Dokumen - Tips 3manual k3 Korporat
Dokumen - Tips 3manual k3 Korporat
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Dasar
1. Undang Undang No. 1 tahun 1970 mengenai Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
2. Sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 86
pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja serta Pasal 87 bahwa setiap perusahaan
wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang terintegrasi dengan manajemen perusahaan.
3. Sesuai Visi bahwa Jasa Marga akan menjadi pemimpin dalam industri dan
memiliki daya saing yang tinggi maka Jasa Marga harus memiliki
kompetensi pengembangan dan pengoperasian jalan tol yang efektif dan
UCA/DPR/TIA/THN
efisien dengan tata kelola yang baik, yaitu diantaranya dengan penerapan
UCA/DPR/TIA/THN
BAB II
DEFINISI ISTILAH
1) Audit
Adalah suatu proses sistematis, independen dan terdokumentasi untuk
mendapatkan bukti atau rekaman dan evaluasi objektivitasnya untuk
menetapkan sejauh mana sistem dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku.
2) Ahli K3
Adalah Ahli yang mempunyai kompetensi khusus dibidang K3 dalam
menjalankan Sistem Manajemen K3 yang dibuktikan dengan sertifikat dari
yang berwenang.
3) Bahaya
Adalah keadaan atau situasi yang potensial dapat menyebabkan kecelakaan
dan kerugian yang menimpa karyawan, pekerja dan perusahaan seperti luka,
sakit, kerusakan harta benda, kerusakan lingkungan kerja atau kombinasi
seluruhnya.
4) Dokumen
Adalah informasi dan media pendukungnya, baik berupa kertas, magnetis
elektronik, cakram, fotografi dan rekaman lainnya.
5) Ekspektasi K3
Adalah harapan yang diinginkan manajemen untuk memenuhi persyaratan
sistem manajemen K3.
6) Elemen K3
Adalah bagian dari proses sistem manajemen yang merupakan rangkaian
program implementasinya.
7) Identifikasi Bahaya
UCA/DPR/TIA/THN
Adalah tingkatan risiko yang terdiri dari Risiko Tinggi, Risiko Moderat dan
Risiko Rendah, yang ditetapkan berdasarkan Kriteria Risiko.
11) Kriteria Risiko K3
Adalah persyaratan untuk menetapkan kategori risiko yang terdiri dari 2 (dua)
dimensi.
12) Kecelakaan
Adalah peristiwa benturan atau sentuhan dengan benda keras, benda cair,
gas serta api yang datangnya dari luar terhadap karyawan yang tidak
disengaja dan tidak diduga sebelumnya yang menyebabkan karyawan
menderita cedera jasmani atau cedera dalam tubuh.
13) Kecelakaan Kerja
Adalah kecelakaan yang terjadi di tempat kerja pada saat karyawan bekerja.
14) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Adalah kondisi atau faktor yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan pekerja atau pekerja lain (termasuk pekerja
sementara dan kontraktor), pengunjung, atau setiap orang di tempat kerja.
15) Kebijakan K3
Adalah
berkaitankomitmen, maksudK3
dengan kinerja dan arahan
yang secara menyeluruh
ditunjukkan darioleh
secara formal organisasi
senior
leader .
16) Sasaran K3
Adalah hasil akhir dalam pengertian kinerja K3 yang ditetapkan oleh
perusahaan untuk dicapai.
17) PDCA
Adalah suatu siklus kegiatan yang diawali dengan perencanaan, bagaimana
melaksanaan, melakukan koreksi, serta menentukan tindak lanjut yang akan
dilaksanakan.
18) P2K3
Adalah Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).
19) Penanggungjawab K3
Adalah Kepala Divisi/Biro/Satuan/Proyek/Cabang dan Sekretaris Perusahaan
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program K3 di lingkungan unit
kerjanya.
UCA/DPR/TIA/THN
UCA/DPR/TIA/THN
Adalah unit kerja di lingkungan Perusahaan yang terdiri dari unit: Divisi, Biro,
Satuan, Sekretaris Perusahaan, atau satu tingkat dibawah direktur pada
anak perusahaan.
30) Wakil Manajemen
Adalah manajer yang ditunjuk dan memiliki wewenang untuk melakukan
tindakan dan berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait
dengan manajemen K3.
UCA/DPR/TIA/THN
BAB III
Elemen Sistem K3 adalah bagian sistem yang merupakan standar proses dan
menjadi landasan operasional penerapan sistem K3 di lingkungan Perusahaan.
Setiap elemen memiliki ekspektasi penerapan yang diinginkan sesuai dengan
sasaran K3, karakteristik bisnis dan budaya Perusahaan.
SMK3 terdiri atas 16 elemen pokok yang saling terkait dan saling
mempengaruhi satu dengan lainnya dalam penerapan SMK3 untuk mencapai
sasaran program.
1. KEPEMIMPINAN
PERENCANAAN
2. Manajemen Risiko
3. Perundangan dan
persyaratanK3
4. Sasaran dan Program
Kerja
PENERAPAN
TINJAU ULANG DAN 5. Sumberdaya
6. Pengorganisasian & Tanggungjawab
PERBAIKAN
7. Pelatihan Kompetensi
15. Tinjauan Manajemen
8. Komunikasi dan Konsultasi
16. Perbaikan Berkelanjutan
9. Dokumentasi
10. Pengendalian Bahaya
11. Tanggap Darurat
PEMANTAUAN
12. Pengukuran & Pemantauan
Kinerja
13. Penyelidikan Kecelakaan &
Pelaporan
14. Audit Internal
Gambar No.1: Struktur Sistem K3
UCA/DPR/TIA/THN
3.2. Dokumentasi
Sistem manajemen K3 Jasa Marga akan memiliki sistem dokumentasi yang
terdiri dari 4 tingkatan yaitu:
a. Kebijakan K3
b. Manual SMK3
c. Prosedur K3
d. Instruksi Kerja K3
Dokumentasi K3 dilaksanakan
dokumentasi perusahaan secara
lainnya. terpadu
Sistem dan menyatu
Dokumentasi dengan sistem
& Rekaman harus
selalu ditinjau ulang secara periodik.
UCA/DPR/TIA/THN
ELEMEN 1: KEPEMIMPINAN
Senior leader harus menunjukkan komitmen yang kuat terhadap K3 dengan
menetapkan kebijakan K3 Perusahaan yang memuat visi dan misi
Perusahaan serta sasaran K3 yang ingin dicapai untuk meningkatkan kinerja
K3, memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku serta peningkatan
berkelanjutan.
Ekspektasi
1. Manajemen menunjukkan komitmen yang kuat terhadap aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ditunjukkan dalam sikap dan
kepemimpinan sehari-hari.
2. Manajemen menetapkan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tertulis
yang akanyang memuat sasaran K3 yang hendak dicapai serta komitmen
dilaksanakan.
3. Adanya peran keteladanan dari pemimpin serta peran dan keterlibatan
aktif seluruh pemegang kepentingan dalam meningkatkan kinerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Ekspektasi
1. Perusahaan telah memiliki prosedur identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko secara komprehensif baik terhadap personel, fasilitas,
publik, konsumen maupun lingkungan untuk setiap tahapan proses
operasi jalan tol.
2. Perusahaan telah melakukan identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendaliannya dengan metode yang sesuai dengan karakteristik
bahaya yang ada.
3. Semua potensi bahaya telah dicatat, dilaporkan dan dikomunikasikan
kepada semua pihak yang berhubungan dengan keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Ekspektasi
1. Semua perundangan dan persyaratan K3 yang sesuai dengan
Perusahaan telah diidentifikasi dan didokumentasikan.
UCA/DPR/TIA/THN
Ekspektasi
1. Sasaran
ditetapkandan
untukprogram kerjaorganisasi,
setiap tingkat K3 sertacabang
tolok dan
ukurunitkeberhasilannya
usaha.
2. Sasaran dan program kerja K3 telah didokumentasikan dan
disosialisasikan kepada semua pihak terkait.
Ekspektasi
1. Kebutuhan sumber daya untuk mendukung keberhasilan dan peningkatan
K3 dalam perusahaan telah diidentifikasi dan didokumentasikan dengan
baik.
2. Sumberdaya yang diperlukan untuk pelaksanaan program K3 telah
disediakan sesuai dengan kebutuhan.
Ekspektasi
1. Adanya struktur organisasi pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja yang memuat hubungan antar jabatan, bagian, tugas, wewenang
dan tanggungjawab masing-masing unit dan pekerja yang terlibat dalam
kegiatan K3.
2. Tersedianya tenaga kerja yang bertanggungjawab terhadap aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam operasi perusahaan yang
berfungsi sebagai fasilitator dan advisor untuk menentukan arahan
strategis, tujuan dan sasaran Keselamatan serta pemantauan kinerja
UCA/DPR/TIA/THN
Ekspektasi
1. Perusahaan telah memiliki prosedur dan sistem komunikasi untuk
internal maupun eksternal perusahaan mengenai isu dan aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Perusahaan telah mengembangkan sistem manajemen informasi
keselamatan dan Kesehatan Kerja.
.
ELEMEN 9: DOKUMENTASI
Dokumentasi merupakan salah satu faktor yang mendukung terlaksananya
Sistem Manajemen K3 secara efisien, efektif dan terkendali. Seluruh
aktivitas, prosedur, informasi, kejadian dan komunikasi yang berkaitan
dengan K3 didokumentasikan dengan baik.
Ekspektasi
1. Perusahaan telah memiliki sistem dokumentasi K3 yang baik untuk
mendukung pelaksanan sistem manajemen K3.
UCA/DPR/TIA/THN
2. Semua data dan infomasi K3 telah tersedia dan dikelola dengan baik,
mudah diakses, dan dievaluasi secara berkala.
Ekspektasi
1. Perusahaan telah mengidentifikasi semua kegiatan operasi yang
mengandung potensi risiko K3, yang meliputi layanan gardu tol,
pemeliharaan, patroli dan perkantoran.
2. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk setiap aktivitas
operasi telah dikembangkan dan dijalankan sebagaimana mestinya.
Ekspektasi
1. Perusahaan telah melakukan identifikasi semua potensi keadaan darurat
yang mungkin timbul dalam kegiatan operasi.
2. Prosedur tanggap darurat telah ditetapkan dan dijalankan dengan baik.
Ekspektasi
1. Perusahaan telah mengembangkan dan menetapkan sistem pengukuran
kinerja K3.
2. Pengukuran dan pemantauan K3 telah dilaksanakan, didokumentasikan
dan dikomunikasikan.
UCA/DPR/TIA/THN
Ekspektasi
1. Prosedur pelaporan, penyelidikan, analisa, dan tindak lanjut insiden
untuk mencari akar penyebab (root causes ) telah ditetapkan dan
2. dijalankan.
Perusahaan telah menjalankan sistem pelaporan kejadian ke instansi
berwenang.
Ekspektasi
1. Perusahaan telah mengembangkan, menetapkan dan melakukan audit
K3 secara berkala.
2. Hasil audit telah didokumentasikan dan ditindaklanjuti.
ELEMEN 15: TINJAUAN MANAJEMEN
Manajemen harus melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan sistem
manajemen secara berkala untuk memastikan kebijakan dan sasaran yang
ditetapkan telah berjalan sesuai harapan.
Ekspektasi
Perusahaan telah mengembangkan, menetapkan dan melakukan tinjau ulang
Manajemen secara berkala dan konsisten.
Ekspektasi
Perusahaan telah melakukan peningkatan berkelanjutan (continual
improvement ) untuk meningkatkan kinerja melalui perbaikan SMK3.
UCA/DPR/TIA/THN
BAB IV
PROSES KUNCI K3
yang
upaya berlaku sebagai
melindungi wujud dan
keselamatan nyata
kesehatan pekerja. governance serta
good corporate
3) Hierarki peraturan perundangan adalah:
a. Undang – Undang Republik Indonesia
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
c. Keputusan Presiden Republik Indonesia
d. Peraturan Menteri Republik Indonesia
e. Peraturan Daerah setempat
4) Berdasarkan peraturan yang berlaku dapat disusunlah kebijakan
Perusahaan yang mengatur prioritas pelaksanaan sesuai dengan hierarki
tersebut diatas serta dengan mempertimbangkan kemampuan
Perusahaan.
5) Kebijakan Perusahaan sebagai penjabaran ketentuan perundangan
diwujudkan dalam bentuk Surat Keputusan Direksi, Surat Edaran Direksi
maupun Surat Penugasan.
6) Segenap Pemimpin wajib memahami peraturan perundangan terkait
dengan K3 yang berlaku agar dapat memberikan kebijakan dan
pengambilan keputusan yang tepat dalam bidang keselamatan dan
kesehatan kerja.
7) Para karyawan wajib mengetahui peraturan perundangan yang berlaku
serta wajib memahami kebijakan dan peraturan perusahaan yang berlaku
serta mematuhinya agar dapat berpartisipasi secara aktif pada
pencapaian sasaran K3.
4.2. ORGANISASI
1) Untuk melaksanakan Kebijakan Mutu serta Pencapaian Sasaran Mutu
maka Perusahaan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3) yang fungsi pokoknya adalah melakukan
monitoring evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja,
memberi saran-saran untuk peningkatan penyuluhan, pelatihan, penelitian
dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
menggunakan sumber daya yang ada dan berpedoman dengan peraturan
UCA/DPR/TIA/THN
yang berlaku, agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan sehat yang
dengan tujuan dan kebijakan Perusahaan.
2) Untuk efektivitas pelaksanaan sistem Manajemen K3, maka
Penanggungjawab K3 di Cabang, Proyek, Kantor Pusat dan Anak
Perusahaan menetapkan Manajer setingkat Kepala Bagian sebagai Wakil
Manajemen (Management Representative ) yang memiliki wewenang
untuk melakukan tindakan dan berhubungan dengan pihak internal
maupun eksternal organisasi dalam hal K3.
3) Selanjutnya untuk efektivitas penerapan Program K3 di masing-masing
Unit Kerja setingkat Bagian pada Kantor Cabang/Proyek atau Divisi/Biro
pada Kantor Pusat ditunjuk Petugas K3 (Safety Officer ) yang fungsi
pokoknya melakukan identifikasi bahaya dan assesment risiko, menyusun
Pedoman Keadaan Darurat untuk lingkungan Unit Kerjanya, mencatat
dan membuat laporan insiden dan kecelakaan serta memandu para
karyawan dalam kondisi darurat
UCA/DPR/TIA/THN
2) Klasifikasi Risiko K3 terdiri dari Risiko Tinggi, Risiko Moderat, dan Risiko
Rendah, yang ditetapkan mengacu pada Kriteria Risiko.
3) Kriteria Risiko K3 terdiri dari 2 (dua) dimensi yaitu: Dimensi pertama,
Kemungkinan/Frekuensi terjadinya K3 yang dinyatakan dalam 5 tingkatan
yaitu Sangat Kecil (SK), Kecil (K), Sedang (S), Besar (B), dan Sangat
Besar (SB). Dimensi kedua, Bahaya/Kerugian terhadap : Manusia, Harta
Benda dan Lingkungan. Masing-masing dimensi Bahaya/Kerugian
dinyatakan dalam 5 tingkatan.
4) Kriteria Risiko K3 dalam bentuk Tabel Rating Kemungkinan/Frekuensi dan
Tabel Rating Dampak serta Klasifikasi Tingkat Risiko K3 dinyatakan dalam
bentuk matriks sebagaimana terlampir.
UCA/DPR/TIA/THN
UCA/DPR/TIA/THN
2) Insiden berbahaya
Direksi melalui danManajemen
Wakil kecelakaanPerusahaan
tertentu perlu segeraK3dilaporkan
di bidang ke
untuk dapat
diambil tindakan dalam rangka mencegah risiko lebih lanjut dengan
ketentuan:
a. Laporan dapat disampaikan lisan maupun tulisan paling lambat 1x 60
menit setelah kejadian.
b. Laporan segera tersebut berisi informasi obyektif mengenai: proses
kejadian, korban, dan kerugian.
c. Termasuk dilaporkan: kecelakaan akibat gangguan keamanan di lokasi
kerja termasuk; ancaman bom, kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan
transportasi lainnya yang melibatkan karyawan.
UCA/DPR/TIA/THN
UCA/DPR/TIA/THN
BAB V
PENUTUP
5.1 PERALIHAN
4. Semua
dengan ketentuan Perusahaan
kebijakan dalam Manualyang adaPengaturan
K3 ini. perlu dilakukan penyesuaian
dan kegiatan yang
tidak sesuai atau tidak mendukung sistem maupun pencapaian sasaran K3
agar disesuaikan dengan kebijakan ini paling lambat 12 (dua belas) bulan
sejak diberlakukannya ketentuan ini.
Ditetapkan di : J a k a r t a
Pada tanggal : 2010
DIREKSI PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk
FRANS S. SUNITO
Direktur Utama
UCA/DPR/TIA/THN
UCA/DPR/TIA/THN
KRITERIA RATING
NO KRITERIA FREKUENSI
KUALITATIF SEBUTAN KODE NILAI
Kemungkinan terjadi
satu kali dalam Kemungkinan Sangat
1 SK 1
setahun, sesuai tidak terjadi Kecil
pengalaman selama ini
Kemungkinan terjadi,
Kemungkinan
2 beberapa kali sampai 6 Kecil K 2
kecil terjadi
kali dalam setahun
Kemungkinan Terjadi 1 Sama
kali dalam sebulan, kemungkinannya
3 Sedang S 3
sampai 12 kali dalam terjadi & tidak
setahun terjadi
Kemungkinan terjadi 1
Kemungkinan
4 kali seminggu, sampai Besar B 4
besar terjadi
4 kali dalam sebulan
Kemungkinan terjadi
Sangat mungkin Sangat
5 sekali atau beberapa SB 5
kali dalam sehari, pasti terjadi Besar
UCA/DPR/TIA/THN
Lampiran No.1.3
TABEL RATING DAMPAK TERHADAP MANUSIA
KRITERIA RATING
NO KRITERIA DAMPAK
PEMULIHAN SEBUTAN KODE NILAI
Luka Ringan Sekali,
cukup pengobatan Butuh waktu dalam Ringan
1 RS 1
P3K, tetap dapat lanjut beberapa menit Sekali
bekerja
Luka Ringan, cukup Maksimum
2 pengobatan P3K, tetap istirahat di rumah Ringan R 2
butuh istirahat selama 2X24 jam
Luka sedang , sakit
pengobatan keluar
Maksimum
proyek (Puskesmas
3 istirahat di rumah Sedang S 3
atau Rumah Sakit),
selama 5X24 jam
namun opname atau
istirahat dirumah
Luka berat, sakit
pengobatan keluar
Maksimum
proyek (Puskesmas
4 istirahat di rumah Berat B 4
atau Rumah
patah Sakit),
atau cacat, selama 6 bulan
meninggal dunia
Ekstrem, Bencana
besar, Beberapa orang
diatas 6 bulan, atau Sangat
5 jadi korban pada SB 5
langsung kejadian Berat
kejadian yang sama,
meninggal
UCA/DPR/TIA/THN
Lampiran No.1.4
KRITERIA RATING
NO KRITERIA DAMPAK
PEMULIHAN SEBUTAN KODE NILAI
UCA/DPR/TIA/THN
Lampiran No.1.5
KRITERIA RATING
NO KRITERIA DAMPAK
PEMULIHAN SEBUTAN KODE NILAI
Tidak ada dampak Bisa langsung
Ringan
1 lingkungan, Ringan dibuang lewat RS 1
Sekali
Sekali sarana umum
Tidak adanamun
lingkungan, dampak ada Ada limbah, tapi
2 tidak memberikan Ringan R 2
kompensasi kepada
efek permanen
masyarakat, Ringan
Ada limbah, namun
Berdampak
memerlukan daur
3 Sedang/Lokal, akan Sedang S 3
ulang untuk
ada komplain
dibuang
Berdampak Dibuang keluar
4 Lokal/Berat, tanpa oleh operator Berat B 4
menunggu komplain khusus
Ada Proteksi,
Berdampak Luas dan bangunan khusus Sangat
5 SB 5
Ekstrem dan dibuang oleh Berat
operator khusus
UCA/DPR/TIA/THN
UCA/DPR/TIA/THN