HACCP Cumi Cumi
HACCP Cumi Cumi
PANDUAN
OF
DARI
Plant Address : Jl. Bawal No. 02 RT.005 / RW.003 Kep. Panipahan Kec. Pasir Limau Kapas –
Kab. Rokan Hilir, Riau
No. Dokumen : LD
LEMBAR DISTRIBUSI Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
MANUAL
Halaman : 1 dari 2
KOPERASI
BINA MAJU JAYA
(KOP- BMJ)
KECAMATAN PASIR LIMAU KAPAS
KEBUPATEN ROKAN HILIR
Sekretariat : Jl. Bawal Kepenghuluan Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas
Email : koperasibinamajujaya@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN
KOPERASI BINA MAJU JAYA
TAHUN 2022
Nomor : 007/SK/KOP-BMJ/V/2022 T E N T
ANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menunjuk Tim HACCP yang namanya tercantum dalam daftar
sebagai Tim HACCP pada Koperasi Bina Maju Jaya
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan
perubahan seperlunya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan di
dalam penetapannya.
Ditetapkan di : Panipahan
Tanggal : 22 Mei 2022
Ketua,
Koperasi Bina Maju Jaya
ERWIN
No. Dokumen : SKTH
Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
SK Team HACCP Tanggal Terbit : 20/05/2022
Halaman : 2 dari 2
Ditetapkan di : Panipahan
Tanggal : 22 Mei 2022
Ketua
Koperasi Bina Maju Jaya
ERWIN
No. Dokumen : DI
HACCP PROGRAM
PROGRAM HACCP
Lay out of processing
Denah pengolahan
produk
Lay out Pest Control and Insect Killer
Denah Perangkap Tikus dan Serangga
1. BACKGROUND INFORMATION
Latar Belakang
1.1. Company Profile
Profil
Perusahaan
1.2. Company
Commitment
Komitmen Perusahaan
1.3. Plant Organization
Struktur Organisasi
1.4. Lay out of processing
Denah pengolahan
produk
1.5. Product Description Fresh Pelagic fish
Deskripsi Produk Ikan Pelagis Segar
1.6. Flow Chart
Alur Proses
3. IDENTIFICATION OF CCP
Identifikasi CCP
3.1 Using Decision Tree
Menggunakan Pohon Keputusan
5. PRE-REQUISITE
PROGRAM Program
Kelayakan dasar
5.1. Good Manufacturing Practice (GMP)
Cara Berprosuksi Yang Baik
5.2. Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP)
Prosedur Standar Operasional Sanitasi
6. RECALL PROCEDURES
Prosedur Pelacakan
No. Dokumen : DI
CONTENTS Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
7. CONSUMERS COMPLAIN
Keluhan Konsumen
8. LABEL/ SPESIFICATION
Label/ Spesifikasi
9. VERIFICATION SYSTEM
Sistem verifikasi
10. TRACEABILITY
Ketertelusuran
No. Dokumen : DI
CONTENTS Terbitan/Revisi
Tgl. Terbit
: 1 (satu)/-
: 20/05/2022
DAFTAR ISI Halaman : 3 dari 3
Appendix
1. BACKGROUND INFORMATION
Latar Belakang
a. Name of Company
KOPERASI BINA MAJU JAYA
Nama Perusahaan
b. Company Address Jl. Bawal RT.005 / RW.003 Panipahan - Riau-
Alamat Perusahaan Indonesia
c. Telephone Number
0853-7748-6885
Nomor Telepone
d. Facsimile
Fax.
e. E-Mail koperasibinamajujaya@gmail.com
h. Telephone Number
0853-7748-6885
Nomor Telephone
i. Facsimile
Fax.
j. EU Approval Number
NIB : 1912210004827
Nomor Approval
k. GMP Certificate
No. 21814/14/SKP/SG/IV/2022
Surat Kelayakan Pengolahan
l. Export Destination
MALAYSIA
Tujuan Export
No. Dokumen : 1.2 CC
BACKGROUN INFORMASI Terbitan/Revii : 1 (satu)/-
LATAR BELAKANG Tgl. Terbit : 20/05/2022
Halaman : 2 dari 7
Vision :
Visi
Koperasi Bina Maju Jaya commit to sell product with good quality of export market To
become one of the firm fisheries products exporter, has a real role and significant
contribution in fisheries sector development in Indonesia.
Koperasi Bina Maju Jaya berkomitmen untuk menjual produk dengan kualitas baik di
pasar ekspor
Menjadi salah satu perusahaan eksportir produk-produk perikanan, berperan nyata dan
berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan sektor perikanan di Indonesia.
Mission :
Misi
Ketua
1.3. Plant Organization ERWIN
Struktur Organisasi
Administrasi dan
Manajer Financial Manajer Keuangan Manajer Produksi
TONI ANDI FAISAL SUWITO YUSWADI
General Manajer
M.IKHSAN SRG
No. Dokumen : 1.5 PD
1. BACKGROUND INFORMATION Terbitan/Revisi : 1 (satu)/- Tgl.
Latar Belakang Terbit : 20/05/2022
Halaman : 4 dari 7
2. Description of End
Product Deskripsi Produk
Akhir
1 Name of Raw Chepalopoda
Material
Nama Bahan Baku
2 Species Name Cumi-Cumi (Loligo SP), gurita, sotong
(Scientific Name)
Nama Spesies (Nama
Ilmiah)
7 Storage Requirement Fresh finish raw material shall be kept in insulin box.
Penyimpanan Temperature of raw material kept at 20oC.
Bahan baku segar yang diterima di simpan dalam box insulin, bahan
baku dijaga pada suhu 20oC.
8 Shell Life -
Daya Awet
9 Name and address of Supplier, date, and species
Label / Specification
Label / Spesifikasi Nama dan alamat supplier, tanggal dan jenis bahan baku,
No. Dokumen : 1.6 FCD
1. BACKGROUND INFORMATION Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
Latar Belakang Tgl. Terbit : 20/05/2022
Halaman : 7 dari 7
Sorting
Sortasi
Weighing
Penimbangan
Washing
Pencucian
Chilling Pemberian Es
Stuffing Pemuatan
No. Dokumen : 2. HA
2. HAZARD ANALYSIS Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
Tgl. Terbit : 20/05/2022
WORKSHEET
Halaman : 1 dari 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Weighing Microbiological Cross V - - V V L M - V Microbiological contamination Properly controlled by GMP
Penimbangan contamination (TPC, contamination may cause health adverse human, and SSOP
Coliform, E coli) from human, equipment, & environment are
equipment and possible source for cross Dikontrol dengan GMP dan
environment contamination SSOP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 14
Chilling Bacterial growth Temperature abuse V - - V V L M - V Microbiological contamination Properly controlled by GMP and
Pemberian Es (TPC, Coliform, E may cause health adverse SSOP
coli) Human, equipment, &
Pertumbuhan mikroba Penyimpangan environment are possible source Dikontrol dengan GMP dan SSOP
(TPC, Coliform, E suhu for cross contamination
coli)
Kontaminasi mikroba dapat
mengakibatkan gangguan
kesehatan manusia, peralatan
dan lingkungan merupakan
sumber potensial terjadinya
kontaminasi silang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 1 14
Packing and Microbiological Cross V - - V V L M - V Microbiological contamination Properly controlled by GMP and
Labeling contamination contamination may cause health adverse SSOP
(TPC, Coliform, E from human, Human, equipment, &
Pengemasan coli,) equipment and environment are possible source Dikontrol dengan GMP dan SSOP
dan Pelabelan environment for cross contamination
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 1 14
Stuffing Microbiological Cross V - - V V L M - V Microbiological contamination Properly
contamination contamination may cause health adverse controlled by
(TPC, Coliform, E from human, Human, equipment, & GMP and
coli,) equipment and environment are possible source SSOP
environment for cross contamination
Dikontrol dengan GMP dan SSOP
Kontaminasi Kontaminasi mikroba dapat
Kontaminasi silang dari mengakibatkan gangguan
mikrobologi manusia, kesehatan Manusia, peralatan
(TPC, Coliform, peralatan, dan lingkungan merupakan
E coli) lingkungan sumber potensial terjadinya
kontaminasi silang
Note :
FS = Food Safety/Keamanan Pangan WH = Wholesomeness/Mutu EI = Economic Integrity/Ekonomi GMP = Good Manufacturing Practices SSOP = Sanitation Standard Operating Procedure
Pertumbuhan bakteri
( indikasi: adanya perubahan
organoleptik yang umum
dikenal sebagai dekompos)
No. Dokumen : 4. CE CCP
Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
4. CONTROL ESTABLISHMENT FOR CCP
Tgl. Terbit : 20/05/2022
Halaman : 1 dari 1
1. Receiving Raw Squid are unloaded from insulated ship quick and carefully to minimize damages
Material during unloading and avoid exposure of Pelagic fish from the outside environment
Penerimaan Cumi-cumi dibongkar dari kapal berinsulasi dengan cepat dan hati-hati untuk
Bahan Baku mengurangi kerusakan selama pembongkaran dan mencegah
terkena lingkungan luar
Record at Receiving Form (GMP 1)
Dicatat dalam catatan penerimaan bahan baku (Form GMP 1)
2. Sorting/ Squid were put into sorting table and sorting for freshness such as color, texture, and
Pensortiran/ odor
pemisahan Cumi-Cumi yang datang dituangkan ke dalam bak sortir / sizing kemudian
ukuran disortir kesegarannya yang terdiri dari warna / penampakan, tekstur, dan aroma
Squid that indicate spoilage were taken to rejected basket
Cumi-cumi yang terindikasi rusak secara organoleptik kemudian dipisahkan
Squid temperature on sorting process maintaing at no more 30 oC
Suhu cumi-cumi pada proses sorting dijaga agar tidak lebih dari 30 oC
Squid were place into basket according to the size
Cumi-Cumi kemudian ditempatkan dalam keranjang plastik sesuai dengan
ukurannya
Sorting quickly and carefully and record at receiving form (form GMP 1)
Pensortiran dilakukan secara cepat dan hati – hati dan dicatat dalam
catatan penerimaan bahan baku (Form GMP 1)
4. Washing Procedure :
Pencucian Only use potable water for washing
Ensure enough ice are added to produce chilled water
Use clean boxes for chilled water place
Use thermometer for check water temperature
Washing conducted aright and quickly
This step conducted comply with Good Manufacturing Practise which written
in Kep.Men.No The Requirement Kep.Men.Nomor: 52A/KEPMEN-KP/2013
Prosedur :
• Gunakan hanya dengan air bersih (potable water)
• Pastikan bahwa es yang ditambahkan dalam jumlah yang cukup untuk
menghasilkan air dingin
• Gunakan tempat air yang bersih dengan mencuci box terlebih
dahulu sebelum dipakai untuk menampung air
• Gunakan termometer untuk mengecek suhu air
• Pencucian dilakukan dengan benar dan cepat
Tahapan ini dilakukan dengan memperhatikan pedoman tentang persyaratan
jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan pada
proses produksi, pengolahan dan distribusi NOMOR 52A/KEPMEN-KP/2013
5. Fresh Storage Cool box is coated with special plastic, filled with ground ice
Penyimpanan Fiber dilapisi dengan plastik khusus, diisi dengan es giling
Segar Squid put in a cool box, closed tightly for storage
Cumi-Cumi dimasukkan ke dalam fiber, ditutup rapat untuk disimpan
Check the temperature before the product is put into the insulin box, then it is closed
tightly for storage
Cek suhu sebelum produk dimasukkan ke box insulin, selanjutnya ditutup rapat untuk
disimpan (Form GMP 3)
6. Packing The product were pack quickly and carefully
Pengemasan Pengemasan dilakukan dengan cepat dan hati-hati
Put the product into insulin box.
Masukan produk kedalam box insulin.
QC has to check product temperature and conformity of insulin box used, which must
be conform to specification and product identification.
QC harus memeriksa suhu produk dan kesesuaian box insulin yang digunakan harus
sesuai dengan spesifikasi dan identifikasi produk
7. Stuffing Check the packaging before stuffing, make sure the insulin box is tightly closed
Penyimpanan Periksa kemasan sebelum stuffing, pastikan box insulin tertutup rapat
Beku Stuffing should be done in hygiene condition and as soon as possible
Stuffing harus dilakukan dalam kondisi cepat dan higienis
No. Dokumen : 5.1 GMP
Terbitan/Revisi : 1 (Satu)
5. PRE-REQUISITE PROGRAM
Program Kelayakan Dasar Tgl. Terbit : 20/05/2022
Halaman : 1 dari 2
b. Procedure & Applied Water derived from deep well then pump tp the processing room, through
Prosedur dan Penerapan filtered system. The ice used is bought from the local community
Air diperoleh dari air tanah kemudian di pompa ke ruang proses melalui sistem
filter. Es yang digunakan dibeli dari masyarakat setempat
The source of water for the handling of products are always kept secure,
where the area used as a restricted area and only a part of the utility is
allowed to enter the area (either for maintance or for repair)
Sumber air untuk penanganan produk selalu dijaga keamanannya, dimana
area tersebut di jadikan sebagai area terbatas dan hanya bagian utility
yang diizinkan untuk masuk area tersebut (baik untuk perawatan atau untuk
perbaikan).
Ice is bought every day, with calculateices requirement to be wearied for
the production process.
Es dibeli setiap hari dengan memperhitungkan kebutuhan es yang
dipakai untuk proses produksi.
c. Monitoring & Verification Every day before starting to process utility staff and QC has to check the quality of
Pemantauan dan Verifikasi water and ice used for process, incording taste, odor, and color.
Setiap hari sebelum proses dimulai staf utility dan QC harus mengecek kualitas
air dan es yang digunakan untuk proses seperti rasa, bau, dan warna.
At least every one year, QMS has to prepared for monitoring of water
and ice checked for potable water standard at external laboratory.
Setidaknya setiap satu kali dalam setahun, QMS harus dipersiapkan untuk
monitoring air dan es dicek sesuai standar air minum di laboratorium eksternal.
d. Corrective Action If the result test of internal laboratory does not meet the requirement
Tindakan Koreksi standard, maintenance should check the condition of filter machine and
water tank to know the equipment is in good condition or not. Change the
filter and rinsing the water tank. And also doing the re-test.
Jika hasil pengujian dari lab eksternal tidak sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan, mekanik harus mengecek kondisi dari mesin filter dan tanki air
untuk mengetahui peralatan tersebut dalam kondisi baik atau tidak. Ganti
filter dan bilas tanki penyimpanan air dan juga lakukan pengujian ulang.
Removed all ice used at processing line. Check condition ice and check the
quality of water
Buang semua es yang digunakan dalam proses. Periksa kondisi es dan periksa
kualitas air
b. Procedure & Applied Equipment and utensil are made of steinless steel and plastic.
Prosedur dan Penerapan Peralatan dan sarana terbuat dari stenless steel dan plastik.
Equipment are cleaned and washed using soap and clean water.
Peralatan dicuci dan dibersihkan dengan sabun dan air bersih.
Washing is performed at start process, lunch break, end process.
Pencucian dilakukan sebelum proses, istirahat dan sesudah proses .
c. Monitoring & Verification Production supervisor and QC has responsible to check and ensure all equipment
Pemantauan dan Verifikasi in processing room in a good, clean condition
Supervisor produksi dan QC bertanggung jawab untuk mengecek dan memastikan
bahwa semua peralatan di ruang proses dalam kondisis baik
e. Document/ Record Sanitation is checked and recorded by filling in a Sanitation Audit Form
Dokumen dan Catatan Kebersihan dilakukan pengecekan dan direkam dengan mengisi form
audit sanitasi.
f. Responsibility QC
Penanggungjawab
No. Dokumen : 5.2 SSOP
5.2. STANDARSANITATIONOPERATING Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
PROCEDURE
Tgl. Terbit : 20/05/2022
Prosedur Operasional Standar Sanitasi
Halaman : 3 dari 8
c. Monitoring & Verification Every step conduct the observation visually to avoid crossed contamination.
Pemantauan dan Verifikasi Setiap tahapan diawasi secara visual untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
Cheking entire/ all condition of facility which can cause cross
contamination.
Pemeriksaan suluruh kondisi sanitasi yang dapat menyebabkan terjadinya
kontaminasi silang.
d. Corrective Action QC and production supervisor has Immediately require employees to re-wash
Tindakan Koreksi and sanitize hands when found employees do not wash their hands before and
while in processing room
QC dan supervisor produksi berhak untuk meminta karyawan untuk melakukan
cuci tangan dan sanitasi tangan mereka jika ditemukan karyawan yang
tidak melakukan cuci tangan sebelum dan ketika berada di ruang proses
Utensil and equipment food contact surface that have come in contact with
the floor or other unsanitary object or waste must be washed and sanitized before
being used in contact with food product
Peralatan dan perlengkapan yang berhubungan dengan produk jika
menyentuh lantai atau barang yang tidak bersih atau menyentuh limbah
harus dicuci dan disanitasi dahulu sebelum digunakan
f. Responsibility QC
Penanggungjawab
No. Dokumen : 5.2 SSOP
5.2. STANDARSANITATIONOPERATING Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
PROCEDURE Tgl. Terbit : 20/05/2022
Prosedur Operasional Standar Sanitasi
Halaman : 4 dari 8
b. Procedure & Applied New employees should have Medical certification, no infectious desease.
