Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN ON THE JOB

TRAINING PT. GAPURA ANGKASA

PRIODE 02 MARET – 30 APRIL


2023

Disusun Oleh : Ridho rizky azhari

Nis : AC/22.02.023

BANDARA INTERNASIONAL KUALANAMU MEDAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga saya dapat melaksanakan OJT ( On The Job Training ) di Bandar Udara
Internsiona Kualanamu pada tanggal 02 Maret - 30 April 2023 dan dapat menyelesaikan laporan On the
Job Training ini.

Seluruh proses pelaksanaan On The Job Training (OJT ) ini dengan baik dalam pelaksanaan di lapangan
maupun dalam penulisan laporan merupakan suatu proses belajar, meskipun tidak sempurna, namun
memberi pelajaran yang cukup berarti. Menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan atau On The Job
Training ( OJT ) ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi setelah melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan atau On The Job Training ( OJT ).

Selama proses pelaksanaan On The Job Training hingga penyusunan Laporan On The Job Training ini
saya banyak menerima bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, sehingga pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa.


2. Orang Tua dan kakak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada saya
sehingga dapat melaksanakan kegiatan On The Job Training ini serta menyelesaikan
laporannya.
3. Ibu Satria Manulang selaku Staff Administrasi di Kantor Cabang Bandara Internasional
Kualanamu.
4. Bapak Zainal Ardi dan Freddy Hermawan selaku Superveser Operation di Bandara
Internasional Kualanamu.
5. Bapak Muhammad Irfan William selaku Staff Pembimbing di Bandara Internasional
Kualanamu.
6. Bapak Prihadi selaku Ramp Dispacter yang telah mengajarkan kami cara mengisi RAC
atau Ramp Chacklis
7. Bapak Longgimus selaku Kilo Mike atau Load Master PT. Gapura Angkasa di Bandar
Udara Internasional Kualanamu
8. Bapak Elvin Simanjuntak selaku Loadsheet PT. Gapura Angkasa di Bandar Udara
Internasional Kualanamau yang telah mengajarkan kami cara mengisi loadsheet secara
manual maupun sistem
9. Ibu Yunida Susandri selaku Suverpeser di Pax Baggage Handling, PT. Gapura Angkasa
10. di Bandar Udara Internasional Kualanamu
11. Kakak Senior selaku staff lainnya yang telah mambimbing kami di Pax Baggage
Handling di Banadar Udara Internasional Kualanamu

i
12. Segenap Staff dan kariyawan PT. Gapura Angkasa yang bekerja di Unit Terminal
Inspektor Cargo Bandar Udara Internasional Kualanamu

Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan atau On the Job
Training (OJT) ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan laporan ini dan dapat menjadi acuan
dalam penyusunan tugas-tugas selanjutnya. Saya berharap semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua,Terima Kasih.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................................................

Kata Pengantar ..................................................................................................................................... I

Daftar Isi ............................................................................................................................................... Iii

Bab I PENDAHULUA ......................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan On The Job Training ................................................... 1


1.2 Dasar Pelaksanaan On The Job Training ................................................................. 2
1.3 Manfaat Dan Tujuan Pelaksanaan OnThe Job Training ....................................... 3

Bab II GAMBARAN UMUM LOKASI ON THE JOB TRAINING................................................... 4

2.1 Sejarah Singkat .............................................................................................................. 4

2.1.1Sejarah Singkat PT. Gapuran Angkasa .................................................................................... 4

2.1.2 Visi dan Misi perusahaan ...................................................................................................... 4

2.1.3 Struktur Organisasi PT. Gapura Angkasa ............................................................................... 5

2.2 Sajarah Singkat Bandara Internasional Kualanamu ................................................. 5


2.2.1 Latar Belakang Pembangunan ................................................................................... 6
2.3 Budaya Perusahaan ..................................................................................................... 7
Bab III PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING ........................................................ 9
3.1 Lingkup Pelaksanaan On The Job Training ............................................................ 9
3.1.1 Fasilitas Wilayah Kerja ........................................................................................... 9
3.2 Jadwal dan Kegiatan .................................................................................................. 19
3.2.1 Jadwal Pelaksanaan ................................................................................................ 19
3.2.2 Kegiatan yang Telah Dilakukan ............................................................................. 19
Bab IV PENUTUP ................................................................................................................ 20
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 20
4.1.1 Kesimpulan Terhadap On The Job Training Secara Keseluruhan .................... 20
4.2 Saran ............................................................................................................................ 20
4.2.1 Saran Terhadap On The Job Training Secara Keseluruhan ................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan On The Job Training

On The Job Training adalah upaya terencana untuk memfasilitasi pembelajaran pengetahuan
yang berhubungan dengan pekerjaan dan keterampilan. Sumatera Flight Education Center
Medan meajibkana siswa/i untuk melaksanakan On The Job Training yang sesuai dengan
ilmu yang didapatkan selama dibangku perkuliahan serta mengaplikasaikannya dalam bentuk
praktek kerja agar kelak para siswa/i yang telah dinyatakan lulus dapat dengan segerah
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya.
On The Job Training merupakan suatu kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi ( Pendidikan
Penelitian dan Pengabdian ) untuk lebih mengenal dan menambah wawasan dan ruang
lingkup pekerjaan sesuai dengan bidangnya. Disamping itu mendorong siswa/i untuk menjadi
individu yang kompeten dan mampu bersaing karena mempunyai sertifikat kompetensi sesuai
standar nasional dan internasional.
Dengan adanya praktek kerja lapangan, nantinya diharapkan para calon tenaga kerja di
bidang manejemen trasportasi udara ini, dapat menerapkan ilmu pengetahuan,
mengembangkan daya pikir dan melakukan penalaran dari permasalahan-permasalahan
komplek yang timbul, dan yang akan dihadapi pada saat melaksanakan On The Job Training.
Dengan menganalisa serta mengambil keputusan secara cepat, tepat dan bertanggung jawab
dalam melaksanakan tugas pemberian layanan transportasi udara. On The Job Training dapat
didefinisikan sebagai latihan kerja pada suatu Bandar Udara yang telah ditentukan, sekaligus
mencetak sumber daya manusia ( SDM ) yang terampil, capak dan ahli sesuai dengan
persyaratan yang berlaku. Proses pendidikan dan pelatihan diberikan dengan metode tatap
muka dikelas dan praktek serta mengaplikasikan teori yang didapat di kelas didalam kegiatan
On The Job Training.
Oleh sebab itulah setiap siswa/i wajib mengikuti kegiatan On The Job Training ini, agar
nantinya siswa/i memiliki keyakinan dan kemampuan yang bisa diandalakn dalam
melaksanakan tugasnya. Praktek On The Job Training ini juga digunakan sebagai tolak ukur
akan kemampuan dari tiap-tiap siswa/i, mampu atau tidaknaya dalam mengaplikasikan ilmu
dan teori yang didapatkan untuk diterapakan saat pemberian layanan transportasi udara
dilapangan.

1
1.2 Dasar Pelaksanaan On The Job Training
Dasar pelaksanaan On The Job Training ( OJT ) Sumatera Flight Education Center Medan
adalah sebagai berikut ini :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 1. Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 4956)
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5336)
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500)
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2014 Tahun 2014 tanggal 16 Desember
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Akademi dan Keselamatan Penerbangan Medan
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 88 Tahun 2015 tanggal 06 Mei 2015 tentang
Statuta Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan.

1.3 Maksud Dan Tujuan Pelaksanaan On The Job Training

Tujuan dari On The Job Training (OJT) di Sumatera Flight Education Center Medan pada akhir
pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya lulusan yang mempunyai sertifikat kompetensi sesuai standar nasional dan
internasional.
2. Terciptanya lulusan transportasi udara yang memiliki daya saing tinggi di lingkup
nasional dan internasional.
3. Memahami budaya kerja dalam industri penyelenggaraan pemberian jasa dan
membangun pengalaman nyata memasuki dunia industri (penerbangan)
4. Membentuk kemampuan taruna dalam berkomunikasi pada materi/ subtansi keilmuan
secara lisan dan tulisan (laporan On The Job Training (OJT) dan Tugas Akhir)
5. Untuk melatih kerjasama taruna dengan personil lain, maupun pada unit – unit yang
lain. Sehingga tercipta suasana teamwork serta disiplin dan tanggung jawab yang
tinggi.
Adapun maksud dalam pelaksanaan On The Job Training (OJT) di Sumatera Flight
Education Center Medan adalah sebagai berikut :

