Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Mata Kuliah : Psikolinguistik


Jumlah SKS : 2 (SKS)
Semester/Tahun Ajaran : Genap/2022/2023
Nama Mahasiswa : Indah Rosa Damanik
NIM : 2213111060

1. Seseorang ketika mempelajari bahasa kedua pasti dipengaruhi oleh bahasa pertama.
Menurut pemahaman Saudara, bisakah seorang anak secara bersamaan menguasai
bahasa pertama dan kedua? Kemukakan alasan saudara berdasarkan teori maupun
jurnal yang telah dibaca!
Jawab : Menurut pendapat saya pemerolehan bahasa anak yang pertama adalah
bahasa Ibu, sebelum memperkenalkan bahasa kedua maka sebaiknya anak harus
memahami terlebih dahulu bahasa pertamanya karena itu akan mempengaruhi
kognitif anak, seperti kesulitan dalam membedakan mana bahasa Indonesia atau
bahasa pertama yg harus dikuasai dan mana yg bahasa asing atau bahasa keduanya.
Jadi kesimpulannya bahwa anak tidak dapat menerima dan menguasai bahasa
pertama dan bahasa kedua sekaligus karena akan mempengaruhi kognitif anak dalam
membedakan mana bahasa Indonesia dan yang mana bahasa asing.

2. Misalkan, saudara adalah seorang guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
Setelah melakukan pengenalan awal, terlihat bahwa siswa-siswa anda sangat
menyukai kebudayaan Indonesia. Sebagai guru yang baik, strategi apa yang akan
saudara lakukan dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik dapat menguasai
bahasa Indonesia? Jelaskan tahapan-tahapan pengajaran yang saudara lakukan!
Jawab : Strategi pengajaran yang dapat saya lakukan adalah dengan metode bermain
dan bernyanyi. Berikut tahapan yang akan saya lakukan
1) Mengenali karakter siswa mana yang antusias dan mana yang tidak memiliki
semangat belajar sama sekali
2) Meminta peserta didik membentuk kelompok dengan memperhatikan
karakter siswa agar semua siswa ikurlt serta
3) Memberikan anak sebuah permainan yang diiringi dengan nyanyian sehingga
anak akan semakin antusias dalam belajar
4) Melihat kemampuan dan perkembangan anak melalui analisis permainan

3. Gangguan berbahasa dapat disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah
gangguan berpikir yang meliputi pikun, sisofrenik, dan depresif. Kemukakan
perbedaan ketiga gangguan bahasa tersebut!
Jawab :
Pikun adalah sebuah gejala yang terjadi pada seseorang yang biasanya terjadi pada
Perubahan tingkah laku serta pemikiran yang sering lupa. Dan biasanya ini terjadi
pada orang Yang sudah berumur atau sudah lanjut usia.
Sisofrenik yaitu sebuah gangguan psikologis pada manusia dalam hal pikiran,
emosional, Serta tingkah laku seseorang. Dimana penderita akan mudah tersinggung
dengan hal-hal Yang diucapkan oleh orang lain, sulit berkonsentrasi, serta cenderung
menarik diri dan Berdiam diri.
Depresif adalah gangguan anak dalam menurunnya suasana hati

4. Ada anggapan bahwa dalam pembelajaran bahasa kedua hasil yang dicapai anak-
anak lebih baik dari pada orang dewasa. Coba ungkapkan pendapat saudara mengenai
teori tersebut disertai dengan jurnal yang mendukung!
Jawab : dikarenakan dalam memperlajari bahasa anak anak lebih antusias dan
interaktif ketika belajar. Sehingga pada saat anak anak memiliki daya ingat yang
kuat, dam memiliki keinginan untuk belajar sehingga pemerolehan bahasa anak lebih
mudah di bandingkan orang dewasa.
5. Perkembangan bahasa pada anak dapat dikaji dari aliran behaviorisme, nativisme,
dan kognitivisme. Menurut pendapat saudara, aliran apa yang paling berpengaruh
dalam perkembangan bahasa pada anak? Kemukakan alasan saudara dan didukung
dengan teori!
Jawab : Menurut pendapat saya aliran kognitivisme merupakan aliran yang paling
berpengaruh dalam perkembangan bahasa pada anak karena Kognitivisme adalah
teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Hal
ini memudah kan anak dalam memperolah bahasanya. Kognitivisme menurut Piaget
(Chaer, 2009:223), bahasa itu bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah, melainkan
salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif.
Bahasa distrukturi oleh nalar, maka perkembangan bahasa harus berlandas pada
perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi. Sehingga
Kognitivisme sangat berpengaruh dalam perkembangan bahasa pada anak.

Anda mungkin juga menyukai