Anda di halaman 1dari 10

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
Jalan Jend. A. Yani No.1, Kebun Ros, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38115

PEDOMAN OBSERVASI GEOLOGI

Nama observer :
Koordinat lokasi : S "00⁰06'00.6"
: E " 100⁰39'57.2"
Nama lokasi : Air terjun lembah harau
Elevasi lokasi :444m
A. Unit Litologi
a. Aluvium f. Sekis Tristalin
b. Miosen (fasis sedimen) g. Granit, Granodorit, Diorit
c. Miosen (fasises batu gamping√ h. Hasil Gunung Api Kuarter Muda
d. Eosen i. Andesit, Basalt, Diabas
e. Sedimen pratersier j. Laparit, Dasit
B. Struktur Geologi
a. Antiklinal√ c. Sinklinal√ e. Basin
b. Sesar d. Sesar Sungkup f. Lipatan√
C. Jenis Batuan Dasar
a. Beku Dalam (asam/felsic, menengah/intermediate, basa/mafic, ultra basa)
b. Beku Korok
c. Beku Luar (lava, abu vulkan, tuff, bom/lapilli/aglomerat, punice/scoria)
d. Sedimen Padu (batulempung. Batupasir, konglomerat, breksi, batugaping)√
e. Sedimen Tak Padu (aluvium, koluvium, Pasia aeolis, fluviatil)
f. Metamorf (kuarsit, gneiss, slate, schist)
D. Deskripsi Singkapan
No. Koordinat Elevasi Dokumentasi Deskripsi

1 S "00⁰06'00.6" 444 Batu lempung batuan yang terbentuk dari proses pelapukan
batuan, baik itu batuan metamorf, ataupu
E " 100⁰39'57.2"
batuan endapan. Batu lempung memiliki sifat
yang liat atau plastis. Batuan jenis ini
umumnya memiliki struktur yang padat
karena tersusun atas mineral yang baanyak
mengandung silika.
2 S "00⁰06'00.6" Batu breksi Breksi adalah batuan yang terdiri dari
fragmen-fragmen mineral rusak atau batuan
E " 100⁰39'57.2"
yang disemen secara bersama-sama oleh
matriks berbutir halus yang dapat mirip
dengan atau berbeda dari komposisi
fragmen. breksi memiliki bentuk menyudut
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
Jalan Jend. A. Yani No.1, Kebun Ros, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38115
3 S "00⁰06'00.6" 444 Batu konglomerat batuan yang berbutir kasar, terdiri atas
fragmen dengan bentuk membundar dengan
E " 100⁰39'57.2"
ukuran lebih besar dari 2mm yang berada
ditengah-tengah semen yang tersusun oleh
batupasir dan diperkuat & dipadatkan lagi
kerikil.

4 S "00⁰06'00.6" 444 Batu sedimen Batu sedimen batuan yang terbentuk dari
batuan yang sudah ada sebelumnya atau
E " 100⁰39'57.2"
hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang
diendapkan lapis demi lapis pada permukaan
bumi.

5 S "00⁰06'00.6" 444 Batuan breksi Breksi adalah batuan yang terdiri dari
fragmen-fragmen mineral rusak atau batuan
E " 100⁰39'57.2"
yang disemen secara bersama-sama oleh
matriks berbutir halus yang dapat mirip
dengan atau berbeda dari komposisi
fragmen. breksi memiliki bentuk menyudut

PEDOMAN OBSERVASI GEOMORFOLOGI

Nama observer : yeni Anita


Koordinat lokasi : S "00⁰06'00.6"
: E " 100⁰39'57.2"
Nama lokasi : lembah harau
Elevasi lokasi :444m

A. Topografi
a. Panjang lereng (m)
- < 15 m
- 15 – 50 m
- 50 – 250 m
- 250 – 500 m√
- > 500 m
b. Bentuk lereng
- Rata - Berteras
- Cembung - Tidak beraturan√
- Cekung
c. Tingkat erosi
- Tanpa - Berat
- Ringan√ - Sangat Berat
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
Jalan Jend. A. Yani No.1, Kebun Ros, Kec. Tlk. Segara, Kota Bengkulu, Bengkulu 38115
- Sedang
d. Bentuk erosi
- Percik√ - Parit
- Lembar√ - Jurang
- Alir
e. Daerah tererosi
- < 100 m
- 100 – 200 m
- 200 – 500 m√
- 500 – 2000 m
- >2000 m
f. Sudut Kemiringan (%)

Tipe Relief Sudut lereng (%) Beda tinggi (m)


vvDatar 0–2 <5 √
Berombak 3–7 5 – 25
Bergelombang 8 – 13 26 – 75
Berbukit 14 – 20 76 – 200
Bergunung 21 – 55 201 – 500
Bergunung curam 56 - 14 501 – 1000
Bergunung terjal >140 > 1000
PEDOMAN OBSERVASI CUACA

Nama observer :
Koordinat lokasi : S "00⁰06'00.6"

:E " 100⁰39'57.2"
Jam Pengamatan :07:43
Nama lokasi : lembah harau
Elevasi lokasi :446m
1. Suhu Udara : 18°C
2. Kelembaban Relatif : 83%
3. Tekanan Udara :
4. Angin
a. Kecepatan Angin
b. Arah Angin :
5. Kondisi Awan :
a. Awan Rendah √

Nama Awan Deskripsi


Stratus (St) Seragam, tidak berbentuk, abu-abu, seperti kabut tinggi
Stratocumulus (Sc) Massa lembut, abu-abu, bulat dalam garis, kelompok, atau
gelombang, gulungan tebal, pola mendung yang tidak teratur
Cumulonimbus(Cb) Padat, berat, masif, badai petir gelap, hujan lebat, puncak eksplosif,
perkembangan vertikal yang hebat, menjulang tinggi, bulu-bulu di
atasnya berhembus ke kepala berbentuk landasan
Digariskan tajam, bengkak, menggelembung, alas datar, atasan
Cumulus (Cu)
bengkak, cuaca cerah
b. Awan Sedang

Nama Awan Deskripsi

Nimbostratus (Ns) Abu-abu, gelap, rendah, disertai hujan gerimis

Altostratus (As) Tipis hingga tebal, tidak ada halo, garis matahari hanya terlihat,
hari kelabu
Altocumulus (Ac) Tambalan bola kapas, belang-belang, tersusun dalam garis atau
kelompok, gelombang beriak, awan lenticular yang terkait dengan
pegunungan

c. Awan Tinggi

Nama Awan Deskripsi


Cirrus (Ci) Ekor Mare, tipis, berbulu, berbulu, serat halus, garis-garis, atau bulu
Cirrostratus (Cs) Kerudung dari lembaran kristal es yang menyatu, seperti susu,
dengan lingkaran cahaya Matahari dan Bulan
Cirrocumulus (Cc) Belang-belang, "mackerel sky", serpihan putih kecil, jumbai, garis
atau
kelompok, kadang-kadang dalam riak.
Lampiran
PEDOMAN OBSERVASI HIDROLOGI

Sungai
Nama Observer :
Koordinat lokasi :0,11790⁰S,100,69529 ⁰T
Nama lokasi : Sungai di dekat the edge harau, lembah harau
Waktu pengukuran :08:40 – 09:30
Ketinggian : mdpl
Kondisi cuaca :cerah berawan
Kedalaman sungai : m

Indikator fisik Indikator Kimia Jenis


Salinitas*)(Tawar/ Sedimentasi
pH (Asam/
Temperatur Bau Warna Rasa Kekeruhan Netral/Basa) Payau/Asin) Pola aliran*) Debit*) (Pasiran/Batuan
jernih tawar jernih tawar dendritik Lumpur (/

Kedalaman sungai Botol isi air : 1.29 (satu menit,29 detik)


 Titik 1 :86 cm kertas :1.4 (satu menit,4 detik )
 Titik 2 :60 cm daun : 1.2 ( satu menit,2 detik)
 Titik 3 :77,8 cm

Luas penampang : 2,5 m


Panjang : 10 m
*) CATATAN
Pola Aliran Sungai

Pengukuran Debit Sungai


Prinsip pengukuran debit air dengan metode Slope Area adalah mengalikan luas penampang saluran dengan kecepatan aliran. Luas
penampang saluran diukur dan dihitung sesuai rumus bentuk bangun yang dihasilkan. Sedangkan kecepatan aliran merupakan fungsi dari
bentuk penampang, kekasaran dasar saluran, dan kemiringan permukaan air. Bentuk saluran diwujudkan radius hidraulik yaitu hasil bagi
dari luas penampang dengan perimeter basah. Angka kekasaran dasar saluran menentukan besar-kecilnya hambatan yang dialami oleh air
yang mengalir pada saluran tersebut. Dalam hal ini semakin kasar dasar saluran, akan semakin besar hambatan, dan berarti pula semakin kecil
kecepatan aliran air. Sedangkan kemiringan permukaan air ditentukan oleh beda tinggi antara titik hulu dan hilir sungai. Semakin besar
kemiringan dasar saluran akan semakin besar beda tinggi permukaan air, sehingga akan semakin cepat aliran air. Adapun rumus debit air sungai
dengan metode Slope Area sebagai berikut:
Q = A.V
2/3 1/ 2
V = 1/n.. R .S
Keterangan:
Q = debit air (m3/detik) S = kemiringan garis energi (permukaan air)
A = luas penampang saluran (m2) H = beda tinggi air di hulu dan hilir (m)
V = kecepatan aliran air (m/detik) n = angka kekasan saluran (tabel) R = A/P L = jarak antara titik di hulu dan hilir (m)
P = perimeter basah (m) S = H/L
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN LAHAN DAN KONSERVASI

Nama observer :
Koordinat lokasi :
Nama lokasi :
A. Penggunaan Lahan
No. Komponen Penggunaan Lahan Identifikasi
2
1. Luas (m ) / persentase (%)
2. Jenis Penggunaan Lahan  Lahan Terbangun (perumahan,
industri, perdagangan, jasa dan
perkantoran dll).
 Lahan Tak terbangun (kuburan, rekreasi,
transportasi, ruang terbuka, pertanian,
perkebunan, area perairan, produksi dan
penambangan sumber daya alam dll.)
 Lahan Konservasi (Hutan Lindung,
3. Pemilik/ Pengelola / Penggarap TamanKelompok,
(Pemerintah, Nasional, Masyarakat,
dll.)
Individu/perorangan, dll)
4. Tata Ruang  Kawasan Budidaya
 Kawasan Permukiman
 Kawasan Lindung
5. Kesesuaian Pengguaan Lahan  Tidak Sesuai Peruntukannya
 Sesuai Peruntukkannya
B. Konservasi
Jenis konservasi:
1. Vegetatif
(reboisasi, penanaman rumput ternak, penutup tanah permanen, strip cropping, rotasi
tanaman, penggunaan sisa hasil tanaman, penanaman saluran drainase dengan rumput)
2. Mekanik
(pengolahan tanah, pengolahan tanah menurut kontur, pematang dan saluran menurut kontur,
pematang dengan saluran, teras tanaman semusim, teras tanaman keras, teras berdasar lebar,
teras berdasar sempit, teras gulud, teras gulud bersaluran, lainnya)

C. Pertanian
Jenis pertanian (sawah, tegal, ladang, pekarangan, kebun buah, kebun sayuran, kebun bunga)
1. Rotasi Tanaman
(pergantian tanaman)
2. Jenis Tanaman
(padi, kacang, kedelai, jagung, cabai, bawang, ketela pohon, ketela rambat, lainnya)
3. Pengairan
(tadah hujan, setengah teknis, teknis, air tanah)
4. Jenis pertanian
(sawah, tegal, ladang, pekarangan, kebun buah, kebun sayuran, kebun bunga)

Anda mungkin juga menyukai