Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

KOMPETENSI KOMUNIKASI

kemampuan mendengarkan (listering) dan kemampuan persuasi


(persuasive speaking)

Dosen Pengampu :

Dr. H. Ahmad Nawawi Abdurrauf, S.Ag.,M.M.Pd

OLEH :

NAMA : RISKA YULIANA


PRODI : ILMU KOMUNIKASI
NIM : 2205008

STKOM Sapta Computer Yayasan


Sapta Balangan PersadaKabupaten
Balangan

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada

Rasulullah SAW beserta keluarganya. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas

makalah yang berjudul berjudul " Kompetensi Komunikasi : kemampuan

mendengarkan (listering) dan kemampuan persuasi (persuasive speaking) ini tepat

pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing Bapak Dr. H. Ahmad

Nawawi Abdurrauf, S.Ag.,M.M.Pd. Oleh karena itu, kritik maupun saran dari

seluruh pihak senantiasa saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga

makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua.

Haur Gading, 07 Maret2023

Riska Yuliana
Nim. 2205008

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................. 2

1.3 Tujuan Permasalahan......................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kemampuan Mendengarkan (listering) ................................... 3

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ........................................................................ 6

4.2 Saran .................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kompetensi komunikasi pada dasarnya menggambarkan kemampuan
seseorang untuk berkomunikasi dengan efektif kepada orang lain,
menggambarkan bagaimana seseorang dapat berinteraksi cukup, tepat, dan
dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Kompetensi komunikasi sangat
dibutuhkan oleh para profesional dalam bidang apa pun. Utamanya profesi
yang berhubungan dengan publik seperti pejabat, dokter, pengacara, dai,
dosen, guru, wartawan, trainer, motivator, marketing, manajer, humas, atau
siapa pun yang senantiasa berinteraksi dan melayani masyarakat. Memiliki
kompetensi komunikasi berarti mengetahui tujuan dan cara berkomunikasi
yang efektif untuk mencapai tujuan. Dilema kompetensi komunikasi
merupakan masalah yang jamak dihadapi oleh kaum profesional atau
masyarakat umum. Hal ini disebabkan karena pada umumnya kecakapan
komunikasi kita tidak diperoleh dari suatu proses pendidikan atau pelatihan
khusus sesuai kebutuhan profesi yang ditekuni.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yg di maksud dengan kemampuan mendengarkan (listering) ?
2. Apa yg di maksud dengan kemampuan persuasi ( persuasive speaking ) ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kemampuan mendengarkan (listering)
2. Untuk mengetahui kemampuan persuasi ( persuasive speaking )

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kemampuan Mendengarkan (listering)


Kemampuan mendengarkan secara aktif diartikan sebagai proses
pemahaman secara aktif untuk mendapatkan informasi, dan sikap dari pembicara
yang tujuannya untuk memahami pembicaraan tersebut secara objektif.
Mendengarkan merupakan proses menangkap bunyi bahasa dengan disengaja
tetapi belum memahami. Menurut Mary Renck Jalongo, psikolog dari University
of Pennsylvania, pendengar yang baik itu bukan hanya pendengar yang pasif,
melainkan melakukan penerimaan dan pengolahan sinyal verbal dan non verbal.
Berikut ini tahap-tahap dalam mendengarkan menurut (Tarigan: 1990: 58) ada
empat yaitu:
a. Tahap mendengar
Tahap mendengar merupakan proses yang dilakukan olehpembicara dalam
ujaran atau pembicaraan, hal ini barulah tahap mendengar atau berada dalam
tahap hearing.
b. Tahap Memahami
Setelah proses mendengarkan pembicaraan disampaikan, maka isi
pembicaraan tadi perlu dimengerti atau dipahami dengan baik. Tahap ini
disebut tahap understanding.
c. Tahap menginterpretasi
Penyimak yang baik, cermat, dan teliti belum puas kalau hanya mendengar
dan memahami isi ujaran sang pembicara tetapi ada keinginan untuk
menafsirkan atau menginterpretasikan isi yang tersirat dalam ujaran, tahap ini
sudah sampai pada tahap interpreting.
d. Tahap mengevaluasi
Tahap mengevaluasi merupakan tahap terakhir dalam kegiatan mendengarkan.
Adapun jenis mendengarkan yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1) Mendengarkan Ekstensif
Mendengarkan ekstensif ialah proses mendengarkan yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti: mendengarkan siaran radio, televisi, percakapan orang di pasar,
pengumuman, dan sebagainya. Ada beberapa jenis kegiatan mendengarkan ekstensif:

3
a. Mendengarkan sekunder yaitu Mendengarkan terjadi secara kebetulan.
b. Mendengarkan sosial
Mendengarkan sosial dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial seperti
di pasar.
c. Mendengarkan estetika
Mendengarkan estetika sering disebut mendengarkan apresiatif. Mendengarkan
estetika ialah kegaiatan mendengarkan untuk menikmati dan menghayati sesuatu,
misalnya; mendengarkan pembacaan puisi.
d. Mendengarkan pasif
Mendengarkan pasif ialah mendengarkan suatu bahasa yang dilakukan tanpa
upaya sadar, misalnya; dalam kehidupan sehari-hari pembelajar mendengarkan
bahasa daerah, setelah itu dalam masa dua atau tiga tahun ia sudah mahir
menggunakan bahasa daerah.

2) Mendengarkan Intensif
Mendengarkan intensif merupakan kegiatan mendengarkan yang harus dilakukan
dengan sungguh-sungguh dan konsentrasi yang tinggi untuk menangkap makna yang
dikehendaki. Adapun Jenis jenis Mendengarkan Intensif yaitu;
a. Mendengarkan kritis
Mendengarkan kritis ialah kegiatan mendengarkan yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh untuk memberikan penilaian secara objektif, menentukan
keaslian, kebenaran, dan kelebihan, serta kekurangan-kekuranga nya.
b. Mendengarkan konsentratif
Mendengarkan konsentratif ialah kegiatan mendengarkan yang dilakukan dengan
penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi
yang diperdengarkan.
c. Mendengarkan eksploratif
Mendengarkan eksploratif ialah kegiatan mendengarkan yang dilakukan dengan
penuh perhatian untuk mendapatkan inormasi baru.
d. Mendengarkan interogatif
Mendengarkan interogatif ialah kegiatan mendengarkan yang bertujuan untuk
memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut.

4
e. Mendengarkan selektif
Mendengarkan selektif ialah kegiatan mendengarkan pasif yang dilakukan secara
selektif dan berfokus untuk mengenal bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi-
bunyi homogen, kata-kata, frase-frase, kalimat-kalimat, dan bentuk-bentuk bahasa
yang sedang dipelajari.
f. Mendengarkan kreatif
Mendengarkan keratif ialah kegaiatan mendengarkan yang bertujuan untuk
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas belajar.
3) Kemampuan persuasi ( persuasive speaking )
kemampuan persuasif adalah skill meyakinkan orang lain supaya melakukan suatu
tindakan atau menyetujui suatu gagasan. Pada dasarnya, kemampuan ini biasanya
diterapkan melalui lisan. Menurut Simons (1976) tujuan komunikasi persuasif adalah
untuk mempengaruhi sikap, nilai-nilai, pendapat, dan perilaku seseorang. Dengan
demikian, kunci utama dari komunikasi persuasif adalah mempengaruhi seseorang
sesuai dengan tujuan dari komunikator atau persuade. Adapun fungsi kemampuan
persuasif dalam dunia kerja yaitu
1. Mempengaruhi keputusan orang lain
2. Menarik anggota tim baru
3. Mengajukan ide baru
4. Meyakinkan orang lain
5. Memotivasi anggota
Berikut ini tips meningkatkan kemampuan persuasif ;
1. Latih kemampuan komunikasi
2. Bangun rasa percaya diri
3. Menjaga koneksi
4. Latih kemampuan argumentasi
5. Pahami lawan bicaramu
6. Tingkatkan kredibilitas diri
7. Bangun hubungan yang kuat

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kemampuan mendengarkan secara aktif diartikan sebagai proses
pemahamansecara aktif untuk mendapatkan informasi, dan sikap dari
pembicara yang tujuannya untuk memahami pembicaraan tersebut secara
objektif.
kemampuan persuasif adalah skill meyakinkan orang lain supaya melakukan
suatu tindakan atau menyetujui suatu gagasan. Pada dasarnya, kemampuan ini
biasanya diterapkan melalui lisan.

3.2 Saran
Dalam membuat sebuah makalah ini hendaknya kita terlebih dahulu
mentelaah sumber referensi yang akan digunakan sehingga dapat terciptanya
suatu tugas makalah yang baik dan bersumber referensi yang jelas dan akurat.
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki yang
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://seputarbahasaindonesia.blogspot.com/2012/01/keterampilan-berbicara.html?m=1

https://eprints.umm.ac.id/61225/3/BAB%20II.pdf

http://seputarbahasaindonesia.blogspot.com/2012/01/keterampilan-berbicara.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai