Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR ILMU TANAH


PROFIL TANAH

KELOMPOK 3
DIAN IRFANI. D
08320210066

LABORATORIUM TANAH DAN KONSERVASILINGKUNGAN


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

ِ‫ب ْســــــــــــــــــِم ل ِال ال‬


ِ َّ ‫ِحي ر ْح َم ِن ال‬
ْ ‫َّ م ر‬

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, kemudahan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktikum Dsar-Dasar Ilmu Tanah Pengamatan Profil Tanah ini tepat
pada waktunya. Harapan penulis semoga laporan yang telah tersusun ini dapat
bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya penulis dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi laporan ini menjadi lebih baik lagi. Penulis
mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang terkandung di dalamnya.
Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati saya berharap kepada para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki makalah ini.
Terima Kasih.

Makassar, Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang........................................................................................1
Tujuan Praktikum....................................................................................3
Kegunaan Praktikum...............................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Tanah.....................................................................................4
Horizon Tanah ........................................................................................4
Sifat Tanah..............................................................................................5
Konsistensi Tanah...................................................................................7
METODOLOGI
Tempat dan Waktu..................................................................................9
Alat dan Bahan........................................................................................9
Prosedur Kerja.........................................................................................9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil........................................................................................................10
Pembahasan.............................................................................................12
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan..............................................................................................14
Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan


organik. Jenis tanah di setiap daerah pun berbeda-beda dan jenisnya. Komposisi
tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara
merupakan bagian dari tanah.Setiap tanah biasanya memiliki tiga atau empat
lapisan yang berbeda. Sebagian besar jenis tanah mengacu pada pola utama
lapisan tanah yang terkadang disebut dengan lapisan tanah yang ideal. Setiap
lapisan ditandai dengan huruf, dengan urutannya sebagai berikut: O-A-B-C-R.
(Bloger, 2012)
Fungsi utama tanah adalah sebagai medium alam untuk pertumbuhan
tanaman. Tanah menyediakan unsur-unsur hara sebagai makanan tanaman untuk
pertumbuhannya. Selanjutnya unsure hara di serap oleh akar tanaman dan melalui
daun di robah menjadi persenyawaan organic seperti karbohidrat protein, lemak
dan lain-lain yang amat berguna bagi kehidupan manusia dan hewan.  Proses
pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi
bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa
tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan
tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian
atas ke bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali
lubang pada tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat
fisik, kimia, dan biologinya, lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon
tanah yang terbentuk dari mineral anorganik akar. Susunan horizon tanah tersebut
biasa disebut Profil Tanah.(Bloger, 2012)
Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah yang
menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai
lapisan bahan induk dibawahnya. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk selain
dipengaruhi oleh perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentuknya, juga
terbentuk karena pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air. (Bloger,
2012)
2

Terdapatnya horizon-horizon pada tanah-tanah yang memiliki


perkembangan genetis menyugestikan bahwa beberapa proses tertentu, umum
terdapat dalam perkembangan Profil Tanah. Berdasarkan uraian di atas maka
dilakukan pengamatan Profil Tanah dalam langkah awal penelitian dan
pengamatan terhadap tanah. (Bloger, 2012)
Profil tanah adalah penampang vertikal tanah yang dimulai dari
permukaan tanah sampai lapisan induk dalam tanah. Tanah yang terbentuk
dipermukaan bumi berkembang dari bahan mineral yang berasal dari batu-batuan
melalui proses pelapukan , baik secara fisis maupun kimia yang di bantu oleh
pengaruh dari atmosfer, sehingga di dalam tanah terdapat empat komponen utama
yaitu bahan mineral, bahan organik, udara, dan air. (Bloger, 2013)
Tanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit.tanah yang
terbentuk dipermukaan bumi secaralangsung maupun tidak langsung berkembang
dari mineral batu-batuan. Proses pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan
batuan induk menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan
organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang lapuk oleh mikroorganisme dengan bahan
mineral dipermukaan tanah terbentuk struktur tanah pemindahan bahan-bahan
tanah dari bagian bawah dan berbagai proses lain. Lapisan-lapisan tanah yang
terbentuk karena proses pembentukan tanah disebut horizon tanah. Susunan tanah
ini biasa di sebut profil tanah. (Bloger, 2013)
Manusia menemukan ciri-ciri tanah pada tempat tertentu yang berbeda-
beda jenis baik warna, tekstur, dan sebagainya. Misalnya saja tanah yang
terbentuk dari batuan pasir cenderung memiliki kandungan pasir yang tinggi
menyebabkan tanahnya kurang subur dibandingkan dengan tanah yang berasal
dari pelapukan batuan vulkanik. Ciri-ciri morfologi profil tanah merupakan
petunjuk dari proses-proses yang hanya dialami oleh satu jenis tanah selama
pelapukan dan perkembangannya. (Bloger, 2013)
Ciri-ciri alam sering kurang dimengerti. Bagi kita tanah merupakan
salahsatu ciri tersebut yang ditemukan di mana saja dan kelihatannya selalu dekat
dengankita.Oleh karena hal itu maka kita tidak berusaha menjawab pertanyaan
apa itutanah, bagaimana struktur dan teksturnya serta apa saja komponen
penyusunnya.Mungkin kita tidak menyadari bahwa sebetulnya tanah di suatu
3

tempat berbedadengan tanah di tempat lain. Barangkali sebagian besar dari


kita tidak mengetahui,apa yang menyebabkan adanya perbedaan tersebut.(Bloger,
2013)
Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah tentang Pengamatan


Profil Tanah yaitu untuk mengetahui dan mengamati batas-batas horison
tanah,karakteristik tanah dan sifat fisik tanah yang meliputi tekstur, struktur,
warna, konsistensi, relief dan drainase tanah.
Kegunaan Praktikum
Kegunaan dari praktikum pengamatan profil tanah yakni mahasiswa bisalebih
mengetahui seperti apa batas-batas horison tanah, tekstur tanah, struktur
tanah, konsistensi tanah, relief dan drainase tanah sehingga mahasiswa
mampumembandingkan antara materi kuliah dengan praktikum yang dilakukan
dilapangan.
4

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian profil tanah

Profil tanah adalah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri atas
lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Adapun solum tanah adalah bagian
dari profil tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah.
(Budianto, 2017)
Profil tanah merupakan sebuah irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat
dengan menggali tanah.Horizon merupakan lapisan atau zona pada tanah yang
terbentuk karena adanya variasi komposisi, tekstur, dan struktur tanah. Profil
tanah pada dasarnyadapat dibagi menjadi 4 macam horizon. Mulai dari yang
teratas ke bagian terdalam. Mulai dari zona O,A,B, dan C. (Budianto, 2015)
Profil tanah merupakan kumpulan berbagai macam lapisan tanah. Horison-
horison tanah diberi tanda dengan huruf, dari lapisan atas sampai dibawah dengan
huruf : O, A, B, C dan R. Horison O adalah profil tanah bagian atas yang terdiri
dari seresah tanah atau bahan organik tanah yang masih segar, lapisan ini
merupakan guguran dari daun-daun dan ranting pohon yang menutupi lapisan atas
tanah. Bagian horison O merupakan horison "Organik" yang terdiri dari beberapa
lapisan L = litter, F = Fermentation, dan H = Humus. (Budianto, 2015)
Horizon Tanah
Horizon tanah adalah lapisan tanah yang sejajar dengan permukaan tanah
dan terdiri dari lapisan yang berbeda. Lapisan-lapisan tanah itu memiliki tingkat
kepadatan, ketebalan, warna serta struktur yang berbeda-beda. (Nur Aini, S. Pd,
2022)
Perbedaan pada horizon tanah disebabkan oleh pengendapan yang berkali-
kali oleh genangan air atau penyucian tanah (leached) dan karena proses
pembentukan tanah. (Nur Aini, S. Pd, 2022)
Secara garis besar,susunan struktur tanah tersusun dari enam horizon, yaitu
sebagai berikut:
1. Horizon O
Horizon ini terdiri atas bahan organik dengan ketebalan hanya beberapa
sentimeter saja dari permukaan tanah. Horizon organik merupakan tanah yang
5

kaya akan humus sebagai penyubur tanah.Ciri khas horizon O adalah warnanya
yang gelap kecoklatan sampai kehitam-hitaman dan terdiri atas sisa-sisa
makhluk hidup yang telah membusuk. (Nur Aini, S. Pd, 2022)
2. Horizon A
Horizon A merupakan lapisn tanah bagian atas atau top soil dengan
ketebalan antara 20 sampai 35 cm. susunan tanah pada horizon A masih relatif
subur dibandingkan horizon dibawahnya. Horizon ini terdiri atas campuran
hasil pelapukan batuan dengan berbagai tekstur, zat organik, dan organisme
hidup.Horizon A juga disebut dengan zone eluviasi, yakni wilayah pencucian
partikel-partikel tanah, terutama aprtikel debu dan liat dengan butiran halus,
oleh air hujan. (Nur Aini, S. Pd, 2022)
3. Horizon E
Horizon E atau disebut juga eluviation atau pencucian. Ciri tanah pada
horizon ini adalah berwarna cerah serta banyak mengandung pasir dan lumpur.
Horizon ini biasanya melekat dengan horizon A yang ada di atasnya dengan
tujuan menggantikan horizon tersebut. (Nur Aini, S. Pd, 2022)
4. Horizon B
Horizon B atau yang disebut sebagai subsoil merupakan horizon tempat
pengendapan partikel tanah yang mengalami pencucian pada horizon A dan
terlarut dalam air.Ciri horizon tanah pada horizon B adalah berwarna sangat
terang karena sedikitnya atau bahkan tidak mengandung bahan organik sama
sekali sehingga tingkat kesuburannya juga sangat rendah. (Nur Aini, S. Pd,
2022)
5. Horizon C
Susunan tanah pada horizon C atau zone regolit merupakan batuan dasar
atau bahan induk tanah yang mulai mengalami pelapukan dan penghancuran.
Horizon ini berperan sebagai penyedia material untuk tanah bagian paling atas.
Pembentukan horizon ini dipegaruhi oleh proses pedogenik. (Nur Aini, S. Pd,
2022)
6

6. Horizon D atau R
Horizon ini merupakan batuan induk paling dasar yang masih pejal dan
utuh karena belum mengalami proses pelapukan. Contoh batuan yang ada pada
horizon ini adalah batu granit, basal, dll. (Nur Aini, S. Pd, 2022)

Sifat Tanah
Tanah merupakan campuran dari mineral, udara/gas, air, bahan organik,
dan berbagai macam organisme. Tahukah kamu kalau tanah dibedakan menjadi
tiga jenis, yaitu clay (tanah liat/lempung), silt (lumpur) dan sand (pasir). (Maulia
Indriana Ghani, 2021)
1. Tanah Lempung
Tanah lempung adalah jenis tanah yang sangat baik untuk berkebun.
Tanah ini merupakan perpaduan antara tanah liat, tanah berpasir dan lumpur.
Tanah ini terdiri dari partikel-partikel yang sangat halus dan tidak mengandung
banyak bahan organik, teksturnya lengket. Lalu, tanah liat bisa
mempertahankan kelembapannya dengan baik, sehingga lebih kaya akan
nutrisi dibandingkan dengan jenis tanah lainnya. (Maulia Indriana Ghani,
2021)
2. Tanah Lumpur
Jenis tanah lumpur memiliki partikel yang kecil, jauh lebih kecil dari tanah
berpasir, namun lebih besar dari tanah liat. Jadi, ukuran partikel lumpur itu
medium. Lumpur juga cukup baik dalam menahan air. Jenis tanah ini biasa
digunakan untuk lahan pertanian, untuk meningkatkan kesuburan tanah.
(Maulia Indriana Ghani, 2021)
3. Tanah Berpasir
Terakhir ada tanah berpasir. Tanah ini terdiri dari partikel kecil batuan
lapuk. Tanah jenis ini paling gak cocok ditanami tumbuhan, karena unsur hara
atau nutrisi yang terkandung di dalamnya sangat rendah, selain itu daya
tampung airnya juga buruk. Hal itu akan membuat akar tanaman sulit untuk
menyerap air. Kalau akar sulit menyerap air, tanaman lama-lama akan mati.
Kelebihan dari tanah berpasir adalah baik untuk sistem drainase. (Maulia
Indriana Ghani, 2021)
7

Sifat fisik tanah adalah sifat yang dapat dilihat atau diamati secara
langsung, seperti tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah, warna, suhu,
drainase, dll.
Tekstur tanah, salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan tanah dalam
menyerap air. (Maulia Indriana Ghani, 2021)
1. Struktur tanah, faktor yang berperan dalam mempengaruhi bentuk, ukuran, dan
kepadatan tanah.
2. Konsistensi tanah, merupakan karakteristik tanah yang akan menunjukkan gaya
kohesi dan adhesi tanah pada berbagai kelembapan.
3. Warna tanah, perbedaan warna tanah disebabkan oleh organisme tanah dan
bahan organik di dalam tanah.
4. Suhu tanah, semakin tinggi suhu tanah, maka akan semakin tinggi juga
mikrobiologi dan perkecambahan yang dapat terjadi.
Sifat kimia tanah adalah sifat yang tidak bisa diamati secara langsung,
seperti struktur atau penyusun tanah: unsur hara, pH, dll. (Maulia Indriana Ghani,
2021)
1. Unsur hara, merupakan unsur kimia (nutrisi) yang diperlukan tumbuhan untuk
tumbuh dan berkembang.
2. pH tanah, sifat kimia yang menunjukkan derajat keasaman tanah. Normalnya
pH tanah berkisar antara 6,6 – 7,5
Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah menunjukkan integrasi antara kekuatan daya kohesi
butir-butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Keadaan
tersebut ditunjukkan dari daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah
bentuk. Gaya yang akan mengubah bentuk tersebut misalnya pencangkulan,
pembajakan, dan penggaruan. Menurut Hardjowigeno (1992) bahwa tanah-tanah
yang mempunyai konsistensi baik umumnya mudah diolah dan tidak melekat pada
alat pengolah tanah. (Aan Pambudi, 2022)
Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu:
basah, lembab dan kering. Konsistensi basah merupakan penetapan konsistensi
tanah pada kondisi kadar air tanah di atas kapasitas lapang (field cappacity).
Konsistensi lembab merupakan penetapan konsistensi tanah pada kondisi kadar
8

air tanah sekitar kapasitas lapang. Konsistensi kering merupakan penetapan


konsistensi tanah pada kondisi kadar air tanah kering udara. (Aan Pambudi, 2022)
Pada kondisi basah, konsistensi tanah dibedakan berdasarkan tingkat
plastisitas dan tingkat kelekatan. Tingkatan plastisitas ditetapkan dari tingkatan
sangat plastis, plastis, agak plastis dan tidak plastis (kaku). Tingkatan kelekatan
ditetapkan dari tidak lekat, agak lekat, lekat dan sangat lekat. (Aan Pambudi,
2022)
Pada kondisi lembab, konsistensi tanah dibedakan ke dalam tingkat
kegemburan sampai dengan tingkat keteguhannya. Konsistensi lembab dinilai
mulai dari: lepas, sangat gembur, gembur, teguh, sangat teguh, dan ekstrim teguh.
Konsistensi tanah gembur berarti tanah tersebut mudah diolah, sedangkan
konsistensi tanah teguh berarti tanah tersebut agak sulit dicangkul. (Aan Pambudi,
2022)
Pada kondisi kering, konsistensi tanah dibedakan berdasarkan tingkat
kekerasan tanah. Konsistensi kering dinilai dalam rentang lunak sampai keras,
yaitu meliputi: lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras, dan ekstrim keras.
(Aan Pambudi, 2022)
Cara penetapan konsistensi untuk kondisi lembab dan kering ditentukan
dengan meremas segumpal tanah. Apabila gumpalan tersebut mudah hancur,
maka tanah dinyatakan berkonsistensi gembur untuk kondisi lembab atau lunak
untuk kondisi kering. Apabila gumpalan tanah sukar hancur dengan cara remasan
tersebut maka tanah dinyatakan berkonsistensi teguh untuk kondisi lembab atau
keras untuk kondisi kering. (Aan Pambudi, 2022)
Dalam keadaan basah ditentukan mudah tidaknya melekat pada jari, yaitu
kategori: melekat atau tidak melakat. Selain itu, dapat pula berdasarkan mudah
tidaknya membentuk bulatan, yaitu: mudah membentuk bulatan atau sukar
membentuk bulatan; dan kemampuannya mempertahankan bentuk tersebut
(plastis atau tidak plastis). (Aan Pambudi, 2022)
9

METODOLOGI

Tempat dan Waktu

Praktikum pengamatan Profil Tanah, dilaksanakan JI. Lanrakı No. 9,


Pacerakkang. Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan,
Kampus IV UMI pada hari minggu 23 Oktober 2022, pukul 08.00 WITA sampai
selesai.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat tulis, plastik sampel.
cangkul, ring sampel meteran dan label Adapun bahan yang digunakan yaitu
tanah.
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum dasar-dasar ilmu tanah mengenai

pengamatann profil tanah yaitu :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada kegiatan praktikum.

2. Mengamati perbedaan atau perbandingan bagian-bagian pada tanah.

3. Menghitung ukuran perbandingan yang da disetiap tanah.

4. Menuliskan hasil pengamatan yang dilakukan didalam kuisioner.

5. Pengambilan tanah dengan menggunakan ring.

6. Pengambilan tanah untuk sampel yang dimasukkan kedalam plastic standing

puch.
10

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Gambar 1. Kuesioner Profil Tanah


11

Gambar 2. Kuesioner Profil Tanah


12

Pembahasan
Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada profil tanah
dilapangan yang menunjukan batas lapisan tanah yang mengalami perbedaan. Hal
inidisebabkan oleh berbagai faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti
waktu,lokasi dan faktor pembentuknya. Pada pengamtan ini terlihat adanya 3
lapisantanah yang terdiri dari lapisan X1, lapisan X2 dan lapisan X3.(Susanto,
2015)
Lapisan X1 pada profil mempunyai kedalaman lapisan 43 cm, lapisan X2
mempunyai kedalaman 23 cm dan lapisan X3 mempunyai kedalaman 21 cm. Pada
lapisan X1, X2 dan X3 topografi batas lapisan smooth (rata, lurus teratur), dengan
tekstur liat, batas lapisan abrupt (sangat jelas), struktur cukup sedang kubus
mebulat/gumpal (subangular blocky), memiliki kandungan (fe) kongkresi besi
berwarna merah/coklat, umumnya bebrbntuk benjol/bulat, konsistensi agak lekat
dengan perakaran yang kasar, karatan (jumlah : biasa (2-20%), ukuran sedang,
badingan jelas, batas sedang dan bentuk bitnik), serta lapisan X1 memiliki warna
Dark Brown, lapisan X2 memiliki warna Strong Brown dan lapisan X3 memiliki
warna Dark Yellow Brown.(Susanto, 2015)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengamatan profil diatas, Dilihat
dari batas tiap lapisan tanah menunjukkan persamaan antara lapisan satu dengan
yang lain terlihat jelas. Adanya batasan dan topografi lapisan ini dinyatakan
bahwa lapisan-lapisan yang terbentuk pada profil tanah dapat dikatakan tidak
selamanya tegas dan nyata tetapi kerap kali batas-batasnya agak rata dan lurus
teratur.(Susanto, 2015)
Dilihat dari konsistensi tanah yang semua lapisan berkonsistensi basah, hal
ini dapat dilihat saat tanah tersebut agak lekat dengan berkonsistensi basah yang
agak lekat, massa tanahnya sangat lemah terhadap tekanan sehingga cukup mudah
dipecah dibentuk dengan tangan. (Susanto, 2015)
Dilihat dari tiap warna tanah menunjukkan bahwa pada tiap lapisan
berbeda. Perbedaan antara lapisan satu dengan yang lain terlihat jelas dan nyata ,
pada lapisan kedua warna tanahnya berbeda dengan lapisan satu dan tiga, begitu
juga dengan lapisan satu dan tiga. Lapisan satu berwarna agak gelap karena
mengandung bahan organik sedangkan lapisan dibawanya sudah mulai terang
13

karena bahan organiknya makin berkurang karena telah megalami pencucian


bahwa tanah yang berwarna gelap berarti mengandung bahan organik sedangkan
tanah yang berwarna terang atau pucat berbahan organik rendah.(Hanafiah, 2014)
Jika dilihat pada kandungan karatan dalam tanah pada tabel diatas,
mengandung besi (Fe). Hal ini menunjukkan bahwa tanah tersebut perna
tergenang air kemudian mengalami kekeringan. karatan merupakan warna hasil
pelarutan dan pergerakan beberapa komponen tanah,kususnya besi (Fe), selama
musim hujan dan kemudian mengalami presipitasi (pengendapan) dan deposisi
(perubahan posisi) ketika tanah mengalami kekeringan. (Hanafiah, 2014)
14

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Profil tanah adalah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri atas
lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Adapun solum tanah adalah bagian
dari profil tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah.
(Budianto, 2017)
Profil tanahyang berkembang panas dan kering mempunyai susunan
horizon yang berbedadengan profil tanah pada daerah tropis dan lembab.
Berdasarkan hasil dari pengamatan yang dilakukan pada profil tanah di lapangan
yang menunjukan batas lapisan tanah yang mengalami perbedaan. Hal ini di
sebabkan oleh berbagai faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti waktu,
lokasi dan faktor pembentuknya. Pada pengamtan ini terlihat adanya 3 lapisan
tanah yang terdiri dari lapisan X1, lapisan X2 dan lapisan X3.(Susanto, 2015)
Saran
Dalam melakukan praktikum pengamatan profil tanah. Sebaiknya
pengamatan dilakukan dengan benar serta memperhatikan dengan saksama
penjelasan asisten praktikum sehingga praktikum dapat berjalan sesuai yang
diharapkan serta menciptakan kondisi praktikum yang yang kondusif sehingga
terciptanya keprofesionalisme pada asisten.
15

DAFTAR PUSTAKA
Aan Pambudi. 2022.https://www.geografi.org/2022/02/konsistensi-tanah.html
Bloger. 2012.https://fapertan.blogspot.com/2012/11/profil-tanah.html
Bloger.2014.https://secuilmimpi.blogspot.com/2014/06/pengamatan-profil-
tanah.html
Budianto.2017.https://www.pengertianilmu.com/2017/12/pengertian-profil-tanah.
html
Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Pers.
Maulia Indriana Ghani. 2021. https://www.zenius.net/blog/mengenal-sifat-tanah-
dan-manfaatnya
Nur Aini, S. Pd. 2022. https://haloedukasi.com/macam-macam-horizon-tanah
Sutanto. 2015. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta:
Kanisius.
16

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai