Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa teori kontrak sosial
adalah pandangan yang melihat bahwa kewajiban politis dan moral seseorang dapat bergantung pada suatu kontrak atau perjanjian diantara mereka dalam rangka membentuk suatu komunitas masyarakat yang mereka tinggali. Persamaan antara T. Hobbes, Locke dan JJ. Rousseau adalah bahwa manusia memiliki keadaan alamiah yang mempengaruhi tindakan dan tujuan pembentukan kontrak sosial. Konsep kontrak sosial berakar pada manusia yang pada awalnya memiliki keadaan alamiah (state of nature). Latar belakang sosial dan politik yang berbeda dapat mempengaruhi pemikiran dan pandangan seseorang. Hobbes, misalnya, dengan kondisi sosial politik Inggris saat itu yang penuh konflik dan ketakutan, membuatnya mengemukakan konsep keadaan alamiah manusia yang selalu berkonflik dan dipenuhi ketakutan. Sedangkan Locke, yang hidup di masa dominasi sistem monarki absolut, melihat bahwa sesungguhnya manusia lebih baik kembali kepada keadaan alamiah mereka yang baik dan menjunjung moralitas. Walaupun terdapat perbedaan dalam dasar pembentukan kontrak sosial itu sendiri, namun kedua filsuf ini sama-sama meyakini bahwa kontrak sosial adalah elemen yang paling fundamental dimana manusia bergantung padanya untuk dapat hidup dengan baik dan damaian.
Filsafat politik menurut pandangan john calvin
gerakan reformasi gereja adalah gerakan lanjutan dari gerakan
renaissance Italia keduanya sama-sama diinspirasi oleh pemikiran Yunani Romawi yang menekankan aspek individualisme menempatkan manusia dalam posisinya terhormat. Calvinisme sangat berpengaruh terhadap perjalanan sejarah Eropa modern. Calvin merupakan salah satu fondasi doktrinal terpenting kemajuan peradaban kapitalis Eropa di abad modern.Pemikiran John Calvin menjadi basis teologis tentang takdir (predestination). Pandangan teologis Calvin secara tepat, terutama dalam kasus hukuman mati atas Servetus, ada dua aspek yang tidak boleh diabaikan. Yang pertama adalah teologi politiknya. Yang kedua adalah politik praktisnya. gereja dan negara tidak terpisahkan dari konsep teologi Calvin.Pendapat yang mengatakan bahwa Calvin mencampuradukkan urusan gereja dan negara sedemikian rupa sehingga dia memberangus kebebasan religius merupakan tuduhan yang tidak adil. Pendapat ini hanya didasarkan pada satu sisi saja, yaitu politik praktis Calvin, padahal teologi politis Calvin seringkali tidak selaras dengan politik praktisnya. Bukan karena dia tidak konsisten. Semua karena wewenangnya yang terbatas di Jenewa.Dalam kasus hukuman mati yang dijatuhkan oleh pejabat sipil kepada Servetus, Calvin mungkin sudah melakukan apa yang berada dalam wilayah wewenangnya. Walaupun dia memang sangat menentang ajaran Servetus dan menganggap Servetus
Abraham Maslow, dari hierarki kebutuhan hingga pemenuhan diri: Sebuah perjalanan dalam psikologi humanistik melalui hierarki kebutuhan, motivasi, dan pencapaian potensi manusia sepenuhnya