FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2022 1. Macam-macam pengetahuan a. Pengetahuan biasa atau disebut ordinary knowledge atau common sense knowledge. Pengetahuan seperti ini memiliki inti kebenaran yang sifatnya subjektif, artinya amat terikat pada subjek yang mengenal. b. Pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah menetapkan objek yang khas atau spesifik dengan menerapkan metodologi yang telah mendapatkan kesepakatan para ahli sejenis. Kebenaran dalam pengetahuan ilmiah selalu mengalami pembaharuan sesuai dengan hasil penelitian yang penemuan mutakhir. Pengetahuan ilmiah ini yang juga dinamai Ilmu Pengetahuan c. Pengetahuan filsafat, yaitu jenis pengetahuan yang pendekatannya melalui metodologi pemikiran filsafat, bersifat mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran analitis, kritis, dan spekulatif. Sifat kebenaran yang terkandung adalah absolute-intersubjektif. d. Pengetahuan agama. Pengetahuan agama bersifat dogmatis yang selalu dihampiri oleh keyakinan tertentu, sehingga pernyataan dalam kitab suci agama memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang digunakan untuk memahaminya.
2. Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan
Menurut Plato : Penegasan bahwa filsafat merupakan induk ilmu pengetahuan dikemukakan Plato. Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada Menurut Adam Smith : Adam smith adalah Bapak ilmu ekonomi dunia, ia menulis buku berjudul The Wealth of Nations (1778). Dengan karya tersebut menunjukkan betapa erat hubungan Filsafat dan ilmu pengetahuan, ia menukis ilmu ekonmni berasal dari filsafat moral (moral philosophy) 3. Pengertian ilmu pengetahuan! Ilmu pengetahuan merupakan himpunan informasi yang berupa pengetahuan ilmiah tentang gejala (alam atau sosial) yang dapat dilihat, dirasakan, atau dialami.
4. Manfaat ilmu pengetahuan!
a. Untuk keperluan ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu untuk memenuhi rasa keingintahuan manusia. b. Memberikan manfaat bagi manusia dalam pemecahan masalah kehidupan c. Penerapan konsep ilmu pengetahuan dalam memecahkan masalah- masalah praktis, baik yang berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkan lunak (software) atau teknologi.
5. Ciri Pokok Ilmu Pengetahuan!
a. Sistematis; para filsuf dan ilmwan sepaham bahwa ilmu adalah pengetahuan atau kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Ciri sistematis ilmu menunjukkan bahwa ilmu merupakan berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan pengetahuan tersebut mempunyai hubungan-hubungan saling ketergantungan yang teratur (pertalian tertib). b. Empiris; bahwa ilmu mengandung pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengamatan serta percobaan-percobaan secara terstruktur di dalam bentuk pengalaman-pengalaman, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Ilmu mengamati, menganalisis, menalar, membuktikan, dan menyimpulkan hal-hal empiris yang bersifat faktawi (faktual), baik berupa gejala atau kebathinan, gejalagejala alam, gejala kejiwaan, gejala kemasyarakatan, dan sebagainya. c. Obyektif; bahwa ilmu menunjuk pada bentuk pengatahuan yang bebas dari prasangka perorangan (personal bias), dan perasaan-perasaan subyektif berupa kesukaan atau kebencian pribadi. Obyektifitas ilmu mensyaratkan bahwa kumpulan pengetahuan itu haruslah sesuai dengan obyeknya (baik obyek material maupun obyek formal-nya), tanpa diserongkan oleh keinginan dan kecondongan subyektif dari penelaahnya. d. Analitis; bahwa ilmu berusaha mencermati, mendalami, dan membeda- bedakan pokok soalnya ke dalam bagian-bagian yang terpecinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian tersebut. Upaya pemilahan atau penguraian sesuatu kebulatan pokok soal ke dalam bagian-bagian, membuat suatu bidang keilmuan senantiasa tersekat-sekat dalam cabang-cabang yang lebih sempit sasarannya. e. Verifikatif; bahwa ilmu mengandung kebenaran-kebenaran yang terbuka untuk diperiksa atau diuji (diverifikasi) guna dapat dinyatakan sah (valid) dan disampaikan kepada orang lain. Pengetahuan, agar dapat diakui kebenarannya sebagai ilmu, harus terbuka untuk diuji atau diverifikasi dari berbagai sudut telaah yang berlainan dan akhirnya diakui benar.
6. Metode (cara memperoleh) Ilmu Pengetahuan!
Pengetahuan diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya : 1. Empirisme a. Sesuatu cara/ metode dalam filsafat yang mendasarkan cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman b. Dalam hal ini harus ada 3 hal, yaitu yang mengetahui (subjek), yang diketahui (objek) dan cara mengetahui (pengalaman). c. Seperti petanyaan-pertanyaan bagaimana orang tahu es membeku? Jawab kaum empiris adalah karena saya melihatnya (secara inderawi/panca indera). 2. Rasionalisme a. Cara atau memperoleh pengetahuan dengan atau melalui akal b. Aliran ini menyatakan bahwa akal (reason) merupakan dasar kepastian dan kebenaran pengetahuan, walaupun belum didukung oleh fakta empiris. 3. Fenomenalisme a. Pengetahuan diperoleh manusia melalui sesuatu yang menampak kepada kita, atau melalu gejala Phenomenon b. Pengetahuan tentang gejala (phenomenon) merupakan pengetahuan yang paling sempurna, karena ia dasarkan pada pengalaman inderawi dan pemikiran akal 4. Intusionisme a. Cara atau metode memperoleh pengetahuan dengan atau melalui intuisi b. Intuisi adalah suatu sarana dalam diri manusia untuk mengetahui secara langsung dan seketika. c. Jadi penganut intuisionisme tidak menegaskan nilai pengalaman inderawi yang bisa menghasilkan pengetahuan darinya, tapi melalui intuisi. 5. Dialektis a. Cara atau metode memperoleh pengetahuan dengan atau melalui dialek (kecakapan untuk melakukan perdebatan) b. Dialek berasal dari kata dialog atau percakapan. c. Dialektis merupakan kecakapan untuk melakukan perdebatan d. Pengetahuan diperoleh manusia dari hasil perdebatan.