 30 27

Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Hasil Intepretasi pemeriksaan 27 = Aspek kognitif dari fungsi mental baik.
i. Depresi
1. Dilakukan pemeriksaan Inventaris Depresi Beck:
Skor Uraian

A. Kesedihan

3 Saya sangat sedih/tidak bahagia dimana saya tak dapat menghadapinya

2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya

1 Saya merasa sedih atau galau

0 Saya tidak merasa sedih

B. Pesimisme

3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia – sia dan sesuatu tidak dapat
membaik

2 Saya merasa tidak mempunyai apa – apa untuk memandang ke depan

1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan

0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan

C. Rasa kegagalan

3 Saya benar – benar gagal sebagai orang tua (suami/istri)

2 Bila melihat kehidupan ke belakang semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan

1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya

0 Saya tidak merasa gagal

D. Ketidakpuasan

3 Saya tidak puas dengan segalanya

2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun

1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan


0 Saya tidak merasa tidak puas

E. Rasa bersalah

3 Saya merasa seolah – olah sangat buruk atau tidak berharga

2 Saya merasa sangat bersalah

1 Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik

0 Saya tidak merasa benar – benar bersalah

F. TIdak menyukai diri sendiri

3 Saya benci diri saya sendiri

2 Saya muak dengan diri saya sendiri

1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri

0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri

G. Membahayakan diri sendiri

3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan

2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri

1 Saya merasa lebih baik mati

0 Saya tidak mempunyai pikiran – pikiran mengenai membahayakan diri


sendiri

H. Menarik diri dari social

3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak perduli
pada mereka

2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai
sedikit perasaan pada mereka

1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya

0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain

I. Keragu – raguan

3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali

2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan

1 Saya berusaha mengambl keputusan


0 Saya membuat keputusan yang baik

J. Perubahan gambaran diri

3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan

2 Saya merasa bahwa ada perubahan permanent dalam penampilan saya dan
in membuat saya tidak tertarik

1 Saya kuatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik

0 Saya merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari pada sebelumnya

K. Kesulian kerja

3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali

2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan
sesuatu

1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu

0 Saya dapat bekerja kira – kira sebaik sebelumnya

L. Keletihan

3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu

2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu

1 Saya merasa lelah dari yang biasanya

0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya.

M. Anoreksia

3 Saya tidak mempunyai napsu makan sama sekali

2 Napsu makan saya sangat memburuk sekarang

1 Napsu makan saya tidak sebaik sebelumnya

0 Napsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.

Penilaian yaitu D = 1 yaitu tidak ada depresi.

2. Dilakukan skala Depresi Geriatrik (Yesavage)


NILAI RESPON
No. Keadaan yang dialami selama seminggu
YA TIDAK
Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan
1. √
anda?
Apakah anda telah banyak meninggalkan kegiatan
2. √
dan hobi anda?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? √
4. Apakah anda sering merasa bosan? √
5. Apakah anda masih memiliki semangat hidup? √
Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk
6. √
akan terjadi pada anda?
Apakah anda merasa bahagia utuk sebagian besar
7. √
hidup anda?
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya? √
Apakah anda lebih suka tinggal di rumah,
9. daripada pergi keluar untuk mengerjakan sesuatu √
yang baru?
Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah
10. √
dengan daya ingat anda dibandingkan orang lain?
Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang
11. √
menyenangkan?
12. Apakah anda merasa tidak berharga? √
13. Apakah anda merasa penuh semangat? √
Apakah anda merasa keadaan anda tidak ada
14. √
harapan?
Apakah anda merasa bahwa orang lain lebih baik
15. √
keadaannya daripada anda?
SKOR 0

Interpretasi
1) Normal :0–4
2) Depresi ringan :5–8
3) Depresi sedang : 9 – 11
4) Depresi berat : 12 – 15

j. Dellirium
Tingkat kesadaran compos mentis, tidak ada gangguan bahasa, tidak ada gangguan
disorientasi.
k. Gangguan Tidur
Pasien mengatakan dari saat muda hingga sekarang tidak mengalami gangguan pola
tidur, setelah sekarang makin bertambahnya usia bila malam hanya bisa tidur yang
berkualitas kurang lebih 4-5 jam saja, kadang terbangun di tengah malam, antara jam
2 – jam 3, dan sulit untuk memulai tidur kembali.
l. Resiko decubitus
1. Pengkajian skala resiko decubitus menurut Braden:
- Persepsi sensori (4) = tidak ada gangguan
- Kelembaban (4) = Kadang lembab
- Aktivitas (4) = Jalan keluar ruang
- Mobilitas (4) = Tidak terbatas
- Nutrisi (4) = Sempurna
- Gesekan pada pergeseran (3) = tidak ada masalah
Total skor = 23 (tidak ada risiko decubitus)
2. Pegkajian skala resiko decubitus menurut Norton:
Kondisi Fisik : 4 ( Baik)
Kesadaran : 4 (Compos Mentis)
Aktivitas : 4 (Mandiri)
Mobilitas : 4 (Bebas)
Inkontinensia : 4 (tidak ada)
Score : 20 (Tidak Beresiko)
m. Kualitas hidup
Pasien seorang perempuan memiliki suami dan 1 orang anak, saat dilakukan
pengkajian Ny. S mengatakan terkadang merasakan ngilu-ngilu di tulang dan sendi
kaki. Pasien tidak pernah periksa ke Fasilitas kesehatan karena menganggap sakitnya
karena faktor usia. Ny. S tidak terlalu mempermasalahkan sakitnya tersebut selama
tidak mengganggu aktivitas. Setelah diedukasi oleh mahasiswa dianjurkan untuk
berkonsultasi kepada dokter perihal ngilu-ngilu yang dirasakan, Ny. S berencana
akan memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat jika suaminya libur kerja.

n. Mistreatment elder people


Tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan fisik pada pasien tersebut seperti memar
dikulit, pasien sangat diperhatikan oleh anak-anaknya serta menantunya. Saat
dilakukan pengkajian pasien tidak tampak depresi, pasien tinggal bersama suami dan
1 anak kandungnya, 2 anak lagi telah menikah dan tidak tinggal serumah dengan
pasien. Namun sering berkunjung ke rumah pasien membawa cucu pasien

APGAR Keluarga :
Saya puas bisa kembali pada keluarga Selalu : 2
(teman) saya untuk membantu pada Kadang – kadang : 1
waktu sesuatu menyusahkan saya Tidak Pernah : 0
(adaptasi)
Saya puas dengan cara keluarga (teman) Selalu: 2
saya membicarakan sesuatu dan Kadang – kadang: 1
mengungkapkan masalah dengan saya Tidak Pernah: 0
(hubungan)
Saya puas bahwa keluarga teman (saya) Selalu: 2
menerima dan mendukung keinginan Kadang – kadang: 1
saya untuk melakukan aktivitas Tidak Pernah: 0
(Pertumbuhan)
Saya puas dengan cara keluarga teman Selalu: 2
(saya) mengekspresikan afek dan Kadang – kadang: 1
berespons terhadap emosi saya, seperti Tidak Pernah: 0
marah, sedih, atau mencintai. (Afek).
Saya puas dengan cara teman saya dan Selalu: 2
saya menyediakan waktu bersama – Kadang – kadang: 1
sama. Tidak Pernah: 0

Total skor
8-10 = fungsi keluarga sehat √
4-7 = fungsi keluarga kurang sehat
0-3 = fungsi keluarga sakit

B. ANALISA DATA
No Data fokus Etiologi Problem
1 DS : Hiperkolesterolemia Nyeri akut
Pasien Mengatakan kadang ngilu-ngilu
pada sendi kaki Aterosklerosis
P : nyeri timbul saat
 Q : nyeri seperti ditarik Penyempitan Pembuluh

 R : nyeri bahu menjalar hingga Darah

lengan kiri
 S : skala nyeri 4 Aliran darah terganggu

 T : nyeri timbul tiba-tiba saat


Respon nyeri bahu dan
bangun tidur, nyeri muncul terus
tanagan
menerus.
(Agen injuri fisiologis )
DO :
1. TD 140/80
Nyeri Akut
2. Pulse 84 x/i
2 DS: Aging + Riwayat HT+ Resiko
 Pasien mengatakan bila Klien Riwayat stroke + penurunan curah
merasa kepalanya pusing dan sakit Hiperkolesterolemia jantung
ditengkuk terasa tegang sampai ke
leher bila ia kelelahan Perubahan komposisi
DO: organ tubuh

 Suara jantung normal S1, S2


Perubahan preload,
 CRT < 2 detik.
frekuensi jantung dan
 TD 140/100 mmHg
irama jantung
 Pulse 84 x/i

Resiko Penurunan
Curah Jantung
3. DS: Aging + Kesiapan
 Pasien bertanya tentang kondisi hiperkolesterolemia + peningkatan
kesehatannya dari hasil pemeriksaan HT Pengetahuan diri
kolesterol dan TD
 Pasien mengatakan nyeri bahu
hingga tangan kiri kadang terasa Penurunan fungsi
kram sirkulasi, perubahan

 Pasien mengatakan memiliki fisiologis pembuluh

Riwayat hipertensi dan stroke darah dan peningkatan

 Pasien mengatakan sering jalan pagi kerja jantung

 Pasien mengatakan sudah minum


Pasien ingin mengetahui
obat rutin untuk kolesterol dan
cara mengatasi penyakit
hipertensi
yang dialaminya
DO:
 Pasien aktif bertanya perihal apa
Kesiapan peningkatan
yang dapat dilakukan untuk menjaga
pengetahuan
kestabilan kolesterol

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik


2. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan faktor resiko perubahan preload,
frekuensi jantung dan irama jantung
3. Kesiapan peningkatan pengetahuan
A. INTERVENSI

No Diagnosa SLKI SIKI


Keperawatan
1 Nyeri akut Tingkat Nyeri (L.) Edukasi manajemen nyeri
berhubungan Setelah dilakukan perawatan (I. 12391)
dengan agen 5x kunjungan rumah Edukasi
pencedera fisiologis diharapkan nyeri menurun  Ajarkan tehnik
(D.0077) bahkan hilang. nonfarmakologis untuk
Kriteria hasil: mengurangi nyeri (nafas
 Keluhan nyeri (5) dalam)
 Meringis (5) Edukasi tehnik nafas
 Keluhan sulit tidur (5) (I. 12452)
Skala Edukasi
1. Meningkat  Jelaskan tujuan dan
2. Cukup meningkat manfaat relaksasi nafas
3. Sedang dalam
4. Cukup menurun  Jelaskan prosedur relaksasi
5. Menurun nafas dalam
2 Defisit Tingkat Pengetahuan Edukasi Kesehatan
pengetahuan (L. 12111) (I.12383)
berhubungan Setelah dilakukan perawatan Observasi
dengan kurang 5x kunjungan rumah  Identifikasi kesiapan dan
terpapar informasi diharapkan pengetahuan kemampuan menerima
tentang gout meningkat dengan Kriteria informasi
arthritis (D.0111) Hasil:  Identifikasi faktor-faktor
 Perilaku sesuai anjuran yang dapat meningkatkan
mahasiswa (5) dan menurunkan motivasi
 Pertanyaan tentang PHBS
masalah yang dihadapi (5) Edukasi
 Perilaku sesuai anjuran  Ajarkan perilaku hidup
mahasiswa (5)
 Pertanyaan tentang bersih dan sehat
masalah yang dihadapi (5)
 Persepsi yang keliru
terhadap masalah (5)
Skala
1. Menurun
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup meningkat
5. Meningkat
B. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tanggal
Waktu
Senin, Nyeri akut 1.1 Menidentifikasi lokasi, S: Pasien mengatakan
20/3/23 berhubungan karakteristik, durasi, frekuensi, P: nyeri timbul saat pasien merasa
dengan agen kualitas, intensitas nyeri capek
pencedera 1.2 Mengidentifikasi skala nyeri Q: nyeri seperti ditarik
fisiologis EP: Skala nyeri 4 R: Ngilu di tulang dan sendi kaki
1.3 Mengidentifikasi respons nyeri S: Skala nyeri 4
non verbal T: Ngilu lebih sering muncul saat sore
EP: Pasien kadang tampak meringis sampai malam hari
bila mau berdiri Kriteria hasil Target Evaluasi
1.4 Memberikan teknik  Keluhan nyeri 5 3
nonfarmakologis untuk  Meringis 5 4
mengurangi rasa nyeri  Keluhan sulit 5 4
Ep. Dengan cara: tidur

- pasien di ajarakan menarik


napas lewat hidung 2-4 detik
A: Masalah nyeri akut belum teratasi
- minta pasein menahan napas 2- P: Lanjutkan intervensi
4 detik 1.4 Ingatkan untuk melakukan tehnik
- kemudian minta pasein nonfarmakologis nafas dalam bila
menghembuskan udara lewat nyeri muncul.
mulut selama 2-4 detik 1.5 Anjurkan memberikan kompres
- kemudian memberi hangat dengan parutan jahe untuk
kesempatan pasien untuk mengurangi radang dan nyeri
ngulang ulang tindakan
tersebut
1.5 Anjurkan memberikan kompres
hangat pada area sendi yang nyeri
bila tidak meradang (bisa
menggunakan parutan jahe)
Senin, Defisit 2.1 Mengidentifikasi kesiapan dan S: Pasien mengatakan akan menyempatkan
20/3/23 pengetahuan kemampuan menerima informasi diri ke puskesmas Bersama suami hari
berhubungan 2.2 Mengidentifikasi faktor-faktor jumat
dengan kurang yang dapat meningkatkan dan O:
terpapar informasi menurunkan motivasi PHBS Kriteria hasil Target Capaian
tentang gout EP: Pasien mengatakan tidak  Perilaku sesuai 5 4
arthritis (D.0111) pernah periksa ke fasilitas anjuran
kesehatan karena merasa sakitnya mahasiswa
tidak mengganggu aktivitas.  Pertanyaan 5 4
2.3 Mengajarkan perilaku hidup tentang masalah
bersih dan sehat. yang dihadapi
5 4
 Persepsi yang
keliru terhadap
masalah

A: Masalah Defisit Pengetahuan belum


teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2.2 Ingatkan pentingnya PHBS
2.3 Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat.

Selasa, Nyeri akut 1.4 Ingatkan untuk melakukan tehnik S: Pasien mengatakan
21/3/2023 (D.0077) nonfarmakologis nafas dalam bila P: Ngilu-ngilu saat pasien merasa capek
nyeri muncul. berkurang
1.5 Anjurkan memberikan kompres Q: nyeri seperti ditarik
hangat dengan parutan jahe untuk R: Ngilu di tulang dan sendi kaki
mengurangi radang dan nyeri S: Skala nyeri 3
T: Ngilu lebih sering muncul saat sore
sampai malam hari
Kriteria hasil Target Evaluasi
 Keluhan nyeri 5 4
 Meringis 5 5
 Keluhan sulit 5 5
tidur

A: Masalah nyeri akut teratasi sebagian


P: Lanjutkan intervensi
1.4 Ingatkan untuk melakukan tehnik
nonfarmakologis nafas dalam bila
nyeri muncul.
1.5 Anjurkan memberikan kompres
hangat dengan parutan jahe untuk
mengurangi radang dan nyeri
Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Waktu
Selasa, Defisit 2.2 Mengingatkan pentingnya PHBS S: Pasien mengatakan akan menyempatkan
21/3/23 pengetahuan 2.3 Mengajarkan perilaku hidup diri ke puskesmas Bersama suami hari
(D.0111) bersih dan sehat. jum’at
O:
Kriteria hasil Target Capaian
 Perilaku sesuai 5 4
anjuran
mahasiswa
 Pertanyaan 5 4

tentang masalah
yang dihadapi
5 5
 Persepsi yang
keliru terhadap
masalah

A: Masalah defisit pengetahuan teratasi


sebagian
P: Lanjutkan intervensi
2.2 Ingatkan pentingnya PHBS
2.3 Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat.

Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi


Tanggal
Waktu
Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Waktu
Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
Waktu
SCIENTIFIC JUDGMENT

