Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Morfologi Kota
Dosen Pengampu: Dr. Dewi Junita Koesoemawati, S.T., M.T.
Disusun oleh :
NIM : 221910501011
Kelas : A
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN
PEMBAHASAN
2. Perempatan Layur
3. Perempatan Kulon
Alun-Alun
4 Pertigaan Raya
Bangil
5. Pertigaan Wetan
Alun-Alun
6 Pertigaan Jalan
Tol Bangil-
Pandaan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kecamatan Bangil merupakan daerah perkotaan yang menjadi pusat
pemerintahan Kabupaten Pasuruan. Morfologi kota Kecamatan Bangil
mempunyai sejarah yang panjang, terkait bentuk dan proses pembentukannya.
Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa morfologi kota kawasan Kecamatan
Bangil ditentukan dan dipengaruhi oleh perubahan dari elemen pembentuk
morfologi kota yaitu tata guna lahan, pola jalan, dan tipe bangunan. Masa
kerajaan Islam dan masa Kolonial Belanda memberikan kontribusi terhadap
elemen morfologi yaitu building (bangunan) yang antara lain berupa Masjid
Manarul Islam dan setting ruang permukiman mereka. Elemen street (jalan)
yang tampak dari hasil analisis yaitu sebagai salah satu wilayah yang berada di
jalur tapal kuda sehingga menyebabkan terciptanya pola dari aktivitas
perdagangan dan sintaksis ruang mengenai kepadatan pergerakan di kawasan
Kecamatan Bangil. Morfologi kota Kecamatan Bangil sudah berlangsung
selama ratusan tahun, namun secara setting ruang kawasan hanya memiliki
sedikit perubahan yaitu tentang tersedianya berbagai fasilitas untuk
mendukung kehidupan masyarakat sekitar. Sementara alun-alun merupakan
center/pusat dari Kecamatan Bangil dan menjadi landmark kawasan.
Selain morfologi kota yang mempengaruhi pembentukan struktur kota
Kabupaten Pasuruan juga terdapat citra kota sebagai elemen pembentuk
identitas struktur kota Kecamatan Bangil. Elemen yang membentuk citra kota
tersebut adalah path, edges, distric, nodes, dan landmark. Setiap elemen-
elemen tersebut menjadi penanda karakteristik wilayah Kecamatan Bangil.
Perkembangan Kecamatan Bangil sangat dipengaruhi oleh faktor filosofis dan
ekonomi. Dalam artian historis tentang morfologi kota membentuk struktur
kota Kecamatan Bangil.. Setelah mengalami perkembangan hingga dengan
saat ini, kondisi morfologi Kecamatan Bangil sebagai pusat kota pemerintah
Kabupaten Pasuruan Pasuruan masih belum banyak berubah, terlihat dari pola
jaringan jalannya yang masih utuh, dan masih berdirinya banyak bangunan-
bangunan kuno yang membentuk historic urban area. Didukung dengan
kekuatan lain dan juga peluang yang ada dari luar daerah, pusat kota
Kecamatan Bangil memiliki kesempatan untuk berkembang sebagai kota tua
yang memiliki potensi wisata, selain sebagai pusat pemerintahan.
5.2 Saran
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini belum sempurna, namun
dengan hasil penelitian ini peneliti memberikan saran yang diharapkan
menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah
Kecamatan Bangil yaitu:
1. Perlu dilakukan penyusunan UDGL yang sesuai dan memperkuat
citra kota sebagai kota tua baik dari segi bangunan, maupun detail
lain seperti jalur pejalan kaki dan lain-lain yang disertai dengan
kontrol yang tegas dari pemerintah.
2. Menciptakan desain kawasan yang juga sebaiknya menunjukkan
kekhasan dari Kecamatan Bangil sehingga menjadi identitas yang
kuat bagi pusat kota. Selain itu panduan desain yang disusun harus
juga mampu mengoptimalkan fungsi pusat kota sebagai pusat
pemerintahan.
3. Perlunya kerja sama antara masyarakat Kecamatan Bangil dan
Pemerintahan Daerah untuk menciptakan kawasan yang memiliki
karakteristik sebagai identitas yang khas.
DAFTAR PUSTAKA
Amandus Jong Tallo, Y. P. (2014). Identifikasi Pola Morfologi Kota (Studi Kasus :
Sebagian Kecamatan Klojen, Di Kota Malang). Jurnal Perencanaan
Wilayah dan Kota, 25(3), 215-216.