Anda di halaman 1dari 98

PANDUAN PENULISAN

SKRIPSI

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH
2016
Tim Penyusun:

Pengarah
Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh

Penanggung Jawab
Wakil Ketua Bid. Akademik dan Kelembagaan
STAIN Teungku Dirundeng

Ketua Tim Penyusun


Bakhtiar, M. Pd

Sekretaris
Rahimi, MA

Anggota Penyusun
Jailani, MA
Iin Meriza, MA
Benni Erick, M. SI
Samsuar A. Rani, MA
Ade Kurniawan, M. Pd
Dian Ayuningtyas, M. Pd
M. Rezki Andhika, M. Pd I
Muhammad Faisal, M.TH

Lay Out
Ade Kurniawan

ii
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


ً ‫الحمد هلل الذى أنزل القرآن‬
‫عربيا و هدى للناس و بينات من‬
‫ والصالة والسالم على رسول هللا و على آله‬،‫الهدى و الفرقان‬
‫وأصحابه أجمعين‬
Syukur Alhamdulillah Kehadirat Allah, Shalawat dan salam
bagi Rasulullah. Buku Panduan Penulisan Skripsi ini telah berhasil
diterbitkan untuk menjadi acuan menulis skripsi mahasiswa program
S1 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng
Meulaboh.
Buku ini ditulis untuk dijadikan panduan penulisan skripsi
mahasiswa STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh. Panduan penulisan
ini diperlukan agar terdapat keseragaman format, teknik, dan hal-
hal lain yang terkait dengan penulisan skripsi. Selama ini, skripsi
ditulis dalam format dan teknik yang bervariasi, tergantung kepada
kecenderungan mahasiswa dan dosen pembimbingnya. Dengan
terbitnya buku ini, dosen dan mahasiswa harus berpegang kepada
buku ini, sehingga tidak terjadi lagi perbedaan teknik dan format
penulisan.
Buku panduan ini memuat berbagai petunjuk operasional
penulisan skripsi, sejak dari perencanaan topik hingga teknis
penulisan naskah. Diharapkan buku panduan ini menjadi pedoman
bagi mahasiswa dan dosen pembimbing dalam proses penulisan
skripsi program S1 pada Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, Dakwah

iii
dan Komunikasi Islam, serta Syariah dan Ekonomi Islam.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ketua STAIN
Teungku Dirundeng Meulaboh atas kepercayaan yang diberikan
kepada kami menyusun buku panduan ini. Kepada segenap anggota
tim penulis kami sampaikan terima kasih atas keseriusan menyusun
buku panduan ini, dan untuk itu kami kami ucapkan terima kasih
semoga menjadi acuan yang berguna.

Meulaboh, 04 Februari 2016


Ketua Tim Penyusun,
Bakhtiar, M. Pd

iv
SAMBUTAN
KETUA STAIN TGK. DIRUNDENG
MEULABOH

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


‫الذي أنزل الفرقان على محمد صلى‬،‫الحمد هلل رب العاملين‬
ً
‫ومعجزا لإلنسان والجن‬ ً ‫هللا عليه وسلم ليكون للعاملين‬
،‫نذيرا‬
ً ً ‫ولو كان بعضهم لبعض‬
‫ نحمده على تفضيله علينا فضل‬.‫ظهيرا‬
ً ‫ يؤتى الحكمة من يشاء ومن يؤتى الحكمة فقد أوتى‬،‫كبيرا‬
‫خيرا‬ ً
ً
‫وداعيا إلى هللا‬ ً ‫ ونصلى و نسلم على املبعوث‬.‫كثيرا‬
ً ‫بشيرا و‬
،‫نذيرا‬ ً
ً ً ً ً ً ‫بإذنه وسر‬
ً ‫اجا‬
.‫ صالة دائمة تتصل وال تنقطع بكرة و أصيل‬،‫منيرا‬
Kami menyambut baik atas terbitnya buku Panduan Penulisan
Skripsi Bagi Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku
Dirundeng Meulaboh ini. Buku ini merupakan pedoman dan acuan
teknis yang baku bagi mahasiswa Jurusan Tarbiyah dan Keguruan,
Dakwah dan Komunikasi Islam, serta Syariah dan Ekonomi Islam
dalam Penulisan skripsi ataupun karya ilmiah lainnya.
Kehadiran buku Panduan Penulisan Skripsi ini diharapkan
dapat memenuhi tuntutan para mahasiswa dan penyelenggara
akademik Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng
Meulaboh yang menghendaki adanya buku acuan Penulisan skripsi
secara spesifik,sederhana dan operasional. Karena sudah selayaknya

v
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh
memiliki buku panduan Penulisan skripsi sendiri, mengingat usianya
yang sudah mencapai 31 tahun.
Berdasarkan pertimbangan itulah pimpinan Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh merasa perlu
menerbitkan buku panduan spesifik untuk Penulisan skripsi S1
dengan maksud menyeragamkan struktur dan format penulisan yang
dapat dipedomani mahasiswa dan dosen pembimbing.
Sehubungan dengan itu sudah pada tempatnyalah kami
mengucapkan terima kasih kepada tim penulis atas usahanya
menyusun buku Panduan Penulisan Skripsi ini. Terima kasih juga
kami sampaikan kepada saudara Ketua Prodi dan dosen-dosen senior
yang telah memberikan masukan positif, konstruktif dan partisipatif.
Semoga buku panduan ini bermanfaat untuk kita semua.

Meulaboh, 04 Februari 2016


Ketua STAIN,
Dr. H. Syamsuar, M.Ag

vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ~ iii
SAMBUTAN KETUA STAIN TEUNGKU DIRUNDENG
MEULABOH ~ v
DAFTAR ISI ~ vii

BAB I PENDAHULUAN ~ 1
A. Latar Belakang dan Permasalahan ~ 1
B. Tujuan Pedoman Penulisan Skripsi ~ 2
C. Model Tulisan Karya Ilmiah ~ 2
D. Kode Etik Menulis Skripsi ~ 3

BAB II PROPOSAL SKRIPSI ~ 5


A. Kerangka Proposal dan Kelengkapan ~ 5
B. Tata Cara Pengajuan Proposal ~ 7
C. Pembimbing dan Proses Bimbingan Skripsi ~ 10
D. Ujian Skripsi (Munaqasyah) ~ 12

BAB III TAHAPAN PENULISAN ~ 15


A. Persiapan ~ 15
B. Out line (Kerangka Karangan) ~ 16
C. Studi Pustaka ~ 18
D. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan ~ 19
E. Penulisan Laporan Penelitian (skripsi) ~ 21

BAB IV FORMAT SKRIPSI ~ 25


A. Bagian Awal ~ 25
B. Isi Skripsi ~ 27

vii
C. Akhir Skripsi ~ 36

BAB V KUTIPAN CATATAN KAKI DAN


DAFTAR PUSTAKA ~ 37
A. Pengertian ~ 37
B. Jenis Kutipan ~ 37
C. Cara Mengutip ~ 38
D. Catatan Kaki ~ 39
E. Beberapa Ketentuan Menulis Footnotes
(Arab: Menyesuaikan) ~ 41
F. Beberapa Ketentuan Menulis Daftar pustaka
(Arab Menyesuaikan) ~ 42

BAB VI TATA PENOMORAN ~ 45


A. Sistem Penomoran ~ 45
B. Penggunaan Jenis nomor dan Tata Letaknya ~ 47

BAB VII PENYAJIAN GRAFIS ~ 49


A. Pengertian dan Tujuan ~ 49
B. Macam-macam Model grafis ~ 49

BAB VIII TATA KETIK DAN PENJILIDAN ~ 55


A. Kertas ~ 55
B. Pengetikan ~ 55
C. Penjilitan ~ 58

BAB IX BEBERAPA PETUNJUK MENULIS ~ 59


A. Penggunaan Bahasa ~ 59
B. Istilah dan Singkatan ~ 60
C. Memilih Referensi ~ 63

DAFTAR KEPUSTAKAAN ~ 65
LAMPIRAN -LAMPIRAN ~ 67

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Permasalahan

Penulisan skripsi oleh mahasiswa merupakan tugas akhir dan


muara dari suatu proses belajar. Skripsi sebagai bukti dari keberhasilan
dalam mempelajari, meneliti, menulis dan mempertahankan karya
ilmiah tersebut, dipandang sebagai pencerminan kompetensi
mahasiswa dan indikasi bagi seorang mahasiswa berhak memakai
gelar akademik.
Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa mahasiswa,
para pembimbing dan pelaksana teknis di Jurusan Tarbiyah dan
Keguruan, Dakwah dan Komunikasi Islam, serta Syariah dan Ekonomi
Islam masih terus dihadapkan pada masalah-masalah teknis dalam
penulisan skripsi yang sebenarnya tidak perlu terjadi lagi. Sering
kali dalam pelaksanaan bimbingan lebih banyak dihabiskan waktu
untuk mengarahkan hal-hal yang bersifat teknis, bukan membimbing
hal-hal yang bersifat substansif. Semestinya bimbingan difokuskan
pada substansi dan masalah-masalah non teknis yang pada dasarnya
menjadi tugas pokok dosen pembimbing.
Selama ini, panduan khusus untuk penulisan skripsi bagi para
mahasiswa dan dosen hanya dimiliki oleh Program Studi tertentu,
dan belum mencakup semua Program Studi Baru, sehingga pedoman
penulisan skripsi ini perlu kiranya direvisi kembali, sehingga bisa
digunakan oleh semua Program Studi yang ada di Sekolah Tinggi

Panduan penulisan Skripsi 1


Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh. Sehingga tidak
terjadi lagi kontroversi dan beda pendapat dikalangan dosen dan
mahasiswa dalam penulisan skripsi, begitu juga antara pembimbing
satu dengan pembimbing dua, karena tidak ada panduan yang
mengaturnya.
Berdasarkan hal itulah Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh merasa perlu menerbitkan
buku panduan khusus untuk penulisan skripsi dengan maksud
memudahkan mahasiswa, serta menyeragamkan struktur dan format
penulisan yang bisa dipakai oleh mahasiswa dan dosen pembimbing.
Yang lebih pokok lagi, akan diperoleh petunjuk yang lebih mengarah
kepada bimbingan hal-hal yang menyangkut perencanaan penulisan,
metodologi dan substansi ini secara sistematik dan prosedural.

B. Tujuan Pedoman Penulisan Skripsi

Berdasarkan berbagai permasalahan di atas, diterbitkan buku


Panduan Penulisan Skripsi ini dengan tujuan:
1. Untuk dapat dijadikan acuan penulisan skripsi dan proses
bimbingannya, baik oleh mahasiswa, dosen pembimbing
maupun jajaran akademik di lingkungan Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh;
2. Untuk memberikan pedoman yang standar dan seragam bagi
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku
Dirundeng Meulaboh pada umumnya;
3. Untuk meningkatkan kualitas penulisan karya ilmiah yang
diajukan mahasiswa dalam rangka penyelesaian program
studi Strata Satu (S1) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Teungku Dirundeng Meulaboh.

C. Model Tulisan Karya Ilmiah

Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah mahasiswa S1, yang

2 STAIN Teungku Dirundeng


disusun berdasarkan hasil suatu kajian teori, penelitian lapangan,
atau pengamatan yang mengutarakan konsep dan dalil tertentu untuk
diuji atau dipertahankan kebenarannya. Karya tulis untuk mahasiswa
yang akan menyelesaikan S2 disebut tesis, sedangkan untuk program
S3 disebut disertasi.

D. Kode Etik Menulis Skripsi

Kode etik adalah seperangkat aturan atau norma yang harus


diperhatikan oleh seorang penulis ketika ia hendak menulis sebuah
karya ilmiah. Norma dan aturan tersebut meliputi pengutipan dan
perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan oleh penulis
dan penyebutan sumber data atau informasi. Kode etik menulis
skripsi secara garis besar adalah pengakuan bahwa skripsi tersebut
adalah murni karya pribadi, kalau pun harus mengutip tulisan,
ide atau pokok pikiran dari orang lain maka harus mencantumkan
sumbernya sehingga tulisan tersebut tidak termasuk kategori plagiasi.
Plagiasi adalah kesalahan dalam dunia tulis menulis terutama dalam
penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi.
Jadi, seseorang yang menulis karya ilmiah seperti skripsi,
tidak hanya dibekali dengan kemampuan menulis, tapi hendaknya
menjiwai kode etiknya. Kode etik ilmiah yang juga disebut sebagai
kesantunan ilmiah adalah sifat yang tercermin pada diri seseorang
yang menulis karya ilmiah, yaitu karakterisasi nilai-nilai. Ada dua
macam kararakter yang harus dihayati dan dimantapkan, yaitu
kejujuran ilmiah (accademic honesty) dan ingritas ilmiah (accademic
integrity).
Kejujuran ilmiah adalah suatu sifat lurus hati yang melekat
pada diri seorang mahasiswa. Ia tidak melakukan kecurangan,
tidak menganggap dirinya paling tahu dan senantiasa menghargai
karya dan prestasi keilmuan orang lain. Orang yang memiliki
kesantunan ilmiah selalu ikhlas dan mengakui keterbatasan dirinya.
Menghormati pikiran dan karya orang lain meskipun tidak sejalan
dengan pikirannya. Orang yang beretika sangat menjauhi perbuatan

Panduan penulisan Skripsi 3


mengutip, menjiplak, mencontek, plagiat dan semacamnya yang tidak
menjelaskan sumbernya. Sedangkan integritas ilmiah adalah sikap
keilmuan yang profesional. Menulis bukan sekedar selingan atau
pekerjaan sambilan, tetapi harus didasarkan pada tanggung jawab.
Bidang ilmu yang disandangnya atau profesi yang digelutinya harus
dapat memantapkan integritasnya sebagai ilmuan agar dia diterima
sebagai komunitas akademika.
Di samping itu, ada etika yang harus dipatuhi menyangkut
dengan teknis penelitian lapangan. Bila pelaksanaan penelitian
akan mengambil bahan dari lembaga, penulis harus mendapatkan
izin dari lembaga terkait sebelum melaksanakan pengumpulan
data. Penulis hendaknya memberikan informasi secara jujur kepada
subjek (pemasok bahan) mengenai maksud dan tujuan penulis
skripsinya. Yang tak kurang pentingnya, penulis skripsi harus jujur
memaparkan desain prosedur yang ditempuh sehingga tulisannya
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

4 STAIN Teungku Dirundeng


BAB II
PROPOSAL SKRIPSI

A. Kerangka Proposal dan Kelengkapan

1. Judul Penelitian
Penjelasan tentang usulan topik yang diteliti. Judul dibuat
dengan panjang maksimal 14 kata dan disusun dalam bentuk
piramida.
2. Latar Belakang
Latar belakang berisi penjelasan tentang alasan memilih topik
penelitian tersebut, hal yang menjadi perhatian peneliti dan
harapan peneltian akan hasil penelitian yang akan dilakukan,
isi latar belakang penelitian mempunyai urutan sebagai
berikut:
a. Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti,
boleh diangkat dari masalah teoretis atau diangkat dari
masalah praktis.
b. Penjelasan tentang alasan pemilihan topik penelitian, atau
situasi yang melatarbelakangi munculnya permasalahan
yang dicarikan penyelesaiannya.
c. Penjelasan bahwa penelitian yang dilakukan memang
belum pernah dilakukan oleh orang lain atau sekiranya
sudah ada penelitian yang semacam itu perlu dijelaskan
perbedaan yang nyata dengan penelitian sebelumnya

Panduan penulisan Skripsi 5


atau penjelasan pemilihan metodologi yang dipilih dalam
melaksanakan penelitian tersebut.
d. Penjelasan tentang manfaat yang akan diperoleh setelah
penelitian berhasil dilakukan.
e. Mencantumkan referensi/sumber-sumber materi atau
pendapat dari para ahli/peneliti yang memiliki relevansi
dengan topik penelitian.
3. Identifikasi Masalah
Merupakan suatu penjelasan inti tentang permasalahan yang
akan dibahas.
4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan
masalah dibuat berdasarkan latar belakang dan identifikasi
masalah yang telah diidentifikasikan.
5. Batasan Masalah
Merupakan suatu penjelasan tentang pembatasan
permasalahan yang akan dibahas agar tidak terlalu luas sesuai
dengan ketersediaan data, waktu, dan dana.
6. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah dan
diungkapkan dalam bentuk pernyataan. Tujuan penelitian
disajikan lebih konkret daripada rumusan masalah.
7. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian disajikan berdasarkan temuan-temuan
penelitian. Manfaat penelitian dapat berupa manfaat teoritis
atau manfaat praktis. Manfaat teoritis adalah manfaat yang
berkenaan dengan perkembangan teori yang bersangkutan,
sedangkan manfaat praktis adalah yang berkaitan dengan hal-
hal yang sifatnya praktis. Sebuah penelitian dapat saja hanya
memiliki manfaat praktis dan tidak memiliki manfaat teoritis,
atau hanya memiliki manfaat teoritis dan tidak memiliki

6 STAIN Teungku Dirundeng


manfaat praktis. Hal ini sepenuhnya tergantung pada topik
penelitian.
8. Tinjauan Pustaka atau Landasan Teori
a. Merupakan suatu penjelasan tentang hasil-hasil penelitian
lainnya yang pernah dilakukan oleh seorang peneliti
yang mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan
dilakukan. Terutama yang telah di publish dalam jurnal
b. Menguraikan teori-teori pendukung yang digunakan
dalam penelitian sesuai dengan tema yang diambil dalam
penelitian.
9. Metodologi Penelitian
Uraikan pendekatan, bahan dan cara yang akan digunakan
dalam melaksanakan penelitian, termasuk langkah-langkah
yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Sesuaikan dengan jadwal penelitian.
10. Jadwal Penelitian
Menggambarkan rencana kegiatan penelitian mencakup
perencanaan, tahapan analisa, perancangan sampai dengan
dokumentasi, pengujian sistem, sampai dengan penyusunan
laporan penelitian (skripsi).
11. Sistematika Penulisan
Merupakan suatu penjelasan singkat tentang uraian bab yang
akan disajikan dalam skripsi.
12. Daftar Pustaka
Berisi semua referensi yang digunakan dalam penulisan
laporan penelitian, baik yang tercakup dalam kutipan,
maupun pengambilan kesimpulan terhadap beberapa
penelitian lainnya terkait tema yang sedang diangkat.

