Anda di halaman 1dari 24

“CUACA DAN PENGARUH MUSIM”

Dosen Pengampu : Ibu Maftuhah, M.Pd.

Disusun oleh: DEBY NUR ALIFA MUSTAR (21.03.00.005)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


STAI ALHIKMAH JAKARTA SELATAN
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami masih diberikan kesempatan untuk terus belajar untuk mengkaji ilmu – ilmuNya
yang luar biasa. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan
mengenai mata kuliah pengembangan media pembelajaran, dengan judul “CUACA DAN
PENGARUH MUSIM”. Dengan penulisan makalah ini kami mengharapkan bagi
pembacanya mampu untuk memahami , kami sadar tulisan ini terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak,agar bisa menjadi lebih baik lagi, dan kami juga berharap
makalah ini dapat memberi informasi yang berguna bagi pembacanya dan khususnya kami
sebagai pembuat makalah.

Jakarta, 28 November 2022


DAFTAR ISI

Kata pengantar...................................................................................... i
Daftar isi............................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................... 2
A. Pengertian Cuaca........................................................................... 2
B. Pengertian Musim......................................................................... 2
C. Macam-Macam Cuaca.................................................................. 3
1. Cuaca Cerah........................................................................... 3
2. Cuaca Panas........................................................................... 3
3. Cuaca Berawan...................................................................... 3
4. Cuaca Dingin......................................................................... 3
5. Cuaca Hujan........................................................................... 3
6. Cuaca Berangin...................................................................... 4
D. Macam-macam Musim................................................................. 4
1. Musim Semi........................................................................... 4
2. Musim Panas.......................................................................... 4
3. Musim Gugur......................................................................... 5
4. Musim Dingin........................................................................ 5
Musim Yang Ada di Indonesia................................................... 5
5. Musim Kemarau..................................................................... 5
6. Musim Hujan......................................................................... 6
E. Pergantian Musim di Bumi........................................................... 6
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cuaca dan Musim................. 7
G. Siklus Terjadinya Hujan................................................................ 11
H. Dampak Terjadinya Hujan............................................................ 12
1. Dampak Positif....................................................................... 12
2. Dampak Negatif..................................................................... 12
I. Dampak Terjadinya Kemarau....................................................... 13
1. Dampak Positif....................................................................... 13
2. Dampak Negatif..................................................................... 14
J. Penanggulangan Kerusakan Lingkungan di Sebabkan................. 16
Cuaca dan Musim.......................................................................... 16
BAB 3 PENUTUP.............................................................................. 17
A. Daftar pustaka................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cuaca adalah keadaan atmosfer di suatu tempat pada waktu tertentu yang berkaitan
dengan suhu udara, sinar matahari, angin, hujan dan kondisi udara lainnya. Ilmu yang
mempelajari cuaca disebut meteorology. Cuaca berbeda dengan iklim. Iklim adalah suhu
rata-rata udara dalam waktu lama pada daerah yang sangat luas. Cuaca adalah keadaan
udara yang terjadi di suatu tempat dalam waktu yang sinsgkat.
Sedangkan Musim merupakan salah satu dari peristiwa di bumi dalam jangka
waktutahunan, pada umumnya berdasarkan pada perubahan waktu setahun berdasarkancuaca.
Musim terjadi akibat rotasi tahunan Bumi mengelilingi Matahari dankecondongan sumbu
Bumi atau rotasi. Musim merupakan hasil dari revolusitahunan bumi mengelilingi matahari
dan kemiringan relatif sumbu bumi terhadap bidang revolusi. Di daerah beriklim sedang dan
kutub., Musim ditandai oleh perubahan intensitas sinar matahari yang mencapai permukaan
bumi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari cuaca dan musim?
2. Apa macam-macam cuaca?
3. Apa macam-macam musim?
4. Apa yang mempengaruhi faktor-faktor cuaca dan musim?
5. Bagaimana siklus terjadinya hujan?
6. Apa dampak terjadinya hujan dan kemarau?
7. Bagaimana cara Penanggulangan Kerusakan Lingkungan di Sebabkan Cuaca dan
Musim?
C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian cuaca dan musim.
2. Menjelaskan macam-macam cuaca.
3. Menjelaskan macam-macam musim.
4. Menjelaskan yag mempengaruhi faktor-faktor cuaca dan musim.
5. Menjelaskan siklus terjadinya hujan.
6. Menjelaskan dampak terjadinya hujan dan kemarau.
7. Menjelaskan cara penanggulangan kerusakan lingkungan di sebabkan cuaca dan
musim.

iii
iii
BAB II
PEMBAHASAN

‫ك الَّتِ ْي تَجْ ِريْ فِى ْالبَحْ ِر بِ َما يَ ْنفَ ُع‬ ِ ‫ار َو ْالفُ ْل‬
ِ َ‫ف الَّ ْي ِل َوالنَّه‬ِ ‫اختِاَل‬ ْ ‫ض َو‬ِ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫ق السَّمٰ ٰو‬ ْ ‫اِ َّن فِ ْي‬
ِ ‫خَل‬
ۖ ‫ث فِ ْيهَا ِم ْن ُك ِّل د َۤابَّ ٍة‬ ‫هّٰللا‬
َّ َ‫ض بَ ْع َد َموْ تِهَا َوب‬ َ ْ‫اس َو َمٓا اَ ْنزَ َل ُ ِمنَ ال َّس َم ۤا ِء ِم ْن َّم ۤا ٍء فَاَحْ يَا بِ ِه ااْل َر‬ َ َّ‫الن‬
ٍ ‫ض اَل ٰ ٰي‬ ۤ
َ‫ت لِّقَوْ ٍم يَّ ْعقِلُوْ ن‬ ِ ْ‫ب ْال ُم َس َّخ ِر بَ ْينَ ال َّس َما ِء َوااْل َر‬ ِ ‫ح َوال َّس َحا‬ ِ ‫ْف الرِّ ٰي‬
ِ ‫َّوتَصْ ِري‬
“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang
berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah
dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia
tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.”1
A. Pengertian Cuaca
Cuaca adalah keadaan atmosfer di suatu tempat pada waktu tertentu yang berkaitan
dengan suhu udara, sinar matahari, angin, hujan dan kondisi udara lainnya. Ilmu yang
mempelajari cuaca disebut meteorology.2
Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya
terjadi hanya beberapa jam saja. Misalnya : pagi hari, siang hari, atau sore hari, dan
keadaannya bisa berbeda-berbeda untuk setiap tempat serta waktunya. Di Indonesia keadaan
cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiran cuaca yang
dikembangkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan.
Untuk Negara-negara yang sudah maju, perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan
sangat akurat.
B. Pengertian Musim
Musim merupakan salah satu dari peristiwa di bumi dalam jangka waktu tahunan,
pada umumnya berdasarkan pada perubahan waktu setahun berdasarkancuaca. Musim terjadi
akibat rotasi tahunan Bumi mengelilingi Matahari dankecondongan sumbu Bumi atau rotasi.
Musim merupakan hasil dari revolusitahunan bumi mengelilingi matahari dan kemiringan

1
https://www.merdeka.com/quran/al-baqarah/ayat-164. Di download pada hari Minggu, 27 November 2022
pukul 13.28 WIB.
2
http://portaluniversitasquality.ac.id di download pada hari jum’at, 18 November 2022 pukul 11.43 WIB.

2
relatif sumbu bumi terhadap bidang revolusi. Di daerah beriklim sedang dan kutub. Musim
ditandai oleh perubahan intensitas sinar matahari yang mencapai permukaan bumi.
Musim adalah salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk
iklim yang luas. Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu: musim semi,
musim panas,
musim gugur, dan musim dingin. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka
hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau.
C. Macam-Macam Cuaca
Berikut ini terdapat beberapa macam-macam cuaca, terdiri atas:
1. Cuaca Cerah
Cuaca cerah adalah cuaca terjadi dengan ciri-ciri matahari bersinar terang dan udara terasa
hangat atau tidak begitu panas. Biasanya hujan tidak akan turun saat cuaca cerah. Tetapi pada
cuaca cerah angin akan berhembus semilir. Kemudian pada siang harinya, akan terdapat awan
yang berlapis-lapis tipis seperti menyerupai kapas yang berwarna putih bersih Lalu pada saat
matahari terbit maupun tenggelam maka tampak di langit berwarna merah atau kuning cerah.
Sedangkan pada malam harinya banyak bintang bertaburan di langit
2. Cuaca Panas
Timbulnya cuaca panas tidak terlepas dari meningkatnya suhu udara di permukaan bumi. Jadi
faktor utama yang menyebabkan cuaca panas adalah cahaya matahari. Ketika tengah hari atau
siang hari, matahari akan tegak lurus ke atas permukaan bumi sehingga terasa sangat panas
bahkan menyengat. Selain itu ketinggian juga faktor kedua yang menyebabkan udara terasa
panas. Jadi semakin tinggi suatu tempat atau wilayah, suhu udara akan semakin turun. Inilah
alasan kenapa suhu di dataran tinggi lebih sejuk dibandingkan dataran rendah.
3. Cuaca Berawan
Cuaca berawan adalah kondisi cuaca disaat terlihat banyak awan di langit. Cahaya matahari
akan ditutupi oleh awan sehingga membuat suhu permukaan bumi seketika tidak terasa
panas. Beberapa awan akan ikut bergerombol dan membentuk awan yang besar. Awan besar
ini bisa berpotensi mendung sehingga sebagai tanda akan turunnya hujan.
4. Cuaca Dingin
Cuaca dingin adalah keadaan cuaca di suatu daerah yang ditandai dengan tingginya tingkat
kelembaban udara, ditambah dengan suhu udara yang rendah dan meningkatnya angin yang
bertiup kencang.
5. Cuaca Hujan

2
Cuaca hujan adalah kondisi cuaca disaat banyaknya uap air di lapisan atmosfer. Uap air
terjadi disebabkan adanya proses pemanasan matahari terhadap air di bumi meliputi air laut,
danau, sungai dan samudra. Uap air tersebut akan membentuk gumpalan awan. Ketika sudah
mencapai suhu pada titik tertentu, uap air akan membentuk titik air. Lalu titik air akan
berubah menjadi tetesan air. Apabila tetesan air semakin banyak dan berat maka akan jatuh
ke permukaan bumi dalam bentuk hujan. Hujan yang turun ke bumi terkadang disertai dengan
badai.
Badai tersebut bisa berupa angin kencang disertai guntur dan kilat. Dan badai ini bisa saja
menyebabkan kerusakan di permukaan bumi.
6. Cuaca Berangin
Cuaca berangin adalah kondisi cuaca yang ditandai dengan angin bertiup kencang sehingga
bisa menerbangkan benda-benda ringan yang disekeliling atau dilaluinya.
Saat daerah ditimpa cuaca berangin maka bisa berpotensi merobohkan bangunan. Kecepatan
angin sebenarnya bisa diukur dengan anenometer. Sehingga kita bisa mengetahui dan
mengantasipasi daerah yang berpotensi terkena angin kencang. Umumnya cuaca berangin
ditandai dengan langit agak berawan dan suhu menjadi lebih dingin.3
D. Macam-macam Musim
1. Musim Semi
Musim semi bisa dibilang jadi musim yang paling nyaman sepanjang tahun. Pasalnya,
cuaca di musim ini cenderung ramah. Oleh karena itu, banyak binatang dan tumbuhan yang
bereproduksi di musim ini. Musim ini termasuk musim yang terjadi di daerah-daerah
nontropis. Di belahan utara bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21
Juni, sedangkan di belahan selatan bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September
hingga 21 Desember.
Ciri-ciri Musim Semi:
- Tumbuh-tumbuhan mekar kembali
- Disebut juga musim bunga
- Siang hari lebih panjang daripada malam hari
- Hawa musim semi agak terasa panas
2. Musim Panas
Musim panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang. Tergantung letak sebuah
negara, musim panas bisa terjadi pada waktu yang berbeda-beda. Di belahan utara bumi,
musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September, sementara di belahan
3
Drs, Amir Syarifudin, dkk. 1996. Sains geografi 1. Jakarta: Bumi Aksara.

2
selatan bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret. Di
banyak negara, musim panas adalah musim liburan sekolah. Di musim ini, kegiatan paling
seru adalah berenang.
Ciri-ciri Musim Panas:
- Pepohonan kering
- Pencemaran udara
- Air menjadi keruh, dan
- Susah mendapatkan air
3. Musim Gugur
Musim gugur merupakan peralihan antara musim panas ke musim dingin. Sama seperti
musim semi dan musim panas, musim ini hanya terjadi di negara-negara subtropis. Musim
gugur dimulai pada tanggal 1 September dan berakhir 30 November untuk belahan utara
bumi, sedangkan untuk belahan selatan dimulai tanggal 1 Maret dan berakhir 31 Mei. Di
musim ini, banyak tumbuhan yang menggugurkan daunnya. Beberapa macam binatang
seperti tupai bahkan mulai mencari cadangan makanan untuk musim dingin.
Ciri-ciri Musim Gugur:
- Daun-daun berguguran.
- Bisa disebut musim panen.
- Siang hari lebih pendek daripada malam hari.
4. Musim Dingin
Musim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi. Merupakan salah satu dari
4 musim di negeri-negeri yang beriklim subtropis dan sedang. Di belahan utara bumi,
musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret, sementara di belahan
selatan bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September. Satu hal
yang bikin musim dingin ini menarik, salju.
Ciri-ciri Musim Dingin:
- Udara terasa sangat dingin (80% dingin dan 20 % panas).
- Disebut juga musim salju.
- Sering terjadinya Aurora di langit-langit.
- Hewan-hewan beraktivitas di sarang.
Musim yang ada di Indonesia
1. Musim Kemarau
Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh
sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah

2
60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Wilayah
tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan
sebagian Amerika Selatan mengalami musim ini.
Musim kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam wilayah dwimusim. Musim
Kemarau panjang adalah Musim Kemarau yang sangat panas dengan jangka waktu yang
panjang. Gejala ENSO dikenal dapat memperpanjang durasi musim ini sehingga
mengakibatkan kekeringan berkepanjangan. Musim kemarau terjadi dari bulan April
hingga September.
2. Musim Hujan
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di
suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim
hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, musim
hujan dianggap mulai terjadi apabila curah hujan dalam tiga dasarian berturut-turut telah
melebihi 100 mm per meter persegi per dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum
terpenuhi namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai peralihan musim
(pancaroba).
Di daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau (musim kering) dan
sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu Matahari tahunan. Pergerakan Matahari
mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan
suhu akan mengubah konsentrasi uap air di udara. Biasanya musim hujan terjadi pada
bagian bumi yang tengah mengalami posisi zenith peredaran semu Matahari. Musim Hujan
terjadi dari bulan oktober hingga maret.
E. Pergantian Musim di Bumi
Pada 21-22 Juni, posisi belahan utara bumi berhadapan langsung dengan matahari,
sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari daripada belahan bumi selatan. Hal ini
menyebabkan dari 22 Juni hingga 22 September belahan bumi utara mengalami musim
panas, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin.
Pada 22-23 September, daerah di ekuator berhadapan langsung dengan matahari,
sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Hal ini menyebabkan dari 23 September
hingga 21 Desember belahan bumi utara mengalami musim gugur, sedangkan belahan bumi
selatan mengalami musim semi.
Pada 21-22 Desember, posisi di belahan bumi selatan berhadapan langsung dengan
matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari daripada belahan bumi utara.

2
Hal ini menyebabkan dari 22 Desember hingga 21 Maret belahan bumi selatan mengalami
musim panas, sedangkan belahan bumi utara mengalami musim dingin.
Pada 21-22 Maret, daerah di ekuator kembali berhadapan langsung dengan
matahari, sehingga mendapatkan lebih banyak sinar matahari. Hal ini menyebabkan dari 22
Maret hingga 21 Juni belahan bumi utara mengalami musim semi, sedangkan belahan bumi
selatan mengalami musim gugur.4
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cuaca dan Musim
1. Cuaca
Perubahan cuaca merupakan salah satu yang dapat menyebabkan dampak negatif bagi
aktivitas yang ada dalam kehidupan sehari-hari. beberapa faktor terjadinya perubahan cuaca
tersebut tidak lain adalah karna faktor alam yang terjadi secara alami dan akibat adanya
aktifitas manusia yang terus-menerus mengubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan
yang sudah ada. Berikut adalah beberapa faktor terjadinya perubahan cuaca:
1.1. Suhu Udara
Suhu atau temperatur udara merupakan kondisi yang dirasakan di permukaan Bumi
sebagai panas, sejuk atau dingin. Sebagaimana di ketahui bahwa permukaan Bumi menerima
panas dari penyinaran Matahari berupa radiasi gelombang elektromagnetik. Radiasi sinar
Matahari yang dipancarkan ini tidak seluruhnya sampai ke permukaan Bumi. Hal ini
dikarenakan pada saat memasuki atmosfer, berkas sinar Matahari tersebut mengalami
pemantulan (refleksi), pembauran (scattering), dan penyerapan (absorpsi) oleh material-
material di atmosfer. Persentase jumlah pemantulan dan pembauran sinar Matahari oleh
partikel atmosfer ini dinamakan albedo.
Pada saat memasuki atmosfer, sekitar 7% energi sinar Matahari langsung dibaurkan
kembali ke angkasa, 15% diserap oleh partikel-partikel udara dan debu atmosfer, 24%
dipantulkan oleh awan, dan 3% diserap oleh partikel-partikel awan. Jadi, persentase albedo
sinar Matahari oleh atmosfer adalah sekitar 49%, sedangkan yang sampai di permukaan Bumi
hanya 51%. Energi Matahari yang sampai di permukaan Bumi ini kemudian dipantulkan
kembali sekitar 4%. Jadi, jumlah keseluruhan energi Matahari yang diserap muka Bumi
adalah sekitar 47%.
1.2. Tekanan Udara
Faktor kedua yang mempengaruhi dinamika cuaca adalah tekanan udara, yaitu tenaga
yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam satuan wilayah tertentu dari suatu
tempat ke tempat lainnya. Tekanan udara sangat dipengaruhi tingkat kepadatan atau
4
blogspot.com/2017/04/makalah-tentang-musim.html.

2
kerapatan (densitas) massa udara. Semakin tinggi kerapatan udara, semakin tinggi pula
tekanannya. Berbeda dengan ting kat kerapatan yang berbanding lurus dengan tekanan udara,
suhu di suatu wilayah berbanding terbalik dengan tekanan udaranya. Semakin tinggi suhu
udara, semakin rendah tekanan udaranya. Hal ini dikarenakan suhu yang tinggi menyebabkan
udara di daerah itu memuai dan menjadi renggang. Alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan udara di suatu tempat dinamakan Barometer, yang menggunakan skala milimeter air
raksa (mmHg),
milibar (mb), atau atmosfer (atm). Perbandingan ketiga skala tersebut adalah 1 atm = 760 mm
Hg = 1013,25 mb.
1.3. Angin
Perbedaan tekanan udara di berbagai wilayah di muka Bumi mengakibatkan
terjadinya gerakan massa udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan
rendah. Pola gerakan udara dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu adveksi, konveksi, dan
turbulensi. Adveksi adalah gerakan udara yang arahnya mendatar atau horizontal. Konveksi
adalah gerakan massa udara dengan arah vertikal. Adapun turbulensi adalah perubahan arah
dan kecepatan gerakan udara karena faktor-faktor tertentu. Gerakan massa udara yang
arahnya horizontal dikenal dengan istilah angin. Arah dan kecepatan angin diukur dengan alat
yang disebut anemometer mangkok. Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan
kecepatan angin adalah kilometer per jam atau knot (1 knot = 0,5148 m/det = 1,854 km/jam).
Sistem penamaan angin biasanya dihubungkan dengan arah datangnya massa udara tersebut.
Misalnya angin passat tenggara, artinya gerakan massa udara tersebut datangnya dari arah
tenggara.
Berkaitan dengan gerakan angin, seorang ahli ilmu cuaca dari Prancis Buys Ballot
mengemukakan dua pernyataan yang dikenal dengan hukum Buys Ballot. Adapun bunyi
hukum tersebut adalah sebagai berikut. Angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah
bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Di Belahan Bumi Utara (BBU), arah
gerakan angin dibelokkan ke kanan, sedangkan di Belahan Bumi Selatan (BBS) arah angin
dibelokan ke kiri. Pembelokan arah angin seperti dikemukakan tersebut adalah adanya gaya
coriolis akibat dari rotasi Bumi. Secara umum, sirkulasi gerakan angin di muka Bumi
dibedakan menjadi dua kelompok utama, yaitu angin umum dan angin lokal. Angin umum
adalah gerakan massa udara yang senantiasa berembus sepanjang tahun dan meliputi wilayah
yang luas, meliputi Angin Passat, Angin Muson, Angin Barat, dan Angin Timur. Angin lokal
adalah jenis angin yang hanya berhembus di wilayah-wilayah dan waktu-waktu tertentu saja.

2
Beberapa contoh angin lokal antara lain angin darat-angin laut, angin gunung-angin, lembah,
angin siklon-angin antisiklon, dan angin fohn.
1.4. Kelembapan Udara dan Awan
massa udara terdiri atas berbagai macam gas dengan kandungan yang berbeda-beda.
Salah satunya adalah uap air. Banyaknya uap air yang terkandung dalam sejumlah massa
udara dikenal dengan kelembapan atau kelengasan udara. Jika tingkat kelembapan relatif
telah mencapai 100%, massa udara akan mencapai titik jenuh sehingga dapat terjadi proses
kondensasi (pengembunan), di mana uap air akan berubah kembali menjadi titik-titik air di
atmosfer. Kumpulan titik-titik air di atmosfer disebut awan.
Ada kalanya pada saat kelembapan udara mencapai titik jenuh (100%), suhu udara sudah
sangat rendah sampai berada di bawah titik beku sehingga uap air tidak lagi mengalami
proses kondensasi. Uap air mengalami terjadi sublimasi di mana uap air berubah menjadi
bentuk kristal-kristal es.
1.5. Hujan
Hujan merupakan hasil kondensasi uap air yang terus berlangsung di udara. Titik titik
air yang membentuk awan akan bergabung membentuk partikel yang lebih besar kemudian
jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan. Titik air hujan pada umumnya berjari-jari antara 0,3-
3mm, sedangkan pada hujan rintik-rintik berjari-jari antara 0,04-0,3mm. Selain hujan yang
berupa cairan, ada pula hujan yang berupa padatan yaitu hujan salju dan hujan es. Hal ini
terjadi karena uap air langsung menjadi padat berbentuk kristal, apabia terjadi pada suhu -
15ºC sampai -20ºC. Proses itu dinamakan sublimasi. Curah hujan dapat diukur. Jika semua
angka pengukuran dijumlahkasn selama satu bulan distasiun meteorologi, maka diperoleh
curah hujan bulanan. Jika dilanjutkan sampai setahun maka diperoleh data curah hujan
tahunan.5
2. Musim
2.1. Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya yang mengitari matahari. Bumi
sendiri mempunyai kemiringan poros sekitar 23,5 derajat. Selain itu, kemiringan yang ada di
bumi mempunyai pengaruh dalam pembentukan musim terutama ketika bumi mengelilingi
matahari. Musim panas yang biasanya terjadi pada bulan Juni disebabkan karena kemiringan
bumi, maka belahan bumi bagian utara mengarah ke matahari.
Musim dingin terjadi ketika belahan bumi bagian utara tidak mengarah ke matahari.
Musim dingin biasanya terjadi pada bulan Desember. Daerah yang mengalami musim semi
5
Drs, Amir Syarifudin, dkk. 1996. Sains geografi 1. Jakarta: Bumi Aksara.

2
terjadi karena posisi bumi sedang terletak di sudut 90 derajat mengarah ke matahari. Daerah
yang mengalami musim gugur terjadi karena posisi bumi sedang terletak pada sudut 90
derajat melatarbelakangi matahari.
2.2. Pergeseran Semu Matahari
Pergeseran gerak semu matahari dapat menyebabkan terjadinya musim di suatu
daerah. Letak matahari di belahan bumi bagian selatan akan lebih dekat dengan matahari,
maka belahan bumi bagian selatan akan mengalami musim panas. Sedangkan, saat belahan
bumi bagian utara menjauh dari matahari, maka musim yang akan terjadi adalah musim
dingin serta waktu malam hari akan terasa lebih lama dibandingkan dengan waktu siang hari.
2.3. Letak Geografis
Letak geografis pada suatu daerah akan menentukan lamanya musim. Misalnya, letak
geografis kutub utara dan selatan akan mengalami musim dingin yang lebih. Sedangkan
daerah yang berada di garis ekuator akan mendapatkan matahari sepanjang tahun sehingga
suhu daerahnya akan lebih panas. Selain itu, daerah yang ada di dataran tinggi akan terasa
lebih dingin walaupun sedang terjadi musim panas. Dataran yang tinggi dapat memengaruhi
temperatur suhu dan cuaca menjadi lebih dingin. Begitu pun sebaliknya, jika kita tinggal di
daerah dataran rendah, temperatur suhu dan cuaca akan cenderung panas.
2.4. Pola Angin
Pola angin bisa menyebabkan terjadinya perubahan musim. Bukan hanya
menyebabkan terjadinya perubahan musim, tetapi pola angin bisa dijadikan sebagai tanda
musim apa yang akan datang selanjutnya. Di Indonesia, pola angin yang digunakan ada dua,
yaitu muson timur dan muson barat. Setiap tekanan udara yang berasal dari muson barat dan
muson timur akan mengikuti pergerakan matahari setiap tahunnya.6
G. Siklus Terjadinya Hujan

6
https://www.gramedia.com/literasi/musim/ didownload pada Jum’at, 18 November 2022 pukul 16.22 WIB

2
gambar siklus terjadinya hujan.

Penjelasan Mengenai Tahapan Proses Terjadinya Hujan (Foto:123rf)

Proses terjadinya hujan berawal dari awan. Awan terbuat dari tetesan air. Di dalam
awan, tetesan air mengembun satu sama lain, menyebabkan tetesan air menjadi bertambah.
Ketika tetesan air ini menjadi terlalu berat untuk bertahan di awan, mereka jatuh ke bumi
sebagai hujan Proses terjadinya hujan juga melalui tiga tahapan yakni, evaporasi, kondensasi,
dan presipitasi.
1. Evaporasi
Evaporasi adalah suatu proses penguapan air yang berawal dari permukaan bentangan
air atau juga dari bahan padat yang mengandung air. Dalam hujan, proses ini merupakan
penguapan air yang ada di permukaan bumi seperti laut, sungai, atau danau. Penguapan
tersebut terjadi karena panasnya sinar matahari yang menyebabkan suhu panas di bumi.
Uap air tersebut akan berkumpul menjadi awan.
2. Kondensasi
Kondensasi adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas
(atau uap) menjadi cairan. Pada hujan, proses ini termasuk pada tahap kedua. Ketika
evaporasi naik ke atmosfer kemudian mengembun, proses ini menyebabkan terbentuknya
partikel es. Kemudian partikel tersebut akan berkumpul membentuk awan.
3. Presipitasi
Presipitasi adalah proses hujan yang terakhir. Proses ini terjadi ketika awan mencair
akibat suhu udara yang tinggi, kemudian airnya turun ke bumi. Awan yang sudah terlalu
berat tidak bisa menahan air sehingga turun hujan.
4. Transpirasi
Transpirasi adalah bukti bahwa tumbuhan juga bisa bernapas. Pada dasarnya,
transpirasi adalah proses penguapan. Transpirasi adalah proses yang memerlukan peran air

2
dan udara.
ٰ
‫ض ثُ َّم ي ُْخ ِر ُج بِ ِهۦ زَرْ عًا ُّم ْختَلِفًا‬ ِ ْ‫َألَ ْم ت ََر َأ َّن ٱهَّلل َ َأنزَ َل ِمنَ ٱل َّس َمٓا ِء َمٓا ًء فَ َسلَ َك ۥهُ يَنَبِي َع فِى ٱَأْلر‬
َ ِ‫َأ ْل ٰ َونُ ۥهُ ثُ َّم يَ ِهي ُج فَتَ َر ٰىهُ ُمصْ فَ ًّرا ثُ َّم يَجْ َعلُهۥُ ُح ٰطَ ًما ۚ ِإ َّن فِى ٰ َذل‬
ِ َ‫ك لَ ِذ ْك َر ٰى ُأِل ۟ولِى ٱَأْل ْل ٰب‬
‫ب‬
Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah
menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian
ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu
menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi
orang-orang yang mempunyai akal.”7
H. Dampak Terjadinya Hujan
Hujan merupakan turunnya suatu air dan suatu anugrah yag diturunkan yang maha
kuasa, hujan tersebut ada juga dampak positif untuk kebutuhan makhluk hidup dan dampak
negatifnya jika ntuk kebutuhan makhluk hidup lainnya
1. Dampak positif
1.1 Cuaca menjadi lebih sejuk.Karena pada musim hujan suhu biasanya lebih rendah
dibandingkan musim kemarau sehingga cuaca akan terasa lebih sejuk.
1.2. Menyuburkan tanah akibatnya turun hujan, dengan hujan yang turun tanah
dapat lebih subur dan tidak kering.
1.3. Air berlimpah, Karena banyaknya air yang turun saat hujan dan daerah yang
sering kekeringan tidak mengalami kekeringan.
1.4. Bagi daerah yang sering mengalami kekeringan maka dengan adanya musim
hujan yang lebih panjang persediaan air menjadi lebih banyak dan masa tanam
bagi kebun lebih panjang.
1.5. Suplai air di daerah tangkapan air seperti waduk, embung dan danau akan
lebih banyak sebagai persediaan untuk pertanian dan air minum di musim
kemarau.
2. Dampak negatif
2.2. Susah untuk melakukan aktifitas, karena hujan yang terus menerus orang akan
susah untuk melakukan aktifitas di luar rumah.

7
Referensi : https://tafsirweb.com/8683-surat-az-zumar-ayat-21.html

2
2.3. Hujan yang sangat deras dapat mengakibatkan banjir di beberapa daerah
rawan seperti kota-kota besar. Karena di kota-kota besar umumnya tidak banyak
pepohonan, sehingga tidak ada yang menyerap air hujan.
2.4. Banjir yang terus menerus dapat menimbulkan berbagai penyakit, ketika banjir
terjadi banyak rumah-rumah warga yang tergenang dan banyak sampah yang
menumpuk hal ini dapat menimbulkan berbagai penyakit.
2.5. Berpotensi menyebabkan tanah longsor, hujan yang terus menurus yang sangat
lebat dapat membuat tanah terkikis.
2.6. Kecepatan angin tinggi berpotensi merusak pada saat angin muson barat
umumnya angin akan bertiup kencang dan akibatnya akan merusak daerah sekitar.
2.7. Gelombang laut menjadi tinggi sehingga mengganggu mata pencaharian para
nelayan dan transportasi laut. Jika gelombang laut makan nelayan akan susah
untuk melaut karena perahu akan susah dikendalikan.
2.8. Hujan deras yang terus menerus dapat mengakibatkan beberapa tanaman
menjadi rusak. Hujan yang terus menerus juga tidak baik bagi tanaman, pada saat
hujan deras tanaman banyak yang rusak seperti tumbang.
2. Dampak Terjadinya Kemarau
1. Dampak Negatif Musim Kemarau
1.1. Kekeringan
Secara umum curah hujan akan menurun selama periode kemarau. Wilayah-wilayah yang
tidak mempunyai cadangan air yang cukup selama kemarau akan mengalami kekurangan
sumber air. Jika curah hujan pada satu periode tertentu (dasarian atau bulan) dalam satu
musim kemarau lebih rendah dari biasanya, maka dapat dinyatakan kekeringan
meteorologis sudah mulai terjadi. Jika kekeringan meteorologis terus berlanjut maka akan
diikuti berkurangnya sumber-sumber air seperti sungai, air tanah, waduk, danau dan
ataupun tempat cadangan air lainnya. Sampai di sini dapat dinyatakan kekeringan
hidrologis telah terjadi. Pada tingkatan ini krisis air bersih terjadi secara meluas.
Kekeringan hidrologis dapat diamati pada susutnya tinggi muka air pada danau, waduk dan
bendungan.
Kekeringan meteorologis yang berlanjut menjadi kekeringan hidrologis akan memberi
dampak pada produksi pangan dan ternak.
Kekeringan meteorologis yang berlanjut menjadi kekeringan hidrologis akan memberi
dampak pada produksi pangan dan ternak.

2
Jika tiga jenis kekeringan di atas sudah terjadi maka yang terjadi selanjutnya adalah
kekeringan sosioekonomi. Pada saat ini terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dengan
ketersediaan barang-barang dan jasa. Kita ingat dengan krisis ekonomi pada tahun 1997-
1998, salah satunya adalah karena kekeringan akibat el nino telah berlanjut sampai pada
kekeringan sosial ekonomi.
Terjadinya kebakaran hutan dan lahan
Dengan minimnya curah hujan maka banyak semak-semak dan tanaman yang kering dan
mati. Hal ini membuat potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan meningkat.
Selain itu teknik membuka lahan dengan membakar masih dilakukan sebagian masyarakat
yang biasa dilakukan memang saat kemarau. Jika tidak terkendali maka akan meluas
menjadi kebakaran hutan dan lahan.
Menurunnya kualitas udara
Salah satu dampak buruk musim kemarau adalah menurunnya kualitas udara. Hal ini karena
hujan yang berfungsi sebagai pencuci atmosfer memang berkurang bahkan tidak ada sama
sekali. Dengan demikian selama kemarau, polutan yang ada di atmosfer akan bertahan
lama. Di samping itu debu-debu dari permukaan tanah yang kering akan semakin banyak
yang masuk ke atmosfer.

2. Dampak Positif Musim Kemarau


Selain memberikan dampak yang kurang menguntungkan, musim kemarau juga
sejatinya memberi sisi positif pada sektor yang lain. Berikut beberapa dampak positif
musim kemarau yang dapat kita manfaatkan.
2.1. Bidang Pertanian
Sisi positif musim kemarau bagi sektor pertanian adalah meningkatnya kualitas panen
buah-buahan dari tanaman pohon meningkat. Hal ini karena saat kering proses pembungaan
pada tanaman buah akan berlangsung dengan baik.
Berbeda jika banyak hujan maka pembungaan tersebut akan terganggu karena mudah gugur
dan membusuk.
Demikian juga pada tanaman seperti cengkeh. Umumnya jika curah hujan pada fase
pembungaan tidak tinggi maka produksi cengkeh akan meningkat.
Sisi positif musim kemarau lainnya pada sektor pertanian adalah peluang untuk menanam
palawija. Kekurangan air untuk padi sawah dimanfaatkan untuk menanam tanama yang
tidak membutuhkan banyak air seperti jagung dan kedelai.

2
Petani garam juga akan merasakan sisi positif kemarau. Pada saat ini panen garam akan
meningkat karena panas yang maksimal.
2.2. Bidang Energi
Saat kemarau, durasi penyinaran matahari akan optimal. Energi matahari yang sampai ke
permukaan bumi tentunya akan optimal pula akan menjadi sisi positif kemarau di mana kita
dapat memanfaatkan energi dari cahaya matahari untuk mendukung keperluan kita.
Misalnya energinya disimpan untuk penerangan di malam hari dan lainnya.
2.3. Bidang Ekonomi
Pada saat kemarau, umumnya beberapa produksi pertanian seperti cabai menurun. Namun
ini akan diikuti oleh kenaikan harganya yang cukup tinggi, sehingga memberikan
keuntungan yang cukup berlipat bagi petani cabai.
Sisi positif kemarau pada sektor ekonomi juga dirasakan oleh pelaku usaha ikan asin karena
penjemuran akan sangat cepat sehingga produksi mereka meningkat.
Sebagaimana juga disebut pada sektor pertanian, meningkatnya produksi buah-buahan dan
tanaman cengkeh tentunya akan berkaitan dengan peningkatan ekonomi.
2.4. Bidang Kesehatan
Pada musim kemarau genangan air akan berkurang dan akan menurunkan tempat sarang
nyamuk. Maka sisi positif kemarua pada sektor kesehatan adalahnya menurunnya masalah
kesehatan dengan vektor nyamuk seperti malaria dan demam berdarah.
Sisi positif kemarau lainnya adalah dengan keringnya genangan air maka akan sedikit
membuat sanitasi menjadi lebih baik. Karenanya kasus diare dan tifus akan berkurang.
2.5. Bidang Transportasi
Keuntungan musim kemarau dapat juga dimanfaatkan pada bidang transportasi. Perbaikan
jalan rusak dan pengaspalan akan berjalan lancar pada saat kemarau.
Selanjutnya pada daerah pedalaman yang mungkin jalannya belum beraspal maka pada saat
kemarau tentunya kondisi tanah akan lebih keras tanpa genangan dan lumpur. Maka
masyarakat dari sentra-sentra pertanian di pedalaman akan lancar memasarkan hasil budi
daya mereka.
Pada transportasi laut, sungai ataupun danau biasanya saat kemarau cuaca cenderung stabil
sehingga kapal-kapal akan jarang menemui kendala berarti seperti adanya hujan deras dan
gelombang tinggi.
2.6. Kegiatan lainnya
Pada aktivitas sehari-hari lainnya, sisi positif adanya musim kemarau yang bisa kita
manfaatkan misalnya:

2
2.7. Membersihkan selokan air.
Genangan air pada selokan pada saat kemarau akan berkurang menjadi mudah bagi kita
mengangkat endapan sampah dan lumpur. Pada saat musim hujan tiba ini akan membantu
mengurangi potensi genangan ataupun banjir.
2.8. Saatnya memperdalam sumur kita.
Jika sumber air kita dari sumur tentunya saat kemarau akan terlihat airnya surut bahkan
mungkin kering. Nah jika kita ingin memperdalam sumur guna mendapatkan air yanglebih
banyalakan lebih mudah dilakukan pada saat ini.
3. Penanggulangan Kerusakan Lingkungan yang di Sebabkan Cuaca dan Musim
Perubahan cuaca merupakan salah satu yang dapat menyebabkan adanya dampak
yang negatif bagi keseharian. Berikut merupakan beberapa upaya penanggulangan dari
adanya perubahan cuaca dan Musim yang bisa membawa dampak negatif bagi kehidupan
manusia:
1. Dengan menanamkan kesadaran akan kebersihan dan cinta lingkungan. Seperti tidak
membuang sampah di sembarang tempat terlebih di sungai yang dapat menyebabkan
kebanjiran.
2. Mengurangi pemakaian rumah kaca yang bisa menyebabkan perubahan cuaca.
3. Menciptakan tekonologi yang ramah lingkungan. Seperti kendaraan yang tidak
menyebabkan polusi udara, dll8.
4. Menerapkan Prinsip 4R
Apa saja 4R itu? Reduce, Reuse, Recycle dan juga Replant. Prinsip ini berguna untuk
menaggulangi adanya bencana banjir yang sering terjadi. Apa maksud dari prinsip
tersebut? Yang pertama yaitu Reduce yaitu mengurangi pemakian barang yang tidak
berguna. Reuse yaitu memakai ulang barang yang masih bisa digunakan. Recycle yaitu
mendaur ulang barang ataupun sampah untuk menjadi barang yang berguna. Replant
yaitu menimbun sampah organik untuk dijadikan kompos.
Dengan menggunakan prinsip tersebut diharapkan sampah yang ada di berbagai daerah
dikurangi dengan kesadaran masing-masing masyarakat.
5. Reboisasi
Reboisasi adalah melakukan penghijauan kembali agar alam menjadi hijau kembali.
Hutan di berbagai negara menjadi paru-paru dunia. Jika ada hutan yang dirusak maka
beberapa negara lain juga akan mendapatan efek tersebut. Tentunya yang akan
menerima pertama akibatnya yaitu negara yang sudah merusak lingkungannya sendiri.
8
Drs, Amir Syarifudin, dkk. 1996. Sains geografi 1. Jakarta: Bumi Aksara.

2
Untuk itu jangan pernah merusak hutan yang ada. Jika and ingin menebang pohon,
maka anda harus memiliki sikap tebang pilih dan menanam benih untuk pohon yang
baru.
6. Bioremidiasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme. Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan
air). Limbah tidak hanya terjadi di industri saja, ada juga limbah rumah tangga. Tapi,
yang sering menyebabkan efek yang terasa adalah limbah industri. Untuk itu suatu
industri haruslah mengetahui apa itu bioremidiasi. Terutama untuk industri yang
mengeluarkan banyak limbah berbahaya berupa zat-zat toksik. Dampaknya tidak hanya
mencari lingukungan saja, tapi bisa mengganggu kesehatan masyarakat di daerah
sekitar. Bioremidiasi ini yaitu pemanfaatan mikroba ataupun tanaman dari kontaminasi.
Jadi limbah yang akan dibuang harus di bersihkan dahulu kontaminasinya. Jadi dengan
adanya bioremidiasi ini limbah yang akan dibuang tidak menimbulkan dampak buruk
bagi lingkungan.
7. Rehabilitasi Lahan
Adanya rehabilitasi ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengembalikan lahan
secara ekologis. Rehabilitasi ini juga menjadi upaya untuk mengembalikan lingkungan
fisik untuk bisa di fungsikan lagi.
Tanggung jawab yang membuat rehabilitasi ini adalah pengusaha yang sudah
melakukan penambangan di lahan tersebut. Jika hal ini tidak dilakukan, maka tanah
akan menjadi tandus dan mati.
8. Reklamasi Pantai
Reklamasi pantai merupakan kegiatan pemulihan pantai untuk menyelamatkan lahan
yang ktitis dan mati untuk menjadi lahan yang lebih produktif.
Adanya lahan kritis dikarenakan ulah penambangan pasir yang dilakukan oleh manusia.
dengan reklamasi pantai dan penanaman tembakau ini menjadi Cara Menanggulangi
Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Ulah Manusia. Jika di perhitungkan antara
penambangan pasir dan biaya yang dibutuhkan untuk reklamasi pantai tidaklah
seberapa. Justru lebih banyak biaya yang digunakan untuk mereklamasi pantai.9

9
Kamis, 19 November 2020 Oleh: Webmaster Dalam: Artikel Lingkungan, Lingkungan Hidup1. 5 Cara
Menanggulangi Dampak Kerusakan Lingkungan

2
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Cuaca terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya terjadi
hanya beberapa jam saja. Misalnya : pagi hari, siang hari, atau sore hari, dan keadaannya bisa
berbeda-berbeda untuk setiap tempat serta waktunya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu
diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiran cuaca yang dikembangkan
oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk Negara-
negara yang sudah maju, perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat.
Musim adalah salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk iklim
yang luas. Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu: musim semi, musim
panas, musim gugur, dan musim dingin. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis,
maka hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau. Musim
juga disebut sebagai cuaca yang paling sering terjadi dalam waktu tertentu. Seperti misalnya
musim hujan yang menyebabkan cuaca lebih sering hujan atau mendung. Musim dan cuaca
memiliki perbedaan pada durasi waktu yang terjadi. Musim merupakan kondisi yang bisa
terjadi dalam hitungan hari hingga bulan.
B. SARAN
Bahwasannya cuaca dan musim itu sangat berbeda apabila cuaca dan musim terus
menerus tanpa adanya perubahan harus adanya penggulangan jika ada kerusakan dalam alam,
kita harus menjaga dan merawat agar tetap selalu stabil dengan baik.

17
DAFTAR PUSTAKA
Drs, Amir Syarifudin, dkk. 1996. Sains geografi 1. Jakarta: Bumi Aksara.
blogspot.com/2017/04/makalah-tentang-musim.html.
http://portaluniversitasquality.ac.id di download pada hari jum’at, 18 November 2022
pukul 11.43 WIB.
Kamis, 19 November 2020 Oleh: Webmaster Dalam: Artikel Lingkungan,
Lingkungan Hidup1. 5 Cara Menanggulangi Dampak Kerusakan Lingkungan.

18

Anda mungkin juga menyukai