Anda di halaman 1dari 7

OTONOMI DAERAH PADA SEKTOR PENDIDIKAN

Kharisma Azzahro
Universitas Muhammadiyah Surabaya

kharismaazza231@gmail.com

Abstrak

Istilah otonomi daerah berasal dari Autos berarti sendiri dan


nomos berarti pemerintahan. Jadi, otonomi daerah berarti
pemerintahan sendiri Penyelenggaraan otonomi daerah sudah
diatur dan disepakati dalam peraturan undang-undang yang telah
ada di Indonesia, yaitu salah satunya Undang-undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Revisi dari Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004). Pendidikan merupakan salah
satu komponen dalam pembangunan daerah. Undang Undang
Nomor 23 tahun 2014 Pasal 9 tentang Pemerintah Daerah
menyebut bahwa pendidikan menjadi urusan pemerintahan
konkuren, yaitu urusan pemerintahan yang dibagi antara
pemerintah pusat dan daerah. Pembagian yang menjadi
wewenang antara pusat dan daerah yakni pembagian yang
berurusan dalam sektor pendidikan, dimana persoalan persoalan
pendidikan di daerah dapat diselesaikan juga pada pemerintah
daerah setempat. Adanya hubungan antara pusat dengan daerah
salah satunya melahirkan kewenangan dibidang pendidikan yaitu
manajemen pendidikan, kurikulum, akreditasi, pendidik dan
tenaga pendidik, serta bahasa dan sastra.

Kata Kunci : Otonomi daerah, Pendidikan, Hubungan


Kewenangan
Latar Belakang
Hak, wewenang,dan kewajiban daerah otonom dalam mengatur
serta mengurus urusannya sendiri seperti urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang undangan merupakan suatu otonomi daerah.
Pelaksanaan otonomi daerah diatur dalam Undang Undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah kemudian
direvisi menjadi Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan terakhir menjadi Undang Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang
bermakna pengakuan adanya daerah otonom serta pengakuan
atau penyerahan wewenang,hak,dan kewajiban untuk mengelola
urusan pemerintahan dari pemerintah kepada daerah. Dalam
urusan pemerintah yang dimaksud salah satunya di bidang
pendidikan. Dalam hal ini kewenangan yang lebih dicondongkan
untuk pembahasan adalah kewenangan otonomi daerah pada
bidang pendidkan. Dimana pendidikan merupakan hal terpenting
dalam mencerdaskan bangsa Indonesia, dengan pendidikan yang
mumpuni maka mampu bersaing di kancah yang lebih tinggi yaitu
Internasional.
Pada era otonomi, pendidikan ditentukan oleh pemerintah
daerah sebab pada hal ini pemerintah pusat telah menyerahkan
secara adminsitrasi guna untuk meningkatkan mutu pendidikan
pada setiap daerah masing masing. Pendidikan merupakan salah
satu aspek yang mendapat perhatian terkhusus pada pendidkan
dasar dan menengah yang merupakan pendidikan yang
diotonomikan kepada pemerintah daerah . Ketika pemerintah
daerah memiliki konsep pemerintahan yang baik dalam sektor
pendidikan maka berpeluang akan maju begitu juga sebaliknya
yang tidak akan sedikit mendapakan peluang untuk berkembang.
Otonomisasi dan desentralisasi merupakan salah satu tema
pokok reformasi yang mana menyangkut tentang penataan
kembali hubungan pusat dengan daerah tidak hanya dalam
bidang politik, maupun ekonomi, melainkan bidang pendidikan.
(Azyumardi, 2006). Pemerintah Daerah dengan asas otonominya
memiliki posisi penting untuk terwujudnya pendidikan dan tidak
menyimpang dari pemerintah pusat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan kini dapat
dirumuskan dua permasalahan, yaitu :
1. Bagimana penyelenggaran otonomi daerah yang dilakukan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah daerah pada
sektor pendiddikan yang berdasarkan Undang Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah?
2. Bagaimana peran pemerintah daerah meningkatkan
sumber daya manusia pada sektor pendidikan ?

