Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIK UNIT 1

KODE MATA KULIAH: LUHT4429

NAMA MATA KULIAH : PROGRAMA DAN EVALUASI PENYULUHAN PERTANIAN


Nama Kegiatan Praktik : Tahapan dalam penyusunan programa penyuluhan pertanian Nama
Mahasiswa : ANANG SEFRIANDI
NIM : 043203652
Masa Registrasi Mata Kuliah : 2023.2

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS BIDANG MINAT PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UPBJJ-UT JAYAPURA 2023
1) PENDAHULUAN

a. Ruang Lingkup

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian menitikberatkan kepada satu tujuan, yaitu menolong petani
mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan berbagai masalah yang menyangkut usahanya
sebagai bagian dari sistem agribisnis sehingga menghasilkan perilaku profesional (Pusluh Deptan,
1996).
Untuk Identifikasi dan analisis karakteristik potensi wilayah maka diperlukan berbagai jenis data
yang ada pada wilayah yang bersangkutan. Data itu perlu dikumpulkan diolah, dan ditampilkan
dengan format yang sesuai agar memudahkan pembacanya.
b. Tujuan
Tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat membuat tahapan dalam
identifikasi potensi wilayah yang merupakan tahapan dalam penyusunan program penyuluhan
pertanian.
c. Manfaat
Bisa mengetahui permasalahan dan potensi-potensi yang dimilki oleh suatu wilayah tersebut
sehingga akan diperoleh data primer dan data sekunder yang akurat sebagai acuan untuk
penyusunan programa penyuluhan.
d. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Praktik

Praktikum dilaksanakan di kampung Arsopura Distrik Skanto Kabupaten Keerom provinsi Papua pada
tanggal 22 oktober 2023
2) PELAKSANAAN
a. Sarana/Alat/Instrumen pelaksaan praktik
- Sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan praktik ini adalah data yang didapat dari wawancara
penelitian, internet dan buku panduan sebagai alat bantu.
- Alat yang diperlukan dalam praktik ini adalah alat tulis dan komputer
- Instrumen yang diperlukan meliputi kegiatan dalam identifikasi potensi wilayah yang merupakan
tahapan dalam penyusunan programa penyuluhan pertanian.
b.Langkah-langkah praktik unit 1
1. Pengumpulan, pengolahan dan penampilan data kampung arsopura merupakan kampung
memiliki masyarakat yang mayoritas adalah petani holtikultura, pada saat ini rata-rata Bertani
bawang merah, dari kantor distrik berjarak 3 km.
Adapun batas-batas wilayah desa Donggobolo :
BATAS DESA
Sebelah Utara : Hutan adat
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kampung bastawal

Sebelah Timur : Berbatasan dengan kampung jaifuri

Sebelah Barat : Berbatasan dengan kampung saefan 42


Secara topografis wilayah Kabupaten Bima sebagian besar (70%) merupakan
dataran tinggi bertekstur pegunungan sementara sisanya (30%) adalah dataran.
Sekitar 14% dari proporsi dataran rendah tersebut merupakan area lahan
pertanian dan juga lahan peternakan dan selebihnya merupakan lahan kering.
Tabel 1. Sifat Fisik Tanah

Kedalaman
Jenis Tanah Klasifikasi Tanah Drainase Lapisan (em) Tekstur
Efektif

Typic Keras,
Aluvial >125 Baik 0-30
Dystrudepts Berpasir

Pasir halus,
Lithix
Regosol >100 Baik 30-60 sampai
Hapludults
menengah

Berbatu,
Typic Terhamba
Litosol >100 0-30 Lapisan tidak
Fluvaquents t
terlalu tebal

Typic
Mediteran >125 Baik 0-30 Lempung liat
Hapludults

2. Analisis Data Potensi Wilayah

Berdasarkan data potensi wilayah yang ada, maka dapat kita analisis bahwa :
1. Berdasarkan iklim, curah hujan dan, keadaan lahan yang ada maka komoditas yang cocok
ditanam adalah tanaman palawija, dikarenakan tidak ada musim menentu sehingga
kapanpun bisa hujan dan panas.
2. Sistem pertanian yang cocok untuk diterapkan di kampung arsopura adalah tumpang sari.
Tanaman-tanaman tumpang sari ini dilai baik untuk banyak faktor. Memiliki kelebihan yaitu
kemudahan dalam hal pembuatan, pengelolaan, pemanenan dan pengawasannya.
3. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok
Rencana usaha kelompok yang telah disepakati dalam musyawarah kelompok
adalah sebagai berikut :
a. Identifikasi Kelompok

Kelompok yang dibuat adalah kelompok usaha tani dari kalangan bapak dan ibu. Bapak-
bapak dan Ibu yang menjadi pelaku utama usaha tani untuk lahan pertaniannya, mereka
membantu satu sama lain dalam menghadapi permasalahan usaha taninya.
b. Sasaran Pola Usaha Tani yang Diterapkan
Salah satu pola usaha tani yang dapat diterapkan pada tanaman jagung adalah tumpang
sari dengan tanaman kacang tanah. Teknologi tumpang sari tanaman jagung dan dan
tanaman kacang tanah diarahkan untuk pengembangan teknologi usaha tani yang
produktif, menguntungkan dan melestarikan lahan. Komoditas kacang tanah merupakan
sumber yang penting sebagai bahan industri.
c. Sasaran produktivitas usaha
Dengan pola usaha tumpang sari antara tanaman jagung dengan tanaman kacang tanah
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas usaha pertanian yang dilakukan. Fungsi
dari tanaman-tanaman tumpang sari yaitu :
a. Berguna sebagai pendapatan para petani dan pengelola kecil. Anda bisa memilih
tanaman-tanaman seperti kacang tanah dan beragam tumbuhan lain yang bisa
dikonsumsi sehari-hari. Daripada lahannya dibiarkan begitu saja lebih baik ditanami
beragam tumbuhan berguna dan bisa memiliki fungsi yang beragam.
b. Sambil menunggu masa panen tanaman jagung, tanaman-tanaman tumpang sari bisa
dijadikan alternatif lahan empuk untuk berbisnis. Selagi petani menanam tanaman
jagung petani juga bisa sambilan menanam tumbuhan-tumbuhan yang cepat
panennya.
c. Sumber gizi dan nutrisi bagi petani yang mengelola lahan pertanian. Jika panen
tanaman-tanaman tersebut bisa menghasilkan dalam jumlah besar,tentu juga bisa
menjadi sumber pendapatan juga bagi para petani.
Dengan pencapaian tersebut, selain untuk pemenuhan kebutuhan pangan rumah
tangga sendiri, dapat pula memenuhi kebutuhan lain dengan menjual hasil panen yang
meningkat tersebut.
d. Sasaran Tabungan Kelompok Tani
Kelompok tani sangat berperan dalam kelangsungan usaha tani para anggotanya.
Ketika ada salah satu atau lebih anggota kelompok yang mengalami penurunan hasil
usaha taninya, diharapkan kelompok tani akan membantu permodalan usaha tani.
Dengan demikian setiap anggota akan menabung dalam kelompok usaha tani setiap
panen dan kelompok tani akan memiliki gas yang dapat membantu anggota kelompok
tani tersebut.
e. Rencana Kebutuhan Sarana Produksi, Modal, dan Alat/Mesin
Dalam pemenuhan kebutuhan usaha tani para anggota akan menyewa mesin dan alat
pertanian yang tidak dimiliki, misalnya traktor. Untuk pupuk dan pestisida anggota
kelompok akan membeli dari toko pertanian dan dibayar setelah panen dengan
demikian para anggota tidak perlu meminjam uang kepada pihak luar yang bunganya
besar.
f. Masalah yang Dihadapi dalam Pencapaian Sasaram
Dari hasil kunjungan lapangan serta analisa data sekunder, terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi pencapaian produksi tanaman jagung di Desa Donggobolo yaitu
kondisi lahan (bentuk lahan/topogragi, tanah), iklim (curah hujan, hari hujan, dwfisit
air, dan drt spell), dan kultur tekniz. Kultur teknis yang dimaksud diantaranya meliputi
aktivitas pemupukan, perlakuan konservasi tanah dan air (water management).
• Water Management
- Segera lakukan pembuatan parit tersier pada daerah rawan banjir dengan ukuran 1x1
meter sesuai kondisi areal untuk meminimalkan pokok tergenang dan evaluasi buah
dapat berjalan lancar. Jika pembuatan Parit tersier tidak dapat dilakukan, dapat dipilih
alternatif pembuatan tapak timbun dengan ukuran diameter 4 meter dan ketinggian
sesuai sekitar 30cm dari permukaan air saat pokok tergenang tergenang dalam jangka
lama.

