Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PPKN

Kasus Korupsi PT Asabri

Dibuat oleh :
Nova Marisa XII MIPA 4

SMAN 1 PASARWAJO
Tahun pelajaran 2022/2023

1
Kata Pengantar

Tiada kata yang mewakili perasaan saya saat ini kecuali rasa syukur. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih
kepada Tuhan atas rahmat-Nya, saya dapat menyusun makalah ini dengan baik. Meski mendapatkan
kendala, tapi saya bisa melaluinya sehingga makalah dengan judul "Kasus Korupsi PT Asabri" ini dapat
terselesaikan tepat waktu.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Terkhususnya untuk guru
pembimbing yang tak lelah memberikan tugas ini. Kemudian kepada orang tua, sahabat, dan teman-teman.
Mereka telah memberikan dukungan serta doa sehingga saya memiliki kekuatan lebih untuk
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini sangat berkesan untuk saya individu. Alasan saya memilih topik ini karena melihat bahwa
negara tercinta Indonesia sudah tidak asing lagi dengan yang namanya korupsi. Bahkan dari tahun ke
tahun, hal yang sama sering terjadi baik dari oknum yang tidak bertanggung jawab maupun dari mereka
yang sadar akan perbuatan yang mereka lakukan itu adalah perbuatan melanggar hukum. Selain itu, kasus
korupsi PT Asabri ini masuk ke dalam jajaran kasus korupsi paling merugikan di Indonesia.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis, saya berharap pembaca
bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya jauh lebih baik. Di sisi lain, saya berharap pembaca
menemukan pengetahuan baru dari makalah ini. Walaupun tulisan ini tidak sepenuhnya bagus, saya
berharap ada manfaat yang bisa diperoleh pembaca. Demikian sepatah dua patah kata dari saya. Terima
kasih.

Pasarwajo, 23 September 2023

Daftar Isi

2
Kata Pengantar .............................................................................................................................................
2
Daftr Isi ........................................................................................................................................................
3

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Makalah ................................................................................................................................ 4
1.4 Manfaat Makalah .............................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penyebab Kasus Korupsi PT Asabri ................................................................................................. 5
2.2 Akhir Kasus Korupsi PT Asabri ....................................................................................................... 6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................................................................. 7

Daftar Pustaka .............................................................................................................................................


8

3
BAB I
PENDAHULU

1.1 Latar Belakang


Sungguh menjadi hal yang sangat disesalkan jika ada banyak kasus korupsi yang terkuak dan
diberitakan kepada publik dan dilakukan sejumlah perusahaan BUMN. Bahkan, beberapa kasus
tersebut tergolong sebagai megakorupsi dengan total kerugian negara mencapai nominal triliunan
Rupiah. Tentunya, masalah ini perlu dijadikan sebagai perhatian utama bagi pemerintah untuk bisa
menguak seluruh kasus dugaan korupsi yang terjadi di dalam negeri dan menumpasnya secara
menyeluruh hingga ke akarnya.

Berbicara soal kasus dugaan megakorupsi, ada satu kasus yang terjadi pada perusahaan asuransi
untuk prajurit TNI dan Polri alias PT Asabri. Asabri adalah perusahaan asuransi yang secara khusus
ditujukan bagi para prajurit TNI dan juga Polri. Dulunya, sebelum ada produk asuransi Asabri ini,
asuransi terhadap anggota TNI dan Polri tergabung pada Taspen atau Tabungan & Asuransi Pegawai
Negeri.

Lalu, seperti apa sebenarnya kasus dugaan megakorupsi yang dilakukan oleh PT Asabri ini hingga
mampu menyebabkan kerugian masif terhadap negara? Nah, agar lebih mengetahui lebih lanjut
tentang kasus korupsi yang digadang-gadang sebagai yang terbesar di Indonesia ini, simak penjelasan
tentang Asabri berikut ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengapa kasus korupsi PT Asabri bisa terjadi?
2. Bagaimana akhir kasus korupsi PT Asabri?

1.3 Tujuan Makalah


Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui penyebab terjadinya kasus korupsi PT Asabri.
2. Mengetahui akhir dari kasus korupsi PT Asabri.

1.4 Manfaat Makalah


Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah tambahan pengetahuan tentang kasus korupsi
yang pernah terjadi di Indonesia serta tindakan hukum yang berlaku di kasus ini.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Kasus Korupsi PT Asabri


Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 246, asuransi atau pertanggungan
adalah perjanjian di mana penanggung mengikat diri terhadap tertanggung dengan memperoleh premi
untuk memberikan kepadanya ganti rugi karena suatu kehilangan, kerusakan, atau tidak mendapat
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dapat diderita karena suatu peristiwa yang tidak
pasti. Dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014, asuransi adalah perjanjian antara dua
pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh
perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk merikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang
polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya
suatu peristiwa yang tidak pasti serta memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang
besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa asuransi merupakan perikatan kedua belah
pihak antara penanggung dan tertanggung, yang dari perikatan tersebut tertanggung dapat menerima
premi sebagai perolehan ganti rugi akibat adanya peristiwa yang merugikan tertanggung dikarenakan
adanya polis atau perjanjian yang mengikat keduanya. Tertanggung disini tidak dibatasi antara
perorangan atau badan. Penanggung pada umumnya adalah sebuah perusahaan asuransi yang
menanggung polis dari tertanggung atau pemilik polis yang berhak menerima premi.

Salah satu dari jenis usaha perusahaan asuransi ialah perusahaan asuransi jiwa. Usaha asuransi jiwa
menjalankan jasa penanggulangan risiko dengan memberikan premi kepada pemilik polis, tertanggung,
atau pihak lain yang berhak menerimanya dalam hal tertanggung hidup atau meninggal dunia atau
memberikan premi kepada pemilik polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak menerimanya pada
waktu tertentu yang diatur dalam polis/perjanjian. Di Indonesia, salah satu perusahaan yang
menjalankan usaha asuransi jiwa yang perusahaannya termasuk dalam Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) adalah PT. ASABRI (Persero).

ASABRI merupakan singkatan dari Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
Asuransi ini merupakan asuransi sosial bagi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), anggota
kepolisian, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bersifat wajib untuk memberikan perlindungan atas
risiko sosial ekonomi yang dialami oleh prajurit TNI, anggota kepolisian, dan ASN di lingkungan
Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara Republik Indonesia atau anggota keluarganya. Hal ini
tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi
Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan
Pegawai Aparatur Sipi Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Kepolisian.

5
PT ASABRI (Persero) bermula dari Dephankam yang memelopori untuk mengelola premi
tersendiri dengan membuat sebuah lembaga asuransi yang sesuai untuk meningkatkan kesejahteraan
prajurit TNI, anggota kepolisian, dan ASN, yaitu berbentuk Perum ASABRI yang didirikan pada
tanggal 1 Agustus 1971 atas dasar Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1971. Seiring berjalannya
waktu, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1991 Perum ASABRI berubah menjadi
Persero dalam upaya meningkatkan operasional dan juga hasil usaha.

Seiring berjalannya PT. ASABRI (Persero) dalam menjalankan bisnisnya, pada awal tahun 2020,
PT. ASABRI (Persero) terduga isu korupsi dan pencucian uang yang terdapat dalam bisnisnya. Hal ini
diindikasikan dengan menurunnya performa saham dari perusahaan sejak awal 2019 dan diketahui
bahwa hal ini sudah terjadi sejak tahun 2012 hingga 2019.

Pada tahun 2012-2019, berdasarkan penjelasan kronologi kasus dugaan korupsi oleh Kepala Pusat
Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Leonard Eben Ezer Simanjuntak, disebutkan bahwa Direktur
Utama, Direktur Investasi dan Keuangan serta Kadiv Investasi Asabri yaitu Heru Hidayat, Benny
Tjokrosaputro dan Lukman Purnomosidi menjalin kesepakatan dengan pihak dari luar perusahaan.
Padahal, pihak tersebut bukan termasuk sebagai konsultan investasi maupun manajer investasi yang
berkaitan dengan aktivitas internal perusahaan. Melainkan, melalui pihak dari luar tersebut, pejabat PT
Asabri melakukan transaksi pembelian maupun penukaran saham pada portofolio perusahaan dengan
saham milik pihak luar tersebut. Harga dari saham tersebut pun telah dimanipulasi sehingga menjadi
lebih tinggi. Tujuannya tentu tidak lain agar kinerja dari portofolio PT Asabri terlihat positif dan
menjanjikan.

Pasca saham dipunyai oleh pihak luar perusahaan yang berperkara, saham ini kemudian
dikendalikan agar terlihat seperti memiliki nilai yang tinggi dan bersifat likuid. Padahal, hal tersebut
hanyalah transaksi semu atau palsu yang terjadi demi memberi keuntungan bagi oknum luar tersebut.
Jenis transaksi semu tersebut sudah pasti dan jelas memberikan kerugian bagi PT Asabri. Alasannya
karena perusahaan tersebut menjual sahamnya dalam portofolio dengan nilai yang jauh di bawah nilai
perolehan saham yang sebenarnya.

Lalu, agar bisa menghindari indikasi kerugian dalam investasi, saham yang telah dijual pada harga
lebih rendah ketimbang perolehan akan dibeli perusahaan ini kembali via underlying reksa dana.
Tentunya, pihak manajer investasi yang mengelola produk reksa dana ini juga dikendalikan oleh
oknum luar yang bermasalah tersebut. Jika menilik lebih jauh terhadap sederet saham yang pernah
dipilih oleh PT Asabri, bisa diketahui perusahaan tersebut pernah mengoleksi beberapa produk saham
yang memiliki kapitalisasi pasar kecil. Bahkan, tidak sedikit produk saham tersebut yang pernah
menyentuh nilai di level 50 Rupiah.

Dugaan dari kasus megakorupsi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi sosial ini diperkuat pula
dengan komentar dari Menkopolhukam, Mahfud MD, pada tahun 2021 lalu. Melalui pernyataannya,
Mahfud MD menyebutkan jika ada potensi kerugian yang dialami negara dengan nilai mencapai
triliunan Rupiah melalui praktik korupsi pada perusahaan asuransi sosial yang berdiri di zaman
Presiden Soeharto tersebut. Kemudian, setelah diusut oleh BPK atau Badan Pemeriksa Keuangan di

6
bulan Maret 2021, terungkap jika jumlah kerugian sementara yang dialami oleh negara dari skandal
korupsi tersebut mencapai lebih dari 23 triliun Rupiah.

2.2 Akhir Kasus Korupsi PT Asabri


Pada Senin, jaksa penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung menetapkan delapan tersangka dalam
penyidikan kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi oleh PT. Asuransi
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).

Delapan tersangka tersebut adalah mantan Direktur Utama PT Asabri periode tahun 2011 - Maret
2016 (Purn) Mayjen Adam Rachmat Damiri, mantan Direktur Utama PT Asabri periode Maret 2016 -
Juli 2020 (Purn) Letjen Sonny Widjaja, eks Direktur Keuangan PT Asabri periode Oktober 2008-Juni
2014 Bachtiar Effendi, mantan Direktur Asabri periode 2013 - 2014 dan 2015 - 2019 Hari Setiono,
Kepala Divisi Investasi PT Asabri Juli 2012 - Januari 2017 Ilham W. Siregar dan Direktur Utama PT
Prima Jaringan Lukman Purnomosidi. Kemudian, Dirut PT Hanson International Tbk Benny
Tjokrosaputro dan Komisaris PT Trada Alam Minera Heru Hidayat. Baik Benny maupun Heru
merupakan tersangka dalam kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya.

Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan pasal sangkaan primer yakni Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal
18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dan ditambah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP serta subsidair Pasal 3 jo.
Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dan ditambah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, demikian Leonard
Eben Ezer Simanjuntak.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Korupsi merupakan perbuatan yang dilakukan secara sengaja dengan melawan hukum yang berlaku untuk
mencapai tujuan tertentu yang merugikan orang lain sedangkan memberikan keuntungan bagi dirinya
sendiri maupun kelompok. Berdasarkan pembahasan dan analisa sebelumnya mengenai kasus PT.
ASABRI yang terbukti telah melakukan korupsi melalui kesepakatan transaksi saham investasi dan reksa
dana yang ilegal, manipulasi data laporan keuangan yang menguntungkan pihak luar perusahaan.
Tindakan ini melibatkan 8 tersangka atas dakwaan yang dilakukan dan diperkirakan telah menyebabkan
kerugian bagi negara Indonesia sebesar 23 triliun Rupiah dan kegiatan ini diketahui oleh BPK setelah
dilakukannya pemeriksaan data laporan keuangan PT. ASABRI yang menghasilkan kinerja portofolio
yang kian menurun dari tahun ke tahun.

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya kasus ini, setiap perusahaan dapat menerapkan pengendalian internal yang
baik dalam mengontrol dan mengendalikan kinerja karyawan maupun perusahaan, melakukan perbaikan
tata kelola termasuk organisasi dan pengelolaan investasi, optimalisasi bisnis dan efisiensi biaya melalui
sinergi kluster asuransi BUMN, recoveryaset bermasalah dan penyusunan kembali portofolio investasi.
Pada penelitian ini, penulis mendapatkan pengetahuan akademik mengenai bagaimana dalam menganalisa
sebuah kasus yang dihubungkan dengan fraud. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam
penelitian-penelitian ke depannya. Penelitian yang dilakukan dengan analisa yang terbatas dikarenakan
data yang didapatkan merupakan data sekunder yang diperoleh dari berita di internet.

8
Daftar Pustaka

Sukoyo, Yeremia. "Latar Belakang Perjalanan Korupsi Asabri" https://www.beritasatu.com. Diakses pada
Senin, 01 Februari 2021. https://www.beritasatu.com/nasional/726769/ini-latar-belakang-perjalanan-
korupsi-asabri.

Idris, Muhammad. "Kronologi Korupsi Asabri yang Merugikan Negara 23 Triliun Rupiah"
https://money.kompas.com. Diakses pada Rabu, 03 Februari 2021.
https://amp.kompas.com/money/read/2021/02/03/030400326/ini-kronologi-korupsi-asabri-yang-
merugikan-negara-rp-23-7-triliun.

Anda mungkin juga menyukai