Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Mts Negeri 1 Tanjung Karang


Kelas/Semester : XI/ 2 (genap)
Mata Pelajaran : Fiqih
Topik : Ketentuan Waris dalam Islam
Pertemuan ke :1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit (1x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1  :  Menghargai dan menghayati ajaran agama Islam yang dianutnya.

KI 2  :  Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya.

KI 3  :  Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural)


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait
fenomena atau kejadian yang tampak mata.

KI 4  :  Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,


merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain menurut sudut pandang/teori yang kuat.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapian Kompetensi

1.2 Menjelaskan ketentuan 1.2.1 Menyebutkan hukum waris


hukum waris dalam islam sesuai ketentuan

1.2.2 Menjelaskan tentang ahli


waris

2.2 Menjelaskan ketentuan 2.2.1 Menyebutkan pembagian


pembagian masing-masing masing-masing ahli waris
ahli waris

3.2    Menjelaskan tata cara 3.2.1 Menunjukan cara perhitungan


perhitungan pembagian pembagian waris dalam islam
waris dalam Islam

4.2    Mempraktikan 4.2.1 Menunjukan pelaksanaan


pelaksanaan pembagian pembagian waris dalam islam
waris dalam islam

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengamati, menanya, mengekplorasi, menalar, dan merefleksi, peserta


didik diharapkan mampu:

1. Mampu menjelaskan ketentuan hukum waris dalam Islam


2. Menjelaskan tentang ahli waris dan pembagiannya masing-masing
3. Menjelaskan tata cara perhitungan pembagian waris dalam Islam
4. Mempraktekkan pelaksanaan pembagian waris menurut Islam dalam kehidupan
D. MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian mawaris

Mawaris merupakan serangkaian kejadian mengenai pengalihan pemilikan harta benda


dari seorang yang meninggal dunia kepada seseorang yang masih hidup. Dengan demikian,
untuk terwujudnya kewarisan harus ada tiga unsur, yaitu:

1) orang mati, yang disebut pewaris atau yang mewariskan

2) harta milik orang yang mati atau orang yang mati meninggalkan harta waris
3) satu atau beberapa orang hidup sebagai keluarga dari orang yang mati, yang
disebut sebagai ahli waris

B. Dasar Hukum Waris


1. Al-Qur‘an

Dalam Islam saling mewarisi di antara kaum muslimin hukumnya adalah wajib
berdasarkan al-Qur‘an dan Hadis Rasulullah. Banyak ayat al-Qur‘an yang mengisyaratkan
tentang ketentuan pembagian harta warisan ini. Di antaranya firman Allah Swt. dalam Q.S.
an-Nisa'/4:7:

       


          
 

Artinya: “Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan
kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa
dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah ditetapkan”

2. As-Sunnah

Hadis dari Ibnu Mas’ud berikut:


Artinya: Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda : “Pelajarilah al-Qur‘an dan
ajarkanlah ia kepada manusia, dan pelajarilah al faraidh dan ajarkanlah ia kepada manusia.
Maka sesungguhnya aku ini manusia yang akan mati, dan ilmu pun akan diangkat. Hampir
saja nanti akan terjadi dua orang yang berselisih tentang pembagian harta warisan dan
masalahnya; maka mereka berdua pun tidak menemukan seseorang yang memberitahukan
pemecahan masalahnya kepada mereka”. (HR. Ahmad).

C. Ketentuan Mawaris dalam islam

Ahli Waris Jumlah ahli waris yang berhak menerima harta warisan dari seseorang yang
meninggal dunia ada ahli waris pihak laki-laki yang biasa disebut ahli waris ashabah (yang
bagiannya berupa sisa setelah diambil oleh zawil furµd) dan ahli waris pihak perempuan
yang biasa disebut ahli waris zawil furµd (yang bagiannya telah ditentukan)

Syarat-syarat mendapatkan warisan :

 Tidak adanya salah satu penghalang dari penghalang-penghalang untuk


mendapatkan warisan.
 Kematian orang yang diwarisi, walaupun kematian tersebut berdasarkan vonis
pengadilan. Misalnya hakim memutuskan bahwa orang yang hilang itu dianggap
telah meninggal dunia.
 Ahli waris hidup pada saat orang yang memberi warisan meninggal dunia. Jadi, jika
seorang wanita mengandung bayi, kemudian salah seorang anaknya meninggal
dunia, maka bayi tersebut berhak menerima warisan dari saudaranya yang
meninggal itu, karena kehidupan janin telah terwujud pada saat kematian
saudaranya terjadi.
Sebab-sebab menerima harta warisan :

 Nasab (keturunan), yakni kerabat yaitu ahli waris yang terdiri dari bapak dari orang
yang diwarisi atau anak-anaknya beserta jalur kesampingnya saudara-saudara
beserta anak-anak mereka serta paman-paman dari jalur bapak beserta anak-anak
mereka.