2
1. Mengetahui atau memahami kebutuhan pekerjaan di tempat On The Job Training (OJT)
2. Menyesuaikan (menyiapkan) diri dalam menghadapi lingkungan kerja setelah
menyelesaikan studinya
3. Mengetahui atau melihat secara langsung penggunaan atau peranan teknologi terapan di
tempat On The Job Training (OJT)
4. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak Politeknik penerbangan surabaya
dengan perusahaan atau lembaga instansi lainnya.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI ON THE JOB TRAINING

2.1 Sejarah Singkat

2.1.1 Sejarah PT. Gapura Angkasa

PT. Gapura Angkasa merupakan perusahaan yang didirikan oleh tiga perusahaan BUMN yang
sudah ada, yaitu PT. Garuda Indonesia, PT. Angkasa Pura I dan PT. Angkasa Pura II, yang
100% sahamnya dimiliki oleh pemerintah hanya statusnya bukan BUMN. Pada awalnya PT.
Garuda Indonesia selaku airline melaksanakan kegiatan Ground Handling untuk keperluan
perusahaan sendiri, mengingat kebutuhan akan pelayanan yang profesional dan tuntutan hasil
kerja yang optimal, maka PT. Garuda Indonesia mempertimbangkan untuk menyerahkan
kegiatan pelaksanaan Ground Handling untuk semua pesawat yang dimilikinya dan bisa
berkonsentrasi pada operasional pesawat saja. Dari sini asal muasal dibentuknya PT.Gapura
Angkasa.

Pada tanggal 26 Januari 1998 dan bersamaan fengan ulang tahun ke-49 PT.Garuda Indonesia,
maka komisaris dari ketiga perusahaan negara tersebut memutuskan untuk mendirikan PT.
Gapura Angkasa sebagai perusahaan pelayanan darat yang melayani penerbangan Domestik
dan Internasional di Bandar Udara. Dengan berdirinya PT. Gapura Angkasa, PT. Garuda
Indonesia langsung menyerahkan pelayanan Ground Handling kepada PT. Gapura Angkasa.

Sampai saat ini PT. Gapura Angkasa telah mempunyai 51 klien sebagai perusahaan yang
berdiri sendiri yang ddiakui oleh pemerintah indonesia dan IATA, PT. Gapura Angkasa
bertujuan menjaga indudtri pasar dalam negri yang tidak menunjukan keadaan yang berat
sebelah dalam peralatan dan kerahasiaan yang tinggi untuk semua pelanggan dan menjamin
mereka untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dengan harga yang sesuai.

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

PT. Gapura Angkasa Bandar Udara Internasional Kualanamu memiliki visi dan misi sebagai
berikut :

1. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada
masyarakat dunia menggunakan pelayanan yang baik dan ramah kepada indonesia.

2. Misi Perusahaan
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang
mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang penerbangan ekonomi
nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.

4
2.1.3 Struktur Organisasi PT. Gapura Angkasa
PT. Gapura Angkasa Bandar Udara Internasional Kualanamu memiliki struktur
organisasi sebagai berikut :

2.2 Sejarah Singkat Bandara Internasional Kualanamu

Bandar Udara Internasional Kualanamu (bahasa Inggris: Kualanamu International Airport)


(IATA: KNO, ICAO: WIMM), sering salah eja sebagai 'Kuala Namu, dan disingkat secara
resmi KNIA, adalah sebuah Bandar Udara Internasional yang melayani wilayah Mebidangro
serta menjadi bandar udara pusat Provinsi Sumatera Utara. Bandara ini terletak di Kabupaten
Deli Serdang, 23 km arah timur dari pusat kota Medan. Bandara ini adalah bandara terbesar
ketiga di Indonesia (setelah Soekarno–Hatta Jakarta dan bandara baru Bandar Udara
Internasional Kertajati Majalengka, Jawa Barat). Lokasi bandara ini merupakan bekas areal
perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di desa Pasar Enam
Kuala Namu, kecamatan Beringin, kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pembangunan
bandara ini merupakan bagian dari MP3EI, untuk menggantikan Bandar Udara Internasional
Polonia (IATA: MES, ICAO: WIMK) yang telah berusia lebih dari 85 tahun dan berada di
jantung kota Medan. Bandara Kualanamu diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit
internasional untuk kawasan Sumatra dan sekitarnya. Bandara ini mulai beroperasi sejak 25 Juli
2013 meskipun ada fasilitas yang belum sepenuhnya selesai dikerjakan.

5
2.2.1 Latar Belakang Pembangunan

Pemindahan bandara ke Kualanamu telah direncanakan sejak tahun 1992. Dalam kunjungan
kerja ke Medan oleh Menteri Perhubungan saat itu, Azwar Anas, berkata bahwa demi
keselamatan penerbangan, bandara akan dipindah ke luar kota.

Persiapan pembangunan diawali pada 1 Agustus 1997, namun krisis moneter yang dimulai
pada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak saat itu kabar
mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga kecelakaan pesawat Mandala Airlines
terjadi pada 5 September 2005. Kecelakaan ini menewaskan Gubernur Sumatra Utara Tengku
Rizal Nurdin dan juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara
tewas akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan permukiman. Hal ini menyebabkan
munculnya kembali seruan agar bandara udara di Medan segera dipindahkan ke tempat yang
lebih sesuai. Selain itu, kapasitas Polonia yang telah melebihi batasnya juga merupakan salah
satu faktor direncanakannya pemindahan bandara.

Rencana pembangunan selama bertahun-tahun terhambat masalah pembebasan lahan. Pada


1 Juli 2006, baru 1.650 hektare lahan yang telah tidak bermasalah, sementara lahan yang dihuni
71 kepala keluarga lainnya masih sedang dinegosiasikan. Pada 1 November 2006 dilaporkan
bahwa Angkasa Pura II telah menyelesaikan seluruh pembebasan lahan.

Pada 1 November 2011, bandara ini telah 70% selesai dan direncanakan selesai 100% pada
tahun akhir 2012 yang termasuk jalan raya nontol, jalur kereta api & jalan raya tol yang akan
dibangun setelahnya.

Pada awal tahun 2013, perkembangannya telah mencapai 95%. Pada 10 Januari 2013,
bandara ini melakukan percobaan sistem navigasi dan teknis.

a. Pembukaan
Bandar Udara Internasional Kualanamu dibuka untuk umum sejak bertepatan pada 16
Ramadan 1434 Hijriah dengan keberangkatan penerbangan komersial pertama sehingga
pesawat penerbangan pertama sekaligus keberangkatan domestik pertama bandara ini adalah
penerbangan Garuda Indonesia GA181 penerbangan feri dari Terminal 3 Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta (dibuka untuk umum secara resmi pada tanggal 9 Agustus 2016)
mendarat menjadi penerbangan komersial pertama yang mendarat di bandara tepatnya sejak
sekitar pukul 05:00 WIB.
Bandar Udara Internasional Kualanamu dibuka penuh secara resmi dengan banyak
kemeriahan delapan bulan dan dua puluh tujuh hari kemudian oleh Presiden Republik Indonesia
Susilo Bambang Yudhoyono dengan ditandai oleh penandatanganan batu prasasti sebagai tanda
resmi dibuka bandar udara internasional ikonik pertama di Kota Medan sejak pada Kamis, 27
Maret 2014.

6
2.3 Budaya Perusahaan

Budaya kerja Perusahaan adalah cara berpikir, bersikap dan berperilaku insan PT.Gapura
Angkasa, Bandar Udara Internasional Kualanamu yang mendasarkan pada nilai-nilai integritas,
profesionalisme, berorientasi pada kepuasan pelanggan serta tampil dengan keteladanan. Setiap
Insan PT. Gapura Angkasa, Bandar Udara Internasional Kualanamu senantiasa mempunyai
tanggung jawab melakukan perbaikan guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan
tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan stakeholders lainnya guna mencapai visi, misi
dan tujuan Perusahaan.

Nilai Budaya Perusahaan PT. Gapura Angkasa, Kualanamu Medan

1.Sinergi

Cara insan PT. Gapura Angkasa menghargai keragaman dan keunikan setiap elemen untuk
memberi nilai tambah bagi perusahaan, pembangunan ekonomi dan lingkungan dimana kami
berada.

Panduan Perilaku :

Intensif dalam menjalin koordinasi antar individu, unit kerja dan pemangku kepentingan
lainnya untuk menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan lingkungan.

Saling menghargai dalam memberikan saran, kritik dan pendapat yang membangun
Saling memberi semangat dengan antusias untuk menghasilkan kinerja unggul
2. Adaftif
Daya, semangat dan hasrat insan PT. Gapura Angkasa yang pantang menyerah, proaktif
merespon perubahan dan kaya akan inovasi
Panduan Perilaku :
a. Aktif meningkatkan kompetensi (ketrampilan dan pengetahuan) melalui pembelajaran
dan berbagi pengetahuan baik secara kolektif maupun individual
b. Proaktif dalam menghadapi perubahan internal maupun eksternal
c. Pantang menyerah dengan mengembangkan cara‐cara baru yang inovatif untuk
penyelesaian tugas dengan sempurna.

7
3. Terpercaya
Karakter insan PT. Gapura Angkasa yang senantiasa selaras antara kata dengan perbuatan,
jujur dalam menjalankan tugas serta kewajiban , dan dapat diandalkan.
Panduan Perilaku :
Jujur dalam memegang nilainilai kebenaran yang hakiki
Selaras antara kata dan perbuatan
Disiplin dalam penyelesaian pekerjaan
Bertanggung jawab terhadap hasil yang dicapai tanpa menyalahkan pihak lain
4. Unggul
Komitmen insan PT. Gapura Angkasa memberikan layanan prima dengan profesional
dan bertanggung jawab untuk memuaskan pelanggan secara berkelanjutan.

Panduan Perilaku :

a. Bersikap dan bertindak yang terbaik untuk melayani kebutuhan pelanggan internal dan
eksternal
b. Cepat dan tepat dalam memberikan solusi terhadap kebutuhan pelanggan sesuai dengan
standar layanan yang ditetapkan
c. Ahli dan mampu dalam menyelesaikan tugas serta memberikan solusi yang berkualitas
melebihi harapan pelanggan (baik pelanggan internal maupun eksternal)

8
BAB III

PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING

3.1 Lingkup Pelaksanaan On The Job Training


3.1.1 Fasilitas Wilayah Kerja

Dalam melaksanakan On The Job Training Siswa/i D III Manajemen Transportasi Udara
(MTU) Sumatera Flight Education Center ditempatkan di beberapa tempat wilayah kerja
di Bandara Udara Internasional Kualanamu. Berikut wilayah kerjanya antara lain meliputi:

Unit Airport Rescue and fire fighting (ARFF)


Unit Apron Movement Controller (AMC)
Unit Terminal Cargo
Unit Aviation Security (AVSEC)
Unit Airport Operation and Landside Terminal (AOLT)
Unit Pasasi

Dalam penulisan laporan On The Job Training p saya akan memfokuskan laporan On The Job
Training pada Unit ground handling (Pasasi)

3.1.1. a. Pasasi
1). Pengertian Pasasi

Apa itu pasasi? Menyadur laman IEFA (Institute of Education on Flight Attendant), staff pasasi
bisa juga diartikan sebagai ground handling yang bekerja di area bandara, Berbeda dengan
pramugari atau pilot, pasasi termasuk pekerjaan di bandara yang tidak ikut dalam penerbangan.
Sebagi seorang pasasi, karyawan dituntut untuk memiliki kesabaran yang ekstra. Itu karena tugas
dan pekerjaannya yang berhubungan dengan kegiatan melayani, sehingga membutuhkan karakter
yang dapat berkomunikasi dengan baik, Terutama uuntuk berkomunikasi dengan ramah kepada
calon penumpang.
Pasasi memiliki tugas untuk melayani pembelian tiket, mencetak boarding pass, absensi dalam
ruang tunggu, mengatur bagasi, serta menangani prosedur yang harus dilakukan baik sebelum atau
sesudah penerbangan, serta menangani ketika ada nya delay atau keterlambatan penerbangan.
seseorang yang menjadi pasasi juga harus siap melayani ribuan penumpang dengan berbagai
karakter yang berbeda-beda. Itu sebabnya di butuhkan skill komunikasi yang baik untuk bagian
pekerjaan ini.

9
Gambar 3.1.1.a. Petugas pasasi yang sedang melayani calon penumpang.

Perlu kita ketahui apa-apa saja dan beberapa tugas atau bagian yang ada di pasasi atau ground
handling.

1. Ticketing staff
Departemen ticketing ini memiliki tugas untuk melayani segala hal yang berkaitan dengan tiket
para konsumen. Misalnya pembelian tiket atau bahkan pengembalian tiket jika memang
diperlukan. Ticketing dan reservation dapat diartikan secara umum sebagai proses pencatatan data
pelanggan yang serta permintaan penyediaan di awal yang berkaitan dengan akomodasi atau
tempat duduk dalam pelayanan transportasi seperti pesawat, kereta, dan sebagainya.
Namun, dalam dunia penerbangan ticketing dan reservation sendiri merupakan kedua prosedur
yang perlu dilakukan oleh setiap penumpang untuk bisa mendapatkan jadwal terbang serta
pemesanan kursi pesawat.
Profesi ini dulu awalnya dilakukan secara manual, namun sekarang petugas ticketing dan reservasi
kebanyakan sudah memanfaatkan kemajuan teknologi berbasis komputer.
Dalam urutannya reservasi dulu baru ticketing. Tiket sendiri adalah dokumen yang dicetak secara
elektronik untuk menjadi barang bukti perjanjian penerbangan antara calon penumpang dan
maskapai penerbangan.

Di dalam tiket ini terdapat beberapa bagian yang nantinya akan menjadi acuan bagi penumpang.
Booking code, adalah kode booking yang terdiri dari kombinasi angka dan huruf. Code ini dibuat
secara acak menyesuaikan dengan generate sistem
Waktu dan Tempat Tiket Terbit, menjelaskan mengenai kapan dan dimana tiket tersebut
diterbitkan guna mencegah pemalsuan tiket
Nama penumpang, nama penumpang menjadi bukti valid kesesuaian antara informasi pemesan
tiket dan kartu identitas
Nomor penerbangan, terdiri dari 2 huruf kode maskapai serta 2-4 digit angka menyesuaikan

10
dengan penerbangan yang dilakukan penumpang
Tanggal dan jam berangkat, mempermudah penumpang untuk mengetahui kapan mereka harus
bersiap-siap sebelum berangkat
Nomor tiket, terdiri dari 14 digit angka. Menurut ketentuan yang berlaku 3 digit pertama adalah
kode maskapai

2. Check in counter
Check in counter merupakan tugas pasasi yang menangani penumpang yang akan melaporkan
penerbangannya. Biasanya petugas akan memeriksa kembali tiket penumpang tersebut dan
mencocokannya dengan identitas yang dimiliki.
Pada saat boarding pass, ada berbagai informasi yang tertera, seperti nama penumpang, jadwal,
nomor tempat duduk, ruangan boarding, kode tiket, dan tujuan penerbangan.
Dari informasi tersebut, petugas akan menginputnya kembali untuk memastikan bahwa tidak
tertukar dengan penumpang lainnya.
Lalu, Ada 2 macam calon penumpang yang harus melakukan pelaporan di check-in counter, yaitu:
- Penumpang yang belum melakukan web check-in.
- Penumpang yang telah melakukan web check-in tapi harus memasukkan barang-barang ke
bagasi.

3. Boarding gate staff


Selanjutnya adalah boarding gate staff. Petugas pasasi ini bertugas di depan pintu boarding untuk
memeriksa kembali data penumpang. Tidak hanya itu, petugas boarding gate staff juga akan
memastikan bahwa tidak ada penumpang yang tertinggal dan membantu penumpang untuk
menuju pintu keberangkatan dan naik ke atas pesawat

4. Transfer desk
Ada beberapa penerbangan yang harus melakukan transit dari satu pesawat ke pesawat lainnya.
Untuk membantu para penumpang, dibutuhkan transfer desk yang bertanggung jawab atas
perpindahan penumpang serta barang yang dibawa ketika melakukan transit.
Dan untuk tugas dari seorang transfer desk adalah
- Memonitoring kedatangan pesawat
- Menangani penumpang transit
- Menangani penumpang bermasalah
-
5. Lost and found
Lost and found merupakan bagian di mana petugas pasasi akan bertugas untuk memastikan dan
11
mencocokan nomor bagasi dengan bagasi barang yang dibawa.
Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya barang hilang, tertinggal, atau tertukar. Dan
apabila ada barang yang tertukar, penumpang bisa melaporkannya pada bagian ini.
Tidak hanya itu, petugas lost and found akan membantu penumpang untuk menemukan kembali
barangnya dan melacak asal keberangkatan. Dengan begitu, barang yang tertinggal dapat dikirim
kembali melalui penerbangan selanjutnya.

6. Customer relation officer


Adapun tugas sebagai customer relation officer. Pada bagian ini, pasasi bertugas untuk menjalin
hubungan baik dengan seluruh penumpang baik itu dari penumpang berlangganan atau tidak.
Selain itu, customer relation officer juga bertugas dengan urusan penumpang-penumpang yang
memiliki status sebagai CIP, VIP, hingga VVIP.