B. Tata Cara Pengajuan Proposal

Mahasiswa yang akan membuat proposal skripsi harus

Panduan penulisan Skripsi 7


melakukan bimbingan dengan penasehat akademik (PA) minimal
4 kali dan dibuktikan dengan pengesahan laporan bimbingan
proposal, kemudian mengajukan proposal ke program studi yang
bersangkutan untuk diseminarkan.
Bahan penyusunan skripsi mahasiswa dapat diperoleh
dari penelitian yang bersifat eksploratoris, deskriptif, eksplanatif,
ataupun pendekatan yang lain yang ada dalam ilmu-ilmu tarbiyah,
dakwah dan komunikasi, dan syariah ekonomi islam. Berdasarkan
sifat dan jenis penelitian tersebut, maka sumber masalah dapat
diperoleh dari berbagai sumber yang relevan dengan program studi
dan konsentrasi yang diminati oleh mahasiswa.
1. Prosedur Pengajuan Proposal Skripsi
a. Mahasiswa yang akan mengajukan proposal skripsi
sudah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dan sudah
menyelesaikan minimal 120 bobot sks.
b. Proposal yang diajukan belum pernah diteliti sebelumnya.
c. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan dan telah
ditetapkan, mendaftarkan proposalnya dengan mengisi
formulir pengajuan judul skripsi melalui program studi.
2. Isi Proposal Skripsi
Proposal Skripsi memuat:
a. Latar Belakang
b. Identifikasi Masalah
c. Rumusan Masalah
d. Batasan Masalah
e. Tujuan Penelitian
f. Manfaat Penelitian
g. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
h. Metodologi Penelitian
i. Jadwal Penelitian
j. Sistematika Penulisan
k. Daftar Pustaka
3. Seminar Proposal Skripsi

8 STAIN Teungku Dirundeng


Seminar proposal skripsi wajib dilaksanakan dan diikuti
oleh mahasiswa yang telah mendaftar sebagai peserta
seminar. Tujuan dilaksanakannya seminar proposal adalah
memberi masukan dan wawasan bagi mahasiswa dalam
menyempurnakan proposal skripsinya. Seminar Proposal
skripsi dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Mahasiswa memperbanyak proposalnya sebanyak empat
(4) eksemplar dan bila memungkinkan ditambah sesuai
kebutuhan.
b. Jadwal pelaksanaan seminar ditentukan oleh pengelola
program studi
c. Seminar dihadiri oleh:
1) Penguji seminar proposal skripsi yang terdiri atas:
seorang Ketua, seorang Sekretaris, dan anggota.
2) Kelompok mahasiswa yang melaksanakan seminar.
d. Seminar proposal skripsi dipimpin oleh ketua sidang
yang ditunjuk oleh Ketua Program Studi
e. Mahasiswa yang bersangkutan harus hadir, bila
tidak menghadiri seminar dengan alasan apapun yang
bersangkutan harus mengulang seminar proposal
skripsinya.
f. Bila dosen penguji tidak hadir, maka seminar tetap
dilanjutkan dan fungsi penguji digantikan oleh dosen lain
yang ditunjuk oleh ketua program studi.
g. Proposal skripsi yang diterima dan yang direkomendasi
“harus direvisi” dapat diajukan kembali ke program studi
setelah mendapat pengesahan dari Tim Penguji seminar
untuk ditetapkan Dosen Pembimbing skripsi. Paling lambat
satu minggu setelah seminar proposal dilaksanakan.
h. Jika proposal skripsi tidak disetujui (ditolak), maka
mahasiswa harus mengganti proposal skripsi dengan
judul yang lain dengan berkonsultasi kepada Penasehat
Akademik.

Panduan penulisan Skripsi 9


C. Pembimbing dan Proses Bimbingan Skripsi

1. Ketentuan Pembimbing
a. Pembimbing skripsi adalah Dosen tetap Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng
Meulaboh yang sekurang-kurangnya memiliki jabatan
Lektor atau Asisten Ahli dengan pendidikan Magister
sesuai dengan bidang ilmu.
b. Pembimbing terdiri atas pembimbing satu dan
pembimbing dua.
c. Dalam hal tertentu, jika diperlukan dapat ditetapkan
pembimbing skripsi dengan jabatan di bawahnya.
d. Pembimbing skripsi menyatakan bersedia membimbing
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
2. Tugas Pembimbing
a. Memberikan bimbingan kepada mahasiswa dalam
menyelesaikan skripsinya sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
b. Melaporkan hasil bimbingan skripsi kepada pengelola
program studi melalui kartu kemajuan penulisan skripsi.
c. Memberi persetujuan bahwa skripsi tersebut dapat
diujikan/ dimunaqasyahkan.
d. Menghadiri seminar proposal skripsi dan munaqasyah
skripsi.
e. Pembimbing satu bertugas:
1) Mengesahkan outline
2) Mengarahkan, membimbing dan menyetujui isi
skripsi.
3) Proses bimbingan dilakukan secara per bab
4) Merekomendasi mahasiswa bimbingan untuk
mengikuti sidang munaqasyah.
5) Berkewenangan untuk mengganti judul apabila
diperlukan, dengan berkonsultasi ke pengelola

10 STAIN Teungku Dirundeng


program studi.
f. Pembimbing kedua bertugas:
1) Membimbing dan mengarahkan outline
2) Membimbing dan mengarahkan isi skripsi
3) Proses bimbingan dilakukan secara per bab,
4) Membimbing dan mengarahkan teknik penulisan
skripsi.
5) Merekomendasi mahasiswa bimbingan untuk
mengikuti sidang munaqasyah.
3. Waktu dan Proses Bimbingan
a. Mahasiswa diberi waktu untuk menyelesaikan skripsi
paling lambat 1 (satu) semester terhitung sejak
dikeluarkan Surat keputusan (SK) Bimbingan skripsi.
b. Apabila dalam batas waktu yang telah ditetapkan
skripsinya belum dapat dimunaqasyahkan, maka yang
bersangkutan dapat mengajukan perpanjangan waktu
penyelesaian skripsi, paling lama 1 (satu) semester.
c. Mahasiswa secara aktif harus berkonsultasi kepada dosen
pembimbing yang ditetapkan.
d. Setiap draf skripsi yang sudah diserahkan mahasiswa
kepada dosen pembimbing, harus sudah dikoreksi oleh
pembimbing paling lama 1 (satu) minggu.
e. Bila dosen pembimbing berhalangan melaksanakan
tugasnya, sehingga bimbingannya tidak lancar mahasiswa
berhak mengajukan pengganti dosen pembimbing atau
ketua program studi akan mengganti dosen pembimbing
baru.
f. Untuk kelancaran proses bimbingan skripsi, maka
mahasiswa mengajukan kartu bimbingan skripsi agar
diisi dan ditandatangani oleh dosen pembimbing.

Panduan penulisan Skripsi 11


D. Ujian Skripsi (Munaqasyah)

1. Pendaftaran skripsi
a. Naskah skripsi yang telah disetujui oleh pembimbing
digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar disertai nota
persetujuan dan ditandatangani oleh pembimbing.
b. Naskah skripsi yang didaftarkan harus dilampiri
pernyataan keaslian karya sendiri, kebenaran data dan
hak cipta. Naskah skripsi yang didaftarkan ke jurusan
untuk dapat dimunaqasyahkan harus dilampiri Surat
Tanda Bukti telah melaksanakan seminar proposal
skripsi, Surat Bukti Bimbingan Skripsi yang telah
ditandatangani pembimbing, Surat Ijin Penelitian dan
Surat Tanda Bukti telah melakukan penelitian.
c. Mendaftarkan ke jurusan dengan menyerahkan 1
(satu) eksemplar naskah skripsi, fotocopy sertifikat
TOEFL, TOAFL, Transkrip nilai, Bukti telah lulus ujian
komprehensif dan Sertifikat Tahfiz Quran.
d. Ketua Program Studi membuat jadwal pelaksanaan
s i d a n g munaqasyah untuk disampaikan kepada
panitia ujian skripsi dan mahasiswa yang bersangkutan
selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan
sidang munaqasyah.
e. Mahasiswa harus sudah menyerahkan skripsi kepada
penguji selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum
pelaksanaan sidang munaqasyah.
f. Penguji yang berhalangan hadir harus memberitahukan
kepada ketua program studi selambat-lambatnya 2 (dua)
hari sebelum pelaksanaan sidang munaqasyah.
2. Ujian Skripsi
a. Mahasiswa telah memenuhi persyaratan sesuai dengan
administrasi yang telah ditentukan.
b. Mahasiswa mengenakan pakaian rapi, warna atasan

12 STAIN Teungku Dirundeng


putih, bawah gelap (pria berdasi dan berpeci hitam,
wanita berbusana muslimah).
c. Ujian dilaksanakan oleh dua orang penguji dan dua
orang pembimbing yang merangkap ketua dan sekretaris
sidang.
d. Ujian dilaksanakan selama 90 menit.
e. Ketentuan kelulusan ujian skripsi ditentukan oleh
anggota sidang munaqasyah.
f. Kriteria kelulusan meliputi: keaslian, bobot dan
kerapian tulisan serta penguasaan skripsi.
g. Apabila dinyatakan lulus ujian munaqasyah d a n
diperlukan perbaikan, maka mahasiswa memperbaiki
skripsi sesuai dengan arahan tim penguji.
h. Apabila dinyatakan tidak lulus ujian munaqasyah karena
tidak mampu mempertahankan skripsi, maka mahasiswa
harus mengulang sidang munaqasyah.
i. Skripsi yang dinyatakan plagiat, tidak akan disidangkan.
3. Administrasi Skripsi
a. Skripsi yang telah dimunaqasyahkan dan telah disetujui
pembimbing digandakan 7 (sembilan) eksemplar atau
sesuai kebutuhan dan ditandatangani secara urut
oleh penguji, sekretaris dan Ketua Sidang dalam nota
pengesahan yang formatnya telah ditentukan oleh STAIN
Teungku Dirundeng Meulaboh.
b. Naskah skripsi yang telah ditandatangani seperti
tersebut di atas kemudian dimintakan pengesahan
Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh.
c. Naskah skripsi yang telah disahkan, diserahkan kepada
akademik, jurusan, perpustakaan, pembimbing, dan
penguji masing-masing satu eksemplar dengan disertai
bukti tanda terima.

Panduan penulisan Skripsi 13


14 STAIN Teungku Dirundeng
BAB III
TAHAPAN PENULISAN

Suatu penelitian ilmiah termasuk skripsi selalu dimulai


dengan perencanaan yang sistematis. Perencanaan penelitian
merupakan serentetan konsep, proses dan kegiatan yang disusun
secara logis dan sistematis, meliputi:

A. Persiapan

Setelah proposal skripsi disetujui oleh pengelola program


studi dan telah diseminarkan, maka mahasiswa harus segera menemui
pembimbing yang ditunjuk dengan membawa atribut bimbingan
seperti SK pembimbing, Buku panduan penulisan skrispi, dan lembar
laporan bimbingan untuk diserahkan kepada pembimbing. Kemudian
mahasiswa berkonsultasi dengan pembimbing untuk merumuskan
kembali proposal skripsinya berdasarkan masukan-masukan dari
forum seminar. Oleh karena itu mahasiswa harus mempersiapkan
hal-hal sebagai berikut:
1. Studi Awal Lapangan
Mahasiswa diharapkan untuk melakukan studi pendahuluan
dan orientasi, mengenal kondisi dan situasi daerah penelitian, dan
membina hubungan baik dengan subyek sasaran penelitian atau
responden/informan penelitian. Tujuan dari studi pendahuluan
adalah agar mahasiswa mendapatkan masukan pemikiran dan
gambaran kepustakaan apa saja yang harus dipersiapkan dan

Panduan penulisan Skripsi 15


dirumuskan. Disamping itu melalui studi pendahuluan di lokasi
penelitian ini mahasiswa akan mudah menentukan metode penelitian
apa yang tepat untuk pengumpulan.
2. Menyusun Skripsi.
3. Mengurus administrasi dan perijinan untuk dapat melakukan
penelitian, antara lain:
a. Surat Bukti Bimbingan Skripsi yang dikeluarkan oleh
pengelola program studi
b. Surat izin penelitian yang dikeluarkan oleh jurusan
yang ditujukan kepada instansi lokasi penelitian.
c. Meminta ijin kepada instansi setempat dan menjalin
hubungan yang harmonis dengan orang-orang yang nanti
akan dihubungi ketika melakukan penelitian dengan
membawa surat dari jurusan.

B. Out line (Kerangka Karangan)

1. Pengertian dan Manfaat


Sebelum mulai menulis, terlebih dahulu harus dibuat
kerangka naskah atau prototype skripsi yang popular disebut out
line. Kerangka skripsi ini adalah sebuah rancangan yang berbentuk
susunan bagian-bagian karangan. Out line tersebut akan dipakai
sebagai pegangan untuk menuangkan konsep, teori, data, analis, dan
gagasan secara mantap, tuntas dan teratur, sehingga kejanggalan dan
penyimpangan isi skripsi dapat dicegah.
Dalam hal ini, tema skripsi dibagi menjadi beberapa bagian
pokok dan diberi judul masing-masing, sesuai dengan pembagian
variabelmasalah dan jenis datanya. Tiap bagian dijadikan bab yang
terpisah, akan tetapi atara satu bab dengan bab yang lainnya berkaitan
erat dengan judul skripsi.
Dengan tersedianya out line akan sangat membantu penulis
dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Menulis naskah secara teratur. Dalam hal ini out line
membantu menyajikan gagasan dan data secara harmonis

16 STAIN Teungku Dirundeng


dan berimbang, serta setia pada alur paparan;
b. Mencegah penyimpangan dari target tujuan pembahasan
yang telah dirumuskan sebelumnya;
c. Menghindari pembahasan suatu masalah yang tumpang
tindih. Hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi jika konsisten
mempedomani out line, sebab bisa saja terjadi masalah
yang sama dibahas di bagian lain tapi isinya berbeda atau
kontradiktif (bertentangan);
d. Memudahkan untuk mencari dan mengumpulkan bahan
karangan atau data. Dengan mempedomani pokok-pokok
data atau bahan-bahan skripsi;
e. Memberi tuntutan yang mana bagian-bagian
pokok karangan serta memberi kemungkinan bagi
pengembangan bagian-bagian tersebut.
2. Langkah Menyusun Out Line
Suatu out line yang baik, dibuat berkali-kali dan bukan sekali
jadi. Penulis akan selalu berusaha menyempurnakan dari bentuk
yang pertama sehingga akhirnya diperoleh prototype yang sempurna.
Bagi mahasiswa yang tergolong pemula, perlu mengikuti
petunjuk-petunjuk praktis berikut dalam menyusun suatu out line.
a. Yang pertama kali diperhatikan adalah melihat kembali
rumusan masalah atau pertanyaan-pertanyaan pokok,
kemudian tiap pertanyaan pokok tersebut dirubah
menjadi pernyataan yang menjadi judul bab;
b. Buat catatan tema yang berkaitan dengan judul bab di atas
sebanyak-banyaknya sebagaimana yang terlintas dalam
pikiran kita. Tidak perlu dievaluasi apakah tema tersebut
relevan atau tidak dengan judul bab tersebut;
c. Berikutnya berusaha mengevaluasi dan memilih topic
yang relevan dengan judul bab. Bila ternyata tidak ada
kaitan dengan judul bab, maka butir tersebut dicoret dari
daftar;
d. Semua butir yang tinggal, kemudian diperiksa lebih

Panduan penulisan Skripsi 17


lanjut. Apabila ternyata masih terdapat butir-butir yang
sama, atau merupakan rincian dari butir yang lain tetapi
dirumuskan dengan cara yang berbeda, maka diadakan
perumusan yang baru.
Setelah semua selesai, selanjutnya tentukan pola susunan out
line yang sesuai. Misalnya pola susunan kausal, mendahulukan faktor
sebab disusul faktor akibat. Atau pola susunan kronologis (urutan
waktu), dan sebagainya. Yang paling umum dalam tulisan karya ilmiah
adalah pola urutan problem solving (pemecahan masalah). Dalam
hal ini dimulai penyajian deskripsi masalah, disusul pembahasan
atau analisis mengenai sebab-akibat dan diakhiri dengan alternatif-
alternatif solusi (jalan keluar).
3. Struktur Out Line
Dalam membuat kerangka skripsi, digunakan simbol-simbol
penomoran yang konsisten. Judul-judul bab skripsi ditandai dengan
angka Romawi (I, II, III, IV, dst). Selanjutnya tiap-tiap sub bab (anak
bab) diberi tanda dengan huruf besar (huruf capital = A, B, C, D, dst)
dan anak-anak sub bab tersebut ditandai dengan nomor (1, 2, 3, 4,
dst).

C. Studi Pustaka

Setelah mahasiswa selesai mengurus izin penelitian dan


studi pendahuluan di lapangan, diharapkan segera melakukan studi
kepustakaan sambil berkonsultasi dengan dosen pembimbingnya,
Studi Kepustakaan meliputi :
1. Membaca, menelaah dan meneliti hasil penelitian orang
lain yang “tema”nya sama sebanyak mungkin, kemudian
dirumuskan sedemikian rupa sebagai landasan berfikir bahwa
penelitian yang akan dilakukan menjadi sangat penting dan
urgen.
2. Membaca, menelaah dan meneliti buku-buku kepustakaan
yang berisi teori-teori, pendapat atau pandangan para

18 STAIN Teungku Dirundeng


pakar (penulis buku) yang akan dijadikan referensi
sebagai landasan teori yang merupakan alat analisis hasil
penelitian. Mahasiswa diharapkan membaca, menelaah dan
meneliti buku-buku yang akan dapat menjelaskan “obyek
penelitian”dengan jelas dan sistematik berdasarkan logika
berfikir ilmiah.
3. Membaca, menelaah dan meneliti data-dokumen, kalau
memang diperlukan, seperti yang terdapat dimajalah, surat
kabar, dan jurnal ilmiah. Tujuannya untuk pengembangan
penelitian dan “memperkaya” data penelitian.

D. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan


1. Merumuskan dan mempersiapkan instrument penelitian.
Sebelum mahasiswa melakukan pengumpulan data di
lapangan, terlebih dahulu merumuskan dan mempersiapkan
instrumen atau alat pengumpul data, yaitu:
a. Pedoman Observasi (pengamatan)
Dalam penelitian lapangan, para peneliti lazimnya
menggunakan metode pengamatan (observasi) untuk
pengumpulan datanya. Untuk memudahkan hal tersebut,
maka peneliti harus membuat pedoman observasi dan
dikonsultasikan dengan pembimbing.
b. Pedoman Interview (wawancara)
Apabila dalam penelitian seorang peneliti menggunakan
metode wawancara (interview) dianjurkan yang
bersangkutan membuat pedoman wawancara. Pembuatan
pedoman wawancara harus dikonsultasikan dengan
dosen pembimbing. Dengan menggunakan pedoman
wawancara, maka pengumpulan data akan terekam
dengan baik. Pedoman wawancara ini akan membantu
peneliti supaya tidak lupa menanyakan data apa yang
akan dikumpulkan. Namun dianjurkan supaya peneliti
jangan sampai “kaku” ketika melakukan wawancara,

Panduan penulisan Skripsi 19


hanya karena disebabkan pedoman wawancara.
c. Angket
Apabila peneliti dalam pengumpulan datanya
menggunakan angket, maka yang bersangkutan harus
membuat angket. Pembuatan angket dapat dilakukan
dengan berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
Sebelum atau ketika membuat angket, ada baiknya
dipelajari angket yang sudah ada dan relevan dengan
topik penelitian yang akan dilakukan. Namun demikian
contoh angket tersebut bukanlah untuk ditiru begitu saja.
Harus diingat, bahwa data yang terkumpul melalui angket
hanyalah merupakan satu sisi dari hasil penelitian. Perlu
disadari bahwa hasil dari pengumpulan data lewat angket
amat terbatas, sehingga diperlukan berbagai informasi
lainnya yang diperoleh melalui wawancara, pengamatan
dan metode lainnya. Oleh karena itu validitas dan
reliabilitas angket (untuk penelitian kuantitatif) atau
trianggulasi “(untuk penelitian kualitatif) harus dilakukan
karena merupakan cara untuk mengecek keabsahan/
kebenaran data dan penafsirannya.
d. Data Dokumentasi
Dokumen sebagai data dalam penelitian biasanya memuat
tentang perkembangan sejarah (historis). Disamping itu
secara khusus digunakan untuk menjawab persoalan-
persoalan tentang apa, kapan, dan di mana. Kebiasaan
yang dilakukan oleh para peneliti pemula (seperti dalam
pembuatan skripsi), data dokumentasi digunakan untuk
menjelaskan gambaran umum penelitian. Oleh karena itu
bagi para mahasiswa yang akan melakukan penelitian
dengan menggunakan bahan dokumen diharuskan
membuat pedoman pengumpulan data dokumen.
e. Data Lainnya
Apabila peneliti menginginkan, data dapat dikumpulkan
dengan metode lainnya seperti test, proyeksi ataupun

20 STAIN Teungku Dirundeng


eksperimen. Namun data tersebut bukan satu-satunya,
bila diperlukan data tersebut dapat digabung dengan data
yang diperoleh dari metode pengumpulan data lainnya.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Menghubungi pihak-pihak yang berwenang dengan
menunjukkan surat ijin penelitian.
b. Mengumpulkan data sesuai dengan permasalahan
penelitian; artinya data yang dikumpulkan harus dapat
menjawab permasalahan penelitian.
c. Membawa alat-alat penelitian yang dibutuhkan untuk
merekam data , seperti : buku catatan, pedoman
wawancara, pedoman pengamatan, pedoman
pengumpulan data dokumen, angket, test, tape recorder,
kamera, ataupun alat lainnya.
d. Mencatat dengan baik dan rapi hasil pengamatan
e. Mencatat dengan baik dan rapi hasil wawancara
f. Mencatat dengan baik dan rapi pengumpulan data
dokumen.
g. Mengumpulkan hasil angket yang disebarkan kepada
responden.
h. Mencatat kejadian-kejadian penting yang dapat
menguatkan data penelitian.
i. Selama mahasiswa melakukan penelitian di lapangan
diharapkan untuk selalu berkonsultasi dengan dosen
pembimbing.

E. Penulisan Laporan Penelitian (skripsi)

Setelah peneliti mengumpulkan data dari lapangan yang


berwujud catatan dari fakta-fakta yang didapat dari pengamatan,
wawancara, angket dan pengumpulan data dokumen. Selanjutnya
peneliti akan membuat laporan penelitian (Skripsi). Untuk dapat
menulis laporan penelitian diperlukan pengolahan dan analisa data.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh peneliti adalah:

Panduan penulisan Skripsi 21


1. Editing Data
Setelah peneliti selesai mengumpulkan data dari lapangan,
maka berkas-berkas catatan informasi dari pengamatan, wawancara,
angket, data dokumentasi dan data lainnya, dikumpulkan secara
lengkap untuk diteliti kembali satu persatu. Dalam meneliti kembali
catatan, peneliti dapat mengabaikan (membuang) data yang dianggap
tidak sesuai. Meneliti kembali catatan penelitian ini disebut editing.
Dengan kegiatan editing data, peneliti akan dapat meningkatkan
reliabilitas data yang hendak diolah dan dianalisa. Dalam kegiatan
editing hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti:
a. Kelengkapan pengisian data
b. Keterbacaan tulisan
c. Kejelasan makna jawaban
d. Kesesuaian jawaban satu sama lainya.
e. Relevansi jawaban
f. Keseragaman satuan data
2. Koding Data
Apabila tahap editing telah selesai, maka kegiatan koding
dapat dimulai. Adapun yang dimaksud koding adalah usaha
mengklasifikasi jawaban-jawaban responden menurut macamnya.
Dengan demikian, melakukan koding berarti menetapkan kategori
mana yang sebenarnya tepat bagi sesuatu jawaban tertentu itu.
3. Tabulasi
Tabulasi ialah menghitung atau menyusun data kedalam
bentuk tabel. Lewat tabulasi, data lapangan akan segera tampak
ringkas, dan bersifat merangkum. Maka proses tabulasi itu merupakan
langkah yang penting artinya yang dapat “memaksa data untuk
dapat berbicara”. Dalam keadaan yang ringkas, dan tersusun ke
dalam satu tabel yang baik, data dapat dibaca dengan mudah dan
maknanyapun dapat dengan mudah dipahami.
4. Analisa Data
Setelah editing data, koding data dan tabulasi data, maka

22 STAIN Teungku Dirundeng


akan didapatkan informasi tentang jenis data; apakah data tersebut
data kualitatif atau data kuantitatif. Dengan demikian analisa
data dapat dilakukan dengan cermat. Analisa data adalah proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterprestasikan. Dalam proses ini, maka koding, editing
dan tabulasi mempunyai fungsi untuk menyederhanakan data hasil
penelitian untuk dapat dianalisis secara deskriptif.
5. Menulis Laporan Penelitian Skripsi.
Dalam menulis laporan akhir ini, mahasiswa harus selalu
berkonsultasi dengan dosen pembimbing, serta memperhatikan
arahan dan bimbingannya.
6. Jumlah Halaman Skripsi
Jumlah halaman skripsi sekurang-kurangnya 50 halaman
untuk skripsi berbasis penelitian pustaka, dan 60 halaman
untuk skripsi yang berbasis penelitian lapangan dihitung dari
Bab Pendahuluan sampai dengan Bab Penutup. Khusus untuk
skripsi yang teks naskahnya menggunakan bahasa Arab, jumlah
halaman skripsinya adalah minimal 45 halaman. Tidak termasuk
di dalamnya halaman bagian skripsi, daftar isi, daftar pustaka dan
lampiran-lampiran.

Panduan penulisan Skripsi 23


24 STAIN Teungku Dirundeng
BAB IV
FORMAT SKRIPSI

Secara garis besar isi skripsi terdiri dari bagian awal, bagian
isi dan bagian akhir. (1) Bagian awal skripsi terdiri dari Sampul
Luar, Sampul Dalam, Pernyataan Keaslian bermaterai, persetujuan
Pembimbing, Pengesahan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi,
(Daftar Tabel, Daftar Gambar, jika ada), dan Daftar Transliterasi,
(2) Bagian isi skripsi terdiri dari bab-bab sesuai jenis penelitian dan
standar isinya: Penelitian kualitatif atau Penelitian kuantitatif, dan
(3) Bagian akhir skripsi terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran.
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang bagian-bagian
tersebut:

A. Bagian Awal

Bagian awal skripsi meliputi Sampul luar (cover) sampul


dalam, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan,
halaman persembahan (bila ada), kata pengantar, daftar isi, daftar
tabel (bila ada), daftar gambar/grafik (bila ada), daftar lampiran
(bila ada), atau daftar lainnya, seperti lambang/simbol, dan abstrak.
Untuk memperoleh gambaran lebih jelas tentang unsur-unsur bagian
awal yang telah disebutkan di atas, berikut ini diuraikan isi yang
terkandung dalam masing-masing unsur tersebut.
1. Sampul luar adalah sampul yang terbuat dari kertas karton
warna dasar hijau tua (mengacu pada warna panji-panji

Panduan penulisan Skripsi 25


STAIN) dan memuat judul skripsi, nama dan nomor induk
mahasiswa, logo perguruan tinggi, identitas perguruan tinggi,
dan tahun lulus munaqasyah. Semua tulisan dalam sampul
luar ditulis dengan tulisan warna hitam.
2. Sampul dalam adalah sampul pada lembar pertama sesudah
sampul luar dan memuat judul skripsi, nama dan nomor
induk mahasiswa, logo perguruan tinggi, identitas perguruan
tinggi, dan tahun lulus munaqasyah. Warna sampul berwarna
putih dengan teks warna hitam.
3. Halaman Persetujuan pembimbing memuat pernyataan
bahwa naskah skripsi yang ditulis oleh mahasiswa
yang dibimbingnya telah diperiksa dan disetujui untuk
dimunaqasyahkan. Dalam halaman persetujuan pembimbing
ini dicantumkan nama lengkap serta tanda tangan Dosen
Pembimbing.
4. Halaman Pengesahan berisi pernyataan bahwa skripsi
tersebut telah dipertahankan di depan sidang Munaqasyah
Skripsi dan dapat diterima sebagai salah satu syarat
penyelesaian studi pada program sarjana strata satu (S-
1). Pada halaman ini dicantumkan nama dan tanda tangan
Ketua Sidang Munaqasyah, Sekretaris, Penguji I, Penguji II,
dan nama serta tanda tangan pengesahan oleh Ketua STAIN
Teungku Dirundeng Meulaboh.
5. Kata Pengantar berisi ungkapan rasa syukur atas selesainya
penyusunan skripsi, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu, dan hal lain yang relevan. Pada bagian
kanan-bawah dicantumkan kata “Penulis” tanpa disertai
nama penulis. Isi kata pengantar tidak boleh lebih dari dua
halaman.
6. Daftar Isi memuat keterangan tentang isi keseluruhan skripsi
dilengkapi nomor halaman untuk unsur-unsur pokok dalam
kerangka atau outline skripsi.
7. Daftar Tabel (jika ada) memuat keterangan nomor halaman
untuk tabel-tabel yang dimuat dalam naskah skripsi.

26 STAIN Teungku Dirundeng


8. Daftar Gambar (jika ada) memuat keterangan nomor halaman
untuk gambar-gambar yang dimuat dalam naskah skripsi.
9. Daftar Transliterasi memuat pedoman transliterasi yang
mengacu kepada Pedoman Transliterasi Arab Latin
berstandar internasional;
10. Abstrak memuat uraian ringkas tentang masalah yang dibahas
dalam skripsi, tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan
hasil penelitian. Pada akhir abstrak tidak dicantumkan kata
“penulis” atau lainnya. Isi abstrak panjangnya lebih kurang
120 kata.

B. Isi Skripsi

1. Isi penelitian Kualitatif


a. Bab I Pendahuluan
Bab Pendahuluan memuat uraian tentang: 1). Latar
Belakang Masalah, 2). Rumusan Masalah, 3). Tujuan
Penelitian, 4). Manfaat hasil penelitian, 5). dan Penjelasan
Istilah.
1) Latar Belakang Masalah berisi uraian yang sistematis
tentang hal-hal yang melatarbelakangi topik penelitian
sampai diidentifikasikannya masalah yang perlu
dipecahkan. Latar belakang tersebut menjelaskan
hal-hal pokok yang mendorong mengapa suatu topik
perlu diteliti, misalnya dikaitkan dengan kepentingan
pengembangan ilmu atau penerapannya di lapangan
karena adanya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan, baik teoretis maupun praktis.
2) Rumusan Masalah memuat pertanyaan yang akan
dijawab melalui penelitian. Rumusannya harus
singkat, isinya menampakkan subjek penelitian, dan
variabel yang diteliti. Satu pertanyaan tidak boleh
berisi lebih dari satu masalah, dan variabelnya harus
dapat ditelusuri, diukur atau diuji melalui penelitian.

