1. Dalam analisis berikut yang akan menjadi subjek adalah siswa kelas VII MTs
Alfalah muncak yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014. saya adalah guru
dalam pengampu mata pelajaran umum IPS, pada kesempatan kali ini saya akan
menganalisis pelajaran IPS pada kelas VII, dengan jumlah siswa perkelas sebanyak
22 orang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan tahun pelajaran
2023-2024.
Nilai rata-rata pada mata pelajaran IPS dalam penilain ulangan harian materi Bab 2
Interaksi sosial dan pengaruhnya terhadap kehidupan, tahun ajaran 2023-2024
dengan bobot yang sudah di tentukan oleh Kurikulum MTs Alfalah muncak adalah
dengan jumlah KKM 75.
Adapun materinya mencakup:
1. Menjelaskan Pengertian Interaksi Sosial dengan baik,
2. Menjelaskan syarat-syarat interaksi sosial dengan benar
3. Menganalisis jenis-jenis interaksi sosial dengan tepat
4. Menguraikan factor-faktoryang mempengaruhi interaksi sosial yang terjadi di
masyarakat secara teliti
5. Menyajikan hasil diskusi terkait Interaksi sosial dengan benar
Maka dengan bobot KKM tersebut saya ingin menafsirkan nilai tersebut
sesuai dengan hasil rata-ratanya:
Rumus yang saya gunakan untuk mendapatkan hasil sesuai Tabel di atas adalah:
Berdasarkan data tabel di atas dapat di peroleh nilai rata-rata peserta didik sebesar
74,5 dalam rentang sedang namun belum mencapai KKM.
3. Dari hasil analisis peserta didik saya di atas, nilai rata-rata yang di hasilkan
adalah 74,5 atau berada pada rentang sedang namun belum tuntas Kompetensi
Minimal Minimum (KKM). saya memberikan motivasi kepada peserta didik baik
yang sudah Tuntas atau yang belum Tuntas. Desain pembelajaran yang efektif dapat
membantu meningkatkan ketuntasan Kompetensi Minimal Minimum (KKM) dalam
mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).
Tujuan dari desain pembelajaran dalam konteks ini adalah untuk memberikan
pengalaman pembelajaran yang relevan, efektif, dan mendalam kepada peserta didik
sehingga mereka dapat mencapai ketuntasan KKM dan mengembangkan
pemahaman yang kuat tentang materi IPS. Dengan pendekatan yang cermat dan
terencana, desain pembelajaran dapat membantu meningkatkan pencapaian peserta
didik dalam mata pelajaran IPS.
Ini adalah contoh bahan dan isi yang dapat saya pertimbangkan dalam mata
pelajaran IPS tingkat MTs, dengan menyesuaikan bahan dan isi sesuai
kurikulum nasional berlaku di wilayah masing-masing.
b. Melibatkan peserta didik yang memiliki nilai terbaik dalam mata pelajaran IPS
adalah langkah yang baik untuk memvalidasi tujuan pembelajaran. Interview
dengan peserta didik berprestasi dapat memberikan wawasan berharga tentang
efektivitas tujuan pembelajaran, terutama dari sudut pandang peserta didik
yang telah berhasil dalam mata pelajaran. Hal ini dapat membantu saya sebagai
guru pendidik memastikan bahwa tujuan pembelajaran IPS mencerminkan apa
yang seharusnya dicapai oleh peserta didik di tingkat MTs.
5. Peta kompetensi atau "Competency Map" adalah alat yang digunakan untuk
merencanakan dan menganalisis tujuan pembelajaran, termasuk mata pelajaran IPS
(Ilmu Pengetahuan Sosial) di tingkat MTS (Madrasah Tsanawiyah).
Untuk membuat peta kompetensi, kita perlu mengidentifikasi tujuan
pembelajaran umum, menentukan entering behavior line, dan merumuskan tujuan
mata pelajaran IPS. Peta kompetensi adalah alat visual yang digunakan untuk
merinci tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta
didik dalam suatu mata pelajaran. Peta kompetensi membantu mengidentifikasi
5
komponen-komponen kunci yang perlu dipahami dan dikuasai oleh peserta didik.
Sebelum menentukan entering behavior line kita harus mempersiapkan tujuan
suatu pembelajaran, karena saya pengampu mata pelajaran IPS maka Tujuan
pembelajaran umum untuk mata pelajaran IPS di tingkat MTS adalah memberikan
pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kepada siswa tentang berbagai aspek
ilmu sosial, yang mencakup sejarah, geografi, ekonomi, dan kebudayaan. Tujuan ini
juga mencakup pengembangan pemahaman tentang masalah sosial, keterampilan
analisis, serta kemampuan berpikir kritis dan reflektif dalam konteks masyarakat
dan lingkungan global.
Berikut adalah contoh peta kompetensi yang lebih rinci untuk mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) tingkat MTs:
Peta Kompetensi:
Sejarah
1. Mengidentifikasi peristiwa-peristiwa sejarah penting dalam dan di luar
negeri.
2. Memahami perubahan sosial, politik, dan ekonomi di berbagai periode
sejarah.
3. Menganalisis dampak tokoh-tokoh bersejarah terhadap perkembangan
masyarakat.
Geografi
1. Memahami pemetaan dan peta sebagai alat komunikasi geografis.
2. Menganalisis ciri fisik dan iklim berbagai wilayah dan dampaknya pada
kehidupan manusia.
3. Mengevaluasi masalah lingkungan dan cara mengatasi mereka.
Ekonomi
1. Peserta didik memahami prinsip dasar ekonomi, seperti penawaran,
6
Politik
1. Peserta didik dapat memahami sistem politik dan pemerintahan dalam
konteks negara mereka.
2. Peserta didik memahami hak asasi manusia dan pentingnya partisipasi
dalam proses demokratis.
3. Peserta didik mengembangkan nilai-nilai kewarganegaraan dan rasa
tanggung jawab sosial.
Selain itu, peta kompetensi dapat dijabarkan dalam bentuk matriks yang
mencakup berbagai kompetensi dan sub-kompetensi yang diharapkan
siswa capai.
Contoh matriks kompetensi untuk mata pelajaran IPS tingkat MTS adalah
sebagai berikut:
No Kompetensi Sub Kompetensi
1 Mengidentifikasi faktor- a. Mengidentifikasi peristiwa sejarah
faktor sosial, ekonomi, dan penting
politik dalam sejarah b. Menganalisis pengaruhnya terhadap
masyarakat
2 Memahami konsep geografi a. Menyusun peta lokasi geografis
b. Menganalisis dampak lingkungan
Pristiwa Penting
Tokoh Sejarah Di
Indonesia
Kemerdekaan Di Indonesia
Produksi,Konsumsi,Distribusi
Ekonomi
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Peran kewirausahaan
Ekonomi
Perubahan Lingkungan
Geografi
Sumber Daya alam
6. Entering behavior line adalah tingkat pengetahuan dan keterampilan awal yang
diharapkan dimiliki siswa sebelum mereka memulai pembelajaran mata pelajaran
IPS.
Contoh Entering Behavior Line untuk mata pelajaran IPS di tingkat MTS adalah:
Sebelum memulai pembelajaran mata pelajaran IPS di tingkat MTS, siswa
diharapkan memiliki pemahaman dasar tentang konsep sejarah, geografi, ekonomi,
dan politik. Mereka juga harus memiliki kemampuan membaca, menulis, dan
berbicara dalam bahasa yang digunakan dalam pembelajaran (misalnya, bahasa
Indonesia.