LAPORAN KASUS
SYOK HEMORAGIK ET CAUSA
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
DISUSUN OLEH:
Adela Ainiyyah Calista Rahmat
111 2021 2077
PEMBIMBING:
dr. Abdul Muthalib, Sp.An-KMN, M.Kes
Terganggu
Muslim Indonesia.
2
KATA PENGANTAR
satu syarat untuk mengikuti ujian Program Studi Profesi Dokter di bagian
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
mortalitas pada kasus obstetrik dan ginekologi, sekitar 200.000 kasus per
tahun. Pada tahun 1964, Simeone menyatakan bahwa syok dapat terjadi
keadaan dimana terjadi penurunan perfusi yang efektif secara luas dan
pada awalnya bersifat reversibel serta jika terjadi dalam jangka waktu
2014).
dan dapat juga terjadi akibat penyerapan cairan di visera abdomen atau
4
premorbid pasien. Syok hipovolemia terjadi ketika volume intravaskuler
bakar, trauma, pankreatitis serta syok berat. Pada syok hipovolemik dapat
waktu cepat.
terganggu yaitu nyeri, amenorea dan perdarahan vagina dan sekitar 50%
5
perubahan tekanan darah dan takikardi (MA, 2002).
6
BAB II
LAPORAN KASUS
Nama : Ny. H
Umur : 31 tahun
Unit/ruang : ICU
nafas baik.
7
90/60 mmHg, nadi 110 kali/ menit, regular, lemah,
terganggu
Anamnesis
kiri. Dirasakan sejak tadi malam. Riwayat sulit BAK dan BAB (+).
disangkal, darah tidak ada, air tidak ada. Sebelumnya pasien tidak
masuk UGD tanggal 24 April 2023, pasien diperiksa Hb nya 6,4 gr/
8
pemberian RL 20 tetes/menit. Pada tanggal 27 April 2023 dilakukan
ditransfusi pada hari itu juga. Pada malam harinya, tepatnya pukul
9
melitus
GCS : 15
Tanda-tanda Vital :
• Pernapasan : 22 x/menit
• Suhu : 36.9 oC
• SpO2 : 98%
Status Generalis
- Kepala :
- Leher :
- Thorax :
10
Palpasi : Nyeri tekan (-), Krepitasi (-)
- Abdomen :
- Ekstremitas :
ascites
11
Eritrosit 2.22 3.50 – 5.50 x 1012/L
Sewaktu
(GDS)
(25/04/2023)
12
Trombosit 215 150 - 450 x 109/L
antigen
13
WBC 15.1 4.0 – 10.0 x 109/L
2.6 Assesment
14
2.7 Manajemen Anestesi
15
10 mg, ondansetron 4 mg, dan midazolam 2 mg. Oksigenasi
nomer 6,5 cuff, simetris kiri dan kanan, cuffing (+). Maintenance
stabil. Cairan masuk kristaloid 500 cc, PRC 242 cc (1 bag). Cairan
28/04/2023 P/
IVFD RL 20 tpm
B1 : Cab. Fentanyl 25 mcg/sp
- RR : 18 x/menit
- SpO2 : 100% F:-
- Rhonki (-/-) A : Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
- Wheezing (-/-) S :-
R/ T :-
16
- Terpasang ventilator mode H : Head up 45o
sim v pc. PEEP: 5, RR: 14,
U : Ranitidin 50 mg/8jam/iv
FiO2 75% tappering sampai
50% (terpasang sejak pasien G : Target glukosa 140-180
masuk ICU pukul 02.30 WITA
mg/dl
sampai dengan 15.30)
- Dilakukan ekstubasi pada
pukul 15.30 WITA dan TL :
dilanjutkan dengan NRM 11
lpm - Transfusi 2 bag PRC (transfusi
ke-6 dan ke-7)
B2 : - Ceftriaxone 1gr/12jam/iv (skin test)
- TD : 111/56 mmHg - Metronidazole 500 mg/8 jam/iv
B3 :
- GCS 15
B4 :
- BAK (+) Kateter
- Spooling Nacl 0,9%
B5 :
- Peristaltik Usus (+)
B6 :
- CRT < 2 detik
- Edema (-/-)
- Fraktur (-/-)
29/04/2023 P/
IVFD RL 20 tpm
B1 : Cab. Fentanyl 25 mcg/sp
- RR : 23 x/menit
17
- SpO2 : 100% F:-
- Rhonki (-/-) A : Ketorolac 30 mg/8 jam/iv
- Wheezing (-/-) U :-
R/ V :-
- O2 NRM 11 lpm H : Head up 45o
B2 : U : Ranitidin 50 mg/8jam/iv
- TD : 115/69 mmHg G : Target glukosa 140-180
- HR : 106 x/menit mg/dl
- S : 36.4oC
TL :
B3 : - Ceftriaxone 1gr/12jam/iv (skin test)
- GCS 15 - Metronidazole 500 mg/8 jam/iv
- Norepinefrin 0,1 mcg/kgBB (apabila
tekanan darah turun)
B4 :
- BAK (+) Kateter
- Spooling Nacl 0,9%
B5 :
- Peristaltik Usus (+)
B6 :
- CRT < 2 detik
- Edema (-/-)
- Fraktur (-/-)
18
BAB III
KESIMPULAN
memberikan 1-2 liter secara cepat (0,5-1 liter setiap 10-15 menit)
blood, allogeneic whole blood, red blood cells, fresh frozen plasma
19
[FFP], platelets, and cryoprecipitate. Pada pasien perdarahan,
normalized ratio (INR) > 2 atau protrombin time (PT) lebih dari 1,5
kali atau activated partial thromboplastin time (aPTT) naik lebih dari
20
DAFTAR PUSTAKA
71-86
Result. Ann Emerg Med, Pub Med NCBI; 2002. p. 40 (1): 102- 105
21
22