Anda di halaman 1dari 15

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

RSIA METRO HOSPITALS SIDOARJO


NO. 200/SK-DIR/MHKJ/VIII/2022

TENTANG

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA


RSIA METRO HOSPITALS SIDOARJO
Menimbang :
a. Bahwa dalam rangka pemenuhan hak dan kewajiban pasien dalam
pelayanan kesehatan RSIA Metro Hospitals Sidoarjo, dibutuhkan
adanya peraturan sebagai acuan bagi rumah sakit, pasien dan
keluarga pasien yang berobat di RSIA Metro Hospitals Sidoarjo
b. Bahwa seluruh petugas RSIA Metro Hospitals Sidoarjo harus
mengetahui hak pasien dan keluarga sehingga dalam pelaksaan
tugas pelayanan menghormati hak tersebut
c. Bahwa untuk menunjang kelancaran tercapainya sebagaimana
dimaksud pada butir (a) dan (b), maka penetapan Hak pasien dan
Keluarga di RSIA Metro Hospitals Sidoarjo ditetapkan dengan
surat keputusan Direktur
Meningat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran
4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 11
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 36
Tahun 2012 tentang Rahasia Kedokteran
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.755/Menkes/Per/IV/2011 tentang Penyelenggaraan
Komite Medik di Rumah Sakit
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Direktur RSIA Metro Hospital Sidoarjo
tentang kebijakan Hak Pasien dan Keluarga di RSIA
Metro Hospitals Sidoarjo
Kedua : Hak pasien dan keluarga di RSIA Metro Hospitals
Sidoarjo dimaksud dalam dictum kesatu sampai
dengan seterusnya dalam lampiran keputusan ini
Ketiga : surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan,
apabila dalam perjalanan ketetapan ini dinilai tidak
efektif, maka akan dilakukan perubahan.

Ditetapkan : di Sidoarjo

Pada tanggal : 24 Agustus 2022

dr.
Direktur RSIA Metro Hospitals Sidoarjo

LAMPIRAN SK NO: 200/SK-DIR/MHKJ/VIII/2022


KEBIJAKAN TENTANG HAK PASIEN DAN KELUARGA
1. Pengertian :
a. Hak Pasien dan Keluarga adalah hak yang dimiliki oleh pasien
dan keluarganya yang berobat di RSIA Metro Hospitals Kebon
Jeruk dan harus dipahami oleh pimpinan dan staf RSIA Metro
Hospitals Sidoarjo
b. Kebijakan adalah Peraturan Direktur yang berlaku di RSIA Metro
Hospitals Sidoarjo
c. Pasien adalah orang yang datang ke rumah sakit untuk
memperoleh pelayanan kesehatan
d. Keluarga adalah orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan
atau perwalian dengan pasien
e. Panduan adalah cara-cara untuk melaksanakan suatu kebijakan,
program atau kegiatan
f. SPO adalah langkah-langkah kegiatan yang tersandar untuk
melaksanakan suatu kegiatan
g. Form adalah formulir yang melengkapi panduan atau SPO

