Anda di halaman 1dari 21

MODUL AJAR BAHASA SUNDA FASE E

AKSARA SUNDA

A. INFORMASI UMUM

Identitas Penulis Modul Irani Suprianti, S.Pd


Satuan Pendidikan SMAN 1 Cigombong
Kompetensi Awal Peserta didik telah mengikuti pembelajaran
tentang Sastra lama pada pertemuan
sebelumnya.
Profil pelajar Pancasila - Bergotong royong
- Bernalar kritis
- Berkebhinekaan global
- kreatif
Sarana dan Prasarana - LKPD
- infokus
- Buku Paket Siswa
- Laptop
- Jaringan Internet
- Video tampilan aksara Sunda
Target Peserta Didik Peserta didik reguler
Model pembelajaran yang digunakan Collaborative Learning
Alur Pembelajaran MERRDEKA
Moda Luring/tatap Muka

B. KOMPONEN INTI

Elemen Capaian pembelajaran Capaian Pembelajaran


Menulis (Nulis) Peserta didik mampu mengolah dan
menyajikan informasi atau pesan (gagasan,
pikiran, pandangan, atau arahan) untuk berbagai
tujuan secara logis, kritis, kreatif, dan benar
dalam berbagai tipe teks tulis (fiksi dan
nonfiksi) berbahasa Sunda sesuai kaidah bahasa
dan norma budaya Sunda. Peserta didik mampu
menyajikan tulisan berbahasa Sunda sesuai
kaidah dan konteks dalam media tulis, media
cetak, atau media digital untuk tujuan tertentu
sesuai kaidah bahasa dan norma budaya Sunda.
Peserta didik mampu mengalihwahanakan dan
mengkreasi satu teks ke teks lainnya dengan
aksara Sunda atau bahasa yang berbeda
sesuai kaidah dan konteks dalam
media cetak atau elektronik untuk berbagai
tujuan.

Tujuan Pembelajaran E.4.1. Menjelaskan cara dan prosedur menuliskan aksara


Sunda. (Explanation)
E.1.2. Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan
pemahaman mengenai aksara Sunda situasi yang
nyata. (Application)
E.4.3. Mengenali kemampuan dan keterampilan dirinya
dalam menulis serta membaca aksara Sunda. (Self-
Knowledge)

Assesmen a. Assesmen Nonkognitif(Awal pembelajaran)


Memberikan pertanyaan tentang kesiapan belajar dan
media pendukung yang dimiliki peserta didik untuk
mengikuti pembelajaran.
b. Assesmen formatif
Penilaian terhadap aktivitas peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung. c.
Assesmen Sumatif
Penilaian Produk (Portofolio)
Kriteria yang dinilai kerapihan, ketepatan, kelengkapan,
dan efisiensi penulisan aksara Sunda.

Pemahaman Bermakna Peserta didik tidak saja mengenal dan mehamami aksara Sunda
tetapi dapat memaknai nilai-nilai di dalamnya untuk dijadikan
inspirasi dalam kehidupan nyata.
Kriteria ketuntasan tujuan Baru Mampu dengan rapi menuliskan karakteristik
pembelajaran (KKTP) Berkembang aksara
Layak Mampu
Sunda dengan rapi dan tepat menuliskan
karakteristik aksara Sunda
Cakap Mampu dengan rapi, tepat, dan lengkap
menuliskan karakteristik aksara Sunda
Mahir Mampu dengan rapi, tepat, lengkap, dan
efisien
Pertanyaan Pemantik menuliskan
1. Apakah kalian pernah melihat karakteristik
tulisan yang aksara Sunda.
menggunakan
aksara Sunda dalam kehidupan sehari-hari?
2. Dalan konteks apa kalian melihat tulisan yang
menggunakan aksara Sunda?
3. Bagaiman perasaan dan penilaian kalian setelah melihat
tulisan yang menggunakan aksara Sunda tersebut?
Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
(Menggunakan alur 1. Mengawali salam dan mengecek kesiapan peserta didik.
MERRDEKA) 2. Mengecek kehadiran peserta didik
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik terkait
pembelajaran aksara Sunda.
4. Menyampaikan tujuan dari kegiatan pembelajaran,
Kegiatan Inti
1. Mulai dari diri
Memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik:
- Apakah kalian pernah melihat tulisan yang
menggunakan aksara Sunda dalam kehidupan sehari-
hari?
- Dalan konteks apa kalian melihat tulisan yang
menggunakan aksara Sunda?
- Bagaiman perasaan dan penilaian kalian setelah
melihat tulisan yang menggunakan aksara Sunda
tersebut?
2. Eksplorasi Konsep
Peserta didik akan diminta untuk membaca materi
maupun menonton video yang berkaitan dengan materi yang
sedang dipelajari tentang aksara Sunda dari LKPD, kanal
Youtube, buku Paket, rekaman, dan website (Diferensiasi
Konten). , Tujuannya adalah untuk memperdalam atau
menguatkan konsep materi yang akan dipelajari.
3. Ruang Kolaborasi
- Peserta didik dibagi jadi kelompok kecil untuk
berkolaborasi mendiskusikan tentang tayangan/materi,
rekaman, teks aksara Sunda, LKPD (Diferensiasi
Konten).
- setiap kelompok memilih perwakilan untuk
mensimulasikan penulisan aksara Sunda.
4. Refleksi Terbimbing
Dalam tahapan refleksi terbimbing, Peserta didik akan
diajak untuk merefleksikan kembali materi yang sedang
dipelajari. Guru akan memberikan pertanyaan pemantik
sebagai bahan refleksi. Dalam kegiatan ini peserta didik akan
mendapat penguatan dan umpan balik positif dari guru.
5. Demontrasi Kontekstual
- Perwakilan kelompok bergiliran mensimulasikan
penulisan aksara Sunda.
- Peserta didik lain menyimak dan mencatat hal-hal
penting yang perlu dikomentari atau dijadikan inspirasi
pada penampilan berikutnya.
6. Elaborasi Pemahaman
Peserta didik diberikan kesempatan mengajukan
pertanyaan terkait materi yang perlu penguatan atau
penajaman.
7. Koneksi Antar materi
Peserta didik menyusun simpulan dari materi dan
mengaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya.
8. Aksi Nyata
Peserta didik diberikan penugasan mandiri untuk
menuliskan aksara Sunda dalam bentuk kata, kalimat,
paragraph, kaligrafi, desain grafis. (Diferensiasi Produk)
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Penutup
1. Peserta didik menyampaikan pesan dan kesan sebagai
refleksi pembelajaran.
2. Menyampaikan sumber referensi untuk pendalaman topik
bahasan berikutnya.
3. Menyampaikan rencana lanjutan, memotivasi peserta
didik, dan mengakhiri kegiatan

Refleksi Peserta Didik dan Peserta didik dan pendidik merefleksikan kegiatan
Pendidik pembelajaran pada materi ini terkait kendala yang
dihadapi, kesulitan, dan kesiapan untuk mengerjakan tugas terkait
materi pembelajaran.
Bagi Peserta Didik:
1. Apa yang Anda rasakan ketika melakukan
pembelajaran ini?
2. Kesulitan apa yang anda alami ketika mengikuti
pembelajaran dan menyelesaikan tugas ?
3. Setelah anda mengetahui kesulitan yang dialami, apa yang
anda akan lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?
Bagi guru:
1. Momen terbaik apa yang saya rasakan ketika
melakukan kegiatan ini?
2. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya
melakukan kegiatan?
3. Bagaimana saya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran
agar cocok dengan karakteristik peserta didik saya?
C. LAMPIRAN

Dokumen Lampiran Keterangan

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Terlampir

1. Kegiatan Pengayaan dan 1. Bagi peserta didik yang masuk kategori tidak paham akan
Remedial dilakukan intervensi dan pendampingan oleh guru dan
orang tua/wali.
2. Bagi peserta didik yang masuk kategori paham sebagian
akan dilakukan pendampingan oleh teman sejawatnya
3. Bagi peserta didik yang masuk kategori paham akan
melanjutkan ke tujuan pembelajaran selanjutnya.

Bahan bacaan Terlampir

Glosarium Assesmen = upaya untuk mendapatkan data /informasi


dari hasil proses pembelajaran
Collaborative Learning= situasi dimana terdapat dua atau
lebih orang belajar atau berusaha untuk belajar secara
bersama-sama.
Diferensiasi = pembelajaran yang memberi kuleluasaan pada
peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai
dengan kesiapan, mnat dan profil belajarnya.
Elaborasi = tahapan pembelajaran yang dilakukan secara tekun
dan cermat
aksara = sistem penulisan lambang suara dari sebuah
bahasa dengan menggunakan simbol-simbol.
Koneksi = hubungan yang dapat memudahkan…
Kontekstual = konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata.
Refleksi = kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar
mengajar dalam bentuk penilaian tertulis atau lisan untuk
mengekspresikan kesan konstruktif, pesan,
harapan, dan kritik terhadap proses pembelajaran.

Daftar Pustaka 1. Sudaryat, 2017. Panggelar Basa Sunda Kelas X.


Penerbit Erlangga:Bandung
2. 2021.aksara sunda. https://www.studiobelajar.com/teks-
wawancara/. 1
Juni 2021.

3. Danadibtara R.A, 2009, Kamus Besar Bahasa Sunda


Kiblat Buku Utama. Bandung.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) AKSARA SUNDA

Pamekar Literasi Siswa


Urang tangtu kungsi nempo kumaha réngkolna aksara Arab, Jepang, jeung
Tiongkok. Ari hidep kungsi nempo ngaran jalan atawa plang kantor ditulis maké aksara Sunda?
Hidep geus bisa nulis maké aksara Sunda? Geuning urang Sunda gé bogaeun aksara sorangan kawas
urang Arab, Jepang, jeung Tiongkok. Hartina sélér Sunda satata jeung sélér-sélér séjénna nu aya di
sakuliah dunya.
Bisi hidep can nyaho, Aksara Sunda téh dipaké ti mimiti kurang leuwih abad ka
5 Maéhi, ti mimiti jaman karajan Tarumanagara. Néma kana jaman Karajaan Sunda (masa Pakuan
Pajajaran-Galuh, abad ke-8 sampai dengan abad ke-16). Hal ieu kapanggih tina prasasti jeung naskah
kuno.
Sabada aksara Sunda nu kapanggih tina prasasti jeung naskah kuno téh
ditalungtik ku paraahli, nya ku pamaréntah provinsi Jawa Barat dibakukeun ngaliwatan Surat
Kaputuan Gupernur No. 434/SK.614/dis-pk/1999 ngeunaan Pembakuan Aksara Sunda. Sajaba ti kitu,
dikukuhkeun ogé ngaliwatan Peraturan Daérah (Perda) No. 5 Taun 2003 ngeunaan pentingna ngamumulé
basa, sastra, jeung aksara daérah.
Kiwari aksara Sunda téh geus aya sofware komputerna. Aksara Sunda ti mimiti bulan April
2008 geus resmi diasupkeun kana Unicode. Ari unicode téh nyaéta salasahiji lembaga independen
anu ngadeg taun 1991. Lembaga ieu téh diadegkeun ku pausahaan komputer di dunya, kayaning Apple
Computer, Microsoft, IBM, Éeroé, Hewlet Packard Adobe Incdan, jsté. Ieu lembaga nyieun standar
encoding character set dina sistem komputer anu bisa nampilkeun aksara dina komputer. Kumaha cara
ng- instal aksara Sunda dina komputer, tanyakeun ka Ibu/Bapa Guru!
Ayeuna pék ku hidep salin ungkara ieu di handap kana aksara Sunda!
1. Légok tapak genténg kadék

2. Caringcing pageuh kancing, saringset pageuh iket


3. Kujang dua pangadékna

4. Cageur, bageur, bener, pinter bari teu kabalinger

5. Ka cai jadi saleuwi, ka darat jadi salebak

Sanggeus hidep mikawanoh aksara Sunda, ayeuna titénan cara nuliskeunana di handap!

1. Cara nuliskeun aksara swara


Ieu di handap conto cara nuliskeun aksara swara, titénan sing gemet!

Salin kana aksara Sunda kekecapan ieu di handap!

No. Kecap Aksara Sunda


1 agama
2 imah
3 ucing
4 éstuning
5 oray
6 enya
7 eunteung
2. Cara nuliskeun aksara ngalagena
Ieu di handap conto cara nuliskeun aksara ngalagena, titénan sing gemet!

Salin kana aksara Sunda!

No. Kecap Aksara Sunda


1 Kadaharan
2 Gagaman
3 Nganteuran
4 Cacaleuhakan
5 Jantung
6 Nyarita
7 Tampolong
8 Dadasar
9 Nakolan
10 Pahatu
11 Babasan
12 Makarya
13 yana
14 Rambisak
15 Lapangan
16 Wanda
17 Sataun
18 Harita
19 Fakultas
20 Qoriah
21 Vitamin
22 Éenon
23 Éakaria

3. Cara nuliskeun rarangkén


Ieu di handap conto cara ngararangkénan, titénan sing gemet!

Salin kana akara Sunda!

No. Rarangkén Kecap Aksara Sunda


1 Panghulu Misahkeun
2 Pamepet Nepak
3 Paneuleung Meuseul
4 Panglayar Bongkar
5 Panyecek Ringrang
6 Panyuku Guntur
7 Panyakra Tatakrama
8 Panyiku Plastik
9 Panéléng Béngkong
10 Panolong Molohok
11 Pamingkal Widya
12 Pangwisad Runtah
13 Pamaéh Olab
4. Cara nuliskeun angka, tanda baca, jeung gelar
Ieu di handap conto cara nuliskeun angka, tanda baca, jeung gelar, titénan sing gemet!

Salin kana aksara Sunda!

No. Ungkara Ditulisna


1 101
2 10.000,-
3 29 Januari 2014 a.
b.
4 K. H. Éainal Mustofa a.
b.

D. PANGJEMBAR BASA
Pikeun ngajembaran kaweruh hidep ngeunaan aksara Sunda, jawab sawatara pananya ieu
di handap!
1. Aya sabarahiji jumlah vokal (swara) ngalagena (konsonan) dina aksara Sunda téh?
2. Naon nu disebut rarangkén dina aksara Sunda? Naon fungsina?
3. Kumaha padika nuliskeun angka jeung gelar maké aksara Sunda?
4. Naon waé tanda baca dina aksara Sunda?
5. Cing jéntrékeun deui kumaha galuring sajarah aksara Sunda?
6. Naon alesanana pangna aksara Sunda perlu dimodifikasi?
7. Naon eusina SK Gubernur Jawa Barat No. 434/SK. 614-Dis. PK/99 tanggal 16 Juni 1999 téh?
Kumaha patalina jeung aksara Sunda?
8. Aksara Sunda geus didaftarkeun ka unicode. Naon anu disebut unicode téh?
9. Cing tataan deui kumaha tahapan nyosialisasikeunana aksara Sunda ka masarakat sabada geus
bida dikomputerisasi?
10. Tarékah naon anu bisa dilaksanakeun sangkan aksara Sunda dipaké di lingkungan sakola?
1. Nulis Kecap maké Aksara Sunda
Hidep geus mikawanoh jeung apal kumaha cara ngalarapkeun aksara Sunda. Pék, ayeuna
hidep diajar nulis jeung maca aksara Sunda!
Salin kecap-kecap ieu di handap kana aksara Sunda!
1. Aseupan

2. Kabungbulengan

3. Beubeureuh

4. Runtah

5. Faktual

6. Vaksin

7. Sanghyang

8. Motor

9. Dramatis

10. Kliping

2. Nulis Kalimah maké Aksara Sunda


Salin kalimah-kalimah ieu di handap kana aksara Sunda!
1. Urang kudu reueus ku aksara Sunda.

2. Rajapolah katelah anyaman awina.


3. Poé Ahad lalajo pagelaran téater di Gedong Ruméntangsiang Bandung.

4. Ka cai jadi saleuwih ka darat jadi salebak.

5. Ucing keur ngaréngkol dina korsi di paviliun.

6. Plang jalan di Tasikmalaya ditulisna maké aksara Sunda.

7. Dr. H. Muhammad Firman nuju maparin kuliah ngeunaan “flu burung”.

8. Tanggal 12 Désémber 2010 aya kagiatan gelar seni ngagondang.

9. Buku téh hargana ngan ukur Rp. 76.800,-.

10. Wayang golék keur diigelkeun ku dalang bari dipirig gamelan saléndro.
3. Nyalin Aksara Sunda kana Aksara Latén
Salin kalimah-kalimah nu ngagunakeun aksara Sunda di handap ieu kana aksara Latén!
4. Nyalin Aksara Sunda kana Aksara Latén
Salin bacaan nu ngagunakeun aksara Sunda di handap ieu kana aksara Latén!

5. Nyieun Kaligrafi Aksara Sunda


Kaligrafi téh tulisan anu éndah. Tulisan anu dialus-alus. Aksara Sunda gé bia dijieun kaligrafina.
Pék ayeuna hidep nyieun kaligrafi aksara Sunda keur désain dina kaos (T-Shirt), poster, atawa spanduk!
LAMPIRAN 2

PENILAIAN

a. Format Penilaian Tugas


Aspek Penilaian Teks Aksara Sunda
Nama Siswa Ketepata Ketepata Kedalama Sistematik Keotentika Skor Nilai
n n n a n rata-rata
1. Waktu
3 Isi
4 Isi
4 Tulisan
3 Tulisan
3 3,33 83
2.
3. .
4.
5.
6.
7.
………

b. Penilaian Keterampilan Nulis Aksara Sunda


Aspek Yang
Nama Siswa Kerapian Ketepatan Kelengkapan Dinilai
efisiensi Skor rata-rata Nilai
1. 3 4 4 3 3, 33 81
2.
3.
4.
5.
……..

c. Penilaian Sikap
Nama Sikap Yang Diamati
Siswa Santun Disiplin Jujur Peduli Semangat Kerja Sama Tanggung Jawab
1.
2.
3.
4.
5.
…….
LAMPIRAN 3

BAHAN BACAAN

1. Niténan Aksara Sunda


Saméméh hidep diajar nulis maké aksara Sunda, leuwih ti heula kudu mikawanoh heula kana huruf-
hurufna. Ieu di handap dipidangkeun runtuyan aksara Sunda jeung aturan ngagunakeunana! Apalkeun
ku hidep cara nulis jeung macana!

a. Aksara Swara (Vokal)


Aksara swara dina aksara Sunda téh jumlahna aya 7. Titénan ieu di handap!

b. Angka
Angka dina aksara Sunda téh jumlahna aya 10. Titénan ieu di handap!

c. Aksara Ngalagena (Konsonan)


Aksara ngalagena dina aksara Sunda téh jumlahna aya 23, anu ngawengku:
aksara ngalagena Sunda aya 18 jeung aksara ngalagena serepan aya 5 (fa, va, qa,
éa, éa).
d. Rarangkén (Vokalisasi)
Rarangkén dina aksara Sunda téh jumlahna aya 13. Titénan ieu di handap!

1) Rarangkén anu ditulis “di luhureun” aksara ngalagena

2) Rarangkén anu ditulis “di handapeun” aksara ngalagena


3) Rarangkén anu ditulis “sajajar (saméméh atawa sanggeus)” aksara ngalagena

é. Tanda baca (Fungtuasi)


Tanda baca anu dipaké keur nulis aksara Sunda dina nyusun kalimah atawa alinéa,
kabéhanana nulad atawa nurutan ilaharna nu sok dipaké nuliskeun aksara
Latén, di antarana: koma ( , ), peun ‘titik’ ( . ), peun-koma ‘titik-koma’ ( ; ), deubeul peun
‘titik-dua’ ( :), panyeluk ‘tanda seru’ ( ! ), pananya ‘tanda tanya’ ( ? ), kekenteng ‘tanda
kutip’ ( “ … “ ), panyambung ‘tanda hubung’ ( - ), tanda kurung (()), jeung sajabana. Ukuran
nuliskeunana diluyukeun we jeung ukuran aksara Sunda.

f. Aturan Tambahan
1. Nuliskeun angka puluhan, ratusan, rébuan, jeung saterusna, ditulis ngajajar ka gigir
“ti kénca ka katuhu”, nurutkeun padika nuliskeun angka Arab.
2. Nuliskeun angka nu digédéngkeun jeung aksara swara atawa ngalagena, kudu dihapit ku garis
lempeng (||), lantaran antara angka jeung aksara, wangunna aya nu mirip. Contona ungkara 15 Juli
2010, nuliskeunana kieu: |15| juli |2010|. Bisa ogé deuih angkana mah ditulis maké aksara Arab
waé. Jadi nuliskeunana kieu: 15 jul 2010. Mun rék maké cara kadua, teu kudu dihapit ku garis
lempeng.
3. Nuliskeun gelar, boh gelar akademis (Drs., Prof., S. Pd., M. Hum., jeung sajabana) boh gelar
kaagamaan (H., Pdt., jeung sajabana), aya dua cara. Kahiji, gelar akademis atawa kaagamaan tetep
ditulis ngagunakeun aksara Sunda. Contona ungkara Dr. H. Nana, nuliskeunana kieu: dr;. h;. nn.
Kadua, gelar akademis atawa kaagamaanana mah ditulisna maké aksara Latén. Contona ungkara Dr.
H. Nana, ditulisna bisa kieu: Dr. H. nn.
4. Dina aksara Sunda henteu aya huruf kapital (gedé), huruf leutik, jeung huruf
sambung. Contona waé nuliskeun kecap PÉRSIB, Pérsib, jeung pérsib, dina aksara
Sunda mah wangun tulisanana jadi sarua.

C. PANYUNGSI BASA
1. Wangenan Aksara Sunda
Aksara Sunda téh nyaéta sistem ortografi hasil kaparigelan urang Sunda ngeunaan aksara
jeung padika keur nuliskeun basa Sunda jeung basa-basa séjénna.
Nurutkeun Perda No. 5 Taun 2003 jeung SK Gubernur Jawa Barat No. 434/SK. 614-Dis. PK/99 tanggal
16 Juni 1999, ditetepkeun yén aksara Sunda nu bener mah nya éta Aksara Sunda Kaganga atawa sok
aya nu nyebut ogé Aksara Sunda Ngalagena. Ieu aksara téh hasil ngamodifikasi tina aksara Sunda
Kuno nu kapanggih tina naskah-naskah kuno jeung prasasti.
Naha henteu asli nu aya dina prasasti? Ku naon kudu dimodifikasi deui? Lantaran sangkan aksara
Sunda téh leuwih praktis tur gampang nuliskeunana. Lian ti éta, prosés ngamodifikasina ogé didadasaran
ku sawatara alesan kieu:
1. Wangunna diluyukeun kana Aksara Sunda Kuno, sangkan kajaga kaaslianana;
2. Wangunna basajan sangkan gampang ditulisna;
3. Sistem nuliskeunana ku cara misahkeun kecap per kecap;
4. Éjahanana diluykeun kana basa Sunda kiwari;
5. Mibanda unsur kaéndahan (éstétika) sangkan dipikaresep ku nu makéna tur bisa ditulis kalayan
éndah (kaligrafi).
6. Daptar abjadna ditambahan ku kandaga kecap basa Sunda kiwari.
7. Tanda bacana ngaggunakeun tanda baca nu biasa dipaké nuliskeun aksara Latén.
8. Bisa ditulis (diketik) maké alat citak modérn, saperti: mesin tik, mesin citak jeung
komputer.
Aksara Sunda téh jumlahna aya 30 anu ngawengku 7 aksara swara (vokal) jeung
23 aksara ngalagena (konsonan). Lian ti éta aya ogé nu disebut rarangkén (vokalisasi), nya éta pananda
sora anu gunana keur ngarobah, nambahan jeung ngaleungitkeun sora vokal dina aksara ngalagena.
Rarangkén jumlahna aya 13. Lian ti éta aya ogé angka nu jumlahna 10, ti angka 0 nepi ka angka 9.

