Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH HIRSCHPRUNG

Disusun Oleh:

Kelompok 13
1. Deta Retno Putri (2110002)
2. Diyah Nur W (2110022)
3. Ahmad Wildan Baihaqi ()

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA


TA 2023/2024
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tepat waktu. Makalah
ini membahas tentang ”Hirschprung" yang merupakan salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Anak Sakit Kronis Dan Terminal di program studi S1-Keperawatan
Stikes Hang Tuah Surabaya.

Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu,


dan kepada semua pihak yang telah memberikan saran dalam menyusun makalah
ini. Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan YME. Kami
sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal itu di karenakan
keterbatasan, kemampuan, dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita. Dan
kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.

Surabaya, 1 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bayi Merupakan mahkluk yang sangat peka dan halus, bayi akan
memiliki pertumbuhan dan perkembangan dengan sehat bergantung pada
proses kelahiran perawatan dan pola makan yang diberikan pada bayi.Bayi
baru lahir normal merupakan bayi yang lahir dengan usia kehamilan 37
minggu hingga 42 Minggu dengan berat lahir 2500 gram hingga 4000 gram,
bayi yang cukup bulan langsung menangis, tidak cacat bawaan kemudian
ditandai dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
(Noviyanti,2017).
Hirschprungs Merupakan suatu kelainan kongenital pada kolon
yang ditandai dengan tidak adanya sel ganglion parasimpatis pada pleksus
submukosus meisseneri dan pleksus mienterikus aurbachi.Sembilan 10%
kelainan ini terdapat pada rektum dan sigmoid.Normalnya otot pada usus
secara ritmis akan mendorong feses hingga ke rektum, namun pada
hirschprungs sel saraf ganglion yang fungsinya untuk mengontrol otot usus
tidak ditemukan sehingga mengakibatkan feses menumpuk di dalam kolon
(Henna,2011).Penyakit ini diakibatkan karena terhentinya migrasi
kranikaudal sel krista neuralis di daerah kolon distal pada minggu kelima
sampai Minggu ke-12 kehamilan untuk membentuk sistem saraf
intestinal.Kelainan ini bersifat genetik yang berkaitan dengan
perkembangan sel ganglion usus dengan panjang yang bervariasi,mulai dari
anus,sfingter ani interna kearah proksimal ,tetapi selalu termasuk anus dan
tidaknya sebagian rektum dengan gejala klinis berupa gangguan pasase usus
fungsional (Rochadi 2012)

Populasi kejadian hirschprungs diperkirakan 1/5000 kelahiran hidup yang


bervariasi antar etnis di seluruh dunia.Populasi Asia memiliki angka
kejadian paling tinggi yaitu 2,8/10.000 kelahiran hidup (Iro ,2015).Kejadian
Hirschprungs secara internasional yaitu 1:1.500 hingga 1:7.000 kelahiran
hidup bayi.Penyakit Hirschprungs diperkirakan terjadi satu kasus di antara
5.400 sampai 7.200 bayi yang baru lahir hidup di Amerika sementara
frekuensi yang tepat untuk seluruh dunia tidak diketahui secara
pasti.Hirschprungs dapat disertai enterocolitis sebesar 29-50% jika tidak
mendapatkan penanganan dengan baik sejak dini enterocolitis ini dapat
terjadi pada pasien yang telah dilakukan operasi definitif dengan angka
kejadian 22% (Kemenkes RI,2017).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa itu HISCHPRUNG?
2. Apa saja etiologi HISCHPRUNG?
3. Apa saja manifestasi klinis HISCHPRUNG?
4. Bagaimana patofisiologi HISCHPRUNG?
5. Apa saja komplikasi HISCHPRUNG?
6. Apa saja pemeriksaan penunjang HISCHPRUNGi?,
7. Apa saja penatalaksanaan HISCHPRUNG ?
8. Bagaimana konsep asuhan keperawatan HISCHPRUNG ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penyusunan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi HISCHPRUNG
2. Untuk mengetahui etiologi HISCHPRUNG
3. Untuk mengetahui manifestasi klinis HISCHPRUNG
4. Untuk mengetahui patofisiologi HISCHPRUNG
5. Untuk mengetahui komplikasi HISCHPRUNG
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang HISCHPRUNG
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan HISCHPRUNG
8. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan HISCHPRUNG

1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman baru tentang
pasien HISCHPRUNG
2. Bagi Pasien dan Keluarga
Menambah pengetahuan tentang merawat HISCHPRUNG secara
mandiri.
3. Bagi Pembaca
Penulisan ini diharapkan menjadi bahan pengembangan ilmu,
menambah wawasan bagi pembacanya, dan penambah referensi bagi
penulis selanjutnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian HISCHPRUNG

2.1.2 Etiologi

2.1.3 Manifestasi Klinik

2.1.4 Patofisiologi

2.1.5 Komplikasi

2.1.6 Pemeriksaan Penunjang


T

2.1.7 Penatalaksanaan

2.1 Konsep Asuhan Keperawatan Hirschprungs


2.2.1 Pengkajian

2.2.2 Diagnosa Keperawatan

2.2.3 Intervensi Keperawatan & Kriteria

2.2.4 Implementasi Keperawatan


2.2.5 Evaluasi Keperawatan
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Diakses Karya tulis Brahmayda(2022),http://repository.stikeshangtuah-
sby.ac.id/762/1/KIA_1930013_BRAHMAYDA%20WIJI%20LESTARI.p
df

Anda mungkin juga menyukai