Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ People and Daily Work


( Manusia dan Pekerjaan Sehari-hari) ”
KKPMT 1

Disusun Oleh :

Kenjhiro Raymond Kapoh

ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


STIKES GUNUNG MARIA TOMOHON
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, yang atas rahmat-
Nya dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah “People and Daily Work (Manusia dan pekerjaan
sehari-hari)”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah Klasifikasi, Kodifikasi Penyakit Dan Masalah Terkait 1 yang
telah memberikan kesempatan untuk memperbaiki nilai penulis. Penulis juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Tomohon, 04 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II................................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Definisi Sistem Muskuloskeletal.............................................................................3
2.2 Musculoskeletal Disorders (MSD)..........................................................................3
2.3 Gejala Musculoskeletal Disorders (MSD)...............................................................4
2.4 Penyebab Musculokeletal Disorders (MSD)...........................................................5
2.5 Mendiagnosis Musculoskeletal Disorders (MSD)...................................................6
2.6 Perawatan Musculoskeletal Disorders (MSD).........................................................7
2.7 Pencegahan Musculoskeletal Disorders (MSD)......................................................8
BAB III..............................................................................................................................9
PENUTUP..........................................................................................................................9
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................9
4.2 Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
Lampiran..........................................................................................................................11
Istilah medis.................................................................................................................11

iii
DAFTAR GAMBAR

gambar 1.1 Kerangka Muskuloskeletal..............................................................................4


gambar 2 Gangguan pada muskuloskeletal........................................................................7

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang maksimal,
pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada
pengembangan dan pendayagunaan Sumber Daya Manusia (SDM). Seiring dengan
program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga
memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) melalui
berbagai bentuk peraturan dan perundang-undangan dibidang ketenagakerjaan.
Namun demikian dalam pelaksanaannya masih banyak ditemukan berbagai bentuk
penyimpangan, sehingga jaminan kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan kerja
para pekerja sering diabaikan. Pekerjaan angkat dan angkut merupakan salah satu
bagian dari masyarakat yang perlu mendapat perhatian, karena proses kerja yang
mereka lakukan banyak mengandung risiko terhadap status kesehatan yang seperti
kita ketahui bahwa jenis pekerjaan angkat dan angkut merupakan salah satu aktivitas
tertua dari kegiatan kehidupan sehari-hari. Kuli angkut adalah pekerja yang bekerja
dengan menjual jasa mengangkut barang atau material dari satu tempat ketempat
lain. Pada umumnya pekerja tersebut menggunakan tubuh sebagai alat angkut seperti
memikul, menjinjing maupun memanggul. Pekerjaan bongkar muat merupakan
pekerjaan fisik yang berat, faktor-faktor lain seperti kondisi kerja dan lingkungan
kerja yang tidak ergonomis juga memberikan beban tambahan kepada para pekerja.
Aktivitas pengangkatan secara manual tentu kita jumpai pada kehidupan sehari-hari.
Ada yang melakukannya di pasar tradisional, pelabuhan, bahkan di rumah sendiri.
Pengangkatan benda secara manual atau dalam ilmu ergonomi dikenal sebagai
Manual Material Handling (MMH) adalah gerakan pemindahan benda oleh manusia
yang menggunakan tenaga manusia sendiri (penanganan manual). Ciri-ciri dari
material yang dipindahkan adalah memiliki berat kurang dari 40 kg, material dapat
dijangkau oleh tangan serta mudah digenggam oleh tangan. Kegiatan manual

1
material handling yang sering dilakukan antara lain adalah kegiatan pengangkatan
benda (lifting task), kegiatan pengantaran benda (carriying task), Kegiatan
mendorong benda (pushing task), Kegiatan menarik benda (pulling task). (2) Beban
kerja dari setiap pekerja berbeda-beda, sesuai dengan jenis pekerjaannya. Beban
kerja dapat berupa beban mental, fisik dan sosial. Beban fisik ditemukan pada saat
melakukan pekerjaan yang menggunakan fisik sebagai alat utama seperti pekerjaan
memindahkan beban. Berat beban yang diangkat serta frekuensi mengangkat yang
sering dapat mempengaruhi kesehatan kerja berupa kecelakaan kerja atau timbulnya
penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja (PAK) merupakan penyakit yang timbul
karena hubungan pekerjaan mengangkat, menurunkan, dan membawa barang yang
dilakukan secara langsung tanpa bantuan alat apapun dapat menjadi faktor risiko
terjadinya kecelakaan pada pekerja seperti nyeri atau cidera pada punggung.
Dari pemaparan latar belakang di atas penulis akan membahas lebih lanjut
tentang Penyakit Akibat Kerja (PAK) dalam hal ini Musculoskeletal Disorders.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan faktor pekerjaan dan faktor
individu dengan keluhan nyeri musculoskeletal disorders (MSDs) pada pekerja manual.

1.3 Tujuan
1. Mengetahui distribusi frekuensi keluhan musculoskeletal disorders pada
pekerja
2. Mengetahui distribusi frekuensi fakor pekerjaan (postur kerja dan beban
kerja) pada pekerja
3. Menegetahui distribusi frekuensi faktor individu (umur, masa kerja dan
kebiasaan olahraga) pada pekerja
4. Mengetahui hubungan postur kerja dengan keluhan musculosceletal
disorders pada pekerja

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Muskuloskeletal


Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdiri dari otot, jaringan ikat,
saraf, serta tulang dan sendi. Sistem ini berperan penting dalam gerakan tubuh. Oleh
karena itu, bila sistem muskuloskeletal terganggu, kemampuan dalam bergerak dan
melakukan aktivitas pun bisa terganggu. Dengan adanya sistem muskuloskeletal,
tubuh dapat bergerak dan menjalani berbagai aktivitas, seperti berjalan, berlari,
berenang, hingga sesederhana mengambil suatu benda. Sistem muskuloskeletal juga
berperan dalam membentuk postur dan bentuk tubuh serta melindungi berbagai
organ penting, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan hati.

2.2 Musculoskeletal Disorders (MSD)


Gangguan muskuloskeletal (MSD) adalah salah satu penyakit terkait
pekerjaan yang paling umum. Di seluruh Eropa mereka mempengaruhi jutaan
pekerja dan merugikan pengusaha miliaran euro. Mengatasi MSD membantu
meningkatkan kehidupan pekerja, tetapi juga masuk akal secara bisnis.
MSD terkait pekerjaan mempengaruhi punggung, leher, bahu dan tungkai
atas serta tungkai bawah. Mereka menutupi kerusakan atau gangguan sendi atau
jaringan lain. Masalah kesehatan berkisar dari nyeri dan nyeri ringan hingga kondisi
medis yang lebih serius yang membutuhkan waktu istirahat atau perawatan medis.
Dalam kasus yang lebih kronis, mereka bahkan dapat menyebabkan kecacatan dan
kebutuhan untuk berhenti bekerja. MSD adalah hal biasa. Dan risiko Anda
mengembangkannya meningkat seiring bertambahnya usia. Tingkat keparahan MSD
dapat bervariasi. Dalam beberapa kasus, mereka menyebabkan rasa sakit dan
ketidaknyamanan yang mengganggu kegiatan sehari-hari. Diagnosis dini dan
treatmen dapat membantu meringankan gejala dan meningkatkan tampilan jangka
panjang. Kesehatan muskuloskeletal mengacu pada kinerja sistem alat gerak, yang
terdiri dari otot, tulang, sendi, dan jaringan ikat yang berdekatan. Gangguan

3
muskuloskeletal terdiri dari lebih dari 150 penyakit/kondisi berbeda yang
mempengaruhi sistem dan ditandai dengan gangguan pada otot, tulang, sendi dan
jaringan ikat yang berdekatan yang menyebabkan keterbatasan sementara atau
seumur hidup dalam fungsi dan partisipasi. Kondisi muskuloskeletal biasanya
ditandai dengan rasa sakit (seringkali gigih) dan keterbatasan mobilitas dan
ketangkasan, mengurangi kemampuan orang untuk bekerja dan berpartisipasi dalam
masyarakat. Nyeri yang dialami pada struktur muskuloskeletal adalah bentuk nyeri
non-kanker yang paling umum.
Kondisi muskuloskeletal relevan di seluruh jalur kehidupan – dari masa
kanak-kanak hingga usia yang lebih tua. Mereka berkisar dari kondisi-kondisi yang
muncul tiba-tiba dan berumur pendek (seperti patah tulang, keseleo dan ketegangan,
terkait dengan rasa sakit dan keterbatasan dalam berfungsi) meskipun untuk kondisi
jangka panjang seperti nyeri punggung bawah primer kronis dan osteoartritis.

2.3 Gejala Musculoskeletal Disorders (MSD)

Gejala MSD dapat meliputi :

gambar 1.1 Kerangka Muskuloskeletal

a. Nyeri atau ngilu berulang


b. Peradangan, pembengkakan, dan kemerahan
c. Kelelahan
d. Menurunnya fungsi otot

4
e. Kesemutan
f. Mati rasa atau bagian tubuh terasa kaku
g. Kelemahan otot atau kekuatan cengkeraman menurun

Mereka dapat mempengaruhi area utama sistem muskuloskeletal seseorang,


termasuk yang berikut: Leher, Bahu, Pergelangan Tangan, Punggung, Pinggul, Kaki,
Lutut, Kaki. Dalam beberapa kasus, gejala MSD mengganggu aktivitas sehari-hari
seperti berjalan atau mengetik. Anda mungkin mengembangkan rentang gerak
terbatas atau mengalami kesulitan menyelesaikan tugas rutin.

2.4 Penyebab Musculokeletal Disorders (MSD)


A. Usia
Usia lanjut cenderung dapat menjadi penyebab dari rasa nyeri yang
diakibatkan oleh gangguan Muskuloskeletal. Orang yang sudah lanjut usia
cenderung megalami nyeri musculoskeletal akibat sel – sel tubuh yang rusak.

B. Pekerjaan
Beberapa pekerjaan membutuhkan tugas yang berulang atau menyebabkan sikap
tubuh yang buruk, sehingga membuat kamu beresiko mengalami gangguan
muskuloskeletal.

C. Tingkat Aktifitas
Ketika menggunakan otot teralu berlebihan dalam waktu yang lama juga
bisa menjadi penyebab gangguan Muskuloskeletal. Tidak hanya aktivitas yang
berat saja, bahkan ketika kita tidak melakukan aktivitas atau tidak aktiv dalam
waktu yang lama. Juga bisa menjadi penyebab gangguan Muskuloskeletal.

Seperti hanya duduk dalam waktu yang lama bahkan dilakukan sepanjang
hari. Hal ini biasanya banyak dilakukan oleh masyarakat di era milenial yang
banyak bekerja di depan layar komputer. Sehingga mereka hanya duduk

5
sepanjang hari selama bekerja. Dan hal ini dilakukan berulang-ulang atau bahkan
setiap hari.

D. Gaya Hidup
Seorang atlet akan memiliki risiko lebih besar untuk mengalami
gangguan Muskuloskeletal. Karena setiap hari mereka menggunakan tubuh
mereka untuk melakukan berbagai macam aktivitas yang sangat berat. Jaringan
otot dapat rusak yang diakibatkan oleh kelelahan hingga kegiatan sehari-hari.
Cedera atau pun trauma pada suatu bagian yang disebabkan oleh gerakan tiba-
tiba, jatuh, atau bahkan kecelakaan mobil yang menyebabkan nyeri karena
gangguan Muskuloskeletal. Penyebab lainnya dari rasa nyeri yang bisa
dirasakan adalah karena adanya posisi tulang belakang yang salah, pendeknya
otot karena kurang berkativitas hingga postur tubuh yang buruk.

Aktivitas tertentu dapat menyebabkan keausan pada sistem muskuloskeletal Anda, yang
mengarah ke MSD. Ini termasuk:

a. Duduk dalam posisi yang sama setiap hari di depan computer


b. Terlibat dalam Gerakan berulang
c. Mengangkat beban berat
d. Mempertahankan posisi yang buruk di tempat kerja

2.5 Mendiagnosis Musculoskeletal Disorders (MSD)


Rencana perawatan seorang pasien akan bervariasi tergantung pada penyebab gejala
pasien tersebut. Jadi penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Jika Anda
mengalami gejala MSD, buatlah janji temu dengan dokter. Untuk mendiagnosis kondisi
Anda, mereka kemungkinan akan melakukan pemeriksaan fisik. Pada saat memeriksa
kondisi gangguan muskuloskeletal maka akan dilakukan pemeriksaan dan riwayat medis
secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apa saja penyebab dari rasa
sakit yang dirasakan.

6
Lalu dokter akan menguji otot dan sendi untuk mengetahui :

 Kelemahan atau degenerasi.

 Setiap kedutan yang dapat menunjukkan kerusakan saraf.

 Pembengkakan atau kemerahan.

gambar 2 Gangguan pada muskuloskeletal

Selain itu dokter pun mungkin akan melakukan tes pencitraan yang dilakukan untuk
mengkonfirmasi diagnosis. Ketika terdapat gangguan tertentu maka dokter akan
menyarankan untuk melakukan rontgen agar dapat melihat kondisi tulang kita. Atau
bahkan melakukan tes darah untuk mengetahui apakah ada riwayat penyakit rematik.

2.6 Perawatan Musculoskeletal Disorders (MSD)


Dokter akan merekomendasikan rencana perawatan berdasarkan diagnosis dan tingkat
keparahan gejala dari pasien tersebut.Untuk mengatasi rasa sakit sesekali, mereka
mungkin menyarankan olahraga ringan dan obat-obatan yang dijual bebas seperti
ibuprofen atau asetaminofen. Untuk gejala yang lebih parah, mereka mungkin
meresepkan obat untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit. Dalam beberapa kasus,
mereka dapat merekomendasikan terapi fisik, terapi okupasi, atau keduanya. Terapi ini
dapat membantu Anda belajar bagaimana mengelola rasa sakit dan ketidaknyamanan

7
Anda, mempertahankan kekuatan dan jangkauan gerak Anda, dan menyesuaikan
aktivitas dan lingkungan sehari-hari Anda.

2.7 Pencegahan Musculoskeletal Disorders (MSD)


Risiko Anda mengembangkan MSD meningkat seiring bertambahnya usia. Otot, tulang,
dan persendian Anda secara alami memburuk seiring bertambahnya usia. Namun bukan
berarti MSD tidak bisa dihindari. Dengan merawat tubuh Anda sepanjang masa dewasa,
Anda dapat menurunkan risiko mengembangkan gangguan ini.

Sangat penting untuk mengembangkan kebiasaan gaya hidup sehat sekarang. Latihan
penguatan dan peregangan secara teratur dapat membantu menjaga tulang, sendi, dan
otot Anda tetap kuat. Penting juga untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari dengan
cara yang aman. Pertahankan postur tubuh yang tinggi untuk mencegah sakit punggung,
berhati-hatilah saat mengambil benda berat, dan cobalah untuk menjaga gerakan
berulang seminimal mungkin.

Mintalah dokter Anda untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana Anda dapat
mempertahankan sistem muskuloskeletal yang sehat dan menurunkan risiko MSD.

8
BAB III

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sekitar 1,71 miliar orang memiliki kondisi muskuloskeletal di seluruh dunia.
Kondisi muskuloskeletal adalah kontributor utama kecacatan di seluruh
dunia, dengan nyeri punggung bawah menjadi satu-satunya penyebab utama
kecacatan di 160 negara. Kondisi muskuloskeletal secara signifikan
membatasi mobilitas dan ketangkasan, yang mengarah pada pensiun dini dari
pekerjaan, tingkat kesejahteraan yang lebih rendah dan berkurangnya
kemampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Karena pertumbuhan
populasi dan penuaan, jumlah orang yang hidup dengan kondisi
muskuloskeletal dan keterbatasan fungsional terkait, meningkat pesat. WHO
menanggapi beban yang dikaitkan dengan kondisi muskuloskeletal di
sejumlah area terprogram.

4.2 Saran
Sebagai calon tenaga kesehatan kita harus mengerti dan memahami
seluruh system yang ada pada tubuh kita, juga harus memahami dan
mengetahui apa saja penyakit yang akan ditimbulkan dalam system tersebut,
dalam kehidupan sehari- hari. Juga dalam menjalankan pekerjaan bahkan
tugas dan tanggung jawab masing-masing tetap memperhatikan Kesehatan
tubuh.

9
DAFTAR PUSTAKA

World Health Organization Kesehatan muskuloskeletal (who.int)


Diakses pada 04 Februari 2023

Halo Doc https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-muskuloskeletal


Diakses pada 04 Februari 2023

HealthLine https://www.healthline.com/health/musculoskeletal-disorders#prevention
Diakses pada 04 Februari 2023

Ruang Biologi https://www.ruangbiologi.co.id/muskuloskeletal/


Diakses pada 04 Februari 2023

10
Lampiran

Istilah medis
Degenerasi : Suatu perubahan keadaan secara fisika dan kimia dalam sel, jaringan,
atau organ yang bersifat menurunkan efisiensinya

11

Anda mungkin juga menyukai