Panduan penulisan Skripsi 27


3) Tujuan Penelitian adalah rumusan tentang tujuan
yang ingin dicapai oleh peneliti melalui penelitian
yang dilakukannya. Rumusan tujuan penelitian harus
bertolak dan relevan dengan masalah penelitian yang
telah dirumuskan.
4) Manfaat Hasil Penelitian memuat uraian yang
mempertegas bahwa masalah penelitian itu
bermanfaat¸ baik dari segi teoretis maupun
praktis, untuk dijawab melalui penelitian. Dari
segi teoretis, hasil penelitian diharapkan berguna
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam arti
membangun, memperkuat, menyempurnakan, atau
bahkan membantah teori yang sudah ada. Teori
tersebut harus dinyatakan dengan jelas tentang apa,
siapa, dan bagaimananya. Dari segi praktis, hasil
penelitian diharapkan berguna bagi penerapan suatu
ilmu di lapangan atau di masyarakat.
5) Penjelasan Istilah memuat penjelasan tentang
pengertian yang bersifat operasional dari konsep/
variabel penelitian sehingga bisa dijadikan acuan
dalam menelusuri, menguji atau mengukur variabel
tersebut melalui penelitian. Pemberian penjelasan
istilah hanya terhadap sesuatu konsep/variabel yang
dipandang masih belum operasional dan bukan kata
perkata.
b. Bab II Kajian Teoretis
Kajian pustaka berisi Landasan Teori, dan Penelitian yang
Relevan.
1) Landasan teori berisi kajian dan/atau analisis teoretis
untuk menyusun kerangka pemikiran teoretis
dalam upaya pemecahan masalah penelitian dan/
atau menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
serta pencapaian tujuan penelitian. Teori berasal
dari pustaka mutakhir yang memuat teori, konsep

28 STAIN Teungku Dirundeng


atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya
dengan penelitian yang dilakukan untuk mencegah
replikasi. Teori yang digunakan seharusnya diambil
dari sumber primer (buku asli), serta mencantumkan
nama sumbernya.
2) Penelitian yang Relevan memuat hasil-hasil penelitian
terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan, baik yang berasal dari dalam maupun luar
negeri. Penelitian terdahulu berisi uraian singkat yang
meliputi nama peneliti, judul penelitian, tujuan, objek,
sampel, waktu, variabel yang dianalisis, dan simpulan
hasil penelitian. Di samping itu, juga dikemukakan
perbedaan dan persamaannya dengan penelitian yang
saat ini dilakukan.
c. Bab III Metode Penelitian
Metode Penelitian memuat uraian tentang:
1) Rancangan Penelitian, yakni mengemukakan
rancangan atau desain penelitian yang akan digunakan
dalam penulisan skripsi.
2) Sumber Data, yakni sumber dari mana data akan
digali, baik primer maupun sekunder. Sumber tersebut
bisa berupa orang, dokumen, pustaka (hanya referensi
yang digunakan untuk bab 3), barang, keadaan, atau
lainnya.
3) Subjek Penelitian, yakni mengemukakan identifikasi
dan batasan subjek yang digunakan dalam penelitian.
4) Teknik Pengumpulan Data, yakni teknik pengumpulan
data yang secara riil (nyata) digunakan dalam
penelitian, bukan yang disebut dalam literatur
metodologi penelitian. Masing-masing teknik
pengumpulan data diuraikan pengertian dan
penggunaannya untuk mengumpulkan data yang
mana.
5) Teknik pengolahan data meliputi pengeditan, memberi

Panduan penulisan Skripsi 29


kode dan mengkategorikan data (bila melakukan
pengambilan data lewat angket).
6) Teknik Analisis Data, yakni teknik analisis data yang
secara nyata digunakan dalam penelitian beserta
alasan penggunaannya. Masing-masing teknik
analisis data diuraikan pengertiannya dan dijelaskan
penggunaannya untuk menganalisis data yang mana.
d. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab Hasil penelitian dan pembahasan memuat deskripsi
deskripsi umum lokasi penelitian, Temuan penelitian,
dan analisis data penelitian.
1) Deskripsi umum lokasi penelitian memuat paparan
data yang memuat informasi tentang objek penelitian
serta karakteristik responden yang dijadikan sampel
dalam penelitian.
2) Temuan penelitian adalah temuan data yang berkenaan
dengan variabel yang diteliti secara objektif dalam arti
tidak dicampur dengan opini peneliti. Dalam bagian
ini diuraikan tentang data dan temuan yang diperoleh
dengan menggunakan metode dan prosedur yang
diuraiakan pada Bab sebelumnya. Uraian ini terdiri
atas paparan data yang disajikan dengan topik sesuai
dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil
analisis data.
Paparan tersebut diperoleh dari pengamatan (apa
yang terjadi) dan/atau hasil wawancara (apa yang
dikatakan) serta deskripsi informasi lainnya (misalnya
dokumen, foto, rekaman video, dan hasil pengukuran).
Deskripsi data penelitian dilakukan dengan jelas dan
lengkap.
3) Analisis Hasil Penelitian
Bab Analisis memuat analisis terhadap data penelitian
yang telah dideskripsikan guna menjawab masalah
penelitian, menafsirkan dan mengintegrasikan temuan

30 STAIN Teungku Dirundeng


penelitian itu ke dalam kumpulan pengetahuan yang
telah mapan, memodifikasi teori yang ada, atau
menyusun teori baru.
e. Bab Penutup
Bab Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
1) Rumusan kesimpulan harus ringkas, jelas, tidak
memuat hal-hal baru di luar masalah yang dibahas dan
memperlihatkan konsistensi kaitan antara rumusan
masalah dan tujuan penelitian.
2) Isi saran tidak boleh keluar dari pokok masalah yang
dibahas dan harus jelas ditujukan kepada siapa. Saran
berisi tentang implikasi, tindak lanjut penelitian dan
saran-saran atau rekomendasi kepada peneliti lain
jika peneliti menemukan masalah baru yang perlu
diteliti lebih lanjut.
2. Isi Skripsi Penelitian Kuantitatif
a. Bab Pendahuluan
Bab Pendahuluan memuat uraian tentang: 1) Latar
Belakang Masalah, 2) Rumusan Masalah, 3) Pembatasan
Masalah, 4) Tujuan Penelitian, 5) Manfaat Hasil
Penelitian, dan 6) Hipotesis.
1) Latar belakang masalah berisi uraian tentang apa
yang menjadi masalah penelitian yang terkait dengan
judul, serta alasan mengapa masalah itu penting dan
perlu diteliti. Masalah harus didukung fakta emipiris
sehingga jelas bahwa memang ada masalah yang perlu
diteliti. Dalam latar belakang juga harus ditunjukkan
letak masalah yang akan diteliti dalam konteks teori
dengan permasalahan yang lebih luas, serta peranan
penelitian tersebut dalam pemecahannya yang lebih
luas.
2) Rumusan Masalah memuat pertanyaan secara eksplisit
yang akan dicari jawabannya melalui penelitian.
Rumusannya harus singkat, isinya menampakkan

Panduan penulisan Skripsi 31


subjek penelitian, variabel yang diteliti, dan hipotesis
(untuk penelitian yang menguji hubungan antar
variabel). Satu pertanyaan tidak boleh berisi lebih dari
satu masalah, dan variabelnya harus dapat ditelusuri,
diukur atau diuji melalui penelitian.
3) Pembatasan masalah Penelitian yang akan dilakukan
hendaknya tidak membahas semua identifikasi. Oleh
sebab itu perlu dipilih permasalahan yang paling
mungkin, urgen, dan/atau layak. Masalah yang akan
diteliti dapat dibatasi dari segi waktu (periodisasi),
ruang (lokasi geografis), objek, tema atau lainnya.
Permasalahan tersebut boleh jadi sudah pernah
dibahas, tetapi berdasarkan suatu alasan, peneliti
perlu menguji kembali kebenaran atau memperkuat/
membantah/meruntuhkan hlasil penelitian yang telah
ada. Pemilihan terhadap masalah ini perlu diberikan
alasan yang cukup, rasional dan lengkap dengan
menyajikan data pendukung.
4) Tujuan Penelitian merupakan tujuan yang ingin
dicapai oleh peneliti melalui penelitian yang
dilakukannya. Rumusan tujuan penelitian harus
bertolak dan relevan dengan masalah penelitian.
5) Manfaat Hasil Penelitian merupakan kegunaan hasil
penelitian (manfaat penelitian) meliputi: 1) Manfaat
teoretis, yaitu hasil penelitian memiliki kontribusi
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, dan 2)
Manfaat praktis, yaitu hasil penelitian memberikan
solusi terhadap permasalahan pembangunan dan atau
masyarakat secara praktis.
6) Hipotesis merupakan preposisi keilmuan yang
dilandasi oleh kerangka konseptual penelitian.
Dengan menggunakan penalaran deduksi, hipotesis
merupakan jawaban sementara secara teoretis
terhadap permasalahan yang dihadapi dan dapat diuji

32 STAIN Teungku Dirundeng


kebenarannya berdasarkan fakta empiris.
b. Bab Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi Landasan Teori, dan Penelitian
Terdahulu yang Relevan.
1) Landasan teori berisi kajian dan/atau analisis teoretis
untuk menyusun kerangka pemikiran teoretis
dalam upaya pemecahan masalah penelitian dan/
atau menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
serta pencapaian tujuan penelitian. Teori berasal
dari pustaka mutakhir yang memuat teori, konsep
atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya
dengan penelitian yang dilakukan untuk mencegah
replikasi. Teori yang digunakan seharusnya diambil
dari sumber primer (buku asli), serta mencantumkan
nama sumbernya.
2) Penelitian Terdahulu Relevan memuat hasil-hasil
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian
yang akan dilakukan, baik yang berasal dari dalam
maupun luar negeri. Penelitian terdahulu berisi
uraian singkat yang meliputi nama peneliti, judul
penelitian, tujuan, objek, sampel, waktu, variabel yang
dianalisis, dan simpulan hasil penelitian. Di samping
itu, juga dikemukakan perbedaan dan persamaannya
dengan penelitian yang saat ini dilakukan.
c. Bab Metode Penelitian
Metode penelitian berisi tentang 1) Jenis Penelitian, 2)
Waktu dan Tempat Penelitian, 3) Populasi dan Sampel
Penelitian, 4) Variabel Penelitian, 5) Uji Validitas
dan Reliabilitas, 6) Data dan Sumber Data, 7) Teknik
Pengumpulan Data, dan 8) Teknik Analisis Data.
1) Jenis Penelitian memuat tentang pendekatan
penelitian yang digunakan. Adapun pendekatan yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dalam bagian
ini perlu pula dijelaskan jenis penelitiannya apakah

Panduan penulisan Skripsi 33


termasuk dalam penelitian deskriptif, komparatif,
asosiatif, survei, eksperimen, tindakan, dan lain-lain.
2) Waktu dan Tempat Penelitian menjelaskan tentang
kapan waktu pelaksanaan penelitian dan di mana
penelitian akan dilakukan.
3) Populasi dan Sampel Penelitian berisi uraian lengkap
tentang populasi yang digunakan dalam penelitian.
Jika penelitian ini menggunakan sampel, maka pada
bagian ini juga harus dijelaskan tentang penentuan
jumlah sampel yang akan diteliti serta bagaimana
metode pengambilan sampelnya.
4) Variabel Penelitian memuat tentang identifikasi nama
dan jenis variabel yang akan digunakan di dalam
penelitian.
5) Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada bagian ini dijelaskan metode penentuan validitas
dan reliabilitas yang akan digunakan untuk mengukur
validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
6) Data dan Sumber Data berisi:
Berisi tentang jenis/bentuk data apa yang diperoleh
dalam penelitian, uraian dari mana data diperoleh
berdasarkan karakteristik dan klasifikasi yang
dibutuhkan dalam penelitian tersebut.
7) Teknik Pengumpulan Data menguraikan metode-
metode yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Pengumpulan data dapat menggunakan berbagai
metode (teknik), antara lain: observasi, kuesioner,
wawancara, dan lain-lain.
8) Teknik Analisis Data merupakan data yang diperlukan
dan terkumpul selanjutnya diuji dengan menggunakan
statistik untuk dapat menarik simpulan dari data
tersebut. Teknik analisis harus sesuai dengan model
analisis yang telah dibuat, dan dapat digunakan untuk
menguji hipotesis yang telah dinyatakan. Teknik

34 STAIN Teungku Dirundeng


statistik yang digunakan dalam pendekatan ini adalah
statistik inferensial.
d. Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Penelitian berisi Deskripsi Umum Objek Penelitian,
Analisis Data dan Pembahasan.
1) Deskripsi Umum Objek Penelitian berisi paparan data
yang memuat informasi tentang objek penelitian serta
karakteristik responden yang dijadikan sampel dalam
penelitian.
2) Temuan dan Analisis Data di lapangan adalah
penyajian data hasil penelitian dapat bentuk tabel,
diagram, grafik, gambar, bagan, atau bentuk penyajian
data yang lain. Analisis data statistik yang dimuat
dalam sub pokok bahasan ini hanya hasil akhirnya
saja. Adapun perhitungan statistik selengkapnya
dimuat sebagai lampiran.
3) Pembahasan adalah temuan hasil penelitian berisi
gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola,
kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi
temuan/teori terhadap teori-teori dan temuan-
temuan sebelumnya serta penafsiran dan penjelasan
dari temuan/teori yang diungkap di lapangan. Bagian
ini merupakan bagian terpenting pada Skripsi.
Pembahasan menunjukkan tingkat penguasaan
peneliti terhadap perkembangan ilmu, paradigma,
konsep, dan teori yang dipadukan dengan hasil
penelitian. Pembahasan sekurang-kurangnya
mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Perumusan temuan yang dihasilkan dari
penelitian.
b) Penalaran hasil penelitian baik secara teoretis,
empiris, maupun non empiris sehingga dapat
menjawab masalah yang diajukan.
c) Perpaduan temuan penelitian dengan hasil

Panduan penulisan Skripsi 35


penelitian sebelumnya, dan konsekuensi serta
pengembangannya di masa yang akan datang.
d) Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian
yang dilakukan sehingga dapat memberikan saran
bagi peneliti selanjutnya.
e. Bab Penutup
Penutup terdiri dari simpulan dan saran.
1) Simpulan merupakan rumusan kesimpulan yang
harus ringkas, jelas, tidak memuat hal-hal baru di
luar masalah yang dibahas dan memperlihatkan
konsistensi kaitan antara rumusan masalah dan
tujuan penelitian.
2) Saran tidak boleh keluar dari pokok masalah yang
dibahas dan harus jelas ditujukan kepada siapa. Saran
berisi tentang implikasi, tindak lanjut penelitian dan
saran-saran atau rekomendasi kepada peneliti lain
jika peneliti menemukan masalah baru yang perlu
diteliti lebih lanjut.

C. Akhir Skripsi
1. Daftar Pustaka (literature cited) adalah daftar buku dan
yang lain yang dikutip dalam badan tulisan yang memuat
informasi tentang nama pengarang, judul karangan, jilid/
juz/volume (kalau ada), tempat penerbitan, nama penerbit,
dan tahun penerbitan.
2. Lampiran memuat dokumen-dokumen yang isinya tidak
dapat dilepaskan dari bahasan skripsi tetapi tidak mungkin
dicantumkan di dalam tubuh karangan.
3. Biodata penulis memuat data penting tentang diri penulis
yang meliputi nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal
lahir, alamat, fakultas, jurusan, NIM, karya tulis, penelitian,
pengalaman organisasi dan prestasi.

36 STAIN Teungku Dirundeng


BAB V
KUTIPAN CATATAN KAKI
DAN DAFTAR PUSTAKA

A. Pengertian

Kutipan maksudnya meminjam kalimat atau pendapat dari


seorang pengarang ucapan seorang terkenal, baik yang tercantum
dalam buku maupun artikel, tesis atau disertasi. Kata, kalimat, atau
ucapan yang dikutip, disispkan dalam naskah untuk mengukuhkan
suatu gagasan yang sedang ditulis. Pendapat yang dikutip harus
disebutkan sumbernya. Sumber-sumber tersebut dituliskan dikaki
naskah, sehingga disebut dengan catatan kaki atau footnote
Walaupun kutipan atas pendapat orang lain diperkenankan,
bukan berarti skripsi yang ditulis penuh dengan kutipan-kutipan.
Sedapat mungkin dibatasi pada hal-hal yang penting saja, karena
kutipan semata-mata sebagai bukti pendukung skripsi.

B. Jenis Kutipan

Kutipan dapat dibedakan atas kutipan langsung dan tidak


langsung. Kutipan langsung adalah mengutip teks secara lengkap
tanpa mengadakan perubahan apapun sedangkan kutipan tidak
langsung, merupan ikhtisar dari pendapat tersebut jika teksnya
terlalu panjang, misalnya sampai satu halaman.

Panduan penulisan Skripsi 37


Kutipan langsung dilakukan jika teks yang dikutip berupa:
1. Rumus-rumus ilmu pasti, statistik, dan lain-lain yang sejenis;
2. Undang-undang, peraturan, dan dalili
3. Ucapan-ucapan seorang tokoh yang dianggap penting;
4. Teks-teks dari naskah kuno, atau yang menjadi rujukan
perimernya.
Perbedaaan antara dua jenis kutipan di atas hendaknya benar-
benar dipertimbangkan karena akan membawa konsekwensi jika
dimasukkan dalam naskah. Hal ini sebenarnya telah dapat diketahui
pada saat menghimpun bahan pustaka.

C. Cara Mengutip
1. Kutipan yang panjang tidak lebih dari empat baris, langsung
dimaksudkan ke dalam teks naskah tetapi harus diapit tanda
petik (“………….”). Di ujung teks kutipan diberi nomor yang
menunjuk pada catatan kaki. Nomor catatan kaki berurutan
dan berlaku untuk tiap bab skripsi.
Contoh:
“Bagi masyarakat Aceh, musyawarah untuk mufakat bukanlah
sesuatu yang asing, melainkan sesuatu yang sesuai dengan
watak dan kepribadian mereka”.
2. Kutipan yang panjangnya lima baris atau lebih, jarak kutipan
satu spasi tanpa tanda petik, dengan margin (pias) kiri 4
karakter (satu cm) ke dalam. Contoh:
Contoh:
Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang
memungkinkan proses belajar. Sistem belajar ini terdiri
dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi,
yaitu tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi
yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan
peranan serta ada dalam hubungan dan prasarana
pembelajaran yang tersedia.
3. Kutipan langsung bersumber dari Alquran, pada ujung
terjemahan ayat dituliskan nama surah dan nomor ayat di

38 STAIN Teungku Dirundeng


antara dua kurung dan tidak dijadikan catatan kaki;
4. Terjemahan yang panjangnya lima baris atau lebih, jarak
kutipan diketik satu spasi;
5. Penulisan “surah dan ayat” harus konsisten. Kalau ditulis
setelah arti ayat, maka semuanya harus sama;
6. Teks Alquran dan hadis diberi baris;
7. Untuk kutipan tidak langsung, hanya menuliskan intisari dari
teks. Menulis kutipan tidak langsung bisa digabung dengan
teks naskah dan tidak terikat dengan bahasa dan bentuk
teks yang dikutip. Penulis diberi kebabasan untuk merubah
bentuk ungkapan, tapi tidak dibenarkan untuk merubah
maksud yang dikandungnya. Kutipan tidak langsung, tidak
menggunakan tanda petik namun tetap diberi nomor diujung
teks sebagai petunjuk catatan kaki.

D. Catatan Kaki

Catatan kaki adalah catatan tentang sumber kutipan yang


ditempatkan dikaki halaman atau bagian bawah naskah. Pembuatan
catatan kaki merupakan sebuah indikasi kode etik yang bersifat mutlak
bagi penulisan karya ilmiah termasuk skripsi. Karena sesungguhnya
nilai sebuah karya ilmiah ditunjukkan oleh kejujuran penulis
menyebutkan sumbner kutipan dan bagaimana sumber-sumber
tersebut dituliskan secara benar. Untuk karya ilmiah (skripsi) bagi
mahasiswa STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh tidak digunakan
lagi penggunaan catatan kaki berupa ibid, op.cit, dan loc.cit. Karya
ilmiah mengenal tiga macam cara penulisan catatan kaki, yaitu:
1. Footnotes, yaitu menempatkan catatan kaki dibawah teks
uraian. Model foonotes inilah yang berlaku untuk skripsi
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Teungku Dirundeng Meulaboh;
2. Endnotes, sumber kutipan ditempatkan dibagian akhir
sebuah karya ilmiah;
3. Innotes, sumber kutipan dituliskan didalam teks naskah

Panduan penulisan Skripsi 39


tersebut.
Contoh footnotes:
1
Husain adz-Dzahabi, al-Tafsir wa al-Mufassirun,
jilid 2, (Kairo: Maktabah Wahbah, 2000), h. 352.
2
Sudirman Siahaan, Siaraan Televisi Untuk Pendidikn,
dan Pengajaran, (online), diakses melalui situs: http://.
www.directessays.com/view paper.php?request=31830 8
September 2007.
3
Untuk mengetahuii lebih dalam, periksa Quraish
Shihab, Membumikan Alquran, (Bandung : Mizan, 1997), h.
172-173.

Contoh footnotes untuk bahasa arab (garis footnotes 14


ketukan dan disebelah kanan):
،‫ املدخل إلى البحث في علوم االسلوكية‬،‫ صالح ابن محمد العساف‬1
428:‫ ص‬،)‫ م‬2000 ،‫ مكتبة العبيكان‬:‫ (الرياض‬، ‫الطبعة الثامنة‬

‫ ) رابط وتحميل‬online ( ،‫ تعريف األسلوب وأنواعه‬،‫محمد بن نايل‬2


.‫م‬2012-11-5 ‫ تاريخ‬www.alaamer.ws ‫من شبكة اإلنترنيت‬

،‫ القياس والتقويم في العملية التدريسية‬،‫ أحمد عودة‬:‫ ابحث‬3


.111 :‫ ص‬،)‫ م‬2005 ،‫ داراألمل‬:‫(األردن‬
Footnotes nomor 1 dan 2 untuk kutipan langsung, footnotes
nomor 3 untuk kutipan tidak langsung.
Pada tulisan ilmiah sering juga kutipan ditempatkan sebagai
catatan kaki. Tetapi kutipan tersebut berbentuk kutipan tidak langsung
dengan ketikan spasi rapat. Penempatan kutipan dikaki naskah
dimaksudkan untuk memperjelas atau penekanana konteks yang
dipaparkan. Selain itu, alur paparan pada naskah tidak terganggu,
namun penting dikutip dengan pertimbangan tertentu agar pembaca
mudah mengeceknya.
Contoh:

40 STAIN Teungku Dirundeng


Teks yang ditempatkan sebagai footnotes seperti di atas,
bukan hanya dikutipan melainkan juga dapat berupa komentar
penulis atau ulaan tentang sesuatu yang dikemukan di dalam naskah.
Berkualitasnya karya ilmiah ditentukan oleh kutipan-kutipan
yang ditempatkan pada catatan kaki. Khusus bagi mahasiswa STAIN
Teungku Dirundeng Meulaboh diwajibkan setiap halaman skripsi
(S1) minimal dua footnotes dengan sumber yang berbeda pada bab
landasan teori dan analisis. Setiap bab wajib mengutip dari dua jurnal
yang berbeda, dan dua tesis yang berbeda, kecuali bab penelitian
berbasis lapangan dan penutup. Secara keseluruhan skripsi mahasiswa
STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh wajib mengutip sumber dari
tesis dan disertasi yang relevan.

E.
Beberapa Ketentuan Menulis Footnotes
(Arab: Menyesuaikan)
1. Untuk footnotes yang menyebutkan referensi pertama kali,
elemen-elemennya harus dituliskan secara berurut dan
lengkap seperti berikut: nama penulis, judul buku, nama
editor (juga penterjemah, penyunting) bila ada, nomor edisi,
jilid, (juga seri, volume) jika ada, penerbit, tempat penerbitan,
nomor halaman kutipan;
2. Bila tidak ditemukan data tahun penerbitan, maka ia diganti
dengan tt (tanpa tahun);
3. Bila penulis lebih dari tiga orang, yang disebut hanya nama
pengarang pertama yang diikuti dengan et.al (et all=dan
kawan-kawan);
4. Gelar pengarang tidak disebutkan kecuali dalam hal yang
sangat spesifik;
5. Judul buku diketik miring (italic), sedangkan sub judul atau
judul artikel ditempatkan antara dua tanda petik
6. Untuk buku yang memuat sejumlah tulisan (ontology), cara
penulisan footnotes-nya seperti contoh berikut:
3
AM Amin,”Sejenak Meninjau Aceh Serambi Mekkah,” dalam

Panduan penulisan Skripsi 41


Bunga Rampai Tentang Aceh, Ismail Suni, ed, (Jakarta:
Bharata Karya Aksara, 1980), h. 54.
7. Kutipan dari buku yang penulisnya mengutip pendapat orang
lain, cara penulisan footnotesnya seperti contoh berikut:
4
Nurchalish Madjid (Mengutip Karen Amstrong, A History of
God), Islam Agama Kemanusiaan: Membangun Tradisi dan
Visi Baru Islam Indonesia, (Jakarta: Paramadina, 1955), h.
102.
8. Kutipan yang berasal dari internet, cara pengetikannya
adalah seperti contoh berikut:
5
Kumaidi, “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan
Tesnya,” Jurnal Pendidikan (online), jilid 5, no. 4, (1998),
http://www. malang.ac.id, diakses 20 Agustus 2007).
9. Apabila sebuah sumber referensi sudah disebutkan dalam
footnote, maka untuk selanjutnya tidak lagi ditulis lengkap.
Footnotesnya cukup ditulis dengan:
a. Nama Pengarang, judul awal buku/kitab, titik tiga, koma,
dan nomor halaman;
b. Apabila sumber tersebut dikutip lagi, tapi sudah diselingi
sumber lain, cara penulisan footnotenya seperti contoh
berikut:
6
Siahaan,’Siaran Televisi…, h. 81.
7
Nurcholis Madjid, Islam Agama…, h.111.

034:‫ ص‬،...‫ املدخل إلى البحث‬،‫صالح ابن محمد العساف‬2


F. Beberapa Ketentuan Menulis Daftar pustaka
(Arab Menyesuaikan)

Daftar pustaka atau kepustakaan adalah daftar buku rujukan


yang digunakan sebagai sumber kutipan yang ditempatkan pada
bagian akhir batang tubuh skripsi. Cara penulisan daftar pustaka
sedikit berbeda dngan penulisan footnotes yang ketentuannya sebagai
berikut:
1. Disusun secara alfabetis, jika huruf awal sama maka huruf

42 STAIN Teungku Dirundeng


kedua nama penulis menjadi dasar urutan dan demikian
seterusnya;
2. Penulis asing atau Indonesia yang menganut tradisi nama
keluarga atau nama marga, nama belakang dituliskan lebih
dahulu kemudian nama depan;
3. Penulisan nama belakang lebih dahulu, juga berlaku bagi
penulis yang nama depannya menggunakan singkatan;
4. Judul buku dicetak miring (italic);
5. Baris pertama diketik pada margin kiri, baris kedua dan
seterusnya diketik tujuh karakter dari margin kiri;
6. Jarak antar baris satu spasi, sedangkan jarak antar buku satu
spasi juga;
7. Jika sumbernya berupa jurnal, surat kabar atau majalah,
cukup menuliskan nama jurnal, surat kabar atau majalah
(italic), nomor volume, penerbit, tempat penerbitan, tahun
terbit.
Contoh:
Abdurrahman, Pergeseran Pemikiran Hadis (Ijtihad Al
Hakim Dalam Menentukan Status Hadis), Jakarta:
Paramadina, 2000.
Abu Dawud, Imam, Sunan Abū Dawud, Beirut: Dar al-Kutub
al-‘Ilmiyah.
Ali, Nizar, Memahami Hadis Nabi (Metode dan Pendekatan),
Yogyakarta: CESad YPI. Ar-Rahmah, 2001.
Arifuddin, Ahmad, Paradigma Baru Memahami Hadis
Nabi (Refleksi Pemikiran Pembaharuan Prof. Dr.
Muhammad Syuhudi Ismai)l, cet ke-1, Jakarta:
Renainsan, 2005.
Azami, Muhammad Mustafa, Studies in Hadith Methodology
and literature, Indianapolis: American Trust
Publication, 1977.
Born, Daniel W. Menyoal Relevansi Sunnah dalam Islam
Modern, Terj. Jaziar Rianti, Bandung: Mizan, 1996.

Panduan penulisan Skripsi 43


Fatchurrahman, Ikhtisar Mustalahul Hadist, Bandung: PT
Al-Ma’arif, 1974.
Hanbal, Ahmad bin, Musnād Ahmadn bin Hanbal, Beirut:
Mu’assasah, t.t.
Hassan, Ahmad, pintu ijtihad sebelum tertutup, terj. Agah
Garnadi, Bandung: Pustaka, 2044.
Zubaidah Johar, Kesetaraan Jender, Jembatan Perbedaan
Berbagai Perspektif, (online), http://www.
serambinews.com

‫ املدخل إلى البحث في علوم‬،‫صالح ابن محمد العساف‬


‫ مكتبة‬:‫ الرياض‬،‫ الطبعة الثامنة‬،‫االسلوكية‬
.‫م‬2000 ،‫العبيكان‬
http://www.alaamer.ws ،‫ تعريف األسلوب وأنواعه‬،‫محمد بن نايل‬

44 STAIN Teungku Dirundeng


BAB VI
TATA PENOMORAN

Penulisan skripsi ini tidak bebas dari penggunaan angka atau


nomor. Hal itu disebabkan karena adanya pembagian naskah menjadi
bab dan sub-sub bab yang mesti ditandai dengan nomor menurut
tingkatannya.

A. Sistem Penomoran

Penggunaan angka dalam naskah skripsi harus mengikuti


cara dan ketentuan sebagai berikut:
1. Halaman-halaman yang tidak diberi nomor yaitu:
a. Halaman judul
b. Halaman persetujuan pembimbing
c. Halaman pengesahan dewan penguji
d. Halaman persembahan (jika ada)
e. Halaman-halaman sesudah daftar pustaka (lampiran-
lampiran)
2. Halaman-halaman preliminaries dinomori dengan angka
Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, dan seterusnya)
a. Halaman kata pengantar
b. Halaman daftar isi
c. Halaman daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran
(jika ada)
d. Halaman Abstrak

Panduan penulisan Skripsi 45


3. Untuk skripsi bahasa Arab, penomoran halaman-halaman
pada poin 2 di atas menggunakan abjad Baghdadiyah yang
urutannya sebagai berikut:
‫ا ب ج د ه و زح ط س ي ك ل م ن س ع ق ص ق رش ت‬
‫خذض ظغ‬
4. Pengetikan angka Romawi kecil atau abjad Baghdadiyah,
dimulai pada halaman kata pengantar dengan angka iv (Arab;
‫ )د‬ditetapkan dikaki naskah bagian tengah
5. Halaman-halaman yang dinomori dengan angka Arab (1, 2, 3
dan seterusnya) adalah semua halaman batang tubuh skripsi,
yang dimulai pada halaman 1 bab 1 dan berakhir pada
halaman terakhir Daftar Pustaka;
6. Halaman yang dimulai dengan bab, nomor halaman
berikutnya ditempatkan pada pojok kanan atas, dengan
jarakn 2,5 spasi dari teks baris pertama;
7. Angka Arab juga digunakan untuk penomoran:
a. Judul tabel (skripsi bahasa Arab: bahasa Hindu (dan
seterusnya)
b. Catatan kaki atau footnote (skripsi bahasa Arab: angka
Hindu).
8. Jika angka disebut dalam teks naskah, cara pengetikannya
diatur sebagai berikut:
a. Ditulis dengan kata (ucapan) apabila angka tersebut
kurang dari 10 contoh:
Dalam tiga minggu ini ia bekerja keras untuk
menyelesaikan skripsinya;
b. Ditulis dengan kata-kata apabila angka terdapat di awal
kalimat. Penulisan tersebut berlaku untuk semua nilai
angka. Contoh:
Dua ratus orang dari 250 peserta seleksi calon Mahasiswa
STAIN Teungku Dirundeng dinyatakan lulus;
c. Ditulis dengan angka Arab, apabila angka tersebut 10 atau

46 STAIN Teungku Dirundeng


lebih. Contoh:
Dari 14 calon untuk jabatan ketua jurusan, tiga orang
dinyatakan berhak mengikuti pemilihan putaran final;
d. Untuk lambang-lambang Kimia, Matematika, Statistika,
dan sejenisnya penulisan angka dilakukan apa adanya
sesuai dengan kelaziman dalam bidang bersangkutan;
e. Jika judul tabel ditempatkan dibagian atas tabel, maka
judul bagan, diagram gambar foto, ditempatkan dibagian
bawah, dinomori dengan angka Arab.

B. Penggunaan Jenis nomor dan Tata Letaknya


1. Penulisan judul bab menggunakan huruf capital (huruf besar)
dengan angka Romawi;
2. Penomoran sub bab dengan angka Arab, ditempatkan pada
margin (pias) kiri;
3. Penomoran anak-anak sub judul bab dan tata letaknya
bergesar tiga karakter teks uraian dalam, (contoh di bawah),
tetapi teks uraian yang mengikutinya tetap dimulai dari pias
kiri. Contoh:

A. Aaaa (mulai dari kiri halaman)


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
1. Bbbb
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………
a. Cccc
…………………………………………………………………………
……………………………………………………………..
1) Dddd
…………………………………………………………………
……………………………………………………………
a) Eeee

Panduan penulisan Skripsi 47


………………………………………………………………
…………………………………………………………
(1) Ffff
……………………………………………………
…………………………………………………………
(a) Gggg
…………………………………………………
………………………………………………..

Catatan: Penggunaan nomor urut sebagaimana contoh di


atas, sebaiknya dibatasi jangan sampai berlebihan. Karena
pada prinsipnya karya ilmiah harus lebih merupakan uraian,
bukan pointers.

48 STAIN Teungku Dirundeng


BAB VII
PENYAJIAN GRAFIS

A. Pengertian dan Tujuan

Tabel, grafik, gambar atau diagram yang ditayangkan dalam


skripsi disebut penyajian grafis. Tujuan penyajian grafis adalah:
1. Menyajikan data secara lebih komprehensif, visual padat,
dan singkat pada penyajian dengan uraian bahasa;
2. Menonjolkan sifat-sifat khas dari data secara lebih jelas dan
terinci dari pada sajian kalimat;
3. Memberikan landasan bagi penguraian data yang melampaui
batas kemampuan uraian dengan bahasa. Diakui bahwa untuk
menyajikan data secara grafis ini memerlukan keterampilan
khusus, namun sangat mudah dipelajari.
4.
B. Macam-macam Model Grafis
1. Tabel
Tabel adalah berupa kotak, garis dalam kolom, yang dipakai
sebagai wadah untuk memuat data kuantitatif (jumlah, frekuensi,
prosentase dan lain-lain). Tabel melukiskan data secara sistematis,
global dan ringkas, sehingga mudah dipahami.
Penetapan tabel sebagai wadah data hendaklah mengikuti
ketentuan sebagai berikut

Panduan penulisan Skripsi 49


a. Penempatan tabel pada satu halaman haruslah secara
utuh, tidak boleh terpotong atau terpisah-pisah;
b. Tabel yang kurang dari setengah halaman disatukan
dengan teks;
c. Tabel yang lebih dari setengah halaman harus ditempelkan
pada halaman tersendiri;
d. Tabel harus diberikan identitas (berupa nomor dan
nama tabel) dan di tempatkan atas tabel. Jika lebih dari
satu halaman, maka pada bagian kepala tabel (termasuk
teksnya) harus diulang pada halaman berikutnya.
Contoh penyajian tabel
Tabel 2.5. Penilaian Mahasiswa atas Kebersihan Kampus STAIN
Meulaboh
No Penilaian f %
1 Sangat Bersih 164 10,25%
2 Cukup 324 20,25%
3 Kotor 1.052 65,75%
4 Tidak Tahu 39 2,44%
5 Tak tersedia menjawab 21 1,31%
Jumlah 1.600 100 %

Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul


Penilaian Mahasiswa atau Kebersihan Kampus Sekolah Tinggi Agama
Islam termuat pada BAB II nomor urut yang kelima. Istilah-istilah
seperti nomor, persen, frekuensi, dituliskan dalam dalam bentuk
singkat/lambang: (No., f dan %). Data yang terdapat dalam tabel
ditulis dengan menggunakan spasi tunggal. Garis Horizontal perlu
dibuat, tetapi garis vertikal di bagian kiri, tengah dan kanan tabel
diperlukan.
Setiap tabel hendaknya diiringi dengan ulasan dan penafsiran.

50 STAIN Teungku Dirundeng


Indikator yang terdapat pada kolom dua (misalnya penilaian
responden seperti contoh di atas) harus dijelaskan maksudnya.
Kemudian barulah melihat angka % tertinggi dan beri penafsiran
mengapa hal itu terjadi. Tidak perlu menyebutkan angka-angkanya,
karena pembaca cukup melihat tabel.
2. Grafik dan bagan
Grafik merupakan satu bentuk penyajian data secara visual
yang dipakai untuk membandingkan perbedaan jumlah data pada
kondisi yang berbeda-beda, misalnya perkembangan jumlah lulusan
madrasah dari tahun ketahun. Di sini sebenarnya tidak diperlukan
angka-angka dalam bentuk jumlah atau data kwantitas, karena
bentuk grafik telah mencerminkan perbaikan tersebut. Angka-angka
tersebut dicantumkan di bidang kiri dan bawah grafik untuk menolong
pembaca memahami angka perbandingan secara rinci.
Contoh penyajian grafik kurva:

Bagan 3.7. Perkembangan siswa MTsN Model Meulaboh,


1998 s/d 2007
Bagan adalah juga bentuk grafik tapi formatnya berupa bagan
balok atau bulatan (pie diagram). Ada juga bentuk lain, berupa kotak-
kotak yang dihubungkan garis atau tanda panah. Bagan semacam
ini berfungsi sebagai petunjuk menghubungkan satu pokok pikiran

Panduan penulisan Skripsi 51


dengan faktor tertentu, atau membentuk satu struktur, misalnya
struktur organisasi. Contoh penyajian bagan (Balok)

Bagan 3.8. Keadaan Mahasiswa STAIN Teungku Dirundeng


Menurut jenis kelamin Tahun 2012
Keterangan:
PAI : Pendidikan Agama Islam(Tarbiyah)
HES : Hukum Ekonomi Syari’ah (Syari’ah)
KPI : Komunikasi dan Penyiaran Islam (Dakwah)
PBA : Pendidikan Bahasa Arab
MPI : Manajemen Pendidikan Islam
NR : Non Reguler (Prodi ekstensi)
Gambar penyajian bagan kue (Pie Diagram)

Bagan 3.7. Perbandingan Jumlah Mahasiswa STAIN Teungku


Dirundeng Tahun 2008 Menurut Jenis Kelamin

52 STAIN Teungku Dirundeng


Contoh Penyajian bagan arus

Masalah/Pertanyaan
Penelitian

Telaah teoritis Hipotesis

pengujian
fakta Hasil

Hasil

Bagan 3.8. Proses Penelitian Ilmiah


3. Gambar
Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk
visual yang dapat dengan mudah dipahami. Pembuatan gambar
dimaksudkan untuk memperjelas hubungan tertentu yang signifikan
antara uraian dan bentuk. Beberapa pedoman penggunaan gambar
dapat dikemukakan seperti berikut:
a. Judul gambar ditempatkan dibawah gambar, bukan
diatasnya. Cara penulisan judul gambar sama dengan
penulisan judul tabel;
b. Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan
ide dengan jelas dan dapat dipahami tanpa harus disertai
penjelasan tekstual;
c. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah
halaman harus ditempatkan dihalaman sendiri ;
d. Sebelum gambar ditampilkan, hendaknya didahulukan
penyebutan adanya gambar pada uraian naskah;
e. Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan
menggunakan kata gambar di atas atau gampar dibawah;

Panduan penulisan Skripsi 53


Contoh:….pada gambar 39…..
f. Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab
seperti pada penomoran tabel.
Contoh: penyajian gambar

Gambar 3.1. Guru menjelaskan materi pelajaran


Gambar yang dimuat dalam skripsi hendaknya jelas
visualisasinya dan merangkum gagasan-gagasan tertentu, sekaligus
menjadi alat komunikasi antara penulis dengan pembacanya. Misalnya
gambar lokasi penelitian dalam bentuk peta, foto seorang toko yang
dihabas dalam bentuk laporan, foto suasana kegiatan di laboratorium
dan sebagainya. Namun yang amat perlu dipertimbangkan dalam
sajian data dengan gambar, adalah pesan yang ingin disampaikan, di
samping ingin menunjukkan orisinilitas suatu peristiwa.

54 STAIN Teungku Dirundeng


BAB VIII
TATA KETIK DAN
PENJILIDAN

Pengertian skripsi merupakan bagian penting dari


penyampaian laporan penelitian yang dilakukan dalam menyelesaikan
tugas akhir mahasiswa. Untuk menghasilkan skripsi yang baik, rapi dan
sistematis, perlu ditetapkan aturan-aturan umum pengetikan skripsi.
Aturan baku tentang pengetikan biasanya meliputi: penggunaan
kertas, jenis huruf, margin, spasi, penomoran, dan sebagainya.

A. Kertas

Skripsi diketik pada kertas berwarna putih dengan berat


80 gram berukuran (A4 size), lebar (width): 21 cm, tinggi (height):
29.7 cm. Apabila di dalam naskah memerlukan kertas khusus seperti
kertas millimeter untuk grafik, kertas kalkir untuk bagan atau kertas
di luar ukuran yang ditentukan dengan melipat sesuai dengan ukuran
kertas naskah.

B. Pengetikan

Pengetikan naskah laporan penelitian mengikuti ketentuan


sebagai berikut:
1. Naskah dicetak pada satu muka halaman (tidak bolak balik)

Panduan penulisan Skripsi 55


2. Tanda baca melekat pada kata di depannya (contoh: kertas,
pensil, dan tinta)
3. Jarak setelah tanda baca:
a. Setelah tanda baca titik (.), koma (,), titik koma (;), titik
dua (:), satu spasi dengan kata terakhir (di depannya).
b. Kurung buka dan kurung tutup (....) ditulis tanpa spasi/
jarak dengan kata atau angka di dalamnya.
c. Garis miring (/) ditulis tanpa spasi/jarak terhadap kata
sebelum dan sesudahnya.
4. Judul tabel dan gambar yang terdiri atas dua baris atau lebih,
ditulis dengan jarak 1,15.
5. Tulisan menggunakan huruf biasa dengan huruf besar
(capital) setiap awal kata.
6. Daftar Pustaka:
a. Jarak antar baris dalam satu daftar pustaka adalah satu
spasi.
b. Jarak antar daftar pustaka yang satu dengan daftar
pustaka lainya adalah dua (2 ) spasi
7. Batas Tepi Pengetikan
Batas tepi pengetikan ditentukan sebagai berikut:
Tepi atas : 4 cm
Tepi bawah : 3 cm
Tepi kiri : 4 cm
Tepi kanan : 3 cm
Khusus untuk skripsi yang isinya berbahasa arab maka batas
tepi pengetikannya adalah:
Tepi atas : 4 cm
Tepi bawah : 3 cm
Tepi kiri : 3 cm
Tepi kanan : 4 cm
8. Pengetikan Alinea Baru
Pengetikan alinea baru dimulai pada ukuran 1.27 cm dari
batas kiri alinea. Pengetikan Bab, Sub-bab dan Anak Sub-bab:
a. Nomor bab dan judul bab diketik di tengah-tengah batas

56 STAIN Teungku Dirundeng


kanan dan kiri (center). Nomor bab ditulis dengan angka
Romawi, judul bab ditulis dengan huruf besar serta
ditebalkan.
b. Pengetikan judul sub-bab dan nomor sub-bab dimulai
dari tepi kiri. Huruf awal setiap kata dalam judul sub-
bab di tulis dengan huruf besar kecuali kata tugas (dan,
di, ke, dari, yang, untuk) yang tidak ada pada awal judul.
Penomoran sub-bab menggunakan huruf besar (A, B, C,
dst), judul sub-bab ditebalkan.
c. Pengetikan anak sub-bab dimulai dari tepi kiri. Huruf
awal setiap kata dalam anak sub-bab ditulis dengan huruf
besar kecuali kata tugas (dan, di, ke, dari, yang, untuk)
yang tidak ada pada awal judul. Penomoran sub-bab
menggunakan huruf besar (A, B, C, dst).
9. Huruf
Huruf (font) yang digunakan adalah Times New Roman,
dengan ukuran 12 pt untuk teks Naskah dan 10 pt untuk
footnote, dan huruf Arab (font) Sakkal Majalla dengan ukuran
18 pt untuk teks naskah, dan untuk footnote ukurannya 14 pt.
10. Penomoran
a. Penomoran Halaman
Nomor halaman diletakkan di bagian bawah tengah, dua
spasi di bawah baris terakhir naskah. Nomor halaman
ditulis dengan angka Arab, dimulai dari bab Pendahuluan
sampai lampiran. Halaman-halaman sebelumnya
(halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, dll) menggunakan angka romawi kecil.
b. Penomoran Rumus Matematika
Jika di dalam laporan penelitian terdapat beberapa
rumus atau persamaan Matematika, penomorannya
menggunakan angka Arab yang ditetapkan di tepi kanan,
di antara dua tanda kurung.

Panduan penulisan Skripsi 57


C. Penjilitan
1. Skripsi yang diajukan untuk ujian munaqasyah, digandakan
menjadi 5 rangkap dan diberi sampul muka dengan plastik
transfaran dan sampul belakang dengan karton Manila warna
hijau tua;
2. Mahasiswa yang telah menempuh ujian munaqasah dan
dinyatakan lulus skripsinya boleh dijilid setelah direvisi dan
disetujui panitia ujian;
3. Skipsi digandakan dan dicetak jilid sebanyak 8 (delapan)
rangkap;
4. Percetakan dan penjilidan harus mengikuti aturan sebagai
berikut:
a. Sampul luar (cover) dari bahan karton manila warna hijau
tua, sedangkan sampul dalam kertas HVS warna putih;
b. Cetakan sampul luar dan dalam, secara berurutan adalah:
1) Judul lengkap, dicetak dengan huruf kapital dan tidak
boleh mengunakan singkatan;
2) Kosa kata: SKRIPSI., kemudian tulisan: Diajukan
Oleh;
3) Nama penulis (kapital), diikuti nama Jurusan,
Program Studi/Nomor Induk Mahasiswa (huruf awal
kapital);
4) Logo STAIN TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH;
5) Identitas sekolah;
c. Tahun lulus:
d. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian
diatur secara sistematis, rapi dan serasi. Contoh format
halaman sampul dapat dilihat dalam lampiran.

58 STAIN Teungku Dirundeng


BAB IX
BEBERAPA PETUNJUK
MENULIS

A. Penggunaan Bahasa

Skripsi hendaklah menggambarkan cara berpikir yang jelas,


pengembangan ide-ide yang logis dan kehalusan bahasa. Skripsi
harus melukiskan sesuatu dengan objektif, jelas, singkat dan tidak
bermakna ganda. Untuk itu sebaiknya diikuti beberapa petunjuk
berikut:
1. Gunakan kata-kata yang tepat sehingga tidak mengandung
makna ganda dan dapat melukiskan arti yang selalu sama,
sesuai dengan apa yang diinginkan. Gunakan bahasa baku
dan hindari penggunaan bahasa gaul yang hanya berlaku di
kalangan anak-anak ramaja;
2. Hindari kekaburan kalimat dalam mengkomunikasikan
pikiran. Isi skripsi akan disajikan kepada pembaca, karena itu
selalu usahakan menggunakan kalimat yang jelas dan tidak
mengandung salah tafsir, mudah ditangkap maksudnya oleh
pembaca. Sebuah kalimat sekurang-kurangnya mengandung
dua unsur, pokok kalimat dan sebutan;
3. Sajikan ide-ide dengan runtut sehingga pokok-pokok pikiran
dan konsep tersusun secara koheren. Pengembangan pikiran
antara satu paragraf dengan paragraf lainnya terasa logis.

Panduan penulisan Skripsi 59


Perlu diperhatikan penggunaan kata-kata transisi yang dapat
memberikan petunjuk kepada pembaca tentang perpindahan
pokok pikiran secara mantap;
4. Gunakan ungkapan yang ekonomis sehingga tidak terjadi
pengulangan ide atau penggunaan kata-kata secara
berlebihan. Satu kalimat tidak boleh lebih dari 20 kata. Jika
memerlukan kalimat untuk memperjelas sesuatu, lebih baik
dibentuk kalimat baru;
5. Gunakan ungkapan halus (smooth) agar pembaca dengan
mudah dapat mengikuti alur pembahasan. Ada beberapa
cara agar bahasa terasa halus. Di antaranya adalah dengan
menggunakan kata ganti untuk penulisan secara konsisten
(tidak erganti-ganti). Bila menggunakan kata saya dan kita
sebagai kata ganti, maka kata ini harus dipakai terus sampai
akhir pemahasan;
6. Gaya kalimat jangan terlalu puitis. Pembaca harus merasa
nyaman membaca skripsi dan tetap dalam kedaaan
terkonsentrasi;
7. Perhatikan penulisan kata secara benar, kalimat yang baik
dan efektif harus didukung pilihan kata yang tepat. Penulisan
kata yang benar mengcu pada buku Pembentukan Istilah
yang diterbitkan Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa atau Balai Penelitian Bahasa. Terlebih lagi penulisan
istilah asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia harus
mengikuti kaedah-kaedah baku.

B. Istilah dan Singkatan

1. Tentang Pemakaian Istilah


Pada umumnya di dalam ilmu sosial terdapat istilah-istilah
yang berlainan untuk menunjukkan isi atau maksud yang sama.
Objeknya sama tetapi istilah atau nama untuk objek itu bereda.
Sebaliknya terdapat istilah-istilah yang sama tetapi untuk maksud
yang berbeda. Hal ini sering terjadi, misalnya istilah anarki digunakan

60 STAIN Teungku Dirundeng


dengan bebas oleh ahli-ahli yang bidangnya berbeda. Tetapi ada
istilah-istilah yang tidak boleh digunakan secara sembarangan.
Misalnya motivasi dalam bidang Psikologi, gaya dalam bidang sastra
atau musik, atau demokrasi dalam bidang politik.
Dengan demikian setiap penulis skripsi sebaliknya
menetapkan lebih dahulu istilah-istilah yang akan dipakai dalam
tulisanya. Yang lebih penting lagi, istilah yang digunakan oleh penulis
tersebut hendaknya dapat dipahami betul oleh pembacanya. Selain
itu, penulis harus memahami perkembangan istilah, karena suatu
istilah dapat bergeser pengertiannya karena dipakai terus menerus
oleh berbagai kalangan. Contohnya resiko dapur sama arinya dengan
istilah ekonomi. Kalimat: Ia adalah ekonomis, sering diartikan
dengan orang kikir.
2. Tentang “Penjelasan Istilah”
Ada satu hal yang perlu diluruskan dalam praktek penulisan
skripsi yaitu “penjelasan Istilah” sebagai keharusan dalam skripsi. Pada
sejumlah skripsi ditemukan istilah yang penjelasannya justru kabur.
Mahasiswa selalu merujuk ke kamus yang terkadang pengertiannya
ngawur dan tidak relevan dengan konteks dan batasan masalah yang
diteliti. Hal ini seharusnya tidak perlu terjadi bila disadari bahwa
batasan istilah bertujuan untuk mendapatkan batasan definisi yang
relevan dengan konteks yang dibahas. Karena itu penjelasan istilah
sering disebut dengan definisi operasional, yaitu rumusan definisi
yang memberi batasan makna istilah agar sesuai dengan konteks
penelitian. Semua langkah penelitian dan analisis hasil, bertumpu
pada definisi tadi. Penulis boleh mengutip dari buku atau kamus
asalkan cocok dengan batasan pengertian yang diinginkan. Jika
kamus tidak mendukung, penulis hendaknya mendefinisikan sendiri.
Misalnya “Pengaruh Uang Saku Terhadap Motivasi Belajar
Mahasiswa”. Istilah uang saku hendaknya didefinisikan sebagai
berikut: Uang saku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah “
sejumlah uang yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya yang
menempuh kuliah setiap bulan yang dinyatakan dalam rupiah”.

Panduan penulisan Skripsi 61


Definisi ini memberi batasan yang dapat diukur, yaitu uang saku
diukur dalam rupiah yang diberikan setiap bulan motivasi belajar
didefinisikan sekaligus karena kata majmuk dan dijelaskan dengan
pola di atas. Contoh lain misalnya: mahasiswa Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam, orang tua, Pendidikan Islam,
Media pembelajaran dan lain-lain, dianggap sebagai kata majemuk
dan harus didefinisikan sekaligus, bukan terpisah-pisah.
3. Beberapa Istilah Penting
a. Abstrak = ikhtisar isi skripsi yang padat, terdiri
dari permasalahan, tujuan, metodologi, hasil, dan
rekomendasi;
b. Akronomi= kata yang dibentuk oleh huruf-huruf atau
huruf pertama dari kata-kata yang membentuk kata baru.
Misalnya laser, termasuk dari light amplification by
stimulated emission of radiation;
c. Agrumentasi= pernyataan yang diatur dengan sistematis
sehingga salah satu pernyataan itu merupakan kesimpulan
dari pernyataan-pernyataan lainnya;
d. Referensi= buku-buku yang memuat informasi atau
menunjukkan tempat imformasi yang dikutip;
e. Data= keterangan, kenyaaan, informasi, sifatnya masih
murni belum ditafsirkan, diolah atau dimanipulasi;
f. Deduktif= berpikir dari kesimpulan umum untuk
memperoleh kesimpulan khusus;
g. Induktif= berpikir dari kesimpulan khusus yang
menghasilkan kesimpulan umum.

4. Singkatan
a. Anon= anonymous (dipergunakan bila pengarang tidak
diketahui);
b. Bull= bulletin;
c. ed (s)= editor (s), Ket: keterangan, Juz: Juzu’
d. et.al= et all (dipergunakan bila pengarang tiga orang atau

62 STAIN Teungku Dirundeng


lebih);
e. genet= genetic (dipergunakan pada penulisan acuan);
f. h= halaman, t.tp: Tanpa Tempat terbit, Terj: Terjemahan,
dan W: wafat;
g. S.Pd.I= Sarjana Pendidikan Islam;
h. S.Sos.I= Sarjana Sosial Islam;
i. S.HI= Sarjana Hukum Islam;
j. Vol= Volume, H: Hijriah, dan M: Masehi.

C. Memilih Referensi

Memilih referensi maksudnya proses mengeksplorisasi


literatur atau buku-buku yang akan dijadikan sumber teori pendukung
ide dan gagasan. Jenis referensi yang kita butuhkan sangat ditentukan
oleh permasalahan yang akan dipecahkan. Misalnya, jika fokus
permasalahan adalah pengaruh prestasi belajar dilihat dari faktor-
faktor hubungan anak dengan orang tua, maka penulis perlu mencari
referensi yang berhubungan dengan teori psikologi pendidikan dan
teori psikologi perkembangan, terutama tentang kegiatan anak dalam
keluarga, peranan orang tua dalam pendidikan. Material teorinya
dapat diambil dengan sekuensi yang sederhana menuju kepada
yang kompleks, atau langsung berkaitan dengan masalah yang
sedang menggejala saat sekarang. Kata-kata kunci seperti interkatif
sosial, kebutuhan pokok dan sebagainya akan memudahkan penulis
menemukan teori pendukung yang diperlukan.
Jika ternyata jumlah dan jenis referensi sangat terbatas,
penulis dianjurkan mencari sumber yang berhubungan erat,
misalnya tentang sejarah atau asal-usul tentang masalah yang sedang
dipecahkan. Disamping itu penulis harus melakukan eksplirasi
lapangan dengan menggunakan teknik observasi pada setting yang
berkaitan atau wawancara kepada narasumber.
Salah satu sumber informasi yang seolah tidak terbatas
adalah internet. Untuk itu mahasiswa yang kehabisan bahan pustaka,

Panduan penulisan Skripsi 63


dapat melacak sumber teori yang terkait melalui jaringan internet.
Hal tersebut akan sangat mudah jika memiliki komputer sendiri yang
dihubungkan dengan jaringan internet.
Suatu keterempilan yang perlu dimiliki pada saat eksplorasi
pustaka adalah kemampuan menulis dan merangkai ide yang
hendak ditungakan ke dalam kajian pustaka. Pekerjaan menulis
kajian pustaka tentu akan dirasakan sulit bagi mahasiswa yang tidak
pernah menulis karya ilmiah. Akibatnya ada beberapa dari mereka
yang terjebak menyontek karya orang lain sehingga tanpa sadar ia
menjadi plagiator yang tercela di dunia akademik. Untuk mencegah
hal semacam ini, mahasiswa tersebyt perlu berlatih secara intensif
dan tidak jemu berkonsultasi dengan pembimbing.

64 STAIN Teungku Dirundeng


DAFTAR KEPUSTAKAAN

Azra Azyumardi, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Cet. I,


Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002.
Harahap, Syahrin, Metodologi Studi dan Penelitian Ilmu-ilmu
Ushuluddin, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000.
Sanaky, Hujair AH, Paradigma Pendidikan Islam: Membangun
Masyarakat Madani Indonesia, Cet. I, Yogyakarta: Safiria
Insania Press, 2003.
Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam
Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Rachmat, Jalaluddin, Metodologi Penelitian Komunikasi, Bandung:
Remaja Rosda Karya, 1997.
Keraf, Gorys, Komposisi, Ende, Flores: Nusa Indah, 1980.
Komaruddin, Kamus Riset, Bandung: Angkasa, 1984.
Kountour, Ronny, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan
Tesis, Jakarta: PPM, 2003.
Kusmana dan Muslimin, JM, Paradigma Baru Pendidikan:
Retrospeksi dan Proyeksi Modernisasi Pendidikan Islam di
Indonesia, Cet. I, Jakarta: PIC UIN, 2008.
Lubis, Nur Ahmad Fadhil, Metodologi Penelitian, bahan kuliah S3 di
PPs IAIN Ar-Raniry, 2006.
Masardi, W., dkk., Panduan Penggunaan Kata, Kalimat dan Wacana,
Jakarta: Depdikbud, 1980.
Maria SW Sumardjono, Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian,
Sebuah Panduan Dasar, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

Panduan penulisan Skripsi 65


1997.
Mujani, Saiful, Draf Proposal Penelitian tentang Budaya Good
Governance, tidak dipublikasikan, 2001.
Budiman, M. Nasir, et.al., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi,
Tesis, dan Disertasi), Cet. I, Banda Aceh: Ar-Raniry Press,
2004.
Nazir, Muhammad, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia,
1988.
Pariera, Jos Daniel, Menulis Tertib dan Sistematik, Edisi II, Jakarta:
Erlangga, 2001.

66 STAIN Teungku Dirundeng


LAMPIRAN -LAMPIRAN

Panduan penulisan Skripsi 67


68 STAIN Teungku Dirundeng
Lampiran 1: Contoh Cover (halaman kulit luar dan dalam)

PROBLEMA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM


PENTRANSFERAN PELAJARAN AGAMA ISLAM

SKRIPSI

Diajukan oleh

KHAIRIL ANWAR
Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Teungku Dirundeng Meulaboh
Jurusan Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam
NIM: 0000000000

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK IINDONESIA


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH
ACEH BARAT
2016 M/1437 H

Panduan penulisan Skripsi 69


Lampiran 2: Contoh Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Khairil Anwar
NIM : 000000000000
Prodi : PAI
Jurusan : Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : Problema Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Pentransferan Pelajaran Agama Islam

Dengan ini saya menyatakan dengan sungguh-sungguh dan sebenarnya


bahwa seluruh isi skripsi ini adalah benar-benar karya saya sendiri
dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-
cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini,
saya siap menanggung resiko dan sanksi yang dijatuhkan kepada saya
baik secara akademis maupun pencabutan gelar, apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam karya tulis
saya ini.

Meulaboh, … (tanggal,bulan,tahun)
Yang Membuat Pernyataan
Materai
6000

(Khairil Anwar)
NIM. 00000000000

70 STAIN Teungku Dirundeng


Lampiran 3: Contoh Lembar Pengesahan Pembimbing

SKRIPSI

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri


Teungku Dirundeng Meulaboh
Sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S-1)
Dalam …………………

Oleh

KHAIRIL ANWAR
Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Teungku Dirundeng Meulaboh
Jurusan ……………….
Program Studi …......

Disetujui Oleh

Pembimbing I, Pembimbing II,

Bakhtiar, M. Pd Ade Kurniawan, M. Pd

Panduan penulisan Skripsi 71


Lampiran 4: Contoh Lembaran Persetujuan Tim Penguji Munaqasyah

Telah Diuji Oleh Penguji Sidang Munaqasyah Skripsi


Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh
Dan Dinyatakan Lulus serta Disahkan sebagai Tugas Akhir
Penyelesaian Program Sarjana S-1 dalam Ilmu Tarbiyah

Pada Hari/Tanggal:
22 Juli 2015 M
Jum’at, -----------------------------------
20 sya’ban 1436 H
di
Meulaboh-Aceh Barat

PENGUJI SIDANG MUNAQASYAH

Ketua, Sekretaris,

Bakhtriar, M. Pd Ade Kurniawan, M.Pd


Anggota, Anggota,

Dian Ayuningtyas, M. Pd Samsuar A. Rani, MA



Mengetahui:
Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Teungku Dirundeng Meulaboh

Dr. H. Syamsuar, M.Ag


NIP: 196512261994031002

72 STAIN Teungku Dirundeng


Lampiran 5: Contoh Out Line Skripsi Berbasis Lapangan Untuk Prodi
PAI

PROBLEMA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


DALAM PENTRANSFERAN PELAJARAN AGAMA ISLAM
(STUDI PADA MADRASAH TSANAWIYAH
SUAKTIMAH KECAMATAN SAMATIGA)

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Penjelasan Istilah
D. Tujuan dan Signifikansi penelitian
E. Hipotesis
BAB II: PELAJARAN AGAMA ISLAM PADA MADRASAH
A. Madrasah sebagai lembaga Pendidikan Formal
B. Kompetensi Guru Madrasah
C. Latar Belakang dan Tujuan Pentransferan Pelajaran
Agama Islam pada Madrasah
D. Prosedur Pentransferan Pelajaran Agama Islam dan
Problema Guru
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis Data yang Dibutuhkan
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
C. Teknik-teknik Pengumpulan Data
D. Teknik Pengolahan dan Analisis
BAB IV: HASIL-HASIL PENELITIAN
A. Identitas Guru Madrasah Tsanawiyah
B. Problema Pentransferan yang Dihadapi Guru
C. Berbagai Faktor Penyebab Internal dan Eksternal

Panduan penulisan Skripsi 73


D. Pembahasan Hasil Penelitian
E. Pengujian Hipotesis
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

74 STAIN Teungku Dirundeng


Lampiran 6: Contoh Outline Skripsi Berbasis Pustaka untuk Prodi
KPI

STRATEGI DAKWAH PADA MASYARAKAT KOTA

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Penjelasan Istilah
D. Tujuan dan Signifikansi Penelitian
E. Metodologi Penelitian
BAB II : BEBERAPA PANDANGAN TENTANG DAKWAH
A. Pengertian Dakwah
B. Ruang Lingkup Dakwah
C. Tujuan dan Fungsi Dakwah
D. Media dan Hambatan Dakwah
BAB III : STRATEGI DAKWAH PADA MASYARAKAT KOTA
A. Melalui Ceramah
B. Melalui Metode Demonstrasi
C. Pendekatan dan Metode Tulisan
D. Penggunaan Media Massa dan Elektronik
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran

DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

Panduan penulisan Skripsi 75


Lampiran 7: Contoh Out Line Skripsi Berbasis Lapangan Untuk
Prodi Mu’amalah

APLIKASI MUDHARABAH DALAM PENINGKATAN


PEREKONOMIAN UMAT PADA BAITUL QIRADH BINA USAHA
KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Penjelasan istilah
D. Tujuan dan Signifikansi Penelitian
E. hipotesis
BAB II : KONSEP MUDHARABAH
A. Pengertian Mudharabah
B. Landasan Hukum Mudharabah
C. Jenis-jenis Mudharabah
BAB III : APLIKASI MEDHARABAH PADA BAITUL QIRADH BINA
USAHA DALAM PENINGKATAN PEREKONOMIAN UMAT
A. Gambaran umum Baitul Qiradh Bina Usaha
B. Produk-produk usaha yang ditawarkan
C. Aplikasi Mudharabah
D. Manfaat Mudharabah dalam Perekonomian Umat
E. Pembuktian hipotesis
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

