Anda di halaman 1dari 9

NILAI-NILAI KEPEMEMIMPINAN ISLAM

MENURUT ALQURAN DAN HADITS

Novianti Sari
Magister Managemen, Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Tangerang
*noviantisari1986.ns@gmail.com

Keyword Abstract
Kepemimpinan Islam, nilai-nilai kepemimpinan, The background is anxiety about Islamic values in
pemimpin islam the era of globalization which have become
foreign to everyday life and their application in
leadership, both in leading oneself or in a larger
scope.
The method used in writing this journal is a
qualitative descriptive method. This qualitative
descriptive method is a method that places more
emphasis on observing phenomena and studying
the relationships or interactions of several
research variables with the aim of understanding
the events being studied. In this journal, the
literature review that forms the basis of thought is
the Qur'an and Hadits, theories presented by
scholars, experts through journals and religious
studies. The purpose of writing this journal is to
understand how foreign Islamic values are in
daily life with the guidelines or benchmarks of the
Koran and hadith, how we as Muslims can
improve them and continue to emulate the
Prophet as a confirmation of faith as Muslims.
The lack of application of Islamic education in
today's era of globalization is one of the reasons
for the alienation of Islamic values and
justifications/ explanations in actions outside the
rules of the Qur'an and Hadits.

I. PENDAHULUAN

1) Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi yang sedang neraka dalam keadaan


berjalan dan terasa semakin melampai ketakutan. Dan barangsiapa
batas, “rasa malu” sudah mulai yang bersedih terhadap
bergeser nilainya menjadi hanya ketaatan yang dilakukannya
sebatas “apapun tindakan yang tidak maka Allah akan
diketahui oleh orang lain, diluar itu memasukannya ke dalam surga
baik ataupun buruk” dan yang lebih dalam keadaan bahagia."
irasional adalah mengumbar aib yang kitab Nashaaihul Ibad karya
seharusnya ditutupi, tapi seolah sudah Syekh Muhammad Nawawi
lumrah mengumbar aib lewat media ibnu Umar al-Jawi)  
sosial demi pengakuan manusia
padahal islam mengajarkan lewat Bertumbuh tanpa dibarengi adab dan
sabda Rasullulah akhlak. Adab adalah produk dari
pembelajaran yang bisa dipelajari,
“Barangsiapa yang merasa sedangkan akhlak adalah produk dari
bangga dengan perbuatan ibadah dan iman adalah tolok ukur dari
dosanya maka Allah SWT akan baik atau buruknya akhlak.
melemparkannya ke dalam
Dikotomi perkara dunia dan akherat mampu menyelesaikan segala
menjadi hal yang lumrah belakangan persoalan, wara' atau sikap hidupnya
ini, padahal dalam islam dunia dan apik, dan terakhir, ilmu yang bermakna
akherat adalah satu paket untuk memiliki ilmu pengetahuan.
mencapai tujuan utama manusia yaitu
surga yang dijanjikan Tuhan.
Dalam haditsnya, Rasulullah SAW
Asingnya orang-orang yang juga mewanti-wanti agar muslim tidak
melakukan ibadah dengan baik sesuai memilih pemimin yang lemah. Dari
dengan syariat yang diperintahkan Abu Dzar yang mengutip sabda
agama sampai-sampai disebut alim Rasulullah SAW,
padahal itu adalah sesuatu yang
standar /konsekuensi dari hamba yang "Wahai Abu Dzar, kamu ini
berTuhan. lemah (untuk memegang
jabatan) padahal jabatan
Dalam islam kepemimpinan pun diatur merupakan amanah. Pada hari
sesuai dengan hadis Rasulullah SAW kiamat ia adalah kehinaan dan
berpesan pada muslim untuk penyesalan, kecuali bagi siapa
mengangkat seorang pemimpin yang mengambilnya dengan
sekalipun dalam suatu kelompok kecil benar dan melaksanakan tugas
perjalanan. Signifikansi seorang dengan baik." (HR Muslim).
