Naskah diterima: 9 Januari 2015; revisi: 19 Agustus 2015; disetujui: 21 Agustus 2015
Peninjauan Kembali dalam Perkara Pidana yang Berkeadilan (Arfan Faiz Muhlizi) | 145
Peninjauan Kembali dalam Perkara Pidana yang Berkeadilan (Arfan Faiz Muhlizi) | 147
Peninjauan Kembali dalam Perkara Pidana yang Berkeadilan (Arfan Faiz Muhlizi) | 149
Peninjauan Kembali dalam Perkara Pidana yang Berkeadilan (Arfan Faiz Muhlizi) | 151
Peninjauan Kembali dalam Perkara Pidana yang Berkeadilan (Arfan Faiz Muhlizi) | 153
Peninjauan Kembali dalam Perkara Pidana yang Berkeadilan (Arfan Faiz Muhlizi) | 155
Peninjauan Kembali dalam Perkara Pidana yang Berkeadilan (Arfan Faiz Muhlizi) | 157
Peninjauan Kembali dalam Perkara Pidana yang Berkeadilan (Arfan Faiz Muhlizi) | 159
Peninjauan Kembali dalam Perkara Pidana yang Berkeadilan (Arfan Faiz Muhlizi) | 161
Peninjauan Kembali dalam Perkara Pidana yang Berkeadilan (Arfan Faiz Muhlizi) | 163
Ali, A. S. (2009). Negara Pancasila. Jakarta: LP3ES. Mertokusumo, S. (2007). Penemuan hukum sebuah
pengantar. Cetakan Kelima. Yogyakarta:
Anggoro, B. D. (2014). Perkembangan pembentukan
Liberty.
undang-undang di Indonesia. Jakarta:
Konstitusi Press. Mertokusumo, S., & Pitlo, A. (1993). Bab-bab tentang
penemuan hukum. Yogyakarta: Citra Aditya
Aries, A. (2015). Menguji efektivitas SEMA
Bakti.
Nomor 7 Tahun 2014. Diakses dari http://
www.hukumonline.com/ berita/ baca/ Muladi. (1997). Hak asasi manusia, politik & sistem
lt54ae37fc15e14/ menguji-efektivitas-sema- peradilan pidana. Semarang: Badan Penerbit
nomor-7-tahun-2014-broleh--albert-aries-sh-- Universitas Diponegoro.
mh-.
Nov. (2012). PK ‘senjata’ mengulur waktu eksekusi
Atmasasmita, R. (1996). Sistem peradilan pidana- mati. Diakses dari http://www.hukumonline.
perspektif eksistensialisme & abolisionisme. com/berita/baca/lt4f3b42b6818ca/pk-senjata-
Cetakan Kedua. Penerbit Putra Abardin. mengulur-waktu-eksekusi-mati.
Baehr, P. (Ed.). (1997). Instrument internasional Prasetyo, R. (2010). Lembaga peninjauan kembali
pokok hak-hak asasi manusia. Jakarta: Yayasan (PK) oleh Kejaksaan Agung. Jakarta: BPHN.
Obor Indonesia.
Rahardjo, S. (2006). Hukum progresif sebagai
Fox, R. G. (1994). Victorion criminal procedure, dasar pembangunan ilmu hukum Indonesia,
state & federal. Victoria: Monash Law Book sebagaimana terdapat dalam menggagas
Co-operative Limited Faculty of Law, Monash hukum progresif Indonesia. Yogyakarta:
University Clayton. Pustaka Pelajar.
Fuady, M. (2009). Teori negara hukum modern Rifai, A. (2010). Penemuan hukum oleh hakim dalam
(rehctstaat). Bandung: Refika Aditama. perspektif hukum progresif. Jakarta: Sinar
Grafika.
Goesniadhie, K. S. (2006). Harmonisasi hukum dalam
perspektif perundang-undangan (lex specialis Salman, O., & Susanto, A. F. (2004). Teori hukum
suatu masalah). Surabaya: JP-Books. mengingat mengumpulkan & membuka
Peninjauan Kembali dalam Perkara Pidana yang Berkeadilan (Arfan Faiz Muhlizi) | 165