76 STAIN Teungku Dirundeng


Lampiran 8: Contoh Lembar Kartu Bimbingan Skripsi oleh
Pembimbing

KEMENTRIAN AGAMA R.I


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH

LAPORAN BIMBINGAN SKRIPSI


Nama Mahasiswa : Khairil Anwar
NIM : 000000000
Judul Skripsi : Strategi Dakwah Pada Masyarakat Kota
Hari/ Bimbingan BAB yang Tanda Tangan
No Uraian
Tanggal Ke Dibimbing Pembimbing
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Pembimbing Ketua Jurusan…………

Bakhtiar, M. Pd Tuti Hidayati, M. Ed

Panduan penulisan Skripsi 77


Lampiran 9: Contoh Lembar Rekomendasi Pembimbing

REKOMENDASI PEMBIMBING

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Bakhtiar, M. Pd
NIP : 00000000000000
NIDN : 0000000000000
Setelah membimbing dan memeriksa kelayakan isi skripsi, maka
dengan ini saya memberikan rekomendasi kepada:
Nama : Khairil Anwar
NIM : 0000000000
Prodi : KPI
Jurusan : Dakwah dan Komunikasi Islam
Judul Skripsi : Strategi Dakwah Pada Masyarakat Kota

Untuk mendaftar sidang munaqasyah skripsi di Sekolah Tinggi Agama


Islam Negeri Teungku Dirundeng Meulaboh.
Demikian rekomendasi ini saya berikan untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Meulaboh, ………………………
Pembimbing I/II

Bakhtiar, M. Pd
NIP/NIDN. 0000000000

78 STAIN Teungku Dirundeng


Lampiran 10 : Contoh Daftar Riwayat Hidup Penulis

DAFTAR RIWAYAT HDUP PENULIS

1. Nama Lengkap
2. Tempat/Tgl Lahir
3. Jenis Kelamin
4. Agama
5. Kebangsaan
6. Status Perkawinan
7. Pekerjaan
8. Alamat
9. No. Telp/HP
10. SD/MIN Di : Lulus Th.
11. SMP/MTsN Di : Lulus Th.
12. SMA/MAN/ Di : Lulus Th.
13. Masuk ke Sekolah Tinggi
14. Jurusan/Prodi
15. Nomor Induk Mahasiswa
16. Nama Ayah
17. Nama Ibu
18. Pekerjaan Orang Tua
19. Alamat Orang Tua

Meulaboh, ……………..20….
Penulis,

(_________________)

Panduan penulisan Skripsi 79


Lampiran 11: Pedoman Transliterasi Bahasa Arab
Transliterasi Arab-Latin yang wajib digunakan oleh
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Teungku Dirundeng
Meulaboh dalam menyusun skripsi adalah berpedoman kepada
pedoman transliterasi arab-latin keputusan bersama Menteri Agama
dan Menteri P dan K Nomor. 158 Tahun 1987- Nomor: 0543 b/u/1987,
sebagai berikut:
Penulisan Huruf
1. Konsonan

No Arab Transliterasi No Arab Transliterasi


1 ‫ا‬ Tidak disymbolkan 16 ‫ط‬ ṭ (dengan titik
dibawah)
2 ‫ب‬ B 17 ‫ظ‬ ẓ (dengan titik
dibawah)
3 ‫ت‬ T 18 ‫ع‬ ‘
4 ‫ث‬ ṡ (dengan titik diatas) 19 ‫غ‬ g
5 ‫ج‬ J 20 ‫ف‬ f
6 ‫ح‬ ḥ (dengan titik 21 ‫ق‬ q
dibawah)
7 ‫خ‬ Kh 22 ‫ك‬ k
8 ‫د‬ D 23 ‫ل‬ l
9 ‫ذ‬ ż (dengan titik diatas) 24 ‫م‬ m
10 ‫ر‬ R 25 ‫ن‬ n
11 ‫ز‬ Z 26 ‫و‬ w
12 ‫س‬ S 27 ‫ه‬ h
13 ‫ش‬ Sy 28 ‫ء‬ ʹ
14 ‫ص‬ ṣ (dengan titik 29 ‫ي‬ y
dibawah)
15 ‫ض‬ ḍ (dengan titik
dibawah)

80 STAIN Teungku Dirundeng


2. Vokal Pendek

a = ‫ــــَــــ‬ ‫َب‬ َ ‫َكت‬ kataba


i = ‫ــــِــ‬ ‫ُسئِ َل‬ suʹila
u = ‫ــــُـــــ‬ ُ‫يَ ْذهَب‬ yażhabu

3. Vokal Panjang

ā = … َ‫ا‬ ‫قَا َل‬ qāla


ī = ْ‫اِي‬ ‫قِ ْي َل‬ qīla
ū = ْ‫لُو‬ ‫يَقُوْ ُل‬ yaqūlu

4. Diftong

ai = ْ‫أَي‬ َ‫َك ْيف‬ kaifa


au = ْ‫لَو‬ ‫َحوْ َل‬ ḥaula

Panduan penulisan Skripsi 81


‫‪Lampiran 12: Contoh Halaman Kulit (Cover) Luar dan Dalam Skripsi‬‬
‫‪Bahasa Arab‬‬

‫مشكالت في تعليم اللغة العربية في أتشيه‬

‫رسالة‬

‫قدمها‬
‫خيراألنوار‬
‫طالب شعبة تعليم اللغة العربية‬
‫رقم القيد‪000000000 :‬‬

‫كلية التربية والتعليم‬


‫جامعة تنجكو ديروندينج موالبوه اإلسالمية الحكومية‬
‫أتشيه الغربية‬
‫‪ 1436‬هـ‪ 2015 /‬م‬
‫‪82‬‬ ‫‪STAIN Teungku Dirundeng‬‬
‫‪Lampiran 13: Contoh Lembaran Pengesahan Pembimbing Skripsi‬‬
‫‪Bahasa Arab‬‬

‫رسالة‬
‫مقدمة إلى كلية التربية والتعليم‬
‫جامعة تنجكو ديروندينج موالبوه اإلسالمية الحكومية موالبوه‬
‫كمادة من املواد املقررة‬
‫إلنهاء املرحلة الجامعية األولى ( ‪) S1‬‬
‫فى علم التربية‬

‫من‬
‫خيراألنوار‬
‫طالب شعبة تعليم اللغة العربية بكلية التربية والتعليم‬
‫رقم القيد ‪000000000 :‬‬

‫موافقة املشرفين‬
‫املشرف الثانى‬ ‫املشرف األول‬

‫(سمصواربن عبد الراني‪ ،‬املاجستير)‬ ‫(دانيال جمال‪ ،‬املاجستير)‬

‫‪Panduan penulisan Skripsi‬‬ ‫‪83‬‬


‫‪Lampiran 14: Contoh Lembaran Persetujuan Tim Penguji Skripsi‬‬
‫‪Bahasa Arab‬‬
‫الرسالة أمام اللجنة التي عينت مناقشتها‬
‫ً‬ ‫تمت املناقشة لهذه‬
‫وقد قبلت إتماما لبعض الشروط والواجبات‬
‫للحصول على شهادة (‪)S.Pd.I‬‬
‫في علم التربية‬

‫‪13‬يناير‪ 2011‬م‬
‫فى التاريخ ‪،‬‬
‫‪ 9‬صفر‪ 1432‬هـ‬
‫بموالبوه‬
‫لجنة املناقشة ‪:‬‬
‫السكرتير‪،‬‬ ‫الرئيس‪،‬‬

‫أأن محمدي‪ ،‬املاجستير‬ ‫دانيال جمال‪ ،‬املاجستير‬


‫العضو‪،‬‬ ‫العضو‪،‬‬

‫بانتا على ‪ ،‬املاجستير‬ ‫سمصواربن عبد الراني‪ ،‬املاجستير‬

‫بمعرفة‬
‫مديرجامعة تنجكو ديروندينج موالبوه اإلسالمية الحكومية‬

‫(د‪ .‬شمسوار‪ ،‬املاجستير)‬


‫رقم التوظيف ‪196512261994031002 :‬‬

‫‪84‬‬ ‫‪STAIN Teungku Dirundeng‬‬


‫‪Lampiran 15: Contoh Outline Penelitian Lapangan Skripsi Bahasa‬‬
‫‪Arab‬‬

‫قائمة املحتويات‬
‫كلمة الشكروالتقدير​ ‪ .................................................................................‬د‬
‫قائمة املحتويات ‪ ........................................................................................‬ه‬
‫َ َ‬
‫الجد ِاول ‪ ........................................................................................‬و‬ ‫قائمة‬
‫قائمة املالحق ‪ ........................................................................................‬ز‬
‫مستخلص البحث ‪ ............................................................. .......................‬ح‬
‫الباب األول‪ :‬املقدمة‬
‫ أ‪ .‬خلفية البحث ‪1 .................................................................................‬‬
‫ ب‪ .‬تحديد املشكالت ‪2 ............................................................................‬‬
‫ ج‪ .‬معاني املصطلحات ‪3 ........................................................................‬‬
‫أهميته ‪6 ..............................................................‬‬ ‫ د ‪ .‬أغراض البحث و ّ‬
‫ هـ ‪ ..‬االعتباراألسا�سي و الفروض‪7 ...........................................................‬‬
‫الباب الثانى‪ :‬اإلطارالنظري‬
‫ ‪ .‬أاالسماء و أقسامها ‪9 ..........................................................................‬‬
‫‪ ..1‬أقسام الكلمة العربية ‪9 .......................................................‬‬ ‫ ‬
‫‪ ..2‬تعريف االسم ‪10 ......................................................................‬‬ ‫ ‬
‫‪ ..3‬أقسام االسم فى اللغة العربية ‪13 ..........................................‬‬ ‫ ‬
‫‪ ..4‬األسماء املبنية ‪15 .....................................................................‬‬ ‫ ‬
‫ ب‪ .‬مكانة األسماء في اللغة العربية ‪20 .....................................................‬‬
‫‪ ..1‬مقارنة بين األسماء واألفعال ‪25 ..............................................‬‬ ‫ ‬
‫‪ ..2‬مشكالت في تعليم األسماء ‪27 ................................................‬‬ ‫ ‬
‫‪ ..3‬نماذج األسماء في القرآن ‪29 ...................................................‬‬ ‫ ‬
‫الباب الثالث ‪ :‬منهج البحث‬

‫‪Panduan penulisan Skripsi‬‬ ‫‪85‬‬


‫ أ‪ .‬طريقة البحث ‪31 .................................................................................‬‬
‫ ب‪ .‬املجتمع و العينة ‪32 ..............................................................................‬‬
‫ ج‪ .‬أدوات البحث ‪33 .................................................................................‬‬
‫الباب الرابع‪ :‬عرض البيانات و تحليلها‬
‫ أ‪ .‬ملحة عن ميدان البحث ‪37 ..................................................................‬‬
‫ ب‪ .‬تحليل البيانات ‪50 ...............................................................................‬‬
‫ ج‪ .‬تحقيق الفروض ‪53 ..............................................................................‬‬
‫الباب الخامس‪ :‬الخاتمة‬
‫ ‪ .‬أنتائج البحث ‪55 ....................................................................................‬‬
‫ ‪ .‬باالقتراحات ‪56 ......................................................................................‬‬
‫املراجع‬
‫ ‪ .‬أاملراجع العربية ‪57 .................................................................................‬‬
‫ ‪ .‬باملراجع اإلندونيسية‬
‫‪58 .................................................................................‬‬
‫املالحق‬
‫ترجمة الباحث‬

‫‪86‬‬ ‫‪STAIN Teungku Dirundeng‬‬


‫‪Lampiran 16: Contoh Outline Penelitian Pustaka Skripsi Bahasa Arab‬‬

‫قائمة املحتويات‬
‫ د‬
‫كلمة الشكر والتقدير ‪...............................................................................‬‬

‫قائمة املحتويات ‪ ......................................................................................‬ه‬


‫مستخلص البحث‪ ......................................................................................‬و‬
‫الباب اآلول ‪ :‬املقدمة‬
‫ أ‪ .‬خلفية البحث ‪1 ..............................................................................‬‬
‫ ب‪ .‬تحديد املشكالت ‪4 .........................................................................‬‬
‫ ج‪ .‬معاني املصطلحات ‪6 ......................................................................‬‬
‫ د‪ .‬أغراض البحث وأهميته ‪6 .............................................................‬‬
‫ ه‪ ..‬منهج البحث ‪7 .................................................................................‬‬
‫الباب الثاني ‪ :‬حياة أحمد شوقي و عباس محمود العقاد‬
‫ أ‪ .‬حياة أحمد شوقي‪8 ..........................................................................‬‬
‫‪ ..1‬شاعريته و شعره ‪12 .............................................................‬‬ ‫ ‬
‫‪ ..2‬خصائص شعره‪17 .................................................................‬‬ ‫ ‬
‫ ب‪ .‬حياة عباس محمود العقاد‪27 ..........................................................‬‬
‫‪ ..1‬شاعريته و شعره ‪31 .............................................................‬‬ ‫ ‬
‫‪ ..2‬خصائص شعره ‪33 ...............................................................‬‬ ‫ ‬
‫الباب الثالث ‪ :‬شعرألحمد شوقي و عباس محمود العقاد‬
‫ ‪ .‬أأغراض الشعرعند شوقى ‪42 ...........................................................‬‬
‫أوال ‪ :‬أغراض التقليدية ‪42 ..............................................................‬‬
‫ثانيا ‪ :‬مالمح التجريد فى شعرالشوقى ‪50 .......................................‬‬
‫ ب‪ .‬عباس محمود العقاد ‪66 .................................................................‬‬
‫الباب الرابع ‪ :‬الخاتمة‬

‫‪Panduan penulisan Skripsi‬‬ ‫‪87‬‬


‫‪85‬‬ ‫ أ‪ .‬نتائج البحث‬
‫‪.................................................................................‬‬

‫‪86‬‬ ‫ ب‪ .‬االقت راحات ‪.................................................................................‬‬

‫املراجع‬
‫‪57‬‬ ‫‪.............................................................................‬‬ ‫ ‪ .‬أاملراجع العربية‬
‫ ‪ .‬أاملراجع اإلندونيسية ‪58 ....................................................................‬‬
‫املالحق‬
‫ترجمة الباحث‬

‫‪88‬‬ ‫‪STAIN Teungku Dirundeng‬‬


‫‪Lampiran 17: Contoh Abstrak Skripsi Bahasa Arab‬‬

‫مستخلص البحث‬
‫هاما في توجيه الدارسين على سيطرة العلوم‬ ‫كانت الرغبة تلعب دورا ً‬
‫املدروسة‪ .‬ال يقوم اإلنسان بأي عمل إذا لم يتوافر لديه رغبة تبعث على‬
‫القيام بهذا العمل‪ ،‬وإذا كانت الرغبة القوية عند اإلنسان زاد نشاطه‬
‫واستطاعته على القيام باألعمال‪ .‬و قام الباحث بالبحث عن هذه الرسالة‬
‫على منهج البحث الوصف التحليلى بطريقة البحث امليدان‪ ،‬والنتيجة من‬
‫البحث أن أسباب قلة الرغبة عند الطلبة ب ـ ‪ MAN MEULABOH‬في تعلم‬
‫اللغة العربية تتوقف على عاملين هما عامل داخلي و عامل خارجي‪ .‬من عامل‬
‫داخلي نظرالباحث أن ما لدي الطلبة الهمة فى تعلم الغة العربية و من عامل‬
‫خارجي هي قلة الوسائل التعليمية املستخدمة في التعلم و املدرس ال يعطى‬
‫الهدية لطلبة يجتهدون و ينجحون فى تعلم اللغة العربية لترقية رغبتهم فى‬
‫التعلم و يرقي املدرس رغبة الطلبة في تعلم اللغة العربية بعدة استراتيجيات‪،‬‬
‫منها بتكوين البيئة التعليمية املناسبة املرغوبة عندهم وحملهم إلى امليدان‬
‫الفسيح لكي ال يملل الطلبة فى تعلم اللغة العربية و دفعهم فى كل أوقات‬
‫التعليم‪.‬‬

‫‪Panduan penulisan Skripsi‬‬ ‫‪89‬‬


90 STAIN Teungku Dirundeng

Anda mungkin juga menyukai