Anda di halaman 1dari 2

Nama: Siti Sartika (210794)

Prodi: PPKN R.A/2


TUGAS FILSAFAT POLITIK

Filsafat politik kontrak sosial

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa teori kontrak sosial


adalah pandangan yang melihat bahwa kewajiban politis dan moral seseorang
dapat bergantung pada suatu kontrak atau perjanjian diantara mereka dalam rangka
membentuk suatu komunitas masyarakat yang mereka tinggali. Persamaan antara
T. Hobbes, Locke dan JJ. Rousseau adalah bahwa manusia memiliki keadaan
alamiah yang mempengaruhi tindakan dan tujuan pembentukan kontrak sosial.
Konsep kontrak sosial berakar pada manusia yang pada awalnya memiliki keadaan
alamiah (state of nature). Latar belakang sosial dan politik yang berbeda dapat
mempengaruhi pemikiran dan pandangan seseorang. Hobbes, misalnya, dengan
kondisi sosial politik Inggris saat itu yang penuh konflik dan ketakutan,
membuatnya mengemukakan konsep keadaan alamiah manusia yang selalu
berkonflik dan dipenuhi ketakutan. Sedangkan Locke, yang hidup di masa
dominasi sistem monarki absolut, melihat bahwa sesungguhnya manusia lebih
baik kembali kepada keadaan alamiah mereka yang baik dan menjunjung
moralitas. Walaupun terdapat perbedaan dalam dasar pembentukan kontrak sosial
itu sendiri, namun kedua filsuf ini sama-sama meyakini bahwa kontrak sosial
adalah elemen yang paling fundamental dimana manusia bergantung padanya
untuk dapat hidup dengan baik dan damaian.

Filsafat politik menurut pandangan john calvin

gerakan reformasi gereja adalah gerakan lanjutan dari gerakan


renaissance Italia keduanya sama-sama diinspirasi oleh pemikiran
Yunani Romawi yang menekankan aspek individualisme
menempatkan manusia dalam posisinya terhormat. Calvinisme sangat
berpengaruh terhadap perjalanan sejarah Eropa modern. Calvin
merupakan salah satu fondasi doktrinal terpenting kemajuan
peradaban kapitalis Eropa di abad modern.Pemikiran John Calvin
menjadi basis teologis tentang takdir (predestination). Pandangan
teologis Calvin secara tepat, terutama dalam kasus hukuman mati atas
Servetus, ada dua aspek yang tidak boleh diabaikan. Yang pertama
adalah teologi politiknya. Yang kedua adalah politik praktisnya. gereja
dan negara tidak terpisahkan dari konsep teologi Calvin.Pendapat yang
mengatakan bahwa Calvin mencampuradukkan urusan gereja dan
negara sedemikian rupa sehingga dia memberangus kebebasan religius
merupakan tuduhan yang tidak adil. Pendapat ini hanya didasarkan
pada satu sisi saja, yaitu politik praktis Calvin, padahal teologi politis
Calvin seringkali tidak selaras dengan politik praktisnya. Bukan
karena dia tidak konsisten. Semua karena wewenangnya yang terbatas
di Jenewa.Dalam kasus hukuman mati yang dijatuhkan oleh pejabat
sipil kepada Servetus, Calvin mungkin sudah melakukan apa yang
berada dalam wilayah wewenangnya. Walaupun dia memang sangat
menentang ajaran Servetus dan menganggap Servetus

Anda mungkin juga menyukai