2. Gambaran umum hak pasien dan keluarga yaitu:


a. Mengidentifikasi, melindungi dan mempromosikan hak-hak
pasien di RSIA Metro Hospitals Sidoarjo
b. Menginformasikan pasien tentang hak-hak mereka
c. Melibatkan keluarga pasien (bila perlu) dalam keputusan tentang
perawatan pasien
d. Mendapatkan persetujuan (Informend consent), dan
e. Mendidik staf tentang hak pasien
1) IDENTIFIKASI DAN PROMOSI HAK-HAK PASIEN
1. Pasien memiliki hak untuk mengidentifikasi siapa yang mereka anggap
sebagai keluarga dan diizinkan untuk melibatkan orang-orang tersebut
dalam pengambilan keputusan terkait perawatan pasien
2. Pasien memiliki hak untuk menentukan preferensi pasien dan sejauh
mana keluarga atau pihak lain akan terlibat dalam pelepasan informasi
terkait perawatan pasien
3. Seluruh staf ikut berperan aktif dalam melindungi hak pasien
4. Pasien memiliki hak untuk mengakses informasi kesehatan mereka
sendiri sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku
5. Pasien di beri kesempatan urtuk memutuskan keluarga yang ikut terlibat
dalam perawatan pasien
6. Rumah sakit menetapkan proses untuk menghilangkan atau mengurangi
hambatan pasien dalam mendapatkan akses, proses penerimaan dan
pelayanan perawatan. Hambatan yang dimaksud adalah:
a) Hambatan fisik, merupakan jenis hambatan karena keterbatasan fisik
fisik. Dalam hal ini Rumah Sakit Ibu dan Anak Metro Hospitals
Sidoarjo menetapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) pelayanan
pasien dengan keterbatasan fisik
b) Hambatan bahasa, merupakan hambatan berbahasa asing yang dapat
menjadikan penghalang terjadinya komunikasi yang efektif
c) Hambatan budaya berasal dari etnik yang berbeda, agama, dan juga
perbedaan sosial yang ada antara budaya yang satu dengan yang
lainnya. Dalam hal ini Rumah Sakit Ibu dan Anak Metro Hospitals
Sidoarjo menyediakan pembimbing rohani yang di tetapkan dalam
Surat Keputusan Direktur
d) Hambatan lainnya yaitu berupa kesalahan pahaman dan konflik
asuhan keperawatan yang di atur dalam Standar Prosedur
Operasional Komplain pelayanan public
e) Proses penanganan hambatan ini di atur dalam Standar Prosedur
Operasional (SPO) penangan pengaduan yang di tetapkan oleh
direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Metro Hospitals Sidoarjo
7. Rumah sakit memberikan layanan serta memberikan informasi dan
edukasi kepada pasien dan keluarga dalam bahasa dan cara yang mudah
di pahami oleh pasien dan keluarga
8. Rumah sakit memberikan perawatan yang penuh penghargaan dengan
memperhatikan harkat dan martabat pasien
9. Rumah sakit menetapkan ruang perawatan pasien di pisahkan menurut
Gender
10.Rumah sakit memberikan pelayanan yang menghargai harkat martabat
pasien, menghormati keyakinan spiritual dan budaya pasien serta nila-
inilai yang di anut pasien
11. Rumah sakit memenuhi kebutuhan bimbingan rohani pada pasien
menjelang akhir hayat atau bimbingan rohani yang berhubungan dengan
kesehatan pasien sesuai permintaan pasien dan atau preferensi pasien.
Diatur dalam Standar Prosedur Operasional pelayanan kerohanian
12.Rumah sakit menjamin privasi pasien dan kerahasiaan informasi dalam
perawatan dan pengobatan di rumah sakit
13.Rumah sakit menjaga kerahasiaan informasi medis serta informasi
kesehatan lainnya yang di dokumentasikan
14. Pasien memiliki hak untuk mengakses kesehatannya sendiri
15. Rumah sakit memiliki proses terkait pemberian informasi kesehatan atas
wone di olur dalam Standor Drocodur Operacional
16.Rumah sakit bertanggung jawab melindungi harta benda pasien dari
pencurian atau kehilangan, proses ini dilakukan pada pasien di Instalasi
Gawat darurat (IGD) atau unit rawat inap, yang memenuhi tiga kriteria
berikut:
a. Pasien tidak mampu mengambil keputusan untuk menjaga harta
benda mereka Rumah Sakit Ibu dan Anak Metro Hospitals
Sidoarjo
b. Pasien tidak sadarkan diri dengan skala Glasgow Coma Scale
(GCS) kurang dari sama dengan 12
c. Pasien tidak di dampingi penunggu atau keluarga. Kehilangan
harta benda pada pengguna layanan rumah sakit selain kriteria
tersebut diatas bukan tanggung jawab Rumah Sakit Ibu dan Anak
Metro Hospitals Sidoarjo
17.Proses pertanggung jawaban harta benda pasien di atur dalam Standar
Prosedur Operasional (SPO) penitipan harta benda pasien
18.Rumah sakit melindungi semua pasien dari serangan fisik dan verbal
dangan pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) untuk
meningkatkan keamanan
19.Rumah sakit bertanggungjawab melindungi kelompok resiko tinggi,
proses ini diatur dalam Standar Prosedur Operasional (SPO)
perlindungan dari kekerasan fisik dan verbal
20.Rumah sakit menetapkan kelompok resiko tinggi meliputi :
a. Populasi yang memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami
serangan yaitu bayi, anak-anak, lanjut usia dan pasien yang tidak
tidak sadarkan diri dengan skala Glasgow Coma Scale (GCS) kurang
dari sama dengan
b. Area yang memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami serangan
termasuk yaitu Nurse Station, ruang Intensive Care Unit (ICU), ruang
Neonatal Intensive Care Unit (NICU), Unit rawat inap anak dan
ruang tunggu
c. Rumah sakit menetapkap area terpencil yang sulit terjangkau oleh
patroli keamanan antara lain ruang ruang parker, IGD, radiologi,
laboratoriun, dapur, kasir, rawat inap, kamar operasi, Farmasi dan
ICU
21.Rumah sakit menjunjung tinggi dan mencerminkan hak dari semua
pasien untuk mendapatkan pengkajian dan tata laksana nyeri dengan
memperhatikan harkat martabat pasien
22.Pasien memiliki hak untuk menyampaikan keluhan tentang asuhan
keperawatan dan keluhan tersebut harus di tanggapi dan di selesaikan
23.Rumah sakit bertanggung jawab menyelesaikan keluhan, konflik dan
