Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SITI KIRANA

KELAS : 3C
NIM : P1337421021119

 MATERI SPIRITUAL MANGEMENT OF STROKE PATIENTS

(BPK. FATCHURROZAK HIMAWAN, S.KEP.,NS.,M.KEP)


STROKE merupakan kejadian mendadak yang berhubungan dengan komplikasi neurologis
jangka Panjang, termasuk kecacatan, masalah emosional, depresi dan penurunan social
STROKE DAN SPIRITUAL
Banyak pasien stroke mengalami kecemasan, deprsi, konflik interpersonal yang berdampak
negative, kondisi ini mempengaruhi harga diri dan identitas pasien yang menurunkan
harapan mereka, pasien stroke mencari strategi untuk meningkatkan kinerja mereka dan
mengatasi situasi baru mereka.
Karena stroe menimbulkan masalah mendasar tentang keterbatasan, kehilangan kendali,
dan penderitaan,, orang yg memiliki spiritual diatas rata-rata melaporkan kualitas hidup
yang lebih baik, mental maupun fisik.
Terdapat bukti nyata antara iman dan stroke menunjukan beberapa pengaruh positif pada
pemulihan stroke dan pencegahan kekambuhan.
Spiritualitas terjalin dengan nilai-nilai kebudayaan, kondisi social dan agama. Semua
agama menganggap spiritualitas sebagai koneksi tuhan yang membantu meningkatkan
Kesehatan mental dan koping
Dalam proses pengobatan penyakit, terutama yg kronis, masalah spiritua harus ditekankan
sebagai aspek penting dari Kesehatan pasien, spiritualitas diyakini.
Stroke dapat berdampak terhadap koping (depresi, harapan yang rendah, keparahan bahkan
kematian)Spiritualisme memberikan dampak positif terhadap motivasi/harapan

SPIRITUAL MANGEMENT OF STROKE


1. Askep holistic bio, spikososio, cultural spiritual

2. Spiritual bagian keperawatan paliatif

3. Askep pengkajian sampai dengan evaluasi

4.Pengkajian spiritual (SPNQ) Spiritual needs questionnaire Kegiatan-kegiatan


keagamaan, membaca al-quran
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

1. Eksistensi/makna (menerima takdir) : membuka diri, berbicara tentang kesakitan,


memaafkan, kehidupan setelah kematian, kesabaran, penerimaan diri, motivasi
positif, jadikan sabardan sholat sebagai penolongmu
2. Religious : beribadah, sholat didoakan, berdoa Bersama, berdoa sendiri, terlibat
dlam kegiatan keagamaan, membaca al-quran/buku keagamaan
3. Giving/memberi : hubungan horizontal sesame manusia, kebutuhan untuk
memaafkan dimaafkan, dapat berguna untuk orang lain, meyakini bahwa hidupnya
memiliki arti yg penting
4. Inner peace/kedamaian batin : membicarakan tentang ketakutan dan kekhawatiran,
dapat menikmati keindahan alam, tempatkan pada tempat yang nyaman bersyukur
atas apa yang dimiliki
Perawat harus bisa menemukan kebutuhan pasien dan sesuai yang dibutuhkan pasien Sulit
menentukan apakah spiritualitas benar-benar mempengaruhi perbaikan stroke

Jurnal Manajemen Bereavement Life Review Terhadap Spiritual Wellbeing Pada


Pasien Post Stroke Di Rumah Sakit Bereavement Life Review Management Of
Spiritual Wellbeing In Post Stroke Patients In Hospital

Abstrak
Bereavement life review merupakan intervensi yang prosesnya adalah dengan mencari
dan menggali makna hidup individu sehingga makna spiritualitas pasien atau keluarga
dapat meningkat Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh bereavement life
review terhadap spiritual pasien post stroke. Desain penelitian ini adalah quasi-
eksperimental dengan pretest posttest control group. Sampel yang digunakan adalah
salah satu pasien post stroke yang menjalani fisiotherapy di rumah sakit. Sehingga
didapatkan sampel sebanyak 30 responden dengan 15 kelompok kontrol dan 15
kelompok intervensi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan consecutive
sampling. Kelompok intervensi mendapatkan bereavement life review dengan dua sesi
yang dilakukan oleh perawat. Kesejahteraan spiritual diukur menggunakan instrumen
SWBS (spiritual well-being scale). Analisis data menggunakan dependent t-test, Mann
Whitney dan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan skor rerata
postest kesejahteraan spiritual pada kelompok kontrol dengan kelompok intervensi
(98,71 ± 3,65 dan 106,5 ± 1,83; p = 0,000). Terdapat perbedaan skor rerata kesejahteraan
spiritual pada pretest dengan posttest pada kelompok intervensi (99,07 ± 2,95 dan 106,5
± 1,83; p = 0,001). Proses bereavement life review merupakan proses peningkatan
spiritual melalui proses rekontekstualisasi, memaafkan terhadap diri, dan refleksi yang
membentuk penguatan koping sehingga muncul pemaknaan terhadap diri sendiri. Dapat
disimpulkan bereavement life review berpengaruh positif terhadap peningkatan
kesejahteraan spiritual keluarga pasien stroke. Bereavement life review dapat digunakan
sebagai intervensi perawatan pasien stroke dan keluarga.
Kata kunci: Bereavement life review, pasien stroke

Anda mungkin juga menyukai