pemimpin dalam masyarakat membuat
muslim perlu memahami sikap yang Di samping itu, Ketua MUI Kota
tepat ketika memilih pemimpin. Bandung Prof. Dr. KH. Miftah Faridl
berpesan, sikap lain yang perlu
Ditambah lagi, seorang pemimpin di dimiliki muslim ketika memilih
suatu wilayah tertentu nantinya akan pemimpin adalah menuruti kesadaran
menjadi seorang ulil amri sebagaimana batin. Dengan kata lain, pilihan
dijelaskan dalam surat An Nisa ayat dilakukan sebagai bentuk tanggung
59. jawab kepada Allah SWT, bukan
pengaruh ancaman atau suap.
"Wahai orang-orang yang "Walaupun adanya perbedaan,
beriman! Taatilah Allah dan keikhlasan harus selalu dimiliki karena
taatilah Rasul (Muhammad), yang terbaik merupakan tanggung
dan Ulil Amri (pemegang jawab dihadapan Allah. Jangan juga
kekuasaan) di antara kamu. memilih melalui jalur suap karena
Kemudian, jika kamu berbeda ancamannya neraka," kata Miftah,
pendapat tentang sesuatu, maka seperti dikutip dari laman Unisba.
kembalikanlah kepada Allah
(Al-Qur'an) dan Rasul Terakhir, sikap muslim ketika memilih
(sunnahnya), jika kamu beriman pemimpin adalah menerima lapang
kepada Allah dan hari dada siapapun yang ditakdirkan
kemudian. Yang demikian itu menjadi pemimpin. Dengan kata lain,
lebih utama (bagimu) dan lebih menyerahkan segalanya kepada Allah
baik akibatnya.” SWT sebagaimana difirmankan dalam
surat Ali Imran ayat 26,
Dalam ayat tersebut dijelaskan,
muslim berkewajiban untuk menaati "Katakanlah (Nabi
aturan yang dibuat oleh ulil amri. Muhammad), "Wahai Allah,
Pemilik kekuasaan, Engkau
Perkara sikap muslim dalam memilih berikan kekuasaan kepada
pemimpin ini dijelaskan Imam al- siapa pun yang Engkau
Ghazali dalam Fadhaih al-Bathiniyah. kehendaki dan Engkau cabut
Menurutnya, setidaknya muslim harus kekuasaan dari siapa yang
memilih pemimpin dengan 4 kriteria Engkau kehendaki. Engkau
utama. muliakan siapa yang Engkau
Empat kriteria utama yang dimaksud kehendaki dan Engkau hinakan
adalah najdat atau memiliki cukup siapa yang Engkau kehendaki.
kekuatan dan berwibawa, kifayah atau Di tanganMulah segala
kebajikan. Sesungguhnya sesuai dengan firman surat Ali Imran
Engkau Mahakuasa atas segala ayat 159
sesuatu."
“Maka berkat rahmat Allah
Di samping sikap yang harus dimiliki engkau (Muhammad) berlaku
oleh pemilih, pemimpin juga perlu lemah lembut terhadap mereka.
memiliki sikap yang ditanamkan Sekiranya engkau bersikap
dirinya sebagaimana dijelaskan dalam keras dan berhati kasar,
Al-Qur'an dan hadits. tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekitarmu. Karena itu
Sikap yang Perlu Ditanamkan bagi maafkanlah mereka dan
Pemimpin. Melansir laman UIN mohonkanlah ampunan untuk
Sunan Gunung Djati, ada lima sikap mereka, dan bermusyawarahlah
yang harus ditanamkan dalam diri dengan mereka dalam urusan
seorang pemimpin. Pertama adalah itu. Kemudian, apabila engkau
sikap ikhlas menjalankan amanah telah membulatkan tekad, maka
kepemimpinan, dengan mengharap bertawakallah kepada Allah.
keridhaan Allah SWT semata sesuai Sungguh, Allah mencintai orang
dengan surat An Nisa ayat 125. yang bertawakal.”
“Dan siapakah yang lebih baik
agamanya daripada orang yang 2) Rumusan Masalah
dengan ikhlas berserah diri
kepada Allah, sedang dia Kepemimpinan yang sudah di
mengerjakan kebaikan, dan Contohkan Rasullullah sejak 1400
mengikuti agama Ibrahim yang tahun yang lalu yang seharusnya
lurus? Dan Allah telah memilih diteladani oleh umatnya sampai
Ibrahim menjadi kesayangan (- dengan hari ini, tapi seperti
Nya)” kehilangan nila-nilai kepemimpinan
Kedua, sikap kesabaran dalam islam baik dalam memimpin diri
memimpin sesuai dengan surat As sendiri, keluarga ataupun menjadi
Sajadah ayat 24. Allah SWT pemimpin organisasi di masyarakat
berfirman, Pada jurnal ini akan dibahas nilai-nilai
kepemimpinan islam yang sudah
"Kami menjadikan di antara kehilangan esensinya di tengah-
mereka itu pemimpin-pemimpin tengah masyarakat karena asingnya
yang memberi petunjuk dengan nilai-nilai keislaman. Indonesia yang
perintah Kami selama mereka mayoritas beragama Islam sudah
bersabar. Mereka selalu cukup “memaklumi” perkembangan
meyakini ayat-ayat Kami.” teknologi sebagai alasan asingnya
nilai keislaman.
Ketiga, istiqamah yang berkaitan
dengan perkataan, perbuatan,
3) Tujuan Penelitian
keadaan, dan niat seperti perkataan
Umar bin Khattab, "Istiqamah artinya
Tujuan penulisan jurnal ini adalah
engkau teguh hati pada perintah dan
untuk mengetahui sudah sejauh mana
larangan serta tidak menyimpang
teknologi menjauhkan nilai-nilai
seperti jalannya rubah."
islam dalam kehidupan sehari hari,
Sikap keempat yang perlu ditanamkan sehingga umat islam yang
pemimpin adalah ikhtiar yakni notabanenya adalah khalifah /
berusaha dalam memberikan pemimpin seperti kehilangan arah
pelayanan dan pengabdian terbaik tenta sampai dengan asingnya nilai-
dengan cara-cara yang diridhai Allah nilai keislaman dalam kepemimpinan.
SWT.
4) Manfaat penelian
Sikap kelima, sikap bertawakal
kepada Allah SWT juga perlu Manfaat teoritis dari penulisan jurnal
ditanamkan oleh seorang pemimpin ini adalah untuk mengindentifikasi
penyebab ketidakmampuan atau fungsi kepemimpinan sebagai panutan
ketidakmauan umat islam dimasa adalah keteladanan dan bimbingan,
sekarang untuk memurnikan nilai- ibadah, tanggung jawab, dan
nilai keislaman. kejujuran. Pemimpinnya pun sepakat
Pengembangan jurnal ini nantinya bahwa untuk menjadi panutan maka
membawa angin segar bagi para pemimpin harus bisa menjadi teldan
pembaca untuk menjadi sebaik bagi para anggotanya.
baiknya umat dengan meneladani
Rasullullah.

II. TINJAUAN PUSTAKA


III. METODE PENELITIAN
Dalam jurnal ini tinjauan pustaka
yang menjadi landasan pemikiran Metode yang digunakan dalam
adalah Alquran dan Hadits, teori-teori penelitian ini adalah metode deskriptif
yang disampaikan oleh para ulama, kualitatif. Metode deskriptif kualitatif
para ahli melalui jurnal-jurnal dan ini merupakan metode yang lebih
kajian keagamaan. Diantaranya Jurnal menekankan pada pengamatan
publish, Magister Pendidikan Islam fenomena dan mempelajari hubungan
Universitas Muhammadiyah Malang atau interaksi beberapa variable
“Kepemimpinan Dalam Perspektif penelitian dengan tujuan untuk
Islam” Kepemimpinan adalah memahami peristiwa yang sedang
kemampuan seseorang untuk diteliti. Menurut Bogdan dan Taylor,
memengaruhi orang lain supaya mau pendekatan kualitatif merupakan
bekerjasama di bawah arahannya prosedur penelitian yang menghasilkan
untuk mencapai tujuan yang di ridhoi data deskriptif berupa kata-kata tertulis
Allah SWT. Pemimpin yang baik atau lisan dan perilaku yang diamati.
adalah pemimpin yang mukmin. Adapun data yang digunakan yaitu
Pemimpin ini harus memiliki sifat- literatur yang diperoleh dari buku,
sifat yang dapat diteladani dari Nabi jurnal, dan artikel. Di sini penulis
Muhammad SAW yaitu sidiq, mengumpulkan beberapa literatur yang
amanah, tabligh, fathonah, dan berkaitan dengan pokok bahasan dalam
maksum. Kunci untuk membangun tulisan ini yaitu mengenai Nilai-nilai
kepercayaan seorang pemimpin kepemimpinan Islam. Setelah itu
adalah kejujurannya. Dengan dilakukan analisis data, interpretasi
terpenuhinya sifat-sifat ini diharapkan data, dan pada akhirnya dirumuskan
pemimpin baru kita dapat membawa suatu kesimpulan yang mengacu pada
kita kepada kesejahteraan dunia, dan analisis data tersebut.
kebahagian akhirat. jurnal publish,
Magister Pendidikan Islam IAIN IV. HASIL PENELITIAN DAN
Bengkulu “Nilai-nilai kepemimpinan PEMBAHASAN
Pendidikan Ali Bin Abi Thalib” oleh 1) Kepemimpinan Dalam Perspektif
rio Harmoko, dalam jurnal ini Ali Bin Islam
Abi Thalib adalah khalifah ke 4, Kepemimpinan dalam perspektif
bahwa nilai-nilai kepemimpinan Islam dapat kita lihat dari Al-
pendidikan Ali bin Abi Thalib terbagi Qur’an. Diantara surat surat Al
empat, yaitu nilai Iman (I'tiqadiyyah), Baqarah ayat 30:
nilai ibadah (Amaliyyah), nilai akhlak "Ingatlah ketika Tuhanmu
(Khuluqiyyah) dan nilai sosial. berfirman kepada para
Mengutip dari jurnal yang ditulis Malaikat: "Sesungguhnya
Dyah dan Fuad yang meneliti tentang Aku hendak menjadikan
praktik kepemimpinan Islam pada seorang khalifah di muka
kepala bagian non medis rumah sakit bumi". Mereka berkata:
Roemani Muhammadiyah Semarang, "Mengapa Engkau hendak
menghasilkan bahwa secara umum menjadikan (khalifah) di
penerapan nilai-nilai Islam dalam bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan pertanggungjawaban
padanya dan menumpahkan tentang mereka. Seorang
darah, padahal kami budak adalah pemimpin
senantiasa bertasbih dengan terhadap harta tuannya, dan
memuji Engkau dan dia akan diminta
mensucikan Engkau?" pertanggungjawaban
Tuhan berfirman: tentang harta yang
"Sesungguhnya Aku diurusnya. Ingatlah, masing-
mengetahui apa yang tidak masing kalian adalah
kamu ketahui". (QS. Al pemimpin dan masing-
Baqarah: 30). masing kalian akan diminta
Istilah yang dipakai di dalam ayat pertanggungjawaban
diatas yaitu Khalifah, merupakan tentang kepemimpinannya."
pemimpin yang memikul amanah (HR. Bukhari)
dan tanggung jawab untuk
menegakkan yang ma-ruf dan Kalau kita melihat dari persepektif
mencegah yang munkar. Kemudian Islam bahwa kepemimpinan dapat
istilah lain yang dipakai yaitu diartikan kegiatan menuntun,
Imam, pemimpin yang menjalankan membimbing, memandu, dan
tanggung jawab berdasarkan menunjukkan jalan yang diridhoi
petunjuk Allah. Istilah ini dapat oleh Allah S.W.T. yang menjadi
dilihat dalam Al-quran surah Al pembeda dengan kepemimpinan
Anbiya’; 73. lainnya yaitu kepemimpinan Islam
“Dan Kami menjadikan mengutamakan nilai-nilai yang
mereka itu sebagai diajarkan Islam dan juga semua itu
pemimpin-pemimpin yang dilakukan karena mengharap ridho
memberi petunjuk dengan Allah.
perintah Kami dan Kami
wahyukan kepada mereka 2) Kepemimpinan Rasulullah
agar berbuat kebaikan, Sebagaimana yang kita yakini
melaksanakan salat dan bahwa Nabi Muhammad adalah
menunaikan zakat, dan suri tauladan yang baik. Hal ini
hanya kepada Kami mereka sudah dijelaskan oleh Allah lewat
menyembah.” firmannya bahwa Rasulullah adalah
Hal tersebut sesuai dengan sabda suri tauladan bagi umat manusia. Al
Rasulullah SAW dalam hadits dari Ahzab ayat 21 “Sungguh, telah ada
Abu Hurairah pada (diri) Rasulullah itu suri
"Masing-masing kalian teladan yang baik bagimu (yaitu)
adalah pemimpin, dan ia bagi orang yang mengharap
akan dimintai (rahmat) Allah dan (kedatangan)
pertanggungjawaban hari Kiamat dan yang banyak
tentang orang yang mengingat Allah.” Lalu dijelaskan
dipimpinnya. Penguasa dalam hadits “Sesungguhnya aku
adalah pemimpin bagi diutus untuk menyempurnakan
manusia, dan ia akan akhlak yang sholeh” (H.R.
diminta Bukhari).
pertanggungjawaban
tentang mereka. Seorang Nabi Muhammad pada saat itu
laki-laki adalah pemimpin tumbuh dan besar di tanah arab
bagi keluarganya dan dia pada saat keadaan masyarakat arab
akan diminta sangat buruk atau yang dikenal
pertanggungjawaban dengan zaman jahiliah. Masyarakat
tentang mereka. Wanita tersebut suka minum-minuman
adalah pemimpin bagi keras, berjudi, mengubur bayi
rumah suaminya dan perempuan hidup-hidup, zina,
anaknya, dan dia akan menyembah berhala dan sangat
diminta jauh dari petunjuk Allah. Sehingga
nabi diutus oleh Allah pada Dan yang terakhir yaitu Fathonah
masyarakat arab tersebut untuk merujuk kepada sifat-wajib
merubah keadaan mereka. Sungguh kesadaran, kebijaksanaan, dan
tidak mudah bagi Rasulullah, kecerdasan, yang dilawankan
berdakwah di masa tersebut karena dengan sifat-mustahil gaflah
sangat banyak ancaman dan hinaan (lemah) atau ghabwah (bodoh).
yang dilontarkan. Bahkan nabi Rasulullah adalah sosok manusia
Muhammad dianggap orang gila yang agung yang menjadi pilihan
karena menyebarkan ajaran yang Allah untuk membawa misi risalah-
bertolak belakang dengan yang Nya. Dalam memimpin Rasulullah
diyakini masyarakat Arab pada saat lebih mendahulukan sikap
itu. Tetapi beliau berhasil merubah keteladanan dan musyawarah.
umatnya dari zaman jahiliah Maka tidaklah berlebihan jikalau
menjadi manusia yang memiliki dikatakan kepemimpinan beliau
adab dan akhlak, dengan dikatakan sebagai kepemimpinan
kepemimpinan dan teladan yang yang demokratis.
dimiliki olehnya. Ada 4 sifat
rasulullah yang membuatnya sukses Dalam gaya kepemimpinannya
dan dipercaya oleh banyak orang, juga, Rasulullah menggunakan
dan juga harus dimiliki dan pendekatan persuasif atau mengajak
dijadikan contoh oleh pemimpin yang tidak dengan kekerasan atau
yaitu Siddiq (jujur), Amanah represif. Hal ini dapat kita lihat dari
(Dapat dipercaya, Tabligh sikap nabi kita berhadapan dengan
(menyampaikan), dan Fatanah orang Badui yang baru masuk Islam
(cerdas). dan masih berat untuk
meninggalkan perangai buruknya.
Siddiq merupakan sifat Rasululah Salah satu faktor orang-orang
dalam mengakui kebenaran yang masuk Islam pada zaman nabi
datang dari Allah, maka seluruh adalah karena merasa terpanggil
kegiatan, ucapan, perilaku, emosi, karena melihat akhlaq beliau yang
bahkan diamnya Rasulullah sangat mulia, bukan dengan
merupakan sesuatu yang benar. menakut-nakuti atau memaksa agar
Implementasi sifat siddiq dalam masuk Islam.
kepemimpinan yaitu selalu jujur
dan benar atas keputusan, perintah, Kepemimpinan beliau dikatakan
dan segala konsekuensi yang kepemimpinan yang demokratis
diambil. karena beliau selalu terbuka.
Indikasinya ialah beliau mau
Amanah artinya dapat dipercaya. dikritik dan diberi masukan serta
Sebagaimana sikap Rasulullah saran oleh para sahabat. Hal ini
apabila ada suatu kabar yang harus tampak ketika beliau memimpin
disampaikan maka beliau perang Badar. Beliau waktu itu
sampaikan, dan dalam mengatakan ingin menginstruksikan pasukannya
sesuatu beliau tidak akan untuk mendekat ke suatu mata air,
mengurangi, menambah, dan waktu itu ada seseorang sahabat
merubah hal yang harus dikatakan dari kaum Anshor bernama Hubab
tersebut. bin Mundhir yang bertanya, “Ya
Rasulullah apakah keputusanmu
Tabligh atau menyampaikan, berdasarkan wahyu dari Allah,
merupakan sifat-wajib Rasulallah ataukah hanya pendapatmu saja?”.
saw yang mengandung arti Beliau menjawab, “ini adalah
menjelaskan dan menerangkan ijtihad saya. Sahabat tersebut lalu
wahyu Allah SWT. Sifat- mengatakan, kalau demikian
mustahilnya adalah kitman, halnya, kata Hubab, “Wahai
menyembunyikan hal-hal yang utusan Allah, keputusan ini kurang
seharusnya di-tabligh-kan. tepat”. Sahabat tersebut lalu
mengusulkan agar beliau
menempatkan pasukannya lebih tidak tahu apa yang
maju ke mata air yang lebih dekat. diinfakkan tangan kanannya,
Kita bawa tempat air itu, lalu kita serta seseorang yang
isi, kemudian mata airnya kita tutup berzikir kepada Allah dalam
dengan pasir, sehingga musuh kita keadaan sepi lalu ia
tidak memperoleh air. Akhirnya meneteskan air matanya."
beliaupun mengikuti saran tersebut. (HR Bukhari, Muslim,
Malik, an-Nasa'i, dan
3) Nilai-nilai Islam dalam lainnya).