Prosedur dan Penerapan Setiap karyawan baru harus mempunyai catatan kesehatan, tidak dalam kondisi
sakit.
Anyone who has or may have, by medical examination or supervisory observation,
an illness, infected wound, an open lesion such as a boil or sore or my other
problem that might contaminate products or others shall be excluded from any
operations until the conditions healed or corrected.
Setiap karyawan yang dari hasil pemeriksaan kesehatan atau pengamatan
ternyata sakit, luka, borok seperti bisul, atau lecet atau masalah lainnya
yang mungkin mengkontaminasi produk, tidak diperkenakan mengikuti proses
sampai kondisi sembuh.
Employee shall not spite, eat food, drink, smoke, to
wear jewelry (wrist watches, pins, and ring) in processing
room.
Karyawan tidak boleh meludah, makan, minum, merokok, dan memakai
perhiasan (jam tangan, peniti, dan anting-anting) didalam ruangan
pengolahan.
c. Monitoring & Verification Regular check of medical check up of employee doing by human
Pemantauan dan Verifikasi resources and general department (every year)
Pengecekan kesehatan karyawan secara teratur dilakukan oleh department
HR dan Umum (setiap satu tahun)
QC and production supervisor has responsible to check personal habits of
employee to ensure that eating, drinking, smoking, and other activities that
involve hand to mouth are not conducted in processing room
QC dan supervisor produksi bertanggung jawab untuk mengecek
kebiasaan karyawan dan memastikan bahwa aktifitas makan, minum,
merokok dan aktifitas lain yang menggunakan mulut tidak dilakukan di ruang
proses
d. Corrective Action Do not employ person with chronic illnesses to do jobs that could
Tindakan Koreksi contaminate the product being processed
Jangan memperkerjakan orang yang berpenyakit kronis yang dapat
menyebabkan kontaminasi pada produk pada saat proses
Exclude employee with illness or infection that could contaminate
product and cover lesion with an impermeable cover
Melarang masuk pekerja yang sakit dan atau terinfeksi yang
dapat menyebabkan kontaminasi produk dan menutup luka dengan
penutup yang kedap
e. Document/ Record Form 1. Record of daily sanitation form.
Dokumen dan Catatan Form 1. Catatan Form Sanitasi harian
f. Responsibility QC
Penanggungjawab
No. Dokumen : 5.2 SSOP
5.2. STANDARSANITATIONOPERATING Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
PROCEDURE Tgl. Terbit : 20/05/2022
Prosedur Operasional Standar Sanitasi Halaman : : 5 dari 8
b. Procedure & Applied Processing plant completed with handwash and wastafel
Prosedur dan Penerapan Pabrik pengolahan menyediakan sabun cuci tangan dan tempat cuci tangan
Toilet facility is available sufficient must be kept in good sanitary condition
Fasilitas toilet yang cukup harus tersedia dan dijaga dalam kondisi yang saniter
dan terawatt dengan baik
Supervisor check the condition of toilet during the production. The cleaning
worker are responsible for cleaning and sanitizing toilet facility
Selama produksi supervisor memeriksa kondisi toilet. Petugas
kebersihan bertanggung jawab untuk membersihkan dan mensanitasi
fasilitas toilet
Maintance division takes care of toilet facility so that is fuctional and well
maintained
Divisi pemeliharaan bertanggung jawab terhadap fasilitas toilet sehingga dapat
digunakan dan berfungsi dengan baik
c. Monitoring & Verification Every day conduct checking for hygiene of toilet and wastafel
Pemantauan dan Verifikasi Setiap hari dilakukan pengecekan terhadapkebersihan toilet dan tempat cuci
tangan
f. Responsibility QC
Penanggungjawab
No. Dokumen : 5.2 SSOP
5.2. STANDARSANITATIONOPERATING Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
PROCEDURE Tgl. Terbit : 20/05/2022
Prosedur Operasional Standar Sanitasi Halaman : : 6 dari 8
b. Procedure & Applied All chemical kept locked in warehouse and its location must far from
Prosedur dan Penerapan processing room and paneled by commemoration. Chemicals have to labeling
and use by effective and efficient, and have MSDS
Semua bahan kimia disimpan di gudang yang terkunci dan letaknya
tidak berdekatan dengan ruang proses dan diberi papan peringatan. Bahan –
bahan kimia harus diberi label dan digunakan secara efektif dan efisien
serta mempunyai MSDS
Chlorine is used for foot bath 200 ppm
Klorin digunakan untuk bak cuci kaki 200 ppm
Liquid soap food grade is used for washing equipment and alcohol 70% for
spraying equipment
Sabun cair food grade digunakan untuk pencucian peralatan dan alcohol 70%
untuk menyemprot peralatan
c. Monitoring & Verification Every day conduct checking before production and after lunch time
Pemantauan dan Verifikasi Setiap hari dilakukan pengecekan sebelum proses produksi dan setelah istirahat
siang
d. Corrective Action If the chorine at foot bath is less than 200 ppm then add some chorine as
Tindakan Koreksi needed to achieve 200 ppm. If concentration is over than 200 ppm then add
some water as needed to achieve 200 ppm
Jika klorin bak cuci kaki kurang dari 200 ppm maka ditambahkan klorin
secukupnya sampai konsentrai 200 ppm tercapai. Jika konsentrasi klorin
lebih dari 200 ppm , maka tambahkan air secukupnya sampai
konsentrasi 200 ppm tercapai
If water is dirty with sign is water not clear, then it must to change
immedietelly with new water. Replacement water at foot bath conducted each
every finishing Jika air sudah kotor dengan ditandai air yang keruh, maka
air harus diganti dengan air yang baru. Penggantian air di bak cuci kaki
dilakukan setiap selesai kerja dan setelah istirahat siang
e. Document/ Record Form 1. Record of daily sanitation form.
Dokumen dan Catatan Form 1. Catatan Form Sanitasi harian
f. Responsibility QC
Penanggungjawab
No. Dokumen : 5.2 SSOP
5.2. STANDARSANITATIONOPERATING Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
PROCEDURE Tgl. Terbit : 20/05/2022
Prosedur Operasional Standar Sanitasi Halaman : 7 dari 8
b. Procedure & Applied There must be no pests arround any area of the processing plant.
Prosedur dan Penerapan Tidak ada serangga, tikus dan hewan lainnya disekitar area unit pengolahan.
There must be no holes around to prevent pests from entering the processing
area Tidak ada lubang untuk mencegah serangga, tikus dari pintu masuk
sampai daerah pengolahan
The building is kept under good condition to prevent pest access, insect killer,
pest trap are provided to avoid pest entry.
Bangunan dijaga dengan kondisi yang baik untuk menncegah masuknya hama.
Pembunuh serangga, perangkap hama disediakan agar tidak masuk
c. Monitoring & Verification Pest trap all set in the rodent infest area
Pemantauan dan Verifikasi Melakukan pemasangan perangkap masal pada area rawan rodent
Setting the blue trap on the receiving raw material area and loading area
Melakukan pemasangan trap blue untuk penerimaan bahan baku area dan
loading area
d. Corrective Action Inspection and close the access of rodent infest from outside to inside
Tindakan Koreksi Inspeksi dan menutup akses masuknya rodent dari area luar ke
dalam Wet trash must be packed with plastic bag to avoid fly
Jika terdapat sampah basah harus dibungkus dengan kantong plastic sampah agar
tidak dijadikan sumber makanan lalat
b. Procedure & Applied All packaging materials should be stored at separated room from any
Prosedur dan Penerapan kind of equipment. Packaging material stored at clean and dry room
Semua bahan pengemas harus disimpan pada ruang terpisah dengan
peralatan. Bahan pengemas disimpan pada tempat yang kering dan bersih
All packaging materials should be arranged on the “pallet” to avoid floor
moisture directly causing packaging materials broken
Semua bahan pengemas disusun diatas paller untuk menghindari kelembaban dari
lantai secara langsung yang dapat menyebabkan bahan pengemas rusak
Warehouse is kept to rodent trap to avoid rodent entry to packaging
material storage
Gudang dilengkapi dengan perangkap tikus untuk mencegah masuknya tikus ke
tempat penyimpanan bahan pengemas
c. Monitoring & Verification Warehouse staff has responsible to check the packaging material before
Pemantauan dan Verifikasi received from supplier, sampling randomly to ensure the quality is meet the
requirement
standard
Staff gudang bertanggung jawab untuk melakukan pengecekan bahan
pengemas sebelum diterima dari pemasok, lakukan sampling secara
random untuk memastikan kualitas sudah sesuai dengan standar yang
ditentukan
Visual checked, cleanliness of packaging material before received from supplier
and used in room process
Pengecekan secara visual kebersihan dari bahan pengemas sebelum diterima dari
pemasok dan sebelum digunakan di ruang proses
QC has responsible to check the condition of packaging material to ensure
that free from cross contamination
QC bertanggung jawab untuk melakukan pengecekan kondisi bahan pengemas
untuk memastikan bebas dari kontaminasi silang
d. Corrective Action Report and returned to supplier if found the packaging material does not
Tindakan Koreksi meet the requirement standard
Laporkan dan kembalikan ke pemasok jika ditemukan bahan pengemas
yang tidak sesuai dengan standar
6. RECALL PROCEDURE
The company traces and recall the product, should the product indicate violation during
distribution. In order to be able to trace and recall, the packaging shall be production
code wich comprises.
Perusahaan harus melacak dan menarik produk jika ditemukan penyimpangan setelah
produk didistribusikan. Agar perusahaan dapat melacak dan menarik kembali maka
kemasan harus mempunyai kode produksi yang terdiri dari:
1. Name of product
Nama Produk
2. Country of Destination
Negara Tujuan
3. Production Code
Kode Produksi
4. Weight
Berat
5. Name / Vessel Number
Nama / Nomor Pengapalan
6. Bill of loading Number
Nomor Pengapalan
Recall Procedure:
Prosedur Pelacakan
1. Indicate the date of production of the recalled product
Tentukan tanggal produksi dari produk yang dilacak
2. Recall the labeling, weight and packaging
log
Dilacak pelabelan, berat dan log pengemasan
3. Check the product in the storage if any
Periksa produk di cold storage jika masih ada
4. Carry out test on the recalled product if necessary
Lakukan pengujian dari sample produk yang dilacak kalau diperlukan
5. Recall the product and notify the recall to Manager Concerned
Tarik kembali produk dan beritahu Manager yang terkait
6. The Quality Manager fill out”Notice of Recall” form, addressed to
Production, Marketing Manager.
QC mengisi form Pemberitahuan Penarikan barang dana disampaikan
ke Manajer Produksi dan Manajer Pemasaran
No. Dokumen : 6 RP
6. RECALL PROSEDURE Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
Tgl. Terbit : 20/05/2022
PROSEDUR PELACAKAN
Halaman : 2 dari 2
NOTICE OF RECALL
PEMBERITAHUAN PENARIKAN BARANG
To : Date :
Kepada Tanggal
Product Type :
Jenis Produk
Production Date :
Tanggal
Produksi
Total Volume :
Total volume
Size(vol/kg) :
Ukuran
(vol/kg)
Location :
Tempat
Action(s) Undertaken :
Tindak lanjut
Status :
Manager
(.......................)
No. Dokumen : 7 CC
7. CONSUMER’S COMPLAIN Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
KELUHAN KONSUMEN Tgl. Terbit : 20/05/2022
Halaman : 1 dari 2
7. CONSUMER’S COMPLAIN
KELUHAN KONSUMEN
1. Any complain or claim raised by customer/ consumers is received by Director who then forwarded to the
Marketing Manager, Quality Manager, And Production Manager.
Setiap keluhan yang dilakukan pelanggan/ konsumen yang diterima Direktur kemudian diteruskan ke Manajer
Pemasaran , Quality manjer dan Manajer Produksi.
2. The Quality Manager and Manager Production examine the complain, recalls the product, and tackled and
conduct necessary corrective actions.
Quality manajer dan manajer produksi memeriksa, melacak produk, menangani dan melakukan tindakan
koreksi.
3. The complain and follow up actions are reported to Director
Keluhan dan tindak lanjut dilaporkan ke direktur.
4. The complain and follow up action are recorded in the buyer’s complain file
Keluhan dan tindak lajutnya direkam dalam arsip Keluhan Pembeli.
Buyers Complain
Keluhan Pembeli
Director
Direktur
Action Taken
Tindakan yang diambil
REPORT
No. Dokumen : 7 CC
7. CONSUMER’S COMPLAIN
Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
KELUHAN KONSUMEN Tgl. Terbit : 20/05/2022
Halaman : 2 dari 2
BUYER COMPLAIN
KELUHAN PEMBELI
ITEM Description
Judul Uraian
Packing code
Kode kemasan
Destination
Tujuan Eksport
Label/ Brand
Label/ Merek
Buyer
Pembeli
Corrective Action
Tindakan koreksi
8. LABEL/ SPECIFICATION
LABEL/ SPESIFIKASI
1) Name of Product :
Nama Produk
2) Type product :
Jenis Produk
3) Size Number :
Ukuran
4) Net Weight :
Berat bersih
5) Production Code :
Kode Produksi
9. VERIFICATION SYSTEM
INTERNAL VERIFICATION
Verifikasi Internal
a. EXTERNAL
VERIFICATION Verifikasi
Eksternal
a. National Verification
Verifikasi Tingkat Pusat
External verification conducted by Dept. of Marine Affairs and Fisheries Republik
Indonesia, Fish Quarantine and Inspection Agency as Competent Authory.
Verifikasi eksternal dilakukan oleh Departemen Kelautan dan Perikanan, Badan
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan selaku otoritas
yang berwenang.
Verification included :
Certification of Pre-Requisite HACCP
Validation for HACCP Manual Plan
Verification Audit
Verifikasi meliputi :
Sertifikasi Kelayakan Dasar
PMMT Validasi Rencana
Panduan HACCP Audit Verifikasi
b. Regional Verification
Verifikasi Tingkat Daerah
External verification conducted by Provincial Government of Marine Affair and Fisheries
in Banten.
Verifikasi eksternal dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Setempat
Verification included :
Pre-Certification of Pre-Requisite HACCP
Pre-Validation for HACCP Manual Plan
Audit
Verifikasi meliputi :
Pra-Sertifikasi Kelayakan Dasar
PMMT Pra-Validasi Rencana Panduan
HACCP
Audit/Pemeriksaan
No. Dokumen : 9 VS
9. VERIFICATION SYSTEM Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
: 20/05/2022
SISTEM VERIFIKASI Tgl. Terbit
Halaman : 2 dari 2
No. Dokumen : 10 TR
10. TRACEABILITY Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
Tgl. Terbit : 20/05/2022
KETERTELUSURAN Halaman : 1 dari 2
10. TRACEABILITY
KETERTELUSURAN
Traceability: a system with the ability to trace material from raw material source to finished
product and from finished product back to raw material sources.
Ketertelusuran adalah sebuah sistem dengan kemampuan untuk melacak bahan dari sumber
bahan baku sampai ke produk akhir dan dari produk akhir kembali ke sumber bahan baku.
a. Supplier Traceability
Ketertelusuran Supplier
Identification of raw material origin and trace back of all raw materials in process.
Identifikasi asal bahan baku dapat menulusuri bahan baku yang digunakan selama
proses. Specified kind of product and date can trace back to raw material used.
Jenis species dari produk dan tanggal dapat menulusuri bahan baku yang digunakan.
Record of keeping of raw material traceability:, receiving date, supplier code, species,
quantity, grade.
Catatan dari penulusuran bahan baku: tanggal penerimaan, kode supplier, species, berat,
mutu,.
b. Customer Traceability
Ketertelusuran Pelanggan
Customer identification for all products (forward tracing of product for a product recall).
Identifikasi langganan untuk semua (jiplakan bagian depan produk untuk penarikan kembali
produk).
Specified kind of product and production date can trace forward to buyer.
Jenis species dari produk dan tanggal produksi menelusuri sampai ke pembeli.
Record keeping for traceability: kind of product, production date, packing list, quantity, buyer.
Catatan untuk ketertelusuran: jenis product, tanggal produksi, daftar pengemasan, berat
dan pembeli.
During finished product shipment, production staff will record at Record of shipment/export.
Setelah proses pengapalan, staf produksi akan mencatat pada Catatan pengapalan/ekspor.
APPENDIX No. Dokumen : Lampiran
Terbitan/Revisi : 1 (satu)/-
APPENDIX
FORM PENERIMAAN DAN SORTASI BAHAN BAKU (FORM GMP 1)
Bulan/ Tanggal :
)
FORM PENIMBANGAN (FORM GMP 2)
Bulan/ Tanggal :
Suplier Jenis bahan baku Keranjang Jumlah (Kg) Keterangan Tindakan koreksi
( oleh, ( )
)
FORM MONITORING CHILLING (FORM GMP 3)
Bulan/ Tanggal :
Kode Suhu Produk (oC) Sebelum Suhu Produk (oC) setelah Keterangan Tindakan
Produksi diberi es diberi es Perbaikan
( oleh, ( )
)
SSOP Form 1.
Catatan
P: Pass/Lulus
F: Fail/Gagal
Dibuat oleh, Diperiksa oleh,
( ) ( )