TINJAUAN PUSTAKA
Variasi kadar glukosa darah naik/turun dari rentang normal (SDKI, 2017).
2. Penyebab
a. Hiperglikemia
1) Disfungsi pancreas
2) Resistensi insulin
b. Hipoglikemia
4) Disfungsi hati
a. Subjektif
Hipoglikemia
1) Mengantuk
2) Pusing
Hiperglikemia
b. Objektif
Hipoglikemia
1) Gangguan koordinasi
Hiperglikemia
a. Subjektif
Hipoglikemia
1) Palpitasi
2) Mengeluh lapar
Hiperglikemia
1) Mulut kering
2) Haus meningkat
b. Objektif
Hipoglikemia
1) Gemetar
2) Kesadaran menurun
3) Prilaku aneh
4) Sulit bicara
5) Berkeringat
Hiperglikemia
B. Tinjauan Teori
1. Pengertian
yang khas, yakni urin yang berasa manis dalam jumlah yang besar. Istilah
“Diabetes” berasal dari bahasa yunani yang berarti “shipon”, ketika tibuh
“Mellitus” berasal dari bahasa yunani dan latin ynag berarti madu. Kelainan
yang menjadi defisiensi relative atau absolut dari hormon insulin. Insulin
berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel
kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas
dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin) (Fatimah R., N., 2015).
insulin. Hal ini disebabkan karena Diabetes militis tipe II masih mampu
di dalam darah.
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
Menurut Wijaya A., S., & Putri Y., M., 2015 penyebab diabetes militus tipe
a. Obesitas
efek metabolik. Dengan kata lain orang yang gemuk dengan berat badan
b. Usia
c. Riwayat keluarga
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab diabetes militus dari orang tua.
3. Manifestasi klinis
Menurut Wijaya A., S., & Putri Y., M., 2015, manifestasi atau tanda dan
dehidrasi sel. Akibat dari dehidrasi sel mulut menjadi kering dan sensor
minum (Polidipsia).
menstimulasi rasa lapar. Maka reaksi yang terjadi adalah seseorang akan
dari itu maka sel akan menciut, sehingga seluruh jaringan terutama otot
yaitu sel lemak dan oto. Akibat penderita kehilangan jaringan lemak dan
f. Kesemutan
g. Lemas
h. Mata kabur
4. Anatomi fisiologi
Wijaya A., S., & Putri Y., M., 2015 dalam bukunya mengatakan bahwa
pankreas oleh leher pankreas yaitu bagian pankreas yang lebarnya biasanya
tidak lebih dari 4 cm. Arteri dan vena mesenterika superior berada di dorsal
posterior bagian kiri bawah kaput pankreas ini disebut prosesus unsinatus
dibawah lambung dan abdomen. Didalam nya terdapat kumpulan sel yang
terbentuk seperti pulau pada peta, karena itu disebut pulau-pulau Langerhans
yang berisi sel beta yang mengeluarkan hormon insulin yang sangat berperan
dalam mengatur kadar glukosa darah, sel beta mensekresi insulin yang
pulau Langerhans jumlah sel beta normal pada manusia antara 60%-80%
dari populasi sel pulau Langerhans. Pankreas berwarna putih kebauan hingga
5. Patofisiologi
Wijaya A., S., & Putri Y., M., 2015 dalam bukunya mengatakan bahwa
dengan salah satu efek utama akibat kurangnya insulin sebagai berikut:
kolestrol pada dinding pembuluh darah dan akibat dari berkurangnya protein
sesudah makan. Pada hiperglikemia yang parah yang melebihi ambang ginjal
normal (konsentrasi glukosa darah sebesar 160-180 mg/100 ml), akan timbul
pospat.
terjadi poliphagi. Akibat yang lain adalah asthenia atau kekurangan energi
sehingga pasien menjadi cepat lelah dan mengantuk yang disebabkan oleh
membrane basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan memudahkan
pasien akan minum dalam jumlah banyak karena glukosa hilang bersama
kemih, maka pasien mengalami keseimbangan kalori negatif dan berat badan
berkurang. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) timbul sebagai akibat
kehilangan kalori.
Menurut Wijaya A., S., & Putri Y., M., 2015 patofisiologi pada diabetes
Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel.
Sebagai akibat terikat nya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu
pada diabetes militus tipe II disertaai dengan penurunan reaksi intrasel ini.
awitan diabetes militus tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejala nya
dialami pasien, gelaja tersebut sering bersifat ringan dan dapat mencakup
atau pandangan yang kabur (jika kadar glukosanya sangat tinggi). Penyakit
berjalan kronis dan terbagi dua yaitu gangguan pada pembuluh darah besar
Ada tiga problem utama yang akan terjadi bila kekurangan insulin atau tanpa
insulin yaitu:
Menurut Menurut ADA, 2016 resistensi insulin pada otot dan liver serta
sentral dari diabetes militus tipe II. Belakangan diketahui bahwa kegagalan
sel beta terjadi lebih dini dan lebih berat dari pada yang diperkirakan
sebelumnya. Selain otot, liver dan sel beta, organ lain sepert jaringan lemak
6. Pathway
Defisiensi Insulin
Nyeri
7. Pemeriksaan penunjang
Wijaya A., S., & Putri Y., M., 2015 dalam bukunya mengatakan bahwa
a. Kadar glukosa
b. Aseton plasma
Apabila terdapat gejala diabetes militus + salah satu dari gula darah
(puasa >140 mg/dl, 2 jam PP >200 mg/dl, random >200 mg/dl). Dan
apabila tidak terdapat gejala diabetes militus tetapi terdapat 2 hasil dari
gula darah (puasa >140 mg/dl, 2 jam PP >200 mg/dl, random >200
mg/dl).
a. Komplikasi metabolik
1) Ketoadosis diabetic
9. Penatalaksanaan
Menurut Wijaya A., S., & Putri Y., M., 2015 penatalaksanaan diabetes
militus adalah:
1) Diet
a) Karbohidrat 60-70%
b) Protein 12-20%
c) Lemak 20-30%
glukosa
b) Binguad
Menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai dibawah normal
c) Inhibitor a glukosidase
e) Insulin
Indikasi gangguan
dll)
3) Latihan
menyegarkan tubuh
4) Pemantauan
6) Pendidikan
C. Asuhan Keperawatan
perencanaan, tindakan dan evaluasi. Proses keperawatan dasar cara berpikir kritis
1. Pengkajian
a. Pengertian
yang dibuat. Oleh karena itu, pengkajian harus dilakukan dengan teliti
c. Macam data
1) Data dasar
keperawatan sejahtera.
2) Data fokus
Data fokus adalah informasi tentang status kesehatan klien yang
Data ini yang nantinya mendapat porsi lebih banyak menjadi dasar
3) Data subjektif
4) Data objectif
dan pemeriksaan pada klien. Data objektif harus dapat diukur dan
d. Sumber data
Sumber data primer adalah klien. Sebagai sumber data primer, bila
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh selain klien, yaitu
keluarga, orang terdekat, teman, dan orang lain yang tahu tentang
status kesehatan klien. Selain itu, tenaga kesehatan yang lain seperti
1) Anamnesis
2) Observasi
Observasi adalah tindakan mengamati secara umum terhadap perilaku
praktik klinik.
3) Pemeriksaan
berikut:
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
zat padat).
d) Auskultasi
tekanan darah.
4) Pemeriksaan penunjang
berikut:
pada ekstremitas bawah, luka yang sukar sembuh, kulit kering, merah, dan
2. Diagnosa keperawatan
1) Klasifikasi data
2) Interpretasi data
masalah kolaboratif.
dan jelas
keperawatan.
perkembangan.
d) Medicational/treatment: pengobatan atau tindakan yang diberikan
keperawatan.
Menurut Wijaya & Putri (2015) diagnosis yang lazim muncul pada pasien
aliran arterial
informasi
penurunan sensasi
3. Perencanaan keperawatan
Perencanaan adalah pengembangan strategi desain untuk mencegah,
artikan bahwa masalah ini perlu mendapat perhatian perawat karena dapat
1) Pengertian
c) Spesifik
d) Dapat diukur/diobservasi
e) Realistis/dapat dicapai
asuhan keperawatan.
a) Berdasarkan tujuan
2014).
Menurut SIKI (2016) rencana tindakan pada diagnosis diabetes ilitus sebagai
berikut:
intensitas nyeri
informasi
penurunan sensasi
4. Pelaksanaan keperawatan
Walid, 2014).
a. Tahap persiapan
b. Tahap intervensi
4) Kompeten
c. Tahap dokumentasi
sebagai berikut:
a. Nyeri berhubungan dengan agen biologis
intensitas nyeri
diubah
informasi
penurunan sensasi
5. Evaluasi keperawatan
pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada
a. Tujuan evaluasi
1) Pengertian SOAP
a) S: data subjektif
b) O: data objektif
c) A: analisis
Interpretasi dari data subjektif dan data objektif. Analisis
d) P: planning
timbul masalah baru atau rencana tindakan yang ada sudah tidak