Kepemimpinan di era globalisasi
Pokok dari kepemimpinan islam Melalui Rasullullah, Allah Azza
yang paling Utama adalah Wa Jalla menyampaikan bahwa
memberikan petunjuk -petunjuk Pemimpin yang adil adalah salah
kebaikan dan mengarahkan serta satu golongan yang dinaungi Allah
mencontohkan dengan tujuan utama pada hari kiamat dan berada di
mendapatkan Ridho Allah. Tapi urutan pertama. Itu mengapa
nilai-nilai islam dalam tantangan untuk menjadi Pemimpin
kepemimpinan di era globalisasi yang adil sangat sulit karena janji
saat ini sulit untuk diterapkan Allah sangat besar.
dalam kepemimpinan sehari-hari
karena asingnya nilai-nilai Namun pada praktek/
keislaman karena kurangnya implementasinya terkhusus dalam
pemahaman tentang ilmu agama. bingkai kepemimpinan islam
banyak yang melenceng dari nilai-
Padahal pemimpin tujuh golongan nilai tersebut, disatu sisi meyakini
ini termaktub dalam sejumlah kitab Islam sebagai agama, alquran dan
hadits shahih dan turut disebutkan hadist sebagai pedoman kehidupan
dalam Thaharah al-Qulub wa al- dunia dan akherat, tapi tindakan
Khudhu' li 'Allam al-Ghuyub karya para pemimpin yang masih saja
Syaikh Abdul Aziz ad-Dirini. melakukan korupsi, tindakan
Sebagaimana disebutkan dalam anarkir, otoriter dll.
hadits yang berasal dari Abu
Hurairah RA, dari Nabi SAW,
"Ada tujuh golongan yang
dinaungi Allah pada hari INTERPRETASI
kiamat, pada saat tiada Oleh karena itu kita sebagai umat
naungan kecuali naungan- islam harus berusaha meneladani
Nya: pemimpin yang adil, Rasulullah, sebagai konfirmasi
seorang pemuda yang iman dalam kalimat syahadat,
tumbuh dewasa dalam konsukuensi dari kita yang
beribadah kepada Allah, berTuhan adalah melaksanakan
seorang yang hatinya perintahNya dan menjauhi larangan
bergantung ke masjid, dua Nya. Sifat -sifat dasar
orang yang saling mencintai kepemimpinan yang Rasulullah
di jalan Allah, keduanya lakukan harus kita terapkan baik
berkumpul karena-Nya dan dalam memimpin diri sendiri atau
berpisah karena-Nya, memimpin dengan lingkup yang
seorang laki-laki yang diajak lebih besar.
berzina oleh seorang wanita Mengutip kajian Ust. Khalid
yang mempunyai kedudukan Basalamah bahwa Rasulullah
lagi cantik, lalu ia berkata, melarang kita sebagai umat islam
“Sesungguhnya aku takut memerangi pemimpin dengan sikap
kepada Allah.” Dan atau tindakan yang kurang
seseorang yang bersedekah sempurna selama pemimpin kita
dengan satu sedekah lalu ia masih menunaikan solat dan
menyembunyikannya mengijinkan kita untuk solat. Jadi
sehingga tangan kirinya tidak ada yang sempurna bahkan
sebagai pemimpin atau pengikut ada di tengah-tengah mereka
kita punya tugas masing-masing orang-orang yang hatinya
dalam kapasitasnya. Tapi tetap adalah hati setan, namun
tidak menyalahi aturan dalam jasadnya adalah jasad
alquran dan hadits. manusia. “

Aku berkata, “Wahai


V. PENUTUP Rasulullah, apa yang harus
Kepemimpinan dalam islam adalah aku lakukan jika aku
kemampuan seseorang untuk menemui zaman seperti itu?”
memengaruhi orang lain supaya mau
bekerjasama di bawah arahannya untuk Beliau bersabda,” Dengarlah
mencapai tujuan yang di ridhoi Allah dan taat kepada
SWT. Pemimpin yang baik adalah pemimpinmu, walaupun
pemimpin yang mukmin. Pemimpin ini mereka menyiksa
harus memiliki sifat-sifat yang dapat punggungmu dan mengambil
diteladani dari Nabi Muhammad SAW hartamu. Tetaplah
yaitu sidiq, amanah, tabligh, fathonah, mendengar dan ta’at kepada
dan maksum. Kunci untuk membangun mereka.” (HR. Muslim no.
