BENCANA Longsor - Makalah
BENCANA Longsor - Makalah
(BENCANA LONGSOR)
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK III
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena segala nikmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah memberikan dukungan, baik ide maupun materi.
COVER ......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH .........................................................................................
C. TUJUAN...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LONGSOR ...................................................................................
B. PROSES TERJADINYA TANAH LONGSOR ....................................................
C. JENIS –JENIS TANAH LONGSOR .....................................................................
D. PENYEBAB TERJADINYA TANAH LONGSOR .............................................
E. DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI TANAH LONGSOR ......................
F. STATEGI UNTUK MENANGGULANGI TANAH LONGSOR .......................
G. MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR ......................................................
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ........................................................................................................
C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan tanah longsor
2. Mengetahui proses terjadinya tanah longsor
3. Mengetahui penyebab terjadinya tanah longsor
4. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari tanah longsor
5. Mengetahui usaha-usaha menanggulangi tanah longsor
6. Mengetahui mitigasi bencana tanah longsor
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Gerakan massa (mass movement) tanah atau sering disebut tanah longsor
(landslide)
merupakan salah satu bencana alam yang sering melanda daerah perbukitan di
daerah tropis basah. Gerakan massa, umumnya disebabkan oleh gaya-gaya
gravitasi dan kadang-kadang getaran atau gempa juga menyokong terjadinya
tersebut. Gerakan massa yang berupa tanah longsor terjadi akibat adanya
reruntuhan geser disepanjang bidang longsor yang merupakan batas bergeraknya
massa tanah atau batuan (Hardiyatmo, 2006: 2).
Gerakan tanah adalah proses perpindahan suatu masa batuan/tanah akibat
gaya gravitasi. Gerakan tanah seringkali disebut sebagai longsoran dari massa
tanah/batuan dan secara umum diartikan sebagai suatu gerakan tanah dan atau
batuan dari tempat asalnya karena pengaruh gaya berat (Noor, 2006: 106).
Adanya gerakan tanah disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor
internal yang dapat menyebabkan terjadinya gerakan tanah adalah daya ikat
(kohesi)
tanah/batuan yanglemah sehingga butiran-butiran tanah/batuan dapat terlepas dari
ikatannya dan bergerak ke bawah dengan menyeret butiran lainnya yang ada
disekitarnya membentuk masa yang lebih besar. Lemahnya daya ikat/batuan dapat
disebabkan oleh sifat kesarangan (porositas) dan kelolosan air (permeabilitas)
tanah/batuan maupun rekahan yang intensif dari masa tanah/batuan tersebut.
Sedangkan faktor eksternal yang dapat memicu terjadinya gerakan tanah
terdiri dari
berbagai sebab yang kompleks seperti sudut kemiringan lereng, perubahan
kelembaban
tanah/batuan karena masuknya air hujan, tutupan lahan dan pola pengolahan
lahan, pengikisan oleh aliran air, ulah manusia seperti penggalian dan sebagainya.
B. Proses Terjadinya Tanah Longsor
Arsyad (1989) mengemukakan bahwa longsor terjadi sebagai akibat
meluncurnya suatu volume tanah diatas suatu lapisan agak kedap air yang jenuh
air. Lapisan yang terdiri dari tanah liat (mengandung kadar tanah liat) seteluh
jenuh air akan bertindak sebagai peluncur lonsoran akan terjadi jika terpenuhi 3
keadaan berikut:
1. Adanya lereng yang cukup curam sehingga massa tanah dapat bergerak atau
meluncur kebawah
2. Adanya lapisan dibawah permukaan massa tanah yang agak kedap air dan
lunak, yang akan menjadi bidang luncur
3. Adanya cukup air dalam tanah sehingga lapisan massa tanah tepat diatas
kedap air tersebut menjadi jenuh
Lapisan kedap air dapat berupa tanah liat atau mengandung kadar tanah liat
tinggi, atau dapat juga berupa lapisan batuan, seperti Napal liat (slay shale)
(Arsyad dalam Suripin, 2011:39).
1. Jatuhan (falls)
Jatuhan (falls) merupakan gerakan jatuh material pembentuk lereng
(tanah atau batuan) di udara dengan tanpa adanya interaksi antara bagian-
bagian material yang longsor. Jatuhan terjadi tanpa adanya bidang longsor dan
banyak terjadi pada lereng terjal atau tegak yang terdiri dari batuan yang
mempunyai bidang-bidang menerus (diskontinuitas). Jatuhan pada tanah
biasanya terjadi apabila material mudah tererosi terletak di atas tanah yang
lebih tahan erosi, contohnya di lapisan pasir bersih atau danau berada di atas
lapisan lempung.
2. Robohan (topples)
Robohan (topples) merupakan gerakan material roboh dan biasanya
terjadi pada lereng batuan yang sangat terjal sampai tegak yang mempunyai
bidang-bidang ketidakmenerusan yang relatif vertikal. Tipe gerakan hampir
sama dengan jatuhan, hanya gerakan batuan longsor merupakan mengguling
hingga roboh yang berakibat batuan lepas dari permukaan lerengnya. Faktor
utama yang menyebabkan robohan yaitu air yang mengisi retakan.
3. Longsoran (slides)
Longsoran (slidses) merupakan gerakan material pembentuk lereng yang
diakibatkan oleh terjadinya kegagalan geser, di sepanjang satu atau lebih
bidang longsor. Massa tanah yang bergerak bisa menyatu atau terpecah-pecah.
Perpindahan Material total sebelum longsoran bergantung pada besarnya
regangan untuk mencapai kuat geser puncaknya dan pada tebal zona
longsornya. Perpindahan total lebih kecil pada lempeng kaku overconsolidated.
Zaruba dan Menci (1969) dalam (Hary C Hardiyatmo, 2006:19).
4. Sebaran (spread)
Sebaran yang termasuk longsoran translasional disebut sebaran lateral
(lateral spreading) merupakan kombinasi dari meluasnya massa tanah dan
turunnya massa batuan terpecah- pecah ke dalam material lunak di bawahnya
(Cruden dan Varnes, 1992 dalam (Hary C Hardiyatmo, 2006:27). Longsoran
tipe sebaran lateral terjadi pada saat hujan lebat di Algeria, berupa blok-blok
batu gamping (limestone) yang melesak ke dalam lapisan marl yang berbeda di
bawahnya. Lapisan marl ini menjadi lemah oleh pengaruh pelapukan (Drouhin
etal, 1948 dalam Hary C Hardiyatmo, 2006:27)
5. Aliran (flows)
Aliran (flows) merupakan gerakan hancuran material ke bawah lereng
dan mengalir seperti cairan kental. Aliran sering terjadi dalam bidang geser
relatif sempit. Material yang terbawa oleh aliran dapat terdiri dari berbagai
macam partikel tanah (termasuk batu-batu besar), kayu-kayuan, rating dan
lain-lain.