Analisa dan Pembahasan


1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam
Penyelanggaraan Otonomi Daerah pada Sektor Pendiddikan
berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah
Otonomi daerah dapat diartikan sebagai suatu daerah otonom
yang berperan penting karena dapat mengatur kepentingan
masyarakat menurut kebijakan sendiri namun tetap
pelaksanaannya sesuai dengan peraturan perundang undangan.
Suatu negara harus mewujudkan tujuannya walaupun pada
dasarnya keseluruhan yang menjadi urusan pemerintahan pusat
tidak mengaturnya secara langsung.
Urusan pemerintahan pusat yang harus diselenggarakan
oleh pemerintahan daerah yakni sektor pendidikan. Undang
Undang Nomor 23 tahun 2014 Pasal 9 tentang Pemerintah
Daerah menyebutkan bahwa pendidikan menjadi urusan
pemerintahan konkuren, yaitu urusan pemerintahan yang dibagi
antara pemerintah pusat dan daerah. Hal tersebut berarti bahwa
terdapat hubungan kewenangan dalam pembagian urusan
dalam sektor pendidikan, dimana persoalan persoalan pendidikan
di daerah dapat diselesaikan juga pada pemerintah daerah
setempat. Tentunya tetap harus memiliki tujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan serta penyelenggaraan yang
merata. Hubungan kewenangan antara pemerintahan pusat
dengan pemerintahan daerah dalam bidang pendidikan yang
berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, maka kewenangan tersebut dapat dilihat dari
beberapa hal. Kewenangan tersebut meliputi :

 Pertama yaitu manajemen pendidikan. Dimana hal ini


menjadi kewenangan pemerintahan pusat. Untuk pendidikan
menengah, kewenangan manajemen pendidikan ada di
pemerintah provinsi sedangkan untuk pendidikan dasar, PAUD,
pendidikan non formal mengenai manajemen pendidikannya
berada pada masing masing kabupaten/kota. Adanya pembagian
kewenangan ini agar dapat menjadikan pengelolaan pendidikan
yang lebih efisien.
 Yang kedua, mengenai kurikulum. Untuk kurikulum muatan
lokal dibuat oleh Dinas Pendidikan Daerah yang digunakan dalam
proses belajar dan mengajar sesuai dengan daerah masing
masing.
 Ketiga yaitu akreditasi, yang dimaksud disini yaitu
bahwasanya pemerintahan pusat melakukan penetapan standar
pendidikan secara nasional. Kewenangan yang dimiliki
pemerintahan pusat disini meliputi penilaian terhadap layaknya
lembaga pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ada.
Akreditasi dilakukan untuk mendapatkan keselarasan terhadap
indikator indikator penilaian dari layaknya suatu lembaga
pendidikan yang ada.
 Keempat, dalam kewenangan pendidik dan tenaga
kependidikan pemerintah pusat diberikan kewenangan untuk
dapat melakukan pengendalian tenaga pendidik PNS, lintas
daerah provinsi seperti pemindahan dan pengubahan formasi.
Kewenangan pemerintahan daerah provinsi yakni dapat
melakukan pemindahan lintas kabupaten atau kota yang tetap
berada dalam satu provinsi sedangkan memindahkan pendidik
dan tenaga pendidik dalam satu daerah kabupaten atau kota
merupakan kewenangan pemerintah kabupaten/kota.
 Selanjutnya yaitu perizinan pendidikan, hal tersebut juga
menjadi kewenangannya. Untuk izin pendidikan menengah dan
khusus dilakukan oleh pemerintah pusat sedangkan untuk
pemerintah daerah kabupaten/kota berkewenangan pada
perizinan pendidikan dasar, PAUD, dan non formal.
 Kewenangan yang terakhir yaitu bahasa dan sastra.
Dalam
kewenangan disini dipegang oleh pemerintahan pusat yaitu
dengan melakukan pembinaan serta dapat mengajarkan bahasa
indonesia dengan baik dan benar, dikarenakan bahasa indonesia
menjadi bahasa nasional yang berguna sebagai pemersatu atau
yang disebut dengan bahasa persatuan seluruh Indonesia.
Contohnya di setiap jenjang pendidikan terdapat pelajaran
Bahasa Indonesia, disisi lain untuk mempertahankan kearifan
lokal dari budaya masing masing maka di setiap jenjang
pendidikan terdapat juga pendidikan bahasa daerah sesuai
daerah setempat.

Dengan adanya hubungan kewenangan pemerintah pusat


dan pemerintah daerah memiliki tujuan untuk lebih memudahkan
pelayanan pada sektor pendidikan di setiap daerah Indonesia
secara merata, serta hal tersebut menjadi langkah yang efektif
dalam penyelanggaraan kebijakan pendidikan.
2. Peran Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Sektor
Pendidikan

Pendidikan merupakan hak asasi bagi setiap manusia dan hal


yang tidak dapat terpisahkan karena pendidikan menjadi harapan
bagi peningkatan pada kualitas setiap sumber daya manusia.
Pendidikan juga sangatlah penting karena pondasi awal dalam
membentuk karakter. Di era otonomi daeran ini, upaya
pemerintah daerah sangat diperlukan dan berdampak pada
kualitas pendidikan. Pengoptimalan seluruh alokasi dana pada
sektor pendidikan ini harus diimbangi dengan turut aktifnya
partisipasi masyarakat. Tanggung jawab pendanaan pendidikan
ditegaskan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 34 ayat (2)
bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin
terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang
pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam
ayat (3) menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan
tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh
lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat.
Pada pasal 11 ayat (1) Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap
warga negara tanpa diskriminasi. (2) Pemerintah dan Pemerintah
Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya
pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai
dengan lima belas tahun.
Pendidikan wajib diberikan untuk seluruh masyarakat tanpa
terkecuali. Daerah 3T tidak menjadi alasan untuk tidak
mendapatkan pendidikan yang layak. Pada Pembukaan Undang
Undang Dasar 1945 alenia ke 4 sudah mengatur mengenai tujuan
negera. Tujuan tersebut adalah “mencerdaskan kehidupan
bangsa”, maka hal tersebut harus terwujud secara merata dan
adil. Sistem pendidikan, infrastuktur, pendidik serta tenaga
pendidik juga harus memadai dan merata. Untuk pendidik
merupakan faktor terbesar untuk meningkatkan pendidikan,
karena salah satu kunci yang memegang peran penting dalam
upaya keberhasilan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pendidik diharap mampu untuk menciptakan inovatif dan kreatif
agar peningkatan kualitas berjalan dengan lancar. Tidak hanya
hal tersebut, peran pemerintah juga dapat membantu seperti
halnya memberikan pelatihan untuk pengembangan
profesionalitas para pendidik di setiap kabupaten atau kota pada
daerahnya masing masing. Untuk masyarakat juga memiliki hak
dan kewajiban dalam malakukan pelaksanaan,pengawasa, serta
evaluasi dari program pendidikan yang ada. Selain itu, kewajiban
masyarakat yaitu dengan memberikan dukungan secara penuh
dalam penyelenggaraan pendidikan.
Kesimpulan-Rekomendasi
Otonomi daerah yang dapat diartikan sebagai suatu daerah
otonom yang berperan penting karena dapat mengatur
kepentingan masyarakat menurut kebijakan sendiri, namun untuk
pelaksanaanya tetap sesuai dengan perundang undangan. Salah
satu yang menjadi urusan pemerintah daerah dan pusat yaitu
pada sektor pendidikan, denganpembagian kewenangan tersebut
diharapkan dapat menjadikan pengelolaan pendidikan yang lebih
efisien. Pada era otonomi daerah, kualitas pendidikan akan
berdampak pada peran serta upaya pemerintahan. Jika sesuai
dengan tujuan negara “mencerdaskan kehidupan bangsa”, sistem
pendidikan, infrastuktur, pendidik serta tenaga pendidik harus
memadai dan merata. Selain itu, tetap harus ada kreatif dan
inovatif dari pendidik untuk pengembangan profesionalitas di
setiap kabupaten atau kota pada daerahnya masing masing
hingga terjadi proses pembelajaran yang baik dan tingkat
pendidikan bisa merata. Maju atau tidaknya suatu pendidikan
sangat ditentukan oleh kemampuan dari sistem pembelajaran
yang diterapkan.

Daftar Pustaka

MY,Mahmud.Otonomi Pendidikan;Political Science,2012


Waliadin,Pendidikan Nasional;Jurnal Thenkyang,2019
e-journal Balitbang,2017
https://kbbi.web.id/otonomi
https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/7308/UU0202003.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Otonomi_daerah

Anda mungkin juga menyukai