KESADARAN DAN
KECERDASAN
POLITIK ISLAM
DR RIYAN MAG
(I) KONSEP KECERDASAN POLITIK ISLAM
# KECERDASAN POLITIK
Kecerdasan Politik (Political Quotient/Intellegence) adalah
kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak politis, dalam
mengatur urusan masyarakat , di dalam dan di luar negeri, dengan aturan
tertentu.
DIRECTOR
OF • II
CHANGE
AGENT OF
• III
CHANGE
Hubungan Rakyat dengan Penguasa
-PENGUASA
-IDEOLOGI
PEMAHAMAN
HUBUNGAN STANDAR
KEYAKINAN
RAKYAT
Istilamu al-Hukmi Melalui Jalan Umat
-PENGUASA
-IDEOLOGI
x
Dengan cara:
▪ KRITIK ATAS HUBUNGAN ◼ KRITIK TERHADAP PENGUASA
DAN IDEOLOGI SEKULER
◼ MEMAHAMKAN ISLAM
RAKYAT
Istilamu al-Hukmi Melalui Jalan Umat
-PENGUASA -PENGUASA
-IDEOLOGI -IDEOLOGI ISLAM
KRITIK HUBUNGAN
x PEMIMPIN UMAT
AMANAH
RAKYAT
# ARSITEKTUR
KECERDASAN POLITIK
• Bila Kecerdasan Politik (PQ, Political Quotient), keyakinan (X),
kemampuan berpikir (A), kemampuan bersikap (B) dan
kemampuan bertindak (C).
• Maka dapat dirumuskan bahwa :
BERPIKIR POLITIK
• Berpikir politik (at tafkir assiyasiy) adalah berpikir mengenai berita –
berita dan peristiwa –peristiwa
• Berpikir politik adalah jenis berpikir yang tertinggi dan tersulit
• Merupakan berpikir yang tertinggi dibanding dengan berpikir hukum
(at tafkir hukmi), berpikir sastra(at tafkir adabi), dan berpikir atas
pemikiran (at tafkir fikri)
• Merupakan berpikir yang tersulit karena tidak ada pola yang baku
• Berpikir politik, melalui Pendidikan Politik yang sistematis
dan kontinyu, akan melahirkan kesadaran politik (wa’yu
siyasi). Kesadaran politik adalah pandangan yang
menyeluruh terhadap berita dan peristiwa dengan sudut
pandang tertentu (Islam).
BERPIKIR POLITIK DAN
ANALISA POLITIK
• Analisa politik adalah output dari berpikir politik
• Berpikir politik membutuhkan empat aspek: (1) aspek individu
(orang/subjek), maka dia harus memiliki standar berpikir islam dan
kemampuan validasi terhadap realitas politik, (2) aspek objek
(fakta/realitas), maka dia mampu menguasai berita dan peristiwa(input
–proses – output), (3) aspek lingkungan, (4) aspek koneksitas
peristiwa
• Maka bila di rumuskan ada 5 syarat untuk dapat berpikir politik:
KATA KUNCINYA:
MUTABA’AH
(MENGIKUTI BERITA DAN PERISTIWA)
SYARAT BERPIKIR (1)Mengikuti
POLITIK
secara terus
menerus seluruh
berita dan
peristiwa
(4) (3)Tidak
Mengindentifikasi melepaskan
peristiwa dengan konteks dari
teliti sehingga bisa peristiwa tidak
diketahui maksud melakukan
sesungguhnya. generalisasi
Contoh:
• Mengikuti berita tentang “omnibus
law”
• Mengikuti peristiwa tentang “wabah
(1) Syarat pertama covid 19”
Mutaba’ah (mengikuti berita dan • Mengikuti berita dan peristiwa
peristiwa secara terus menerus) “penistaan agama si A”
Contoh:
• Untuk memahami peristiwa “krisis
palestina”, maka kita harus faham
dimana letak palestina, sejarahnya,
(2) Syarat kedua dan berbagai kebijakan AS atas
palestina
Membutuhkan • Demikian juga peristiwa “krisis
pengetahuan tentang Rohingya”, “krisis kasmir”, “krisis
substansi berita dan Uighur, dll
peristiwa
Contoh:
• (a)Pernyataan Kapolri Dai
Bachtiar(2002) ketika menerima
bantuan AS, ”tidak ada komitmen
(3) Syarat ketiga apapun”. Maka ini harus dikaitkan
dengan konteks global AS tentang
terorisme. Bandingkan: pernyataan
(a)Tidak melepaskan berita Hikmatiyar ketika melawan Rusia
dan peristiwa dari situasi dengan bantuan AS: “AS tidak
dan kondisi yang memberi bantuan kecuali dengan
melingkupinya. (b) Tidak syarat”(2001).
melakukan generalisasi. • (b) generalisasi yang menyesatkan:
(i) “agama sebagai sumber konflik”
(peristiwa kasus ambon), intifadhah
palestina menghadapi penjajah
Israel.
Contoh:
• Berita: “ dalang peledakan WTC
(4) Syarat keempat adalah Usamah Bin Ladin
• Investigasi berita secara teliti
menunjukkan, Vision TV Kanada:
yang terlibat dalam peristiwa WTC
Mengidentifikasi peristiwa adalah CIA, Pentagon, Gedung
dengan teliti Putih.
Contoh:
• Berita: “ AS memberi bantuan
(5) Syarat kelima kepada Filipina 55 juta dollar untuk
memerangi terorisme”
• Berita ini bisa dikaitkan dengan
berita : “ AS memberi bantuan 50
Mengkaitkan berita dengan juta dollar ke Indonesia untuk
berbagai informasi melawan terorisme”
terutama berita-berita yang • Ini mengindikasikan ada rekayasa
lain global dari kebijakan AS
SEBAGAI PERBANDINGAN:
BERPIKIR POLITIK BERBEDA DENGAN
BERPIKIR SASTRA, HUKUM, DAN PEMIKIRAN
SYARAT BERFIKIR
JENIS BERPIKIR :
(1) BERPIKIR SASTRA
(2) BERPIKIR HUKUM
(3) BERPIKIR TENTANG PEMIKIRAN
(4) BERPIKIR POLITIK
(1) SASTRA
(2) HUKUM
(3) PEMIKIRAN
(4) POLITIK
(II) BAGAIMANA MENGEMBANGKAN
KECERDASAN POLITIK ISLAM?
BERBASIS PADA
KONSEP DAN PRAKTEK
POIN I:
-MENGIKUTI PERKEMBANGAN FAKTA POLITIK
FAKTA POLITIK =
SEGALA SESUATU DAN PERISTIWA YANG TERKAIT DENGAN
PENGATURAN ATAU PENGURUSAN MASYARAKAT,
DI DALAM DAN LUAR NEGERI
TINGKAT MOTIVASI:
(A)MATERI ( MADIYAH)
(B) MENTAL (MAKNAWIYAH)
(C) KEIMANAN (RUHIYAH)
MOTIVASI KEIMANAN
ADALAH SEBESAR-BESARNYA PENDORONG SESEORANG
UNTUK MELAKUKAN SESUATU
POIN II:
-CARA MENINGKATKAN KEMAMPUAN (HOW)
TINGKAT CARA :
(A) ASPEK TEKNIS –KETRAMPILAN/SKILL
(PRAKTIKA MEMBACA, JEJARING-KONTAK, JAM TERBANG PEMAIN)
BERPIKIR POLITIK =
KEMAMPUAN MELIHAT SESUATU
DI BALIK DINDING
(IV)
MENGEMBANGKAN JATI DIRI
NEGARAWAN
ISLAM PARIPURNA
#BAGAIMANA MENGEMBANGKAN
JATI DIRI NEGARAWAN MUSLIM
• JATI DIRI : IDENTITAS DIRI, CIRI DAN KARAKTER DIRI SEORANG
NEGARAWAN MUSLIM
• ADA DUA: (1) KEPRIBADIAN ISLAM (2) KECERDASAN
POLITIK (PQ)
• KEPRIBADIAN ISLAMI (SYAKHSHIYYAH ISLAMIYAH) TERDIRI DARI
(1) POLA PIKIR (AQLIYAH), DAN (2) POLA SIKAP (NAFSIYYAH).
• POLA PIKIR ADALAH CARA MENGKAITKAN FAKTA DAN
INFORMASI DENGAN LANDASAN KEYAKINAN TERTENTU
• POLA SIKAP ADALAH CARA MEMENUHI NALURI DAN
KEBUTUHAN FISIK DENGAN LANDASAN KEYAKINAN TERTENTU
• KECERDASAN POLITIK MEMILIKI TIGA ASPEK, (1) PEMIKIRAN, (2)
SIKAP, (3) TINDAKAN
Kepribadian
=Pola Pikir dan
Pola Sikap
Kecerdasan Politik
=kognisi, sikap,
dan tindakan
(I)Mengembangkan
Kepribadian Islami
Benda (Asyya’)
Realitas (Fakta) Aqliyyah Islam
Perbuatan (Af’al)
Akal (Reason) Penginderaan
Makan-Minum
Kebutuhan
Istirahat-Tidur Mafhûm Mafhûm
Jasmani
Jalan-Duduk, dll.
Sultan dengan cepat menawarkan £ 10.000--lebih dari satu juta pound pada nilai
saat ini ($ 1,3 juta)--untuk digunakan membantu orang-orang Irlandia yang
kelaparan.
Namun, Ratu Victoria telah membantu Irlandia dengan £ 2.000 dan penasihatnya di
London menolak untuk menerima tawaran apa pun yang melebihi bantuan raja.