Anda di halaman 1dari 1

Jasa Medis dalam Sistem Remunerasi Pada Rumah Sakit PPK BLU

Kepdirjen No 7373 Tahun 2023


28 Mei 2023 Oleh : Galih Endradita, Ganis Irawan, Pramafitri Adi Patria

Tujuan Tahap Perhitungan Besaran Pembayaran


 Menyediakan petunjuk teknis sistem remunerasi Insentif Bagi Staf Medis:
dengan menerapkan prinsip proporsional,  Menentukan target kinerja per
kesetaraan,kepatutan dan kinerja yang individu sebagai target kinerja 100%.
berkeadilan
 Formula perhitungan stratifikasi
Target kinerja memuat jumlah minimal tenaga medis adalah jumlah bobot
 Memacu motivasi pegawai agar memiliki jumlah kunjungan pasien JKN dan non
komitmen tinggi dalam menjalankan tugas pokok dikali jumlah skor sama dengan nilai
JKN yang harus dipenuhi oleh setiap  Untuk kriteria riwayat konstribusi
dengan memberikan penghargaan dan tenaga medis
konsekuensi kepadapegawai secara berkeadilan pasien eksekutif dan kriteria
 Target kinerja 100% merupakan hasil riwayat kontribusi pasien rumah
 Membangun tim kerja yang solid dalam
cascading dari target kinerja dan sakit swasta disesuaikan dengan
memberikankinerja terbaik dalam upaya
mencapai visi dan misi satuan kerja.
pendapatan rumah sakit selama kondisi rumah sakit
setahun (dalam RBA)  Penilaian stratifikasi tenaga medis
 Capaian kinerja dokter yang melebihi dapat digambarkan pada table 7
Ketentuan Pedoman nilaimaksimal rentang (range) besaran
 Pelaksanaan perubahan sistem remunerasi lnsentif maka dilakukan perikatan
rumah sakit yang menerapkan PPK-BLU akan antara dokter dengan pimpinan rumah
tetap berpedoman kepada Peraturan sakit
Menteri Keuangan Nomor 129/PMK.05/2020  Perikatan termasuk untuk layanan
tentang Pedoman Pengelolaan Badan pasien non JKN berdasarkan Fee For
Layanan Umum sebagaimana telah diubah Service yang dapat dilakukan pada jam
kerja  Data awal untuk kriteria riwayat
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor kontribusi pasien rumah sakit berasal
202/PMK.05/2022 tentang Perubahan atas  Setiap tenaga medis memiliki target
kinerja berupa jumlah kunjungan pasien dari pengisian data pasien yang
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 129/ diisikan oleh dokter yang sudah
PMK.05/2020 tentang Pedoman Pengelolaan (Pasien JKN dan non JKN) yang
ditentukan oleh Rumah sakit, dan divalidasi oleh manajemen rumah
Badan layanan Umum sakit
 Pelaksanaan remunerasi tetap dievaluasi setiap 3 bulan
memperhatikan batasan nilai maksimal  Menentukan kriteria dan stratifikasi
dalam Keputusan Menteri Keuangan tentang tenaga medis yang memberikan
remunerasi masing-masing rumah sakit layanan terhadap pasien JKN dan
 Menerapkan sistem Fee For Service di Non JKN. Tujuan dari tahap ini adalah
dalam jam kerja untuk layanan non bahwa setiap tenaga medis memiliki
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk kewajiban melayani pasien JKN dan
memiliki kesempatan untuk pelayanan  Untuk tenaga medis yang tergolong
meningkatkan produktivitas yang menerapkan dalam kategori bintang 1 (satu) maka
pola PPK-BLU dengan tetap memperhatikan pasien non JKN termasuk layanan
eksekutif. Agar pimpinan rumah sakit proporsi melayani pasien JKN lebih
pelayanan pada pasien JKN sesuai dengan banyak dibandingkan dengan
target kinerja yang telah ditetapkan dapat membagi porsi setiap tenaga
medis dalam memberikan pelayanan melayani pasien non JKN.
