Anda di halaman 1dari 3

Hasil diskusi dari kelompok A1

A. Pertanyaan dari kelompok A2 terhadap hasil presentase kelompok A1:


1. Dari Bapak Nur Akbar
Apabila budaya seperti gotong royong, kekeluargaan, rasa malu, dan toleransi sudah
diterapkan di sekolah, dan tiba-tiba ada siswa pindahan masuk di sekolah tersebut dengan
membawa pengaruh buruk ke pada siswa yang ada di sekolah tersebut, bagaimana cara
mengatasinya?
Jawaban:
Bahwa kita harus tetap konsisten dengan budaya yang sudah kita terapkan di
sekolah,jangan dikendorkan hanya karena ada siswa pindahan yang masuk ke sekolah
dengan karakter yang berbeda dan membawa pengaruh buruk terhadap siswa kita. Justru
kita harus memperkenalkan ke pada siswa pindahan tersebut budaya yang sudah
diterapkan, dan apabila belum bisa merubahnya, kita bisa melakukan rapat bersama
dewan guru untuk membicarakan masalah anak tersebut serta harus melakukan
pendekatan ke pada siswa tersebut dengan cara merangkulnya dan melakukan pendekatan
juga dengan keluarganya.

2. Dari Bapak M. Wahyu Arsa Bahari:


a. Apa maksud kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya menurut
pemikiran KHD jika dikaitkan dalam pembelajaran?
Jawaban:
Sesuai dengan pemikiran KHD tentang pendidikan bahwa Pendidikan itu memberi
tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manuasia maupun sebagai anggota masyarakat, dalam artian bahwa kita sebagai
pengajar harus bisa memberi ilmu yang bermanfaat untuk kecakapan hidup anak
dengan memberi tuntunan yang tepat agar anak lebih terarah untuk mengembangkan
potensi yang dimilikinya yang bisa bermanfaat bagi dirinya dan bagi masyarakat. Dan
agar apa yang sudah didapatkan anak dalam pembelajaran bisa mereka terapkan atau
mereka sosialisasikan di masyarakat dan tentunya bisa diterima oleh masyarakat
sehingga memperoleh kebahagiaan dan keselamatan yang setinggi-tingginya.

b. Maksud antara keinginan dan kebutuhan belajar peserta didik sesuai dengan
pemikiran KHD yang mendidik peserta didik sesuai kodrat zaman?
Jawaban:
Bahwa kita sebagai pendidik harus memperhatikan kodrat alam dimana daerah asal
atau lingkungan anak berasal dan kodrat zaman dimana perkembangan zaman saat ini
berbeda pada zaman dulu. Jadi kita harus bisa mengarahkan anak dengan
memperhatikan keinginan dan kebutuhan anak dalam memperoleh pendidikan, tidak
serta merta memaksakan kehendak kita sebagai pendidik ke pada anak. Anak
diibaratkan seperti benih jagung, yang jika ditanam di tanah yang subur, dan
mendapat perlakuan dari pak tani sesuai yang dibutuhkan tanaman jagung tersebut
maka akan tumbuh dengan baik, sebaliknya walaupun di tanam di tanah yang subur
tapi perlakuan pak tani tidak sesuai yang dibutuhkan oleh tanaman jagung maka
jagung tersebut tidak akan tumbuh dengan baik. menanam jagung tapi jangan pernah
mengharapkan tumbuh sebagai padi.

c. Apakah Budaya harus tetap dipertahankan?


Jawaban:
Budaya harus tetap dipelihara dan dipertahankan, agar anak bisa memiliki budi
pekerti yang baik karena anak yang memiliki akhlak yang baik akan selalu membawa
mereka ke hal yang positif. Budaya-budaya yang ada di masyarakat bisa di bawa ke
dalam lingkungan sekolah.
B. Kesimpulan umum dari kelompok A1
Filosofi Pemikiran KHD sangat selaras dengan sosio kultural atau budaya/kebiasaan
kebiasaan yang berlaku di daerah kami khususnya wilayah mamuju dan sekitarnya,
seperti budaya gotong royong, budaya tabe, budaya siri’, ras peduli, toleransi yang tinggi,
dll. Kebiasaan-kebiasaan ini sangatlah tepat untuk diterapkan di lingkungan sekolah.
Karena budaya positif menuntun siswa untuk melakukan hal positif sehingga dapat
membentuk karakter peserta didik yang memiliki budi pekerti yang baik sesuai dengan
prinsif pemikiran KHD yang kelak akan bermanfaat untuk hidupnya.

Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai