Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


IMPLEMENTASI IMAN DAN TAKWA DALAM KEHIDUPAN
DOSEN PENGAMPU :
Nurbuana, S. Ag., M. Pd. I

KELOMPOK 4 :
1. Meilica Sindi Ciano (01011382227187)
2. Siti Mareta (01011382227154)
3. Muhammad Ramadhani (01011382227198)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang implikasi nilai nilai ibadah dalam kehidupan sehari hari
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang impilkasi nilai nilai ibadah
dalam kehidupan sehari hari dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palembang, 6 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
A. Pengertian Implementasi.........................................................................................................2
1. Faktor yang Mempengaruhi Implementasi.......................................................................2
B. Iman..........................................................................................................................................2
1. Pengertian Iman...................................................................................................................2
2. Ciri-ciri Orang Beriman......................................................................................................3
C. Taqwa.......................................................................................................................................3
D. Amalan Taqwa.........................................................................................................................4
E. Implementasi Iman dan Taqwa dalam Kehidupan Sehari-hari...........................................5
1. Iman Kepada Allah..............................................................................................................5
2. Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah.............................................................................5
3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah........................................................................................5
4. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah........................................................................................5
5. Iman Kepada Hari Akhir....................................................................................................6
6. Iman Kepada Qada dan Qadar..........................................................................................6
BAB III PENUTUP............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Iman adalah percaya dan meyakini bahwa Allah SWT adalah tuhan semesta alam.
Sedangkan taqwa adalah mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Masalah iman dan taqwa ini sangat menarik untuk dibicarakan, terutama dalam
implementasi di kehidupan modern seperti saat ini. Semakin berkembangnya dunia saat ini
selain berdampak positif, juga berdampak negatif. Dalam kehidupan modern ini, iman dan
taqwa sangat diperlukan untuk menguatkan landasan hidup bagi manusia. Misalnya, dalam
hal pendidikan, pekerjaan, keluarga, masyarakat, pergaulan, dan sebagainya. Tetapi
kenyataannya saat ini banyak orang yang mengaku beriman tetapi merekajarang sekali
menerapkan iman dan ketaqwaan rnereka dalam kehidupan. Sedangkan mereka sendiri
mengaku sebagai umat Islam yang beriman dan bertaqwa terhadap Allah SWT.
Kehidupan modern telah membuat sebagian rnasyarakat lupa akan hakikat manusia
sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang wajib beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Mereka
sibuk mencari kepuasan dan kenikmatan duniawi. Mereka lebih mementingkan kebutuhan
materi dibandingkan dengan kebutuhan rohani. Semua rela mereka korbankan hanya untuk
memenuhi hawa nafsu mereka.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Implementasi
Impelementasi memiliki makna pelaksanaan atau penerapan. Pengertian lain dari
implementasi yaitu penyediaan sarana untuk melakukan sesuatu yang menimbulkan dampak
atau akibat terhadap suatu hal.
Pengertian dari implementasi juga bisa berbeda tergantung dari disiplin ilmunya. Berikut
ini beberapa pengertian implementasi dari berbagai bidang keilmuan.
1. Faktor yang Mempengaruhi Implementasi
Keberhasilan sebuah implementasi dipengaruhi oleh dua hal yaitu isi kebiajakan dan
lingkungan implementasi. Adapun isi kebijakan yang dapat mempengaruhi implementasi,
antara lain:
1. Sejauh mana kepentingan kelompok sasaran termuat dalam isi kebijakan.
2. Jenis manfaat yang diterima oleh target group.
3. Progres perubahan yang diingin dari sebuah kebijakan.
Sedangkan untuk variabel lingkungan kebijakan yang mempengaruhi implementasi antara
lain:
1. Besar kekuatan, kepentingan, dan strategi yang dimiliki para pelaku yang terlibat
dalam implementasi tersebut.
2. Karakter institusi dan rezim yang berkuasa.
3. Tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok sasaran.

B. Iman
1. Pengertian Iman
Iman adalah kepercayaan yang dipercayai oleh seseorang yang berkenaan dengan agama,
keyakinan maupun kepercayaan kepada Tuhan, nabi, kitab dan sebagainya. Dalam ajaran
agama Islam, iman berarti kepercayaan, keyakinan kepada Allah, nabi-nabi-NYA serta kitab
yaitu Al-Quran dan lain sebagainya.
Iman berarti membenarkan (tashdiq), Hal ini sesuai Hadist Nabi Muhammad SAW yang
berbunyi:

)‫ااِل ْيَم اُن َم ْع ِرَفٌة ِباْلَقْلِب َو َقْو ُل ِبالِّلَس ا ِن َو َع َم ُل ِباَالْر َك اِن (َر َو اُه الطبران‬

“Iman itu mengucapkan dengan lisan, membenarkan dalam hati dan mengamalkan dalam
perbuatannya.” (HR Thabrani)

Dari penjelasan Hadits di atas dapat disimpulkan bahwa iman membutuhkan tiga unsur
anggota badan yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, yaitu hati, lisan dan anggota
badan. Oleh karena itu, apabila ada seseorang yang mengaku beriman hanya dalam hati,

2
lisan, hati dan lisan atau anggota badan saja, maka orang tersebut belum bisa dikatakan orang
yang beriman.
2. Ciri-ciri Orang Beriman
Setiap insan memiliki ruh rabbaniyah yang melahirkan keimanan kepada Allah SWT,
dengan ruh itu pula manusia bisa sampai kepada Allah. Namun karena manusia memiliki
kadar kemampuan yang berbeda dalam mengaktualisasikan sehingga bisa saja masing-
masing orang mengatakan saya beriman, akan tetapi menurut Allah tidak. Hal ini dapat
dilihat dalam QS. Al-Baqarah ayat 8-9 :
‫) ُيَخ اِد ُع وَن َهَّللا َو اَّلِذ يَن آَم ُنوا َو َم ا َيْخ َد ُع وَن ِإال َأْنُفَس ُهْم‬8( ‫َوِم َن الَّناِس َم ْن َيُقوُل آَم َّنا ِباِهَّلل َو ِباْلَيْو ِم اآلِخ ِر َو َم ا ُهْم ِبُم ْؤ ِمِنيَن‬
)9( ‫َو َم ا َيْش ُعُروَن‬
Artinya :“Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari
akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman. Mereka
hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya
sendiri sedang mereka tidak sadar” (QS. Al-Baqarah: 8-9)
Salah satu ciri-ciri selanjutnya adalah menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang
tiada berguna, menunaikan zakat, menjaga kemaluan, serta orang-orang yang memelihara
sembahyangnya.

C. Taqwa
Taqwa (bahasa Arab: ‫ ىﻮﻘﺗ‬taqwā / taqwá ) adalah istilah dalam Islam yang merujuk
kepada kepercayaan akan adanya Allah, membenarkannya, dan takut akan Allah. Menurut
Tafsir Ibnu Katsir, arti dasar dari "taqwa" adalah menaati Allah SWT dan tidak bermaksiat
kepada-Nya.
Makna taqwa sendiri lebih bernuansa 'penghindaran' dan 'pencegahan'. Sebab, ketakutan
tersebut akan menyebabkan seseorang enggan untuk melakukan perbuatan dosa. Adapun
perintah untuk bertaqwa sebagaimana yang tercantum dalam salah satu surah Alquran berikut
ini:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat
keberuntungan." (QS. Al-Maidah Ayat 35).
Taqwa adalah sebuah benteng setiap muslim untuk melindunginya dari kemurkaan Allah
SWT. Bagi setiap muslim yang taat melaksanakan perintah-Nya, pasti akan mendapatkan
ganjaran kebaikan, begitupun sebaliknya. Dengan bertaqwa, seorang hamba akan selalu
merasa cukup dengan rizki yang diperolehnya.
Wujud taqwa kepada Allah dari seorang hamba dapat dilakukan dengan berbagai hal.
Berikut ini adalah contoh penerapan sifat taqwa yang dapat Anda terapkan dalam kehidupan
sehari-hari:
1. Rajin menunaikan ibadah baik itu sunnah maupun wajib
2. Selalu menolong sesama manusia yang berkekurangan
3. Selalu menyisihkan hartanya untuk bersedekah

3
4. Menjauhi hal-hal yang dilarang Allah dan mengerjakan amalan-amalan yang dicintai
Allah
5. Sabar dalam menghadapi kesusahan, penderitaan, dan cobaan dalam hidup

D. Amalan Taqwa
Amalan taqwa bukan sebatas apa yang terkandung di dalam rukun islam, seperti syahadat,
sholat, zakat, dan haji saja. Buk:an sebatas membaca Al qur'an atau berwirid dan berzikir.
Amalan taqwajuga tidak dimasjid saja. Amalan taqwa adalah apa saja amalan dan perbuatan
didalam kehidupan yang dilandaskan syariat, baik itu fardhu, wajib, sunah, mubah, atau apa
saja amalan dan perbuatan yang dijauhi dan ditinggalkan baik itu haram dan makruh.
Ini termasuklah segala perkara yang berlaku dalam kehidupan baik dalam kehidupan
keseharian, dalam bidang ekonomi, pembangunan, pendidikan, kenegaraan, kebudayaan,
manajemen, kesehatan dan sebagainya. Asalkan yang dilakuk:an atau ditinggalkan itu terkait
dan karena Allah, maka itu taqwa. Sedangkan amalan yang tidak terkait dan tidak dilakukan
karena Allah, itu adalah amalan yang tidak ada nyawa, jiwa, atau rohnya dan ia tidak ada
nilainya di sisi-Nya.
Begitu pentingnya ketaqwaan bagi seorang muslim, sehingga derajat seorang manusia
ditentukan oleh kadar ketaqwaannya kepada Allah. Mulia atau tidaknya seorang manusia
bukan ditenmkan oleh banyaknya harta yang dirniliki atau jabatan yang di duduki. Tidak
mustahil jika ada seseorang, jabatannya tinggi, hartanya melimpah, dipuji oleh manusia,
tetapi karena tidak bertaqwa kepada Allah maka ia pun tidak memiliki derajat bahkan hina
dihadapan Allah SWT. sebaliknya, seorang pemulung yang dicaci dan hina dihadapan
manusia, jika bertaqwa maka ia merniliki derajat yang mulia dihadapan Allah SWT.
Derajatnya melebihi seorang pejabat yang dipuji ternyata korupsi. Berbicara juga dapat
menjadi taqwa kalau apa yang di bicarakan itu adalah ilmu, nasihat atau perkara-perkara yang
baik, dan manfaat, dan dilakuk:an karena Allah. Diam juga dapat menjadi taqwa kalau diam
itu untuk mengelakkan dari berkata-kata yang maksiat dan sia-sia atau supaya tidak
menyakiti hati orang dan dilakukan karena takut kepada Allah.
Di antara ciri-ciri orang yang bertaqwa kepada Allah itu adalah:
1. Gemar menginfaqkan harta bendanya dijalan Allah, baik dalam waktu sernpit maupun
lapang
2. Mampu menahan diri dari sifat marah.
3. Selalu memaafkan orang Jainyang telah mernbuat salah kepadanya (tidak
pendendam).
4. Tatkala terjerumus pada perbuatan keji dan dosa atau mendzalimi diri sendiri, ia
segera ingat Allah, lalu bertaubat, memohon ampun kepada-Nya atas dosa yang telah
dilakukan.
5. Tidak meneruskan perbuatan keji itu Jagi, dengan kesadaran dan sepengetahuan
dirinya.
Betapa pentingnya nilai taqwa. Hingga merupakan bekal yang terbaik dalam menjalani
kehidupan didunia dan betapa tinggi derajat taqwa, hingga manusia yang paling mulia di sisi

4
Allah adalah orang yang paling taqwa di antara mereka. Dan ban yak sekali buah yang akan
dipetik, hasil yang akan diperoleh dan nikmat yang akan diraih oleh orang yang bertaqwa di
antaranya adalah :
1. la akan memperoleh AI-Furqon yaitu kemampuan untuk membedakan antara yang
haq dan yang batil, halal dan hararn, antara yang sunnah dengan bid'ah. Serta
kesalahan-kesalahannya dihapus dan dosa-dosanya di ampuni. Hai orang-orang yang
beriman, jika kamu bertaqwa kepada AJlah niscaya Dia akan memberikan kepadamu
Furqon dan rnenghapuskan segala kesalahan-kesalahanmu dan mengarnpuni (dosa-
dosa) mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (QS. Al• Anfal: 29)
2. la akan memperoleh jalan keluar dari segala macarn problema yang dihadapinya,
amalan-amalan baiknya diterima oleh Allah hingga menjadi berat timbangannya di
hari akhir kelak, mudah penghisabannya dan ia menerima kitab catatan amalnya
dengan tangan kanan.
3. Amalan-arnalan baiknya diterima oleh Allah hingga menjadi berat timbangannya di
hari kiamat kelak, mudah penghisabannya dan ia menerima kitab catatan amalnya
dengan tangan kanan.
4. Serta Allah memasukkan ke dalam Surga, kekal di dalamnya serta hidup dalam
Keridhoan-Nya.

E. Implementasi Iman dan Taqwa dalam Kehidupan Sehari-hari


Iman berarti pengkuan hati yang terbukti dengan perbuatan yang diucapkan oleh lidah
menjadi keyakinan hidup. Maka iman itulah tanda pertama dari taqwa. Penerapan Iman dan
Taqwa dalam kehidupan bisa dijalankan sehari-hari dengan meyakini Rukun Iman.
1. Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah SWT merupakan yang pertama dan yang paling utama dari rukun
iman, seperti sabda Rasulullah: “Iman itu ialah engkau percaya kepada Allah, malaikat
malaikatnya, kitab kitabnya, rasul rasulnya, hari kiamat, dan kepada qodar yang baik
dan yang buruk” (HR. Muslim)
2. Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah
Iman kepada Malaikat Allah berarti meyakini keberadaan mereka sebagai makhluk gaib serta
berbuat dan beramal sesuai dengan amal perbuatan mereka, dengan merealisasikan ketaan
kepada Allah. Kita dapat mencontoh malaikat yang selalu senantiasa istiqomah dalam menaati
perintah Allah SWT.

3. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah


Salah satu implementasi Iman kepada Kitab Allah adalah dengan dijadikan sebagai pedoman
hidup yang dapat berfungsi sebagai stabilisator dalam kehidupan. Dalam kehidupan
bermasyarakat mengajarkan kepada umat manusia untuk memajukan kehidupan
bermasyarakat.

4. Iman Kepada Rasul-Rasul Allah


Cara kita beriman kepada Rasul Allah adalah dengan meneladani seluruh aspek kehidupan
Rasulullah, misalnya dalam hal ibadah yang diwujudkan dalam bentuk ketundukan dan
memeluhara salat sesuai dengan tuntutan Rasulullah SAW. Selain dalam hal ibadah juga dapat
dicontoh dalam tata cara berpakaian yang menutup aurat, sopan, bersih, dan indah, makan

5
makanan yang halal, bersih dan bergizi, makan tidak sampai kenyang, dan tidak makan kecuali
setelah dalam keadaan lapar.

5. Iman Kepada Hari Akhir


Iman kepada hari akhir yaitu dengan meyakini bahwa terdapat hari dimana seluruh makhluk
akan kembali kepada Allah SWT. Salah satu penerapan iman kepada hari akhir yaitu dengan
memacu semangat disiplin dan bertanggung jawab untuk menaati segala bentuk perintah
Allah SWT serta menjauhi seluruh larangannya, serta menjadikan hari akhir sebagai
penyadaran bagi manusia yang lupa diri dan tenggelam dalam kesenangan atau kepuasan
duniawi.

6. Iman Kepada Qada dan Qadar


Iman kepada Qada dan Qadar adalah menyakini qadar yang baik dan yang buruk. Hal ini
dapat melatih diri untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT, menjauhkan diri dari sifat
sombong dan putus asa, dan memupuk sifat optimis dan giat bekerja

6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Iman dan taqwa itu sesuatu yang harus dimiliki oleh seorang mukmin, karena hal
tersebut seorang mukmin dapat bisa meyakini dan takut kepada Allah SWT. Sehingga apa
yang diperintahkan Allah selalu senantiasa mengerjakannya. Taqwa juga bisa menjadikan
kita sebagai manusia yang mulia di sisi Allah.
Implementasi iman dan taqwa dapat dijalankan dimanapun dan kapanpun bahkan
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dengan mengikuti Al-Quran dan Sunnah
Rasulullah. Dengan hal itu maka keimanan dan ketaqwaan seorang mukmin akan menjadi
semakin kuat

7
DAFTAR PUSTAKA

- https://www.merdeka.com/jateng/taqwa-adalah-menjalankan-perintah-dan-menjauhi-
larangan-allah-ketahui-maknanya-kln.html
- http://www.ibnukatsironline.com/2014/08/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-8-9.html
- https://muslim.or.id/8631-definisi-iman.html

Anda mungkin juga menyukai