7. Service
Tugas terakhir dari seorang pasasi adalah melakukan pelayanan khusus terhadap penumpang atau
bisa disebut juga dengan service. Pada bagian ini, penumpang akan bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan ekstra kepada penumpang yang membutuhkan pendampingan.
Biasanya, pendampingan yang dilakukan tidak hanya untuk penumpang yang berkebutuhan
khusus saja. Melainkan kepada orang yang sakit dan anak-anak yang akan memasuki bandara
hingga pesawat.yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada pemerintah dan/atau
pemerintah daerah.

12
13
3.2 Jadwal dan Kegiatan

Jadwal dan kegiatan yaitu berisi jadwal pelaksanaan kegiatan OJT Siswa/i Sumatera
Flight Edukation Center di Bandar Udara Internasional Kualanamu Medan adalah
sebagai berikut:
Biasanya siswa/i OJT di jadwalkan secara shift yaitu
- Shift siang yang di mulai dari pukul 08 00 sampai pukul 15 00
- Shift malam yang di mulai dari pukul 14 00 sampai pukul 20 00

3.2.1 Jadwal Pelaksanaan

Jadwal pelaksanaan On The Job Training (OJT) di Bandar Udara Internasional


Kualanamu Medan di unit terminal cargo dalam Laporan Kegiatan On The Job
Training (OJT) Unit Terminal Cargo di Bandar Udara Internasional Kualanamu
Medan disesuaikan dengan daftar form harian kegiatan di Bandar Udara
Internasional Kualanamu Medan terlampir pada Lampiran form harian OJT.

3.1.2 Kegiatan yang Telah Dilakukan

Kegiatan pelaksanaan On The Job Training (OJT) di Bandar Udara Internasional


Kualanamu Medan dalam Laporan Kegiatan On The Job Training (OJT) di Bandar
Udara Internasional Kualanamu Medan disesuaikan dengan form kegiatan harian
On The Job Training (OJT) pada kegiatan On The Job Training (OJT) di Bandar
Udara Internasional Kualanamu Medan termuat pada Lampiran form harian OJT.

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Kesimpulan Terhadap OJT Secara Keseluruhan

Kegiatan On The Job Training (OJT) bagi Siswa/i Sumatera Flight Education Center
diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran sekaligus dapat memberikan
pengetahuan yang belum bisa didapatkan selama belajar di Sumatera Flight Education
Center Medan.
Selama melaksanakan OJT Siswa/i dituntut untuk berinteraksi dengan lingkungan baru
dan individu baru ditempat OJT. Interaksi itulah yang terpenting yang mana bisa
membuat Siswa/i mampu bekerjasama dalam bekerja dan menyelesaikan masalah
apabila terjadi masalah yang mana tidaklah mungkin dikerjakan oleh 1 orang.
Saat OJT Siswa/i dapat secara langsung belajar bagaimana keadaan di lapangan saat
terjadi permasalahan ataupun perbaikan yang mana Siswa/i yang OJT diawasi langsung
oleh senior yang ada di Bandar Udara Internasional Kualanamu Medan dan juga dibantu
oleh rekan- rekan Gapura Angkasa Support.

4.2 Saran

4.2.1 Saran Terhadap OJT Secara Keseluruhan

Agar pelaksanaan OJT dapat berjalan dengan maksimal hendaknya setiap Siswa/i
dibekali dengan ilmu yang didapat di masa pendidikan di kelas sehingga dapat
diaplikasikan dalam pelaksanaan OJT di lapangan, adapun saran untuk pelaksanaan OJT
selanjutnya antara lain :

Waktu dalam pelaksanaan OJT diharapkan untuk lebih dari 3 bulan, karena dirasa belum
cukup untuk memperdalam ilmu lapangan.

Dalam pelaksanaan OJT tiap taruna/i diharapkan bisa aktif menanyakan hal yang masih
perlu dipahami, selain itu setiap kali melaksanakan tugas harus ada koordinasi lapangan.

15
Pentingnya mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam bekerja, dan
mengoperasikan sebuah peralatan (machine) untuk keamanan alat dan tentunya yang
lebih penting teknisi/ orang lain yang memungkinkan terkena dampaknya.

16
Daftar pustaka

http://annualreport.id/perusahaan/PT%20GAPURA%20ANGKASAhttps://www.ac
ademia.edu/41903644/Laporan_On_Job_Training_Bandara_Internasional_Jenderal_Ahmad_Yani_Se
marang

17

Anda mungkin juga menyukai