Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol. 1 No. 3 September, 2022

Asuhan Kebidanan Intra Natal Care dengan Kasus Inersia Uteri di Rumah
Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kendari Tahun 2022
1Arbiyah*, 1Suhartati, 1Esse Tendry Nelly, 1Israwati, 1Erniwati Daranga, 1Fath Irtaniyah, 2Thamrin
Datjing
1Program Studi DIII-Kebidanan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Institut Teknologi Kesehatan Avicenna,

Jl. Y. Wayong By Pass Lepo-Lepo Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, 93116


2Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Institut Teknologi Kesehatan

Avicenna, Jl. Y. Wayong By Pass Lepo-Lepo Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, 93116
*Email Korespondensi: arbiyahary@gmail.com

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel : Latar belakang: Inersia uteri merupakan his dengan intensitas lebih
Submitted: 25 Agustus 2022 jarang dibandingkan his normal. Inersia Uteri bukan penyebab langsung
Accepted: 19 September 2022 kematian ibu tetapi dapat berakibat fatal jika tidak tertangani baik. Tahun
Publish Online: 30 September 2019, terjadi 352 persalinan di RSUD Dewi Sartika Kota Kendari, 21
2022 diantaranya disertai Inersia Uteri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari pola asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan inersia
Kata Kunci:
Uteri. Metode: Observasi wawancara penatalaksanaan asuhan kebidanan
Manajemen asuhan
7 langkah verney dan SOAP (subjektif, objektif, assessment, plan).
kebidanan, Ibu bersalin,
Subjek asuhan adalah Ny “S”, dipilih secara accidental sampling.
Inersia Uteri.
Penelitian dilaksanakan sejak 9 Juli 2021 hingga 28 Juni 2022. Hasil:
Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, TTV dalam batas
normal. Diagnosis masalah aktual G1P0A0 umur kehamilan 39 minggu 1
hari, intra uteri, janin hidup, tunggal, punggung kiri, presentase kepala,
divergen, keadaan ibu dan janin baik, inpratu kala 1 fase aktif dengan
inersia uteri dengan data potensial terjadi partus lama, dehidrasi,
kelelahan, infeksi intra partum dan gawat janin. Kolaborasi dokter
SpOG, rencana asuhan yakni pemeriksaan tiap 4 jam atau jika ada
indikasi, pantau DJJ, His, kontraksi setiap 30 menit, suhu dan tekanan
darah setiap 4 jam. Kesimpulan: Tidak ada kesenjangan antara teori
dengan praktik lapangan. Asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan
menajemen asuhan kebidanan 7 langkah Varney.

Abstract
Keywords: Background: Uterus inertia is a his with intensity that is less frequent than
Management of midwifery care, normal his. Uterus inertia is not a direct cause of maternal death but can be fatal if
maternity, uterine inertia. not handled properly. In 2019, there were 352 deliveries at Dewi Sartika Hospital,
Kendari City, 21 of which were accompanied by uterine inertia. Objective: This
study aims to study the pattern of midwifery care for mothers with uterus inertia.
Methods: Observation of midwifery care management interviews 7 steps verney and
SOAP (subjective, objective, assessment, plan). The subject of care is Mrs "S",
selected by accidental sampling. The research was carried out from 9 July 2021 to 28
June 2022. Results: Mother's general condition was good, awareness was
composmentis, TTV was within normal limits. Diagnosis of the actual problem
G1P0A0 gestational age 39 weeks 1 day, intra-uterus, live fetus, single, left back,
cephalic presentation, divergent, good condition of mother and fetus, preterm 1st stage
of active phase with uterine inertia with potential data on prolonged labor,
dehydration, fatigue, intrapartum infection and fetal distress. SpOG doctor
collaboration, plan of care, namely checking every 4 hours or if there is an indication,
monitor DJJ, His, contractions every 30 minutes, temperature and blood pressure
every 4 hours. Conclusion: There is no gap between theory and field practice. The
care provided is in accordance with Varney's 7-step midwifery care management.

