JURUSAN : KEHUTANAN
PEMINATAN : KONSERVASI
HARI/TANGGAL : JUM’AT, 02 SEPTEMBER 2022
WAKTU/TEMPAT : 07.30 WIB – SELESAI /
SITI HAJAR
SITI HAJAR
Proposal Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kehutananpada Program Studi Kehutanan Jurusan Kehutanan
Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iii
LAMPIRAN
Halaman
1
I. PENDAHULUAN
2
memberi kesan lestari dan memperindah panaroma danau pauh, terdapat
kebudayaan dan adat istiadat masyarakat setempat Pulau Tengah yang menjadi
daya tarik wisata alam yang tinggi di kawasan Danau Pauh ini. Banyaknya potensi
yang terdapat di Danau Pauh, maka layak untuk dijadikan jalur interpretasi
dengan demikian mempermudah pengunjung dalam mengakses potensi-potensi
yang terdapat di Danau Pauh melalui akses jalur interpretasi. Pembuatan jalur
interpretasi diperlukan keahlian dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) agar
mempermudah dalam pembuatan peta.
3
“Perencanaan Jalur Interpretasi Ekowisata Danau Pauh di Kawasan Taman
Nasional Kerinci Seblat”.
4
1.5 Kerangka Pemikiran Penelitian
Metode Wawancara
Metode Survei
dan Kuisioner
Analisis Data
5
Penelitian ini dilakukan melalui pengamatan langsung dilapangan serta
wawancara terstruktur kepada masyarakat dan pengelola untuk mengetahui
kondisi umum, objek daya tarik wisata alam, aksebilitas, sarana dan prasarana
selain itu juga adat istiadat dan kebudayaan masyarakat sekitar Danau Pauh yang
dapat menjadi daya tarik ekowisata pada kawasan Danau Pauh. Wawancara juga
dilakukan kepada pemerintah desa, pengelola kawasan, tokoh masyarakat serta
instansi yang terkait untuk merancang desain jalur interpretasi wisata alam.
Desain jalur interpretasi wisata alam dapat dirancang menggunakan Sistem
Informasi Geografis. Penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan mempermudah
pengunjung mengetahui potensi wisata serta mempermudah pengunjung dalam
mengunjungi objek wisata Danau Pauh dengan adanya peta interpretasi jalur
wisata alam.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Interpretasi
Kegiatan pendidikan yang berfokus pada pengungkapan makna dan
hubungan dengan menggunakan objek asli, dengan pengalaman sendiri, dengan
ilustrasi atau media visual, bukan saja mengungkapkan informasi berupa fakta
merupakan definisi dari interpretasi (Tilden, 1957) dalam Heriyanyatyas (2009).
Veverka (1998) menyatakan definisi interpretasi sebagai proses dalam
berkomunikasi yang direncanakan sedemikian rupa untuk menerangkan hubungan
dan makna yang memuat warisan budaya alam kepada para wisatawan.
Menurut jenis kegiatan interpretasi, dibagi menjadi dua jenis antara lain:
Interpretasi tidak langsung (nonpersonal): sebagian besar dalam bentuk
pusat informasi, film, tayangan slide terpadu, leaflet, buku penjelasan,
papan panduan dan papan informasi.
Interpretasi langsung (personal): kegiatan interpretasi yang dilakukan
langsung oleh interpreter yang berinteraksi langsung dengan pengunjung.
Keuntungan dari interpretasi menurut Wearing dan neil (2000) adalah
sebagai berikut:
1. Adanya interpretasi dapat memberikan manfaat bagi kegiatan promosi
karena dapat membangun komunikasi karyawan dengan masyarakat
umum, sehingga interpretasi berperan dalam mencapai pengelolaan secara
efektif.
7
2. Manfaat interpretasi adalah kegiatan rekreasi dapat memberikan bantuan
kepada pengunjung melalui rekreasi yang dijalaninya guna memperoleh
pengalaman seputar sumber daya alam yang tersedia, mempengaruhi
perilakunya agar menjadi lebih baik, dan memberikan bantuan langsung
dalam mengolah hiburan.
3. Keunggulan interpretasi yang termuat pada bidang pendidikan adalah
mampu menambah pengalaman pengunjung dalam memahami dan
memperoleh pengetahuan tentang lingkungan secara langsung.
4. Interpretasi bermanfaat dalam mengelola kawasan. Hal ini dikarenakan
interpretasi dapat mengarahkan serta mengatur jalannya kegiatan,
mengatur akibat yang ditimbulkan adanya kunjungan, dan memperluas
perlindungan daerah tujuan wisata.
Dasar interpretasi merupakan dasar yang digunakan dalam memberikan
penyampaian berupa pesan kepada pengunjung guna mendorong mereka dalam
mengenal, memahami, dan berkontribusi atas sesuatu yang mampu menghadirkan
dampak positif (Ham & Weiler 2003). Interpretasi juga diartikan sebagai kegiatan
pendidikan yang memiliki tujuan untuk menyampaikan makna budaya dan
sumber daya alam. Kesimpulan interpretasi hutan dalam kegiatan ekowisata
adalah teknik dan seni menjelaskan keadaan, kondisi, sejarah dan proses alam
kepada pengunjung yang pergi ke lingkungan ekowisata, taman, hutan dan tempat
hiburan, sehingga makna, inovasi dan ide memberikan dan perasaan untuk
mengetahui, menyadari, mendidik dan jika mungkin meyakinkan pengunjung
untuk berpartisipasi dalam konservasi dan promosi dan mengajak semua orang
untuk kelestarian lingkungan ataupun mempelajarinya lebih lanjut Winarno
(2017).
8
1. Perjalanan tidak menghabiskan waktu banyak, yakni hanya sekitar 20
menit sampai 1 jam untuk berjalan kaki dan istirahat.
2. Perjalanan dilakukan dengan membentuk lingkaran guna mencegah
terjadinya pengulangan dalam menikmati pemandangan.
3. Terdapat tanda-tanda yang dapat mempermudah pengunjung dalam
mengikuti perjalanan.
4. Terlihat bersih dan bebas dari sampah, khususnya sampah yang
ditinggalkan oleh pengunjung sebelumnya.
5. Dibangun dengan drainase yang baik dan tetap memperhatikan upaya
dalam meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari adanya erosi.
6. Menampilkan lingkungan yang terawat, tidak terdapat pohon tumbang,
vandalisme, dan kerusakan iklim.
7. Terdapat proses perancangan dan pengelolaan dengan
meminimalisir dampak lingkungan, seperti halnya mengubah serasah
menjadi humus.
9
2.3 Sistem Informasi Gegrafi ( SIG)
Sistem informasi geografis (SIG) merupakan sistem yang diulas dalam
ilmu komputer, yang dikenal sebagai pengintegrasian SIG dan penyedia sistem
informasi lainnya. Terdapat tiga unsur utama dari SIG, yaitu sistem, informasi dan
geografis (Nawarsu & Eri (2007).
SIG (Geographic Information System) merupakan sistem yang melakukan
pengelolaan, penyimpanan, pengolahan, menganalisis, dan menyediakan tampilan
data yang memiliki kaitan dengan permukaan bumi (Darmawan 2006). Manfaat
digunakannya sistem informasi geografis menurut Darmawan (2006) adalah:
1. Memberi kemudahan saat menyaksikan peristiwa di bumi dengan sudut
pandang yang lebih baik.
2. SIG mampu melakukan penyimpanan dan pengelolaan, memberikan
tampilan data spasial digital, dan mengintegrasikan data-data yang tersedia
seperti citra satelit, peta, data statistik, dan foto udara.
3. SIG mampu melakukan pengolahan data dari segi tampilannya secara
tepat, cepat, dan akurat.
4. SIG mampu menyesuaikan dinamika data, memperbaharui data agar
menjadi lebih mudah.
10
2.4 Penelitian Terdahulu
11
Berdasarkan potensi
kawasan ekowisata
mangrove di desa
Sungai Kupah,
pengelola dapat
merencanakan 2
paket wisata. Paket
interpretatif edukasi
lingkungan dengan
kegiatan yang dapat
dilakukan
pengunjung yaitu
mempelajari
ekosistem mangrove,
mengidentifikasi
satwa yang ada di
ekosistem mangrove,
mengidentifikasi
bentang alam pesisir
melalui mercusuar
dan sunset. Kegiatan
wisata budaya
berupa saprahan,
robo-robo, makanan
sepulung dan tradisi
sosial masyarakat
Persisir.
3 Hasibuan, R.S. Perencanaan Jalur Analisis deskriptif Hasil penelitian jalur
(2019) Interpretasi Pendakian interpretatif
Kawah Ratu Taman pendakian Kawah
Nasional Gunung Ratu adalah hutan
Halimun Salak pinus dan rasamal,
tumbuhan obat,
habitat jamur,
tumbuhan berbunga,
anggrek, tumbuhan
Cangkuang, cigamea
dan amfibi, paku-
pakuan, hutan
pegunungan
(Montana), Kawah
Ratu Ciptaan Rute
interpretatif untuk
pendakian menuju
Kawah Ratu
panjangnya sekitar
3,7 km dengan waktu
tempuh normal
sekitar ± 1 jam 20
menit. Ada berbagai
program interpretasi
alternatif seperti
paket wisata satu
hari, Kawah Ratu
Katak dan Katak dan
Pertempuran Metalik
di layar lebar.
4 Prasetyo, D., et Desain Jalur Observasi dan studi Hasil penelitian
al. (2019) Interpretasi Ekowisata literatur menunjukkan bahwa
Di Lampung terdapat dua
12
Mangrove Center klasifikasi jalur yang
Desa Margasari terbagi menjadi jalur
Kabupaten Lampung panjang dan jalur
Timur pendek. Pada
perjalanan panjang
terdapat satu jalur
yaitu jalur
pendidikan pesisir
yang memakan
waktu delapan jam
berjalan kaki,
sedangkan pada jalur
pendek terdapat
enam jalur yaitu jalur
pendidikan
mangrove, ekonomi
kreatif,
pemandangan alam. -
memancing
tradisional dengan
cara ini. jalur
bersama, jalur
pengamatan burung,
dan jalur rekreasi
Pulau PGN dengan
perjalanan 1 jam
hingga 2,5 jam.
5 Nasution Perencanaan Program Wawancara dan hasil penelitian
Musawir et al. Interpretasi Observasi memiliki
(2015) Lingkungan Di Indikasi potensi
Kawasan Wisata ekowisata yang ada
Danau Linting di kawasan Danau
Kabupaten Deli Lunting adalah
Serdang keindahan alam,
keanekaragaman
hayati flora dan
fauna. Itu
pengelolaan kawasan
telah dilaksanakan
oleh kepala desa dan
dibantu oleh
masyarakat sekitar
yang tinggal di
sekitar kawasan.
13
III. METODE PENELITIAN
14
Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat dan Dinas Pariwisata Kabupaten
Merangin).
3.4.1 Wawancara
15
pengambilan sampel purposive sampling, yaitu pengambilan responden yang di
temui dilokasi secara sengaja sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki.
3.4.2 Observasi
Tujuan dari kegiatan observasi adalah agar menggabungkan data yang
diperoleh dalam studi kepustakaan dan hasil informasi dari wawancara dengan
fakta di lapangan. Data yang diambil adalah sebagai berikut:
3.4.2.1 Pengamatan flora
Pengamatan flora dilakukan di sepanjang jalur yang telah didesain pada
peta kawasan dan pada jalur yang menemukan tanaman yang menarik dan berbeda
dengan objek yang berpotensi ditafsirkan menurut informasi dalam literatur dan
wawancara. Kegiatan pengamatan flora merupakan kegiatan verifikasi yang
bertujuan untuk memperoleh kebenaran data dari informasi yang diperoleh
dengan fakta di lapangan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memasukkan jenis
dan deskripsi ciri morfologi flora pada jalur pengamatan, jika dalam proses
verifikasi ditemukan adanya jenis flora yang menarik untuk interpretasi objek,
kemudian ditandai dengan koordinat GPS. Data pendukung dapat berupa foto
flora yang menarik yang dapat digunakan sebagai objek interpretasi.
3.4.2.2 Pengamatan fauna
Hasil studi pustaka dan wawancara telah didapatkan, dilakukan verifikasi
dilapangan untuk mengetahui potensi fauna yang ada di kawasan wisata alam
16
Danau Pauh. Verifikasi dilakukan pada jalur-jalur yang diduga sebagai habitat dan
tempat satwa serta pada jalur-jalur yang telah didesain dalam peta kawasan. Jenis
fauna yang diamati yaitu mamalia, amfibi, reptil, dan aves, pengamatan ini akan
dilakukan pada pagi (06:00-11:00 WIB) dan malam hari (19:00-00:00 WIB). Data
yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah jenis satwa, lokasi pertemuan satwa
pada jalur pengamatan, dan waktu perjumpaan satwa dengan memperhatikan jejak
yang ditinggalkan satwa tersebut. Proses verifikasi telah ditemukan sudah jelas
ditemukan dan memang ada fauna yang bisa menjadi objek interpretasi, sehingga
posisi temu ditandai dengan titik koordinat GPS (Global Positioning System).
Data pendukung dapat berupa foto-foto fauna menarik yang dapat dijadikan objek
interpretatif.
3.4.2.3 Kebudayaan
Observasi budaya bertujuan untuk mengetahui sosial budaya masyarakat
setempat, adat istiadat, peristiwa adat, bahasa daerah, monumen budaya, barang
seni dan kerajinan, rumah adat dan cerita rakyat. Budaya yang ada akan
didokumentasikan.
17
koordinat GPS. Data pendukung yang dapat dipergunakan adalah mengambil
foto-foto fenomena alam yang menarik.
18
mengumpulkan data yang berupa peta rupa bumi kawasan Desa Pulau Tengah.
Setelah peta kawasan didapat maka difokuskan pada kawasan yang akan menjadi
objek penelitian yaitu kawasan ekowisata Danau Pauh. Proses pembuatan peta
terseebut menggunakan seperangkat komputer dengan software Arc GIS 10.5
yang menghasilkan keluaran berupa digital.
19
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, R. R., Winarno, G. D., & Santoso, T. 2021. Pemetaan Jalur Interpretasi
Ekowisata Di Desa Pahmungan, Kabupaten Pesisir Barat. Jurnal Hutan
Tropis, 9(1), 173-180.
Angraini, N. 2020. Strategi Pengembangan Untuk Ekowisata Danau Pauh di
Taman Nasional Kerinci Seblat. Skripsi. Universitas Jambi
Budiman, A. 2010. Analisis manfaat ruang terbuka hijau untuk peningkatan
kualitas ekosistem kota Bogor dengan menggunakan metode GIS.
Fandeli, C. 2000. Pengertian dan konsep dasar ekowisata. Yogyakarta, Fakultas
Kehutanan UGM.
Fennel, D.A.1999. Ecotourism : An Introduction.. Routlege, London and New
York
Ham,S.H. & Weiler,B. 2003. Toward a theory of quality in cruise-based
interpretive guiding, 7(2):29-49. Journal of Interpretation Research,
Hasibuan, R. S. 2019. Perencanaan jalur interpretasi pendakian Kawah Ratu
Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jurnal Nusa Sylva, 17(1), 29-39.
Heriyaningtyas Evi. 2009. Perencanaan Interpretasi Kawasan Wisata Alam
Lereng Pegunungan Muria kabupaten Kudus Jawa Tengah. [Skripsi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
Indonesia, P. R. 1998. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun
1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian
Alam. Departemen Kehutanan. Jakarta.
Karyadi Hadinata et al. 2018. Taman Nasional Kerinci Seblat. Jambi: Balai Besar
Taman Nasional Kerinci Seblat.
MBRS. 2005. Environmental Interpretation Manual for Protected Areas in the
Mesoamerican Barrier Reef System Region.
Mulyadi, E., & Fitriani, N. 2010. Konservasi hutan mangrove sebagai
ekowisata. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 2(1), 11-18.
Nasution, M., Patana, P., & Afifuddin, Y. 2015. Perencanaan Program Interpretasi
Lingkungan Di Kawasan Wisata Danau Linting Kabupaten Deli
Serdang. Peronema Forestry Science Journal, 4(1), 111-115.
Narwastu, A. & E. Prasetyo. 2007. Perancangan Sistem Informasi Geografis
Daerah Banjir Di DKI Jakarta dengan Menggunakan Arc View. Proseeding
PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil); Jakarta, 21-22
Agustus 2007. Jakarta: Universitas Gunadarma. hlm 1-10.
Prasetyo, D., Dewi, B. S., & Darmawan, A. 2019. Desain Jalur Interpretasi
Ekowisata Di Lampung Mangrove Center Desa Margasari Kabupaten
Lampung Timur (Design Of Ecotourism Interpretation Path Of Mangrove
Forest In Lampung Mangrove Center Margasari Village Of East Lampung
Regency). Sylva Lestari, 7(1), 1-10.
20
Rachmawati., E. 2015. Teknik Interpretasi. Retrieved April 13, 2015, from
http://www.scribd.com/doc/4072916/Teknik-Interpretasi.
