Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HUKUM KETENAGAKERJAAN

“MENGAPA ORANG HARUS BEKERJA ”

DOSEN PENGAMPU: JUMILI ARIANTO, S.Pd., M.H

Disusun Oleh Kelompok 1:

1.ROHANI 2105111999
2.FRISKA MAULIDAH 2105110486
3. PUTRI ISLAMY 2105124799
4. FANNY ALFRIDA OKTAVIANA HUTAGAOL 2105112602
5. DIKO PRATAMA 2105135362
6. M. HABIL GIBRON 2105124805

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Mengikuti
Perkuliahan Hukum Ketenagakerjaan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyusun Makalah Hukum Ketenagakerjaan yang berjudul
“MENGAPA ORANG HARUS BEKERJA”.
Tujuan disusunnya makalah ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti
Mata Kuliah Hukum Ketenagakerjaan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak
Jumili Arianto, S.Pd., MH selaku Dosen Hukum Ketenagakerjaan yang telah banyak
memberikan bimbingan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua dan
seluruh rekan-rekan serta semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
berperan aktif dalam membantu penyelesaian makalah ini.

Pekanbaru, 12 April 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ..................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi kerja ........................................................................................................ 3
2.2 kebutuhan bekerja .................................................................................................. 4
2.3 mengapa orang harus bekerja ................................................................................ 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bekerja adalah suatu bentuk aktivitas yang melibatkan kesadaran manusia untuk
mencapai hasil yang sesuai dengan harapannya. Kesadaran untuk melakukan aktivitas dan
paham akan tujuan yang akan diraih merupakan hal yang penting dalam bekerja. Bekerja
merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk sebagian besar manusia yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Bekerja adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, baik fisik maupun sosial.
Seseorang bekerja karena ada yang hendak dicapainya, dengan harapan bahwa aktivitas
kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada sesuatu keadaan yang lebih baik,
terpenuhinya kebutuhan ekonomi dan terwujudnya kebutuhan sosial dengan lingkungan
sekitar. Sebaliknya, tanpa bekerja manusia mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
tersebut. Bila ditelusuri lebih jauh, suatu pekerjaan lebih berkaitan dengan kebutuhan
psikologis seseorang dan bukan hanya berkaitan dengan kebutuhan materi semata. Secara
materi, orang bisa memenuhi kebutuhan sandang pangan melalui bekerja. Namun secara
psikologis arti bekerja adalah menimbulkan rasa identitas, status, ataupun fungsi sosial.
Dengan perkataan lain, orang merasa berharga jika ia bisa mengatakan posisi dan
pekerjaannya. Semakin lama seseorang bekerja, tentunya identitas itu akan semakin melekat
pula (Eliana, 2003).
Seiring dengan berjalannya waktu individu dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa
tidak selamanya manusia dapat bekerja, ada saatnya ketika sudah mencapai masa tua,
seseorang akan berhenti dari pekerjannya atau pensiun dan beristirahat untuk dapat
menikmati hasil yang diperolehnya selama bekerja. Seseorang yang pensiun berarti
mengalami perubahan pola hidup dari bekerja menjadi tidak bekerja. Manusia tidak
selamanya dapat melakukan aktivitas secara formal, terutama bagi yang bekerja di lembaga
atau instansi pemerintah seperti pegawai negeri sipil yang beraktivitas itu berhenti, sehingga
individu tersebut harus berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi (Rohayati
dan Utami, 2007).

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasakan latar belakang diatas, maka kami dapat merumuskan masalah yang ingin
dijawab dan dibahas dalam tulisan ini adalah:
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan kerja?
1.2.2 Jelaskan maksud dari kebutuhan bekerja!
1.2.3 Jelaskan mengapa orang harus bekerja!