kepercayaan. 1847. Lihat penjelasan hadits
Dengan terpenuhinya sifat-sifat ini ini dalam (Syamilah)
diharapkan pemimpin baru kita dapat
membawa kita kepada kesejahteraan Mengutip kajian ilmu Ustd. Khalid
dunia, dan kebahagian akhirat. Basalamah “Kalaupun pemimpin
Sebagai umat islam pedoman mempunyai kekurangan fisik itu tidak
berkehidupan adalah alquran dan hadits, ada hubungannya dengan ketaatan
meneladani kepemimpinan Rasulullah kepada seorang pemimpin, bahkan
adalah salah satu konfirmasi keimanan siapapun yang menghina pemimpinnya
sebagai umat islam yang di ikrarkan baik itu menghina secara fisik,
dalam syahadat. Rasulullah dalam menghina secara karakter dalam hadits
banyak hadits sudah menyampaikan shoheh Rasulullah berkata “Siapa yang
bagaimana menjadi seorang pemimpin/ menghina pemimpinnya, maka Allah
khalifah dan adab sebagai pengikut akan menghinanya” Ilmu agama
seorang pemimpin. menjadi ukuran peradaban yang
Sebagai umat yang dipimpin kita punya berakhlak mulia, sehingga asingnya
kapasitas untuk berperan dalam nilai-nilai keislaman saat ini adalah
membantu/ patu pada kepemimpinan karena kurangnya pemahaman dan
seorang khalifah seperti yang Rasulullah pengamalan tentang ilmu agama.
sampaikan dalam beberapa hadits. Dengan memohon Ridho Allah azza wa
jalla, semoga kita kembali seutuhnya
“Saya memberi wasiat kepada pedoman alquran dan hadits baik
kepada kalian agar tetap dalam hubungan keimanan secara
bertaqwa kepada Allah ‘azza vertikal dan horizontal.
wa jalla, tetap mendengar
dan ta’at walaupun yang
memerintah kalian seorang DAFTAR PUSTAKA
hamba sahaya (budak)”.
(HR. Abu Daud dan At
Tirmidzi, Hadits Hasan
Shahih)

“Nanti setelah aku akan ada


seorang pemimpin yang
tidak mendapat petunjukku
(dalam ilmu) dan tidak pula
melaksanakan sunnahku
(dalam amal). Nanti akan
Al-Quran Cordoba Al Hijr. (2019). Gramedia Widiasarana Indonesia.
detikedu. (2019, maret). detik.com. Retrieved from
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-62688940/sikap-muslim-ketika-memilih-pemimpin-
sesuai-al-quran-dan-hadis
Dyah, F. (n.d.). Kepemimpinan Islam Pada Kepala Bagian Nonmedis Rumah sakit Roemani
Muhammadiyah Semarang.
HArmoko, R. (n.d.). Nilai-nilai Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib. Jurnal Publish, Magister Pendidikan
Islam IAIN Bengkulu.
https://kzworld.info. (2020, Juni). Retrieved from https://kzworld.info/throw/hukum-menghina-
mengkritik-presiden-ustadz-dr-khalid-basalamah/n3Ole7KEuKaqlKE
Muhammad Olifiansyah, W. H. (n.d.). Kepemimpinan Dalam Perspektif Islam. Magister Pendidikan
Islam Universitas Muhammadiyah Malang.
riyan_tamubumi. (2020). tiktok. Retrieved from
https://www.tiktok.com/@riyan_tamubumi/video/7189951797098810651?_
rumaysho. (1434 H, Rabi’ul Awwal Jum’at). https://rumaysho.com/3111-taat-pada-pemimpin-yang-
zalim.html.
Syamilah, M. (n.d.). Muroqotul Mafatih Syarh Misykah Al Mashobih, 15/343, .
Yususf, P. D. (2020). Tafsir Alqurna Jilid ke 11. Lentera Hati.

Anda mungkin juga menyukai