REBUSAN DAUN SALAM UNTUK PENURUNAN KADAR ASAM URAT DAN


INTENSITAS NYERI ARTHRITIS GOUT DI PUSKESMAS ANDALAS PADANG

Author: Ayuro Cumayunaro


Tahun terbit: 2017
Arthritis gout merupakan peradangan pada sendi yang disebabkan oleh peningkatan kadar
asam urat dalam darah, karena terganggunya metabolisme purin dalam tubuh yang ditandai
dengan nyeri sendi, sehingga dapat mengganggu aktivitas penderita. Salah satu terapi non
farmakologi untuk menurunkan kadar asam urat dan intensitas nyeri dapat digunakan
pengobatan alami yang berasal dari tumbuhan, yaitu daun salam. Daun salam mengandung
senyawa flavonoid, tanin, tritepen, polifenol, alkaloid, steroid, sitral dan euguol yang
bekerjasama untuk menurunkan kadar asam urat dan mengurangi nyeri juga sebagai anti
inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun
salam terhadap kadar asam urat dan intensitas nyeri pada pasien dengan arthritis gout di
Puskesmas Andalas Padang. Jenis penelitian ini adalah Pre-Experiment denganpendekatan
one grouppretest-postest menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 16 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur kadar asam urat
menggunakan blood uric acid dan intensitas nyeri menggunakan numeric rating scale.
Perlakuan diberikan 2 kali sehari selama 7 hari, penelitian dilakukan pada tanggal 25
Agustus-4 September 2016. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan rata-rata kadar
asam urat dan intensitas nyeri sebelum dan sesudah pemberian air rebusan daun salam. Dari
hasil analisa data dengan menggunakan paired sample t-test didapatkan p value 0,000,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian air rebusan daun salam terhadap
kadar asam urat dan intensitas nyeri pada pasien dengan arthritis gout. Untuk itu, dibutuhkan
penelitianlebih lanjut tentang manfaat lain dari air rebusan daun salam.
Kata kunci: Air rebusan daun salam; Intensitas nyeri; Kadar asam urat
PENGGUNAAN DAUN SALAM TERHADAP KLIEN ASAM URAT UNTUK
MENURUNKAN KADAR ASAM URAT DI KELURAHAN GUNUNG AGUNG
Author: M. Arifki Zainaro, Dita Andriati, Teguh Pribadi, Djunizar Djamaludin,
Andoko, M. Ricko Gunawan, Rika Yulendasari
Tahun terbit: 2021
Artritis gout (asam urat) adalah penyakit yang timbul akibat kadar asam urat darah yang
berlebihan, yang menyebabkan kadar asam urat darah berlebihan adalah produksi asam urat
di dalam tubuh lebih banyak dari pembuangannya, selain itu penyebab produksi asam urat di
dalam tubuh berlebihan dapat terjadi karena faktor genetik (bawaan), faktor makanan dan
faktor penyakit. Pengobatan tradisional untuk asam urat yaitu rebusan daun salam. Tujuan
setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pemberian daun salam pada klien asam urat
untuk menurunkan kadar asam urat. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan
menggunakan leaflet dan demonstrasi pembuatan daun salam. Terdapat penurunan kadar
asam urat setelah meminum air rebusan daun salam pada penderita asam urat di Kelurahan
Gunung Agung. Dengan demikian, pemberian rebusan daun salam sangat efektif dalam
menurunkan kadar asam urat.
Kata Kunci: Daun Salam, Asam urat, Kadar Asam urat

PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP


PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA ASAM URAT DI DUSUN
KADISORO DESA GILANGHARJO KECAMATAN PANDAK KABUPATEN
BANTUL DIY TAHUN 2017

Author: Pramukti Dian Setianingrum, Istika Dwi Kusumaningrum, Dwi Kurnia Rini
Tahun terbit: 2019
Asam urat adalah senyawa dalam air yang merupakan hasil akhir metabolisme purin. Tanda
dan gejalanya yaitu peradangan pada sendi yang tertekan, terasa nyeri, dan kemerahan pada
daerah yang telah terjadi asam urat, kekakuan serta pembengkakan pada sendi yang tertekan.
Data posyandu lansia di dusun kadisoro terdapat 64 lansia menyatakan mempunyai keluhan
asam urat. Daun salam di Dusun Kadisoro belum dimanfaarkan sebagai obat herbal karena
tidak mengetahui fungsi dan manfaat dari daun salam tersebut. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan daun salam (Syzygium
polyanthum) terhadap penurunan kadar asam urat pada penderita asam urat di Dusun
Kadisoro Desa Gilangharjo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul DIY. Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental yaitu menilai pemberian air rebusan daun salam terhadap
penurunan kadar asam urat dengan pendekatan Quasi Eksperiment Design dengan
menggunakan Non Equivalent Control Group. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah dengan teknik non probability sampling yaitu Purposive Sampling. Jumlah yang
diperoleh 36 responden. Pemberian air rebusan daun salam selama 3 hari. Berdasarkan uji
Wilcoxon test diperoleh nilai Asymp. Sig. sebesar 0,001 < 0,05, artinya ada pengaruh
pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada penderita asam
urat di Dusun Kadisoro Gilangharjo Pandak Bantul DIY. Berdasarkan hasil analisis mengenai
pemberian air rebusan daun salam terhadap penurunan kadar asam urat pada penderita asam
urat di Dusun Kadisoro Desa Gilangharjo Pandak Bantul DIY setelah meminum air rebusan
daun salam mengalami penurunan kadar asam urat.
Kata kunci: Asam urat, daun salam, lansia, obat herbal, penurunan
kadar asam urat.

Anda mungkin juga menyukai