2. Kamekaran Aksara Sunda


Aksara téh ciri mandiri tina jatidiri bangsa nu mibandana. Aksara Sunda gé kitu, jadi kareueus tur
ciri jatidiri urang Sunda. Dumasar lalakon sajarahna, urang Sunda téh kungsi ngagunakeun 7 aksara,
nyaéta: Pallawa jeung Pranagari (abad ka-5 nepi ka abad ka-7 Maséhi; ± salila 3 abad), aksara Sunda
Kuno (abad ka-14 nepi ka abad ka-18 Maséhi; ± salila 5 abad), aksara Jawa atawa Carakan (abad ka-11
jeung abad ka-17 nepi ka abad ka-
19 Maséhi; ± salila 4 abad), aksara Arab atawa Pégon (abad ka-17 nepi ka panengah abad ka-20
Maséhi; ± salila 3 abad), aksara Cacarakan (abad ka-19 nepi ka panengah abad ka-20
Maséhi; ± salila 2 abad), jeung huruf Laten (ahir abad ka-19 nepi ka ayeuna; ± salila 2 abad).
Ayeuna diwanohkeun deui aksara Sunda nu kungsi dipaké dina abad ka-14 nepi ka abad ka-18
Maséhi tea. Diwanohkeunana deui aksara Sunda téh lantaran salila ieu aya anggapan di masarakat yén
urang Sunda téh teu bogaeun aksara kawas urang Jepang, Cina, atawa Arab. Aya ogé urang Sunda nu
mibanda anggapan yén aksara Sunda téh nya éta cacarakan atawa hanacaraka. Pangpangna mah di
kalangan kolot béh ditu, lantaran baheula mah nu diajarkeun di sakola-sakola téh aksara cacarakan téa.
Sabada ditalungtik ku filolog jeung sajarahwan, horéng aksara cacarakan nu disebut aksara Sunda
téh lain asli aksara Sunda, tapi saenyana mah aksara Jawa. Kitu sotéh lantaran dina taun 1860, dina
buku urang Walanda G.J. Grashuis nu judulna Handleiding voor Aanleren van het Soendaneesch
Letterschrift (Buku Pituduh pikeun Diajar Aksara Sunda), disebutkeun yén aksara cacarakan téh aksara
Sunda, anu satuluyna jadi bahan ajar di sakola-sakola di Tatar Sunda. Matak teu anéh mun kolot béh ditu,
nganggap yén aksara cacarakan téh aksara Sunda. Tur padahal, ari cacarakan mah aksara Jawa.
Kiwari aksara Sunda Kaganga téh mimiti geus dipaké keur nuliskeun ngaran lembaga atawa jalan.
Upamana waé di Musieum Sri Baduga, Kampus Yayasan Atikan Sunda, Kantor Diparda Kota Bandung,
dina beus Pérsib, jsté. Malah di sawatara kota/kabupatén mah aksara Sunda téh geus dipaké nuliskeun
ngaran jalan. Lian ti eta, ayeuna mah aksara Sunda téh bisa dituliskeun maké alat citak modérn, kayaning
mesin tik, mesin citak, jeung komputer. Lantaran ti mimiti bulan April 2008, ku alpukahna Balai
Pengembangan Bahasa daérah (BPBD) Disdik Provinsi Jawa Barat, aksara Sunda téh geus resmi asup
kana daftar Unicode, nyaéta standar industri nu dirarancang keur narekahan téks jeung simbol tina
sakabéh sistem tulisan di dunya bisa dipidangkeun jeung dimanipulasi kalayan konsistén ku
komputer. Ari udagan tina ayana komputerisasi aksara Sunda téh pikeun ngamekarkeun jeung
nyumebarkeun aksara Sunda ngaliwatan média komputer.
3. Tarékah Sosialisasi Aksara Sunda
Sabada aksara Sunda bisa dikomputerisasi, aya sawatara tahapan
nyosialisasikeunana ka masarakat, di antarana:
a. Tahap Pawanohan, dina tahap ieu diwanohkeun ka kelompok jeung lembaga
masarakat anu engkéna dipiharep baris nepakeun ka masarakat.
b. Tahap Palomaan, dina tahap ieu diusahakeun sangkan masarakat ngarasa loma jeung biasa maké
aksara Sunda.
c. Tahap Pangagulan, dina tahap ieu aksara Sunda téh geus dipiagul tur jadi kareueus urang Sunda.
Urang Sunda gé dina kahirupanana bisa maca jeung nulis maké aksara Sunda.
Tahap Pamibandaan, dina tahap ieu aksara Sunda téh geus dianggap banda budaya urang Sunda.

Anda mungkin juga menyukai