perbedaan pendapat melalui sebuah proses yang spesifik
24.Rumah sakit memenuhi kebutuhan pasien menjelang akhir hayat
dengan memperhatikan kekhawatiran psikologis, sosial, emosional,
agama dan kultural pasien serta keterlibatan dalam keputusan
keperawatan. Proses ini di atur dalam Standar Prosedur Operasional
(SPO) pasien tahap terminal yang di tetapkan oleh direktur
25.Rumah sakit menginformasikan pasien dan keluarganya mengenai
proses menerima dan menanggapi keluhan tentang asuhan keperawatan
jika terjadi konflik atau perbedaan pendapat
2) MENGINFORMASIKAN HAK-HAK PASIEN
1. Rumah sakit menyiapkan pernyataan tertulis tentang hak dan
tanggung jawab pasien yang di dokumentasikan dalam rekam medik
pasien
2. Rumah sakit menginformasikan hak dan tanggung jawab pasien
kepada pengguna layanan rumah sakit yang terpampang di area
rumah sakit
3. Informasi mengenai hak dan kewajiban pasien diberikan kepada
setiap pasien pada saat pertama kali daftar sebabagai pasien rawat
inap atau rawat jalan di bagian pendaftaran oleh petugas secara
tertulis dalam bahasa yang mudah dipahami pasien.
4. Hak dan Kewajiban Pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Metro
Hospitals Sidoarjo:
a. Setiap Pasien Mepunyai Hak:
1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit
2) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3) Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi
4) Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional
5) Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga Pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi
6) Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan
7) Memilih dokter, dokter gigi, dan kelas perawatan sesuai
dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
8) Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain yang mempunyai surat izin praktik baik di dalam
maupun di luar Rumah Sakit
9) Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data medisnya
10) Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan,
risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan
11) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang
akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
Dideritanya
12) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
13) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak mengganggu Pasien lainnya
14) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit
15) Mengajukan usul, saran dan perbaikan atas perlakuan Rumah
Sakit terhadap dirinya
16) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianut
17) Penggugat dan atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah
Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
standar baik secara perdata ataupun pidana
18) Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik
sesuai dengan peraturan perundang undangan
b. Kewajiban Dan Tanggung Jawab Pasien Terhadap Rumah
Sakit:
1) Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
2) Menggunakan fasilitas Rumah Sakit secara bertanggung
jawab
3) Menghormati hak Pasien lain, pengunjung, dan hak tenaga
kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di Rumah
Sakit
4) Memberikan informasi yang juju, lengkap dan akurat
sesuai dengan kemampuan dan pengetahuannya tentang
masalah kesehatannya
5) Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial
dan jaminan kesehatan yang dimilikinya
6) Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh
tenaga kesehatan di Rumah Sakit dan disetujui oleh Pasien
yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
7) Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya
untuk menoiak rencana terapi yang direkomendasikan oleh
tenaga kesehatan dan atau tidak mematuhi petunjuk yang
diberikan oleh tenaga kesehatan untuk penyembuhan
penyakit atau masalah kesehatannya
8) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
3) MELIBATKAN KELUARGA PASIEN DALAM KEPUTUSAN
TENTANG PERAWATAN PASIEN
1. Rumah sakit melibatkan pasien dan keluarga pasien terlibat proses asuhan
keperawatan dan pengambilan keputusan
2. Pasien dan keluarganya berhak menolak prosedur diagnostik dan tata
laksana
3. Rumah sakit menetapkan batasan yang jelas untuk persetujuan umum atau
General Consent dan menetukan bagaimana persetujuan umum di
dokumentasikan dalam rekam medik yang di peroleh pasien pada saat akan
menjalani rawat inap atau di daftar pertama kalinya sebagai pasien rawat
jalan Rumah sakit
4. Pasien dan keluarganya berhak mendapatkan informasi tentang kondisi
medis, hasil pemeriksaan, diagnosis, rencana pengobatan, rencana tindakan,
alternatif tindakan, kemungkinan hasil yang tidak dapat di antisipasi dari
terapi perawatan dan kejadian tidak terduga selama perawatan dilakukan atas
persetujuan pasien
5. Rumah sakit memfasilitasi permintaan pendapat kedua (Second Opinion)
tanpa perlu khawatir akan mempengaruhi perawatannya selama di dalam
atau luar rumah sakit dan tidak boleh menghambat, mencegah atau
menghalangi
6. Rumah sakit Rumah sakit memfasilitasi pasien atau keluarga pasien saat
berada dalam pengambilan keputusan yang sulit dengan cara:
a. Memberikan informasi secara jelas dan lengkap mengenai kondisi pasien
b. Konsekuensi dari keputusan yang di ambil
c. Pilihan atau alternative lain yang dapat di jadikan pertimbangan
7. Rumah sakit menetapkan proses pemberian layanan resusitasi atau terapi
penunjang kehidupan yang di atur dalam Standar Prosedur Operasional
(SPO) pemberian resusitasi
8. Rumah sakit menetapkan proses penolakan layanan resusitasi atau terapi
penunjang kehidupan yang di atur dalam Standar Prosedur Operasional
(SPO) penolakan resusitasi
9. Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam proses penyelesaian konflik dan
perbedaan pendapat.

3. Tujuan pengaturan Hak Pasien dan keluarga adalah untuk menjamin


dilaksanakannya hak-hak pasien sebagaimana diatur dalam UU no. 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit
4. Ruang lingkup hak pasien dan keluarga di RSIA Metro Hospitals Sidoarjo
mengatur pengelolaan hak pasien dan keluarga, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjutnya.
5. Pelaksanaan Hak Pasien dan Keluarga:
a. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo melaksanakan Hak Pasien dan
keluarganya sejak asesmen awal sampai pasien meninggalkan RSIA Metro
Hospitals Sidoarjo
b. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo menyiapkan banner untuk mendukung
pasien dan keluarganya memahami dan mengetahui haknya
c. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo menetapkan hak istimewa pasien, untuk
menentukan informasi apa saja yang berhubungan dengan pelayanan yang
boleh disampaikan kepada keluarga atau pihak lain
d. Pelaksanaan Hak pasien dan Keluarga di RSIA Metro Hospitals Sidoarjo
dilaksanakan mengacu pada Panduan Hak Pasien dan Keluarga
sebagaimana terlampir dalam Lampiran yang tidak terpisahkan dari
Peraturan ini
e. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo menetapkan hak pasien untuk meminta
pendapat kedua mengenai kondisi kesehatannya dari dokter lain\

6. Tata tertib pasien dan pelayanan kerohanian pasien / keluarga:


a. Tata tertib dan kewajiban pengunjung ditetapkan sesuai ketentuan dalam
leaflet atau banner Hak dan Kewajiban dan Peraturan RSIA Metro
Hospitals Sidoarjo.
b. Setiap pasien berhak mendapat pelayanan kerohanian sesuai dengan agama
dan kepercayaannya yang dianut dan diakui negara.
c. Pelayanan kerohanian yang diperlukan disiapkan mengacu pada panduan,
prosedur, dan format sebagaimana terlampir.
d. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo melaksanakan privasi pasien dalam
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemberian terapi dan transportasi
sebagaimana panduan yang terlampir dalam lampiran peraturan ini.
7. Penggunaan identitas:
a. Setiap Pasien dipakaikan gelang identitas sesuai jenis kelamin, Resiko
Jatuh, Resiko alergi dan gelang DNR (apabila pasien DNR) sesuai
peraturan yang berlaku di RSIA Metro Hospitals Sidoarjo
b. Setiap penunggu pasien diwajibkan memakai kartu penunggu pasien.
c. Pengunjung di luar jam kunjungan harus diidentifikasi dan wajib memakai
kartu identitas.
8. Persetujuan umum (General Consent) dan pelepasan informasi:
a. Setiap pasien rawat jalan maupun rawat inap diberikan penjelasan
tentang persetujuan untuk perawatan dan pengobatan, persetujuan
pelepasan informasi, hak dan kewajiban pasien, tidak bertanggung
jawab atas kehilangan barang milik pasien dan kewajiban administrasi.
b. Pelepasan informasi yaitu pasien dapat memberikan wewenang kepada
ayah/ibu, suami/istri, wali, anak kandung, saudara/kerabat terdekat atau
induk semang tentang kondisi, pengobatan dan diagnosa yang akan
dijalani oleh pasien.
9. Informed Concent (persetujuan Tindakan kedokteran) dan penolakan
tindakan kedokteran:
a. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo harus menjelaskan hak pasien dan
keluarga untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan.
b. Setiap pasien berhak memberi persetujuan atau menolak atas tindakan
maupun rencana pengobatan yang akan dilakukan terhadapnya.
c. Setiap tindakan invasif, operasi maupun transfusi pemberian labu darah
pasien atau keluarga pasien akan diberitahukan informasi dari diagnosa,
rencana pengobatan maupun sampai hal terburuk dan alternatif lain
sesuai tercantum dalam formulir di rekam medis pasien.
d. Persetujuan tindakan kedokteran dapat diisi dan ditandatangani oleh
pasien sendiri, ayah/ibu, suami/istri, wali, anak kandung,
saudara/kerabat terdekat atau induk semang dan apabila dalam keadaan
emergen dan mengancam nyawa maka dapat dilakukan tindakan segera
sambil menunggu wali pasien.
e. Pasien/keluarga wajib menandatangani form penolakan pengobatan
apabila menolak melanjutkan pengobatan.
10.Perlindungan kekerasan fisik dan verbal:
a. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo menetapkan tempat dan kelompok
beresiko (pasien usia lanjut, penderita cacat, bayi dan anak-anak,
korban KDRT, Pasien Napi, korban dan tersangka tindak pidana)
dan melindungi pasien dari kekerasan fisik dan verbal sebagaimana
panduan dan SPO.
b. Petugas RSIA Metro Hospitals Sidoarjo melaksanakan pemantauan
pengamanan berkala melalui cctv baik di tempat terbuka maupun
tempat terpencil yang beresiko tinggi.
11.Menjaga kerahasiaan informasi pasien dan privasi pasien:
a. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo wajib menjaga kerahasiaan
informasi medis dan non medis pasien.
b. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo wajib menjelaskan kepada pasien
tentang persetujuan pembukaan dan kerahasiaan informasi medis
kepada pihak dan atau keluarga tertentu.
c. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo tidak memasang daftar nama pasien
diruang informasi atau perawatan.
d. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo meminta persetujuan pasien untuk
semua prosedur pelayanan medis yang akan dilaksanakan.
e. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo menyediakan tirai / gorden di setiap
kamar dan tempat tidur pasien agar tidak terlihat oleh pasien lain.
f. Petugas RSIA Metro Hospitals Sidoarjo selalu menanyakan keluhan
pasien di tempat yang tertutup atau di ruang periksa dokter.
12.Meminta pendapat lain (Second Opinion):
a. Setiap pasien berhak meminta pendapat kedua atau pendapat lain
dalam diagnosa maupun rencana pengobatan yang akan
dilakukannya kepada dokter lain.
b. Petugas RSIA Metro Hospitals Sidoarjo harus memfasilitasi apabila
pasien meminta second opinion dengan mengisi formulir yang
tersedia.
13.Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP):
a. DPJP wajib menjelaskan penyakit, rencana pengobatan dan tindakan
yang akan diberikan kepada pasien dan atau keluarga;
b. DPJP memberi penjelasan tentang rencana operasi dan atau tindakan
khusus;
c. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo wajib meminta persetujuan pasien
untuk setiap tindakan mengacu pada panduan yang terlampir dalam
lampiran Peraturan ini
d. Daftar penyakit yang memerlukan persetujuan khusus serta
informasi dan persetujuan ditetapkan sebagaimana terlampir
14.Pelayanan pasien tahap terminal:
a. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo wajib menjelaskan kondisi kritis
dan atau kondisi terminal pasien serta kemungkinan Tindakan
resusitasi dan tindakan lain mengacu pada Panduan Pelayanan
Pasien Tahap Terminal
b. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo menyediakan pelayanan kerohanian
dan bekerjasama dengan tokoh agama sesuai keyakinan yang
banyak dianut oleh pasien RSIA Metro Hospitals Sidoarjo.
c. Pasien dan atau keluarga wajib menandatangani form penolakan
resusitasi apabila menolak dilakukan resusitasi
15.Asesmen nyeri dan Manajemen nyeri:
a. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo menetapkan panduan asesmen
nyeri dan manajemen nyeri sebagaimana terlampir dalam
pengkajian awal pasien rawat inap maupun rawat jalan.
b. Petugas RSIA Metro Hospitals Sidoarjo wajib melaksanakan
asesmen nyeri dengan memperhatikan pengaruh pribadi, budaya
dan sosial serta melakukan asesmen ulang setiap shift.
16.Manajemen komplain pelayanan publik:
a. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo menetapkan panduan manajemen
komplain sebagaimana terlampir
b. Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang proses
menyampaikan keluhan, konflik, atau perbedaan pendapat.
17.Pelayanan sesuai nilai dan kepercayaan pasien:
a. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo mewajibkan staf untuk
memahami peran mereka dalam mengidentifikasi nilai-nilai dan
kepercayaan pasien maupun keluarganya
b. Staf melaksanakan hak pasien untuk mendapatkan pelayanan
kebutuhan kerohanian.
18.Pemberian informasi dan edukasi pasien:
a. Semua informasi tentang hak dan kewajiban pasien dan keluarga
yang disampaikan kepada pasien/keluarga wajib disampaikan
secara lisan dan tertulis.
b. Petugas bertanggung jawab atas penyampaian informasi sesuai
perannya.
c. Setiap pasien dijelaskan dan diberikan edukasi tentang kondisi,
diagnose dan rencana pengobatan yang akan dilakukan.
19.RSIA Metro Hospitals Sidoarjo menyelenggarakan tanggung jawab terhadap
harta benda milik pasien emergensi yang tidak didampingi keluarganya
sampai pasien selesai di rawat inap maupun penitipan barang berharga
sesuai panduan yang dibuat dan tidak bertanggung jawab atas kehilangan
barang-barang berharga milik pasien apabila barang berharga tidak dijaga
dengan baik dan tidak dilakukan penitipan sebelumnya.
20.Pelayanan resusitasi dan Do Not Resucitate (DNR)
a. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo menetapkan panduan
resusitasi dan DNR sebagaimana terlampir.
b. RSIA Metro Hospitals Sidoarjo menyediakan formulir
persetujuan maupun penolakan tindakan resusitasi di dalam
rekam medis pasien ditandai pemakaian gelang atau stiker
ungu apabila pasien atau keluarga menolak resusitasi.
21.RSIA Metro Hospitals Sidoarjo tidak menyelenggarakan Penelitian Klinis
dengan subjek manusia.
22.RSIA Metro Hospitals Sidoarjo tidak menyelenggarakan donasi organ.

Anda mungkin juga menyukai