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui definisi dari kerja
1.3.2 Untuk mengetahui maksud dari kebutuhan bekerja
1.3.3 Untuk mengetahui mengapa orang harus bekerja

1.4 Manfaat Penulisan


Berdasarkan tujuan penulisan makalah diatas maka manfaat penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1.4.1 Agar pembaca mampu memahami mengenai definisi kerja
1.4.2 Agar pembaca mampu memahmi mengenai kebutuhan bekerja
1.4.2 Agar pembaca mampu memahami mengenai mengapa orang harus bekerja

2
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini penulis akan membahas:


2.1 DEFINISI KERJA
Wiltshire (2016) mendefinisikan kerja/pekerjaan sebagai konsep yang dinamis
dengan berbagai sinonim dan definisi.
1) Pekerjaan mengacu pada pentingnya suatu aktifitas, waktu, dan tenaga yang
dihabiskan, serta imbalan yang diperoleh.
2) Pekerjaan merupakan satu rangkaian keterampilan dan kompetensi tertentu yang
harus selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu.
3) Pekerjaan adalah sebuah cara untuk mempertahankan kedudukan daripadasekedar
mencari nafkah.
4) Pekerjaan adalah "kegiatan sosial” di mana individu atau kelompok
menempatkan upaya selama waktu dan ruang tertentu, kadang-kadang dengan
mengharapkan penghargaan moneter (atau dalam bentuk lain), atau tanpa
mengharapkan imbalan, tetapi dengan rasa kewajiban kepada orang lain.

Yaktiningsasi (1994) mendefinisikan bekerja sebagai suatu kegiatan yang


menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi orang lain, dan dalam pelaksanaannya mereka
harus berafiliasi dengan organisasi kerja yang formal.
Westwood (2008) mendefinisikan bekerja kedalam konteks Socio-Cultural dan
konteks ekonomi politik. Dalam konteks socio-cultural, secara prinsip, bekerja
merupakan sebuah kewajiban yang kuat (kewajiban moral) pada tiap individu agar bisa
berkontribusi terhadap kesejahteraan keluarga. Sedangkan dalam konteks ekonomi
politik, bekerja lebih sebagai promosi karena merepresentasikan status dan penghasilan
yang tinggi.
Wrzesniewski (1999) mendefinisikan makna kerja sebagai tujuan seseorang untuk
bekerja dan pemahaman mereka mengenai pekerjaan yang mereka lakukan. Menurut
Wiltshire (2015) ada 8 makna kerja, yaitu: Bekerja sebagai kegiatan ekonomi, Bekerja
sebagai rutinitas dan aktif, Bekerja memuaskan secara intrinsik, Bekerja secara moral
adalah benar, Bekerja sebagai pengalaman interpersonal, Bekerja sebagai status dan
prestise, Bekerja sebagai gender, dan Bekerja sebagai kesempatan untuk berlatih.

3
Sementara, Yaktiningsasi (1994) mengaitkan makna bekerja dengan konsep
seseorang mengenai hakekat pemahaman bekerja sebagai aktivitas yang menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Menurutnya, makna bekerja terbagi ke dalam
5 dimensi, yaitu: dimensi sentralitas bekerja dalam kehidupan, dimensi norma-norma
sosial mengenai bekerja, dimensi hasil bekerja yang bernilai, dimensi kepentingan
aspek-aspek bekerja, serta dimensi peran bekerja. Sedangkan pelibatan bekerja
mencerminkan sampai seberapa besar sumber daya psikologis, tenaga, dan waktu yang
dicurahkan seseorang dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut Gini dan Sullivan (1987), kerja membentuk identitas seseorang sehingga
kualitas hidup seseorang tergantung pada kualitas pekerjaannya. Bekerja juga berarti
memiliki tujuan yang merupakan jalan keluar untuk kreativitas dan pemenuhan pribadi.
Memiliki pekerjaan juga bisa meningkatkan harga diri seseorang (Tausky, 1969)
Menurut pandangan Islam, bekerja (beramal saleh) adalah pekara yang dianjurkan
sehingga akan mendapatkan pahala. Di dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami (Allah) berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami (Allah) beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS 16:97)

2.2 KEBUTUHAN BEKERJA


Bekerja merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk sebagian besar manusia
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Bekerja adalah usaha untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik fisik maupun sosial. Di era globalisasi yang
semakin maju ini dalam memenuhi kebutuhan hidup bukan hanya kebutuhan primer saja
yang harus dipenuhi, bahkan kebutuhan sekunder dan tersier pun sekarang sudah menjadi
kebutuhan hidup utama yang harus dipenuhi. Harga kebutuhan hidup tersebut semakin
hari semakin mahal harganya, sehingga hal tersebut membuat kita harus semakin giat
dalam mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup tersebut. Untuk memenuhi
kebutuhan hidup tersebut terutama kebutuhan keluarga saat ini tidak sedikit istri yang
bekerja untuk membantu suaminya mencari nafkah untuk membantu perekonomian
keluarga. Zaman dahulu seorang istri hanya bertugas sebagai ibu rumah tangga, namun
pada zaman yang modern ini dengan adanya emansipasi wanita dan kesetaraan gender
maka mindset tersebut telah berubah bahwa seorang istri pun berhak untuk bekerja

4
seperti layaknya seorang suami. Maka dari itu bisa saja dalam satu keluarga suami dan
istri keduanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Kebutuhan mempunyai arti sesuatu yang harus dipenuhi. Istilah “sesuatu” ini
dapat berwujud keinginan, kehendak, harapan dan keadaan. Dalam hubungan dengan
definisi tersebut “The American Heritage dictionary menjelaskan pengertian kebutuhan
adalah “Need is condition or situation in which something necessary or desirable is
required or wanted.” (Morris dalam Agus Wahyudi Riana, 2007:61).
Menurut Winarto (2003) kebutuhan-kebutuhan manusia dapat ditinjau dari
beberapa sudut.Ada yang meninjau dari sudut kebutuhan biologisdanada juga yang
meninjau dari kebutuhan itu sendiri, apakah kebutuhan itu bersifat dasar atau
bersifat tambahan. Sudut pandangan yang lain adalah dari segi pentingnya kebutuhan
itu,apakah perlu dipenuhi dengan segera atau bisa ditunda pemenuhannya.
Sedangkan schneiders (1964) menyatakan bahwa kebutuhan merupakan
pendorong bagi individu untuk mencapai kepuasan. Kebutuhan merupakan tendensi
diamis yang berorientasi pada benda, kualitas atau pengalamanyang dituntut
oleh fisik, psikis dan sosialsecara sehat. Lebih lanjut dijelaskan bila salah satu atau
lebih tendensi tersebut tidak terpenuhi maka akan timbul tingkah laku yang
tidak wajar. Sebaliknya apabila tendensi-tendensi itu dapat dipenuhi dengan baik,
maka akan menimbulkan tingkah laku yang wajar.
Pada dasarnya bekerja merupakan suatu alat yang digunakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs). Kebutuhan dasar manusia merupakan
kebutuhan yang harus terpenuhi sebelum meningkat pada kebutuhan lainnya. Contoh
dari kebutuhan dasar ini adalah kebutuhan makan, tempat tinggal, pakaian, dan sex.
Kebutuhan dasar tersebut sebagian besar dapat diperoleh dengan melakukan suatu usaha
yang kita sebut sebagai bekerja.
Bekerja merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk sebagian besar manusia
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Bekerja adalah usaha untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik fisik maupun sosial. Orang harus bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Saat bekerja, orang akan mendapat uang atau
penghasilan atau gaji yang kemudian digunakan untuk membeli apa yang dibutuhkannya.
Tanpa bekerja, orang akan kesulitan untuk mendapat uang dan memenuhi kebutuhan
hidup. Bisa dikatakan bekerja mejadi suatu hal wajib yang harus dilakukan setiap
manusia.