g. Rencana Kegiatan Kelompok


Rencana kegiatan kelompok dimulai diskusi mengenai tahapan pengolahan lahan,
pengendalian hama penyakit terpadu, jenis komoditi yang dapat ditumpangsarikan
dengan tanaman jagung. Selain itu, akan diadakan pula pertemuan kelompok rutin
setiap bulan, atau setiap ada kebutuhan diskusi kelompok.
C. Hasil pengamatan

D. Pembahasan
Pada hakikatnya, setiap tanaman yang berspesies sama yang ditanam dalam satu populasi dalam
satu lahan, akan selalu terjadi persaingan antara individu tanaman baik dalam penggunaan cahaya
matahari, air, maupun unsur hara. Maka pada tumpang sari pun juga terjadi persaingan antar
setiap individu bahkan setiap spesies, karena dalam sistem tanam tumpang sari ada dua spesies
yang ditanam dalam satu lahan yang sama, sehingga persaingan yang terjadi tersebut akan
memberi pengaruh terhadap pertumbuhan setiap individu tanaman yang ada di dalamnya.
Ketinggian tanaman tidak bisa dijadikan parameter untuk menetapkan bahwa suatu tanaman
dapat dikatakan memiliki kualitas tumbuh yang baik, karena justru beberapa tanaman yang
tumbuh tinggi disebabkan karena terjadinya etiolasi yakni kecenderungan tumbuhan Untuk
menjangkau sumber cahaya di mana dengan keberadaan auksin, tumbuhan akan terus
memanjang sampai titik ujung tumbuhan mendapatkan cahaya yang cukup untuk menghambat
produksi auksin. Penambahan tinggi atau panjang tumbuhan tanpa disertai pertumbuhan jumlah
klorofil menyebabkan terbentuknya warna hijau pucat. Kemudian pada jumlah daun semakin
banyak jumlah daun maka proses penguapan yang terjadi akan semakin cepat namun jumlah daun
yang banyak juga mampu membantu proses fotosintesis untuk menghasilkan fotosintesis yang
banyak pula. Jumlah cabang menandakan pertumbuhan yang baik pada suatu tanaman karena
semakin banyak cabang maka menandakan bahwa tanaman tersebut tumbuh subur dan memiliki
kemampuan berproduktivitas yang tinggi.
E. Kesimpulan dan Tindak Lanjut

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian menitikberatkan kepada satu tujuan, yaitu menolong


petani mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan berbagai masalah yang menyangkut
usahanya sebagai bagian dari sistem agribisnis sehingga menghasilkan perilaku profesional (Pusluh
Deptan 1996)
Untuk Identifikasi dan analisis karakteristik potensi wilayah maka diperlukan berbagai jenis data
yang ada pada wilayah yang bersangkutan. Data itu perlu dikumpulkan, diolah, dan ditampilkan
dengan format yang sesuai agar memudahkan pembacanya.
Tahapan identifikasi potensi wliayah adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan, Pengolahan, dan Penampilan Data
Kampung arsopura merupakan salah satu dari 12 kampung di wilayah distrik skanto
kabupaten keerom papua, yang terletak 3 km dari kantor distrik skanto. Kampung arsopura
mempunyai luas wilayah seluas 722,95 hektar. Secara topografis wilayah Kabupaten keerom
sebagian besar (60%) merupakan dataran tinggi bertekstur pegunungan sementara sisanya
(40%) adalah dataran. Sekitar 14% dari proporsi dataran rendah tersebut merupakan areal
persawahan dan lebih dari separuh merupakan lahan kering dan kendang ternak.
2. Analisis Data Potensi Wilayah
Berdasarkan iklim, curah hujan dan, keadaan lahan yang ada maka komoditas yang cocok
ditanam adalah tanaman jagung. Tanaman jagung adalah salah satu tanaman paling
fleksibel, gampang perawatan dan pengolahannya serta juga baik hasilnya.
Sistem pertanian yang cocok untuk diterapkan di tanaman jagung di kampung arsopura
adalah tumpang sari. Tanaman-tanaman tumpang sari ini dinilai baik untuk banyak faktor.
Memiliki kelebihan yaitu kemudahan dalam hal pembuatan, pengelolaan, pemanenan dan
pengawasannya.
3. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK)
Rencana usaha kelompok yang telah disepakati dalam musyawarah kelompok adalah
identifikasi kelompok, sasaran pola usaha tani yang diterapkan, sasaran produktivitas usaha,
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai