Zakiyatul FS 2025201005
Zakiyatul FS 2025201005
SKRIPSI
1
i
SKRIPSI
i
ii
PENGESAHAN
Mengesahkan
ii
iii
Telah diuji
Pada tanggal 23 November 2021
TIM PENGUJI
iii
iv
PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Ika Yuni Susanti, S.Si.T., S.KM., M.P.H. Dhonna Anggreni, S.KM., M.Kes.
iv
v
NIM : 2025201005
Angkatan :1
Jenjang : S1
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
saya yang berjudul “ Hubungan Pijat Bayi Dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 6 – 11 Bulan di
Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima
Peneliti
v
vi
MOTTO
Memberikan Kebaikan”.
“Ingatlah Kehidupan Kampus Dengan Terus Mengasah. Jangan Habiskan Waktumu Untuk
Berkeluh Kesah”.
PERSEMBAHAN
terselesaikan. Shalawat serta salam saya haturkan kepada Nabi besar Muhammad
S.A.W. dengan penuh kecintaan dan keikhlasan saya persembahkan skripsi ini
hariku dan kebersamaan kita selama kuliah ini, kenangan itu tidak akan pernah
saya lupakan. Mari kita lanjutkan perjuangan kita di luar sana. Jaga nama baik
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah serta InayahNya sehingga dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini dengan judul
“Hubungan Pijat Bayi Dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 6 – 11 Bulan Di Hafimah SPA
Sungonlegowo Kec. Bungah Kab. Gersik”, Sebagai persyaratan akademik untuk
menyelesaikan Program Studi S1 Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
Mojokerto.
Penulis tidak lepas dari berbagai pihak yang membantu baik materi, moral maupun
spiritual. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Henry Sudiyanto, S.Kp., M.Kes. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Majapahit Mojokerto.
2. Zulfa Rufaida, S.Keb., Bd., M.Sc. Selaku Ketua Studi S1 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Majapahit Mojokerto.
3. Sari Priyanti, S.Si.T., S,KM., M.Kes. Selaku Dosen Wali S1 Kebidanan.
4. Ika Yuni Susanti, S.Si.T., S,KM., M.Kes. Selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan sehingga Proposal ini dapat terselesaikan.
5. Dhonna Anggreni, S.KM., M.Kes. Selaku Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan sehingga Proposal ini dapat terselesaikan.
6. Farida Yuliani, S.ST., S.KM., M.Kes. Selaku Penguji Utama yang telah memberikan
kesempatan menyusun Proposal ini.
7. Semua Dosen dan Staf S1 Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto.
8. Ismiatin Naimah, Amd. Keb. Telah memberikan izin untuk melakukan penyusunan
Proposal di Hafimah SPA.
9. Bapak Bambang Bagus Kuncoro, ibu Syafa’ah selaku orang tua yang selalu memberi
panutan dan dukungan terbesar dalam perjalanan hidup penulis.
10. Teman yang selalu memberi suatu pembelajaran tentang arti sebuah persahabatan dan
semua pihak yang telah membantu dalam studi kasus ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala amal yang telah diberikan dan
semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi diri kami sendiri maupun pihak lain yang
memanfaatkan.
Lamongan, 2021
Penulis
vii
viii
ABSTRAK
Masa bayi merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga perlu
perhatian khusus. Salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi adalah tidur
dan istirahat. Kebutuhan tidur tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas saja namun juga
kualitasnya. Pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat dicapai secara optimal dengan kualitas
tidur yang baik.
Desain penelitian ini adalah Pre Eksperimental Design dengan rancangan One Group Pretest
Posttest dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling, subyek
dalam penelitian ini adalah bayi yang berusia 6 – 11 bulan sebanyak 15 bayi dengan jumlah
populasi 25 bayi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2022.
Hasil penelitian bahwa kualitas tidur bayi usia 6 – 11 bulan sebelum dilakukan pijat bayi
hampir dari setengahnya cukup sebanyak 6 responden (40%). Sedangkan pengaruh kualitas
tidur bayi usia 6 – 11 bulan setelah dilakukan pijat bayi sebagian besar dari responden Baik
dan Cukup sebanyak 14 responden (93.4%).
Berdasarkan perhitungan uji statistik Paired Simple T Test dengan bantuan program SPSS 22
pada taraf kesalahan 5% dilakukan perhitungan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
antara variabel yaitu variabel bebas dan variabel terkait. Hasil dari perhitungan p value adalah
sebesar 0,002 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Hubungan pijat bayi dapat meningkatkan kualitas tidur bayi dengan ciri-ciri dapat mudah
tertidur dimalam hari, bugar saat bangun tidur pada pagi hari, bayi tidak gampang bangun saat
tidur malam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara pijat bayi
preetest dengan posttest yang artinya terdapat hubungan pijat bayi dengan kualitas tidur bayi
usia 6 – 11 bulan Di Hafimah SPA. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
mengembangkan penelitian yang sehubungan dengan Hubungan Pijat Bayi Dengan Kualitas
Tidur Bayi Usia 6 – 11 Bulan di Hafimah SPA Sungonlegowo Kec. Bungah Kab. Gersik hasil
dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya sehingga peneliti
dalam bidang kebidanan dapat mengembangkannya lebih lanjut.
Kata kunci : Pijat bayi, Kualitas tidur, bayi usia 6-11 bulan
viii
ix
ABSTRACT
Infancy is a golden period for the growth and development of children so it needs special
attention. One of the factors that affect the baby's growth and development is sleep and rest.
Sleep needs are not only seen from the aspect of quantity but also quality. Infant growth and
development can be achieved optimally with good quality sleep.
The design of this research is Pre Experimental Design with One Group Pretest Posttest design
with sampling using Simple Random Sampling technique, the subjects in this study were
infants aged 6-11 months as many as 15 infants with a population of 25 infants. This research
was conducted in January 2022.
The results showed that the sleep quality of babies aged 6-11 months before massage was
almost half enough for 6 respondents (40%). While the effect of sleep quality on babies aged 6-
11 months after baby massage is mostly good and enough respondents as many as 14
respondents (93.4%).
Based on the calculation of the Paired Simple T Test statistical test with the help of the SPSS
22 program at an error level of 5%, calculations were carried out to determine whether there
was an influence between variables, namely independent variables and related variables. The
result of the calculation of p value is 0.002 < 0.05, then H0 is rejected and H1 is accepted.
The relationship between baby massage can improve the quality of baby's sleep with the
characteristics of being able to fall asleep easily at night, be fit when waking up in the morning,
babies are not easy to wake up at night. So it can be concluded that there is an average
difference between pretest and posttest baby massage, which means that there is a relationship
between baby massage and sleep quality for babies aged 6-11 months at Hafimah SPA. For
further researchers, it is hoped that they can develop research related to the relationship
between baby massage and sleep quality for babies aged 6-11 months at Hafimah SPA
Sungonlegowo Kec. Bungah Kab. The results of this research can be used as a basis for further
research so that researchers in the field of midwifery can develop it further.
ix
x
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
xi
Gambar 2.25 Punggung tangan ..................................................................... 32
DAFTAR TABEL
Tabel 4.8 Hubungan Pijat Bayi Dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 6 – 11
Bulan...........................................................................................
xiii
xiv
Daftar Lambang
% : Persentase
> :Lebih dari
< : Kurang dari
ρ : Tingkat signifikasi
α : Tingkat kemaknaan
/ : Atau
- : Sampai dengan
= : Sama dengan
≥ : Lebih dari sama dengan
≤ : Kurang dari sama dengan
Daftar Singkatan
ASI : Air Susu Ibu
SPA : Solus Per Aqua
WHO : World Health Organization
IgM : Immunoglobulin M
IgG : Immunoglobulin G
SOP : Standart Oprasional Prosedur
EEG : Electro Encephalogram
H1 : Hipotesa Alternatif
H0 : Hipotesa Nol
HIV : Human Immunodeficiency Virus
REM : Rapid Eye Movement
N – REM : Non – Rapid Eye Movement
SPSS : Statistical Product And Service Solution
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
anak sehingga perlu perhatian khusus. Salah satu faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang bayi adalah tidur dan istirahat. Kebutuhan tidur tidak hanya
dilihat dari aspek kuantitas saja namun juga kualitasnya. Pertumbuhan dan
perkembangan bayi dapat dicapai secara optimal dengan kualitas tidur yang baik
(Widyanti, 2008). Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tidur bayi baik
dalam diri ataupun dari luar bayi itu sendiri diantaranya faktor : lingkungan,
nutrisi, kondisi fisik, dan penyakit, jika tidak ditangani dengan serius akan
membuat bayi kekurangan tidur yang akan berdampak buruk terhadap fisik,
Berdasarkan Data WHO tahun 2012 tercatat sekitar 33% bayi mengalami
Center menyatakan masalah tidur pada bayi tidak selalu hilang pada saat mereka
dewasa. Di Indonesia masih banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu
sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam
hari. Lebih dari 72% orang tua menganggap gangguan tidur pada bayi bukan
suatu masalah, hal tersebut diungkapkan oleh sebuah penelitian pada tahun 2004
Medan. Palembang, dan Batam) (Anita, 2019). Menurut Sekartini 2010, yang
2
dengan jumlah responden 385 orang, diperoleh data 51,3% bayi mengalami
gangguan tidur, 42% jam tidur malamnya kurang dari 9 jam, terbangun malam
hari lebih dari tiga kali dan lama terbangun pada malam hari lebih dari satu jam.
Jumlah bayi di Jawa Timur sebanyak 572.634 kelahiran hidup (Profil Kesehatan
otak, pada 20 anak yang dilakukan pemijatan selama 2 x 15 menit dalam jangka
kebutuhan tidurnya harus benar – benar terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk
mengalami gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya kurang dari 9 jam,
terbangun lebih dari 3 kali dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam. Selama tidur
bayi terlihat selalu rewel, menangis dan sulit jatuh tidur kembali. Bila hal
tersebut sering terjadi pada kebiasaan tidur bayi, maka akan sangat
proses penyembuhan lambat dan daya tahan tubuh menurun. Sedangkan dampak
nutrisi, dan penyakit. Bayi usia 3 bulan keatas, sudah mulai banyak beraktivitas
bayi sering terbangun dan akan beberapa kali terjaga ketika malam hari,
sehingga pijat bayi diperlukan untuk membantu bayi kembali tidur (Suryati,
Dkk, 2019).
pertumbuhan bayi. Bayi dengan kualitas tidur yang baik akan memiliki
perkembangan yang baik pula, biasanya bayi yang aktif dan tumbuh normal
mempunyai waktu tidur yang baik. Membiasakan bayi tidur siang yang cukup
akan meningkatkan kecerdasan otak bayi, tetapi perlu diperhatikan juga jangan
membiasakan bayi tidur pada sore hari karena kebanyakan bayi akan rewel pada
malam hari.
Saat ini berbagai terapi untuk mengatasi masalah tidur bayi sudah banyak
contoh terapi non farmakologis adalah dengan terapi pijat bayi. Pijat bayi adalah
gerakan usapan lambat dan lembut pada seluruh tubuh bayi yang dimulai dari
kaki, perut, dada, wajah, tangan dan punggung bayi. Pijat bayi disebut juga
4
sebagai Stimulus Touch atau terapi sentuh atau rangsangan raba ( taktil ) yang
bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf otot, dan sistem pernafasan
serta melancarkan sirkulasi darah. Dikatakan terapi sentuh karena melalui pijat
bayi inilah akan terjadi komunikasi yang aman dan nyaman antara ibu dan buah
hatinya. Sebenarnya pijat bayi ini sudah dikenal oleh berbagai bangsa dan
kebudayaan didunia ini sejak berabad – abad lalu. Pijat bayi berkembang dalam
berbagai bentuk jenis gerakan, terapi dan tujuan. Pijat bayi memiliki efek
tubuh, dan kaki. Selain sebagai salah satu terapi yang banyak memberikan
manfaat, pijat bayi ini juga merupakan salah satu cara pengungkapan kasih
sayang antara orang tua dan anak, melalui sentuhan pada kulit yang berdampak
luar biasa pada perkembangan fisik, emosi, dan tumbuh kembang anak
(Sukmawati, 2020).
mengetahuai Hubungan Antara Pijat Bayi dengan kualitas tidur bayi usia 6 –
B. Rumusan Masalah
penelitian “ Apakah Ada Hubungan Pijat Bayi Dengan Kualitas Tidur Bayi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
5
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Masalah Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber kajian untuk
penelitian selanjutnya.
2. Masalah Praktis
a. Bagi Institusi
b. Bagi Bidan
6
c. Bagi Peneliti
A. Landasan Teori
Pijat bayi biasa disebut dengan Stimulus Touch. Pijat bayi dapat
diartikan sebagai sentuhan komunikasi yang nyaman antara ibu dan bayi.
pijat bayi sudah dikenal sejak berabad – abad yang lalu, pada berbagai
bangsa dan kebudayaan, dengan berbagai bentuk terapi dan tujuan. Pijat
dengan anak melalui sentuhan kulit yang berdampak luar biasa (Roesli,
2012).
belum banyak diketahui. Namun, saat ini para pakar sudah mempunyai
Roesli (2012) mengurai sangat rinci efek pijat bayi terhadap fungsi
7
8
limfa. Pijatan memberikan efek pelebaran pada vena dan kapiler serta
melalui vena. Efek ini akan menimbulkan rasa segar karena akan
tempat yang dipijat dari zat racun sehingga efek jangka panjang pada
2) Sistem Limfatik
3) Kulit
darah limfe dan ujung – ujung dari saraf, yang akan berpengaruh pada
otot dan pori – pori akan terbuka. Membukanya pori – pori akan
tubuh.
4) Sistem Otot
Pada saat latihan posisi otot hanya memanjang, selama pijat posisi
5) Sistem Saraf
baik, sehingga bayi akan merasa cepat lapar dan akan menyusu lebih
aktif dan sering. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat
meningkat lebih banyak dari pada yang tidak dipijat. Hal ini akan
Menurut Husada (2013), manfaat pijat bayi untuk bayi dan ibu adalah
sebagai berikut :
Bayi yang mendapat pijatan secara teratur akan lebih rileks dan
imunitas tubuh bayi lebih baik. Selain fisik, pijat juga sangat
anatara anak dan orang tua. Unsur utama pijat bayi adalah sentuhan
baik. Bayi menjadi cepat lapar karena itu lebih sering menyusu sehingga
bayi prematur tidur hingga 90% dalam satu hari penuh. Melatonin,
hormon yang ada secara natural yang dilepaskan pada waktu malam dan
neuroimunologis.
Pijat bayi dapat menyebabkan bayi lebih rileks dan dapat beristirahat
dengan efektif, hal ini berdampak positif ketika bayi bangun dan
sel pembunuh alami (Natural Killer Cells). Hal ini dibuktikan pada
penderita HIV yang dipijat sebanyak 5 kali dalam seminggu selama satu
tubuh. Bayi lebih sigap dan lincah dalam menanggapi apa yang
dihadapinya.
sel yang akan dituju. Pengangkutan oksigen ini penting agar sel – sel
13
aliran nutrisi ke seluruh sel. Nutrisi ini penting agar sel – sel dapat
ke otaknya. Salah satu zat penting yang dibawah oleh darah adalah
oksigen. Ketika suplai oksigen untuk otak bayi tidak lancar maka fungsi
otak untuk berfikir dan konsentrasi akan terganggu. Semakin baik aliran
Ada dua istilah terkait ikatan antara anak dan orang tua, yaitu
yang timbul pada diri orang tua terhadap bayinya. Sedangkan attachment
Ada dua pola utama pembentukan keterikatan anatara bayi dan ibu,
attachmment, anak memiliki rasa aman setiap saat, karena yakin telah
memiliki kasih sayang dan perlindungan dari orang tua. Ikatan ini lebih
gelisah karena kurang aman, kurang yakin bahwa dia dicintai, dan
kurang mendapat perlindungan dari orang tua. Ikatan seperti ini bisa
bonding yang baik, yang muncul jika bayi diberi sentuhan, belaian, dan
3. Waktu Pemijatan
lebih besar. Apabila pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak
a. Pagi hari
Pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi, sebab sisa – sisa
minyak pijat akan lebih mudah dibersihkan, selin itu pemijatan pada pagi
b. Malam hari
biasanya bayi akan santai dan mengantuk, hal ini berguna untuk
pencernaan, bahkan muntah. Hal ini terjadi karena lambung masih belum
4. Tempat pemijatan
Menurut Subakti dan Anggraini (2011) agar suasana menjadi tenang saat
b. Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit
bayi.
g. Baringkanlah bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut dan bersih
h. Siapkan handuk, popok, baju ganti dan minyak bayi (baby oil/lotion)
bayi melewati usia tiga bulan ketika fisik bayi tidak lagi terlalu lemahuntuk
dipijat. Namun, ada pula ahli lain menyarankan pemijatan dilakukan mulai
usai bayi beberapa minggu dengan alasan pijat dapat membantu bayi
melewati masa transisi dari dalam rahim ke dunia luar (Gelania, 2014).
Pijat bayi sebaiknya dilakukan secara rutin, minimal sebulan sekali. Bagi
para ibu yang memiliki waktu luang, kegiatan baby spa di rumah bahkan
melakukan pijat adalah pagi hari, pada saat anak dan orang tua siap untuk
memulai hari baru. Malam hari, sebelum tidur ini sangat baik untuk
17
membantu bayi tidur lebih nyenyak. Tindakan pijat bayi dikurangi seiring
dengan bertambahnya usia bayi. sejak usia enam bulan, pijat dua hari sekali
Tidak semua bayi di pijat dengan cara yang sama karena terdapat
tali pusat bayi lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di area perut.
7. Hal – hal yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan selama pemijatan
kasih sayang.
3) Sesering mungkin lumurkan minyak atau baby oil sebelum dan selama
pemijatan.
6) Tanggap dengan isyarat atau respon yang diberikan oleh bayi pada
saat pemijatan.
bersih (Roesli,2012).
kenyang.
yaitu :
19
a. Gerakan usapan
b. Gerakan remasan
bayi terlatih untuk berkontraksi dan relaksasi bila disertai dengan latihan
peregangan.
c. Gerakan kocokan
Sebab, bayi masih jarang berlatih dan bergerak seperti orang dewasa.
Ketika sekali atau dua kali bergerak, ototnya akan cepat tegang sehingga
jaringan otot yang lebih dalam, dengan tehnik ini aliran darah akan
meningkat dan pembuluh darah akan lebih lebar. Gerakan urut dan
lingkar bermanfaat untuk stimulus bagi otot dan saraf untuk lebih aktif.
20
memegang gelas).
b) Pijat paha bayi hingga tumit dan kaki dengan gerakan panjang
dan lembut.
Ulangi 2 – 3 kali.
a) Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara
bersamaan.
b) Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari pangkal
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian,
dimulai dari tumit kaki menuju jari – jari di seluruh telapak kaki.
telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih sayang lembut pada tiap
ujung jari.
22
mulai dari batas jari – jari ke arah tumit, kemudian ulangi lagi
bergantian.
paru – paru.
pangkal paha.
pergelangan kaki.
25
pangkal paha
c) Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha ke arah
Catatan: Hindari pemijatan pada tulang rusuk atau ujung tulang rusuk.
1) Mengayuh sepedah
dan kiri.
26
b) Tangan yang lainnya memijat perut bayi dari perut bagian atas
a) Letakkan kedua ibu jari dari samping kanan dan kiri pusar bayi.
b) Gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan dan kiri.
a) Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai
gambar matahari).
a) “I” pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah
“I”.
dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah.
28
a) Letakkan ujung jari – jari satu tangan pada perut bayi bagian
kanan.
b) Gerakkan jari – jari pada perut bayi dari bagian kanan ke bagian
1) Jantung besar
hati.
tengah dada/ulu hati ke arah bahu kanan dan kembali ke ulu hati.
1) Memijat ketiak
sapi.
31
bersamaan.
Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak ke
pergelangan tangan.
Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan
a) Pijat lembut jari bayi satu per satu menuju ke arah ujung jari
b) Akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.
telunjuk.
a) Gerakan tangan kanan dan kiri anda secara bergantian mulai dari
pundak.
34
tangan.
b) Tekankan jari – jari dengan lembut mulai dari tengah dari keluar
lembaran buku.
35
b) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis
b) Tekankan ibu jari dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi
b) Tekankan dua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke
tersenyum.
2) Gerakan menyetrika
menyetrika punggung.
bayi.
punggung bayi.
bayi.
1) Relaksasi
a) Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi di atas
tubuh bayi. Setelah itu tarik kembali tangan dan kaki bayi ke
sebanyak 4 – 5 kali.
42
mata kaki kiri dalam. Setelah itu, kembalikan posisi kaki pada
posisi semula.
Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi dalam posisi kaki lurus,
1) Pengertian Tidur
tubuh yang terjadi pada waktu orang itu bangun. Jika kualitas tidurnya
bagus artinya fisiologi, dalam hal ini sel otak akan pulih kembali seperti
tapi juga sikapnya keesokan hari. Bayi yang tidur cukup tanpa sering
terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang rewel. Bayi dikatakan
44
mengalami gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya kurang dari 9
jam, terbangun lebih dari 3 kali dan lama terbangun lebih dari 1 jam.
Selama tidur bayi terlihat selalu rewel, menangis dan sulit tidur kembali.
mempengaruhi bagaimana orang bisa menjadi sakit. Ciri – ciri bayi cukup
tidur yaitu, bayi akan dapat jatuh tertidur dengan mudah di malam hari,
bugar saat bagun tidur, tidak rewel, dan tidak memerlukan tidur siang yang
Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk dapat
yang tidur cukup tanpa terbangun lebih bugar dan tidak gampang rewel
Bagi bayi, tidur memiliki fungsi lebih dominan. Selama fase bayi,
sebagainya. Otak bayi tumbuh tiga kali lipat dari keadaan saat lahir atau
80% dari otak orang dewasa di tahun pertamanya. Kondisi ini hanya
terjadi satu kali saja seumur hidup. Tidur memegang peranan penting
dalam meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap infeksi. Jika tidurnya
sampai terganggu, kadar sel darah putih dalam tubuh akan menurun dan
efektivitas sistem daya tahan tubuh bayi juga menurun. Sehingga bayi
mudah sakit dan pertumbuhan akan terganggu. Bayi yang tidurnya kurang
tidurnya cukup. Hal ini karena pada saat tidur pertumbuhan fisik bayi akan
terpacu dan berkaitan erat dengan pertambahan berat badan, tinggi badan,
Golongan usia dibagi menjadi 7 kategori berdasarkan rata – rata lama tidur
yang dibutuhkan.
46
1) Tahapan Tidur
Tahapan tidur pada anak dan orang dewasa ternyata terdapat pula
pada bayi baru lahir, yaitu tidur aktif atau REM (rapid eye movement)
dan tidur tenang atau non REM. Pada bayi normal, anak dan orang
dewasa mempunyai periode REM dan non REM yang berubah -ubah
dengan umur dan bertambah besarnya anak, maka jumlah tidur yang
non REM.
yang lengkap. Berikut tahapan siklus Non REM dan REM menurut
bangun baru jelas terlihat pada umur 3 – 4 bulan, yaitu proporsi tidur
lebih banyak pada malam hari. Pola tidur bayi pada usia enam bulan
sampai 20 menit, tidur bayi berubah tahapnya yaitu dari tahap 1 Non
berputar kembali. Setelah 1 atau 2 putaran tidur Non REM, REM mulai
timbul setelah 60 sampai 90 menit. Siklus tidur yang lebih sering muncul
pada bayi adalah tahap REM dan menghasilkan tidur yang lebih sering
muncul pada bayi adalah tahap REM dan menghasilkan tidur yang lebih
pendek sekitar 30% dari waktu tidur dihabiskan dalam siklus REM
(Ubaya, 2010).
a. Status Kesehatan
49
sehat (sakit) dan rasa nyeri, makan kebutuhan tidurnya akan tidak
b. Lingkungan
warna, suhu dan keadaan boksnya. Hindarkan juga suara berisik yang
pengusir nyamuk yang bisa membuat sesak untuk menghindari bayi dari
(Ubaya, 2010).
c. Aktivitas Fisik
Hal tersebut dapat terlihat bila bayi melakukan aktivitas sehari – hari
pijat bayi, senam bayi, dan renang bayi akan merangsang bayi agar lebih
jumlah jam tidur siang dan malam. Rendaman air hangat dengan
50
kombinasi aromaterapi serta hantaman air yang ditimbulkan dari air yang
relaksasi (Ubaya,2010).
d. Nutrisi
otak adalah terpenuhinya nutrisi dan kecukupan tidur bayi. ASI terbukti
protein utama pada whey protein yang merupakan protein halus dan
mudah dicerna, alfa protein kaya akan asam amino essensial yang sangat
mengatur pola tidur. Bayi yang sulit tidur atau sering terbangun dari
makan dan minum bayi sebelum tidur jika kebutuhan fisiknya dipenuhi
maka bayi tidak lagi sering terbangun di tengah malam. Yang perlu
malam hari sebaiknya dihentikan setelah gigi bayi muncul (usia 6 bulan
setelah masa ASI eksklusif). Sebagai gantinya berikan air putih jika
memang haus atau tenangkan bayi agar tidur kembali. Selain itu,
membuat kantong kemih kencang pada malam hari dan keadaan ini akan
B. Kerangka Konseptual
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang
satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti
(Notoatmodjo 2010).
Berdasarkan kerangka teori alur pikir dalam penelitian ini maka kerangka
Pijat Bayi
Faktor yang
mempengaruhi kualitas
tidur :
1. Status kesehatan Baik
2. Lingkungan Kualitas Tidur Bayi
3. Gaya hidup Usia 6 – 11 Bulan Cukup
4. Obat - obatan
Kurang
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
Gambar 2.46 Kerangka Konsep Hubungan Pijat Bayi Dengan Kualitas Tidur
Bayi Usia 6–11 Bulan.