5
Bekerja sudah menjadi kegiatan sehari-hari orang dewasa yang wajib dilakukan.
Orang-orang wajib bekerja karena ingin mendapatkan penghasilan yang bisa digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mengenai kebutuhan hidup individu telah
dikemukakan oleh Maslow (1943, dalam Fisher, 1982, dalam Shinta 2002) dalam
teorinya yang terkenal Hierarchy of Needs. Dalam teori tersebut dikemukakan mengenai
lima kebutuhan dasar yang tersusun secara hirarkhis, yaitu kebutuhan fisik yang
mendasar, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan rasa cinta dan saling memiliki
(belongingness), kebutuhan akan rasa harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Upaya
untuk memenuhi kebutuhan individu salah satunya adalah dengan bekerja.
Menurut Opan Arifudin dalam jurnal Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja
Karyawan di PT. Global Media (2019), manusia memiliki banyak kebutuhan dalam
hidupnya, seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan lainnya. Untuk
bisa memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia harus bekerja. Karena dengan
bekerja, orang akan mendapat imbalan berupa gaji atau penghasilan. Selain untuk
mencari penghasilan, orang juga harus bekerja untuk mencari pengetahuan dan
pengalaman. Kedua hal ini akan sangat bermanfaat bagi manusia, karena turut
menambah kemampuan yang dimilikinya.

2.3 MENGAPA ORANG HARUS BEKERJA


Dalam kehidupan manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktivitas.Salah
satu aktivitas itu diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan kerja.Bekerja
mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buahkarya yang dapat
dinikmati oleh manusia yang bersangkutan.Faktor pendorong penting yang menyebabkan
manusia bekerja adalahadanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Aktivitas dalam kerja
mengandung unsur suatu kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu, dan pada akhirnya
bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Namun demikian di balik tujuan yang tidak
langsung tersebut orang bekerja untuk mendapatkan imbalan yang berupa upah atau gaji
dari hasil kerjanya itu. Jadi pada hakikatnya orang bekerja, tidak saja untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, tetapi juga bertujuan untuk mencapai taraf
hidup yang lebih baik (As‟ad, 2002:46).
Walaupun sudah memiliki sumber daya untuk mencukupi kebutuhan hidup,
manusia tetap harus bekerja. Apa saja alasannya, yaitu :
1. Memenuhi Kebutuhan Hidup

6
Alasan ini merupakan yang paling mendasar. Manusia harus bekerja untuk
mendapatkan penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer
sandang, pangan, dan papan.
2. Meningkatkan Kesejahteraan
Setelah kebutuhan primer terpenuhi, orang memikirkan bagaimana meningkatkan
kesejahteraannya. Caranya adalah dengan meraih pekerjaan yang lebih baik.
3. Memberi Identitas pada Diri
Kamu mungkin pernah ditanya orang lain, “Apa pekerjaanmu?” Lalu kamu akan
menjawab dengan menyebutkan pekerjaanmu. Dengan kata lain, pekerjaan menjadi
bagian dari identitas seseorang.
4. Menambah Relasi
Saat bekerja, seseorang akan bertemu dan bekerja sama dengan orang lain. Orang
yang terbiasa bekerja sama dengan orang lain akan mempunyai kemampuan sosial
yang baik.
5. Meningkatkan Produktivitas
Saat bekerja, seseorang menjadi produktif. Ia akan terdorong untuk menghasilkan
karya yang baik.
6. Belajar Menyelesaikan Masalah
Saat bekerja, seseorang akan menghadapi berbagai masalah untuk diselesaikan. Ia
akan belajar cara terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
7. Dihormati Orang Lain
Seseorang yang bekerja akan lebih dihargai orang lain daripada tidak bekerja.
8. Membangun Karakter
Saat bekerja, karaktermu akan terbangun. Contohnya menghargai orang lain,
menerima pendapat orang lain, mengatur pengeluaran dan pemasukan, serta
menghargai waktu.
9. Membawa Kepuasan Diri
Saat melihat apa yang bisa kamu capai dalam pekerjaan, hal itu akan membuat kamu
puas dengan diri sendiri.
10. Mengurangi Angka Pengangguran
Bekerja adalah suatu bentuk aktivitas yang melibatkan kesadaran manusia untuk
mencapai hasil yang sesuai dengan harapannya. Kesadaran untuk melakukan aktivitas
dan paham akan tujuan yang akan diraih merupakan hal yangpenting dalam bekerja.
Beberapa ahli mengatakan bahwa bekerja melibatkan beberapa aspek,meliputi aspek

7
kesadaran, dilakukan dengan terencana, ada hasil yang didapatkan, dan melibatkan
aspek kepuasan. Anoraga (1998), mengutip pendapat Brown yang mengatakan bahwa
kerja sesungguhnya merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia, sebab
bekerja merupakan aspek kehidupan yang memberikan status kepada masyarakat.
Pendapat Brown tampak masih berlaku dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan
dapat dilihat dari pandangan masyarakat terhadap orang-orang yang tidak bekerja.
Orang-orang yang belum atau tidak bekerja mendapatkan status yang lebih rendah
daripada orang-orang yang sudah bekerja.
rang-orang yang sudah bekerja dianggap sebagai orang yang lebih berarti
dalam hidupnya. Itulah sebabnya orang berbondong-bondong sibuk mencari
pekerjaan karena ada perasaan takut akan mendapatkan status dan pemikiran yang
rendah didalam kehidupan bermasyarakat.Tujuan dari bekerja adalah untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.Lebih jauh, manusia bekerja juga untuk
mendapatkan rasa aman, mencarikepuasan, dan mengaktualisasikan dirinya dalam
bekerja. Hasil yang diraih (gaji)seringkali bukan menjadi hal yang dapat mengikat
seseorang untuk terus bertahandalam lingkungan pekerjaannya.
Orang merasa heran, kenapa ada orang yang tetap bertahan dalam pekerjaannya
walaupun gaji yang didapat tidak sebanding dengan pengorbanannya. Tiastuti (dalam
Dewi, 2008) menyebutkan banyak asumsi, antara lain adanya ketidakberdayaan
didalam keadaan yang serba tidak pasti apabila seseorang harus keluar dari tempat
kerjanya dan mulai mencari pekerjaan lain. Asumsi lain adalah komitmen yang kuat
terhadap pekerjaan yang digelutinya. Ketika seseorang membuat keputusan dan
menentukan pilihan hidupnya pada suatu pekerjaan, maka orang tersebut sadar akan
nilai-nilai maupun resiko yang akan dihadapi. Orang-orang ini disebut sebagai pekerja
sosial. Sebab biasanya mereka terlibat di Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) yang
peduli merawat lanjut usia (Setiti, 2006).
Menurut Opan Arifudin dalam jurnal Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja
Karyawan di PT. Global Media (2019), manusia memiliki banyak kebutuhan dalam
hidupnya, seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan
lainnya.Untuk bisa memenuhi semua kebutuhan tersebut, manusia harus bekerja.
Karena dengan bekerja, orang akan mendapat imbalan berupa gaji atau penghasilan.
Selain untuk mencari penghasilan, orang juga harus bekerja untuk mencari
pengetahuan dan pengalaman. Kedua hal ini akan sangat bermanfaat bagi manusia,
karena turut menambah kemampuan yang dimilikinya. Dalam jurnal Pengaruh Ibu

8
Bekerja dan Peran Ayah dalam Coparenting terhadap Prestasi Belajar Anak (2008)
oleh Siti Nurhidayah, bekerja adalah kegiatan atau aktivitas yang dilakukan untuk
mencari uang atau mata pencarian. Tanpa bekerja, orang akan kesulitan untuk
mendapat uang dan memenuhi kebutuhan hidup. Bisa dikatakan bekerja mejadi suatu
hal wajib yang harus dilakukan setiap manusia.

1. Faktor Ekonomi

sebenarnya alasan bekerja karena terpaksa untuk memperoleh tambahan


penghasilan guna membantu membiayai kebutuhan keluarga, khususnya untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Demikianlah yang memaksa
seseorang bekerja tanpa memilih dan memilah jenis dan resiko pekerjaan, dengan
harapan yang penting dapat memperoleh tambahan penghasilan untuk membantu
keluarga, atau setidak-tidaknya untuk membantu mencukupi kebutuhan dirinya
sendiri, dan kalau memungkinkan juga untuk membantu keluaganya.

2. Budaya (Kebiasaan)

Dalam hubungannya dengan faktor budaya ini, Bagong Suyanto


mengungkapkan, bahwa selain tekanan kemiskinan, masih terdapat faktor-faktor lain
yang mendorong seseorang di pedesaan cenderung atau terpaksa terlibat dalam
kegiatan produktif, yaitu: Faktor kultur atau budaya masyarakat atau juga disebut
sebagai faktor tradisi, yang memandang bahwa seseorang yang sejak dini terbiasa
bekerja, merupakan bagian dari proses sosialisasi untuk melatih kemandirian dan
merupakan bentuk darma bakti kepada orang tua.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

manusia memiliki banyak kebutuhan dalam hidupnya, seperti makan, minum,


pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan lainnya.Untuk bisa memenuhi semua kebutuhan
tersebut, manusia harus bekerja. Karena dengan bekerja, orang akan mendapat imbalan
berupa gaji atau penghasilan.Selain untuk mencari penghasilan, orang juga harus bekerja
untuk mencari pengetahuan dan pengalaman. Kedua hal ini akan sangat bermanfaat bagi
manusia, karena turut menambah kemampuan yang dimilikinya.

Berikut beberapa manfaat dari bekerja:

 Dapat memenuhi kebutuhan hidup

Manfaat utama dari bekerja adalah mendapat uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dengan mendapat uang, seseorang dapat hidup sejahtera dan terhindar dari kemiskinan.

 Menambah hubungan pertemanan

Bekerja juga bermanfaat untuk menambah relasi atau hubungan dengan orang lain. Artinya
ketika seseorang bekerja, mereka lebih mudah bergaul dan berteman, sehingga hubungan
sosialnya semakin luas.

 Meningkatkan produktivitas

Produktivitas adalah kemampuan menghasilkan suatu hal. Saat bekerja, produktivitas


seseorang cenderung meningkat. Karena manusia didorong untuk menghasilkan karya atau
hasil kerja yang baik.

 Belajar cara menyelesaikan masalah

Manfaat lain dari bekerja adalah melatih diri untuk belajar cara menyelesaikan masalah.
Terkadang dalam bekerja, seseorang menemui kendala atau masalah. Dalam hal ini, manusia
dilatih untuk mampu berpikir dan menyelesaikan masalah tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anshori, N. S. (2013). Makna kerja (meaning of work) suatu studi etnografi abdi dalem
keraton ngayogyakarta hadiningrat daerah istimewa yogyakarta (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Firdaus, M. (1998). No Tit‫ילי‬le. ペインクリニック学会治療指針2, 43(March), 1–9.

Fitriyani, F., Nurwati, N., & Humaedi, S. (2016). Peran Ibu Yang Bekerja Dalam Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Anak. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat,
3(1).

GOMA, D. E. (2010). Pengaruh Tuntutan Pekerjaan terhadap keletihan kerja dan motivasi
intrinsik dengan pengawasan kerja dan dukungan sosial pekerjaan sebagai variabel
kontrol. 25. http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/1721

Nurani Siti, A. (2013). Makna Kerja (Meaning Of Work) MAKNA KERJA (Meaning of
Work) Suatu Studi Etnografi Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Daerah Istimewa Yogyakarta. Psikologi Industri Dan Organisasi, 2, 157–162.

Siregar, M. (2019). Hubungan Antara Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Dengan Semangat


Kerja Pada Karyawan Bank Mandiri Cabang Balige. Jurnal Diversita, 5(1), 33-36.

Suhartini, T. (2016). Makna Kerja Bagi Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini: Studi
Fenomenologi Di Paud „Aisyiyah Bustanul Athfal Di Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–
1699.
Endrawati, N. (2011). Faktor Penyebab Anak Bekerja Dan Upaya Pencegahannya. Jurnal
Ilmiah Hukum-Refeksi Hukum, 22.

11

Anda mungkin juga menyukai