14
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol. 1 No. 3 September, 2022

PENDAHULUAN Faktor langsung penyebab tingginya


Pada tahun 2019, World Health AKI adalah perdarahan 45%, terutama
Organization (WHO) menyatakan bahwa, perdarahan post partum. Selain itu ada
Jumlah angka kematian Ibu (AKI) di dunia keracunan kehamilan 24%, infeksi 11%, dan
mencapai 210 per 100.000 Kelahiran Hidup partus lama atau macet 7%. (Fauziah 2019).
(KH) pada tahun 2017. Komplikasi utama Persalinan lama didefinisikan sebagai
yang menyebabkan hampir 75% dari semua persalinan yang abnormal atau sulit. Salah
kematian ibu adalah Perdarahan, infeksi, satunya dapat terjadi karena kelainan tenaga
tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre- (kelainan his), his yang tidak normal dalam
eklamsia dan eklamsia), komplikasi dari kekuatan atau sifatnya menyebabkan
persalinan aborsi yang tidak aman. Sisanya kerintangan pada jalan lahir yang lazim
disebebkan oleh infeksi seperti malaria atau terdapat pada setiap persalinan tidak dapat
terkait dengan kondisi kronis seperti diatasi. Sehingga persalinan mengalami
penyakit jantung dan diabetes (WHO 2018). hambatan atau kemacetan
Menurut data Riset Kesehatan Dasar Kelainan his dalam hal ini disebut
(RISKESDAS, 2018) di Indonesia jumlah dengan inersia uteri, inersia uteri merupakan
AKI mencapai 157 kematian disetiap salah satu jenis kelainan his yang dapat
100.000 yang melakukan persalinan hidup. menyebabkan persalinan lama. Salah satu
Data ini sebanrnya menunjukan trend penyebab inersia uteri adalah anemia, jika
penurunan AKI jika dibandingkan dengan kekurangan zat besi dapat menimbulkan
AKI pada tahun sebelumnya dimana pada penyulit saat persalinan akibat inersia uteri
tahun 2017 mencapai angka 209 disetiap karena berkurangnya kemampuan otot untuk
100.000 yang melakukan persalinan hidup, berkontraksi (Fauziyah, 2019). Selain itu,
dan 302 per 100.000 kelahiran hidup tahun penyebab yang lainnya adalah rasa takut ibu
2016. Berdasarkan data hasil riset tersebut, dan rasa cemas yang ibu rasakan saat akan
jika kita komparasikan dengan target global menghadapi persalinan pun dapat
melalui Millenium Development Goals (MDGs) mempengaruhi kontraksi uterus
pada tahun 2015, telah terjadi penurunan, (Purnamasari et al., 2019). Hal ini sejalan
namun angka ini masih jauh diatas target dengan hasil penelitian Setyaningrum tahun
yaitu menurunkan jumlah AKI dari 239 pada 2012 tentang “Hubungan Tingkat
tahun 2015 menjadi 102 per 100.000 Kecemasan Ibu Primigravida Dengan
kelahiran hidup di Indonesia. Dengan Kontraksi Uterus Kala I di RS Panti Wilasa
tingginya AKI maka Sustainable Citarum Semarang”. Kontraksi Uterus yang
Development Goals (SDGs) membentuk tidak baik lebih banyak daripada yang baik
transformasi baru agenda kesehatan ibu dikarenakan sebagian besar responden yaitu
hamil untuk mengakhiri kematian ibu di ibu primigravida mengalami kecemasan. Jadi
dunia menjadi kurang dari 70 per 100.000 kecemasan tersebut mempengaruhi kontraksi
kelahiran hidup pada tahun 2030 (Bhowmik uterusnya. Selain kecemasan, kontraksi
et al., 2020). uterus lemah dikarenakan juga belum adanya
Laporan yang dikeluarkan oleh Dinas pengalaman dalam persalinan, kondisi fisik
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara ibu yang lemah, dan kurangnya asupan gizi
(SULTRA), kasus AKI disulawesi tenggara yang cukup. Bila tidak dapat ditangani dapat
menalami fluktuatif, dimana pada tahun menyebabkan perdarahan postpartum, oleh
2018, pada setiap 100.000 kelahiran hidup karena atonia uteri. Atonia uteri adalah
terdapat sekitar 117 kematian, meningkat ketegangan/kontraksi uterus yang lemah
menjadi 119 kasus ditahun 2019 dan tahun yang berdampak pada gagalnya uterus
2020 jumlah AKI di SULTRA sebesar melakukan proses penutupan pada luka yang
119/100.000 disetiap kelahiran yang hidup. diakibatkan oleh sayatan dari tempat
(Dinkes Prov. Sultra, 2020). implantasi plasenta pasca bayi lahir serta
Arbiyah, dkk
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna
15
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol. 1 No. 3 September, 2022


plasenta ikut dilahirkan. Hal ini disebabkan observasi. Instrumen yang penulis gunakan
uterus mengalami kelelahan karena untuk pengumpulan data dalam penelitian ini
persalinan lama. adalah format askeb ibu bersalin dengan
Meskipun Inersia Uteri tidak menjadi manajemen 7 langkah varney
penyebab langsung kematian pada ibu tetapi
kasus Inersi Uteri dapat menjadi salah satu HASIL DAN PEMBAHASAN
proporsi yang mampu menyebabkan Identifikasi Data Dasar
kematian pada ibu apa bila tidak ditangani Mengidentifikasi data dasar adalah
secara kompoten. Inersia uteri dapat langkah pertama dalam melakukan suatu
menyebabkan persalinan akan berlangsung proses manajemen kebidanan dan ini
lama dengan akibat terhadap ibu dan janin menjadi proses awal yang merefleksikan
yaitu infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi dan kapasitas seorang petugas kesehatan dalam
gawat janin. (Fauziah, 2019). hal ini bidan dalam melakukan identifikasi
Berdasarkan data awal yang diperoleh kepada klien terkait masalah yang dihadapi.
di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota Kegiatan identifikasi data dasar yang
Kendari kasus Inersia Uteri pada tahun 2019 dilakukan oleh seorang bidang melingkupi
sebanyak 21 kasus (5,96%) dari 352 proses mengumpulkan dan pengelolaan data.
persalinan, pada tahun 2020 angka kejadian Pada saat peneliti melakukan
Inersia Uteri sebanyak 24 kasus (6,48%) dari identifikasi masalah yang dialami oleh klies
370 persalinan, pada tahun 2021 angka “S”, peneliti tidak menemukan hambatan
kejadian Inersia Uteri sebanyak 26 kasus yang berarti, sebab dalam melakukan
(6,66%) dari 390 persalinan, pada tahun 2022 identikasi masalah klien, keluarga pasien
periode januari-februari sebanyak 11 kasus sangat terbuka dan kooperatis membantu
(12,22%) dari 90 persalinan (RSU Dewi peneliti memberikan semua informasi yang
Sartika Kota Kendari, 2022). dibutuhkan oleh peneliti. Begitu pula dengan
Berdasarkan latar belakang diatas, dokter jaga, sangat membantu peneliti dalam
maka penulis telah melakukan penelitian dalam melakukan identifikasi masalah klien.
dengan judul “Asuhan Kebidanan Intra Keterbukaan keluarga dan dokter jaga
Natal Care Dengan Kasus Inersa Uteri Di membuat informasi yang diinginkan peneliti
RSU Dewi Sartika Kota Kendari Tahun mejadi lebih koperhensif untuk kemudian
2022 diolah untuk menemukan masalah spesifik
yang dialami oleh klien.
METODE Dalam salah satu tinjauan literatur,
Metode yang digunakan dalam penelitian ketidakmampuan uterus adalah kontraksi
ini adalah deskriptif dengan pendekatan studi uterus yang tidak cukup kuat atau tidak
kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Ruang terkoordinasi dengan baik sehingga
bersalin Rumah Sakit Umum Dewi Sartika menyebabkan dilatasi dan obstruksi serviks
Kota Kendari pada tanggal 22 Juni 2022. pada kala I persalinan. (Reeder et al., 2014).
Populasi yang menjadi fokus studi adalah Menurut WHO his dinyatakan memadai
keseluruhan ibu yang melakukan persalinan apabila terdapat his yang kuat sekurang-
dengan komplikasi Inersia Uteri yang dirawat kurangnya 3 kali dalam kurun waktu 10
di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Kota menit dan masing-masing lamanya >40 detik
Kendari periode Januari-Februari Tahun (Rumapea, 2018). Sedangkan kontraksi yang
2022 Sebanyak 11 orang. Sampel dalam jika terjadi yang disebabkan karena
penelitian ini adalah 1 orang ibu bersalin terkoordinasinya uterus baik lemah maupun
yang mengalami inersia uteri yang diambil kuat disebut dengan inersia uteri. Hal ini
dengan menggunakan teknik accidental banyak terjadi pada fase aktif atau pada saat
sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ibu hamil memasuki fase kala II. Hal ini
ini menggunakan teknik wawancara dan dalam dunia media biasa juga disebut dengan
Arbiyah, dkk
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna

16
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol. 1 No. 3 September, 2022

istilah kelemahan his sekunder. (Fauziyah, perbedaan yang berarti atau dengan kata
2016) laian terjadi kecocokan dan kesamaan hasil
Saat pengkajian pada Ny. "S” datang dimana sebagian besar pada ibu bersalin
dengan rujukan diagnosa Inersia uteri, mengalami inersia uteri sekunder.
didapatkan data antara lain dengan keluhan
nyeri perut tembus belakang, dari Identifikasi Diagnosa Masalah Potensial
pemeriksaan dalam ditemukan pembukaan 6 Pada langkah ini mengidentifikasi
cm, ketuban utuh, His 2x dalam 10 menit potensial berdasarkan diagnosa atau masalah
durasi 27-28 detik. yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
Jika dibandingkan antara hasil yang membutuhkan antisipasi bila memungkinkan
ditemukan pada saat mengidentifikasi data dilakukan pencegahan.
dasar klien dengan teori, tidak ditemukan Pada tinjauan manajemen asuhan
perbedaan yang berarti atau dengan kata kebidanan mengidentifikasi masalah
laian terjadi kecocokan dan kesamaan hasil potensial yang mungkin akan terjadi pada
dimana sebagian besar pada ibu bersalin Ny. "S" berdasarkan pengumpulan data,
mengalami Inersia Uteri sekunder. pengamatan yang cermat dan observasi yang
akurat kemudian dievalasi apakah terdapat
IdentifikasiaDiagnosa Masalah Aktual kondisi yang tidak normal, dan apabila tidak
Melakukanaidentifikasi masalahaactual mendapatkan penanganan segera dapat
yang dialami klien merupakan langkah kedua membawa dampak yang lebih berbahaya
yangadilakukan oleh seorangabidan guna sehingga mengancam kehidupan Ny. "S" dan
merumuskanamasalah spesifik yang dialami janin. dari tinjauan pustaka inersia uteri yang
oleh klien tentunya hal ini harus ditopang tidak ditangani akan menimbulkan partus
olehadata yang telah dikumpulkanapada lama, dehidrasi, kelelahan, infeksi intra
identifikasiadata dasar yang kemudian partum dan gawat janin.
adiinterpretasikan sampai menemukan
masalah spesifikaklien. Tindakan Segera/Kolaborasi
Jika merujuk pada teori-teori yang ada Menentukan intervensi yang harus
bahwa dalam melakukan diagnose inersia langsung segera dilakukan oleh bidan atau
uteri, maka seorang ibu hamil atau dalam hal dokter. Hal ini terjadi pada penderita
ini klien mesti memiliki gejala dan tanda- kegawat daruratan, kolaborasi dan konsultasi
tanda seperti kekuatan his lemah dan dengan tenaga kesehatan lebih ahli sesuai
frekuensinya jarang (2x/10 menit durasi 27- keadaan klien.
28 detik) tidak terjadi perubahan pada Pada tinjauan pustaka apabila tidak ada
serviks yakni pendataran dan/atau kemajuan persalinan maka lakukan induksi
pembukaan (pembukaan 6 sejak 12 jam yang dengan oksitosin drip 5 IU dalam 500 cc RL
lalu). dengan tetes 8/menit dan dinaikkan tiap 30
Hasil yang ditemukan pada klien saat menit maximal 40 tetes (Fauziah, 2019).
melakukan diagnosa, diperolah hasil bahwa Dalam kasus ini Penulis melakukan
klien pada saat dilakukan penelitian, tindakan segera atau kolaborasi dengan
kehamilan klien sudah mencapai berumur dokter SpOG dengan hasil: Pasang Infus
kehamilan 39 minggu 1 hari, intra uterine, Ringer Laktat (RL), induksi oxytosin drips 5
tunggal, hidup, punggung kiri. presentase IU dengan jumlah tetesan awal 8 tetes/menit
kepala, kepala sudah masuk PAP, keadaan dinaikkan 4 tetes setiap 30 menit jika tidak
umum ibu dan janin baik, inpartu kala I fase ada kemajuan persalinan.
aktif dengan inersia uteri. Pada langkah ini Penulis tidak
Jika dibandingkan antara hasil yang menemukan adanya kesenjangan antara teori
ditemukan pada saat dilakukan diagnose dan praktik dilahan.
pada klien dengan teori, tidak ditemukan
Arbiyah, dkk
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna
17
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol. 1 No. 3 September, 2022


Rencana Asuhan Kebidanan diharapkan bias maksimal dengan tentu
Dalam melakukan proses perencanaan mengefesienkan wakt yang ada.
manajemen asuhan kebidanan, perencanaan Pada tahap pelaksanaan, Penulis
adalah proses mengidentifikasi masalah yang melaksanakan sesuai dengan rencana asuhan
telah teridentifikasi dengan pasti dan yang terdiri dari:
kemudian menyusun sebuah rencana 1. Menyampaikan hasil pemeriksaan.
tindakan yang berbasis pada hasil diagnosis 2. Melakukan observasi tanda- tanda Vital.
serta menyusun rencana-rencana guna 3. Mengajarkan ibu teknik relaksasi.
mengantisipasi potensi masalah yang 4. Melakukan observasi DJJ, his dan nadi
mungkin timbul dari tindakan yang akan setiap 30 menit, tekanan darah setiap 4
dilakukan. Rencana tindakan harus jam.
didasarkan pada masalah yang diidentifikasi. 5. Menganjurkan ada ibu untuk berbaring
Sebuah tinjauan literatur menunjukkan posisi miring atau berajalan – jalan
bahwa intervensi perencanaan untuk ibu disekitar tempat tidur.
dengan inersia uteri melibatkan pemantauan 6. Memberitahu ibu Fisiologis terjadinya
tahap pertama periode aktif untuk kemajuan keluhan yang dialami tentang kondisi
normal dan pemantauan status ibu dan janin yang dialami saat ini khususnya nyeri
dalam batas normal, terdiri dari memberikan pada bagian pinggang sampai ke perut.
dan menjelaskan dukungan psikologis. Ibu 7. Menganjurkan ibu untuk makan dan
bisa beradaptasi dengan ketidaknyamanan minum.
yang mereka rasakan. Mmelakukan augmentasi persalinan.
Pada langkah ini Penulis tidak 8. Memantau kemajuan persalinan tiap 4
menemukan adanya kesenjangan antara teori jam bila indikasi dengan pemerikasan
dan praktik dilahan. dalam
9. Menganjurkan ibu untuk berkemih
Implementasi apabila ingin berkemih.
Implementasi dari rencana tindakan 10. Menyiapkan alat partus, heacting set,
yang akan dilakukan pasa klien, dapat bahan, obat obatan, pakaian ibu dan
dilakukan sepenuhnya oleh Oleh bidan pakaian bayi.
mandiri, atau melakukan koordinasi dan 11. Mengisi lembar partograf.
kolaborasi dengan tim kesehatan lain yang Halaini sesuai dengan penerapanadi
dapat menopang dan membantu lahan praktekapada tinjauan dan studiakasus
mengimplementasikan intervesi yang telah inersiaauteri tidak menimbulkanakesenjangan
direncanakan sesuai dengan perencaan agar antara tinjauanapustaka dan studiakasus pada
hasilnya bias maksimal. Bidan perlu Ny. "S" yang didapatkanadi lahan praktek.
mengambil tanggung jawab untuk tindakan
langsung atau konsultasi atau tindakan Evaluasi Asuhan Kebidanan
kolaboratif, dan implementasi yang efisien Langkah terakhir dalam sebuah asuhan
mengurangi waktu dan biaya pengobatan dan kebidanan adalah melakukan evaluasi
meningkatkan kualitas layanan kepada klien. terhadap seluruh rangkaian proses yang telah
Dalam teori asuhan kebidanan pula dilakukan oleh seorang bidan. Hal ini
dijelaskan bahwa dalam melakukan intervesi dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan
atau mengimplementasikan sebuah asuhan asuhan kebidanan yang telah dilakukan selain
kebidanan, sebaiknya seorang bidang terlebih itu juga untuk melihat masalah yang dihadapi
dahulu berkoordinasi atau kolaborasi dengan selama melakukan proses asuhan kebidanan
tim kesehatan lain. Hal ini dilakukan agar agar kemudian bias dirumuskan sebuah
memudahkan proses pengimplementasian rekomendasi serta saran . proses evaluasi
asuhan keperawatan serta hasil yang tentunya berpedoman pada masalah yang
telah ditetapkan pada proses pertama kali
Arbiyah, dkk
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna

18
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol. 1 No. 3 September, 2022

dalam hal ini hasil dari identifikasi dan South and Southeast Asian
diagnoasa masalah klien.. Pada kasus ibu Region. PLoS ONE, 15(4).
bersalin dengan inersia uteri didapatkan hasil
keadaan umum ibu dan janin baik, proses Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
persalinan beringsung normal, tidak terdapat (DINKES PROV SULTRA).
adanya infeksi, serta sudah mendapatkan 2020. Profil Kesehatan Provinsi
terapi. Sulawesi Tenggara 2020.
Dengan demikian pada tinjauan DINKES PROV SULTRA.
pustaka dan studi kasus pada Ny. “S" di
lahan praktek secara garis besar nampak Fauziyah, Yulia. 2016. Obsetri Patologi.
adanya persamaan karena masalah teratasi Nuha Medika. Yogyakarta.
dengan baik
Fauziyah, R. (2019). Asuhan Kebidanan
KESIMPULAN dengan Inersia Uteri. Journal of
Keadaan umum dan tanda-tanda Chemical Information and Modeling,
vital pasien Ny “S” adalah (tekanan darah, 53(9).
nadi, suhu, pernapasan) normal. Bayi lahir
Ibrahim, N. dkk. 2020. Pengaruh Anemia
spontan pukul 05.45 Wita, jenis kelamin lak-
Terhadap Inersia Uteri Di Rumah
laki, tidak ada kelainan, plasenta lahir
Sakit Umum Daerah Prof. Dr. H.
spontan pukul 05.54 Wita, selaput ketuban
Aloei Saboe Kota Gorontalo.
utuh, kotiledon lengkap, panjang tali pusat ±
Jurnal Ilmiah Umum Dan
50 cm, perdarahan ± 100 cc, Kontrasi uterus
Kesehatan Aisyiyah, 5 (2).
baik, TFU 2 jari dibawah pusat, kandung
kemih kosong, Keadaan ibu dan bayi baik. Indrayani. Djami, M. E. U. 2016. Asuhan
Persalinan dan bayi Baru Lahir.
SARAN CV Trans Info Media. Jakarta.
Pada kasus bersalin Ny “S” dengan
inersia uteri, penulis tidak menemukan Kuswanti. I. Melina. F. 2017. Askeb II
kesenjangan antara teori dan praktik. Persalinan. Pustaka Belajar.
disarankan kepada ibu hamil agar rutin dalam Yogyakarta.
pemeriksaan kehamilan (ANC) sedangkan
untuk petugas kesehatan agar Melinda. 2019. Intranatal Care Asuhan
mempertahankan penatalaksanaan masalah Kebidanan Pada Persalinan.
kebidanan khususnya pada persalinan Pustaka Belajar. Yogyakarta.
dengan inersia uteri yang diberikan lagar
tetap optimal dan berkualitas. Marmi. 2016. Intranatal care-Asuhan
Kebidanan Pada Persalinan.
DAFTAR PUSTAKA Pustaka belajar. Yogyakarta.
Bantayan, M.H. 2017. Buku Saku Obstetri
Dan Ginekologi Berbasis Keluhan Notoadmodjo, 2017. Premature Repture Of
Utama Pasien. Metro Graphia. Membrane Rsik Factors: A
Kendari. Chinical Study. Jurnal Of
Contemporary Medical Research,
Bhowmik, J. Biswass, R.K. Ananna, N. 2020. 4 (I).
Women’s education and coverage
of skilled birth attendance: An Prawirohardjo, S. 2016. Ilmu kebidanan edisi
Assessment of Sustainable ke 4. Bina pustaka. Jakarta
Development Goal 3.1 in the

Arbiyah, dkk
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna
19
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna ISSN 2829-5536

Vol. 1 No. 3 September, 2022


Purnamasari, K. I., Anggraeni, W., Program Tersiana, A. 2018. Metode Penelitian. Nuha
Kebidanan, S., Husada, D., Medika. Yogyakarta.
Korespondensi, A., Stikes, Raya,
J., No, G., 77, K., Sooko, K., Walyani, E. S. Purwoastuti, T. E. 2015.
Mojokerto, J., & Timur, I. (2019). Asuhan Kebidanan Persalinan &
Efektivitas Implementasi Teknik Bayi Baru Lahir.
Relaksasi Metode Air Untuk Pustakabarupress. Yogyakarta.
Menurunkan Nyeri Persalinan.
Jurnal Keperawatan, 12(1). Winkjosastro, H. 2017. Ilmu Kebidanan.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Prawirohardjo. Jakarta.
Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan WHO. UNICEF, UNFPA. World Bank
Kementerian RI tahun 2018. Group, and the United Nations
Population Division. 2019.
Rumapea, K.S. 2018. Asuhan Kebidanan Ibu Trends in Maternal Mortality:
Bersalin Pada Ny. R Usia 27 2000 to 2017. Geneva. [Online]
Tahun GıpₒAₒ Usia Kehamilan 40 Available:
Minggu Dengan Inertia Uteri Di https://data.worldbank.org/indic
Klinik Eka Sriwahyuni Medan aor/SH.STA.MMRT?locations=1
Tahun 2018. Laporan Tugas W
Akhir. Program Studi Diploma III
Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu WHO. 2019. Maternal mortality. World
Kesehatan Santa Elisabeth. Health Organization. [Online]
Medan. Available:
https://www.who.int/news-
Rukiyah, A.Y. 2018. Manajemen Pelayanan room/fact-
Kebidanan. EGC. Jakarta. sheets/detail/maternal-mortality

Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Yulifa. 2017. Asuhan Kebidanan Persalinan


Kebijakan. Alfabeta CV. Normal. Nuha Medika. Yogyakarta.
Bandung.

Savitri. D. A. 2019. The Difference


Incidence of Maternal Uterine
Inertia Between Labor with and
Without Anemia in Hospital of
dr. Soebandi Jember. Jurnal of
Argomedicine and Medical
Science, 5 (3). 172-176.

Sondakh, J.S. 2018. Asuhan Kebidanan


Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.
Erlangga Medical Series. Jakarta.

Tando, N.M. 2018. Asuhan Kebidanan


Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.
In Media. Jakarta.

Arbiyah, dkk
Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna

20

Anda mungkin juga menyukai