BAB III
METODE PENELITIAN
group pretest posttest. Sampel terlebih dahulu diberi pretest (tes awal) sebelum
diberikan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan maka diberi posttest (tes
terakhir). Penelitian ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
yaitu menganalisa hubungan pijat bayi dengan kualitas tidur bayi usia 6 – 11
bulan.
Kerangka kerja dalam penelitian ini akan dijelaskan secara rinci pada gambar
52
53
3.1 yaitu kerangka kerja hubungan pijat bayi dengan kualitas tidur bayi usia 6 –
akhir.
Penyusunan Proposal Penelitian
Rancangan penelitian
Pre Eksperimental Design dengan
one group pretest posttest
Populasi
Semua bayi yang berusia 6 – 11 bulan di Hafimah SPA
Sungonlegowo Kec. Bungah Kab. Gersik
Sampling
Simple Random Sampling
Sampel
Sebagian bayi yang berusia 6 – 11 bulan di Hafimah SPA
Sungonlegowo Kec. Bungah Kab. Gersik
Instrumen
Kuisoner
Pengelolahan
Editing, scoring, coding Tabulating
Analisis Data
Uji Paired T-Test
54
Penyusunan Laporan
Akhir
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Hubungan Pijat Bayi Dengan Kualitas Tidur
Bayi Usia 6 – 11 Bulan di Hafimah SPA Sungonlegowo
Kec. Bungah Kab. Gersik.
C. Hipotesis Penelitian
Dari kajian di atas tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini dapat
H1 : Ada hubungan pijat bayi dengan kualitas tidur bayi usia 6 – 11 bulan di
H0 : Tidak ada hubungan pijat bayi dengan kualitas tidur bayi usia 6 – 11 bulan
D. Variabel Penelitian
1. Jenis Variabel
pijat bayi.
2. Definisi Oprasional
fenomena.
Tabel 3.1 Definisi Oprasional Hubungan Pijat Bayi dengan Kualitas Tidur
Bayi Usia 6 – 11 Bulan di Hafimah SPA Sungonlegowo Kec.
Bungah Kab. Gersik.
Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor
Oprasional Ukur
Variabel Terapi Dilakukan Ceklist Nomina
Independent sentuhan Pijat Bayi l
baby yang
massage dilakukan
lebih
mendekati
usapan-
usapan halus
atau
rangsangan
raba (taktil)
yang
dilakukan
dipermukaan
kulit (Roesli,
2012).
Variabel Kualitas 1. Kualitas Lembar Ordinal Skor ya 1 dan
Dependent : tidur dapat tidur baik tidak 0, skor
Kualitas digambarkan (Bayi yang Kuisoner ya 0 dan tidak
Tidur Bayi dengan lama Tidurnya ≥ 1 Kriteria :
1. Baik (76-
Usia 6 – 11 waktu tidur jam 9
100%)
Bulan dan keluhan- malam,
2. Cukup (56-
keluhan yang tidak
75%)
dirasakan bangun ≥ 3
3. Kurang (<
saat tidur kali dan
56%)
ataupun tertidur
(Nursalam,
56
E. Populasi
(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai
F. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian bayi yang berusia 6 – 11 bulan di
Hafimah SPA Sungonlegowo Kec. Bungah Kab. Gersik. Jumlah sampel yang
Kriteria sampel atau subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri – ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
2. Kriteria eksklusi
58
Kriteria eksklusi adalah ciri – ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil
I. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk variabel independen yaitu
pijat bayi menggunakan ceklist teknik pijat bayi sedangkan untuk kualitas tidur
pedoman didalam observasi yang berisi aspek – aspek yang dapat diamati,
observasi atau pengamatan memberi tanda centang atau cek untuk menentukan
ada atau tidaknya tindakan pada pedoman pijat bayi. Kuesioner yaitu sejumlah
dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal – hal yang responden ketahui.
digunakan berupa pertanyaan dan sudah dilakukan uji validitas oleh peneliti
sebelumnya.
1. Pengelolahan Data
59
memperoleh penyajian data dan kesimpulan yang baik, data yang diperoleh
a) Editing
b) Scoring
Scoring yang dilakukan saat entry data adalah kegiatan melakukan data
bayi.
c) Coding
60
1) Data umum
(a) Reponden
Reponden 1 =1
Responden 2 = 2
Responden n = n
6 – 7 bulan =1
8 – 9 bulan =2
10 – 11 bulan = 3
Laki – laki =1
Perempuan =2
Sakit = 1
Sehat = 2
2) Data Khusus
61
Baik =3
Cukup =2
Kurang =1
3) Tabulating
100% = Seluruhnya
2010).
2. Analisa Data
a. Analisa Univariate
62
penelitian ini yaitu pijat bayi dan kualitas tidur bayi usia 6 - 11 bulan.
rumus :
f
p = x 100
N
Keterangan :
P : Nilai yang didapat
F : Skor yang didapat
N : Skor maksimal
Kriteria :
Baik (76-100%)
Cukup (56-75%)
Kurang (< 56%)
(Nursalam, 2013).
b. Analisa Bivariate
Paired T-Test dengan Software SPSS, dimana <= 0,005 maka ada
= 0,005 maka tidak ada hubungan pijat bayi dengan kualitas tidur bayi
Gersik.
K. Etika Penelitian
Tujuan Informed Consent agar subyek mengerti maksud dan tujuan peneliti
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
peneliti hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset
(Hidayat, 2014).
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kec. Bungah Kab. Gersik”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari
Bungah Kabupaten Gersik. Pada penelitian ini jumlah sampel 15 bayi usia
yaitu data umum dan khusus. Data umum menyajikan umur, jenis kelamin,
Pijat Bayi Dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 6-11 Bulan di Hafimah SPA
A. Hasil Penelitian
2. Data Umum
66
usia bayi dan status kesehatan bayi, pernah mendapatkan pijat bayi
usia 6-7 bulan, 8-9 bulan, dan 10-11 bulan, yang dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
menjadi 2 yaitu sehat dan sakit yang dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
menjadi 2 yaitu laki – laki dan perempuan, yang dapat dilihat pada
Tot 15 100,
al 0
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagaian besar dari
(53,4%).
3. Data Khusus
a
n
g
T 1 100.0
o 5
ta
l
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa kualitas tidur bayi usia 6
T 1 100.0
o 5
ta
l
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pengaruh kualitas
%).
Tabel 4.6 Nilai Deskriptif Hubungan Pijat Bayi terhadap kualitas tidur
bayi usia 6 – 11 bulan di Hafimah SPA Desa Sungonlegowo, Kec
Bungah, Kab Gersik Pada Bulan Januari – Mei 2022
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pree test 4,93 15 1,100 ,284
Post test 5,87 15 ,516 ,133
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan nilai rata-rata pijat bayi pada preetest
4,93 < posttest 5,87, maka artinya secara deskriptif ada perbedaan rata-rata
Tabel 4.7 Nilai Korelasi Hubungan Pijat Bayi Dengan Kualitas Tidur
Bayi Usia 6 – 11 Bulan Di Hafimah SPA Desa Sungonlegowo Kec.
Bungah Kab. Gersik
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pree test & Post test 15 ,486 ,066
variabel yaitu variabel bebas dan variabel terkait. Hasil dari perhitungan p
value adalah sebesar 0,002 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara pijat bayi
preetest dengan posttest yang artinya terdapat hubungan pijat bayi dengan
B. Pembahasan
dilakukannya pijat bayi terdapat 6 soal. Kualitas tidur bayi usia 6 – 11 bulan
sebelum dilakukan pijat bayi didukung oleh cukupnya hasil pada kuesioner
bayi terlihat lemas dan menangis saat bangun dipagi hari ? “ dengan 7
Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk dapat
Menurut pendapat peneliti kualitas tidur yang kurang pada bayi bisa
membuat daya tahan tubuh rendah, anak mudah menangis, rewel dan bisa
perkembangan fisik, tapi juga sikapnya keesokan hari. Bayi yang tidur cukup
tanpa sering terbangun akan lebih bugar dan tidak gampang rewel. Bayi
dikatakan mengalami gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya kurang
dari 9 jam, terbangun lebih dari 3 kali dan lama terbangunnya lebih dari 1
jam. Selama tidur bayi terlihat selalu rewel, menangis dan sulit tidur
kembali.
Menurut peneliti pada usia 6-11 bulan dimana keadaan fisik bayi
11 bulan adalah saat yang baik untuk mengatur pola tidurnya, mengingat
tabulasi silang antara status kesehatan bayi dan Kualitas Tidur sebelum
di lakukan pemijatan hampir dari setengah nya usia 8-9 Bulan sejumlah 6
responden (40%).
beri MP-Asi atau makanan tambahan maka kebutuhan nutrisi bayi akan
terpenuhi sehingga bayi akan tertidur nyenyak dan kondisi fisik yang
sehat atau sedang tidak sakit, karena bayi dengan kondisi yang tidak
sehat akan memperburuk keadaan bayi tersebut jika dilakukan pijat bayi.
Berdasarkan tabel 4.5 Menunjukkan bahwa sebagian besar kualitas tidur bayi
Usia 6-11 bulan setelah dilakukan pijat bayi mengalami kualitas tidur baik
kualitas tidur bayi setelah dilakukan pijat bayi terdapat 6 soal. Kualitas tidur
bayi usia 6-11 bulan setelah dilakukan pijat bayi didukung tingginya hasil
74
pada kuesioner yang terdapat pada item soal nomor 5 merupakan pernyataan
positif yaitu Apakah bayi terlihat lemas dan menangis saat bangun dipagi
“Tidak”.
jam perhari. Tidur tipe III diharapkan adalaha tertidur cukup pulas,
rileks sekali, tonus otot lenyap sama sekali pasca dilakukan tindakan
pijat bayi diharapkan ke tipe tidur tahap IV. Cirinya adalah tidur paling
waktu yang lama begitu pemijatan usai dilakukan. Selain lama, bayi
nampak tidur terlelap dan tidak rewel seperti sebelumnya, hal ini
tidur, maka saat bangun akan menjadi bugar sehingga menjadi faktor
berkurang, selain itu juga hal ini dibuktikan pada penelitian yang
memiliki kualitas tidur baik. Oleh karena itu kebutuhan tidur pada bayi
tabulasi silang antara status kesehatan bayi dengan kualitas tidur bayi
usia 6-11 bulan menunjukkan bahwa sebagian besar dari bayi usia 6-11
sehingga bayi dengan refleks akan tidur dengan nyenyak dan bayi tidak
mudah sakit karena tidur cukup lama sehingga bayi tidak mudah
usia 6-11 bulan sebelum dilakukan pijat bayi hampir dari setengahnya
usia 6-11 bulan setelah dilakukan pijat bayi sebagian besar dari
Berdasarkan data di atas dan menurut hasil uji statistik Uji Paired T-Test
rendah standart signifikan dari 0,05 atau (p <), maka data Ho ditolak
Gresik.
Pijat bayi merupakan salah satu jenis stimulasi yang akan merangsang
bayi menjadi tenang dan tidurnya nyenyak. Sentuhan lembut pada bayi
merupakan sarana ikatan yang indah antara bayi dan orang tuanya. Bayi
yang dipijat selama kurang lebih 15 menit akan merasa lebih rileks,
tidur bayi dengan ciri – ciri dapat mudah tertidur dimalam hari, bugar
saat bangun tidur pada pagi hari, bayi tidak gampang bangun saat tidur
malam.
kualitas tidur bayi sebelum dilakukan pijat 53,1% sedangkan bayi yang
menunjukan bahwa nilai signifikan p value = 0,001 < (0,05), hal ini
Jombang.
berjudul pengaruh baby massage terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12
bahwa nilai signifikan p value= 0,000 < (0,05), hal ini dapat
Kabupaten Jombang.
79
BAB 5
A. Simpulan
1. Kualitas tidur bayi usia 6-11 bulan sebelum dilakukan pijat bayi
2. Kualitas tidur bayi usia 6-11 bulan sesudah dilakukan pijat bayi
sebagian besar kualitas tidur adalah Baik (46,7%) dan cukup (46,7%).
3. Ada Hubungan pijat bayi dengan Kualitas tidur bayi usia 6-11 bulan di
B. Saran
1. Bagi Institusi
Usia 6-11 Bulan serta dapat memasukkan materi tentang terapi non
2. Bagi Responden
serta mengerti langkah – langkah dalam pelaksanaan pijat bayi dan bisa
melakukan pijat bayi di rumah secara rutin pada Pagi hari dan Malam
Kab. Gersik hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar
xiii
Notoadmojo, S. 2010. “Metodologi Penelitian Kesehatan”. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nursalam, 2013. “Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan :
Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian”. Jakarta : Salemba Medika.
Permata, A. (2017). “Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Lama Tidur
Malam Pada Bayi 3 – 6 Bulan”. Jurnal Kesehatan Al – Irsyad. Vol. 5,
No. 2
Potter dan Perry, 2010. “Kualitas Tidur Bayi”.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk.pdf. Diakses 10/11/2021.
Prodi DIII Kebidanan Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya, 2013. “Modul
Pijat Bayi”.
Profil Dinas Kesehatan Kota Gresik, 2019. “Data Bayi Usia 0 – 10 Bulan”.
Didapatkan 02/11/2021
Profil Kesehatan Jawa Timur, 2016. “ Data Bayi Usia 0 – 11 Bulan”. Didapatkan
13/11/2021.
Riksani, Ria. 2012. “Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi”. Jakarta : Dunia Sehat.
Roesli, 2012. “Pedoman Pijat Bayi”. Jakarta : Puspa Swara.
Saputra, 2009. “Kualitas Tidur Bayi”. http://ojs.unud.ac.id/index.php. Diakses
10/11/2021
Sekartini, 2010. “Data Masalah Gangguan Tidur Bayi”. Universitas Udayana.
Subakti, A. 2011. “Manfaat Pijat Bayi dan Balita. Jakarta : Wahyu Media.
Ubaya, R.L. 2010. “Analisis Pijat Bayi dengan Kwalitas Tidur Bayi Umur 6-
12 Bulan di Desa Kertosari Kecamatan Singosari Kabupaten Kendal
Undergraduate Thesis”. Semanrang: Program Sarjana Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang.
Widiyanti, M. Dkk. (2008). “Hubungan Pijat Bayi Dengan Pola Tidur Bayi Usia 3
– 6 Bulan Di Bidan Praktek Swasta”. http://ojs.unud.ac.id/index.php.
Diakses 10/11/2021
Lampiran 2
BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) ISMIATIN
NAIMAH Amd.Keb
JIn. Masjid Jami' Sungonlegowo Kec.
Bungah Kab Gersik
SURAT KETERANGAN
Lamongan,
Responden
(..............)
Lampiran 5 Permohonan Responden
SURAT PERMOHONAN CALON RESPONDEN
Di Tempat.
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi S1
Kebidanan Stikes Majapahit Mojokerto:
Nama : Zakiyatul Fikriyah Sari
Nim : 2025201005
Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan Judul: “Hubungan Pijat Bayi
Dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 6-11 Bulan (Di Hafimah SPA Sungonlegowo
Kec. Bungah Kab. Gersik).”
Adapun dari tujuan ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pijat Bayi
Dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 6-11 Bulan.
Penelitian ini tidak berbahaya dan tidak merugikan bayi dan ibu bayi
sebagai reponden. Kerahasian semua informasi yang telah diberikan akan dijaga
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Jika bayi dan ibu bayi
tidak bersedia menjadi responden, maka diperbolehkan untuk tidak ikut
berpartisipasi dalam penelitian ini dan apabila selama pengambilan data
terdapat hal-hal yang tidak diinginkan, maka bayi dan ibu bayi berhak
mengundurkan diri. Apabila ibu bayi menyetujuinya, maka kami mohon
kesediaanya untuk menandatangani lembar persetujuan untuk pelaksanaaan
penelitian ini. Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terimakasih.
Hormat Kami,
Judul Penelitian : Hubungan Pijat Bayi Dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 6 -
Saya mengerti, bahwa resiko yang terjadi kecil. Apabila ada proses
mengundurkan diri dari penelitian tanpa ada sanksi atau kehilangan hak.
pengolahan data. Bila sudah tidak digunakan dan hanya peneliti yang
Responden
(.........................................)
Lampiran 8 Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian
NO Kegiatan
Oktober November Desember Januari 2022 Februari 2022 Maret 2022
20201 2021 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi
Judul
2 Penyusunan
Proposal
3 Pendaftaran
Ujian
Proposal
4 Revisi
Proposal
5 Pelaksanaan
Penelitian
6 Konsultasi
Hasil
7 Pendaftaran
Ujian
Skripsi
8 Ujian
Skripsi
9 Revisi dan
Penjilidan
10 Penumpulan
Skripsi
Lampiran 7 Lembar Kuesioner
LEMBAR KUESIONER
Nama :
Alamat :
Hari /Tanggal :
Nomor Responden :
Petunjuk Pengisian
2. Usia Bayi
6-7 bulan
8-9 bulan
10-11 bulan
3. Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
4. Status Kesehatan
Sehat
Sakit
Sudah
Belum
B. DATA KHUSUS
No Pernyataan YA TIDAK
1 Apakah bayi tidur malam ≥ 9 jam ?
2 Apakah bayi tidur malam terbangun ≤ 3 kali ?
3 Apakah bayi terbangun lamanya ≤ 1 jam pada
malam hari ?
4 Apakah setelah pijat bayi terlihat selalu rewel,
menangis dan
sulit tidur kembali ?
5 Apakah bayi ibu sudah melakukan 2x pijat?
6 Apakah setelah di pijat bayi rewel saat akan tidur?
7 Apakah setelah dipijat bayi terlihat bugar dan
ceria saat bangun pagi?
Lampiran 9 Checklist
CHECKLIST PIJAT BAYI
1. Tujuan
2) Untuk merilekskan bayi
3) Membantu menstimulasi bayi
2. Kontra Indikasi
1) Jangan melakukan pada bayi yang suhu tubuhnya tinggi
2) Jangan dilakukan pada bayi yang sedang sakit
3) Jangan dilakukan pada bayi yang baru selesai makan
1. A.Sikap
c) Memberi salam dan perkenalan
pada ibu bayi
d) Menjelaskan tujuan dan prosedur
pijat bayi
e) Menyapa dan berkenalan dengan
bayi
f) Meminta izin kepada bayi untuk
melakukan pijat bayi
2.
Pijat Bayi
Persiapan
a) Cuci tangan.
b) Melepas semua pakaian bayi.
c) Menyelimuti dengan handuk dan
hanya membuka bagian tubuh yang
akan dipijat.
d) Menuangkan minyak pijat ke
tangan.
e) Menghangatkan tangan
(menggosok-gosokan tangan)
sambil memberi stimulasi ditelinga
kanan dan kiri bayi.
f) Meminta izin kepada bayi
(dilakukan dengan mengajak bayi
berkomunikasi sambil membelai
wajah dan kepala bayi).
b. Kaki
a. Perahan india
1) Peganglah kaki bayi pada
pangkal paha, seperti
memgang pemukul soft
ball atau posisi tangan C –
cups (seperti saat
memegang gelas).
2) Pijat paha bayi hingga
tumit dan kaki dengan
gerakan panjang dan
lembut.
3) Gerakkan tangan kebawah
secara bergantian, seperti
memeras susu. Mulai dari
paha sampai tumit
menggunakan kedua
tangan. Ulangi 2 – 3 kali.
b. Peras dan putar
a. Pegang kaki bayi pada
pangkal paha dengan
kedua tangan secara
bersamaan.
b. Peras dan putar kaki bayi
dengan lembut dimulai
dari pangkal paha ke arah
mata kaki.
c. Telapak Kaki
Urutlah telapak kaki bayi
dengan kedua ibu jari secara
bergantian, dimulai dari
tumit kaki menuju jari – jari
di seluruh telapak kaki.
d. Tarikan lembut jari
Pijatlah jari – jari satu
persatu dengan gerakan
memutar menjauhi telapak
kaki, diakhiri dengan tarikan
kasih sayang lembut pada
tiap ujung jari.
e. Gerakan peregangan
a. Dengan mempergunakan
sisi dari jari telunjuk, pijat
telapak kaki mulai dari
batas jari – jari ke arah
tumit, kemudian ulangi
lagi dari perbatasan jari ke
arah tumit.
b. Jari tangan lain
meregangkan dengan
lembut punggung kaki
pada daerah pangkal kaki
ke arah tumit.
a. Titik tekanan
Tekan tekanlah kedua ibu
jari secara bersamaan di
seluruh permukaan telapak
kaki dari arah tumit ke jari –
jari.
b. Punggung kaki
Dengan mempergunakan
kedua ibu jari secara
bergantian pijatlah punggung
kaki dari pergelangan kaki ke
arah jari – jari secara
bergantian.
c. Peras dan putar pergelangan
kaki
Buatlah gerakan seperti
memeras dengan
mempergunakan ibu jari dan
jari – jari lainnya di
pergelangan kaki bayi.
d. Perahan secara swedia
2) Peganglah pergelangan
kaki bayi
a. Mengayuh sepedah
Lakukan gerakan memijat
pada perut bayi seperti
mengayuh pedal sepedah,
dari atas kebawah perut,
bergantian dengan tangan
kanan dan kiri.
b. Mengayuh sepedah dengan
kaki diangkat
1) Angkat kedua kaki bayi
dengan salah satu tangan.
2) Tangan yang lainnya
memijat perut bayi dari
perut bagian atas sampai
ke jari – jari kaki.
c. Ibu jari kesamping
1) Letakkan kedua ibu jari
dari samping kanan dan
kiri pusar bayi.
2) Gerakkan kedua ibu jari
ke arah tepi perut kanan
dan kiri.
d. Bulan dan matahari
a. Buat lingkaran searah
jarum jam dengan jari
tangan kiri mulai dari
perut sebelah kanan
bawah (daerah usus
buntu) ke atas, kemudian
kembali ke daerah kanan
bawah (seolah
membentuk gambar
matahari).
b. Gunakan tangan kanan
untuk membuat gerakan
setengah lingkaran mulai
dari bagian kanan bawah
perut bayi sampai bagian
kiri perut bayi (seolah
membentuk gambar
bulan).
c. Lakukan kedua gerakan
ini bersama – sama.
Tangan kiri selalu
membuat bulatan penuh
(matahari), sedangkan
tangan kanan membuat
gerakan setengah
lingkaran (bulan).
e. Gerakan I Love You
1) “I” pijatlah perut bayi
mulai dari bagian kiri atas
ke bawah dengan
menggunakan jari – jari
tangan kanan membentuk
huruh “I”.
2) “LOVE” pijatlah perut
bayi membentuk huruf
“L” terbalik, mulai dari
kanan atas ke kiri atas,
kemudian dari kiri atas ke
kiri bawah.
3) “YOU” pijatlah perut bayi
membentuk huruf “U”
terbalik, mulai dari kanan
bawah (daerah usus
buntu) ke atas, kemudian
ke kiri, ke bawah, dan
berakhir di perut bawah.
f. Gelembung atau jari – jari
berjalan
1) Letakkan ujung jari – jari
satu tangan pada perut
bayi bagian kanan.
2) Gerakkan jari – jari pada
perut bayi dari bagian
kanan ke bagian kiri guna
mengeluarkan gelembung
– gelembung udara.
3. Pemijatan Daerah Dada
a. Jantung besar
a. Buatlah gerakan yang
menggambar jantung
dengan meletakkan ujung
– ujung jari kedua telapak
tangan di tengah dada
bayi/ulu hati.
b. Buat gerakan ke atas
sampai di bawah leher,
kemudian ke samping di
atas tulang selangkang,
lalu ke bawah membentuk
jantung dan kembali ke
ulu hati.
b. Kupu – kupu
1) Buatlah gerakan diagonal
seperti gambaran kupu –
kupu, dimulai dengan
tangan kanan membuat
gerakan memijat
menyilang dari tengah
dada/ulu hati ke arah bahu
kanan dan kembali ke ulu
hati.
2) Gerakan tangan kiri ke
bahu kiri dan kembali ke
ulu hati.
4. Pemijatan Daerah Tangan
a. Memijat ketiak
Buatlah gerakan memijat
pada daerah ketiak dari atas
ke bawah. Perlu diingat,
kalau terdapat
pembengkakan kelenjar di
daerah ketiak, sebaiknya
gerakan ini tidak dilakukan.
b. Perahan cara india
a. Peganglah lengan bayi
bagian pundak dengan
tangan kanan seperti
memegang pemukul soft
ball, tangan kiri
memegang pergelangan
tangan bayi.
b. Gerakan tangan kanan
mulai dari bagian pundak
ke arah pergelangan
tangan, kemudian
gerakkan tangan kiri dari
pundak ke arah
pergelangan tangan.
c. Demikian seterusnya,
gerakan tangan kanan dan
kiri ke bawah secara
bergantian dan berulang –
ulang seolah memerah
susu sapi.
3. Peras adan putar
Uji Validitas
Correlations
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 Total
K1 Pearson Correlation 1 ,289 ,389 ,080 . a
-,068 ,068 ,762**
N 15 15 15 15 15 15 15 15
N 15 15 15 15 15 15 15 15
N 15 15 15 15 15 15 15 15
N 15 15 15 15 15 15 15 15
K5 Pearson Correlation .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . . . . . . .
N 15 15 15 15 15 15 15 15
N 15 15 15 15 15 15 15 15
N 15 15 15 15 15 15 15 15
N 15 15 15 15 15 15 15 15
Reliability
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,085 7
Lampiran 11 hasil uji statistik
Paired Differences
95% Confidence Interval
Std. Std. Error of the Difference Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair Pree test - Post -,933 ,961 ,248 -1,466 -,401 -3,761 14 ,002
1 test
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
NIM : 2025201005
PEMBIMBING : 1. Ika Yuni Susanti, S.Si.T., S,KM., M.Kes.