terhadap pasien JKN dan Non JKN  Untuk tenaga medis yang tergolong
Skema Komponen Remunerasi dalam kategori bintang 2 (dua) maka
maka perlu ada instrument penilaiannya
 Pembiayaan Tetap (Fixed Pay) proporsi melayani pasien JKN dan
 Gaji rupiah murni dan /atau gaji BLU non JKN sama, dan
 Tunjangan jabatan dan /atau tunjangan Tenaga insentif medis diberikan
 untuk tenaga medis yang tergolong
lainnya yang diberikan berdasarkan atas berdasarkan hasil kinerja yang dicapai
dalam kategori bintang 3 (tiga) maka
kedudukan dan tanggung jawab pegawai dikalikan dengan jasa pelayanan tanpa
proporsi melayani pasien JKN lebih
dalam organisasi seperti direksi, tenaga dibatasi target kinerja. Besar jasa pelayanan
rendah dari pasien non JKN
administrasi, ketua komite, anggota ditetapkan oleh direktur utama rumah sakit
komite, kepala instalasi dan sebagainya yang menerapkan pola PPK-BLU masing-
 Insentif (Variable Pay) masing berdasarkan hasil jenis pelayanan
 Insentif adalah pembayaran tunai kepada JKN atau non JKN
pejabat pengelola, pegawai, dan dewan
pengawas dan diberikan secara rutin
setiap bulan sepanjang tahun
berdasarkan hasil kinerja dan pendapatan
rumah sakit
 Pemberian insentif kepada direksi, tenaga
administrasi dan komite didasarkan atas
kompleksitas pengelolaan rumah sakit  Menentukan kualitas dan nilai tambah
yang menjadi beban dan tanggung (berdasarkan indikator yang telah
jawabnya serta kesetaraan level ditentukan rumah sakit). Kualitas
jabatan berdasarkan klasterisasi rumah dinilai berdasarkan
sakit yang menerapkan pola PPK-BLU  kepatuhan pengisian EMR
(resume medik),
Pembayaran Pendapatan Tambahan (Extra Pay)  kepatuhan rencana pulang pasien
merupakan pembayaran yang diberikan kepada rawat inap,
individu atas capaian kinerja luar biasa atau atas  ketepatan waktu mulai poliklinik,
pertimbangan tertentu  ketepatan waktu visite dokter
 Pendapatan tambahan tunai adalah  dan atau variabel lain yang dapat
pendapatan diluar dari pendapatan tetap memberikan daya ungkit kualitas
(Fixed Pay) dan insentif (Variable Pay) yang pelayanan
diberikan secara tidak rutin kepada pegawai  Nilai tambah diberikan kepada tenaga
dalam bentuk tunai (cash). Pendapatan medis yang mengerjakan tugas diluar
tambahan tunai dapat berbentuk bonus, gaji tugas pelayanan seperti mengajar
ketiga belas ataupun bentuk lainnya PPDS, memimpin jurnal reading,
 Pendapatan tambahan non tunai adalah edukasi penyuluhan kesehatan
pendapatan diluar dari pendapatan tetap masyarakat rumah sakit, seminar/
(Fixed Pay) dan insentif (Variable Pay) yang webinar dan kegiatan lainnya
diberikan secara tidak rutin kepada pegawai  Direktur Utama dapat membuat
dalam bentuk non tunai atas capaian kinerja kebijakan sendiri dari alokasi belanja
luar biasa. Pendapatan tambahan non tunai pegawai. Sebagai contoh adalah uang
tidak dapat diuangkan dan dapat berbentuk jaga dokter umum di IGD atau uang
kesempatan untuk mengikuti pendidikan, jaga dokter umum di rawat inap
bantuan pembiayaan intensif

Monitoring dan evaluasi ini dilakukan oleh Direksi/ pimpinan BLU setiap bulan dan dilaporkan secara berkala ke Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan setiap 3 (tiga) bulan. Untuk memastikan bahwa implementasi kebijakan remunerasi telah sesuai maka Dewan Pengawas melakukan
pengawasan dan dilaporkan dalam Laporan Dewan Pengawas

Anda mungkin juga menyukai