PERCOBAAN IV
SISTEM PERAIRAN
Oleh:
Kelas :B
Kelompok : I (satu)
Universitas Tadulako
2018
i
LEMBAR KOREKSI
Asisten
Kristian V. Tumongngi
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-NYA saya dapat menyelesaikan laporan ini.
Saya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan lengkap
yang bejudul “Sistem Perairan“ diantaranya Bapak Dosen pengampuh
mata kuliah Pengetahuan Lingkungan serta kepada para Asisten
Dosen yang membimbing jalannya praktikum Pengetahuan
Lingkungan.
Laporan ini memang masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu Saya juga meminta saran dan kritik dari para pembaca.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan
semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi
semua pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR KOREKSI ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB V PENUTUP 10
5.1 Kesimpulan 10
5.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN 12
LAPORAN SEMENTARA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air bersifat penting dan merupakan bahan yang paling melimpah didalam
protoplasma, sehingga dapat dikatakan bahwa semua makhluk idup bersifat
akuatik.(Tim Penyusun,2019)
Sungai merupakan perairan yang mengalir karena kualitas airnya selalu
berubah dari waktu ke waktu atau bersifat dinamis.ekosistem air tawar memiliki
kepentingan yang sangat berarti dalam kehidupan manusia karena air tawar
merupakan sumber yang paling praktis dan murah untuk memenuhi kepntingan
domestik dan industri.(agus sutanto,2012)
Sungai juga dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat sebagai tempat
kegiatan perikanan (penampungan dan pengolahan hasil tangkapan ikan) dan oleh
nelayan sebagai tempat sandaran kapal .Sungai sendiri memiliki beberapa bagian
atau terdiri dari beberapa bagian yang berawal dari mata air yang mengalir ke
sungai (Adinda, 2012).
Di daerah sungai,dengan memiliki sifat fisika dan kimia yang tidak
ekstrim,setelah periode waktu tertentu ,kumpulan spesies tertentu dapat terbentuk
dan menjadi ciri khas daerah tersebut.Sungai dapat juga berasal dari sumber air
laut seperti danau atau gua kapur atau juuga dari rawa.dibandingkan dengan
danau,sungai lebih banyak bergantung pada daerah tangkapannya.masukan energi
allochthonous selalu lebih besar daripada energi autochthonous dalam bentuk
produksi primer.oleh karena iru secara umum sungai merupkan komunitas
konsumen dan pengurai.(Friedhelm Goltenboth dkk,2012)
Menurut bentuknya ,erosi dapat dibedakan menjadi erosi lembar/kulit,erosi
alur,erosi parit erosi tebing sungai,longsor dan erosi internal.Erosi lembar yaitu
pengangkutan lapisan tanah yang merata tebalnya dari suatu permukaan
tanah.erosi alur,terjadi karena air terkonsentrasi dan mengalir pada tempat-tempat
tertentu dipermukaan tanah.Erosi parit,sama dengan erosi alur,tetapi saluran-
2
saluran yang terbentuk sudah demikian dalamnya sehingga tidak dapat
dihilangkan.(irwan sukri,2013)
Habitat air tawar dapat dibagi menjadi 2 seri,yaitu:
1. Air tergenang,atau habitat lentik(berasal dari kata lenis berarti tenang):
Danau,Kolam,rawa atau pasir terapung.
2. Air mengalir,atau habitat lotik (berasal dari kata lotus yang berarti
tercuci):mata air,aliran air dan sungai.(Eugene P. Odum.1994)
3
BAB III
METODOLOGI
A) Alat :
1.Alat tulis menulis
2.Lembar kerja
3.Salinometer
4.Ph meter
5.Kamera
B) Bahan :
1.Air Sungai
2.Air Tambak
3.Air Laut
4
3.1 Prosedur kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada pengamatan ini adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengamati kondisi fisik dan kimia air yang ada disekitar lokasi pengamatan,
seperti warna, rasa, kekeruhan dan baunya.
3. Mengamati kondisi biologisnya berupa tumbuhan air dan keberadaan
hewannya.
4. Mengukur kadar garam (salinitas) dengan menggunakan salinometer.
5. Mengukur kadar keasaman air (pH) dan mengukur suhunya.
6. Memasukkan seluruh data yang diperoleh kedalam tabel hasil pengamatan.
5
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
6
3. Nekton
7. Kegunaan Air
Air Minum
MCK
Pertanian
Industri
Peternakan
PEmbuangan
8. 1. Kadar Garam ( salinitas) 0‰ 20‰ 30‰
2. Kadar Keasaman (pH) 7 (Netral) 7,4 ( Basa) 6 ( Asam)
7
4.2 Pembahasan
8
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di dusun lino, Desa
Tolongano,Kecematan Banawa selatan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi
tengah. di peroleh data indikator kondisi fisik kimia lingkungan yaitu untuk
ekositem sungai dan rawa memiliki kadar garam 0, dan untuk ekosistem tambak
memiliki kadar garam 20 ppm, untuk ekosisten laut 30 ppm, dan untuk kadar
keasaman sungai 7 dan untuk ekosistem tambak kadar keasamannya 7,4 dan
untuk kadar keasaman laut yaitu 6
Untuk kondisi fisik dari aerah pengatan tersebut adalah seperti warna,
rasa,bau, dan kekeruhan. Warna pada sungai bening,dan untuk pada,tambak
memiliki warna coklat terjadinya perbedaan di wilayah pengamatan tersebut
mungkin di pengaruhi beberapa faktor antara nya seperti benda benda yang di
suspense oleh air tersebut dan adanya jasad jasad renik yang merupakan plankton
selain itu warna air di timbulkan oleh zat zat kaloid yang berasal dari daun daun
tumbuhan yang terektrak. Rasa untuk sungai memiliki rasa tawar, dan untuk
tambak memiliki rasa payau, sedang pada laut rasanya asin. Bau pada sungai dan
tambak tidak memiliki bau dan untuk laut berbau,perbedaan disebab kan oleh
adanya organisme dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H2S yang
terbentuk dalam kondisi anaerobik dan oleh adanya senyawa senyawa organik
tertentu.
Tingkat kekeruhan pada tempat diantaranya pada sungai memiliki air yang
agak keruh dan untuk tambak memiliki air yang keruh berlumpur dan untuk laut
bening. teerjadinya hal tersebut karna di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti
adanya bahan bahan organik dan anorganik yang terkandung dalan air tersebut.
Dalam sistem perairan terjadi pengikisan yang di lakukan oleh air pada
daerah pinggir sehingga luas perairan semakin luas pada pengamatan yang
dilakukan pada daerah tersebut yaitu antaranya pada sungai terjadi erosi alur , dan
untuk tambak terjadi erosi parit sedangkan pada laut tidak terjadi erosi.
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Kita telah mengetahui bahwa daerah perairan merupakan salah satu jenis
ekosistem yang di huni oleh makhluk air, dan selain itu banyak juga manfaat
sistem perairan bagi manusia oleh sebab itu hendaklah kita sebagai manusia harus
turut menjaga kebersihan dan kelestariannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12