Mediko Obgyn 1
Mediko Obgyn 1
Obsgyn 1
Mediko made the med-easy!
Pelvimetri PINTU ATAS PANGGUL
Conjugata vera 9,5-11 cm (CD – 1,5cm)
Conjugata diagonalis 11,5 cm – 13cm
PINTU TENGAH PANGGUL
(Daerah tersempit panggul)
Diameter 9,5-10,5 cm
Interspinosum
PINTU BAWAH PANGGUL
Diameter 10,5-12 cm
anteroposterior
Kriteria Panggul Sempit
Hodge 1 Hodge 2
Pada tepi atas simfisis Pada tepi bawah simfisis
Hodge 4
Hodge 3
Ujung bawah os
Sejajar spina ischiadica
coccygeus
Penurunan Kepala Janin
Periksa luar Periksa dalam Keterangan
5/5 H1 Kepala diatas PAP, mudah digerakkan
4/5 H 1-2 Sulit digerakkan, bagian terbesar kepala
belum masuk panggul
3/5 H 2-3 Bagian terbesar kepala belum masuk panggul
USG
Perhitungan usia kehamilan
Siklus 28 hari, ovulasi 14 hari
PEMERIKSAAN LAB
Pemeriksaan lab rutin di kunjungan pertama :
• Kadar Hb, golongan darah dan RH
• HIV, Sifilis, HbsAg (triple elimination)
USG
• UK < 15 minggu 🡪 usia gestasi, viabilitas, letak
dan jumlah janin.
• UK 20 minggu 🡪 deteksi anomali
Antenatal Care
Minimal 4x saat kehamilan, minimal 1 kali diantar keluarga.
• Pemberian pada wanita usia
subur atau ibu hamil →
Didahului skrining untuk
mengetahui status imunisasi
• Pemberian imunisasi TT tidak
memiliki selang waktu
imunisasi maksimal, hanya
terdapat selang waktu minimal
antar dosis TT
• Diberikan dengan dosis 0,5 ml
secara intramuskular (IM)
Sumber : Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu
Nutrisi dalam kehamilan
Kalori • Ibu hamil: 2300 kkal
• Ibu menyusui: 2800 kkal
Protein ✔ Ibu hamil membutuhkan 30 gram/hari
Kalsium • Keburuhan 1.5 – 2 gram/hari
Zat besi ✔ Kebutuhan akan besi sekitar 60 mg/hari
2 Lengkap-bayi lahir
Involusio Uteri
Endometritis
Radang jaringan endometrium (biasanya pada post-partum) multi microba, dan sering
menyebabkan subinvolusi uterus (gangguan proses mengecilnya uterus)
Faktor resiko
• Persalinan SC, vaginosis bakterialis, choroamnionitis,
persalinan lama, KPD
•Mencegah dehidrasi dengan hidrasi per oral atau intravena dengan kristaloid
•Dapat diberikan vaksinasi TT bila ada curiga paparan Clostridium tetani
•Bila ada kecurigaan sisa plasenta 🡪 eksplorasi digital dengan forceps ovum/kuret tumpul
•Bila tidak ada perbaikan 🡪 laparotomi
Soal No. 1
Pasien perempuan 22 tahun G1P0A0 datang untuk konsultasi pertama kehamilan.
Pasien memiliki riwayat menstruasi teratur dengan lama siklus 28 hari. HPHT pasien
24 Februari 2020. HPL pasien adalah?
a. 1 Desember 2020
b. 2 Desember 2020
c. 3 Desember 2020
d. 1 November 2020
e. 2 November 2020
Soal No. 2
Seorang wanita usia 32 tahun, P3A0 datang ke RS dengan keluhan perdarahan yang
mengalir dari jalan lahir sejak 1 jam lalu. Riwayat melahirkan 1 jam lalu dibantu
dukun dengan perkiraan berat badan bayi 4000 gram. Pasien memiliki riwayat DM.
Pada pemeriksaan kontraksi uterus adekuat, plasenta lahir lengkap, tampak laserai
jalna lahir seluruh musculus spincter ani externa, spincter ani interna dalam batas
normal. Diagnosis yang tepat adalah
a. Ruptur perineum derajat 2
b. Ruptur perineum derajat 3a
c. Ruptur perineum derajat 3b
d. Ruptur perineum derajat 3c
e. Ruptur perineum derajat 4
Soal No. 3
Pasien perempuan 20 tahun G1P0A0 hamil 28 minggu datang untuk pemeriksaan
kehamilan. Tidak ada keluhan demam, keputihan, perdarahan dari kemaluan. Tanda
vital dalam batas normal. Hasil pemeriksaan Leopold 1 tinggi fundus sesuai usia
kehamilan dan teraba bagian-bagian kecil, Leopold 2 teraba bagian bulat melenting
di sisi kiri ibu dan lunak simetris di sisi kanan ibu, Leopold 3 teraba bagian datar
seperti papan. Interpretasi posisi dan presentasi janin pasien adalah …
a. Letak transversus, presentasi kepala
b. Letak longitudinal, presentasi bokong
c. Letak transversus, presentasi bokong
d. Letak longitudinal, presentasi punggung
e. Letak transversus, presentasi punggung
Soal No. 4
Pasien perempuan G1P0A0 hamil 35 minggu datang untuk kontrol persiapan
kelahiran. Tidak ada keluhan mulas, keputihan, keluar air/darah dari kemaluan, atau
lainnya. Tanda vital tekanan darah 90/70 mmHg, nadi 100x/menit, napas 18x/menit,
suhu 36,9oC. Hasil pemeriksaan Leopold 1 sesuai usia kehamilan dan teraba lunak
simetris, Leopold 2 teraba datar di sisi kanan perut ibu, Leopold 3 teraba bulat
melenting, dan Leopold 4 divergen dengan bagian yang masih teraba dua jari.
Pemeriksaan pelvimetri didapatkan conjugata diagonalis 12 cm dan diameter
interspinosus 10 cm. Dari hasil pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan ….
a. Kepala janin belum memasuki pintu atas panggul
b. Bagian terbesar kepala janin belum memasuki pintu atas panggul
c. Bagian terbesar kepala janin sudah memasuki pintu atas panggul
d. Kepala janin telah mencapai dasar panggul
e. Kemungkinan terdapat disproporsi kepala janin dengan panggul ibu
Soal No. 5
Seorang perempuan, P1A0, 29 tahun datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yg
lalu. Pasien post melahirkan satu minggu yang lalu dibantu dukun. Selain itu, pasien
juga mengeluhkan cairan nifasnya berbau busuk. Dari pemeriksaan tanda vital KU:
CM VS: TD :100/90, T : 38,6oC. Dari Pemeriksaan Fisik uterus teraba 1 jari diatas
pusat dan didapatkan nyeri tekan darah fundus, lokia sanguilan berbau busuk. USG :
terdapat cairan di uterus. Apa tatalaksana yang tepat diberikan pada pasien ini?
a. Dilatasi dan kuretase
b. Antibiotik Ampisilin dan Gentamisin hingga 48 jam bebas demam
c. Tampon uterus
d. Antibiotik Clindamisin dan Gentamisin hingga 48 jam bebas demam
e. Eksplorasi digital dengan forceps ovum/kuret tumpul
Persalinan Persalinan
lama Macet
Persalinan Persalinan
vakum forceps
Persalinan Lama
Berasal dari 3 masalah, yaitu :
• Power : His tidak adekuat
• Passage : Panggul sempit, tumor, dll
• Passenger : malpresentasi, malposisi, janin besar
• The Legs
• Anterior Disimpaction of Shoulder
• Rotation the Posterior Shoulder 🡪
Wood’s Manuver
• Manual remover of posterior arm
Rubin Wood-Screw
Manuever
Manual removal of posterior
arm
Prolaps Tali Pusat/prolapse funikuli
1. Tali pusat menumbung
(prolapse funiculi): tali pusat
teraba keluar atau berada di
samping dan melewati bagian
terendah janin di dalam jalan
lahir.
2. Tali pusat terkemuka: tali
pusat berada di samping bagian
besar janin, dapat teraba pada
Prolaps tali pusat terjadi ketika kanalis servikalis.
3. Occult prolapse: tali pusat
tali pusat keluar dari uterus terletak di samping kepala atau
sebelum janin pelvis tidak dapat teraba.
Knee Chest
Position
Dorong keatas
Soal No. 6
Wanita 27 tahun G2P1A0 hamil 30 minggu, perut kenceng-kenceng,
riwayat anak pertama SC, berat 3000 g, indikasi kala 2 lama letak tinggi.
Persalinan sekarang kala 2 sudah 1,5 jam, his 2x dalam 10 menit
selama 10 detik, kepala hodge 2. Tindakan yg dilakukan adalah?
a. Sectio caesaria
b. forsep
c. vakum
d. persalinan normal
e. induksi oksitosin
Soal No. 7
Ibu usia 30 tahun g2p1a0 sudah dipimpin meneran selama 2 jam.
Pemeriksaan kepala 2/5, kepala sudah stasion 3, ubun-ubun kecil di kiri
depan. Caput + molage +. Ibu terlihat kelelahan. Tanda vital dbn. HIS
adekuat. Apa penanganan yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Sectio cesaria
b. Dipimpin meneran 1 jam lagi
c. Bantu persalinan dengan forceps
d. Bantu persalinan dengan mendorong fundus
e. Bantu persalinan dengan vacuum
Soal No. 8
Seorang wanita usia 35 tahun G1P0A0 usia kehamilan 40 minggu datang ke RS
dengan keluhan ketuban pecah serta nyeri perut yang semakin sering. Pasien
memiliki riwayat DM tidak terkontrol. Pasien menolak untuk melahirkan secara SC.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan BMI ibu 30 kg/m2. DJJ 150x/menit. Pada saat
persalinan, bahu anterior janin sulit dikeluarkan. Dokter kemudian melakukan
episiotomy. Penyulit persalinan pervaginam pada pasien diatas adalah
a. Diabetes gestasional
b. Retensio plasenta
c. Distosia bahu
d. Ketuban pecah dini
e. Atonia uteri
Soal No. 9
Seorang perempuan 19 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu datang ke IGD karena bayi
tidak kunjung lahir setelah 8 jam dipimpin meneran oleh bidan. Pasien compos
mentis, tanda vital dalam batas normal. Pada vulva tampak kepala bayi melekat erat
yang terlihat beberapa kali keluar-masuk. Tata laksana awal yang tepat untuk
keadaan ini …
A. Episiotomi
B. Mendorong masuk kepala bayi
C. Fleksi maksimal lutut dan panggul hingga menyentuh dada
D. Pemberian tekanan suprapubic
E. Memasukkan jari untuk memutar bahu posterior bayi ke anterior
Soal No. 10
Seorang wanita usia 29 tahun G2P1A0 usia kehamilan 40 minggu datang ke IGD
dengan keluhan nyeri perut yang semakin memberat. Keluar cairan deras disertai
darah dari kemaluan sekitar 45 menit lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan his 4 kali
setiap 10 menit dengan durasi masing-masing 30-40 detik. DJJ 170x/menit. Pada VT
ditemukan bukaan 2 cm dan teraba tali berdenyut yang tampak dari jalan lahir,
terdapat meconium pada sarung tangan. Penyebab kegawatan janin pada kasus
adalah
a. Tali pusat terkemuka
b. Tali pusat menumbung
c. Solusio plasenta
d. Vasa previa
e. Plasenta previa
Soal No. 11
Seorang wanita usia 28 tahun G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu datang dengan
keluhan nyeri perut bawah sejak beberapa jam yang lalu. Keluhan tersebut disertai
keluarnya darah bercampur lendir. Pemeriksaan fisik TD 120/80 mmHg, N 80
x/menit. TFU 37 cm, letak kepala, DJJ 144x/menit, his 3x/10 menit selama 30 detik.
Pembukaan 2 cm, effacement 25%, presentasi kepala UUK anterior. Setelah 3 kali
evaluasi selama 24 jam tidak ada kemajuan persalinan. Diagnosis pasien ini
adalah…
a. Partus macet
b. Partus lama
c. Kala I fase laten
d. Kala I fase aktif
e. Kala II
Distensi Uterus
Fetal Macrosomia
• Bayi baru lahir dengan BBL >4 kg
• Faktor Resiko : Riwayat melahirkan
bayi besar, obesitas pada ibu,
diabetes.
• Diagnosis
- Diagnosis makrosomia tidak dapat
ditegakkan hingga bayi dilahirkan dan
ditimbang berat badannya.
Anamnesis🡪 BB dan TB ibu, riwayat
obstetric sebelumnya, riwayat DM
pada ibu
Hidramnion
• Predisposisi : riwayat keluarga, ibu
DM.
• Diagnosis
• Jumlah cairan amnion > 2000 ml.
• Temuan klinis:
• Ukuran uterus yang besar dan
tegang
• Kesulitan meraba bagian janin
atau mendengarkan denyut
jantung janin.
• USG :
• AFI > 24 cm/>2000 ml 🡪 Poli
• AFI < 5 cm/ < 500 ml 🡪 Oligo
Malformasi kongenital
• TFU > usia kehamilan • Beta hCG lebih tinggi dari kehamilan normal
• Palpasi abdomen • USG 🡪 visualisasi jumlah korion dan kantong
• Uterus lebih besar dari umur kehamilan amnion
• Teraba 2 balotement atau lebih
• Terdengar > 1 DJJ Diamniotic Dichorionic
(Twin peak sign)
Diamniotic Monochorionic
Tatalaksana
Thrombocytopenia
• Platelet count < 100.000 – 150.000
Tatalaksana (Kontra Indikasi: ARB inhibitor, ACE inhibitor dan
klortiazid)
Tatalaksana
• Edema paru
Tatalaksana
✔ Posisikan ibu dalam posisi tegak
✔ Oksigen
✔ Furosemide 40 mg IV
• Bila produksi urin masih
rendah (<30 ml/jam dalam 4
jam) pemberian furosemid
dapat diulang.
• Ukur Keseimbangan cairan.
Batasi cairan yang masuk
Abortus Sedikit Sedang Sesuai usia Tertutup Tidak ada ekspulsi jaringan
iminens kehamilan konsepsi
Abortus Sedang-banyak Sedang-hebat Sesuai usia Terbuka Tidak ada ekspulsi jaringan
insipiens kehamilan konsepsi
Abortus Sedang-banyak Sedang-hebat Lebih kecil dari Terbuka Ekspulsi sebagian jaringan
inkomplit usia kehamilan konsepsi
Abortus Sedikit Tanpa/sedikit Lebih kecil dari Tertutup Ekspulsi seluruh jaringan
komplit usia kehamilan konsepsi
Missed Tidak ada Tidak ada Lebih kecil dari Tertutup Janin telah mati tapi tidak
abortion usia kehamilan ada ekspulsi
Abortus Rekuren
• Abortus spontan berturut-turut
selama 3 kali atau lebih
• Penyebab: anomali kromosom
Abortus Septik
• Komplikasi dari abortus kriminalis
✔ Tanda dan Gejala
• Demam
• Sekret vagina berbau
• AL > 11 ribu atau <4 ribu
• Dapat terjadi syok septik
• Terapi
✔ Evakuasi segera produk konsepsi,
antibiotic spectrum luas parenteral,
tangani syok jika terjadi.
Tatalaksana Abortus
• Periksa tanda-tanda syok (akral dingin, pucat, takikardi, tekanan sistolik
• <90 mmHg). Jika terdapat syok, lakukan tatalaksana awal syok
• Bila terdapat tanda-tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi,
berikan kombinasi antibiotika sampai ibu bebas demam untuk 48 jam:
- Ampicillin 2 g IV/IM kemudian 1 g diberikan setiap 6 jam
- Gentamicin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam
- Metronidazol 500 mg IV setiap 8 jam
• Segera rujuk ibu ke rumah sakit .
• Lakukan tatalaksana selanjutnya sesuai jenis abortus
Tatalaksana Abortus Imminens
• Pertahankan kehamilan 🡪 Bedrest
total
• Tidak perlu pengobatan khusus.
• Jika perdarahan berhenti, pantau
kondisi ibu selanjutnya pada
pemeriksaan antenatal
• Pemantauan kadar Hb dan USG
panggul serial setiap 4 minggu.
Lakukan penilaian ulang bila
perdarahan terjadi lagi.
Abortus Insipiens
UK < 16 minggu
• Evakuasi konsepsi dg aspirasi vakum manual
• Jika tdk bisa : ergometrin 0,2 mg IM (dpt diulang tiap 15
menit jika perlu)
• Atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang tiap 4
jam jika perlu)
• Rencanakan evakuasi segera
UK> 16 minggu
• Tunggu ekspulsi spontan atau evakuasi sisa konsepsi
• Jk perlu, berikan oksitosin 40 IU dalam 1000cc NaCl
0,9% atau RL 40 tpm untuk mempercepat ekspulsi
Abortus Inkomplit
UK < 16 minggu, perdarahan ringan sedang
• Gunakan jari atau forsep cincin untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang
mencuat dari serviks
UK> 16 minggu
• Oksitosin 40U dlm 1000 cc RL, drip 40 tpm sampai tjd ekspulsi
• Jika perlu : misoprostol 200 mcg pervaginam tiap 4 jam smp ekspulsi (maks
800 mcg)
• Jika perlu : kuretase untuk membersihkan sisa jaringan di uterus.
Tatalaksana Abortus Komplit
• Tidak diperlukan evakuasi lagi.
• Konseling untuk memberikan dukungan
emosional dan menawarkan KB pasca
keguguran.
• Observasi keadaan ibu.
• Anemia sedang (+) 🡪 tablet SF 600
mg/hari selama 2 minggu.
• Anemia berat 🡪 transfusi darah
• Evaluasi keadaan ibu setelah 2 minggu
Missed Abortion
UK < 12 minggu
• Evakusi dengan AVM atau sendok kuret
UK 12 -16 minggu
• Pastikan serviks terbuka, bila perlu lakukan pematangan serviks sebelum
dilakukan dilatasi dan kuretase. Lakukan evakuasi dengan tang abortus dan
sendok kuret.
UK> 16 minggu
• Lakukan pematangan serviks.
• Lakukan evakuasi dengan infus oksitosin 40 unit dalam 500 ml NaCl 0,9%/Ringer
laktat dengan kecepatan 40 tetes/menit hingga terjadi ekspulsi hasil konsepsi.
• Bila dalam 24 jam evakuasi tidak terjadi, evaluasi kembali sebelum merencanakan
evakuasi lebih lanjut.
Mola Hidatidosa
Tipe komplit Tipe parsial
• Perdarahan pervaginam • Seperti tipe komplit
setelah amenorea hanya lebih ringan
• Uterus membesar secara • Biasanya didiagnosis
abnormal dan menjadi lunak sebagai aborsi
• Berhubungan dengan inkomplit/ missed
hipertiroidism abortion
• Hiperemesis • Uterus kecil atau
• Peningkatan hCG 100,000 sesuai usia
mIU/mL • DJJ (+/-)
• DJJ (-) Gambaran
honeycomb
Pada Mola Parsial
Tatalaksana Mola Hidatidosa
• Kuretase dengan kuret tumpul🡪 dilakukan pemeriksaan PA pada seluruh jaringan kerokan
• 7-10 hari setelah kuret tumpul dilakukan kuretase tajam untuk memastikan uterus
benar-benar kosong dan memeriksa tingkat proliferasi sisa-sisa trofoblas yang dapat ditemukan
• Cegah kehamilan minimal 1 tahun
• Pemantauan :
- Pemeriksaan HCG serum setiap 2 minggu.
- Bila hasil HCG serum terus menetap atau naik dalam 2 kali pemeriksaan berturut-turut 🡪 ibu
dirujuk ke rumah sakit rujukan tersier yang mempunyai fasilitas kemoterapi.
- HCG urin yang belum memberi hasil negative setelah 8 minggu perlu dirujuk ke rumah sakit
rujukan tersier.
- Setelah kadar normal cek HcG tiap bula selama 6 bulan, kemudian 2 bulan selama 1 tahun
Kehamilan Ektopik
• Kehamilan yang terjadi di luar
cavum uteri
• Manifestasi klinis jika Ruptur
- Perdarahan pervaginam
- Nyeri abdomen dan pelvis
- Nyeri goyang porsio (chandelier
sign)
- Serviks tertutup
- Pucat
- Hipotensi dan hipovolemia
- Bisa sampai penurunan
kesadaran
• Diagnosis 🡪 USG • Tidak rupture 🡪 Asimptomatik
• Ruptur (Kehamilan Ektopik
• Pungsi cavum douglas
menonjol Terganggu) 🡪 menyebabkan
perdarahan hebat dan hipotensi.
Tatalaksana
Tatalaksana Umum
• Restorasi cairan tubuh dengan cairan
kristaloid NaCl 0,9% atau RL (500 mL)
dalam 15 menit pertama atau 2 L
dalam 2 jam pertama
• Segera rujuk ibu ke RS
Tatalaksana Khusus
• Laparotomi: eksplorasi kedua ovarium dan tuba fallopii
• Sebelum memulangkan pasien, berikan konseling untuk penggunaan kontrasepsi.
Jadwalkan kunjungan ulang setelah 4 minggu.
• Atasi anemia dengan pemberian tablet besi sulfas ferosus 60 mg/hari selama 6
bulan.
Soal No. 21
Seorang wanita usia 35 tahun datang dengan keluhan nyeri perut sejak 1 jam yang
lalu. Pasien mengaku terlambat haid dua bulan. Pasien sudah menikah enam tahun.
Pada pemeriksaan fisik keadaan umum lemah, TD 80/60 mmHg, nadi 100 x/menit
lemah. Pemeriksaan palpasi bimanual goyang portio nyeri (+). Pemeriksaan
laboratorium Hb 6,8. Lokasi kelainan yang tersering pada kasus ini adalah…
a. Ovarium
b. Fimbriae tuba falopii
c. Isthmus tuba falopii
d. Ampula tuba falopii
e. Abdomen
Soal No. 22
Nyonya Puff, 35 tahun, G3P1A1, anak dari kehamilan keduanya saat ini berusia 5 tahun. Ny.
Puff ingin check up kehamilan, UK 16+2 minggu. Tanda vital didapatkan tekanan darah
110/75 mmHg, nadi 80x/menit, suhu afebris. TFU setinggi simfisis pubis (lebih kecil dari usia
kehamilan). Perdarahan, kram perut, dan keluarnya discharge vagina disangkal. Ostium
masih tertutup. Lalu dilakukan USG dan didapatkan bahwa DJJ fetus (-). Apa diagnosis dan
tatalaksana yang tepat untuk kasus ini?
a. IUFD, berikan ergometrin 0,2mg IM lalu dilatasi kuretase
b. IUFD, pematangan serviks (Oksitosin 20U dalam 500cc NaCl 0,9%) sampai ekspulsi
konsepsi
c. Missed Abortion, berikan ergometrin 0,2mg IM lalu dilatasi kuretase
d. Missed Abortion, pematangan serviks (Oksitosin 20U dalam 500cc NaCl 0,9%) sampai
ekspulsi konsepsi
e. Abortus Habitualis, pematangan serviks (Oksitosin 20U dalam 500cc NaCl 0,9%) sampai
ekspulsi hasil konsepsi
Soal AIPKI Batch Agustus 2021 Sesi 3
Soal No. 23
Seorang wanita 24 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 16 minggu datang ke IGD
dengan keluhan perdarahan dan nyeri perut (+). Pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 110/60 mmHg, denyut nadi 100 x/menit, RR 20 x/menit,
suhu 36,3°C. Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan Dilatasi serviks (-), jaringan
(-)
Apakah diagnosis dan tatalaksana pada kasus ini?
A. Abortus iminens, dilatasi dan kuretase
B. Abortus iminens, bedrest
C. Abortus insipiens, bedrest
D. Abortus komplit, observasi
E. Abortus insipiens, dilatasi dan kuretase
Soal No. 24
Pasien perempuan usia 26 tahun, G1P0A0 uk 12 minggu, datang dengan
keluhan keluar jaringan seperti mata ikan dari jalan lahir. Keluhan disertai
dengan muntah-muntah hebat. Pada pemeriksaan obstetrik didapatkan tinggi
fundus lebih besar dari usia kehamilan. Pemeriksaan lab kadar HCG meningkat
dan pada USG didapatkan gambaran sarang lebah. Diagnosis pasien adalah?
a. Koriokarsinoma
b. KET
c. Mola hidatidosa
d. Abortus
e. Ruptur tuba uterina