Rafika. 2011. Perencanaan Jalur Interpretasi Alam Di Pulau Kapota, Taman
Nasional Wakatobi. Skripsi. Fakultas Kehutanan Institusi Pertanian Bogor.
Bogor
Rahmawati, R., Kartikawati, S. M., & Latifah, S. Perencanaan Interpretasi
Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Desa Sungai Kupah Kecamatan
Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Hutan Lestari, 9(3), 440-456.
Veverka, J.A. 1998. Interpretative Master Planning. Published and distributed by
Acorn Naturalists. Tustin, California.
Wearing, Neil. 2000. Ecotourism: Impact, Potentials and Possibilities. Oxford
(GB): Butterworth-Heinemann
Winarno, Gunardi Djoko and Santoso, Trio and Hilmanto, Rudi (2017)
Interpretasi ekowisata. Pusaka Media, Bandar Lampung.
21
LAMPIRAN
No. Responden :
Tanggal :
Nama :
Jenis Kelamin :
Asal/Tempat Tinggal :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Umur :
Petunjuk: silangkan (x) pada jawaban yang paling sesuai menurut Anda,
boleh lebih dari satu jawaban
1. menurut anda,sarana dan prasarana seperti apa yang anda harapka di kawasan
wisata alam Danau Pauh?
a. Papan arah, dimana letaknya ..............................................................
b. Papan nama, dimana letaknya .............................................................
c. Papan cerita objek, dimana letaknya ..................................................
d. Shelter, dimana letaknya ....................................................................
e. Pal jarak, dimana letaknya .................................................................
f. Peta objek kawasan, dimana letaknyag. Pusat informasi, dimana letaknya
h. Pemandu wisata .................................................................................
i. Buku panduan .....................................................................................
22
j. Lain-lain, sebutkan dan dimana letaknya .............................................
2. Apakah anda tertarik dengan tumbuh-tumbuhan yang ada di kawasan wisata
alam Danau Pauh?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah anda tertarik, apa yang ingin anda ketahui dari tumbuh-tumbuhan
yang terdapat di kawasan wisata alam Danau Pauh?
a. Nama lokal dan nama latin
b. Ciri khas
c. Tempat hidup
d. Manfaat
e. Lain-lain, sebutkan ................................................................
4. Apakah anda tertarik dengan satwa, yang terdapat di kawasan wisata
alam Danau Pauh?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah anda tertarik dengan satwa, apa yang ingin anda ketahui lebih
banyak lagi?
a. Nama lokal dan nama latin
b. Ciri khas
c. Habitat
d. Perilaku
e. Waktu, tempat bertemu dan cara melihat
f. Lain-lain, sebutkan ....................................................................
6. Apa tujuan anda berkunjung ke kawasan wisata alam Danau Pauh?
a. Kemping/berkemah
b. Menikmati keindahan alam
c. Menikmati tumbuhan atau satwa
d. Menikmati danau
e. Lain-lain, sebutkan................................................................................
7. Apakah kondisi jalur di ekowisata alam Danau Pauh ini sudah cukup
nyaman untuk di lewati?
a. Iya
23
b. Tidak
8. Apakah anda tertarik menggunakan jasa pemanduan pada saat berkunjung
ke kawasan wisata alam Danau Pauh?
a. Iya
b. Tidak
9. Bentuk program seperti apa yang anda inginkan pada jalur wisata alam
Danau Pauh?
a. wisata alam yang menggunakan pemandu wisata alam di sepanjang jalur
b. pemandu yang ada ditempat objek saja
c. papan informasi
d. lainnya, sebutkan ................................................................................
10. Anda berkunjung di kawasan wisata Danau Pauh dengan siapa?
a. Keluarga
b. Kelompok/organisasi
c. Sendiri
d. Teman
6. Apakah ada rencana interpretasi wisata alam Danau Pauh yang telah
ditetapkan?
24
B. Masyarakat Sekitar Kawasan Wisata Alam Danau Pauh
2. Objek daya tarik yang berpotensi dikembangkan di kawasan wisata alam Danau
Pauh (Flora, Fauna, situs sejarah, situs kebudayaan dan Fenomena alam yang
menarik) dan posisinya.
3. Mitos, legenda dan cerita rakyat yang ada di kawasan wisata alam Danau
Pauh.
4. Partisipasi masyarakat didalam kawasan wisata alam Danau Pauh.
5. Sejarah dan status kawasan Danau Pauh dan masing-masing objek daya
tarik wisata alam yang ada di Danau Pauh.
25