Anda di halaman 1dari 2

Nama: Syilfia Ayu Kurnia Romadhon

NIM: 200342616880

Offr: C1 PBI

Sarjana Susah Cari Kerja

Lulusan sarjana di Indonesia banyak sekali setiap tahun. Tidak hanya jenjang S1 saja. Ada juga
yang jenjang S2 dan S3. Namun, lulusan sarjana di Indonesia tak sebanding dengan banyaknya
lowongan pekerjaan. Seperti yang dirisaukan mahasiswi Biologi Universitas Negeri Malang, Fia dan
Nia. Di tengah hiruk pikuknya tugas yang sangat banyak. Fia dan Nia saling berargumen terkait suatu
hal.

“Tugas banyak, kuliah capek, banyak materi yang tidak paham. Jadi pengen kerja aja deh.”
Ujar Nia kepada Fia.

“Duh, apa sih kamu ini pagi-pagi mengeluh saja. Namanya juga kehidupan mahasiswa. Kalau
tidak mau capek, jangan hidup Ni.” Balas Fia dengan canda tawa di sudut bibirnya.

“Uda kuliah 4 tahun, tugas seperti hujan yang deras sekali kalau datang. Eh pas sudah lulus
kuliah susah cari kerja. Padahal sudah dapat gelar sarjana. Kamu pernah mikir gini gak Fi?” Tanya Nia.

Fia tak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Dia masih sibuk dengan laptopnya. Banyak
deadline tugas kuliah dan organisasi. Sembari menunggu jawaban Fia, Nia menghidupkan laptopnya,
tak lupa WIFI kampus pun dihubungkan.

“Tadi kamu bilang kuliah capek-capek, eh pas sudah lulus susah cari kerja ya?” Tanya Fia.

“Iya fi.” Jawab Nia singkat.

Fia mulai memberikan penjelasan kepada Nia terkait pertanyaan Nia yang berisi suatu hal yang
harus dicari solusinya.

“Hidup ini adalah dihidupi dan menghidupi. Seperti halnya ayah kita yang bekerja untuk
menghidupi kita dan kita saat ini sedang dalam fase dihidupi oleh ayah kita. Dalam kehidupan ini tidak
ada yang instan Ni. Kita perlu capek dan kerja keras untuk meraih cita-cita kita. Aku ingin menciprakan
start up Fi sebelum lulus kuliah. Sejenis perusahaan yang masih dalam tahap perintisan dan
pengembangan melalui teknologi. Jika sudah berkembang maka aku akan menciptakan lapangan
pekerjaan untuk para pekerja. Kita ini mahasiswa punya mimpi besar bukan mengembangkan mimpi
orang atau dalam kata lain perusahaan orang lain. Tapi mengembangkan mimpi kita sendiri.” Jelas Fia
kepada Nia.

“Wah bener banget kamu Fi. Intinya tujuan kamu selain menciptakan lapangan pekerjaan
adalah untuk membantu sesama dalam menjalani kehidupan ini ya?” Tanya Nia.
“Benar Ni. Ayahku pernah mengatakan bahwa kita harus bisa bermanfaat untuk orang lain.
Hiduplah sesukamu tapi jangan lupakan orang disekitarmu. Hidup ini tak melulu tentang diri sendiri
tapi tentang kehidupan orang lain juga.” Ucap Fia.

“Masyaa Allah Fi, benar apa yang kamu bilang.” Balas Nia.
Setelah mengobrol banyak hal dan berdiskusi. Fia dan Nia mematikan laptopnya masing-
masing dan beranjak dari tempat duduknya. Mereka harus masuk kelas karena akan ada perkuliahan
sebentar lagi.

Anda mungkin juga menyukai