Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Manajamen Berdasarkan Activity (Activity Based Manajamen)

OLEH:

1. MUTMAINAH (2133111119)
2. FAUZAN PUTRA ROHIS (2133111135)
3. AGNES M.G.BANAFANU (2133111133)
4. RETNO M.G NONO NENO (2133111134)
5. PATRISNO HENDRA LOJA (2133111125)
6. YOSEPH DUGO KAKI (2133111149)
7. HILDAWATI C.H PUTRI (2133111145)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG
2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala
yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MANAJAMEN
BERDASARKAN ACTIVITY (ACTIVITY BASED MANAJAMEN)” dengan
baik tanpa ada halangan yang berarti.

Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama


dan bantuan dari teman-teman kelompok saya.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa


masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata
bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan
hati , saya selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun
dari pembaca.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat


menambah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk kita semua.

Kupang, 15 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A Latar Belakang..........................................................................................1
B Rumusan Masalah.....................................................................................1
C Tujuan Penelitian.......................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A Pengertian dan kegunaan activity based managament.Error! Bookmark
not defined.
B Kelebihan Activity Based Managament. .Error! Bookmark not defined.
C Aktivitas Bernilai Tambah Dan Tidak Bernilai Tambah................Error!
Bookmark not defined.
D Perhitungan Siklus Waktu Pengiriman, Throughout Time, Dan
Managament Cycle (MCE).................................Error! Bookmark not defined.
PENUTUP................................................................................................................9
A Kesimpulan................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan


relevan telah mengarah pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas.
Manajemen benlasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan
terintegrasi, yang memfokuskan perhaayn manajemen pada berbagai aktivitas,
dengan tujuan meningkatkan nilai untuk i pelanggan (customer value) dan laba
sebagai hasilnya. Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya
berdasarkan aktivitas/Activity Based Costing (ABC) dan analisis nilai proses.
Biaya berdasarkan aktivitas meningkatkan keakuratan mengalokasikan biaya
dengan pertama-tama menelusuri biaya berbagai aktivitas, dan kemudian sampai
pada produk atau pelanggan yang menggunakan berbagai aktivitas tersebut.
Analisis nilai proses di lain pihak, menekankan pada analisis aktivitas,
yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa melakukan aktivitas yang diperlukan
secara lebih efisien, dan untuk menghapus aktivitas yang tidak memberikan nilai
bagi pelanggan. Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk
meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi
pelanggan adalah fokus utama karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan
kompetitif dengan menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih baik dengan þiaya
yang sama atau lebih rendah dari pesaing atau menciptakan nilai yang sama
dengan biaya lebih rendah dari pesaing.
Dalam organisasi sektor publik, pengangaran adalah proses politik. Di sektor
swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup
untuk umum, namun di sektor publik anggaran harus tersedia bagi publik
untuk dikritik, didiskusikan, dan masukan.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu karena
anggaran merupakan instrumen bagi pemerintah untuk mengambil langkah-
langkah sosial ekonomi, menjamin keberlanjutan dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat, keinginan masyarakat yang tidak terbatas dan
berkembang, dan Anggaran juga diperlukan untuk memastikan bahwa
pemerintah bertanggung jawab kepada rakyat.
Anggaran sektor publik pada dasarnya, ada beberapa jenis pendekatan untuk
perencanaan dan penganggaran sektor publik. Secara umum terdapat dua
pendekatan utama yang secara mendasar berbeda, kedua pendekatan tersebut
adalah anggaran tradisional atau anggaran konvensional dan pendekatan
baru tersebut sering disebut dengan pendekatan New Public Management.
Dalam organisasi sektor publik, pengangaran adalah proses politik. Di sektor
swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup
untuk umum, namun di sektor publik anggaran harus tersedia bagi publik
untuk dikritik, didiskusikan, dan masukan.

1
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu karena
anggaran merupakan instrumen bagi pemerintah untuk mengambil langkah-
langkah sosial ekonomi, menjamin keberlanjutan dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat, keinginan masyarakat yang tidak terbatas dan
berkembang, dan Anggaran juga diperlukan untuk memastikan bahwa
pemerintah bertanggung jawab kepada rakyat.
Anggaran sektor publik pada dasarnya, ada beberapa jenis pendekatan untuk
perencanaan dan penganggaran sektor publik. Secara umum terdapat dua
pendekatan utama yang secara mendasar berbeda, kedua pendekatan tersebut
adalah anggaran tradisional atau anggaran konvensional dan pendekatan
baru tersebut sering disebut dengan pendekatan New Public Management.
Dalam organisasi sektor publik, pengangaran adalah proses politik. Di sektor
swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup
untuk umum, namun di sektor publik anggaran harus tersedia bagi publik
untuk dikritik, didiskusikan, dan masukan.
Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu karena
anggaran merupakan instrumen bagi pemerintah untuk mengambil langkah-
langkah sosial ekonomi, menjamin keberlanjutan dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat, keinginan masyarakat yang tidak terbatas dan
berkembang, dan Anggaran juga diperlukan untuk memastikan bahwa
pemerintah bertanggung jawab kepada rakyat.
Anggaran sektor publik pada dasarnya, ada beberapa jenis pendekatan untuk
perencanaan dan penganggaran sektor publik. Secara umum terdapat dua
pendekatan utama yang secara mendasar berbeda, kedua pendekatan tersebut
adalah anggaran tradisional atau anggaran konvensional dan pendekatan
baru tersebut sering disebut dengan pendekatan New Public Management.
Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima
(realisasi untuk pelanggan) dengan apa yang pelanggan serahkan (hal yang
dikorbankan pelanggan). Apa yang diterima, disebut sebagai produk total (total
product). Produk total seluruh manfaat baik wujud (tangible) maupun tidak
berwujud (intangible) yang pelanggan terima dari produk yang dibeli.
Pengorbanan pelanggan meliputi biaya meliputi biaya pembelian produk, waktu
dan usaha yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan mempelajari cara
menggunakan produk, dan biaya-biaya paska pembelian, yang didefinisikan
sebagai biaya,l penggunaan, pemeliharaan, dan menjual kembali produk tersebut.
Meningkatkan nilai bagi pelanggan berarti meningkatkan realisasi untuk
pelanggan, menurunkan pengorbanan pelanggan, atau keduanya.

BAB I
PENDAHULUAN
2
1.1 Latar Belakang
Dalam organisasi
sektor publik,
pengangaran adalah
proses politik. Di
sektor
swasta, anggaran
merupakan bagian dari
rahasia perusahaan
yang tertutup
untuk umum, namun di
sektor publik anggaran

3
harus tersedia bagi
publik
untuk dikritik,
didiskusikan, dan
masukan.
Anggaran sektor publik
penting karena
beberapa alasan, yaitu
karena
anggaran merupakan
instrumen bagi
pemerintah untuk
mengambil langkah-
4
langkah sosial
ekonomi, menjamin
keberlanjutan dan
meningkatkan kualitas
hidup masyarakat,
keinginan masyarakat
yang tidak terbatas dan
berkembang, dan
Anggaran juga
diperlukan untuk
memastikan bahwa

5
pemerintah
bertanggung jawab
kepada rakyat.
Anggaran sektor publik
pada dasarnya, ada
beberapa jenis
pendekatan untuk
perencanaan dan
penganggaran sektor
publik. Secara umum
terdapat dua
pendekatan utama yang
secara mendasar
6
berbeda, kedua
pendekatan tersebut
adalah anggaran
tradisional atau
anggaran konvensional
dan pendekatan
baru tersebut sering
disebut dengan
pendekatan New
Public Management
Dalam organisasi
sektor publik,
pengangaran adalah
7
proses politik. Di
sektor
swasta, anggaran
merupakan bagian dari
rahasia perusahaan
yang tertutup
untuk umum, namun di
sektor publik anggaran
harus tersedia bagi
publik
untuk dikritik,
didiskusikan, dan
masukan.
8
Anggaran sektor publik
penting karena
beberapa alasan, yaitu
karena
anggaran merupakan
instrumen bagi
pemerintah untuk
mengambil langkah-
langkah sosial
ekonomi, menjamin
keberlanjutan dan
meningkatkan kualitas

9
hidup masyarakat,
keinginan masyarakat
yang tidak terbatas dan
berkembang, dan
Anggaran juga
diperlukan untuk
memastikan bahwa
pemerintah
bertanggung jawab
kepada rakyat.
Anggaran sektor publik
pada dasarnya, ada

10
beberapa jenis
pendekatan untuk
perencanaan dan
penganggaran sektor
publik. Secara umum
terdapat dua
pendekatan utama yang
secara mendasar
berbeda, kedua
pendekatan tersebut
adalah anggaran
tradisional atau

11
anggaran konvensional
dan pendekatan
baru tersebut sering
disebut dengan
pendekatan New
Public Management.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan kegunaan activity based managament?
2. Kelebihan Activity Based Managament?
3. Aktivitas Bernilai Tambah Dan Tidak Bernilai Tambah?
4. Perhitungan Siklus Waktu Pengiriman, Throughout Time, Dan
Managament Cycle (MCE)?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dan kegunaan activity based managament
2. Untuk mengetahui kelebihan Activity Based Managament
3. Untuk mengetahui aktivitas Bernilai Tambah Dan Tidak Bernilai Tambah
4. Untuk mengetahui perhitungan Siklus Waktu Pengiriman, Throughout
Time, Dan Managament Cycle (MCE)

12
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Kegunaan Activity Based Managament (ABM)

Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsungan hidup


perusahaan. Setiap aktivitas harus memperoleh manfaat yang lebih besar daripada
pengorbanannya, karena setiap aktivitas adalah biaya. Manajemen berdasarkan
aktivitas adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian
aktivitas untuk mencapai sasaran kerja dan tajuan organisasi melalui proses
perbaikan terus menerus, Perbaikan itu meliputi bidang alat ketja, metode kerja,
tenaga kerja, sasaran kerja, tingkat harga, kualitas produk, dan kualitas pelanggan.
Semua aktivitas adalah biaya karena aktivitas adalah pengorbanan sumber-
sumber daya yang dapat diukur dengan satuan uang atau aktivitas adalah
pengorbanan input untuk memperoleh output dan keuntungan. Manajemen harus
berusaha meningkatkan aktivitas yang bernilai tambah dan mengurangi aktivitas
yang tidak bemilai tambah secara sistematis. Aktivitas bemnilai tambah seperti
riset pasar, merancang dan mengembangkan produk, membuat dan menjual
produk, serta pelayanan purna jual produk. Sedangkan aktivitas yang tidak
bernilai tambah seperti pemeriksaan pekerjaan, pengerjaan ulang, memindahkan
bahan baku dan barang setengah jadi, penjadwalan, waktu tunggu, dan
penyimpanan. Aktivitas ini harus dikurangi kalau mungkin dihapuskan.
Activiry-Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh
sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai
aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan dan laba sebagai
hasilnya (Hansen dan Mowen, 2006; 11). Menurut Mulyadi (2007; 731). Activity-
Based Management (ABM) adalah pendekatan manajemen yang memusatkan
pengelolaan pada aktivitas dengan tujuan untuk melakukan improvement
berkelanjutan terhadap value yang dihasilkan bagi custòmer, dan laba yang
dihasilkan dari penyedia value tersebut. Sedangkan menurut Blocher (2007; 239),
Activity-Based Management (ABM) analisis aktivitas yang digunakan untuk
memperbaiki nilai produk atau jasa bagi pelanggan dan meningkatkan keuntungan
perusahaan.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, ABM mempunyai dua frasa penting,
yaitu manajemen berbasis aktivitas berfokus pada pengelolaan aktivitas untuk
meningkatkan nilai yang diterima oleh konsumen, dan pemusatan pengelolaan
pada aktivitas untuk menghasilkan laba dari penyedia nilai tersebut.

13
Kegunaan
Activity-Based Management (ABM) merupakan pusat dari sistem
manajemen biaya oleh karena itu untuk mengelola organisasi atau perusahaan
dengan baik, harus menekankan pada ABM. ABM bertujuan untuk meningkatkan
nilai produk atau jasa yang diterima oleh para konsumen, dan oleh karena itu
dapat digunakan untuk mencapai laba dengan menyediakan nilai tambah bagi
konsumennya. Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan ABM adalah
manajemen dapat menentukan wilayah untuk melakukan perbaikan operasi,
mengurangi biaya, atau meninggkatkan nilai bagi pelanggan. Dengan
mengidentifikasi sumber daya yang dipakai konsumen, produk, dan aktivitas,
ABM memperbaiki fokus manajemen atas faktor-faktor kunci perusahaan dan
meningkatkan keunggulan kompetitif (Blocher, 2007; 239).
Kegunaan Activity-Based Management (ABM) menurut Supriyono
(1999:356) adalah :
a. Mengukur kinerja keuangan dan pengoperasian (nonkeuangan) organisasi
dan aktivitas-aktivitasnya.
b. Menentukan biaya-biaya dan profitabilitas yang benar untuk setiap tipe
produk dan jasa
c. Mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas dan mengendalikannya.,
d. Mengelompokkan aktivitas-aktivitas bemilai tambah dan tidak bernilai
tambah.
e. Mengefisienkan aktivitas bernilai tambah dan mengeliminasi aktivitas-
aktivitas tidak bernilai tambah.
f. Menjamin bahwa pembuatan keputusan, perencanaan dan pengendalian
didasarkan pada isu-isu bisnis yang keluar dan tidak semata berdasar
informasi keuangan.
g. Menilai penciptaan rangkaian nilai tambah (value-added chain) untuk
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.
B. Kelebihan Activity Based Managament (ABM)

Activity-based management (ABM) adalah pendekatan manajemen yang


fokus pada analisis dan perbaikan proses bisnis dengan tujuan meningkatkan
kinerja organisasi. Berikut adalah beberapa kelebihan ABM:
1. Pengidentifikasian aktivitas yang tidak bernilai tambah, ABM
memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi aktivitas yang tidak
memberikan nilai tambah dalam proses bisnis. Dengan menganalisis

14
aktivitas-aktivitas tersebut, perusahaan dapatmmengambil langkah-langkah
untuk mengurangi atau menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak perlu,
sehingga menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi.
2. Fokus pada nilai pelanggan, ABM membantu organisasi untuk lebih
memahami nilai yang dihasilkan untuk pelanggan. Dengan menganalisis
aktivitas-aktivitas yang mempengaruhi nilai pelanggan, perusahaan dapat
mengoptimalkan proses bisnisnya agar lebih responsif terhadap kebutuhan
dan harapan pelanggan. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan
dan memperkuat posisi kompetitif.
3. Pengelolaan biaya yang lebih efektif, ABM membantu dalam pengelolaan
biaya dengan cara yang lebih efektif. Dengan mengidentifikasi dan
menganalisis aktivitas-aktivitas yang menghabiskan sumber daya,
perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih bijaksana. Ini
memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya yang tidak perlu dan
mengalokasikan sumber daya pada aktivitas yang memberikan nilai tambah
tertinggi.
4. Peningkatan produktivitas, ABM membantu dalam meningkatkan
produktivitas dengan mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan atau
proses yang tidak efisien. Dengan fokus pada aktivitas-aktivitas yang
penting dan penggunaan sumber daya yang optimal, perusahaan dapat
meningkatkan produktivitas karyawan dan proses operasional.
5. Peningkatan pengambilan keputusan, ABM menyediakan informasi yang
lebih mendalam dan akurat tentang aktivitas bisnis. Hal ini memungkinkan
manajer untuk membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang
relevan. Dengan memahami aktivitas bisnis secara lebih rinci, perusahaan
dapat membuat keputusan strategis yang lebih cerdas dan mengoptimalkan
hasil bisnis.
Kelebihan-kelebihan ini membuat ABM menjadi alat yang bermanfaat
dalam mengelola proses bisnis dan mencapai tujuan organisasi secara efektif.

C. Aktivitas Bernilai Tambah Dan Tidak Bernilai Tambah

Untuk menentukan aktivitas apa yang dilakukan, jumlah pekerja yang


telibat, waktu dan sumber ckonomi yang digunakan serta rekomendasi bagi
manajemen tentang aktivitas tersebut. Analisa aktivitas akan diuraikan di bawah
ini. Analisa aktivitas merupakan inti dari process value analysis. Analisa aktivitas
merupakan suatu proses identifikasi, penjabaran serta evaluasi aktivitas-aktivitas
yang dilakukan olch suatu organisasi. Analisa aktivitas diharapkan mampu
menjawab 4 pertanyaan berikut ini:

15
a. Aktivitas-aktivitas apa saja yang dilaksanakan?
b. Berapa jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan setiap
aktivitas?
c. Berapa jumlah waktu dan sumber-sumber ckonomi lainnya yang
dibutuhkan olch sctiap aktivitas?
d. Bagaimana manfaat aktivitas bagi organisasi secara keseluruhan organisisi
termasuk rekomendasi untuk tetap mempertahankan nilai tambah setiap
aktivitas bagi organisasi.
Dari 4 hal tersebut di atas, hasil akhir dari suatu analisa aktivitas adalah
penentuan nilai tambah setiap aktivitas bagi organisasi. Olch karcna itu dalam
analisa aktivitas, aktivitas dapat dibedakan menjadi 2 jenis aktivitas yaitu:

A. Aktivitas bernilai tambah (value-added activities)


Merupakan aktivitas yang diperlukan untuk tetap dapat
mempertahankan kegiatan operasional perusahaan. Dapat pula dikatakan
bahwa aktivitas bemilai tambah adalah aktivitas yang diperlukan dan
sudah dilaksaħakan dengan efisien. Biaya untuk melaksanakan aktivitas
bernilai tambah disebut dengan biaya aktivitas bemilai tambah. Biaya ini
merupakan biaya yang seharusnya terjadi dalam melaksanakan sutau
aktivitas. Aktivitas yang dapat dikategorikan sebagai aktivitas bemilai
tambah meliputi:
1) Required Activitics, merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan
untuk memenuhi peraturan atau ketentuan yang berlaku
2) Discretionary activities, merupakan aktivitas yang dilakukan untuk
memenuhi 3 kriteria berikut yaitu aktivitas menyebabkan adanya
perubahan sifat atau bentuk, perubahan sifat atau bentuk tidak
dapat dilakukan olch aktivitas sebelumnya dan aktivitas yang
memungkinkan aktivitas fain untuk dilaksanakan.

B. Aktivitas tidak bemilai tambahr (non value-added activities)


Merupakan aktivitas yang tidak diperlukan atau diperlukan tetapi
dilaksanakan dengan tidak efisien. Biaya untuk melaksanakan aktivitas ini
disebut dengan biaya aktivitas tidak bernilai tambah. Biaya inilah yang
harus dieliminasi karenay menimbulkan adanya pemborosan, contohnya:
a. Scheduling, merupakan aktivitas penjadwalan proses produksi
untuk setiap jenis produk
b. Moving, merupakan aktivitas pemindahan bahan, barang dalam
proses dan barang jadi dari satu departemen. ke departemen lain

16
c. Waiting, merupakan aktivitas menunggu tersedianya bahan baku,
menunggu datangnya BDP yang dikirimkan dari bagian atau
departemen lain
d. Inspeksi, merupakan aktivitas pemeriksaan barang untuk i
meyakinkan bahwa barang telah memenuhi spesifikasiatau kualitas
yang diharapkan.
e. Storing, merupakan aktivitas penyimpanan bahan, Barang Dalam
Proses, produk selesai sebagai persediaan di gudang merunggu
waktu pemakaian atau pengiriman.
Hasil akhir yang ingin dicapai dalam analisa aktivitas adalah
penurunan biaya (cost reluction) yang ditimbulkan karena adanya
continues improvement, Dalam lingkungan yang kompetitif, perusahaan
harus mampu mengirimkan produk yang diinginkan konsumen dalam
waktu yang tepat serta harga yang rendah. Hal ini mendorong perusahaan
harus selalau melakukan perbaikan yang terus i menerus dalam
melaksanakan aktivitasnya. Analisa aktivitas dapat menurunkan biaya
malalui dengan 4 cara berikut ini:
1) Activity elimination, memfokuskan pada aktivitas tidak bernilai
tambah dengan mengidentifikasikan kemudian mengeliminasi
aktivitas tersebut.
2) Activity selection, pemilihan serangkaian aktivitas yang berbeda
disebabkan kcrena srtategi yang saling bersaing. Strategi berbeda
membutuhkan aktivitas berbeda. Dipilih aktivitas yang biayanya
rendah untuk hasil yang sama.
3) Activity reduction, pengurangan waktu dan konsumsi sumber
ekonomi yang diperlukan suatu aktivitas. Pendekatan ini terutama
ditujukan untuk peningkatan efisiensi dan peningkatan aktivitas
tidak bernilai tambah dapat dihilangkan.
4) Activity sharing, peningkatan efisiensi aktivitas dengan
memanfaatkan skala ekonomi, khususnya dengan meningkatkan
jumlah kuantitas cost driver tanpa meningkatkan biaya
aktivitasnya.

D. Perhitungan Siklus Waktu Pengiriman, Throughout Time, Dan


Managament Cycle Efficiency (MCE)
Perhitungan siklus waktu pengiriman, throughput time, dan Management
Cycle Efficiency (MCE) dapat bervariasi tergantung pada konteks dan metode
yang digunakan dalam analisis proses bisnis. Berikut penjelasan tentang ketiga
konsep tersebut
Siklus waktu pengiriman (Delivery Cycle Time) adalah waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses dari permintaan pelanggan hingga

17
pengiriman produk atau layanan kepada pelanggan. Ini mencakup waktu yang
diperlukan untuk mengolah pesanan, mempersiapkan produk atau layanan,
memproses pembayaran, dan mengirimkannya kepada pelanggan. Perhitungan
siklus waktu pengiriman dapat melibatkan identifikasi dan pengukuran durasi
setiap langkah proses serta waktu tunggu antara langkah-langkah tersebut.
Throughout Time adalah total waktu yang dihabiskan oleh suatu unit
(produk, pesanan, atau informasi) untuk melewati seluruh proses produksi atau
pelayanan. Ini mencakup waktu yang dihabiskan dalam proses aktual (seperti
pemrosesan, perakitan, atau pengiriman) serta waktu tunggu di antara langkah-
langkah proses tersebut. Perhitungan throughout time melibatkan identifikasi dan
pengukuran durasi setiap langkah proses, termasuk waktu tunggu, dan
menjumlahkannya untuk mendapatkan total waktu yang dihabiskan.
Management Cycle Efficiency (MCE) adalah rasio yang mengukur
efisiensi proses bisnis dari perspektif manajemen. Ini mengacu pada persentase
waktu yang dihabiskan dalam langkah-langkah nilai tambah dibandingkan dengan
waktu total siklus. Dalam perhitungan MCE, langkah-langkah nilai tambah adalah
langkah-langkah yang memberikan nilai tambah langsung kepada produk atau
layanan, sementara waktu yang tidak memberikan nilai tambah dianggap sebagai
waktu pemborosan.
Perhitungan MCE melibatkan pengukuran durasi langkah-langkah nilai
tambah dan waktu pemborosan dalam siklus proses bisnis. MCE dapat dihitung
dengan rumus:
MCE = (Total waktu nilai tambah / Total waktu siklus) x 100%
Tujuan MCE adalah untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi
pemborosan dalam proses bisnis dengan memfokuskan usaha pada langkah-
langkah yang memberikan nilai tambah tertinggi.
Penting untuk dicatat bahwa perhitungan dan pengukuran siklus waktu
pengiriman, throughout time, dan MCE dapat bervariasi tergantung pada konteks
dan metodologi yang digunakan dalam analisis proses bisnis. Metode yang tepat
harus dipilih berdasarkan kebutuhan dan tujuan organisasi.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh
sistem dan terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai
aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan dan laba scbagai
hasilnya (Hansen dan Mowen, 2006; 11). Menurut Mulyadi 2007 Activity-Based
Management (ABM) adalah pendekatan manajemen yang memusatkan
pengelolaan pada aktivitas dengan tujuan untuk melakukan improvement
berkelanjutan terhadap value yang dihasilkan bagi customer, dan laba yang
dihasilkan rlari penyedia value tersebut. Sedangkan menurut Blocher (2007; 239),
Activity-Based Management (ABM) analisis aktivitas yang digunakan untuk
memperbaiki nilai produk atau jasa bagi pelanggan dan meningkatkan kcuntungan
perusahaan. Berdasarkan definisi-definisi diatas, ABM mempunyai dua frası
penting. yaitu manajemen berbasis aktivitas berfokus pada y pengelolaan aktivitas
untuk meningkatkan nilai yang diterima olch konsumen, dan pemusatan
pengelolaan pada aktivitas untuk menghasilkan laba dari penyedia nilai tersebut.
Activity Based Management (ABM) bertujuan untuk meningkatkan nilai
produk atau jasa yang diterima oleh para konsumen, dan oleh karena itu dapat
digunakan untuk mencapai laba dengın menyediakan nilai tambah bagi
konsumennya. Manfaat yang diperoleh dengan menggunakan ABM adalah
manajemen dapat menentukan wilayah untuk melakukan perbaikan operasi,
mengurangi biaya, atau meninggkatkan nilai bagi pelanggan. Dengan
mengidentifikasi sumber daya yang dipakai konsumen, produk, dan aktivitas,
ABM memperbaiki fokus mamajemen atas faktor-faktor kunci perusahaan dan
meningkatkan keunggulan kompetitif (Blocher, 2007; 239).

19
DAFTAR PUSTAKA

Imanuel, S., & Walandouw, S. K. (2019). ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY


BASED MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI
PADA HOTEL GRAN PURI MANADO. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 7(4).
Turney, P. B. (1992). Activity-based management. Strategic Finance, 73(7), 20.

20

Anda mungkin juga menyukai