Anda di halaman 1dari 33

PENGANTAR BISNIS

BISNIS KECIL (SMALL BUSINESS)

Dosen: Dr. Altje L. Tumbel,SE,M.Si


Disusun oleh:

Kelompok 3
- Catherine Christiani Pandeiroot/19061102229 (Ketua)
- Angela Jessica Louise Heka/19061102202
- Gracia Putri Ayu Syamsudin/19061102211
- Adisty Dolompaha/19061102237
- Vionny Leppa/19061102232
- Dinda Rahmawati/19061102208
- Atalya Friska Makapia/19061102243
- Fransisca Cella Watung/19061102255

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan YME, karena kesehatan dan ilmu
pengetahuan yang Ia berikan sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini.
            Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen mata kuliah Pengantar Bisnis yang
telah mengarahkan kami dalam pembuatan makalah ini. Adapun makalah kami ini mengenai
“Bisnis kecil“
            Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya
kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan makalah ini sangat kami butuhkan.

                                                                                 Manado, 24 Februari 2020


                                                                                    Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar
Daftar isi
Pembahasan
1. Definisi bisnis kecil
2. Pentingnya bisnis kecil
3. Karakteristik kewirausahaan
4. Memulai dan mengoperasikan sebuah bisnis baru
5. Memulai bisnis kecil dan pembiayaan bisnis kecil
6. Alasan kegagalan dan keberhasilan
7. Kepemilikan bisnis dan jenis-jenis perusahaan
8. Mengatur sebuah perusahaan dan isu khusus dalam kepemilikan bisnis
Penutup
Daftar pustaka
Pembahasan

1. Definisi bisnis kecil


Bisnis kecil adalah perusahaan milik pribadi, kemitraan , atau kepemilikan
perseorangan yang memiliki lebih sedikit karyawan dan / atau pendapatan tahunan kurang
dari bisnis atau korporasi berukuran biasa. Bisnis didefinisikan sebagai "kecil" dalam hal
dapat mengajukan permohonan untuk dukungan pemerintah dan memenuhi syarat untuk
kebijakan pajak preferensial bervariasi tergantung pada negara dan industri. Usaha kecil
berkisar dari lima belas karyawan di bawah Australian Fair Work Act 2009 , lima puluh
karyawan sesuai dengan definisi yang digunakan oleh Uni Eropa , dan kurang dari lima ratus
karyawan yang memenuhi syarat untuk banyak program Administrasi Usaha
Kecil AS. Sementara usaha kecil juga dapat diklasifikasikan menurut metode lain, seperti
pendapatan tahunan, pengiriman, penjualan, aset, atau dengan pendapatan kotor atau bersih
tahunan atau laba bersih, jumlah karyawan adalah salah satu langkah yang paling banyak
digunakan.
Konsep bisnis kecil, wirausaha , kewirausahaan , dan startup tumpang tindih sampai
tingkat tertentu tetapi juga membawa perbedaan penting. Keempat konsep ini kerap bersatu
satu sama lain. Berikut adalah perbedaan utama dari konsep-konsep ini dalam ringkasan:

 wirausaha : sebuah organisasi yang diciptakan dengan tujuan utama untuk memberikan
pekerjaan kepada para pendiri, yaitu operasi pemilik tunggal.
 kewirausahaan : semua organisasi baru.
 startup : organisasi baru sementara yang dibuat dengan tujuan untuk menjadi lebih besar
(setidaknya memiliki karyawan).
 usaha kecil: sebuah organisasi yang kecil (beberapa karyawan) dan mungkin tidak memiliki niat
untuk menjadi lebih besar.

Dari ringkasan, kita dapat melihat bahwa banyak usaha kecil adalah pemilik tunggal atau
hanya pemilik, tetapi usaha kecil dapat memiliki sejumlah kecil karyawan. Ketika perusahaan
besar mulai, mereka dikenal sebagai startup, tetapi tidak semua bisnis kecil adalah startup yang
bertujuan untuk menjadi lebih besar. Banyak dari usaha kecil ini menawarkan produk, proses
atau layanan yang sudah ada, dan mereka tidak bertujuan untuk pertumbuhan. Sebaliknya,
startup bertujuan untuk pertumbuhan dan sering menawarkan produk, proses atau layanan yang
inovatif, dan pengusaha startup biasanya bertujuan untuk meningkatkan perusahaan dengan
menambah karyawan, mencari penjualan internasional, dan sebagainya, sebuah proses yang
dibiayai oleh modal ventura dan investasi malaikat . Pengusaha sukses memiliki kemampuan
untuk memimpin bisnis ke arah yang positif dengan perencanaan yang tepat, untuk beradaptasi
dengan lingkungan yang berubah dan memahami kekuatan dan kelemahan mereka sendiri. 
Kisah sukses spektakular bersumber dari startup yang berkembang pesat. Contohnya adalah
Microsoft, Genentech, dan Federal Express yang semuanya mewujudkan rasa penciptaan usaha
baru pada bisnis kecil. 

Wirausaha menyediakan pekerjaan terutama untuk para pendiri. Kewirausahaan merujuk semua


bisnis baru, termasuk wirausaha dan bisnis yang tidak pernah berniat untuk tumbuh besar atau
menjadi terdaftar, tetapi startup mengacu pada bisnis baru yang berniat untuk tumbuh melampaui
pendiri, memiliki karyawan, dan tumbuh besar.

2. Pentingnya bisnis kecil

Bisnis kecil berpotensi untuk ekspansi

Usaha kecil memberi konsumen banyak pilihan tentang dimana mereka akan membeli barang
secara retail. Pasar retail memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkembang. Bisnis retail
sangat mungkin menjadi lebih besar, yang berpotensi berkembang menjadi operasi nasional atau
internasional. Konsumen bisa membeli barang seperti pakaian di korporasi berukuran kecil
hingga perusahaan besar. Baca artikel kami tentang ide mengembangkan bisnis kecil.

Produktifitas Dalam Ilmu Pengetahuan Dan Permesinan

Bisnis kecil bisa lebih produktif dibanding perusahan berskala besar. Perusahaan kecil
mempekerjakan 32 persen ilmuan dan insinyur, sedang perusahaan berukuran lebih besar
mempekerjakan dua profesi ini sebanyak 27 persen. Para profesional di bisnis kecil
memproduksi lebih banyak paten dibanding rekan mereka di perusahaan besar. Para ilmuan dan
insinyur perlu menyadari pilihan ini ketika bekerja, termasuk saat meraka meneliti cara baru
untuk memberi solusi dari masalah teknis di masyarakat.

Inovasi

Inovasi sangat penting dalam bisnis kecil. Di perusahaan berskala kecil, pegawai biasanya
bekerja dekat dengan konsumen dan langsung mengetahui kebutuhan mereka. Selain itu, bisnis
kecil biasanya memiliki tingkat manajemen yang sedikit, yang memisahkan garis kerja dari
pemilik bisnis. Pegawai bisa membangun perusahaan agar terus tumbuh dengan berbagi ide yang
bermanfaat bagi konsumen. Sedangkan bagi pemilik bisnis, mereka hanya perlu melewati sedikit
birokrasi untuk mengaplikasikan ide dari pegawai. Kenyataan ini yang menyebabkan kenapa
beberapa pekerja inovatif lebih memilih bekerja di bisnis kecil.

Selain bisnis kecil menciptakan pekerjaan baru, bisnis jenis ini juga memberi manfaat bagi
masyarakat lokal. Berikut beberapa dampak positif bisnis kecil secara lokal:

Keterlibatan Lokal

Pemilik bisnis kecil adalah bagian integral dari komunitas tempat mereka hidup dan bekerja.
Karenanya, mereka menyadari bagaimana keputusan mereka berdampak pada lingkungannya.
Selain itu, pemilik bisnis kecil yang bersifat lokal cenderung terlibat di masyarakat. Misalnya
mereka menjadi sponsor untuk event tertentu, ikut memberi donasi di penampungan tuna wisma,
atau berpartisipasi di komunitas amal.

Kesehatan Komunitas

Selain berkontribusi pada identitas unik komunitas lokal dan terlibat secara lokal, pemilik bisnis
kecil membantu membangun kesadaran komunitas. Pemilik bisnis kecil biasanya membangun
hubungan dengan pelanggan dan mengenal nama banyak pelanggan. Banyak pemilik bisnis kecil
membentuk relasi formal maupun casual, seperti asosiasi pedagang. Ketika traffic ke satu bisnis
meningkat, bisnis di dekatnya bisa mendapat manfaat melalui peningkatan ekspos atau referensi.

Peningkatan Dasar Pajak

Ketika penduduk lokal berbelanja di bisnis kecil di komunitas mereka, pajak tetap ada di
ekonomi lokal, yang sebagai hasilnya membantu meningkatkan komunitas. Begitu pula bisnis
kecil berkontribusi pada lingkungannya dengan mengalirkan lebih banyak keuntungan kembali
ke komunitas mereka.

Pekerjaan Lokal

Bisnis kecil adalah pencipta lapangan pekerjaan dan kebanyakan jenis pekerjaan bersifat lokal.
Daripada harus pulang-pergi ke kota lain, pekerja lebih memilih bekerja di lokasi yang lebih
dekat dengan rumah. Ini tidak hanya mengurangi kemacetan lalu-lintas, tapi juga mendukung
anggota komunitas yang bekerja di bisnis lokal.

Kewirausahaan

Bisnis kecil merupakan hasil dari semangat berwirausaha dari pemilik bisnis. Dengan memulai
sebuah bisnis kecil, pemilik bisnis bertanggung jawab untuk masa depannya. Kewirausahaan
ibarat bahan bakar untuk inovasi ekonomi dan kemakmuran, dan menjadi sarana kunci untuk
keluar dari pekerjaan dengan gaji rendah menjadi kelas menengah.
Inovasi Dan Kompetisi

Seperti bisnis lainnya, untuk bisa bertahan bisnis kecil perlu “terlihat” di keramaian. Bisnis kecil
harus melayani kebutuhan logis di masyarakat dan melakukannya lebih baik dibanding
kompetitor. Semua yang berkaitan dengan bisnis kecil harus unik, inovatif, lebih baik dalam
menghasilkan marketplace yang sehat, dan konsumen terlayani dengan baik.

Sedikit Infrastruktur Dan Rendah Pemeliharaan

Dibanding mall perbelanjaan, toko lokal cenderung membutuhkan lebih sedikit layanan publik
dan infrastruktur. Meski pemilik toko musik yang baru membutuhkan lisensi bisnis dan izin
kepemilikan, proses membuka toko baru tidak memberi tuntutan yang sama besar pada
departemen perencanaan kota tersebut dibandingkan membangun pasar swalayan yang baru.

Bisnis kecil bisa bertahan dan memakmurkan lingkungannya karena beberapa alasan:

 Mengembangkan hubungan personal. Bisnis kecil memiliki penempatan yang baik


untuk membangun hubungan personal dengan pelanggan, pegawai, dan supplier.
Menjalankan bisnis kecil membuat Anda tahu siapa yang Anda tangani. Anda bisa
berhadapan langsung dengan orang di kontak Anda. Interaksi orang per orang sangat
penting dalam membangun relasi yang kuat.
 Fleksibel merespon masalah dan tantangan. Di bisnis kecil hanya ada sedikit hirarki
instruksi. Bisnis besar mengatur cara beroperasi dan prosedur yang sudah ada sulit
diubah. Bisnis kecil sering kali jauh lebih fleksibel. Sebuah keputusan bisa dibuat
dalam waktu cepat.
 Daya temu dan inovasi. Bisnis kecil di posisi yang baik untuk memperkenalkan dan
mengembangkan ide baru. Ini karena pemiliknya tidak perlu melaporkan atau mencari
persetujuan dari siapapun. Misalnya ketika Anita Roddick mendirikan The Body
Shop, ia mengembangkan berbagai kosmetik ramah lingkungan di kemasan yang
sangat sederhana. Ini tidak biasa terjadi pada perusahaan kosmetik konvensional.
 Pengeluaran rendah. Karena operasinya berskala kecil, bisnis kecil memiliki biaya
pengeluaran yang lebih rendah. Bisnis kecil beroperasi di area kecil dengan biaya
pendingin dan listrik serta sewa yang kecil. Pengeluaran yang rendah menyebabkan
harga lebih rendah untuk konsumen.
 Melayani pasar yang terbatas. Perusahaan besar dengan pengeluaran tinggi harus
memproduksi dengan hasil tingkat tinggi untuk menyebar harga. Sebalinya,
perusahaan kecil bisa menghasilkan profit dengan angka penjualan lebih rendah.
Karenanya bisnis kecil bisa menjual barang hasil produksi di pasar yang lebih kecil.
Misalnya, layanan pembersih jendela lokal hanya melayani beberapa ratus rumah dan
spesialis perhiasan dengan klien personal.
Alasan utama banyak orang memilih mendirikan bisnis kecil adalah kemandirian. Mereka
juga mendapat reward untuk diri sendiri. Dua hal ini yang menjadi pendorong yang kuat.

Bisnis Kecil Dan Ekonomi Lokal

Meski tidak menghasilkan uang sebanyak perusahaan besar, bisnis kecil jadi komponen penting
dan kontributor utama untuk memperkuat ekonomi lokal. Bisnis kecil menghadirkan kesempatan
pekerjaan baru.

Kontribusi

Bisnis kecil didefinisikan sebagai bisnis atau korporasi dengan pegawai kurang dari 50 orang. Di
Amerika Serikat, sejak tahun 1995, bisnis kecil telah menghasilkan 64 persen pekerjaan baru,
dan membayar 44 persen dari total gaji swasta Amerika.

Pertumbuhan Ekonomi

Bisnis kecil berkontribusi pada ekonomi lokal dengan membawa pertumbuhan dan inovasi ke
komunitas dimana bisnis dibangun. Bisnis kecil juga membantu menstimulasi pertumbuhan
ekonomi dengan menyediakan kesempatan kerja ke orang yang tidak dipekerjakan oleh
perusahaan besar.

Bisnis kecil cenderung menarik pekerja yang berinovasi dengan menemukan produk baru atau
mengimplementasikan solusi untuk ide yang sudah ada. Bisnis berskala besar juga sering
mendapat manfaat dari bisnis kecil dalam komunitas lokal yang sama, seperti banyak perusahaan
besar bergantung pada bisnis kecil untuk melengkapi berbagai fungsi bisnis melalui outsourcing.

Kemampuan Beradaptasi Dengan Perubahan Iklim Ekonomi

Banyak bisnis kecil memiliki kemampuan untuk merespon dan beradaptasi dengan cepat pada
perubahan iklim ekonomi. Ini dikarenakan fakta bahwa bisnis kecil sering kali sangat
berorientasi pada pelanggan. Banyak pelanggan lokal tetap setia pada bisnis kecil favoritnya di
tengah krisis ekonomi. Kesetiaan ini berarti bisnis kecil bisa bertahan selama waktu sulit, yang
kemudian bisa memperkuat ekonomi lokal. Ketahui tips agar pelanggan memilih bisnis Anda.

Kontribusi Pada Sekolah Dan Pemerintah Lokal

Ketika konsumen berlangganan bisnis kecil lokal, mereka sebenarnya memberi uang kembali
pada komunitas lokal mereka. Bisnis lokal yang subur akan menghasilkan pendapatan tinggi,
yang berarti bisnis akan membayar pajak lebih besar, termasuk pajak lokal. Uang ini lalu
digunakan untuk kebutuhan komunitas seperti departeman kepolisian juga sekolah.
Pertumbuhan Di Masa Depan

Bisnis kecil tidak selalu tetap kecil. Perusahaan besar seperti Nike, berawal dari bisnis kecil yang
tumbuh menjadi pemain besar di pasar nasional dan internasional. Banyak pemimpin industri
komputer memulai dengan bekerja merakit mesin dengan tangan sendiri di garasi rumah mereka.
Microsoft jadi contoh utama bagaimana ide bisnis kecil bisa mengubah dunia. Bisnis kecil yang
tumbuh menjadi bisnis besar sering kali tetap berada di komunitas dimana bisnis pertama kali
dibangun. Memiliki perusahaan besar yang bermarkas di komunitas asal bisa lebih jauh
membantu menyediakan pekerjaan dan menstimulasi ekonomi lokal.

Keuntungan Dan Kerugian Dari Bisnis Kecil

Bisnis kecil biasanya dimiliki secara pribadi, dengan volume saham terbatas, dan tenaga kerja
yang kecil. Bisnis kecil bisa dibangun dengan kerja sama atau dimiliki oleh satu orang. Ketika
memulai bisnis kecil, Anda perlu pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.

Satu keuntungan dari bisnis kecil adalah modal yang dibutuhkan relatif rendah. Uang tabungan
personal atau pinjaman kecil dari teman dan keluarga biasanya cukup untuk memulai bisnis
kecil. Dana untuk bisnis kecil bisa dibantu pemerintah, bank, atau institusi keuangan mikro bila
Anda menyediakan rencana bisnis yang layak. Setelah memperoleh modal, akan sangat bijak bila
Anda memfamiliarkan diri dengan pro-kontra dari bisnis kecil untuk membantu Anda bersiap
menghadapi tantangannya.

Bisnis kecil lebih mudah ditata dibanding perusahaan besar. Ini karena sifatnya yang lokal dan
berskala kecil. Pemilik bisa menyimpan salinan transaksi atau berinvestasi pada software murah
untuk menyimpan data. Menyimpan inventaris, aliran dan transaksi dana mudah diatur. Tapi
sebaiknya Anda mempekerjakan akuntan terpercaya untuk sistem data keuangan yang efektif dan
terorganisir.

Mungkin fitur paling jelas ketika menentukan keuntungan dan kerugian bisnis kecil adalah
struktur kepemilikan. Kebanyakan bisnis kecil dimiliki oleh satu orang atau beberapa partner.
Karenanya, keputusan bisa dibuat dan diimplementasikan lebih cepat. Karena ini investasi
personal, kebanyakan keputusan dibuat atas dasar ketertarikan. Keuntungan semata jadi
kebijakan pemilik. Klien juga menikmati layanan pelanggan yang lebih personal karena hanya
ada sedikit pegawai dan kebanyakan transaksi dilakukan secara langsung.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan untuk pro dan kontra bisnis kecil adalah tingkat
eksposur. Bisnis kecil kurang jelas kebijakannya. Banyak klien memilih melakukan bisnis
dengan perusahaan besar daripada yang kecil karena dianggap beresiko.
3. Karakteristik kewirausahaan

Karakteristik kewirausahaan atau wirausaha dapat ditemukan pada sikap-sikap atau


tindakan yang dilakukan oleh seseorang wirausaha. Sikap dan tindakan ini biasanya
melingkupi sebagian besar dari sikap seorang wirausaha dalam kesehariannya dan
merupakan sikap dan tindakan yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Wirausaha
yang berhasil dapat dilihat dari sikap kesehariannya, antara lain mempunyai komitmen
dan tidak setengah-setengah dalam melakukan pekerjaan. Ia juga berani mengambil
resiko yang telah diperhitungkan sebelumnya dan berani mengambil peluang sekecil
apapun. Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmeree sebagaimana dikutip
Suryana, karakterisktik kewirausahaan atau wirausaha antara lain sebagai berikut:

1) Desire for Responsibility


Seorang wirausaha memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang
dilakukannya.

2) Preference for Moderate Risk


Wirausaha lebih memilih resiko yang moderat, menghindari resiko rendah dan resiko
tinggi.

3) Confidence
Wirausaha memiliki kepercayaan akan kemampuan dirinya sendiri untuk bisa
berhasil.

4) Desire For Immediate Feedback


Seorang wirausaha selalu menghendaki adanya umpan balik sesegera mungkin.

5) High Level Of Energy


Seorang wirausaha memiliki semangat yang tinggi dan selalu bekerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

6) Future Orientation
Wirausaha selalu berorientasi ke masa depan, memiliki perspektif dan berwawasan
jauh kedepan.

7) Skill at Organizing
Wirausaha memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai rendah.

8) Value Achievement Over Money


Wirausaha selalu menilai prestasi dengan uang.
4. Memulai dan mengoperasikan sebuah bisnis baru

Para pengusaha harus menentukan kapan untuk membeli perusahaan yang sudah
ada atau kapan membangun perusahaan dari awal, dan kapan harus mendapatkan saran
dari ahli terkait dengan sumber pendanaan.

1)      Keahlian merencanakan bisnis


Sebelum memutuskan untuk menginvestasikan waktu dan uang, titik awal yang harus
dilalui seorang pengusaha baru adalah membuat perencanaan bisnis. Didalam perencanaan
bisnis, seorang calon pengusaha mengembangkan dan mendeskripsikan bagaimana strategi
bisnis ini akan diimplementasikan. Perencanaan bisnis mendeskripsikan kesesuaian antara
kemampuan dan pengalaman pengusaha dengan kebutuhan untuk memproduksi dan memasarkan
barang tertentu.

2)      Memulai bisnis kecil


Langkah pertama untuk membuat bisnis kecil adalah komitmen individu untuk menjadi
pemilik perusahaan. Didalam mempersiapkan perencanaan bisnisnya, seorang pengusaha harus
memahami lingkungan perusahaan dimana perusahaan tersebut terikat. Lingkungan dapat
mempengaruhi keputusan seorang pengusaha dalam menentukan cara untuk memulai bisnis
kecil.

3)      Pendanaan bisnis kecil


Meskipun pemilihan cara untuk memulai bisnis sangat penting, hal ini tidak akan berarti
jika tanpa uang. Untuk mendapatkan uang dari bank, dari investor independen, dan dari agen-
agen pemerintah dibutuhkan usaha yang ekstra, seperti misalnya memformulasikan rencana
bisnis dan harus memenuhi syarat-syarat lain yang harus dipenuhi.

Adapun contoh bisnis baru, kita dapat memulai bisnis cara duplikasi. Bisnis Cara
Duplikasi adalah sebuah cara memulai, memasarkan dan mengoperasikan sebuah usaha bisnis
kecil dengan cara menduplikasi usaha bisnis yang telah terbukti keberhasilannya, dengan ijin dan
bantuan sepenuhnya dari pemilik usaha bisnis tersebut.
Hal-hal yang “ditiru” atau diduplikasi mencakup hal-hal berikut ini:
• Merek dan Slogan beserta dengan segala bentuk rancangannya;
• Kualitas produk;
• Metode operasi bisnis yang mencakup seluruh aspek persiapan, pemasaran dan pengoperasian
usaha bisnis.
Keuntungan utama dari memulai bisnis dengan cara duplikasi adalah meningkatnya
kemungkinan berhasil dan menurunkan risiko kegagalan bisnis. Kemungkinan sukses akan
meningkat karena usaha bisnis baru dengan cara duplikasi ini menggunakan merek yang telah
dikenal serta menyediakan produk dan/atau jasa yang telah dikenal kualitasnya oleh konsumen,
dengan menggunakan metode-metode yang telah terbukti keberhasilannya.
Sebaliknya, risiko kegagalan menjadi lebih kecil karena duplikator bisnis tidak perlu
mengulangi lagi kegagalan-kegalan yang telah dialami oleh pemilik bisnis. Selain itu,
kesuksesan pemilik usaha bisnis selama ini merupakan jaminan tidak tertulis bahwa usaha bisnis
yang dilakukannya telah memiliki pasar yang pasti.

5. Memulai Bisnis Kecil dan Pendanaan Bisnis Kecil

Banyak alasan mengapa para pebisnis kerap mengurungkan niat untuk memulai bisnis,
salah satunya adalah karena modal yang dibutuhkan cukup besar. Oleh karena itulah banyak
yang memulai bisnisnya secara kecil-kecilan.
Bisnis kecil-kecilan memang sedang booming. Terbukti, hasil riset Small Business
Administration menyebutkan bahwa sudah ada lebih dari 28 juta bisnis kecil-kecilan di Amerika
Serikat, menempati 99.7% dari seluruh bisnis di sana. Demikian halnya di Indonesia, bisnis bisa
dimulai saat Anda menemukan ide bisnis yang unik. Jika Anda memiliki waktu kerja yang
fleksibel, Anda bisa mengupayakan kebebasan finansial dengan bekerja sambil membuka usaha
kecil-kecilan.
Sayangnya, meski banyak pebisnis yang tertarik memulai bisnis kecil-kecilan, hanya
sedikit yang bisa berhasil dan sukses. Ini karena mereka merintis dan menjalani bisnisnya dengan
baik dan benar.
Berikut 10 langkah tepat untuk memulai bisnis kecil.
1. Lakukan riset
Umumnya seseorang yang akan memulai bisnis kecil-kecilan sudah memiliki ide
utamanya, namun belum berhasil menyeimbangkannya dengan realita. Jadi, penting untuk
selalu mengecek dan melakukan riset untuk mengetahui apakah ide Anda memiliki potensi
untuk sukses. Anda bisa melakukan riset, focus group discussion (FGD), dan trial and error.
Untuk dapat mengetahui valid tidaknya ide Anda, Anda bisa melakukan riset kecil-
kecilan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Apakah ide sudah sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat?
2. Siapa yang membutuhkannya?
3. Apakah ada perusahaan yang menawarkan produk atau jasa sejenis saat ini?
4. Bagaimana kompetisinya?
5. Bagaimana agar bisnis ini bisa memasuki masyarakat dengan baik?
Riset ini adalah sebuah proses validasi terhadap ide Anda. Karena jika tidak valid, Anda
hanya buang-buang waktu. Satu tips buat Anda, sebuah produk atau jasa yang biasanya
berhasil sukses adalah produk atau jasa yang bisa menyelesaikan masalah masyarakat, atau
mungkin memenuhi kebutuhan dan menawarkan apa yang menjadi minat masyarakat luas.
2. Membuat rencana
Anda membutuhkan sebuah rencana sebelum menjadikan ide bisnis menjadi kenyataan.
Sebuah ide yang tidak dilengkapi dengan perencanaan matang bisa berujung kegagalan,
walau sudah dilakukan riset sebelumnya. Perencanaan bisnis (business plan) merupakan
sebuah gambaran yang akan membimbing bisnis Anda dari fase startup hingga berkembang.
Dan pastinya ini adalah keharusan bagi semua bisnis, tidak peduli apa jenis bisnis Anda.
Ada beberapa tipe perencanaan bisnis untuk tipe bisnis yang berbeda pula. Contohnya,
perencanaan bisnis tradisional dibutuhkan jika Anda terkendala biaya dan membutuhkan
dukungan keuangan dari investor atau lembaga keuangan. Perencanaan bisnis tipe tradisional
biasanya sangat terperinci dan memiliki bagian-bagian yang menjelaskan bisnis dengan baik
sehingga pihak debitur bisa mempertimbangkan untuk mendukung ide bisnis Anda. Jika
Anda tidak membutuhkan dukungan keuangan, Anda bisa membuat perencanaan bisnis yang
lebih sederhana. Namun tetap harus ada! Dengan demikian, bisnis yang ingin dicapai akan
lebih jelas, berikut bagaimana langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan tersebut.

3. Buat rencana keuangan


Memulai bisnis kecil-kecilan memang tidak membutuhkan banyak modal, tetapi tentu
tetap membutuhkan modal awal dan kemampuan untuk mengatasi biaya operasionalnya
sebelum Anda bisa memperoleh keuntungan. Cobalah buat perencanaan keuangan sederhana
yang mengestimasikan biaya-biaya yang Anda butuhkan. Contohnya, untuk modal awal
Anda membutuhkan biaya izin usaha, peralatan, biaya legal, asuransi, branding, riset pasar,
penyimpanan, acara pembukaan, penyewaan lokasi bisnis, dan sebagainya. Biaya ini
kemudian dilanjutkan dengan biaya operasional seperti biaya sewa lokasi, biaya perawatan,
marketing dan iklan, biaya produksi, bahan baku, upah pegawai, dan sebagainya.
Kini setelah Anda memiliki angka kasarnya, ada beberapa cara untuk memperoleh
pendanaan bagi bisnis kecil-kecilan ini, termasuk: Financing, Small business loans, Small
business grants, Angel investors, dan Crowdfunding
Anda juga bisa berusaha dengan cara meminimalisasi sebisa mungkin modal awal Anda.
Tujuannya adalah untuk membuat rencana yang sesuai dengan kondisi keuangan Anda dan
meminimasi jumlah pinjaman.

4. Tentukan struktur bisnis


Bisnis kecil-kecilan Anda bisa saja mandiri, bermitra, atau berupa CV atau PT. Oleh
karena itu, tentukan sejak awal seperti apa struktur bisnis Anda, kemudian lakukan reevaluasi
dan ubah apabila memang kurang sesuai. Bergantung pada kompleksitas bisnisnya, biasanya
Anda disarankan untuk berdiskusi dengan tenaga ahli seperti pengacara untuk memastikan
Anda mengambil struktur bisnis yang tepat.
5. Pilih dan ajukan nama bisnis anda
Tahukah Anda bahwa nama bisnis memiliki peranan penting di hampir seluruh aspek
bisnis? Pastikan untuk memikirkan seluruh implikasi potensialnya sebelum Anda
memutuskan nama bisnis. Begitu Anda menentukan nama bisnisnya, Anda perlu mengecek
hak patennya, apakah sudah ada bisnis dengan nama yang sama? Jika Anda memiliki struktur
bisnis Perseroan Terbatas (PT), maka tidak boleh ada nama bisnis yang sama. Jika belum
ada, maka Anda bisa melakukan registrasi pengajuan nama bisnis. Pengajuan ini pun
bergantung pada struktur bisnis Anda. Apabila menggunakan website, jangan lupa
registrasikan juga nama domain Anda setelah menentukan nama bisnis. Ingatlah untuk
menggunakan nama yang unik dan menarik!

6. Perolehan izin usaha


Setiap struktur bisnis memiliki prosedur pengajuan izin usahanya. Ini adalah kewajiban
Anda sebagai pebisnis untuk dapat memulai bisnis legal di Indonesia. Anda bisa kembali
membaca dua artikel di atas untuk melihat apa saja syarat-syarat yang dibutuhkan dalam
pengajuan CV dan PT. Sebagai contoh, dalam pengajuan pendirian PT, Undang-undang no.
40 tahun 2007 membagi syaratnya menjadi syarat umum dan syarat formal. Adapun beberapa
syarat pendirian tersebut adalah sebagai berikut:
 Syarat Umum
1) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik saham dan pengurus dengan
masing-masing minimal sebanyak 2 orang
2) Fotokopi Kartu Keluarga (KK) direktur atau penanggung jawab perusahaan
3) Foto berwarna milik penanggung jawab perusahaan ukuran 3×4 cm sebanyak 2
lembar
4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) penanggung jawab perusahaan
5) Fotokopi surat-surat kepemilikan perusahaan (surat tanah dan sebagainya) atau
surat perjanjian sewa perusahaan
6) Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir sesuai dengan domisili
perusahaan
7) Surat keterangan dari RT/RW untuk perusahaan yang berdomisili di area
perumahan atau perkampungan
8) Surat keterangan domisili dari pengelola gedung jika perusahaan berdomisili di
sebuah gedung perkantoran
9) Foto kantor perusahaan tampak depan dan dalam ruangan yang berisi meja, kursi,
unit komputer beserta 1-2 orang karyawan
10) Stempel perusahaan. Jika belum memiliki yang resmi, harus sudah memiliki
stempel sementara guna mengurus perijinan
11) Kantor perusahaan berada di area perkantoran, plaza, atau ruko dan tidak berada
di area pemukiman penduduk
12) Siap dilakukan survey
 Syarat formal
1) Pendiri perusahaan minimal 2 orang atau lebih (sesuai pasal 7 ayat 1)
2) Masing-masing pendiri perusahaan harus mengambil bagian atas modal saham,
kecuali dalam rangka peleburan (sesuai pasal 7 ayat 2 dan 3)
3) Akta notaris berbahasa Indonesia
4) Akta pendirian perusahaan harus disahkan Menteri Kehakiman, yang kemudian
diumumkan dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia(sesuai pasal 7 ayat 4)
5) Perusahaan memiliki minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris sebagai
penanggung jawab perusahaan (sesuai pasal 92 ayat 3 dan pasal 108 ayat 3)
6) Pemilik saham harus Warga Negara Indonesia (WNI) atau badan usaha yang
didirikan menurut hukum dan perundangan Indonesia, kecuali perusahaan swasta
asing
7) Modal dasar perusahaan minimal Rp50.000.000 dengan modal disetor minimal
25% dari modal dasar tersebut (sesuai pasal 32 dan 33).

7. Tentukan sistem keuangannya


Bisnis kecil-kecilan akan berjalan dengan efektif saat ada sistem yang berlaku. Salah satu
sistem paling penting untuk bisnis kecil adalah sistem keuangan. Sistem akunting dibutuhkan
untuk membuat dan mengelola anggaran, menentukan harga, menyelaraskan bisnis, dan
mengajukan pajak. Anda bisa membuat sistem keuangan sendiri atau menyewa jasa akuntan
sehingga sistem yang dibuat semakin jelas dan terjamin.

8. Tentukan lokasi bisnis


Lokasi merupakan salah satu faktor penting yang bisa mempengaruhi bisnis Anda.
Mengapa? Karena biasanya strategis tidaknya lokasi berpengaruh terhadap kelancaran bisnis
Anda. Anda bisa membuka kantor, atau menyewa ruko (rumah toko), bahkan membuat gerai.
Namun Anda perlu memikirkan, apakah lokasinya strategis? Apakah luasnya sesuai dan bisa
menampung mesin dan peralatan yang ada? Serta poin-poin lainnya. Hal ini akan membantu
Anda dalam menentukan apakah lokasi tersebut memang tepat untuk tipe bisnis Anda.
Pertimbangan kedua adalah menentukan pembiayaan lokasi bisnis, apakah Anda akan
menyewa atau membelinya? Hal ini kembali lagi kepada kondisi keuangan Anda, sehingga
lihat kembali mana kondisi yang memungkinkan dan menguntungkan bagi Anda.

9. Persiapkan tim
Apabila Anda hendak merekrut pegawai, kini saat yang tepat untuk melakukannya.
Tentukan apa saja posisi yang dibutuhkan dan seperti apa kualifikasi yang tepat untuk setiap
jabatan tersebut. Apabila Anda memilih untuk mencari pekerja paruh waktu, maka
pertimbangkan juga job description dan kualifikasinya. Jika Anda merupakan pebisnis
mandiri yang menjalani bisnis sendirian, Anda mungkin saja tidak butuh merekrut pegawai.
Tetapi usahakan agar tetap ada tim pendukung yang bisa menjadi mentor bisnis Anda. Bisa
saja berupa keluarga atau kerabat yang dekat dengan Anda.

10. Promosikan bisnis anda


Tidak peduli seberapa bagus produk atau jasa yang ditawarkan, bisnis akan gagal jika
konsumen tidak mengenal atau mengetahui produk/jasa Anda. Di sinilah pentingnya sebuah
pemasaran atau promosi, di mana Anda harus mulai menarik minat konsumen dan klien.
Buatlah sebuah perencanaan pemasaran kemudian lihat dan pelajari bagaimana bisnis sejenis
menjalani pemasarannya. Dari sini Anda bisa menentukan mana cara paling efektif untuk
memasarkan produk atau jasa Anda.

Sumber Pembiayaan Usaha Kecil


Banyak pengusaha kecil mengharapkan Sumber Dana untuk dimanfaatkan Sebagai upaya
pengembangan Usaha. Ada 2 Tujuan penggunaan Dana, yaitu:
1. Investasi: yaitu penggunaan Dana untuk penambahan tempat Usaha, renovasi tempat
usaha, pembelian peralatan /infrastrur.
2. Modal Kerja, yaitu penggunaan Dana untuk meaningkatkan volume Usaha.
Sumber Pembiayaan kepada pengusaha kecil sangat beragam, antara lain:
1. Penambahan modal sendiri
2. Pinjaman Dari orang tua, saudara, Dan Teman dekat
3. Kesempatan membayar ‘tempo’ dari penyalur
4. Hibah atau bantuan Dari pihak lain, seperti dana CSR perusahaan BUMN
5. Modal Ventura
6. Kredit Dari Bank
Apabila kita fokuskan pembahasan pada sumber pembiayaan yang bersumber dari Bank,
maka pengusaha kecil wajib memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku.

6. Alasan kegagalan dan keberhasilan dalam berbisnis

Kegagalan berbisnis adalah suatu hal yang paling dihindari oleh para pengusaha. Sebuah
artikel dari kompas.com menungkapkan fakta bahwa hanya 1 dari 4 bisnis yang dirintis dapat
bertahun selama 15 tahun lebih. Kebanyakan dari pebisnis gagal di 5 tahun pertama. Tentunya
fakta ini menunjukan bahwa menjalankan roda bisnis tidak lah mudah. Ada banyak faktor yang
membuat sebuah bisnis bangkrut atau gagal. Namun dari banyaknya faktor-faktor penyebab
kegagalan tersebut, faktor internal lah yang paling banyak memberi kontribusi kegagalan suatu
bisnis. Oleh karena itu, anda perlu mengetahui apa saja faktor penyebab kegagalan agar anda
dapat mengantisipasinya.
Berikut adalah 8 faktor utama penyebab kegagalan berbisnis.

1. Tidak ada perencanaan


Berkali-kali ikut seminar bisnis atau membaca profil pengusaha sukses sering memdorong
kita ikut memulai bisnis sendiri. Tak ada yang salah dengan semangat tersebut. Tapi
menjalankan bisnis hanya bermodal semangat, salah-salah akan berujung pada kebangkrutan.
Untuk menghindari kebangkrutan, selalu dampingi semangat menggebu tersebut dengan
perencanaan matang. Tentukan dulu visi, misi, dan tujuan bisnis yang akan Anda geluti.
Termasuk menggali informasi lebih banyak tentang seluk beluk bisnis tersebut, bagaimana
dan di mana membeli bahan bakunya, siapa saja yang akan menjadi konsumen, serta di mana
dan bagaimana memasarkannya. Intinya, bila ingin usaha bertahan jangan memulai usaha
sebelum Anda melakukan survei pasar.

2. Tidak melakukan riset pasar


Ibarat kita akan berperang, kita harus mencari tahu tentang kondisi medan agar kita dapat
mempersiapkan segala sesuatunya untuk dapat meraih kemenangan. Begitu pula ketika
menjalankan sebuah bisnis. Mencari tahu kondisi pasar atau melakukan riset pasar adalah
salah satu persiapan yang wajib dilakukan oleh pengusaha. Dengan melakukan riset pasar
kita akan tahu tentang bagaimana keberterimaan produk di pasaran atau bagaimana respon
masyarakat tentang produk anda. Anda tidak mau kan menjual produk gagal? Oleh karena
itu, lakukan lah riset pasar. Riset pasar bisa dilakukan dengan memantau perkembangan
masyarakat melalui berita di media-media atau meminta ahli riset pasar untuk melakukannya.

3. Pemasaran yang lemah


Di awal usaha, anda akan tergoda untuk memproduksi sebanyak-banyaknya produk agar
segera mencicip keuntungan berlipat. Tidak jadi salah jika memang dilakukan, namun anda
harus juga tahu bagaimana cara memasarkan produk tersebut. Jelilah memanfaatkan setiap
kesempatan untuk mempromosikan produk Anda. Tak perlu bernafsu memasang iklan di
media massa bila modal Anda tak mencukupi. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk
mempromosikan produk pada calon konsumen, seperti melalui media sosial atau mailing list.
Tapi ingat, jangan melupakan etika dalam memasarkan. Karena jika salah anda berpromosi,
bukannya mendapatkan pembeli, promo produk Anda bisa dianggap spam.

4. Manajemen yang buruk


Bukan berarti kita harus memiliki latar belakang manajemen atau akuntansi untuk menjadi
pebisnis sukses. Kita bisa belajar membuat arsip dan catatan yang baik setiap transaksi yang
terjadi. Tak ada salahnya juga bila Anda membuat catatan rinci seputar tahapan apa saja yang
sudah dilakukan. Dengan pencatatan yang baik, kita bisa mengevaluasi, apakah bisnis yang
sudah berjalan semakin dekat dengan keuntungan berlipat atau justru ancaman jurang
kebangkrutan.
5. Rendahnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan
Salah satu inti dari mengelola sebuah bisnis adalah mengelola keuangan perusahaan agar
roda bisnis dapat terus berjalan. Pencatatan dan pembukuan setiap transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan hingga melahirkan laporan keuangan perusahaan adalah usaha pengelolaan
keuangan. Dengan mengetahui laporan seorang pengusaha dapat mengambil keputusan yang
tepat untuk mengelola keuangan dan menjalankan roda bisnisnya. Namun jika seorang
pengusaha tidak memiliki pemahaman tentang ini, ibarat balapan mobil tidak isi bensin. Oleh
karena itu, pengusaha harus memiliki setidaknya pengetahuan dasar tentang mengelola
keuangan. Belajar dari internet secara otodidak atau dari praktisi akuntan jika mampu.

6. Pegawai tak terkendali


Tak salah memang bila membayangkan bisnis yang akan Anda geluti mempekerjakan
banyak pegawai. Tapi apakah Anda betul-betul membutuhkan pegawai di saat bisnis baru
berjalan? Banyak pengusaha sukses yang memulai usahanya dengan menjalankan sendiri
bisnisnya. Mereka baru merekrut pegawai ketika bisnis sudah berkembang. Jangan buru-buru
merekrut pegawai bila belum membutuhkannya. Sebaiknya, rekrut pegawai hanya ketika
bisnis sudah berkembang pesat dan Anda sudah merumuskan job description bagi calon
pegawai Anda. Tak perlu dalam jumlah banyak, cukup rekrut sesuai yang Anda butuhkan.
Pastikan juga bahwa orang yang direkrut memenuhi kriteria.

7. Tidak dapat merespon feedback dengan baik


Ketika anda sukses menjual sebuah produk, bukan berarti anda sudah berhasil melakukan
kegiatan bisnis. Justru setelah produk kita terjual lah tantangan besar dimulai. Ketika
masyarakat sudah mulai menggunakan produk tentunya ada feedback yang didapatkan.
Feedback tersebut bisa berupa komentar, saran dan bahkan kritik yang bisa saja membangun
atau malah menjatuhkan produk tersebut. Dari feedback ini harusnya anda dapat mengambil
pelajaran tentang pengembangan produk seperti apa yang diinginkan masyarakat. Sehingga
ke depannya produk anda semakin diterima masyarakat. Namun jika anda tidak dapat
merespon feedback ini dengan baik, maka siap-siap saja produk anda ditinggalkan oleh
pembeli.

8. Terlalu cepat menarik uang


Siapa yang tak tergiur melihat rekening di bank membengkak akibat keuntungan bisnis yang
berlipat? Hati-hati, konon banyak pengusaha pemula yang akhirnya gulung tikar hanya
karena tidak tahan untuk tidak menghabiskan uang hasil keuntungan tersebut. Pisahkan
rekening pribadi dengan rekening usaha agar tidak tergoda untuk menghabiskannya.
Sebaiknya manfaatkan keuntungan tersebut untuk mengembangkan dan melakukan ekspansi
bisnis.
Setelah membahas mengenai faktor-faktor kegagalan dalam berbisnis, berikut adalah
faktor-faktor keberhasilan dalam berbisnis.
1. Kemauan keras dan tekad yang kuat
Sebuah bisnis akan sukses dijalankan ketika orang yang menjalankan usaha memiliki tekad,
semangat, dan kemauan yang keras. Ketika ketiga hal ini dilakoni, maka Anda akan tetap
optimis meskipun usaha Anda sedang berda di ujung tanduk sekalipun. Anda akan selalu
termotivasi untuk sukses sehingga mau untuk belajar lagi dan lagi. Ini merupakan bekal yang
sangat penting untuk kesuksesan wirausaha.
2. Memiliki modal yang cukup
Meskipun telah memiliki semangat dan tekad, Anda juga perlu memiliki modal untuk
menjalankan dan megembangkan bisnis Anda. Modal merupakan komponen utama dalam
wirausaha yang tidak bisa tergantikan oleh apapun. Jadi sebelum memulai usaha, sebaiknya
Anda sudah memiliki modal yang cukup untuk bidang usaha yang akan Anda jalani agar
kedepannya bisa berjalan dengan lancar.
3. Tahu persis akan target pasar
Pastikan Anda juga tahu siapa yang menjadi target pasar Anda. Dalam hal ini, target pasar
yang tepat merupakan faktor yang juga menentukan sukses tidaknya wirausaha. Ketika Anda
berbisnis di tempat dan waktu yang tepat, maka kemungkinan besar bisnis Anda pun akan
sukses. Lain ketika Anda berbisnis dengan target pasar yang salah, maka kemungkinan untuk
sukses pun kecil.
4. Pelayanan yang baik
Sebuah usaha yang siap berkembang adalah usaha yang memiliki pelayanan yang baik.
Ketika Anda ramah dan baik pada pelanggan, maka Anda akan mudah untuk mendapatkan
pelanggan yang loyal. Dalam berbisnis Anda perlu mencari pelanggan, bukan hanya pembeli
saja yang hanya membeli produk Anda sekali. Anda perlu pelanggan yang artinya konsisten
menggunakan produk yang Anda tawarkan
5. Networking yang luas
Yang juga tak kalah penting dari usaha adalah memiliki networking atau jaringan yng luas.
Networking inilah yang akan membuat usaha Anda dikenal orang lain, masyarakat, bahkan
seluruh dunia. Networking juga memudahkan Anda alam berbisnis, untuk itulah mulai dari
awal bangunlah networking Anda seluas mungkin agar Anda mengalami kelancaran dan
kemudahan dalam menjalankan bisnis.
6. Pemasaran yang efektif
Pemasaran yang baik dan efekif juga mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis. Tentu
dibutuhkan teknik marketing yang kuat untuk menjangkau pasar yang Anda inginkan, oleh
karena itu pastikan teknik pemasaran sudah Anda kuasai saat memulai bisnis. Atau paling
tidak, Anda memiliki tenaga pemasar yang handal untuk memasarkan bisnis Anda.

7. Inovasi dan kreativitas tinggi


Faktor lain yang mempengaruhi suksesnya kegiatan wirausaha adalah adanya inovasi dan
juga kreativitas tinggi dalam membuat dan mengembangkan bisnis. Dalam berbisnis tentu
akan ada banyak pesaing yang juga menjalankan bisnis yang sama dengan Anda, untuk itulah
penting bagi Anda untuk memiliki inovasi dan kreativitas agar produk Anda berbeda dengan
pesaing. Semain kreatif dalam berbisnis, maka peluang untuk sukses pun semakin besar.

7. Kepemilikan bisnis dan Jenis-jenis Perusahaan

Terdapat beberapa bentuk perusahaan atau badan usaha, yaitu :

1) Perusahaan Perseorangan
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh
terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Dalam hal ini izin usaha secara relatif dapat
dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan dengan jenis
perusahaan lainnya. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pada perusahaan perseorangan
dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta kekayaan menjadi jaminan dari semua
hutang perusahaan.

Kebaikan Perusahaan Perseorangan


- Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat secara cepat
dilaksanakan.
- Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya.
- Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan maupun dalam
masalah proses produksi.
- Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan yang
menjadi miliknya.

Kelemahan Perusahaan Perseorangan


- Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Disini seluruh harta milik pribadi
menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan.
- Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk memperoleh sumber
dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik perusahaan saja.
- Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika seandainya pemilik
meninggal atau terkena ganjaran hukuman penjara, maka perusahaan akan berhenti
aktivitasnya.
- Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua aktivitas manajemen dilakukan
oleh pemilik perusahaan sendiri.

2) Firma (Fa)
Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama
untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas,
sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian
pula dengan kerugian akan ditanggung bersama-sama.
Ketentuan mengenai firma ini diatur dalam pasal 16 KUHD yang diperkuat dengan pasal 16 dan
18 KUHP dan intinya menyebutkan:
- Dalam keanggotaan, setiap anggota berhak menjadi pemimpin.
- Anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa persetujuan
dari anggota lain.
- Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota tersebut masih
hidup.
- Pemisahan kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan tidak ada artinya, sebab jika
kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup hutang perusahaan, maka kekayaan
pribadi para sekutu menjadi jaminan.
- Sekutu yang tidak memasukkan modal, hanya tenaga saja maka akan memperoleh bagian
laba atau rugi sama dengan sekutu yang memasukkan modal terkecil

Kebaikan Firma (Fa)


- Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagain kerja diantara para
anggota.
- Pendirian firma relatif lebih mudah karena tidak memerlukan akte pendirian.
- Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperoleh kredit karena
mempunyai kemampuan finasial yang lebih besar.

Kelemahan Firma (Fa)


- Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahaan, kekayaan
pribadi menjadi jaminan bagi hutang-hutan firma.
- Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota
yang lain.
- Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah satu anggota membatalkan
perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, secara otomatis firma menjadi bubar.

3) Perseroan Komanditer (CV)


Perseroan komanditer atau disebut commanditaire vennotschaap (CV) dinyatakan
menurut pasal 9 KUHD, ialah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang
menyerahkan dan mempercayakan uang mereka untuk dipakai dalam persekutuan. Perseroan
komanditer dapat dianggap sebagai perluasan bentuk badan usaha perseorangan.
Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah
yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan didalam persekutuan.Sekutu pada perseroan
ini dapat dikelompokkan menjadi sekutu komplementer dan sekutu komanditer. Sekutu
komplementer adalah orang yang bersedia memimpin pengaturan perusahaan dan bertanggung
jawab penuh dengan kekayaan pribadinya. Sedangkan sekutu komanditer adalah sekutu yang
mempercayakan uangnya dan bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan
dalam perusahaan tersebut.

Kebaikan Perseroan Komanditer


- Pendiriannya relatif mudah
- Kemampuan manajemennya lebih besar
- Mudah memperoleh kredit
- Kesempatan untuk berkembang lebih besar
- Modal yang dikumpulkan lebih besar

Kelemahan Perseroan Komanditer


- Tanggung jawab tidak terbatas
- Kelangsungan hidup tidak terjamin
- Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan

4) Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas atau sering pula disebut dengan Naamloze Vennootschaap (NV),
adalah suatu badan usaha yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri, yang terpisah
dari kekayaan, hak, serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik. Perseroan Terbatas
mempunyai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu turut mengambil
bagian sebanyak satu atau lebih saham. Para pemegang saham bertanggung jawab terbatas
terhadap hutang-hutang perusahaan sebesar modal yang disetorkan.

Kebaikan Perseroan Terbatas


- Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
- Terbatasnya tanggung jawab sehingga tidak menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi
maupun kekayaan keluarga pemilik
- Saham dapat diperjualbelikan dengan relatif mudah
- Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan-
perluasan usaha
- Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien

Kelemahan Perseroan Terbatas


- Biaya pendiriannya relatif mahal
- Rahasia tidak terjamin
- Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham

5) Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)


PERSERO ini sebelumnya dikenal sebagai Perusahaan Negara (PN). Terjadinya karena
PN mengadakan penambahan modal yang ditawarkan kepada pihak swasta. Tujuan PERSERO
adalah mencari laba atau keuntungan maksimum dengan menggunakan faktor-faktor produksi
secara efisien. Dasar hukum yang mengubah Perusahaan Negara menjadi PERSERO adalah :
- Instruksi Presiden RI No. 17 tanggal 28 Desember 1967
- Peraturan Pemerintah Pengganti Udang-Undang No 1 Tahun 1969
- Peraturan Pemerintah RI No. 12 Tahun 1969

Ciri Pokok PERSERO


- Tujuan usaha adalah mencari keuntungan.
- Berstatus Hukum Perdata, termasuk Perseroan Terbatas.
- Modal seluruhnya atau sebagian milik negara dan kekayaan negara yang dipisahkan
seperti ini memungkinkan diadakannya usaha bersama dengan pihak swasta. Juga
dimungkinkannya adanya penjualan saham perusahaan milik negara.
- Tidak memiliki fasilitas negara.
- Pimpinan dipegang oleh direksi.
- Karyawannya berstatus karyawan perusahaan swasta biasa.
- Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham. Hak suara didasarkan pada
banyaknya saham yang dimiliki atau menurut perjanjian yang telah ditentukan.

Syarat-syarat berdirinya PERSERO


- Telah melakukan penyehatan sedemikian rupa sehingga perbandingan antara faktor-
faktor produksi menunjukkan perbandingan yang rasional.
- Telah menyusun neraca dan perkiraan rugi/laba sampai saat dijadikan PERSERO dengan
ketentuan bahwa neraca likuidasinya diperiksa oleh direktorat akuntan negara dan
disahkan oleh menteri yang bersangkutan.
- Telah melunasi semua hutang-hutangnya kepada kas Negara
- Ada harapan baik untuk mengembangkan usaha.

6) Perusahaan Negara Umum (PERUM)


Tujuan dari PERUM juga mencari keuntungan, tetapi kesejahteraan masyarakat tidak
diabaikan. PERUM diatur dalam Instruksi Presiden RI No. 17 tanggal 28 Desember 1967, yang
menyatakan bahwa kegiatan usaha dari PERUM terutama ditujukan untuk melayani kepentingan
umum; bidang usahanya biasanya jasa-jasa vital bagi masyarakat. Pihak swasta diperbolehkan
menanam modalnya meskipun seluruh modal PERUM dimiliki oleh negara. PERUM dipimpin
oleh suatu direksi yan bertanggung jawab atas segala hubungan hukum dengan pihak lain dan
diatur menurut hukum perdata.

7) Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)


Kegiatan usaha PERJAN ditujukan terutama untuk pelayanan kepada masyarakat atau
untuk kesejahteraan umum (public service) dengan memperhatikan segi efisiensinya. PERJAN
dapat memiliki fasilitas-fasilitas negara, sebab merupakan bagian dari Departemen/Direktorat
Jenderal. Seluruh karyawan PERJAN berstatus pegawai negeri. PERJAN mempunyai hubungan
hukum publik, yang apabila terjadi persengketaan maka PERJAN berkedudukan sebagai
pemerintah
8) Perusahaan Daerah (PD)
Perusahaan Daerah asalah perusahaan yang modal atau sahamnya dimiliki oleh
pemerintah daerah, dimana kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara. Tujuan
Perusahaan Daerah adalah mencari keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk
membangun daerah itu sendiri. Kepengurusan Perusahaan Daerah diserahkan kepada Kepala
Daerah setempat, hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 18 tahun
1969.

9) Koperasi
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-
badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar bagi anggotanya, dengan bekerjasama
secara kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya.
Prinsip Koperasi
- Keanggotaan bersifat sukarela
- Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
- Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
masing-masing anggota
- Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
- Kemandirian
Ciri Koperasi
- Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
- Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
- Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kesejahteraan anggota
- Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
- Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada ditangan pengurus
- Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang koperasi terhadap pihak
lain
- Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota

Pengelompokan Koperasi
Menurut bidang usahanya Koperasi dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
1. Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen
(penghasil) barang atau jasa.
2. Koperasi Konsumsi
Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan bahan kebutuhan
pokok bagi para anggotanya.
3. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana dari
para anggota, dan menyalurkannya kepada anggota yang membutuhkannya.
4. Koperasi Serba Usaha
Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang mempunyai bidang usaha rangkap atau
beraneka ragam, sesuai dengan kebutuhan para anggotanya.

10) Bentuk – bentuk perusahaan yang lain :

– Joint venture (patungan)

Bentuk ini merupakan suatu kerjasama antara beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa
negara, menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan ekonomi yang lebih
padat.

– Trust

Trust adalah gabungan beberapa perusahaan menjadi satu dan masing-masing perusahaan yang
bergabung telah meleburkan diri, sehingga gabungan dari perusahaan tersebut merupakan sebuah
perusahaan yang besar.

– Holding Company

Holding Company terjadi apabila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang kuat finansialnya
kemudian membeli saham-saham dari suatu perusahaan lain. Atau dengan kata lain terjadi
pengambil alihan kekuasaan dan kekayaan dari suatu perusahaan ke Holding Company.

– Sindikat

Sindikat adalah suatu kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus
dibawah satu perjanjian. Dalam sindikat, masing-masing anggota dapat menjual barang hasil
produksinya kepada para anggota lainnya.

– Kartel

Kartel merupakan suatu bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan sejenis dibawah suatu
perjanjian tertentu. Masing-masing perusahaan tetap berdiri sendiri, mempunyai kedudukan
sama dan setiap saat dapat membatalkan perjanjian yang telah dibuat.

– Yayasan
Pada umumnya tujuan yayasan adalah tidak mencari keuntungan, melainkan untuk usaha-usaha
yang bersifat sosial. Kekayaan yayasan terpisah dari kekayaan masing-masing anggota.

– Perusahaan Asuransi

Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu.

– Leasing

Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan barang-barang modal yang digunakan oleh penyewa
usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu yang memungkinkan pihak Lessee untuk membayar
imbalan atas penggunaan barang modal dengan menggunakan dana yang berasal dari pendapatan
barang modal yang bersangkutan.

Berikut beberapa jenis perusahaan yang ada di Indonesia berdasarkan lapangan usahanya.

1. Perusahaan Ekstraktif

Jenis perusahaan yang kegiatannya langsung mengambil serta memanfaatkan hasil-hasil


kekayaan alam seperti perusahaan pertambangan, penangkapan ikan di laut bebas, penebangan
kayu legal, pengambilan rumput laut, dan lain sebagainya. Ciri-ciri perusahaan ekstraktif adalah:
- Mengambil secara langsung benda atau barang yang sejak awal tersedia di alam.
- Menjadikan hasil pengumpulan benda atau barang tersebut untuk dijual dan dimanfaatkan
lebih lanjut.

2. Perusahaan Industri atau Manufaktur

Jenis perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan baku menjadi barang
setengah jadi atau jadi sehingga dapat dijual kepada konsumen. Ciri-ciri perusahaan manufaktur
adalah:
- Kegiatannya memproses barang mentah menjadi suatu produk setengah jadi atau siap
pakai.
- Pendapatannya berasal dari penjualan produk yang dihasilkan.
- Terdapat harga pokok penjualan untuk menentukan laba/rugi dalam perusahaan.
- Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya transportasi, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik.

3. Perusahaan Agraris

Jenis perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam seperti
perusahaan agro industri, perusahaan perkebunan, perusahaan perikanan darat, dan perusahaan
peternakan. Ciri-ciri perusahaan agraris adalah:
- Mengelola sumber daya alam.
- Mengambil hasil dari pengelolaan tersebut untuk dijual kepada konsumen.
- Membudi dayakan sumber daya alam yang ada.

4. Perusahaan Jasa

Jenis perusahaan yang menjual atau memberi jasa kepada pelanggan atau masyarakat
seperti bank, asuransi, transportasi, kantor akuntan, dan lain sebagainya. Ciri-ciri perusahaan jasa
adalah:
- Memberikan pelayanan jasa kepada para pelanggan atau masyarakat.
- Pendapatannya didapat dari hasil jasa yang diberikan.
- Tidak memiliki perhitungan harga pokok penjualan.
- Laba atau rugi didapat berdasarkan hasil perbandingan dari jumlah pendapatan dengan
beban atau beratnya jasa yang diberikan.

5. Perusahaan Dagang

Jenis perusahaan yang usaha utamanya adalah membeli suatu barang dan kemudian dijual
kembali kepada para pelanggan. Ciri-ciri perusahaan dagang adalah:
- Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.
- Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual.
- Tidak mengubah barang, hanya menjual kembali barang tersebut.
- Menjual barang dengan harga lebih tinggi dari harga aslinya sehingga bisa mendapatkan
keuntungan.

Kelima jenis perusahaan di atas memiliki kegiatan, peluang, serta risiko yang berbeda.
Tentunya dalam memilih jenis badan usaha, Anda harus memikirkan beberapa hal seperti bahan
baku, produk, pengelolaan, dll. Memilih badan usaha yang cocok merupakan salah satu langkah
awal membangun perusahaan yang baik. Namun, kelima jenis perusahaan tersebut juga memiliki
kesamaan, yaitu membutuhkan laporan keuangan yang tepat dan akurat.

8. Cara Me-Manage Perusahaan


Dalam membangun sebuah perusahaan biasanya kita akan mengalami masa di atas dan
masa di bawah. Untuk mengelola perusahaan agar tetap baik dan stabil berikut langkah-langkah
dalam me-manage perusahaan.

1. Manajemen produksi

Manajemen produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait ketersediaan bahan baku
maupun bahan jadi yang siap dipasarkan pada sebuah perusahaan bisnis. Manajemen bisnis di
bidang produksi menyangkut bagaimana proses produksi itu bisa berlangsung dengan baik
sehingga mampu menghasilkan produk atau layanan yang diminati oleh konsumen.

2. Manajemen pemasaran

Manajemen bisnis di bidang pemasaran menyangkut segala bentuk perencanaan, bentuk, target
serta tujuan dan hasil dari sebuah proses marketing atau pemasaran. Penjualan yang meningkat
dan upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan target utama dari
sebuah manajemen pemasaran. Tanpa adanya sebuah manajemen pemasaran yang baik, maka
sebuah perusahaan akan mengalami kondisi sulit dalam hal pemasukan atau income yang
diperoleh. Pemasaran memegang peran vital terhadap eksistensi sebuah perusahaan. Produk atau
jasa yang kurang bermutu pun akan bisa terjual laris apabila perusahaan Anda memiliki seorang
manajer pemasaran yang handal. Kreatifitas dan inovasi perlu dijalankan dalam merancang
sebuah manajemen bisnis di bidang pemasaran.

3. Manajemen distribusi

Manajemen bisnis di bidang distribusi memegang peran mendukung manajemen pemasaran.


Meskipun pemasaran telah berjalan dengan baik, namun apabila manajemen distribusi
mengalami hambatan, maka marketing juga akan terganggu. Proses penyaluran barang produksi
atau layanan jasa kepada konsumen sangat ditentukan oleh bagaimana pola manajemen distribusi
tersebut dirancang oleh sebuah perusahaan.

4. Manajemen Finansial

Manajemen finansial di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut transparansi dan pengelolaan
sirkulasi keuangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan menyangkut bagaimana keuangan
perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Tanpa adanya sebuah
manajemen bisnis yang baik di bidang keuangan, maka biasanya perusahaan tidak mendapatkan
data keuangan yang jelas. Hal ini biasa dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih
amatiran, dimana manajemen keuangan jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja
sebuah usaha bisnis sulit ditentukan.
Beberapa bentuk manajemen bisnis di atas sangat penting diperhatikan oleh para pengelola
usaha bisnis yang ingin sukses dalam menjalankan sebuah bisnis usaha. Tanpa adanya sebuah
manajemen yang baik, maka mustahil sebuah perusahaan akan mampu berjalan dengan baik
seperti yang menjadi harapan pemiliknya.

Manajemen usaha untuk usaha-usaha kecil


Mengelola suatu usaha bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Anda sebagai seorang
pengusaha harus memastikan roda usaha berjalan dengan baik dan tentu saja mencapai target
yang telah dibuat. Untuk itu, menerapkan manajemen usaha merupakan hal yang wajib
dilakukan. Manajemen usaha adalah salah satu kegiatan untuk mengatur segala hal dalam
menjalankan usaha sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Manajemen usaha
tidak hanya diterapkan untuk bisnis besar saja, semua lini bisnis dari usaha kecil sekalipun
sebaiknya menerapkan manajemen usaha.

Pada perusahaan-perusahaan besar, manajemen usaha biasanya dikelola oleh profesional


yang sudah berpengalaman di bidangnya. Lalu, bagaimana dengan usaha-usaha kecil? Berikut ini
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melakukan manajemen usaha untuk usaha kecil agar
berkembang dan sukses.

1. Tetapkan Strategi Pemasaran

Berikut yang perlu Anda perhatikan dalam menerapkan manajemen bisnis untuk usaha Anda
terutama dalam perencanaan pemasaran;
a. Tentukan pasar menggunakan STP

Kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh calon pengusaha adalah “idealism above
consumer“. Maksudnya, pengusaha seringkali hanya berfokus pada manfaat produk namun
kurang memperhatikan konsumen.

Gunakan strategi STP (Segmentasi, Target, dan Posisi Produk). Siapa saja segmen konsumen
Anda, Tentukan target konsumen, dan juga posisikan produk Anda pada kebutuhan dan
keinginan konsumen. Strategi STP sangat penting dalam membangun produk Anda agar dapat
memasuki pasar yang sudah ada bahkan menciptakan pasar sendiri.

b. Jangan lupakan aspek marketing mix: 7P!


Hal yang juga sering dilupakan oleh pengusaha adalah kurang memperhatikan aspek-aspek
marketing mix yaitu 7P (price, place, product, promotion, people, physical product, dan process).
Aspek marketing mix juga berguna untuk mengatur strategi pemasaran dan manajemen personali
dalam usaha Anda.
c. Tentukan marketing tools yang akan digunakan.
Marketing tools berguna sebagai alat promosi, pemantau, dan juga evaluasi dalam
pengembangan bisnis Anda. Tools tergantung dengan anggaran dan juga kebutuhan bisnis.
Penggunaan tools yang tergesa-gesa dan serampangan hanya akan merugikan usaha Anda.
Misalnya, Anda hanya berjualan online hanya menggunakan Instagram, Anda tidak perlu
menggunakan tools melalui out-of-home advertising.

2. Mencari Investor untuk Pendanaan

Hal kedua yang perlu Anda perhatikan adalah masalah pendanaan. Jangan menginvestasikan
uang sendiri pada bisnis yang akan Anda buka. Carilah partner atau investor yang dapat
membantu memberikan dana. Partner dapat menjadi sekutu, di mana Anda akan bekerja
bersama. Jadi jika ada masalah, akan ada partner yang membantu Anda. Selain itu, buatlah tim
dalam bekerja agar memudahkan pekerjaan dan dapat saling berbagi beban.
Bekerja Keras dan Disiplin

Anda harus memiliki sikap pekerja keras dan disiplin akan waktu. Jika Anda tidak
bersedia untuk bekerja keras, lembur, tidak disiplin, dan sikap-sikap baik lainnya, maka
sebaiknya Anda tidak usah menjadi seorang pengusaha. Untuk mengelola dan memanajemen
sebuah bisnis, Anda harus memiliki kemampuan organisasi. Termasuk didalamnya
mengorganisasi diri sendiri dengan sikap-sikap tersebut. Putuskanlah, untuk bekerja secara
efisien dan efektif.

3. Jual Kelebihan dan Kualitas

Jika Anda baru memulai usaha, biasanya Anda akan mengalami masalah yang berkaitan
dengan marketing atau pasar. Maka dari itu, cobalah untuk menjual kelebihan dan kualitas yang
baik, selain itu kemampuan komunikasi yang baik juga akan memberi nilai tambah untuk
menjelaskan produk yang dipasarkan. Ke depannya, penjualan akan meningkat seiring dengan
kelebihan dan kualitas yang diberikan kepada pembeli.

4. Rekrut Karyawan yang Baik dan Berkualitas

Seiring dengan perkembangannya, bisnis Anda tentu saja akan semakin besar bukan? Oleh
karena itu, merekrut karyawan akan sangat dibutuhkan. Untuk melakukan rekrutmen sebaiknya
dilakukan secara hati-hati. Carilah karyawan yang baik dan berkualitas agar dapat bekerja sama
sehingga tujuan bisnis akan tercapai. Selain itu, karyawan yang baik akan mudah jika Anda
berikan pengarahan sebagai salah satu fungsi manajemen. Kemudian, jangan lupa untuk
menganggap bahwa karyawan merupakan aset perusahaan bukan sebagai tenaga.

5. Perlakukan Vendor dengan Baik


Vendor atau supplier merupakan salah satu hal penting yang menentukan rantai bisnis Anda,
jadi perlakukan mereka sebaik mungkin. Mereka adalah salah satu penentu faktor penjualan
bisnis, jika supplier telat mengirimkan barang saja, Anda dapat menderita kerugian. Selain itu,
jika Anda menjaga hubungan baik dengan supplier, mungkin saja Anda akan diistimewakan
seperti mendapatkan diskon, pengiriman gratis atau apapun yang dapat menguntungkan bagi
usaha bisnis Anda.

6. Menggunakan Teknologi

Teknologi merupakan alat yang sangat membantu kehidupan manusia, tidak terkecuali juga
di dalam dunia bisnis. Selain dapat mempercepat kerja manusia, teknologi juga dapat digunakan
sebagai fungsi manajemen controlling atau pengendalian. Yang kecanggihan teknologi sekarang
ini dapat membantu Anda untuk melakukan pengendalian atas operasional perusahaan.

Manajamen usaha dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan. Dengan mengetahui


komponen-komponen penting yang ada di dalamnya, bukan tidak mungkin Anda selaku
pengusaha akan bisa mendulang kesuksesan dalam mengembangkan bisnis ke depannya. Selain
itu, perusahaan juga dapat menggunakan bantuan teknologi berupa software akuntansi untuk
menghandle pekerjaan administratif.
Isu/Persoalan khusus dalam Kepemilikan Perusahaan
Pada tahun-tahun terakhir ini timbul beberapa persoalan khusus yang menjadi hal
terpenting dalam kepemilikan perusahaan, antara lain:
a. Usaha Patungan dan Alam Strategis
Apabila para sekutu berbagi kepemilikan perusahaan, hal itu dinamakan usaha patungan.
Sedangkan strategi dimana dua atau lebih organisasi bekerjasama dalam proyek demi
keuntungan timbal balik.
b. Rencana kepemilikan saham karyawan
Dalam rencana kepemilikan saham karyawan, karyawan dimungkinkan untuk dapat memiliki
saham perusahaan dalam jumlah yang cukup besar melalui dana perwalian yang didirikan
atas nama para karyawan.
c. Kepemilikan institusional
Kebanyakan investor pribadi tidak mempunyai saham yang cukup mempengaruhi
manajemen perusahaan. Dengan demikian semakin banyak saham yang dibeli investor
institusional. Investor institusional adalah usaha dana yayasan dan dana pensiunan yang
membeli saham perusahaan dalam jumlah besar.
d. Merger, Akusisi, Divestitur, dan Spin-off
Merger dan akusisi melibatkan penggabungan dua atau lebih perusahaan secara sah.
Sedangkan akusisi sendiri adalah pembelian atas satu perusahaan oleh perusahaan lainnya.
Jika strategi dimana suatu perusahaan menjual satu atau lebih unit bisnis maka dinamakan
divestiture, dan jika strategi menata satu atau lebih unit perusahaan sebagai perusahaan baru
yang mandiri disebut spin-off.
Daftar pustaka

https://www.dewaweb.com/blog/bisnis-kecil-dan-startup-kenapa-dianggap-penting/

https://www.edukasinesia.com/2017/10/pengertian-kewirausahaan-karakteristik-kewirausahaan-sikap-
ciri-ciri-dan-jiwa-wirausaha-tipe-tipe-wirausaha-perkembangan-wirausaha-di-indonesia-dan-peranan-
wirausaha-dalam-perekonomian-indonesia-beserta-penjelasannya-terlengkap.html

http://merisaagustina.blogspot.com/2012/10/memulai-mengoperasikan-bisnis-baru.html

https://www.finansialku.com/10-langkah-merintis-dan-memulai-bisnis-kecil-kecilan/

https://indonesiausahakecil.wordpress.com/2013/05/27/sumber-pembiayaan-usaha-kecil/

https://www.akuntansionline.id/8-penyebab-utama-kegagalan-berbisnis/

https://www.beecloud.id/inilah-faktor-yang-mempengaruhi-kesuksesan-wirausaha/

https://www.jurnal.id/id/blog/2017-jenis-jenis-perusahaan-yang-ada-di-indonesia/

https://purpledimesiongirls.wordpress.com/2014/10/14/cara-mengelola-perusahaan-psikologi-
manajemen/
https://www.jurnal.id/id/blog/tips-terapkan-manajemen-usaha-untuk-bisnis-kecil/

Anda mungkin juga menyukai