 Pernikahan, yaitu akad yang sah yang menghalalkan berhubungan suami isteri,
walaupun suaminya belum menggaulinya serta belum berduaan dengannya.

 Wala’, yaitu seseorang yang memerdekakan budak laki-laki atau budak wanita. Jika
budak yang dimerdekakan meninggal dunia sedang ia tidak meninggalkan ahli
waris, maka hartanya diwarisi oleh yang memerdekakannya itu.

Sebab-sebab tidak mendapatkan harta warisan :

 Kekafiran

 Pembunuhan

 Perbudakan

 Perzinaan

D. Ketentuan pembagian harta warisan :

Pembagian harta warisan dari seseorang yang meninggal dunia merupakan hal yang
terakhir dilakukan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum harta warisan
dibagikan. Selain pengurusan jenazah, wasiat dan hutang si mayatlah yang harus terlebih
dahulu ditunaikan. Dalam al-Qur‘an terdapat ayat-ayat yang menegaskan bahwa pembagian
harta warisan dilaksanakan setelah penunaian wasiat dan utang si mayit, seperti yang
terdapat dalam Q.S. an-Nisa'/4:11.

             
            
               
            
           
             

Artinya : “Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak- anakmu.
Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan,
dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari
harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo
harta. dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang
ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak
mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga;
jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam.
(Pembagian- pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan)
sesudah dibayar hutangnya”. (Q.S. an-Nisa'/4:11).

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan :  Contextual Teaching and Learning (CTL)
2. Strategi           :  Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)
3. Metode          :  Contextual Teaching and Learning (CTL)

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Sumber Belajar
- Buku Guru, Untuk Guru Madrasah Tsanawiyah Kelas XI, Tri Bimo
Soewarno, Fiqih, Kementerian Agama, Jakarta: 2015.
- Materi terkait di Internet
2. Media/Alat Belajar
- Multimedia interaktif/CD interaktif/video
- Media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton
(tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan
multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
G. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Memberikan salam
Pendahulua Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk 20 menit
n belajar
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Menanyakan kehadiran siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point.
Mengamati
Inti Mengamati tayangan video pembagian warisan dalam Islam. 90 menit
atau mengamati langsung  proses pembagian warisan

Menanya
Mengajukan  pertanyaan  tentang warisan dalam Islam,
misalnya; berapa bagian untuk anak laki-laki, anak
perempuan, ibu, ayah

Mengumpulkan data/eksplorasi
Menelaah ketentuan warisan dalam Islam

Diskusi tentang pembagian warisan dalam Islam

Mengasosiasi
Menyimpulkan ketentuan warisan dalam Islam 

Menyimpulkan tata cara pembagian warisan dalam Islam


Mengkomunikasikan:
Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang ketentuan
warisan dalam Islam.

Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonformasi,


dan menyanggah).

Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.

Mengadakan simulasi prosesi penikahan.

Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru


Penutup menyimpulkan materi 10 menit
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran
Berdo’a
Mengucapkan salam

H. Penilaian       
1.  Prosedur        :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru
b. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)
2.Alat Penilaian (Soal terlampir)   
Lampiran : Format Penilaian Proses bealajar
I. FORMAT PENGAMATAN SIKAP
Nama Disiplin Tanggung jawab Peduli Kerja keras
No
Siswa a b c a b c a b c a b c
1
2
3
4
5

INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2

1.      Disiplin
Selalu hadir di kelas tepat waktu
Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu
Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2.      Tanggung jawab
Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh
Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah
Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya
Partisipasi dalam kelompok
3.      Peduli
Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan
Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah
Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di sekitarnya
Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4.      Kerja keras
Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguh
Menunjukkan sikap pantang menyerah
Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
J. PEDOMAN PENILAIAN:
Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi awal dengan
pencapaian dalam waktu tertentu.
Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
Tugas

Salinlah QS.An-Nisa ayat 7 dan 11 tentang warisan


Observasi

Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:

Isi diskusi (ketentuan waris dalam Islam.)

Portofolio
Membuat laporan tentang ketentuan waris dalam Islam.

Tes tulis
Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal-soal pilihan ganda dan uraian tentang
ketentuan waris dalam Islam.

Tes lisan

Membaca QS.An-Nisa ayat 7 dan 11 tentang warisan dan hadits terkait

………. , … Febuari 2020


Mengetahui;
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

……………………………... ………………………..
NIP…………………………. NIP . ………………….

Anda mungkin juga menyukai