Ika
Ika
perilaku yang dipegang dan diterapkan oleh seluruh anggota organisasi. Budaya organisasi
mempengaruhi bagaimana anggota organisasi berinteraksi, memecahkan masalah, membuat
keputusan, dan merespons lingkungan yang ada di sekitarnya. Budaya organisasi sangat
penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi, karena budaya organisasi dapat
mempengaruhi motivasi, kinerja, dan kepuasan kerja anggota organisasi. Sebagai contoh,
budaya organisasi yang positif dan inklusif dapat meningkatkan kepuasan kerja dan
produktivitas anggota organisasi, sementara budaya organisasi yang buruk dan toksik dapat
menyebabkan konflik, kecemasan, dan ketidakpuasan kerja.
1. Nilai: Nilai organisasi merupakan prinsip-prinsip yang dipegang oleh seluruh anggota
organisasi, seperti integritas, kerja tim, inovasi, dan penghargaan terhadap
keberagaman.
2. Norma: Norma organisasi adalah aturan-aturan informal yang diterapkan oleh seluruh
anggota organisasi, seperti tata cara berpakaian, cara berbicara, dan etika kerja.
3. Kebiasaan: Kebiasaan organisasi adalah tindakan atau praktik yang dijalankan oleh
seluruh anggota organisasi, seperti rapat pagi, acara perusahaan tahunan, atau
kegiatan sosial.
4. Ritual: Ritual organisasi adalah tindakan formal yang dijalankan oleh seluruh anggota
organisasi, seperti upacara pelantikan, perayaan hari jadi perusahaan, atau acara
penghargaan.
5. Cerita: Cerita organisasi adalah narasi atau kisah-kisah tentang organisasi, seperti
asal-usul perusahaan, kisah-kisah sukses, atau kisah inspiratif tentang anggota
organisasi.
6. Simbol: Simbol organisasi adalah lambang-lambang yang merepresentasikan
organisasi, seperti logo, warna, atau desain produk.
Untuk membentuk budaya organisasi yang positif, perlu dilakukan upaya dari seluruh
anggota organisasi, mulai dari pimpinan hingga karyawan. Beberapa upaya yang dapat
dilakukan antara lain:
Namun, untuk membentuk budaya organisasi yang positif, perlu dilakukan dengan
kesadaran dan komitmen dari seluruh anggota organisasi, termasuk pimpinan dan karyawan.
Sebagai contoh, pimpinan organisasi dapat memperlihatkan dan menetapkan nilai-nilai yang
dipegang organisasi dan memastikan bahwa nilai-nilai tersebut diikuti oleh seluruh anggota
organisasi. Karyawan juga dapat membentuk budaya organisasi dengan berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan organisasi, menghormati norma-norma yang ada, dan membagikan cerita-
cerita positif tentang organisasi. Selain itu, penting juga untuk mengubah budaya organisasi
yang negatif dan toksik. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki nilai-nilai yang
dipegang oleh organisasi, mengubah norma-norma yang tidak sehat, dan menghilangkan
kebiasaan-kebiasaan yang merugikan. Penghapusan budaya organisasi yang negatif dapat
memperbaiki kondisi kerja, meningkatkan motivasi, dan mempertahankan karyawan yang
berkualitas.