Kelompok 3
- Catherine Christiani Pandeiroot/19061102229 (Ketua)
- Angela Jessica Louise Heka/19061102202
- Gracia Putri Ayu Syamsudin/19061102211
- Adisty Dolompaha/19061102237
- Vionny Leppa/19061102232
- Dinda Rahmawati/19061102208
- Atalya Friska Makapia/19061102243
- Fransisca Cella Watung/19061102255
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan YME, karena kesehatan dan ilmu
pengetahuan yang Ia berikan sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen mata kuliah Pengantar Bisnis yang
telah mengarahkan kami dalam pembuatan makalah ini. Adapun makalah kami ini mengenai
“Bisnis kecil“
Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya
kritik dan saran yang membangun dalam perbaikan makalah ini sangat kami butuhkan.
Kata pengantar
Daftar isi
Pembahasan
1. Definisi bisnis kecil
2. Pentingnya bisnis kecil
3. Karakteristik kewirausahaan
4. Memulai dan mengoperasikan sebuah bisnis baru
5. Memulai bisnis kecil dan pembiayaan bisnis kecil
6. Alasan kegagalan dan keberhasilan
7. Kepemilikan bisnis dan jenis-jenis perusahaan
8. Mengatur sebuah perusahaan dan isu khusus dalam kepemilikan bisnis
Penutup
Daftar pustaka
Pembahasan
wirausaha : sebuah organisasi yang diciptakan dengan tujuan utama untuk memberikan
pekerjaan kepada para pendiri, yaitu operasi pemilik tunggal.
kewirausahaan : semua organisasi baru.
startup : organisasi baru sementara yang dibuat dengan tujuan untuk menjadi lebih besar
(setidaknya memiliki karyawan).
usaha kecil: sebuah organisasi yang kecil (beberapa karyawan) dan mungkin tidak memiliki niat
untuk menjadi lebih besar.
Dari ringkasan, kita dapat melihat bahwa banyak usaha kecil adalah pemilik tunggal atau
hanya pemilik, tetapi usaha kecil dapat memiliki sejumlah kecil karyawan. Ketika perusahaan
besar mulai, mereka dikenal sebagai startup, tetapi tidak semua bisnis kecil adalah startup yang
bertujuan untuk menjadi lebih besar. Banyak dari usaha kecil ini menawarkan produk, proses
atau layanan yang sudah ada, dan mereka tidak bertujuan untuk pertumbuhan. Sebaliknya,
startup bertujuan untuk pertumbuhan dan sering menawarkan produk, proses atau layanan yang
inovatif, dan pengusaha startup biasanya bertujuan untuk meningkatkan perusahaan dengan
menambah karyawan, mencari penjualan internasional, dan sebagainya, sebuah proses yang
dibiayai oleh modal ventura dan investasi malaikat . Pengusaha sukses memiliki kemampuan
untuk memimpin bisnis ke arah yang positif dengan perencanaan yang tepat, untuk beradaptasi
dengan lingkungan yang berubah dan memahami kekuatan dan kelemahan mereka sendiri.
Kisah sukses spektakular bersumber dari startup yang berkembang pesat. Contohnya adalah
Microsoft, Genentech, dan Federal Express yang semuanya mewujudkan rasa penciptaan usaha
baru pada bisnis kecil.
Usaha kecil memberi konsumen banyak pilihan tentang dimana mereka akan membeli barang
secara retail. Pasar retail memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkembang. Bisnis retail
sangat mungkin menjadi lebih besar, yang berpotensi berkembang menjadi operasi nasional atau
internasional. Konsumen bisa membeli barang seperti pakaian di korporasi berukuran kecil
hingga perusahaan besar. Baca artikel kami tentang ide mengembangkan bisnis kecil.
Bisnis kecil bisa lebih produktif dibanding perusahan berskala besar. Perusahaan kecil
mempekerjakan 32 persen ilmuan dan insinyur, sedang perusahaan berukuran lebih besar
mempekerjakan dua profesi ini sebanyak 27 persen. Para profesional di bisnis kecil
memproduksi lebih banyak paten dibanding rekan mereka di perusahaan besar. Para ilmuan dan
insinyur perlu menyadari pilihan ini ketika bekerja, termasuk saat meraka meneliti cara baru
untuk memberi solusi dari masalah teknis di masyarakat.
Inovasi
Inovasi sangat penting dalam bisnis kecil. Di perusahaan berskala kecil, pegawai biasanya
bekerja dekat dengan konsumen dan langsung mengetahui kebutuhan mereka. Selain itu, bisnis
kecil biasanya memiliki tingkat manajemen yang sedikit, yang memisahkan garis kerja dari
pemilik bisnis. Pegawai bisa membangun perusahaan agar terus tumbuh dengan berbagi ide yang
bermanfaat bagi konsumen. Sedangkan bagi pemilik bisnis, mereka hanya perlu melewati sedikit
birokrasi untuk mengaplikasikan ide dari pegawai. Kenyataan ini yang menyebabkan kenapa
beberapa pekerja inovatif lebih memilih bekerja di bisnis kecil.
Selain bisnis kecil menciptakan pekerjaan baru, bisnis jenis ini juga memberi manfaat bagi
masyarakat lokal. Berikut beberapa dampak positif bisnis kecil secara lokal:
Keterlibatan Lokal
Pemilik bisnis kecil adalah bagian integral dari komunitas tempat mereka hidup dan bekerja.
Karenanya, mereka menyadari bagaimana keputusan mereka berdampak pada lingkungannya.
Selain itu, pemilik bisnis kecil yang bersifat lokal cenderung terlibat di masyarakat. Misalnya
mereka menjadi sponsor untuk event tertentu, ikut memberi donasi di penampungan tuna wisma,
atau berpartisipasi di komunitas amal.
Kesehatan Komunitas
Selain berkontribusi pada identitas unik komunitas lokal dan terlibat secara lokal, pemilik bisnis
kecil membantu membangun kesadaran komunitas. Pemilik bisnis kecil biasanya membangun
hubungan dengan pelanggan dan mengenal nama banyak pelanggan. Banyak pemilik bisnis kecil
membentuk relasi formal maupun casual, seperti asosiasi pedagang. Ketika traffic ke satu bisnis
meningkat, bisnis di dekatnya bisa mendapat manfaat melalui peningkatan ekspos atau referensi.
Ketika penduduk lokal berbelanja di bisnis kecil di komunitas mereka, pajak tetap ada di
ekonomi lokal, yang sebagai hasilnya membantu meningkatkan komunitas. Begitu pula bisnis
kecil berkontribusi pada lingkungannya dengan mengalirkan lebih banyak keuntungan kembali
ke komunitas mereka.
Pekerjaan Lokal
Bisnis kecil adalah pencipta lapangan pekerjaan dan kebanyakan jenis pekerjaan bersifat lokal.
Daripada harus pulang-pergi ke kota lain, pekerja lebih memilih bekerja di lokasi yang lebih
dekat dengan rumah. Ini tidak hanya mengurangi kemacetan lalu-lintas, tapi juga mendukung
anggota komunitas yang bekerja di bisnis lokal.
Kewirausahaan
Bisnis kecil merupakan hasil dari semangat berwirausaha dari pemilik bisnis. Dengan memulai
sebuah bisnis kecil, pemilik bisnis bertanggung jawab untuk masa depannya. Kewirausahaan
ibarat bahan bakar untuk inovasi ekonomi dan kemakmuran, dan menjadi sarana kunci untuk
keluar dari pekerjaan dengan gaji rendah menjadi kelas menengah.
Inovasi Dan Kompetisi
Seperti bisnis lainnya, untuk bisa bertahan bisnis kecil perlu “terlihat” di keramaian. Bisnis kecil
harus melayani kebutuhan logis di masyarakat dan melakukannya lebih baik dibanding
kompetitor. Semua yang berkaitan dengan bisnis kecil harus unik, inovatif, lebih baik dalam
menghasilkan marketplace yang sehat, dan konsumen terlayani dengan baik.
Dibanding mall perbelanjaan, toko lokal cenderung membutuhkan lebih sedikit layanan publik
dan infrastruktur. Meski pemilik toko musik yang baru membutuhkan lisensi bisnis dan izin
kepemilikan, proses membuka toko baru tidak memberi tuntutan yang sama besar pada
departemen perencanaan kota tersebut dibandingkan membangun pasar swalayan yang baru.
Bisnis kecil bisa bertahan dan memakmurkan lingkungannya karena beberapa alasan:
Meski tidak menghasilkan uang sebanyak perusahaan besar, bisnis kecil jadi komponen penting
dan kontributor utama untuk memperkuat ekonomi lokal. Bisnis kecil menghadirkan kesempatan
pekerjaan baru.
Kontribusi
Bisnis kecil didefinisikan sebagai bisnis atau korporasi dengan pegawai kurang dari 50 orang. Di
Amerika Serikat, sejak tahun 1995, bisnis kecil telah menghasilkan 64 persen pekerjaan baru,
dan membayar 44 persen dari total gaji swasta Amerika.
Pertumbuhan Ekonomi
Bisnis kecil berkontribusi pada ekonomi lokal dengan membawa pertumbuhan dan inovasi ke
komunitas dimana bisnis dibangun. Bisnis kecil juga membantu menstimulasi pertumbuhan
ekonomi dengan menyediakan kesempatan kerja ke orang yang tidak dipekerjakan oleh
perusahaan besar.
Bisnis kecil cenderung menarik pekerja yang berinovasi dengan menemukan produk baru atau
mengimplementasikan solusi untuk ide yang sudah ada. Bisnis berskala besar juga sering
mendapat manfaat dari bisnis kecil dalam komunitas lokal yang sama, seperti banyak perusahaan
besar bergantung pada bisnis kecil untuk melengkapi berbagai fungsi bisnis melalui outsourcing.
Banyak bisnis kecil memiliki kemampuan untuk merespon dan beradaptasi dengan cepat pada
perubahan iklim ekonomi. Ini dikarenakan fakta bahwa bisnis kecil sering kali sangat
berorientasi pada pelanggan. Banyak pelanggan lokal tetap setia pada bisnis kecil favoritnya di
tengah krisis ekonomi. Kesetiaan ini berarti bisnis kecil bisa bertahan selama waktu sulit, yang
kemudian bisa memperkuat ekonomi lokal. Ketahui tips agar pelanggan memilih bisnis Anda.
Ketika konsumen berlangganan bisnis kecil lokal, mereka sebenarnya memberi uang kembali
pada komunitas lokal mereka. Bisnis lokal yang subur akan menghasilkan pendapatan tinggi,
yang berarti bisnis akan membayar pajak lebih besar, termasuk pajak lokal. Uang ini lalu
digunakan untuk kebutuhan komunitas seperti departeman kepolisian juga sekolah.
Pertumbuhan Di Masa Depan
Bisnis kecil tidak selalu tetap kecil. Perusahaan besar seperti Nike, berawal dari bisnis kecil yang
tumbuh menjadi pemain besar di pasar nasional dan internasional. Banyak pemimpin industri
komputer memulai dengan bekerja merakit mesin dengan tangan sendiri di garasi rumah mereka.
Microsoft jadi contoh utama bagaimana ide bisnis kecil bisa mengubah dunia. Bisnis kecil yang
tumbuh menjadi bisnis besar sering kali tetap berada di komunitas dimana bisnis pertama kali
dibangun. Memiliki perusahaan besar yang bermarkas di komunitas asal bisa lebih jauh
membantu menyediakan pekerjaan dan menstimulasi ekonomi lokal.
Bisnis kecil biasanya dimiliki secara pribadi, dengan volume saham terbatas, dan tenaga kerja
yang kecil. Bisnis kecil bisa dibangun dengan kerja sama atau dimiliki oleh satu orang. Ketika
memulai bisnis kecil, Anda perlu pertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.
Satu keuntungan dari bisnis kecil adalah modal yang dibutuhkan relatif rendah. Uang tabungan
personal atau pinjaman kecil dari teman dan keluarga biasanya cukup untuk memulai bisnis
kecil. Dana untuk bisnis kecil bisa dibantu pemerintah, bank, atau institusi keuangan mikro bila
Anda menyediakan rencana bisnis yang layak. Setelah memperoleh modal, akan sangat bijak bila
Anda memfamiliarkan diri dengan pro-kontra dari bisnis kecil untuk membantu Anda bersiap
menghadapi tantangannya.
Bisnis kecil lebih mudah ditata dibanding perusahaan besar. Ini karena sifatnya yang lokal dan
berskala kecil. Pemilik bisa menyimpan salinan transaksi atau berinvestasi pada software murah
untuk menyimpan data. Menyimpan inventaris, aliran dan transaksi dana mudah diatur. Tapi
sebaiknya Anda mempekerjakan akuntan terpercaya untuk sistem data keuangan yang efektif dan
terorganisir.
Mungkin fitur paling jelas ketika menentukan keuntungan dan kerugian bisnis kecil adalah
struktur kepemilikan. Kebanyakan bisnis kecil dimiliki oleh satu orang atau beberapa partner.
Karenanya, keputusan bisa dibuat dan diimplementasikan lebih cepat. Karena ini investasi
personal, kebanyakan keputusan dibuat atas dasar ketertarikan. Keuntungan semata jadi
kebijakan pemilik. Klien juga menikmati layanan pelanggan yang lebih personal karena hanya
ada sedikit pegawai dan kebanyakan transaksi dilakukan secara langsung.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan untuk pro dan kontra bisnis kecil adalah tingkat
eksposur. Bisnis kecil kurang jelas kebijakannya. Banyak klien memilih melakukan bisnis
dengan perusahaan besar daripada yang kecil karena dianggap beresiko.
3. Karakteristik kewirausahaan
3) Confidence
Wirausaha memiliki kepercayaan akan kemampuan dirinya sendiri untuk bisa
berhasil.
6) Future Orientation
Wirausaha selalu berorientasi ke masa depan, memiliki perspektif dan berwawasan
jauh kedepan.
7) Skill at Organizing
Wirausaha memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk
menciptakan nilai rendah.
Para pengusaha harus menentukan kapan untuk membeli perusahaan yang sudah
ada atau kapan membangun perusahaan dari awal, dan kapan harus mendapatkan saran
dari ahli terkait dengan sumber pendanaan.
Adapun contoh bisnis baru, kita dapat memulai bisnis cara duplikasi. Bisnis Cara
Duplikasi adalah sebuah cara memulai, memasarkan dan mengoperasikan sebuah usaha bisnis
kecil dengan cara menduplikasi usaha bisnis yang telah terbukti keberhasilannya, dengan ijin dan
bantuan sepenuhnya dari pemilik usaha bisnis tersebut.
Hal-hal yang “ditiru” atau diduplikasi mencakup hal-hal berikut ini:
• Merek dan Slogan beserta dengan segala bentuk rancangannya;
• Kualitas produk;
• Metode operasi bisnis yang mencakup seluruh aspek persiapan, pemasaran dan pengoperasian
usaha bisnis.
Keuntungan utama dari memulai bisnis dengan cara duplikasi adalah meningkatnya
kemungkinan berhasil dan menurunkan risiko kegagalan bisnis. Kemungkinan sukses akan
meningkat karena usaha bisnis baru dengan cara duplikasi ini menggunakan merek yang telah
dikenal serta menyediakan produk dan/atau jasa yang telah dikenal kualitasnya oleh konsumen,
dengan menggunakan metode-metode yang telah terbukti keberhasilannya.
Sebaliknya, risiko kegagalan menjadi lebih kecil karena duplikator bisnis tidak perlu
mengulangi lagi kegagalan-kegalan yang telah dialami oleh pemilik bisnis. Selain itu,
kesuksesan pemilik usaha bisnis selama ini merupakan jaminan tidak tertulis bahwa usaha bisnis
yang dilakukannya telah memiliki pasar yang pasti.
Banyak alasan mengapa para pebisnis kerap mengurungkan niat untuk memulai bisnis,
salah satunya adalah karena modal yang dibutuhkan cukup besar. Oleh karena itulah banyak
yang memulai bisnisnya secara kecil-kecilan.
Bisnis kecil-kecilan memang sedang booming. Terbukti, hasil riset Small Business
Administration menyebutkan bahwa sudah ada lebih dari 28 juta bisnis kecil-kecilan di Amerika
Serikat, menempati 99.7% dari seluruh bisnis di sana. Demikian halnya di Indonesia, bisnis bisa
dimulai saat Anda menemukan ide bisnis yang unik. Jika Anda memiliki waktu kerja yang
fleksibel, Anda bisa mengupayakan kebebasan finansial dengan bekerja sambil membuka usaha
kecil-kecilan.
Sayangnya, meski banyak pebisnis yang tertarik memulai bisnis kecil-kecilan, hanya
sedikit yang bisa berhasil dan sukses. Ini karena mereka merintis dan menjalani bisnisnya dengan
baik dan benar.
Berikut 10 langkah tepat untuk memulai bisnis kecil.
1. Lakukan riset
Umumnya seseorang yang akan memulai bisnis kecil-kecilan sudah memiliki ide
utamanya, namun belum berhasil menyeimbangkannya dengan realita. Jadi, penting untuk
selalu mengecek dan melakukan riset untuk mengetahui apakah ide Anda memiliki potensi
untuk sukses. Anda bisa melakukan riset, focus group discussion (FGD), dan trial and error.
Untuk dapat mengetahui valid tidaknya ide Anda, Anda bisa melakukan riset kecil-
kecilan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Apakah ide sudah sesuai dengan kebutuhan dan minat masyarakat?
2. Siapa yang membutuhkannya?
3. Apakah ada perusahaan yang menawarkan produk atau jasa sejenis saat ini?
4. Bagaimana kompetisinya?
5. Bagaimana agar bisnis ini bisa memasuki masyarakat dengan baik?
Riset ini adalah sebuah proses validasi terhadap ide Anda. Karena jika tidak valid, Anda
hanya buang-buang waktu. Satu tips buat Anda, sebuah produk atau jasa yang biasanya
berhasil sukses adalah produk atau jasa yang bisa menyelesaikan masalah masyarakat, atau
mungkin memenuhi kebutuhan dan menawarkan apa yang menjadi minat masyarakat luas.
2. Membuat rencana
Anda membutuhkan sebuah rencana sebelum menjadikan ide bisnis menjadi kenyataan.
Sebuah ide yang tidak dilengkapi dengan perencanaan matang bisa berujung kegagalan,
walau sudah dilakukan riset sebelumnya. Perencanaan bisnis (business plan) merupakan
sebuah gambaran yang akan membimbing bisnis Anda dari fase startup hingga berkembang.
Dan pastinya ini adalah keharusan bagi semua bisnis, tidak peduli apa jenis bisnis Anda.
Ada beberapa tipe perencanaan bisnis untuk tipe bisnis yang berbeda pula. Contohnya,
perencanaan bisnis tradisional dibutuhkan jika Anda terkendala biaya dan membutuhkan
dukungan keuangan dari investor atau lembaga keuangan. Perencanaan bisnis tipe tradisional
biasanya sangat terperinci dan memiliki bagian-bagian yang menjelaskan bisnis dengan baik
sehingga pihak debitur bisa mempertimbangkan untuk mendukung ide bisnis Anda. Jika
Anda tidak membutuhkan dukungan keuangan, Anda bisa membuat perencanaan bisnis yang
lebih sederhana. Namun tetap harus ada! Dengan demikian, bisnis yang ingin dicapai akan
lebih jelas, berikut bagaimana langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan tersebut.
9. Persiapkan tim
Apabila Anda hendak merekrut pegawai, kini saat yang tepat untuk melakukannya.
Tentukan apa saja posisi yang dibutuhkan dan seperti apa kualifikasi yang tepat untuk setiap
jabatan tersebut. Apabila Anda memilih untuk mencari pekerja paruh waktu, maka
pertimbangkan juga job description dan kualifikasinya. Jika Anda merupakan pebisnis
mandiri yang menjalani bisnis sendirian, Anda mungkin saja tidak butuh merekrut pegawai.
Tetapi usahakan agar tetap ada tim pendukung yang bisa menjadi mentor bisnis Anda. Bisa
saja berupa keluarga atau kerabat yang dekat dengan Anda.
Kegagalan berbisnis adalah suatu hal yang paling dihindari oleh para pengusaha. Sebuah
artikel dari kompas.com menungkapkan fakta bahwa hanya 1 dari 4 bisnis yang dirintis dapat
bertahun selama 15 tahun lebih. Kebanyakan dari pebisnis gagal di 5 tahun pertama. Tentunya
fakta ini menunjukan bahwa menjalankan roda bisnis tidak lah mudah. Ada banyak faktor yang
membuat sebuah bisnis bangkrut atau gagal. Namun dari banyaknya faktor-faktor penyebab
kegagalan tersebut, faktor internal lah yang paling banyak memberi kontribusi kegagalan suatu
bisnis. Oleh karena itu, anda perlu mengetahui apa saja faktor penyebab kegagalan agar anda
dapat mengantisipasinya.
Berikut adalah 8 faktor utama penyebab kegagalan berbisnis.
1) Perusahaan Perseorangan
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh
terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Dalam hal ini izin usaha secara relatif dapat
dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan dengan jenis
perusahaan lainnya. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pada perusahaan perseorangan
dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta kekayaan menjadi jaminan dari semua
hutang perusahaan.
2) Firma (Fa)
Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama
untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas,
sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian
pula dengan kerugian akan ditanggung bersama-sama.
Ketentuan mengenai firma ini diatur dalam pasal 16 KUHD yang diperkuat dengan pasal 16 dan
18 KUHP dan intinya menyebutkan:
- Dalam keanggotaan, setiap anggota berhak menjadi pemimpin.
- Anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa persetujuan
dari anggota lain.
- Keanggotaan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain selama anggota tersebut masih
hidup.
- Pemisahan kekayaan pribadi dengan kekayaan perusahaan tidak ada artinya, sebab jika
kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup hutang perusahaan, maka kekayaan
pribadi para sekutu menjadi jaminan.
- Sekutu yang tidak memasukkan modal, hanya tenaga saja maka akan memperoleh bagian
laba atau rugi sama dengan sekutu yang memasukkan modal terkecil
9) Koperasi
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-
badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar bagi anggotanya, dengan bekerjasama
secara kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya.
Prinsip Koperasi
- Keanggotaan bersifat sukarela
- Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
- Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
masing-masing anggota
- Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
- Kemandirian
Ciri Koperasi
- Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
- Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
- Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kesejahteraan anggota
- Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
- Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada ditangan pengurus
- Para anggota koperasi turut bertanggung jawab atas utang-utang koperasi terhadap pihak
lain
- Kekuasaan tertinggi di dalam rapat anggota
Pengelompokan Koperasi
Menurut bidang usahanya Koperasi dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
1. Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen
(penghasil) barang atau jasa.
2. Koperasi Konsumsi
Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan bahan kebutuhan
pokok bagi para anggotanya.
3. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana dari
para anggota, dan menyalurkannya kepada anggota yang membutuhkannya.
4. Koperasi Serba Usaha
Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang mempunyai bidang usaha rangkap atau
beraneka ragam, sesuai dengan kebutuhan para anggotanya.
Bentuk ini merupakan suatu kerjasama antara beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa
negara, menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan ekonomi yang lebih
padat.
– Trust
Trust adalah gabungan beberapa perusahaan menjadi satu dan masing-masing perusahaan yang
bergabung telah meleburkan diri, sehingga gabungan dari perusahaan tersebut merupakan sebuah
perusahaan yang besar.
– Holding Company
Holding Company terjadi apabila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang kuat finansialnya
kemudian membeli saham-saham dari suatu perusahaan lain. Atau dengan kata lain terjadi
pengambil alihan kekuasaan dan kekayaan dari suatu perusahaan ke Holding Company.
– Sindikat
Sindikat adalah suatu kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus
dibawah satu perjanjian. Dalam sindikat, masing-masing anggota dapat menjual barang hasil
produksinya kepada para anggota lainnya.
– Kartel
Kartel merupakan suatu bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan sejenis dibawah suatu
perjanjian tertentu. Masing-masing perusahaan tetap berdiri sendiri, mempunyai kedudukan
sama dan setiap saat dapat membatalkan perjanjian yang telah dibuat.
– Yayasan
Pada umumnya tujuan yayasan adalah tidak mencari keuntungan, melainkan untuk usaha-usaha
yang bersifat sosial. Kekayaan yayasan terpisah dari kekayaan masing-masing anggota.
– Perusahaan Asuransi
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tertentu.
– Leasing
Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan barang-barang modal yang digunakan oleh penyewa
usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu yang memungkinkan pihak Lessee untuk membayar
imbalan atas penggunaan barang modal dengan menggunakan dana yang berasal dari pendapatan
barang modal yang bersangkutan.
Berikut beberapa jenis perusahaan yang ada di Indonesia berdasarkan lapangan usahanya.
1. Perusahaan Ekstraktif
Jenis perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bahan baku menjadi barang
setengah jadi atau jadi sehingga dapat dijual kepada konsumen. Ciri-ciri perusahaan manufaktur
adalah:
- Kegiatannya memproses barang mentah menjadi suatu produk setengah jadi atau siap
pakai.
- Pendapatannya berasal dari penjualan produk yang dihasilkan.
- Terdapat harga pokok penjualan untuk menentukan laba/rugi dalam perusahaan.
- Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya transportasi, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik.
3. Perusahaan Agraris
Jenis perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam seperti
perusahaan agro industri, perusahaan perkebunan, perusahaan perikanan darat, dan perusahaan
peternakan. Ciri-ciri perusahaan agraris adalah:
- Mengelola sumber daya alam.
- Mengambil hasil dari pengelolaan tersebut untuk dijual kepada konsumen.
- Membudi dayakan sumber daya alam yang ada.
4. Perusahaan Jasa
Jenis perusahaan yang menjual atau memberi jasa kepada pelanggan atau masyarakat
seperti bank, asuransi, transportasi, kantor akuntan, dan lain sebagainya. Ciri-ciri perusahaan jasa
adalah:
- Memberikan pelayanan jasa kepada para pelanggan atau masyarakat.
- Pendapatannya didapat dari hasil jasa yang diberikan.
- Tidak memiliki perhitungan harga pokok penjualan.
- Laba atau rugi didapat berdasarkan hasil perbandingan dari jumlah pendapatan dengan
beban atau beratnya jasa yang diberikan.
5. Perusahaan Dagang
Jenis perusahaan yang usaha utamanya adalah membeli suatu barang dan kemudian dijual
kembali kepada para pelanggan. Ciri-ciri perusahaan dagang adalah:
- Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.
- Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual.
- Tidak mengubah barang, hanya menjual kembali barang tersebut.
- Menjual barang dengan harga lebih tinggi dari harga aslinya sehingga bisa mendapatkan
keuntungan.
Kelima jenis perusahaan di atas memiliki kegiatan, peluang, serta risiko yang berbeda.
Tentunya dalam memilih jenis badan usaha, Anda harus memikirkan beberapa hal seperti bahan
baku, produk, pengelolaan, dll. Memilih badan usaha yang cocok merupakan salah satu langkah
awal membangun perusahaan yang baik. Namun, kelima jenis perusahaan tersebut juga memiliki
kesamaan, yaitu membutuhkan laporan keuangan yang tepat dan akurat.
1. Manajemen produksi
Manajemen produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait ketersediaan bahan baku
maupun bahan jadi yang siap dipasarkan pada sebuah perusahaan bisnis. Manajemen bisnis di
bidang produksi menyangkut bagaimana proses produksi itu bisa berlangsung dengan baik
sehingga mampu menghasilkan produk atau layanan yang diminati oleh konsumen.
2. Manajemen pemasaran
Manajemen bisnis di bidang pemasaran menyangkut segala bentuk perencanaan, bentuk, target
serta tujuan dan hasil dari sebuah proses marketing atau pemasaran. Penjualan yang meningkat
dan upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan target utama dari
sebuah manajemen pemasaran. Tanpa adanya sebuah manajemen pemasaran yang baik, maka
sebuah perusahaan akan mengalami kondisi sulit dalam hal pemasukan atau income yang
diperoleh. Pemasaran memegang peran vital terhadap eksistensi sebuah perusahaan. Produk atau
jasa yang kurang bermutu pun akan bisa terjual laris apabila perusahaan Anda memiliki seorang
manajer pemasaran yang handal. Kreatifitas dan inovasi perlu dijalankan dalam merancang
sebuah manajemen bisnis di bidang pemasaran.
3. Manajemen distribusi
4. Manajemen Finansial
Manajemen finansial di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut transparansi dan pengelolaan
sirkulasi keuangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan menyangkut bagaimana keuangan
perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Tanpa adanya sebuah
manajemen bisnis yang baik di bidang keuangan, maka biasanya perusahaan tidak mendapatkan
data keuangan yang jelas. Hal ini biasa dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih
amatiran, dimana manajemen keuangan jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja
sebuah usaha bisnis sulit ditentukan.
Beberapa bentuk manajemen bisnis di atas sangat penting diperhatikan oleh para pengelola
usaha bisnis yang ingin sukses dalam menjalankan sebuah bisnis usaha. Tanpa adanya sebuah
manajemen yang baik, maka mustahil sebuah perusahaan akan mampu berjalan dengan baik
seperti yang menjadi harapan pemiliknya.
Berikut yang perlu Anda perhatikan dalam menerapkan manajemen bisnis untuk usaha Anda
terutama dalam perencanaan pemasaran;
a. Tentukan pasar menggunakan STP
Kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh calon pengusaha adalah “idealism above
consumer“. Maksudnya, pengusaha seringkali hanya berfokus pada manfaat produk namun
kurang memperhatikan konsumen.
Gunakan strategi STP (Segmentasi, Target, dan Posisi Produk). Siapa saja segmen konsumen
Anda, Tentukan target konsumen, dan juga posisikan produk Anda pada kebutuhan dan
keinginan konsumen. Strategi STP sangat penting dalam membangun produk Anda agar dapat
memasuki pasar yang sudah ada bahkan menciptakan pasar sendiri.
Hal kedua yang perlu Anda perhatikan adalah masalah pendanaan. Jangan menginvestasikan
uang sendiri pada bisnis yang akan Anda buka. Carilah partner atau investor yang dapat
membantu memberikan dana. Partner dapat menjadi sekutu, di mana Anda akan bekerja
bersama. Jadi jika ada masalah, akan ada partner yang membantu Anda. Selain itu, buatlah tim
dalam bekerja agar memudahkan pekerjaan dan dapat saling berbagi beban.
Bekerja Keras dan Disiplin
Anda harus memiliki sikap pekerja keras dan disiplin akan waktu. Jika Anda tidak
bersedia untuk bekerja keras, lembur, tidak disiplin, dan sikap-sikap baik lainnya, maka
sebaiknya Anda tidak usah menjadi seorang pengusaha. Untuk mengelola dan memanajemen
sebuah bisnis, Anda harus memiliki kemampuan organisasi. Termasuk didalamnya
mengorganisasi diri sendiri dengan sikap-sikap tersebut. Putuskanlah, untuk bekerja secara
efisien dan efektif.
Jika Anda baru memulai usaha, biasanya Anda akan mengalami masalah yang berkaitan
dengan marketing atau pasar. Maka dari itu, cobalah untuk menjual kelebihan dan kualitas yang
baik, selain itu kemampuan komunikasi yang baik juga akan memberi nilai tambah untuk
menjelaskan produk yang dipasarkan. Ke depannya, penjualan akan meningkat seiring dengan
kelebihan dan kualitas yang diberikan kepada pembeli.
Seiring dengan perkembangannya, bisnis Anda tentu saja akan semakin besar bukan? Oleh
karena itu, merekrut karyawan akan sangat dibutuhkan. Untuk melakukan rekrutmen sebaiknya
dilakukan secara hati-hati. Carilah karyawan yang baik dan berkualitas agar dapat bekerja sama
sehingga tujuan bisnis akan tercapai. Selain itu, karyawan yang baik akan mudah jika Anda
berikan pengarahan sebagai salah satu fungsi manajemen. Kemudian, jangan lupa untuk
menganggap bahwa karyawan merupakan aset perusahaan bukan sebagai tenaga.
6. Menggunakan Teknologi
Teknologi merupakan alat yang sangat membantu kehidupan manusia, tidak terkecuali juga
di dalam dunia bisnis. Selain dapat mempercepat kerja manusia, teknologi juga dapat digunakan
sebagai fungsi manajemen controlling atau pengendalian. Yang kecanggihan teknologi sekarang
ini dapat membantu Anda untuk melakukan pengendalian atas operasional perusahaan.
https://www.dewaweb.com/blog/bisnis-kecil-dan-startup-kenapa-dianggap-penting/
https://www.edukasinesia.com/2017/10/pengertian-kewirausahaan-karakteristik-kewirausahaan-sikap-
ciri-ciri-dan-jiwa-wirausaha-tipe-tipe-wirausaha-perkembangan-wirausaha-di-indonesia-dan-peranan-
wirausaha-dalam-perekonomian-indonesia-beserta-penjelasannya-terlengkap.html
http://merisaagustina.blogspot.com/2012/10/memulai-mengoperasikan-bisnis-baru.html
https://www.finansialku.com/10-langkah-merintis-dan-memulai-bisnis-kecil-kecilan/
https://indonesiausahakecil.wordpress.com/2013/05/27/sumber-pembiayaan-usaha-kecil/
https://www.akuntansionline.id/8-penyebab-utama-kegagalan-berbisnis/
https://www.beecloud.id/inilah-faktor-yang-mempengaruhi-kesuksesan-wirausaha/
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-jenis-jenis-perusahaan-yang-ada-di-indonesia/
https://purpledimesiongirls.wordpress.com/2014/10/14/cara-mengelola-perusahaan-psikologi-
manajemen/
https://www.jurnal.id/id/blog/tips-terapkan-manajemen-usaha-untuk-bisnis-kecil/