Anda di halaman 1dari 15

PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK:

1. FAJAR SOLIDMAN LAROSA (8226181002)


2. NINA ARDIANTI DEWI (8226181003)
3. NURHABIBAH MEHA (8226181010)
4. SUDIRMAN (8226181018)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis masih diberi kesehatan
dan kesempatan dalam menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Pendekatan
Pembelajaran Matematika.

Ucapan terima kasih juga disampaikan atas bimbingan dan arahan dalam
proses pembelajaran mata kuliah Pendekatan Pembelajaran Matematika yang
diajarkan oleh Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd, sehingga memudahkan kami dalam
menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga diperlukan perbaikan pada
makalah yang akan datang. Selain itu kami mengharapkan pembaca dapat
memberikan kritik dan saran terhadap tugas kelompok ini.

Medan, Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................I

DAFTAR ISI..........................................................................................................Ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................1

C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Permasalahan Yang Terjadi Pada Kasus Penjual Martabak Dan


Konsumen............................................................................................................2

B. Solusi Dari Permasalahan Yang Terjadi Pada Kasus Penjual


Martabak Dan Konsumen.................................................................................6

C. Adakah Permasalahan Pada Poin 1 & 2 Yang Serupa Kerap Terjadi


Disekolah? Serta Solusi Yang Dilakukan Guru Jika Terjadi Kasus Yang
Serupa..................................................................................................................7

BAB III PENUTUP..............................................................................................10

Kesimpulan.......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Keterampilan komunikasi merupakan salah satu hal terpenting untuk
menghasilkan suatu kesepahaman, kesefrekuensian, serta cara menghindarkan
keambiguan terhadap informasi yang diberikan atau yang diterima.
Keterampilan komunikasi yang kurang tepat akan memberikan dampak yang
negatif terhadap penerima pesan atau pertanyaan, terlebih jika penerima
pertanyaan adalah orang yang pemahaman konsep matematikanya
dikategorikan masih kurang.
Dibutuhkanlah suatu keterampilan komunikasi yang baik dan benar serta
kajian komunikasi yang tepat untuk diucapkan kepada penerima informasi dan
juga sebaliknya. Sehingga pada makalah ini akan dibahas sebuah kasus yang
berkaitan dengan keterampilan komunikasi, penafsiran, serta presepsi dari
seseorang. Pada bagian ini juga akan dibahas bagaimana solusi yang
ditawarkan terhadap sebuah kasus yang terjadi serta kita dalam komunikasi
yang baik dan benar.
Semoga dalam pembahasan ini akan memberikan kita inspirasi untuk
melakukan pembenahan diri dari segi komunikasi serta menghasilkan ide-ide
kreatif dalam pemecahan suatu masalah atau kasus.

B. Rumusan Masalah
1. Permasalahan apa yang terjadi pada kasus penjual martabak dengan
konsumen?
2. Solusi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada
kasus penjual martabak dengan konsumen?
3. Solusi apa yang dapat dilakukan jika terjadi kasus tersebut di sekolah?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui permasalahan apa yang terjadi pada kasus penjual
martabak dengan konsumen.

1
2. Untuk solusi apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
pada kasus penjual martabak dengan konsumen.
3. Solusi apa yang dapat dilakukan jika terjadi kasus tersebut di sekolah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Permasalahan yang Terjadi pada Kasus Penjual Martabak dan


Konsumen

Pada kasus penjual martabak dan konsumen adalah terkait pemotongan


martabak. Penjual martabak menanyakan kepada konsumen terkait pemotongan
martabak dibagi menjadi 6 atau 8. Kemudian konsumen menjawab dibagi 6 saja
tidak habis, apalagi dibagi 8. Kasus ini menunjukkan bahwa konsumen salah
penafsiran atau salah memaknai pertanyaan penjual. Konsumen beranggapan
bahwa angka 8 lebih besar dibanding angka 6, sementara pada kasus ini penjual
bermaksud menanyakan 1 loyang martabak ingin dibagi menjadi 6 bagian atau 8
bagian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor yang menjadi permasalahan
pada kasus ini adalah:
a. Keterampilan Berkomunikasi
Komunikasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
dalam berupaya menyampaikan, menanyakan dan menerima pesan yang
disampaikan. Dalam menyampaikan sebuah pesan harus menggunakan bahasa
yang jelas, mudah untuk dipahami serta tidak memberikan makna yang
ambigu. Dalam kasus permasalahan penjual martabak dan konsumen penjual
menggunakan pertanyaan yang mungkin kurang jelas maknanya bagi
konsumen, jika penjual menggunakan bahasa yang jelas misalnya “bu, 1
loyang martabaknya ini mau dipotong menjadi 6 potong atau 8?” sehingga
mungkin konsumen akan lebih paham makna pertanyaan dari penjual
martabak. Keterampilan komunikasi yang kurang tepat akan memberikan
dampak yang negatif terhadap penerima pesan atau pertanyaan, terlebih jika
penerima pertanyaan adalah orang yang pemahaman konsep matematikanya
dikategorikan masih kurang. Pemahaman konsep matematik merupakan
kemampuan untuk mengetahui, menjelaskan serta pengaplikasian konsep-
konsep matematika. Pemahaman konsep matematik seseorang dapat dapat
dilihat dari beberapa indikator salah satunya yaitu menginterpretasikan.

3
Menginterpretasikan adalah proses penafsiran dari suatu gagasan atau
pertanyaan atau penyataan (Rahmawati & Huda, 2022: 81).
b. Miss komunikasi
Miss komunikasi adalah istilah yang mungkin mengacu pada
"miscommunication" dalam bahasa Inggris. Dalam konteks komunikasi,
"miscommunication" merujuk pada kesalahan atau kegagalan dalam proses
komunikasi yang dapat mengakibatkan pemahaman yang salah antara pihak
yang terlibat. Secara umum, "miss komunikasi" dapat diartikan sebagai
kesalahan atau kegagalan dalam proses komunikasi yang menyebabkan
pemahaman yang salah antara pihak yang terlibat. Ini bisa terjadi akibat
perbedaan bahasa, budaya, atau penyimpangan dalam pesan yang disampaikan.
Dalam berbagai konteks, miscommunication dapat merujuk pada situasi di
mana pesan yang disampaikan tidak diterima atau dipahami dengan benar oleh
pihak yang menerima. Dalam kasus ini konsumen miss konsepsi terhadap
pertanyaan yang diajukan oleh penjual martabak. Konsumen menganggap
bahwa jika martabak dibagi menjadi 8 bagian akan menjadikan martabak lebih
banyak dibandingkan dengan martabak jika dibagi menjadi 6 bagian padahal
martabak yang dipotong adalah sama-sama satu loyang hanya saja besar atau
ukuran potongan yang saja yang membedakan. Dalam hal ini dapat dikatakan
bahwa pemahaman konsumen mengenai pembagian masih tergolong kurang.
Dan seharusnya jika konsumen merasa kurang paham mengenai pertanyaan
atau makna dari pertanyaan penjual martabak, konsumen dapat
menanyakannya kepada penjual martabak.

Faktor-faktor Penyebab Miskomunikasi:

Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi proses komunikasi, baik


secara positif maupun negatif. Beberapa faktor yang memengaruhi komunikasi
meliputi:

1) Persepsi: Cara seseorang mempersepsikan pesan yang diterima dapat


memengaruhi pemahaman mereka terhadap pesan tersebut.

4
2) Bahasa dan Gaya Komunikasi: Perbedaan bahasa, jargon, atau gaya
komunikasi yang berbeda dapat menyebabkan kesulitan dalam
pemahaman.
3) Kondisi Fisik: Faktor-faktor seperti gangguan suara, pencahayaan yang
buruk, atau jarak fisik yang jauh dapat memengaruhi komunikasi.
4) Konteks: Konteks komunikasi, seperti tempat, waktu, dan situasi, dapat
mempengaruhi pemahaman pesan.
5) Budaya: Perbedaan budaya, norma sosial, dan nilai-nilai dapat
memengaruhi cara pesan diterima dan dipahami.
6) Emosi dan Mood: Emosi individu saat berkomunikasi dapat
memengaruhi respons mereka terhadap pesan.
7) Perbedaan Pengetahuan: Pengetahuan, latar belakang, atau tingkat
pendidikan yang berbeda dapat memengaruhi tingkat pemahaman.
8) Gangguan Teknologi: Kesalahan atau masalah teknis dalam alat
komunikasi, seperti telepon atau komputer, dapat menyebabkan
miscommunication.
9) Keterbukaan dan Kepercayaan: Tingkat keterbukaan dan kepercayaan
antara pihak yang berkomunikasi dapat memengaruhi sejauh mana
informasi dapat disampaikan dengan efektif.
10) Perbedaan Persepsi Tujuan: Jika pihak yang berkomunikasi memiliki
tujuan yang berbeda, hal ini dapat mengarah pada miscommunication.
11) Noise (Gangguan): Faktor-faktor seperti gangguan suara, gangguan
visual, atau gangguan lainnya dapat mengganggu proses komunikasi.

Cara Mengatasi Miskomunikasi:

Untuk mengatasi miskomunikasi, Anda dapat melakukan beberapa langkah


berikut:

A. Dengarkan dengan Aktif: Salah satu langkah penting adalah


mendengarkan dengan seksama ketika orang lain berbicara. Jangan buru-
buru menilai atau memotong pembicaraan sebelum mereka selesai
berbicara.

5
B. Tanya Pertanyaan: Jika Anda tidak yakin atau ada ketidakjelasan dalam
percakapan, tanyakan pertanyaan untuk memastikan Anda memahami
dengan benar.
C. Jelaskan dengan Jelas: Ketika Anda berbicara, berusaha untuk berbicara
dengan jelas dan singkat. Hindari penggunaan istilah yang ambigu atau
bahasa yang dapat disalahpahami.
D. Gunakan Bahasa Tubuh: Perhatikan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan
nada suara Anda. Kadang-kadang, pesan non-verbal dapat membantu
mengklarifikasi komunikasi.
E. Gunakan Alat Bantu: Jika memungkinkan, gunakan alat bantu seperti
presentasi, gambar, atau dokumen tertulis untuk mendukung komunikasi
Anda.
F. Berbicaralah Secara Pribadi: Jika ada masalah atau ketidaksepahaman
yang perlu dipecahkan, bicarakan secara pribadi dengan orang yang
terlibat.
G. Berlatih Empati: Cobalah untuk memahami sudut pandang orang lain dan
bagaimana mereka mungkin merasakan situasi tersebut.
H. Jangan Takut Meminta Umpan Balik: Terkadang, meminta umpan balik
dari orang lain bisa membantu Anda memahami bagaimana Anda bisa
berkomunikasi lebih baik.
I. Berkomunikasi Secara Terbuka: Jika terjadi kesalahan atau kebingungan,
akui kesalahan dan berkomunikasi secara terbuka untuk mencari solusi
bersama.
J. Pelajari dari Pengalaman: Jika miskomunikasi terjadi, gunakan
pengalaman tersebut sebagai pelajaran untuk komunikasi yang lebih baik
di masa depan.
K. Klarifikasi Pesan: Pastikan pesan yang Anda sampaikan atau terima
sudah jelas dan dipahami dengan benar sebelum melanjutkan. Tanyakan
jika ada ketidakjelasan.
L. Gunakan Bahasa yang Jelas: Hindari penggunaan kata-kata atau frasa
yang ambigu. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas.

6
M. Perhatikan Ekspresi Wajah dan Bahasa Tubuh: Ekspresi wajah dan
bahasa tubuh bisa memberikan petunjuk tambahan tentang makna pesan.
Perhatikan dengan seksama.
N. Dengarkan Aktif: Berikan perhatian penuh ketika seseorang berbicara.
Hindari gangguan dan evaluasi sebelum waktunya.
O. Gunakan Konfirmasi: Setelah mendengar atau memberikan informasi,
konfirmasikan pemahaman dengan pertanyaan seperti "Jadi, Anda ingin
mengatakan bahwa..." atau "Apakah Anda mengerti bahwa saya
berbicara tentang..."
P. Jangan Asumsikan: Hindari membuat asumsi tentang apa yang orang lain
pikirkan atau maksudkan. Mintalah klarifikasi jika Anda merasa perlu.
Q. Gunakan Contoh dan Ilustrasi: Kadang-kadang, menggunakan contoh
konkret atau ilustrasi dapat membantu menjelaskan konsep atau ide
dengan lebih baik.
R. Pelajari Kemampuan Komunikasi: Tingkatkan kemampuan komunikasi
Anda dengan membaca buku, mengikuti pelatihan, atau berkonsultasi
dengan seorang ahli dalam komunikasi.
S. Gunakan Teknologi dengan Bijak: Saat menggunakan pesan teks atau
media sosial, pastikan pesan Anda ditulis dengan jelas dan menghindari
penggunaan emoji atau singkatan yang dapat menimbulkan kebingungan.
T. Evaluasi Hasil Komunikasi: Setelah berkomunikasi, evaluasi apakah
pesan dipahami dengan baik dan apakah tujuan komunikasi tercapai. Ini
memungkinkan Anda untuk belajar dari pengalaman.

B. Solusi dari Permasalahan yang Terjadi pada Kasus Penjual Martabak


dan Konsumen
Pada kasus ini mungkin konsumen baru pertama kali membeli martabak di
penjual martabak ini sehingga masih kurang paham makna dari pertanyaan
penjual martabak. Seharusnya jika memang konsumen merasa kurang paham
makna dari pertanyaan penjual martabak, konsumen dapat menanyakan maksud
dari pertanyaan dari penjual martabak. Dan solusi dari kasus tersebut adalah
penjual martabak memberikan penjelasan mengenai pertanyaannya sehingga

7
konsumen tidak lagi salah menginterpretasikan makna dari pertanyaan penjual
martabak.

C. Adakah Permasalahan pada poin 1 & 2 yang serupa kerap terjadi


disekolah? Serta Solusi yang dilakukan Guru jika Terjadi Kasus yang
serupa
Terlihat bahwasanya guru masih kurang terampil dalam meyampaikan pesan
secara lisan, tulisan dan menerima pesan dalam proses pembelajaran. Hal ini
terlihat dari beberapa fenomena yaitu:

a. Masih adanya sebagian guru menggunakan kata-kata yang kurang tepat


dalam menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini terlihat dari kata-kata
yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran susah
untuk di pahami oleh siswa.
b. Masih adanya sebagian guru menggunakan tulisan yang kurang jelas
dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini terlihat dari ketika guru
menulis materi pelajaran di papan tulis terkesan kurang rapi dan susah
dibaca oleh siswa, sehingga siswa merasa sulit untuk mengerti pelajaran
tersebut.
c. Masih kurangnya kemampuan guru dalam menanggapi pesan dan
informasi yang diberikan oleh siswa. Hal ini terlihat dari masih adanya
siswa yang meribut dan mengeluh kepada temannya di dalam kelas, karena
jawaban yang diberikan guru kurang dipahami oleh siswa

Nah, solusi yang ditawarkan pada kasus diatas adalah, perlunya Keterampilan
guru yang wajib dimiliki ketika menyampaikan pesan secara lisan dalam proses
pembelajaran. Perhatikan tabel berikut.

No Sub Indikator Butir


1 Menggunakan kata- 1. Menggunakan kata-kata pembuka yang tepat
kata yang tepat 2. Menggunakan kata-kata yang tepat dalam
menjelaskan materi pelajaran
3. Menggunakan kata-kata yang tepat bila menegur
siswa

8
No Sub Indikator Butir
4. Menggunakan kata-kata yang tepat bila memberi
penguatan (pujian)
2 Menyampaikan 5. Mengucapkan kata-kata dengan jelas dalam
dalam kalimat membuka pelajaran
singkat 6. Menggunakan kalimat yang singkat dalam
mengarahkan perhatian siswa
7. Menggunakan kata kata yang mudah dipahami
dalam menyampaikan materi pelajaran
8. Bertanya secara lisan dengan kalimat singkat
3 Tidak bersifat 9. Menjelaskan materi pelajaran di kelas secara
mendesak perlahan
10. Memberikan waktu kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang kurang dipahami siswa
dalam proses belajar mengajar.

Dalam hal ini kepada penerima informasi atau peserta didik perlu untuk
mentasi permasalahan diatas dengan carat: 1) selalu fokus dalam belajar; 2) aktif
saat pembelajaran berlangsung; 3) selalu membuat catatan/ringkasan penting; 4)
jangan melakukan aktivitas lain yang dianggap tidak penting diwaktu tersebut,
misalkan memainkan HP dll. Dengan cara ini dapat meyakinkan sebagai salah
satu cara mengatasi perbedaan presepsi.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengatasi terjadinya


miskomunikasi, yaitu:

1) Akui bahwa ada masalah yang dibicarakan


2) Bersikaplah tenang
3) Beri instruksi jelas dan ringkas
4) Perhatikan gaya komunikasi
5) Tak perlu canggung untuk bertanya
6) Diskusikan dan lakukan koordinasi
7) Jadilah pendengar yang baik.

9
Dalam pembelajaran Matematika pada abad 21 seorang sisiwa dituntut untuk
mampu memiliki beberapa keterampilan yaitu keterampilan berpikir kritis,
keterampilan komunikasi, keterampilan kolaboratif dan keterampilan berpikir
kreatif (Nahdi, 2019: 136). Jika kasus yang sama penjual martabak dengan
konsumen terjadi di sekolah guru dapat menggunakan beberapa solusi yaitu
dengan menjadikan proses pembelajaran yang melatih empat keterampilan diatas.
Selain itu, guru juga diharapkan mampu membelajarkan konsep matematika yang
jelas bagi siswa agar tidak terjadi kesalahan pemahaman konsep oleh siswa,
khususnya pada materi pembagian pada kasus ini. Untuk membelajarkan materi
pembagian guru dapat menggunakan media pembelajaran agar siswa lebih mudah
untuk memahami materi agar tidak terjadi kesalahan pemahaman konsep
matematis seperti pada kasus penjual martabak dan konsumen.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan pembelajaran Matematika
sehingga seorang guru memang harus dituntut untuk mampu membelajarkan
matematika semenarik mungkin agar siswa mudah untuk memahami materi
pembelajaran sehingga tidak terjadi kesalahan pemahaman konsep Matematika
seperti penjual martabak dan konsumen.

11
DAFTAR PUSTAKA

Nahdi, D. S. (2019). Keterampilan Matematika Di Abad 21. Jurnal Cakrawala


Pendas, 5(2), 133–140. https://doi.org/10.31949/jcp.v5i2.1386

Rahmawati, L. E., & Huda, M. (2022). Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan


Sastra Indonesia. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

12

Anda mungkin juga menyukai