Anda di halaman 1dari 5

Tugas 2

Filsafat Ilmu
“Ilmu Pengetahuan”

Disusun Oleh :
SULTHON KHOIRUL ILMI AMALI
1502619003
Jum’at, (10.00 – 11.50)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
1. Macam-macam pengetahuan
a. Pengetahuan biasa atau disebut ordinary knowledge atau common sense
knowledge. Pengetahuan seperti ini memiliki inti kebenaran yang
sifatnya subjektif, artinya amat terikat pada subjek yang mengenal.
b. Pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah menetapkan objek
yang khas atau spesifik dengan menerapkan metodologi yang telah
mendapatkan kesepakatan para ahli sejenis. Kebenaran dalam
pengetahuan ilmiah selalu mengalami pembaharuan sesuai dengan hasil
penelitian yang penemuan mutakhir. Pengetahuan ilmiah ini yang juga
dinamai Ilmu Pengetahuan
c. Pengetahuan filsafat, yaitu jenis pengetahuan yang pendekatannya
melalui metodologi pemikiran filsafat, bersifat mendasar dan
menyeluruh dengan model pemikiran analitis, kritis, dan spekulatif.
Sifat kebenaran yang terkandung adalah absolute-intersubjektif.
d. Pengetahuan agama. Pengetahuan agama bersifat dogmatis yang selalu
dihampiri oleh keyakinan tertentu, sehingga pernyataan dalam kitab suci
agama memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang
digunakan untuk memahaminya.

2. Hubungan filsafat dengan ilmu pengetahuan


Menurut Plato :
Penegasan bahwa filsafat merupakan induk ilmu pengetahuan dikemukakan
Plato. Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala
yang ada
Menurut Adam Smith :
Adam smith adalah Bapak ilmu ekonomi dunia, ia menulis buku berjudul
The Wealth of Nations (1778). Dengan karya tersebut menunjukkan betapa
erat hubungan Filsafat dan ilmu pengetahuan, ia menukis ilmu ekonmni
berasal dari filsafat moral (moral philosophy)
3. Pengertian ilmu pengetahuan!
Ilmu pengetahuan merupakan himpunan informasi yang berupa
pengetahuan ilmiah tentang gejala (alam atau sosial) yang dapat dilihat,
dirasakan, atau dialami.

4. Manfaat ilmu pengetahuan!


a. Untuk keperluan ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu untuk memenuhi
rasa keingintahuan manusia.
b. Memberikan manfaat bagi manusia dalam pemecahan masalah
kehidupan
c. Penerapan konsep ilmu pengetahuan dalam memecahkan masalah-
masalah praktis, baik yang berupa perangkat keras (hardware) maupun
perangkan lunak (software) atau teknologi.

5. Ciri Pokok Ilmu Pengetahuan!


a. Sistematis; para filsuf dan ilmwan sepaham bahwa ilmu adalah
pengetahuan atau kumpulan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis. Ciri sistematis ilmu menunjukkan bahwa ilmu merupakan
berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan
pengetahuan tersebut mempunyai hubungan-hubungan saling
ketergantungan yang teratur (pertalian tertib).
b. Empiris; bahwa ilmu mengandung pengetahuan yang diperoleh
berdasarkan pengamatan serta percobaan-percobaan secara terstruktur
di dalam bentuk pengalaman-pengalaman, baik secara langsung ataupun
tidak langsung. Ilmu mengamati, menganalisis, menalar, membuktikan,
dan menyimpulkan hal-hal empiris yang bersifat faktawi (faktual), baik
berupa gejala atau kebathinan, gejalagejala alam, gejala kejiwaan, gejala
kemasyarakatan, dan sebagainya.
c. Obyektif; bahwa ilmu menunjuk pada bentuk pengatahuan yang bebas
dari prasangka perorangan (personal bias), dan perasaan-perasaan
subyektif berupa kesukaan atau kebencian pribadi. Obyektifitas ilmu
mensyaratkan bahwa kumpulan pengetahuan itu haruslah sesuai dengan
obyeknya (baik obyek material maupun obyek formal-nya), tanpa
diserongkan oleh keinginan dan kecondongan subyektif dari
penelaahnya.
d. Analitis; bahwa ilmu berusaha mencermati, mendalami, dan membeda-
bedakan pokok soalnya ke dalam bagian-bagian yang terpecinci untuk
memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian
tersebut. Upaya pemilahan atau penguraian sesuatu kebulatan pokok
soal ke dalam bagian-bagian, membuat suatu bidang keilmuan
senantiasa tersekat-sekat dalam cabang-cabang yang lebih sempit
sasarannya.
e. Verifikatif; bahwa ilmu mengandung kebenaran-kebenaran yang
terbuka untuk diperiksa atau diuji (diverifikasi) guna dapat dinyatakan
sah (valid) dan disampaikan kepada orang lain. Pengetahuan, agar dapat
diakui kebenarannya sebagai ilmu, harus terbuka untuk diuji atau
diverifikasi dari berbagai sudut telaah yang berlainan dan akhirnya
diakui benar.

6. Metode (cara memperoleh) Ilmu Pengetahuan!


Pengetahuan diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan
berbagai metode, diantaranya :
1. Empirisme
a. Sesuatu cara/ metode dalam filsafat yang mendasarkan cara
memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman
b. Dalam hal ini harus ada 3 hal, yaitu yang mengetahui (subjek), yang
diketahui (objek) dan cara mengetahui (pengalaman).
c. Seperti petanyaan-pertanyaan bagaimana orang tahu es membeku?
Jawab kaum empiris adalah karena saya melihatnya (secara
inderawi/panca indera).
2. Rasionalisme
a. Cara atau memperoleh pengetahuan dengan atau melalui akal
b. Aliran ini menyatakan bahwa akal (reason) merupakan dasar
kepastian dan kebenaran pengetahuan, walaupun belum didukung
oleh fakta empiris.
3. Fenomenalisme
a. Pengetahuan diperoleh manusia melalui sesuatu yang menampak
kepada kita, atau melalu gejala Phenomenon
b. Pengetahuan tentang gejala (phenomenon) merupakan pengetahuan
yang paling sempurna, karena ia dasarkan pada pengalaman
inderawi dan pemikiran akal
4. Intusionisme
a. Cara atau metode memperoleh pengetahuan dengan atau melalui
intuisi
b. Intuisi adalah suatu sarana dalam diri manusia untuk mengetahui
secara langsung dan seketika.
c. Jadi penganut intuisionisme tidak menegaskan nilai pengalaman
inderawi yang bisa menghasilkan pengetahuan darinya, tapi melalui
intuisi.
5. Dialektis
a. Cara atau metode memperoleh pengetahuan dengan atau melalui
dialek (kecakapan untuk melakukan perdebatan)
b. Dialek berasal dari kata dialog atau percakapan.
c. Dialektis merupakan kecakapan untuk melakukan perdebatan
d. Pengetahuan diperoleh manusia dari hasil perdebatan.

Anda mungkin juga menyukai