Anda di halaman 1dari 33

LI

SKENARIO C
BLOK 16
Alya Rahmadani
04011182126003
Dosen tutor: dr. Andra Kurnianto, SpA
Outline

01 . Anatomi Sistem Pencernaan


02 . Histologi Sistem Pencernaan
03 . Fisiologi Sistem Pencernaan
04 . Analisis Masalah
Anatomi sistem pencernaan
01 Mulut
02 Faring
03 Esofagus
04 Gaster
05 Usus Halus
06 Usus Besar, Rektum, Anus
Organ Pencernaan Tambahan
01 Kelenjar Saliva
02 Pankreas
03 Hati
04 Kantung empedu
Histologi Saluran
Pencernaan
01 Usus Halus
Duodenum
Usus Halus
Jejunum
Usus Halus
Ileum
09 Usus Besar
02 Rektum dan Anus
02 Pankreas
03 Hepar (hati)
Fisiologi Saluran
Pencernaan
0. Overview
Fungsi utama sistem pencernaan (gastrointestinal atau GI) adalah memindahkan
nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam lingkungan
internal tubuh. Makanan yang dicerna merupakan sumber energi, atau bahan
hakar, yang esensial. Bahan bakar tersebut digunakan oleh sei untuk
menghasilkan ATP untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang memerlukan
energi, misalnya transpor aktif, kontraksi, sintesis, dan sekresi. Makanan juga
merupakan sumber bahan baku untuk memperbarui dan menambah jaringan
tubuh (Sherwood, 2013).

4 proses pencernaan dasar:


Motilitas
Sekresi
Digesti
Absorpsi
0. Enzim Pencernaan
01 Rongga mulut
02 Faring
Faring tidak hanya merupakan bagian dari saluran pencernaan
saja, melainkan juga merupakan bagian dari sistem respirasi.
Faring dibagi menjadi 3 bagian yaitu nasofaring, orofaring, dan
laringofaring. Orofaring dan laringofaring terlibat dalam proses
pencernaan. Untuk mencegah masuknya makanan ke dalam
saluran nafas pada laringofaring terdapat suatu kartilago elastis,
yaitu epiglotis yang akan menutup saat menelan sehingga
rongga laring akan menutup dan makanan masuk ke dalam
esofagus (G., 2015).
03 Esofagus
Esofagus merupakan suatu tabung muskular yang akan dilalui
makanan yang masuk dari faring dan memiliki sfingter pada
bagian atas dan bawah. Sfingter atas mencegah kembalinya
makanan ke faring, sedangkan sfingter sebelah bawah
mencegah makanan yang sudah sampai ke gaster kembali ke
dalam esofagus. Makanan masuk melalui esofagus menuju
gaster dibantu dengan adanya gerakan peristaltik dan gaya
berat dari makanan itu sendiri, serta adanya relaksasi otot
sfingter bawah esofagus (G., 2015).
04 Lambung
HCl : anti kuman
Faktor intrinsiik: absorpsi vitamin B12
Pepsinogen: memecah protein
Lipase gastric: memecah lemak
Hormon gastrin: memacu kerja enzim pencernaan
Mukus: protektif
05 Usus Halus
Mukosa usus halus tersusun atas epitel kolumner dengan plica
circulares dan villi yang berperan besar dalam proses absorpsi
makanan secara difusi atau transport aktif. Absorpsi pada usus
halus paling banyak dilakukan oleh jejunum, kecuali untuk zat
besi (diabsorpsi pada duodenum),vitamin B12 dan garam
empedu (diabsorbsi pada ileum terminal), air dan lemak
(diabsorpsi secara difusi pasif di sepanjang usus halus), sodium
bikarbonat (diabsorpsi secara transport aktif bersama glukosa
dan kotransport asam amino), dan fruktosa (diabsorbsi secara
difusi terfasilitasi) (G., 2015).
06 Usus Besar
Fungsi utama kolon adalah mengabsorpsi air dan elektrolit dari
chymus dan menjadi tempat penimbunan bahan feces sampai
dapat dikeluarkan. Setengah bagian proksimal colon
berhubungan dengan fungsi absorpsi, sedangkan setengah
bagian distal berhubungan dengan fungsi penyimpanan (G.,
2015).

Absorpsi air
Pembusukan sisa makanan
Penimbunan feses
Daftar Pustaka
1. Eroschenko, Victor P. 2011. Atlas Histologi diFiore dengan
Korelasi Fungsional (terj.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
2. Mescher, Anthony L. 2017. Histologi Dasar Junqueira Text dan
Atlas. Jakarta: EGC.Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia
dari Sel ke Sistem. Jakarta: Buku Kedokteran. Snell, Richard S.
2011. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC.
3. Setiati, S. et al. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke-6.
Jakarta: Interna Publishing.
4. Sherwood, Lauralee. 2013. Introduction to Human Physiology
(8th edition). China: Brooks/Cole, Cengage Learning.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai