Anda di halaman 1dari 265

ISO BIDANG LABORATORIUM

D4 ANALIS KESEHATAN UHAMKA

Hurip Budi Riyanti


2023
QS Al Baqarah ayat 36 – 40
36. Fa azallahumash Shaitaanu 'anhaa fa akhrajahumaa mimmaa
kaanaa fii wa qulnah bituu ba'dukum liba'din 'aduwwunw wa lakum
fil ardi mustaqarrunw wa mataa'un ilaa hiin
Artinya: "Lalu setan memperdayakan keduanya dari surga sehingga
keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di
sana (surga). Dan Kami berfirman, "Turunlah kamu! Sebagian kamu
menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal
dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan."
37. Fatalaqqooa Aadamu mir Rabbihii Kalimaatin fataaba 'alayh;
innahuu Huwat Tawwaabur Rahiim
Artinya: "Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya,
lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima
tobat, Maha Penyayang.“
• 38. Qulnah bituu minhaa jamii 'an fa immaa yaatiyannakum minnii
hudan faman tabi'a hudaaya falaa khawfun 'alaihim wa laa hum
yahza nuun.
• Artinya: "Kami berfirman, "Turunlah kamu semua dari surga!
Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka
barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut pada
mereka dan mereka tidak bersedih hati."
39. Wallaziina kafaruu wa kaz zabuuu bi aayaatinaa ulaaa'ika Ashaabun
Naari hum fiihaa khaaliduun.
Artinya: "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat
Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya".
40. Yaa Baniii Israaa'iilaz kuruu ni'matiyal latiii an'amtu 'alaikum wa
awfuu bi'Ahdiii uufi bi ahdikum wa iyyaaya farhabuun.
Artinya: "Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan
kepadamu. Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi
janji-Ku kepadamu, dan takutlah kepada-Ku saja.
Kompetensi yang dicapai :
• Mahasiswa mampu memahami konsep ISO
bidang laboratorium kesehatan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Pengertian ISO :
• ISO : International Organization for Standardization
• ISO/IEC 17025 adalah standar utama persyaratan kompetensi untuk
laboratorium pengujian dan kalibrasi. Secara garis besar standar
sistem manajemen ini terdiri dari lima klausul, yaitu Ruang Lingkup,
Acuan Normatif, Istilah dan Definisi, Persyaratan Manajemen, dan
Persyaratan Teknis

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Manfaat ISO 17025
Manfaat lain dari penerapan ISO 17025 adalah :
• meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan ( Hadi, 2007)
• meningkatkan citra organisasi, meningkatkan
kinerja laboratorium melalui audit internal, dan meningkatkan
kompetensi karyawan melalui pelatihan-pelatihan yang telah
diprogramkan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Judul lengkap standar ini adalah ISO/IEC 17025 General requirements
for the competence of testing and calibration laboratories.
• Komite Akreditasi Nasional menterjemahkan dengan judul ISO/IEC
17025 Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan
Laboratorium Kalibrasi.
• Edisi pertama standar ini terbit pada tahun 1999, untuk selanjutnya
direvisi dengan edisi kedua tahun 2005 yang menyelaraskan pada ISO
9001:2000. Standar ini didesain untuk sesuai dengan prinsip-prinsip
ISO 9001. Beberapa persyaratan ISO 9001 juga dapat ditemukan
dalam standar internasional ini.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan :
• Meski demikian, kesesuaian ISO/IEC 17025 yang diterapkan
oleh laboratorium tidak secara otomatis telah memenuhi
seluruh persyaratan ISO 9001. Penerapan sistem manajemen
sesuai standar internasional ini juga bukan menjamin dengan
sendirinya keabsahan secara teknis atas setiap data dan
laporan yang dihasilkan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
• Standar Internasional ini ditujukan untuk membantu laboratorium
dalam mengembangkan sistem manajemen mutu, baik secara
administratif maupun kegiatan teknis. Penerapan yang baik terhadap
standar internasional ini dapat memberikan konfirmasi terhadap
kompetensi laboratorium di mata pelanggan, regulator, dan publik
pada umumnya. Laboratorium dapat melakukan akreditasi –sebagai
bentuk pengakuan formal—atas kemampuannya memperagakan
kompetensinya berdasarkan ISO/IEC 17025.
(https://isoindonesiacenter.com/isoiec-17025-standar-kompetensi-
laboratorium/)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Klausul ISO/IEC 17025 : 2005 ( Versi
Indonesia)
• Persyaratan Umum Kompetensi laboratorium
Pengujian dan Kalibrasi
Terdiri dari :
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Persyaratan Manajemen
5. Persyaratan Teknis

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


4. Persyaratan manajemen :
4.1 Organisasi
4.2 Sistem Manajemen
4.3 Pengendalian Dokumen :
4.3.1. Umum
4.3.2. Pengesahan dan Penerbitan Dokumen
4.3.3. Perubahan Dokumen
4.4 Kaji Ulang Permintaan, Tender dan Kontrak
4.5 Sub Kontrak Pengujian dan Kalibrasi

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan….
4. 6 Pembelian Jasa dan Perbekalan
4.7 Pelayanan kepada Customer
4.8 Pengaduan
4.9 Pengendalian Pekerjaan Lab Pengujian dan /atau kalibrasi yang
tidak sesuai
4.10 Peningkatan
4.11 Tindakan Perbaikan :
4.11.1. Umum
4.11.2. Analisis Penyebab
4.11.3. Pemilihan dan Pelaksanaan Perbaikan
4.11.4. Pemantauan Tindakan Perbaikan
4.11.5. Audit Tambahan
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Lanjutan…
4.12 Tindakan Pencegahan
4.13 Pengendalian Rekaman
4.13.1 Umum
4.13.2 Rekaman Teknis
4.14 Audit Internal
4.15 Kaji Ulang Manajemen

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


5. Persyaratan Teknis :
5.1 Umum
5.2 Personil
5.3 Kondisi akomodasi dan Lingkungan
5.4 Metode Pengujian, Metode Kalibrasi dan validasi Metode :
5.4.1 umum
5.4.2 Pemilihan Metode
5.4.3 Metode yang dikembangkan oleh laboratorium
5.4.4 Metode tidak baku
5.4.5 Validasi Metode
5.4.6 Estimasi Ketidakpastian Pengukuran
5.4.7 Pengendalian data

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
5.5 Peralatan
5.6 Ketertelusuran Pengukuran :
5.6.1 Umum
5.6.2 Persyaratan Khusus
5.6.3 Standar Acuan dan Bahan acuan
5.7 Pengambilan Sampel
5.8 Penanganan Barang yang diuji atau dikalibrasi
5.9 Jaminan Mutu hasil Pengujian dan kalibrasi

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan …
5.10 Pelaporan Hasil
5.10.1. Umum
5.10.2. Laporan Pengujian dan Sertifikat kalibrasi
5.10.3. Laporan Pengujian
5.10.4. Sertifikat Kalibrasi
5.10.5. Opini dan Interpretasi
5.10.6. Hasil Pengujian dan Kalibrasi dari sub kontrakstor
5.10.7. Pengiriman Hasil secara Elektronik
5.10.8. Format laporan dan Sertifikat
5.10.9. Amandemen Laporan dan Sertifikat kalibrasi

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Klausul ISO IEC 17025 versi 2017
1. Ruang Lingkup
2. Referensi Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Persyaratan Umum
4.1. Ketidakberpihakan
4.2. Kerahasiaan
5. Persyaratan Struktural
6. Persyaratan Sumber Daya
6.1. Umum
6.2. Personil
6.3. Fasilitas dan Kondisi Lingkungan
6.4. Peralatan
6.5. Ketertelusuran Metrologi
6.6. Produk dan Layanan yang Disediakan Secara Eksternal

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
• 7. Persyaratan Proses
7.1. Kaji Ulang Permintaan Tender dan Kontrak
7.2. Seleksi, Verifikasi dan Validasi Metode
7.2.1. Seleksi dan Verifikasi Metode
7.2.2. Validasi Metode
7.3. Pengambilan Sampel
7.4. Penanganan Bahan Uji dan/atau Kalibrasi
7.5. Rekaman Teknis
7.6. Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran
7.7. Memastikan Keabsahan Hasil

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan..
7.8. Pelaporan Hasil (untuk 7.8.1-7.8.8)
7.8.1. Umum
7.8.2. Persyaratan Umum Untuk Laporan (Uji, Kalibrasi dan
Pengambilan Sampel)
7.8.3. Persyaratan Khusus untuk Laporan Pengujian
7.8.4. Persyaratan Khusus untuk Sertifikat Kalibrasi
7.8.5. Pelaporan Sampel - Persyaratan Khusus
7.8.6. Pernyataan Pelaporan Kesesuaian
7.8.7. Melaporkan Pendapat dan Intepretasi
7.8.8. Amandemen Laporan
7.9. Keluhan
7.10. Pekerjaan Tidak Sesuai
7.11. Pengendalian Pengelolaan Data dan Informasi

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan….
8. Persyaratan Sistem Manajemen
8.1. Pilihan
8.1.1. Umum
8.1.2. Pilihan A
8.1.3. Pilihan B
8.2. Dokumentasi Sistem Manajemen (Pilihan A)
8.3. Pengendalian Dokumen Sistem Manajemen (Pilihan A)
8.4. Pengendalian Rekaman (Pilihan A)
8.5. Tindakan Untuk Mengatasi Risiko dan Peluang (Pilihan A)
8.6. Peningkatan (Pilihan A)
8.7. Tindakan Korektif (Pilihan A)
8.8. Audit Internal (Pilihan A)
8.9. Kaji Ulang Manajemen (Pilihan A)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Keterangan :
• Laboratorium dapat memilih antara menerapkan sistem manajemen sesuai
dengan Opsi A atau Opsi B.
• Opsi A mencantumkan persyaratan minimum untuk penerapan sistem
manajemen di laboratorium. Persyaratan ISO 9001 untuk sistem
manajemen yang relevan dengan ruang lingkup kegiatan laboratorium
telah dimasukkan.
• Opsi B memungkinkan laboratorium untuk menetapkan dan memelihara
sistem manajemen sesuai dengan persyaratan ISO 9001. Kesesuaian
laboratorium dengan persyaratan ISO 9001 tidak dengan sendirinya
menunjukkan kompetensi laboratorium untuk menghasilkan data dan hasil
yang benar secara teknis karena kondisi ini hanya dapat dicapai melalui
kesesuaian dengan ISO/IEC 17025.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Sumber :
• (https://isoindonesiacenter.com/isoiec-17025-standar-kompetensi-
laboratorium/), diases tgl 21 Mei 2021 jan 7. 13.
• ISO/IEC 17025 : 2005
• ISO/IEC 17025 : 2017

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Good Laboratory Practice
(Praktek laboratorium yang benar)
Disampaiakan di D4 Analis Kesehatan
FFS Prof.DR.Hamka

https://fdokumen.com/document/good-
laboratory-practice-55f9ca40ccb67.html
Al Baqarah ayat 41-45
Ayat 41:
 Wa aaminuu bimaaa anzaltu musaddiqal limaa
ma'akum wa laa takuunuuu awwala kaafirim bihii wa laa
tashtaruu bi Aayaatii samanan qaliilanw wa iyyaaya
fattaquun
 Artinya: “Dan berimanlah kamu kepada apa (Al-Qur'an)
yang telah Aku turunkan yang membenarkan apa
(Taurat) yang ada pada kamu, dan janganlah kamu
menjadi orang yang pertama kafir kepadanya.
Janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah,
dan bertakwalah hanya kepada-Ku.:
Lanjutan.... Al Baqarah
Ayat 42:
Wa laa talbisul haqqa bilbaatili wa taktumul haqqa wa
antum ta'lamuun
Artinya: “Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran
dengan kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan
kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.”
Ayat 43:
Wa aqiimus salaata wa aatuz zakaata warka'uu ma'ar
raaki'iin
Artinya: “Dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan
rukuklah beserta orang yang rukuk.”
Lanjutan.... Al Baqarah
Ayat 44 :
Ataamuruunan naasa bilbirri wa tansawna anfusakum wa antum
tatluunal Kitaab; afalaa ta'qiluun
Artinya: “Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan)
kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal
kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?”
Ayat 45:
Wasta'iinuu bissabri was Salaah; wa innahaa lakabii ratun illaa
alal khaashi'iin
Artinya: “Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan
sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyuk”
Kompetensi yang dicapai :
 Mahasiswa mampu menerapkann Good
Laboratory Practice/GLP
I .Pendahuluan
 Pelayanan laboratorium : bag integral
pelayanan kesehatan
 Dilaksanakan oleh berbagai jenjang pelayanan
mulai puskesmas swasta
 Sebagai komponen yang penting untuk
diagnosis, pengobatan, folllow up ,
bagaimana mutunya?
 Perlu Quality Assurance, dimana salah satu
komponennya adalah GLP
Lanjutan....
 Berbagai institusi diseluruh dunia
menyusun GLP
 Depkes, menyusun pedoman GLP th 1999
, dicetak ulang th 2004
 Diharapkan jadi panduan laboratorium
II.ORGANISASI
A. Kelengkapan organisasi
B. Tenaga
1.Kualifikasi
2.Komunikasi
3.Diklat
Kelengkapan organisasi
No Kelengkapan organisasi RS B B Non C
A Pddk pddk

1 Kep Inst Lab + + + +


2 Tata Usaha & Log + + + +
3 Koor/Yan/Diklit + + - -
4 Kepala seksi;
a. Hematologi + + + Tgt
b. Kimia Klinik + + + Tgt
c.Seroimunologi + + + Tgt
d.Mikrobiologi + + + Tgt
e.lain-lain Tgt Tgt Tgt Tgt
Tenaga : 1. Kualifikasi
No Laboratorium Kepala lab Administrasi Pelaksana
lab
1 Puskesmas Analis SMU & sdrjt Analis

2 RS tipe D/setara Dokter umum SMU & sdrj Analis

3 Lab dati II Analis ahli madya SMU Analis

4 RS tipe C/setara Dr umum + pengal SMU & Analis


Lab sederajat
5 RS tipe B/setara SpPK/SpMK/SpPA D3 Analis/D3
analis
6 Balai lab kes S1 bdg kes D3 Analis

7 RS tipe A/setara SpPK/SpMK/SpPA D3 Analis/D3


analis
2.Komunikasi
1. Komunikasi intern
horisontal : antar tenaga lab
Vertical : antara staf & pimpinan
2. Komunikasi ekstern
antara tenaga lab dg perawat, dokter dll
3. Komunikasi ekspertis/keahlian /konsultatif:
antara tenaga lab dan pemakai jasa lab
3.Diklat
1. Formal : terencana
2. Informal: tdk terencana, ada pernyataan
tertulis
3. Bimbingan teknis : Tenaga lab dg level
lab lebih tinggi ke tenaga lab dg level lab
lebih rendah
III. PENCATATAN DAN
PELAPORAN
A.PENCATATAN
1.Kegiatan pelayanan: Buku register
- Buku penerimaan sampel
- Buku induk/besar
- Buku kerja harian: data pem, jml pasien, sampel yang diterima
- Buku pemeriksaan rujukan
- Buku ekspedisi
- Buku komunikasi/ pertukaran petugas
- Buku perawatan alat dll
2.Keuangan
3.Logistik
4.Kepegawaian
5.Kegiatan lain : kontrol kualitas, keamanan kerja
B.PELAPORAN
-laporan kegiatan rutin: harian, bulanan dst
-laporan khusus: KLB, HIV
-Laporan hasil pemeriksaan
C.PENYIMPANAN DOKUMEN
-Surat permintaan pem lab
-Hasil pem lab
-Surat permintaan rujukan
Prinsip : dokumen yang disimpsn harus asli, rawat jalan : 5th, rawat inap
disimpan 10 th, catatan anak-anak disimpan sesuai ketentuan, kelainan
jiwa disimpan sesuai ketentuan
D.PEMUSNAHAN DOKUMEN
- Ambil informasi penting
- Ada berita acara berisi: tgl bulan th pemusnahan, penanggung jawab
otorisasi pemusnahan dokumen
IV.RUANGAN DAN FASILITAS
PENUNJANG
A.RUANGAN
Sesuai alur pemeriksaan, cahaya/ sinar matahari
cukup: R penerimaan, R pemeriksaan , R.
Administrasi/ pengolahan hasil
B.FASILITAS PENUNJANG
Toilet pasien dan petugas, Penampungan limbah,
Keselamatan dan keamanan kerja, ventilasi,
penerangan, air bersih mengalir, daya listrik
V.PERALATAN LABORATORIUM
A.DASAR PEMILIHAN
-Kebutuhan - Sistem alat
-Fasilitas yang tersedia - Pemasok/ vendor
-Tenaga yang ada -Nilai ekonomis
-Reagen yang dibutuhkan
B.PEMILIHAN PEMASOK VENDOR
-Reputasi baik -fasilitas pelatihan
-Fasilitas Uji fungsi -pelayanan purna jual
-petunjuk Operasional alat
C.EVALUASI PERALATAN BARU: sblm & sesdh beli
D.PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN PENCEGAHAN
ALAT: instruction manual, preventive maintenance
E.PEMECAHAN MASALAH KERUSAKAN ALAT:
- Tetap tenang, pastikan masalah, kalau tidak mampu atasi minta bantuan, tempel label alat
rusak, catat semua perbaikan
F.KALIBRASI PERALATAN
G.PENANGGUNG JAWAB ALAT
Setiap alat harus ditunjuk penanggung jawab
Formulir pencatatan pemeliharaan
pencegahan peralatan
No Petugas Tindakan Kelainan yang Paraf
pemeliharaan ditemukan petugas
VI.BAHAN LABORATORIUM
A.MACAM/JENIS
B.DASAR PEMILIHAN
C.PENGADAAN
D,PENYIMPANAN
A.MACAM/JENIS
1. 1. Reagen
-
Menurut kemurnian : Analytical Reagent(AR), Chemically pure grade, practical
grade, Commercial grade, technical grade
- Menurut pembuatan : R jadi, R buatan sendiri
2. Standar: St primer : kemurnian >99%, st sekunder
3. Bahan kontrol: mengawasi kualitas pemeriksaan
-Buatan sendiri : pooled sera, spikes(bhn kimia murni), hemolisat
-komersial : Unassayed
Assayed
4. Air jenis 1( ketelitian tinggi), 2(pem umum) dan 3(cuci)
5. Media
syarat : a.mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan
b.Tek osmose, tegangan muka, pH yang sesuai
c. Tidak mengandung zat penghambat
d.Steril
B.DASAR PEMILIHAN
1. Kebutuhan
2. Produksi pabrik yang sudah dikenal
3. Deskripsi lengkap dari bahan/ produk
4. ED panjang
5. Volume, isi kemasan
6. Reusable/disposible
7. Mudah diperoleh
8. Nilai ekonomis
9. Pemasuk/vendor
10. Kelancaran dan kesinambungan pengadaan
11. Pelayanan purna jual
C.PENGADAAN
1. Tingkat persediaan
Persediaan minimum + safety stock
2. Perkiraan jumlah kebutuhan: 6-12 bulan
3. Delivery time
perlu diperhitungkan untuk bahan yang
sulit didapat
D.PENYIMPANAN
1. Perputaran pemakaian(FIFO)
2. Tempat penyimpanan
3. Suhu/kelembaban
4. Lama penyimpanan dengan ED
5. Incompatibility
VII.SPESIMEN
A.MACAM: SERUM,PLASMA, wb, Urin, Tinja,
sputum, LCS, bilasan lambung, Apus
tenggorok, rectum, sekret, sperma, pusa, cairan
pleura, ascites
B.PERSIAPAN
C.PENGAMBILAN
D.PEMBERIAN IDENTITAS
E.PENGOLAHAN
F.PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN
SPESIMEN
B.PERSIAPAN
1. Persiapan pasien secara umum
a.puasa/tidak d.efek postur
b.obat yang diminum e.variasi diurnal
c.aktifitas fisik
2. Faktor pd pasien yang dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan
a.Diit f.ketinggian/altitude k.ras
b.Obat-obatan g.Demam l.jenis kelamin
c.Merokok h.Trauma m.kehamilan
d.Alkohol i.variasi sirkadian
e.Aktifitas fisik j.umur
C.PENGAMBILAN
1. Peralatan
2. Wadah
3. Pengawet
4. Waktu
5. Lokasi
6. volume
D.PEMBERIAN IDENTITAS

 Tanggal permintaan & pengambilan spesimen


 Identitas pasien
 Identitas pengirim
 Nomor lab
 Diagnosis
 Obat yang diberikan, lama
 Pem lab yang diminta
 Jenis spesimen
 Lokasi pengambilan
 Volume spesimen
 Media transpor/pengawet yang dipakai
 Nama petugas pengambil spesimen
E.PENGOLAHAN
 Sesuai jenis sampel
F.PENYIMPANAN DAN
PENGIRIMAN SPESIMEN
1.Penyimpanan
-kontaminasi
-metabolisme sel hidup pada spesimen
-penguapan
-Suhu
-Paparan sinar matahari
2. Pengiriman
Waktu, tidak terkena sinar matahari, kemasan,
suhu, media transpor
VIII METODA PEMERIKSAAN
A.DASAR PEMILIHAN
1.Tujuan pemeriksaan
a.Sensitivitas
Sensitivitas klinis : Positivitas diantara yang berpenyakit
= pos sejati
---------------------------x 100%
pos sejati+neg palsu
Sensitivitas analitik : batas terendah suatu analit yang dapat dideteksi
b.Spesifisitas
Spesifisitas klinik : Negativitas diantara yang sehat
Neg sejati
=------------------------------x100%
Neg sejati + pos palsu
Spesifisitas analitik: kemampuan dan akurasi suatu metode untuk memeriksa suatu analit
2.Kecepatan hasil pemeriksaan yang diinginkan

3.Rekomendasi resmi : WHO, IFCC, NCCLS,ICSH


B.EVALUASI
sesuai kemajuan I pengetahuan dan teknologi
IX BAKUAN MUTU
A.MANFAAT
-Pelaksana memiliki pegangan untuk melakukan aktifitas
-standar tertulis
B.KLASIFIKASI
-Normatif : Pedoman/kebijakan mutu yang memuat semua
kebijakan dalam hal mutu
-Tk menengah: Prosedur operasi baku/ SOP/Protap, memuat
langkah utama dalam mengerjakan aktivitas
-Teknis : bagaimana langkah teknis dilakukan

C.PRINSIP DALAM MEMBAKUKAN AKTIFITAS LAB


D.KOMPONEN PROSEDUR TETAP
E.KOMPONEN PETUNJUK TEKNIS /INSTRUKSI KERJA
C.PRINSIP DALAM
MEMBAKUKAN AKTIFITAS LAB
1. Semua aktifitas harus ada pedoman bakunya
2. Pembakuan dibuat berjenjang
3. Seriap prosedur dibuat oleh individu yang bertanggung jawab pada
pelaksanaan protap
4. Prosedur disusun bersama staf yang terlibat pada proses tsb
5. Bakuan hrs mengandung komponen yang menjamin bahwa bakuan tsb
telah benar
6. Hrs mampu menjawab mengapa, apa,dimana, siapa yang melakukan
7. Harus didukung dokumen yg membuktikan bahwa prosedur ditaati
8. Ditempatkan dekat orang yang mengerjakan
9. Didokumentasikan dengan baik
10. Setiap kali ada perubahan prosedur kerja, protap dan petunjuk teknis
juga hrs berubah
D.KOMPONEN PROSEDUR TETAP
1. Nama dan nomor prosedur
2. Tujuan dan ruang lingkup
3. Penanggung jawab
4. Referensi
5. Definisi
6. Dokumentasi
7. Prosedur kerja
8. Tanggal mulai diberlakukan
9. otorisasi
E.KOMPONEN PETUNJUK
TEKNIS/INSTRUKSI KERJA
1. Nama petunjuk/instruksi dan nomor
2. Pelaksana
3. Prinsip kerja
4. Bahan yang digunakan
5. Alat yang digunakan
6. Langkah kerja
7. Interpretasi hasil
8. Nilai normal/rujukan
9. Pustaka rujukan
10. Tanggal mulai berlaku dan otorisasi
X.PEMANTAPAN MUTU
A.PEMANTAPAN MUTU INTERNAL
Tujuan:-pemantapan metoda pemeriksaan
- meningkatkan kesiagaan tenaga
-memastikan semua proses sudah
dilakukan dengan benar
-mendeteksi kesalahan dan mengetahui
sumbernya
-peningkatan mutu lab
A.PEMANTAPAN MUTU
INTERNAL
 Kegiatan :
-Persiapan pasien
-Pengambilan dan pengolahan spesimen
-Kalibrasi alat:
diluter makro, diluter mikro, inkubator,
almari es, oven, otoklaf,peralatan elisa,
pH meter, pipet, waterbath, rotator/sheaker, sentrifus,
spektrofotometer, timbangan analitik, timbangan
elektronik,termometer,
-Uji kualitas air : air suling, air demineralisasi,Air bersih
-Uji kualitas reagen
-Uji kualitas media
-Pemeliharaan strain kuman
-Uji kualitas antigen-antisera
-Uji ketelitian –uji ketepatan
-Pencatatan dan pelaporan
UJI KETELITIAN DAN
KETEPATAN
1. Presisi dan akurasi

a. Presisi :Seberapa dekatnya suatu hasil


pemeriksaan bila diperiksa berulang ,
dinyatakan dengan CV(Koef variasi)
SD x 100 SD: standar deviasi
CV(%)=--------------- X ;Mean
X
 Akurasi
x-NA x : hasil pem bhn kontrol
d(%)=-------- NA:nilai aktual/sebenarnya
NA bahan kontrol
Hasil pem (observ)
R(%)=----------------------------------------- x 100%
Hasil perhitungan(diharapkan)
Jenis kesalahan
 Inherent random error : karena metoda
pem
 Sistimatic error : terus menerus, pola sama,
karena reagen, standar, listrik dsb
 Random error: pola tidak tetap, berhub
dengan presisi
Pooled sera
 Kumpulan sisa serum pasien simpan beku,
dibuat aliquot, periksa thd HIV, HBV,HCV
 Tiap hari dikeluarkan 1 aliquot untuk kontrol
Bahan kontrol
 Harus diperlakukan sama dengan sampel, ada 2
assayed dan unassayed
a.Periode pendahuluan
 Periksa bahan kontrol bersama sampel tiap hari
 Catat setiap nilai pada formulir, sampai 25 nilai
 Hitung mean, SD dan CV
 Kalau ada nilai ± 3 SD dikeluarkan, hitung lagi
Mean, SD,CV ,Mean ± 2SD dan Mean ± 3SD
 Nilai ini dipakai untuk kontrol dg batch sama,
kalau beda harus dihitung ulang
b.Periode kontrol
 Periksa bahan kontrol tiap har/bila ada pem catat nilai pada
formulir periode kontrol
 Hitung penyimpangan thd nilai satuan s(standar deviasi
indeks )
Rumus : X1-Mean
Satuan SD=---------------
SD
 Plot pada kertas grafik : sumbu x : hari/tgl pem, sumbu y =
satuan s
 Untuk elisa beda
c.Evaluasi hasil
Westgart Rule
10.Pencatatan dan pelaporan
 Kesesuaian spesimen dengan hasil pasien
 Penulisan angka dan satuan yang digunakan
 Pencantuman nilai normal/rujukan
 Pencantuman ket yang penting misal diperiksa 2
kali
 Penyampaian hasil : secepat mungkin
 Dokumentasi/arsip
 Buku ekspedisi
B.PEMANTAPAN MUTU
EXTERNAL(pme)
 Diselenggarakan secara periodik oleh
pihak lain(pemerintah, swasta)
 Hasil dapat menujukkan performa lab
PME NASIONAL OLEH
PEMERINTAH
 PNPKLK-K : Puslabkes, HKKI, RSCM
 PNPKLK-H:Puslabkes,PDSpatklin,RSCM
 PME-M :Puslabkes, BLK Yogyakarta(plksn)
 PME-M-BTA : Puslabkes, RS Persahabatan
 PME-M-M(malaria),PME-M-TC(parasit sal cerna:Puslabkes,
bag parasitologi FK UI
 PME-I :Puslabkes, BLK Surabaya, RS dr Sutomo : Widal,
VDRL,HBsAg
 PME-KK(Kimia kes):air dan pestisida: Puslabkes, BLK
Surabaya
 PME-U:Puslabkes
 PME Regional
C.VERIVIKASI
 Merupakan tindakan pencegahan terjadinya
kesalahan kegiatan lab, mulai pre analitik sampai
pemeriksaan
 Tahap pre analitik
-Formulir permintaan
-Persiapan pasien
-Pengambilan & penerimaan spesimen
-Penanganan spesimen
-Persiapan sampel untuk analisa
 Tahap analitik
-Persiapan reagen
-Pipetasi reagen/sampel
-Inkubasi
-Pemeriksaan
 Tahap pasca analitik
-Pembacaan hasil
-Pelaporan hasil
D.AUDIT
 Proses menilai/memeriksa kembali secara
kritis berbagai hal yang dikerjakan di lab
 Macam : internal : analis senior
eksternal:pihak lain diluar lab
E.VALIDASI HASIL
 Upaya memantapkan kualitas hasil pem,
melalui pem ulang
 Cara:-mengirim spesimen ke lab rujukan
-persentase teretentu hasil
pemeriksaan pos dan neg dikirim ke
lab rujukan
F.PENDIDIKAN DAN LATIHAN
 Direncanakan scr berkelanjutan
XI.KEAMANAN LABORATORIUM
A.PEDOMAN UMUM
 Hal yang dilakukan untuk menjamin keamanan petugas, akibat
spesimen,alat, reagen lab
 Hal yang harus diperhatikan:
-Cara mencegah penyebaran bahan infeksi
-Cara mencgh tertelan, terkenanya kulit serta mata oleh bahan infeksi
-Cara mencegah tertusuk bahan infeksi
-Cara menggunakan pipet dan alat bantu pipet
-Cara menggunakan sentrifus
-Cara menggunakan alat homogenisasi
-Cara menggunakan lemari pendingin dan pembeku
-cara membuka ampul berisi bahan infeksi yang diliofilisasi
-menyimpan ampul yang berisi bahan infeksi
-Tindakan khusus terhadap darah dan cairan tubuh
B.TATA RUANG DAN FASILITAS
LABORATORIUM
1. Ruang laboratorium
misal mudah dibersihkan, pertemuan 2 dinding lengkung,
meja kerja tidak tembus air dll
2. Koridor, gang, lantai, tangga
Tidak licin, bebas dari halangan, pegangan tangan dll
3. Sistem ventilasi
cukup, jendela + kawat nyamuk, udara lancar
4. Fasilitas air dan listrik
aliran listrik dan generator memadai, air pam/ sumur kualitas
memadai, jumlah cukup
C.PERALATAN KEAMANAN
LABORATORIUM
 Baju khusus untuk bekerja
 Sarung tangan
 Wastafel yang dilengkapi sabun
 Lemari asam
 Pipetting aid, rubber bulb
 Containaer khusus untuk insenerasi jarum, lanset
 Emergency shower
 Kabinet keamanan biologis kelas I,II atau III
D.STERILISASI ,DISINFEKSI,
DEKONTAMINASI
 Desinfektan: jenis dan jumlah tergantung keperluan
 Desinfeksi/sterilisasi cara kimia
Na hipoklorit , formaldehid, Fenol, Yodium,alkohol,
glutaraldehid
 Sterilisasi cara fisik, cara basah, cara kering
 Sterilisasi cara gas
 Sterilisasi cara penyaringan
 Sterilisasi cara penyinaran
 Dekontaminasi : gabungan desinfeksi cair dan fumigasi
E.PENGELOLAAN SPESIMEN
1.PENERIMAAN SPESIMEN DI LABORATORIUM
 Loket khusus untuk penerimaan spesimen
 Spesimen dalam wadah tertutup rapat
 Wadah harus bisa didisinfeksi atau autoklaf
 Wadah tidak mudah pecah/bocor
 Wadah + label identitas
 Wadah diletakkan pada baki khusus
 Baki harus didisinfeksi tiap hari
 Wadah harus pada posisi berdiri pada baki
2.PETUGAS PENERIMA SPESIMEN
1. Harus memakai jas lab
2. Semua spesimen harus dianggap infeksius
3. Meja penerimaan harus didisinfeksi tiap hari
4. Jangan memakai ludah untuk menempel
5. Dilarang makan/ minum, merokok saat bekerja
6. Cuci tangan setiap selesai bekerja dg
desinfektan
7. Tamu/pasien tdk boleh menyentuh barang
apapun ditempat spesimen
3.Petugas pembawa spesimen dalam
laboratorium
 Mengenakan jas lab tertutup rapat bag
depan
 Membawa spesimen diatas baki
 Mencuci tangan dengan desinfektan
sesering mungkin
 Bila tumpah diatas baki, des infeksi
 Lapor petugas lab jika terluka saat bekerja
4.Pengiriman spesimen dan bahan
infeksi dari laboratorium
a.Produk biologis: sesuaikan aturan yang
berlaku
b.Persyaratan kemasan dan dokumentasi
td 3 lapis, wadah kedap air berisi
spesimen, bantalan absorben untuk
menyerap bila bocor, wadah pelindung
wadah kedua
c.Pengiriman paket/kemasan
F.PENGELOLAAN LIMBAH
1. Sumber ,sifat dan bentuk limbah
Sumber limbah : bhn kadaluwarsa,bahan habis
pakai, sisa proses di lab, jarum suntik, kapas dll
Sifat limbah
bahan beracun, infeksius, radioaktif, limbah
umum
Bentuk limbah
cair, padat, gas
2. Penanganan dan penampungan
 Pilah-pilah limbah , pertimbangan:
-kelancaran penanganan dan penampungan limbah
-Limbah yang harus di treatment : B2,B3 dst
-Bahan kimia non B3
-Pengemasan dan pelabelan sesuai jenis
 Penampungan
 Pemisahan limbah
-hitam : limbah rumah tangga
-kuning: limbah yang dibakar
-kuning strip hitam : bisa dibakar dan bisa dibuang
-Biru muda/ transparan dg strip biru tua: limbah untuk autoclaving
 Standarisasi kantong dan kontainer pembuang limbah
3.Pengolahan limbah
a.Limbah beracun
- Netralisasi
-Pengendapan/ flokulasi
-Oksidasi reduksi
-Penukaran ion
b.Limbah infeksi
c.Limbah radioaktif
G. PENGAMANABN TERHADAP
BAHAN KIMIA
1. Penggolongan terhadap bahan kimia
a.beracun
b.korosif
c.mudah terbakar
d.mudah meledak
e.oksidator
2. Bahan kimia yang tidak boleh tercampur
misal air raksa dengan asetilen
3. Efek toksik bahan kimia, bila terlelan, terhirup
4.Prosedur penanganan kecelakaan
a.Pakaian pelindung diri , sarung tangan karet,
sepatu boot
b.Sekop dan pengumpul debu
c.Forsep untuk mengambil pecahan gelas
d.Bulu ayam, kain lap, kertas pembersih
e.Ember
f.Abu soda atau Na bic untuk menetralkan asam
g.Pasir
h.Diterjen yang tidak mudah terbakar
5.Gas bertekanan dan gas dalam bentuk
cair
a.Ruang lab yang ada tab gas berbahaya harus
ada tanda/label mudah terbakar
b.Hindari 1 ruang ada 2 jenis gas pd saat yg sama
c.Tabung cadangan disimpan ditempat yg jauh dr
lab,dikunci, diberi tanda khusus
d.Posisi kuat, jgn dekat sumber api
e.Katup harus dimatikan bila tidak dipakai
f.Setiap tabung gas hrs ditandai dg warna tersendiri
6.Penyimpanan bahan kimia
 Bahan kimia dapat menyebabkan
kebakaran, ledakan, gas beracun, uap,
kombinasi hal diatas
 Pencegahan:harus memperhatikan
-pengaruh panas/api
-pengaruh kelembaban
-interaksi dg wadah
-interaksi antar bahan
 Penyimpanan dipisah berdasarkan
-bahan beracun
-bahan korosif
-bahan mudah terbakar
-bahan mudah meledak
-bahan oksidator
-bahan reaktif terhadap air
-bahan reaktif terhadap asam
-gas bertekanan
H.PENGAMANAN TERHADAP ZAT
RADIOAKTIF
 Satuan dan dosis radiasi
 Efek radiasi pada manusia
 Keselamatan terhadap radiasi
 Tata ruang laboratorium yang
mempergunakan zat radioaktif
 kecelakaan
I.PENGAMANAN TERHADAP
INFEKSI MIKROORGANISME
 Klasifikasi mikroorganisme
 Klasifikasi lab: tk keamanan biologis 1,2,3,4
 Masing2 berbeda
J.PENGAMANAN LABORATORIUM
DENGAN FASILITAS HEWAN
PERCOBAAN
 Tingkat keamanan biologis 1, 2,34
K.PENGAMANAN PADA
KEADAAN DARURAT
1. Sistim tanda bahaya
2. Sistim evakuasi
3. P3K
4. Alat komunikasi
5. Sistem informasi darurat
6. Pelatihan kegawat daruratan
7. Alat pemadam kebakaran, masker, pasir ,dll
8. Kampak, palu obeng, tangga dan tali
9. Alat pengukur radioaktif
10. No telp ambulan, pemadam kebakaran dll
L.PETUGAS/TIM KEAMANAN
LABORATORIUM
Misal:
 Pemeriksaan berkala terhadap prosedur kerja
 memastikan semua petugas memahami dan
dapat menghindari bahaya infeksi
 Investigasi semua kecelakaan dilab
 Pengawasan tindakan dekontaminasi
 Memastikan desinfeksi peralatan lab telah
dilakukan
 Kepustakaan/rujukan keamanan kerja dll
M.KESEHATAN PETUGAS
LABORATORIUM
Harus dilakukan secara berkala
1. Pem x foto Thorax
2. Imunisasi
3. Perlindungan thd sinar UV
4. Pemantauan kesehatan
N.SETIAP LAB SEBAIKNYA MEMBUAT
POKOK-POKOK KEAMANAN LAB YANG
PENTING, DITEMPATKAN DI LOKASI
YANG MUDAH DIBACA OLEH SETIAP
PETUGAS LAB
 TERIMA KASIH DAN SELAMAT BEKERJA
 Laboratorium “A” merencanakan
penambahan mesin pemeriksaan
hematologi, karena mesin yang ada sudah
berumur 7 tahun. Selama 3 bulan terakhir
jumlah pemeriksaan Darah Rutin 112
sampel. Laboratorium “A” klasifikasi type
Madya dengan jumlah tenaga analis per
shif 3 orang diluar tenaga administrasi.
Anda selaku koordinator laboratorium,
menanggapi hal tersebut menyatakan ????
KONSEP MANAJEMEN MUTU
LABORATORIUM MEDIK

D4 TLM UHAMKA

Hurip Budi Riyanti


2023
Surat Al Baqarah ayat 46-50
46. Allażīna yaẓunnụna annahum mulāqụ rabbihim wa annahum ilaihi
rāji'ụn.
Artinya : (yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui
Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.

• 47. yā banī isrā`īlażkurụ ni'matiyallatī an'amtu 'alaikum wa annī faḍḍaltukum


'alal-'ālamīn
Artinya: Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu,
dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (pada
masa itu).
Lanjutan....
• 48. Wattaqụ yaumal lā tajzī nafsun 'an nafsin syai`aw wa lā yuqbalu
min-hā syafā'atuw wa lā yu`khażu min-hā 'adluw wa lā hum
yunṣarụn
• Artinya: Dan takutlah kamu pada hari, (ketika) tidak seorang pun
dapat membela orang lain sedikit pun. Sedangkan syafaat dan
tebusan apa pun darinya tidak diterima dan mereka tidak akan
ditolong.
Lanjutan...
• 49. Wa iż najjainākum min āli fir'auna yasụmụnakum sū`al-'ażābi
yużabbiḥụna abnā`akum wa yastaḥyụna nisā`akum, wa fī
żālikum balā`um mir rabbikum 'aẓīm
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir‘aun
dan) pengikut-pengikut Fir‘aun. Mereka menimpakan siksaan yang
sangat berat kepadamu.
Mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan
hidup anak-anak perempuanmu. Dan pada yang demikian itu
merupakan cobaan yang besar dari Tuhanmu.
Lanjutan...
• 50. Wa iż faraqnā bikumul-baḥra fa anjainākum wa agraqnā āla
fir'auna wa antum tanẓurụn
• Artinya: Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, sehingga
kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir‘aun
dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedang kamu menyaksikan.
Kompetensi yang dicapai :
• Mahasiswa mampu memahami upaya upaya peningkatan kualitas
laboratorium secara menyeluruh

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Standar ISO 15189 Laboratorium Medik
• Pengertian Standar ISO 15189
ISO 15189 adalah standar internasional mengenai laboratorium medik yang
terkait dengan pemeriksaan kesehatan manusia.
• Laboratorium medik adalah laboratorium yang digunakan untuk
pemeriksaan tubuh manusia demi memperoleh informasi diagnosis,
pencegahan dan pengobatan suatu penyakit atau penilaian kesehatannya
• Ruang lingkup diagnosis tersebut adalah : biologi, mikrobiologi, imunologi,
kimia,imunoheatologi, hematologi, biofisika, sitologi, patologi dan lainnya.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lab medik dapat memberikan :

* pelayanan konsultasi yang mencakup semua aspek penelitian


laboratorium termasuk interpretasi hasil dan saran tentang
pemeriksaan lanjutan.

* menguji spesimen klinis terhadap kesehatan serta pencegahan


penyakit.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Perbedaan ISO 15189 dengan ISO/IEC 17025
• ISO/IEC 17025 adalah Standar Internasional mengenai Laboratorium
Pengujian dan Kalibrasi, namun standar ini tidak tepat jika langsung
dijadikan standar acuan untuk laboratorium yang berhubungan
dengan pemeriksaan manusia.

• ISO 15189, sesuai dengan laboratorium medik dan berisi kompetensi pihak
yang terlibat pada pemeriksaan di laboratorium medik, fasilitas
beserta peralatan, reagen dan perlengkapan, faktor pra-pemeriksaan,
pemeriksaan, pertimbangan jaminan mutu, dan faktor pasca-pemeriksaan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Beberapa ketidaksesuaian didalam standar ISO/IEC 17025
terhadap lab medik antara lain :

- Pelayanan laboratorium medik adalah bagian dari perawatan pasien


(patient care).
- Perlu adanya lingkup tahapan pra dan pasca pemeriksaan.
- Keharusan pengaturan keselamatan (safety) dan etika (ethics).

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Struktur Standar ISO 15189

- Secara struktur, ISO 15189 merupakan standar berdasarkan


gabungan antara ISO/IEC 17025 dan ISO 9001 yang dilengkapi
dengan persyaratan khusus untuk laboratorium medik yaitu CAP
(College American Pathologist).
- CAP adalah persyaratan kompetensi laboratorium dan system
manajemen mutu untuk organisasi yang bisnisnya adalah pengujian
spesimen manusia atau klinis.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Persyaratan teknis laboratorium medis ini mirip dengan persyaratan
ISO 17025, ditambah dengan kompetensi personil, persyaratan
reagensia, pre-exam, examination dan postexam.

• Penerapan ISO 15189 dibagi dalam dua bagian yaitu :


1. Manajemen persyaratan, yaitu persyaratan umum yang berkaitan
dengan system manajemen mutu.
2. Persyaratan teknis, yaitu persyaratan tertentu yang berkaitan dengan
kegiatan yang dilakukan oleh laboratorium klinis.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Bagian pertama dari ISO 15189 berdasarkan pada persyaratan ISO 9001,
sehingga laboratorium yang bersertifikasi ISO 15189 pasti juga
menerapkan ISO 9001.

• Manajemen mutu ISO 9001 tersebut akan mendukung bagian kedua, yaitu
kegiatan teknis dari sebuah laboratorium medik yang terdiri dari:
- sistem keamanan
- entri data dan laporan
- media data
- pemeliharaan system dan
- kegiatan lain yang berkaitan dengan etika di laboratorium medik

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Tujuan utama dari sistem manajemen mutu adalah untuk membantu
organisasi dalam meningkatkan kinerja dan melakukan perbaikan
yang berkelanjutan.
• Prinsip umum etika pelayanan kesehatan adalah bahwa keselamatan
pasien adalah yang utama, sehingga penerapan ISO 15189 pada
laboratorium medik adalah berusaha menjamin bahwa keselamatan
dan kepentingan pasien.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Tindakan Medik sesuai ISO 15189
• Standar ISO 15189 mensyaratkan bahwa laboratorium medik harus
melakukan tindakan medik yang sesuai dengan etika laboratorium
medik, yaitu :

1. Pengumpulan Informasi
- Laboratorium mengumpulkan informasi terkait dengan
pemeriksaan untuk identifikasi pasien yang tepat.
- Keselamatan staf dan pasien diutamakan jika kemungkinan
terdapat penyakit menular.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


2. Pengambilan Sampel Primer
- Semua prosedur yang dilakukan pada pasien memerlukan persetujuan
dari pasien.
- Dalam situasi darurat, persetujuan dapat menjadi tidak mungkin. Dalam
keadaan tersebut dapat dilakukan prosedur yang diperlukan, dengan
mengutamakan langkah yang terbaik bagi pasien.
- Jika sampel primer diterima laboratorium dalam kondisi yang tidak
sesuai dengan pemeriksaan yang diminta, hendaknya dibuang. Kemudian
memberikan informasi kepada dokter perujuk.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


3. Kinerja Pemeriksaan
- Semua pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai dengan standar
dan tingkat keahlian maupun kompetensi profesi yang tepat.
- Segala bentuk pemalsuan hasil sama sekali tidak dapat diterima.
- Dalam situasi dimana ahli patologi atau laboratorium dapat
menentukan volume pekerjaan untuk pemeriksaan yang diminta
(misalnya jumlah blok yang dapat dipotong dari specimen
histologi), hendaknya pemilihan dilakukan menurut yang
paling layak untuk situasi tersebut.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


4. Pelaporan Hasil
• Hasil pemeriksaan laboratorium yang diberikan ke pasien adalah
bersifat rahasia, kecuali jika pengungkapan hal tersebut disetujui
pasien atau dipersyaratkan oleh peraturan perundangan.
• Keputusan yang berkenaan dengan pernyataan persetujuan mengenai
pelaporan hasil ke pihak lain, misalnya praktisi konsultan dimana
pasien tersebut dirujuk dengan mempertimbangkan tata cara
setempat.
• Laboratorium mempunyai tanggung jawab tambahan untuk
menjamin pemeriksaan diinterpretasikan dengan benar dan
digunakan untuk kepentingan terbaik bagi pasien.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


5. Penyimpanan dan Retensi Rekaman Medik
• Laboratorium hendaknya menjamin bahwa informasi disimpan
sedemikian rupa sehingga terdapat perlindungan yang layak terhadap
kehilangan, akses oleh yang tidak berwenang, dan penyalahgunaan
lainnya.
• Retensi rekaman medik dapat diatur dengan berbagai persyaratan wajib
atau perundang-undangan dalam negara yang berbeda dan persyaratan
tersebut perlu dipertimbangkan bersama dengan lembaga profesional yang
relevan.
• Perhatian yang berkaitan dengan liabilitas hukum untuk jenis prosedur
tertentu, misalnya pemeriksaan histologi dapat mempersyaratkan retensi
rekaman bahan tertentu untuk periode yang lebih panjang daripada rekaman
atau sampel lainnya.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


6. Akses ke Rekaman Laboratorium Medik
• Pada prinsipnya, tata cara akses antara satu negara dengan negara
lainnya belum tentu sama. Pada kebanyakan negara, pada umumnya
akses tersedia untuk :
- orang yang meminta pemeriksaan
- staf laboratorium, jika diperlukan
- individu berwenang lainnya

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


7. Penggunaan Sampel untuk Tujuan Pemeriksaan Selain yang
Diminta
• Penggunaan sampel tanpa persetujuan untuk kegunaan selain
daripada yang diminta, hendaknya hanya terjadi jika residu sampel
dibuat tidak dikenal dan dengan mempertimbangkan implikasi
hukum.
• Aturan nasional, regional atau lokal yang relevan dan persyaratan
komite etika hendaknya diperhatikan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


8. Pengaturan Keuangan
• Laboratorium medik hendaknya tidak masuk ke dalam pengaturan
finansial dengan praktisi perujuk atau lembaga pembiayaan dimana
pengaturan tersebut berlaku sebagai bujukan bagi pemeriksaan rujukan
atau pasien atau penghubung dengan penilaian independen dari dokter
mengenai apa yang terbaik bagi pasien
• Bila memungkinkan, ruangan yang digunakan untuk pengumpulan sampel
primer hendaknya benar-benar bebas dan terpisah dari ruangan praktisi
perujuk. Tetapi bila hal ini tidak mungkin, pengaturan finansial dilakukan
sesuai dengan praktik umum komersial.
• Laboratorium hendaknya mencoba menghindari situasi yang
memungkinkan timbulnya konflik kepentingan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Pengguna ISO 15189
Institusi yang cocok untuk menerapkan ISO 15189 adalah :
- lab uji medis,
- lab uji klinis,
- lab patologis,
- lab pendidikan dan pengembangan medis dan lainnya.

• Keuntungan ISO 15189


Manfaat dari penerapan standar ISO 15189 adalah hasil diagnosa uji
spesimen yang akurat, aman dengan risiko yang terkendali.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Sertifikasi ISO 15189
• Proses sertifikasi akreditasi ISO ini di Indonesia dapat yang dilakukan
oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) dengan melalui serangkaian
proses audit ISO 15189 dan pemenuhan assesment nya.
• Laboratorium medis tersebut juga harus memiliki tenaga ahli, salah
satunya adalah lab tersebut harus memiliki pathologist.
• KAN memberikan akreditasi untuk Lembaga Penilaian Kesesuaian
(LPK) untuk Laboratorium Klinik/Medik atau disebut dengan “LM”.
• Laboratorium Medik ini harus sesuai dengan SNI ISO 15189:2012
“Laboratorium medik – Persyaratan khusus untuk mutu dan
kompetensi”.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• SNI seri tersebut merupakan adopsi identik dari ISO 15189:2012
“Medical laboratories – Particular requirements for quality and
competence”.
• LM berhak untuk mengajukan permohonan akreditasi jika :
- sistem manajemen berdasarkan SNI ISO 15189:2012 telah
diimplementasikan minimal selama 3 bulan sebelum permohonan
akreditasi.
- Audit telah dilaksanakan paling tidak 1 kali audit internal dan 1 kali
kaji ulang manajemen.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Tujuannya adalah agar LM mampu mempresentasikan penerapan
sistem manajemennya pada saat KAN melakukan penilaian atau
asessment di lapangan.
• Bukti pelaksanaan audit internal dan kaji ulang manajemen tersebut
harus disampaikan ke sekretariat KAN pada saat permohonan
akreditasi.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Referensi :
• Adi Purnomo, 2019. Standar ISO 15189 Laboratorium Medik.
https://standarku.com/standar-iso-15189-laboratorium-medik/,
diases jam 14.32, tanggal 3 Juni 2021
• Standar ISO 15189 Laboratorium Medik

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
PELAYANAN PRIMA DI
LABORATORIUM

D4 TLM UHAMKA

Hurip Budi Riyanti


2023
Lanjutan....
53 : Wa iz aatainaa Muusal kitaaba wal Furqoona la'allakum
tahtaduun
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan kepada Musa
Kitab dan Furqan, agar kamu memperoleh petunjuk."
Lanjutan....
54 : Wa iz qoola Muusaa liqawmihii yaa qawmi innakum zalamtum
anfusakum bittikhaa zikumul 'ijla fatuubuuu ilaa Baari'ikum
faqtuluuu anfusakum zaalikum khairul lakum 'inda Baari'ikum
fataaba 'alaikum; innahuu Huwat Tawwaabur Rahiim
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Wahai
kaumku! Kamu benar-benar telah menzhalimi dirimu sendiri dengan
menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan), karena itu
bertobatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah dirimu. Itu lebih baik
bagimu di sisi Penciptamu. Dia akan menerima tobatmu. Sungguh,
Dialah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."
Lanjutan....
55 : Wa iz qultum yaa Muusaa lan nu'mina laka hattaa naral laaha
jahratan fa akhazat kumus saa'iqatu wa antum tanzuruun
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika kamu berkata, "Wahai Musa! Kami tidak
akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan jelas,“
maka halilintar menyambarmu, sedang kamu menyaksikan."
Kompetensi yang dicapai :
• Mahasiswa mampu mengetahui prinsip pelayanan prima
• Mahasiswa mampu menerapkan pelayanan prima di laboratorium
medis

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


A. Pengertian Pelayanan Prima
• Excellent service atau disebut juga Pelayanan Prima adalah melakukan
pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan, sehingga
pelanggan menjadi merasa puas.

• Melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan atau


konsumen sehingga menimbulkan rasa yang puas.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


B. Tujuan pelayanan prima diantaranya :
• Memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para pelanggannya.
• Membantu pelanggan untuk mengambil keputusan, supaya membeli
barang atau jasa yang ditawarkan.
• Menumbuhkan rasa percaya pelanggan terhadap barang ataupun jasa yang
di tawarkan penjual.
• Menumbuhkan kepercayaan dan kepuasan kepada para pelanggan.
• Untuk menghindari terjadinya berbagai macam tuntutan atau aduan dari
pelanggan kepada penjual terhadap produk atau jasa yang dijualnya.
• Supaya konsumen atau pelanggan merasa diperhatikan dan merasa
diperlakukan secara baik.
• Untuk menumbuhkan dan mempertahankan loyalitas konsumen, supaya
tetap membeli barang atau jasa yang di jual.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Memberikan pelayanan prima

bisa

memenuhi dan memuaskan para pelanggan

efeknya

mendapatkan keuntungan maksimal.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Manfaat dari pelayanan prima a.l :
• upaya meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan/ laboratorium
kepada para pelanggan, serta dapat menjadi acuan untuk
pengembangan penyusunan standar pelayanan.
• Standar pelayanan dapat diartikan sebagai tolok ukur atau patokan
yang digunakan untuk melakukan pelayanan dan juga sebagai acuan
untuk menilai kualitas suatu pelayanan.
• Pelayanan disebut prima jika pelanggan sudah merasa puas dan
sesuai dengan harapan pelanggan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


C. Fungsi Pelayanan Prima:
• Untuk melayani pelanggan dengan ramah, tepat dan cepat, sehingga
pelanggan merasa puas.
• Untuk menciptakan suasana dimana konsumen merasa diperhatikan dan
dianggap sangat penting bagi perusahaan.
• Untuk menciptakan pangsa pasar yang lebih baik lagi terhadap produk
ataupun jasa yang di jual.
• Untuk memuaskan pelanggan, supaya tetap menggunakan produk maupun
jasa perusahaan/ laboratorium
• Untuk menempatkan para pelanggan sebagai mitra bisnis.
• Untuk dapat memenangkan persaingan pasar.
• untuk memberikan keuntungan yang maksimal.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


D. Konsep Dasar Pelayanan Prima ada 3
macam :
a. Konse Sikap / Attitude
• Sikap yang harus dimiliki diantaranya sikap yang ramah, penuh
perhatian, dan memiliki rasa bangga terhadap perusahaan/ lab.
• Diharapkan para pegawai pada suatu perusahaan/lab. harus
mencerminkan perusahaan itu sendiri.
• Kesuksesan suatu perusahaan jasa pelayanan akan sangat tergantung
pada orang-orang yang terlibat dalam menjalankan perusahaan
tersebut.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Pegawai pelayanan harus memiliki pengetahuan yang
berhubungan dengan pekerjaannya, memiliki kemampuan
atau keterampilan yang sesuai dengan pekerjaannya.
• Pegawai harus bisa berkomunikasi dengan baik.
• Pegawai harus berpenampilan menarik dan sopan sesuai
peraturan perusahaan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


b. Konsep Perhatian / Attention:
• Perlu memperhatikan dan mencermati keinginan konsumennya.
• Segera layani dan tawarkan bantuan yang dia perlukan sehingga
konsumen merasa di perhatikan, dan keinginannya dapat terpenuhi
• Mengucapkan salam saat memulai pembicaraan,
• Bertanya apa yang diinginkan konsumen, memahami keinginan
konsumen.
• Melakukan pelayanan dengan ramah, tepat dan cepat
• Harus menempatkan kepentingan konsumen menjadi yang paling
utama, karena konsumen adalah raja.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


c. Konsep tindakan / Action
• Pegawai pelayanan harus selalu memperhatikan dan mencermati apa
yang menjadi keinginan konsumen.
• Jika pelanggan sudah menunjukan minat untuk membeli produk,
maka segera layani pelanggan tersebut dan tawarkan bantuan yang
mungkin dia butuhkan supaya pelanggan merasa puas terhadap
pelayanan tersebut
• Mencatat pesanan yang di inginkan pelanggan, menegaskan atau
mengecek kembali yang di pesan pelanggan, menyelesaikan transaksi
pesanan pelanggan, dan bisanya jika sudah melayani mengucapkan
terimakasih kepada pelanggan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


E. Karakteristik Kualitas Dari Pelayanan Prima
a. Penampilan
• penampilan yang baik dapat meyakinkan pelanggan saat memberikan
pelayanan
b. Kesopanan dan Ramah
• Sikap sopan-santun, sabar, dan tidak egois karena masyarakat
pengguna jasa pelayanan berasal dari berbagai kalangan baik dari
perbedaan tingkat ekonomi maupun tingkat status sosial.
c. Kesediaan Melayani
• Pegawai harus profesional dalam melayani pelanggannya

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


d. Pengetahuan dan Keahlian
• Pegawai harus memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang yang
dikerjakannya.
e. Tepat Waktu Dan Janji
• Pegawai dalam melakukan tugasnya jika membuat janji dengan
pelanggan harus di perhitungan terlebih dahulu, apakah waktu dan
janji tersebut bisa di tepati.
f. Kejujuran dan Kepercayaan
• Pegawai harus memiliki aspek kejujuran dalam segala hal, baik itu
jujur dalam bentuk aturan, jujur dalam bentuk pembiayaan dan jujur
dalam menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


g. Efisien
• Pelayanan kepada pelanggan harus efesien dan efektif, menghasilkan
biaya murah, waktu singkat dan tepat, serta hasil dari pelayanan yang
berkualitas.
h. Kepastian Hukum
• Jika hasil dari pelayanan yang dilakukan kepada pelanggan berupa
suatu keputusan, maka harus memiliki kepastian hukum.
i. Keterbukaan
• Sikap keterbukaan itu akan berpengaruh pada kejelasan informasi
kepada pelanggan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


j. Biaya
• Perlu penentuan pembiayaan yang wajar.
k. Tidak Rasial
• Dalam melakukan pelayanan tidak boleh membeda-bedakan ras,
suku, agama dan politik, jadi harus melayani secara merata.
l. Kesederhanaan
• Prosedur atau tata cara pelayanan kepada para pelanggan harus
dipermudah dan tidak berbelit-belit dalam pelaksanaannya.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


F. Pentingnya Pelayanan Prima
• Jika perusahaan ingin maju, maka Pelayanan Prima berperan sangat
penting sekali bagi perusahaan, staff dan juga konsumen

G. Beberapa Contoh Pelayanan Prima


• pelayanan prima misalnya seperti yang dilakukan oleh bank saat kita
memasuki bank biasanya satpam akan menyapa dan bertanya, lalu
satpam akan menunjukan kita ke pelayanan yang kita butuhkan,
biasanya saat kita ke teller bank, pihak teller akan menyapa kembali
dan memberikan pelayanan, setelah pelayanan selesai
pihak teller akan bertanya kembali “Apa ada yang biasa saya bantu
lagi pak?”. Itulah contoh pelayanan yang maksimal yang dilakukan
oleh bank untuk memberikan rasa puas kepada para nasabahnya.
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
H. Kesimpulan
• Pengertian pelayanan prima yaitu memberikan pelayanan sebaik-
baiknya kepada para pelanggan, sehingga pelanggan merasa puas
terhadap pelayanan tersebut.
• Salah satu tujuannya dan manfaatnya yaitu untuk memberikan
pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan supaya dapat
memenuhi serta memuaskan pelanggan, sehingga pelanggan merasa
diperhatikan dan tetap setia untuk membeli produk atau jasa yang di
jual oleh perusahaan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Kerahasiaan ( ISO/IEC 17025 : 2017)

• Kata “Kerahasiaan” adalah suatu kata benda yang bersifat rahasia. Di dalam
kegaiatan laboratorium yang disebut rahasia adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan kerahasiaan informasi dan hak kepemilikan
pelanggan.
• Informasi yang dimaksud adalah semua informasi baik yang berupa sampel
pengujian atau kalibrasi, data hasil pengujian, dokumen, gambar, atau hal
lainnya yang berkaitan dengan pelanggan, yang tidak boleh diberitahukan
kepada pihak-pihak yang tidak berhak.
• Laboratorium yang mampu menjaga kerahasiaan informasi dan hak
kepemilikan pelanggan menunjukkan profesionalitas laboratorium dalam
melayani pelanggan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Referensi :
• http://www.pengertianku.net/2017/03/pengertian-pelayanan-prima-
dan-contohnya-beserta-tujuannya.html, diakses pada tgl 12 Juni 2021
jam 18.00.
• ISO/IEC 17025 : 2017

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
AKREDITASI LABORATORIUM

D4 TLM UHAMKA

Hurip Budi Riyanti


2023
Al Baqarah ayat 56 -60
56.‫ث ُ َّم بَعَثْ ٰن ُك ْم ِّم ْۢ ْن بَ ْع ِّد َم ْوتِّ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُر ْو َن‬
• Ṡumma ba'aṡnākum mim ba'di mautikum la'allakum tasykurụn
Artinya: Kemudian, Kami membangkitkan kamu setelah kamu mati,
agar kamu bersyukur.
Lanjutan...
• Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami
berikan kepadamu. Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi justru
merekalah yang menzalimi diri sendiri.
Lanjutan...

Maka Kami turunkan malapetaka dari langit kepada orang-orang yang zalim
itu, karena mereka (selalu) berbuat fasik.
Lanjutan...
Kompetensi yang dicapai :
• Mahasiswa mampu memahami akreditasi untuk
laboratorium

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Pengertian dan batasan :
Keputusan Menkes No.298/Menkes/SK/III/2008
• Akreditasi adalah :
Pengakuan formal kepada suatu lembaga untuk melakukan kegiatan
tertentu, yang telah memenuhi standar yang ditetapkan.
• Laboratorium Kesehatan adalah :
Sarana kesehatan yang melakukan pengukuran, penetapan dan
pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan
yang berasal dari bukan manusia untuk penentuan jenis penyakit,
kondisi kesehatan atau factor yang dapat berpengaruh terhadap
kesehatan perorangan dan masyarakat

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Akreditasi Laboratorium Kesehatan
Suatu pengakuan yang diberikan oleh Departemen Kesehatan kepada
laboratorium kesehatan yang telah memenuhi standar yang telah
ditentukan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


A. Tujuan Akreditasi Laboratorium Kesehatan
• Tujuan Umum
Memacu lab. Kesehatan untuk memenuhi standar, sehingga dapat
memberikan pelayanan yang bermutu dan dapat dipertanggung
jawabkan
• Tujuan Khusus
1. memberikan pengakuan kepada lab. Kesehatan yang telah mencapai
tingkat pelayanan sesuai dengan standar yang ditetapkan
2. memberikan jaminan kepada petugas lab. Kesehatan bahwa semua
fasilitas , tenaga dan lingkungan yang diperlukan telah memenuhi stand
sehingga dapat mendukung pelayanan lab. Kesehatan yang baik.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


3. memberikan jaminan dan kepuasan kepada pelanggan dan
masyarakat bahwa pelayanan yang diberikan oleh lab.kesehatan
telah diselenggarakan dengan baik.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Manfaat Akreditasi:
1. Masyarakat
a. Dengan melihat sertifikat akreditasi, masyarakat dapat mengenali
lab. Yang pelayanannya telah memenuhi standar.
b. masyarakat merasa lebih aman mendapat pelayanan di
lab.kesehatan yang sudah diakreditasi .
2. Laboratorium Kesehatan
a. Merupakan forum komunikasi dan konsultasi antara lab. Kesehatan
dan badan akreditasi yang akan memberikan saran perbaikan dan
rekomendasi untuk meningkatkan mutu pelayanan lab kesehatan
melalui pencapaian standar yang ditentukan .

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
7. Pemerintah
a. Merupakan salah satu cara untuk melindungi masyarakat

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
• MENGAPA PERLU AKREDITASI LABORATORIUM KESEHATAN ?
1. Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan laboratorium yang
bermutu, perlindungan yang layak dan terjangkau
2. Meningkatnya tuntutan pelanggan akan pelayanan laboratorium
kesehatan yang prima
3. Laboratorium kesehatan dalam memberikan pelayanannya wajib
memenuhi standard pelayanan laboratorium kesehatan sehingga
mutu pelayanan dapat dipertanggung jawabkan
4. Tenaga kesehatan di Laboratorium kesehatan dalam melakukan
tugasnya berkewajiban memenuhi standar dan memperhatikan hak
pasien
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
• DASAR HUKUM

o Permenkes no 411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium


Klinik
o Kepmenkes No.298/MENKES/SK/III/2008 tentang Akreditasi
Laboratorium Kesehatan
o Kepmenkes No.364/MENKES/SK/III/2003 tentang Laboratorium
Kesehatan
o Kepmenkes No. 1435/MENKES/SK/VII/2011 tentang KALK ( Komisi
Akreditasi Laboratorium Kesehatan )

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• PENYELENGGARAAN AKREDITASI LABORATORIUM KESEHATAN

1. Akreditasi Laboratorium Kesehatan dikelola oleh KALK (Komisi


Akreditasi Laboratorium Kesehatan) suatu komite di bawah
Kementerian Kesehatan RI.
2. Surveior direkrut dari daerah-daerah, dipilih dan dilatih sesuai
kualifikasi
3. Dinas Kesehatan Propinsi dan/atau KALK Propinsi akan melakukan
penilaian dokumen self assesment dan melakukan pembinaan
pasca survei

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• TATA CARA AKREDITASI LABORATORIUM KESEHATAN
1. Labkes mengajukan permohonan Akreditasi ke Direktur Bina Upaya
Kesehatan Rujukan, Ditjen BUK Kementerian Kesehatan RI, melalui
KALK Propinsi dengan melampirkan dokumen self assessment,
tembusan ke KALK Pusat.
2. KALK Propinsi melakukan penilaian terhadap dokumen self
assessment.
3. Bila memenuhi syarat, KALK Propinsi memberikan rekomendasi ke
KALK Pusat.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


4. Dua minggu sebelum survei dilaksanakan Laboratorium wajib
mengirim biaya survei ke rekening :
Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan An. Sri Suparti Bank
MANDIRI No. Rekening 0060007140878
5. KALK Pusat menugaskan surveior untuk melakukan penilaian.
6. Laboratorium Kesehatan menyiapkan akomodasi surveior, ruangan
kerja surveior dan dokumen-dokumen akreditasi
7. Surveior melakukan penilaian dan melengkapi berkas selambat
-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah survei dan menyampaikan
hasil penilaian kepada KALK Pusat.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


8. Hasil survei oleh surveior dievaluasi kembali dalam rapat KALK Pusat,
untuk menentukan status akreditasi laboratorium kesehatan yang
bersangkutan.
9. Komite Akreditasi Labkes (KALK) Pusat menyampaikan rekomendasi
kepada Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Ditjen BUK Kementerian
Kesehatan RI dengan mengusulkan penerbitan Sertifikat Akreditasi Penuh.

10. Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Ditjen BUK Kementerian


Kesehatan RI akan menerbitkan Sertifikat Akreditasi selambat lambatnya
2 bulan sejak diterimanya rekomendasi dari KALK Pusat.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Referensinya :
• Kementerian Kesehatan RI. 2008. Keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 298/Menkes/SK/III/2008, tentang Pedoman Akreditasi
Laboratorium Kesehatan.
• http://labkesda.blitarkota.go.id/id/berita-opd/akreditasi-
laboratorium-kesehatan, diakses pada tgl. 17 Juni 2021 jam 12.30
• Google.com ( contoh setifikat)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
KALIBRASI ALAT dan instrument
LABORATORIUM kesehatan
D4 TLM UHAMKA
Hurip Budi Riyanti
2022
lanjutan...
• Ayat 62 :
Lanjutan....
• Ayat 63:
Lanjutan....
• Ayat 64
Lanjutan....
• Ayat 65
Kompetensi yang dicapai :

Mahasiswa mampu memahami dan


menerapkan konsep kalibrasi alat dan
instrumen laboratorium kesehatan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Kalibrasi adalah :
• Di dalam pengukuran suatu alat ukur tidak ada satupun hasil
pengukuran yang mempunyai nilai kebenaran mutlak

• Laboratorium pengujian perlu mengetahui tentang nilai


ketidakpastian dari alat ukur yang digunakan.

• Cara untuk mengetahui nilai ketidakpastian dari alat ukur yang


digunakan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…kalibrasi adalah
• kegiatan untuk mencari hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh
alat ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang berkaitan
dengan besaran yang diukur dalam kondisi tertentu
• suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan
terhadap standar yang tertelusur.
• proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


1. Pengenalan Alat dan Instrumen
Laboratorium Kesehatan
• Alat-alat laboratorium dibagi menjadi 2 (dua) kelompok besar, yaitu:
1. alat-alat ringan, biasanya terbuat dari gelas, plastik, karet,
2. alat-alat berat, biasanya terbuat sebagian besar dari gelas

• Alat gelas yang digunakan di laboratorium (laboratory glassware)


umumnya merupakan gelas borosilikat.

• Pengetahuan instrumen mutlak harus diketahui dan dilakukan dengan baik


dan benar agar instrumen- instrumen yang tersedia dapat digunakan untuk
analisa secara teliti, peka dan tahan lama.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


A. ALAT-ALAT GELAS LABORATORIUM YANG DIGUNAKAN
1. Gelas Kimia = Gelas Piala = Beaker Glass

A. Prinsip kerja : Wadah larutan, skala pada badan gelas digunakan


untuk mengukur larutan secara tidak teliti.

2. Labu Erlenmeyer = Erlenmeyer Flask


Prinsip kerja : labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan
untuk pencampuran reaksi dengan pengocokkan kuat,
sedangkan labu erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya
digunakan untuk mencampurkan reaksi dengan kecepatan
lemah.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


3. Labu Iodium = Iodium Determination Flask
Prinsip kerja :memasukkan sampel dalam labu iodium dan
tutup dengan rapat, jangan sampai ada gelembung udara di
dalamnya.

4. Labu Takar = Labu Ukur = Volumetric Flas


Prinsip kerja : Labu ukur memiliki ketelitian tinggi sehingga
sering digunakan untuk mengukur larutan secara teliti.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


5. Gelas Ukur = Measuring Cylinders

Prinsip kerja : Mengukur cairan secara tidak


teliti masuk dalam perhitungan perhitungan.

6. Corong Kaca = Funnels

Prinsip Kerja : Membantu memasukkan cairan dalam suatu


wadah dengan ukuran mulut kecil.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


7. Thermometer (Thermometer Air Raksa)
Prinsip kerja : Mengukur suhu sesuai laju air
raksa di dalam thermometer

8. Neraca Analitik Elektrik


Prinsip kerja : Mengeset neraca alalitik tersebut terlebih
dahulu (memposisikan water pass didalam lingkaran,
mengatur posisi angka 0,0000 g atau menzerokan ke angka
nol), lalu menaruh bahan atau zat ke dalam wadah (gelas
arloji, botol timbang) dan melihat angka yang tertera
(galam gram)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


9. Buret (Statip + klem holder) = Burettes
Prinsip Kerja : Buret harus bersih, kering dan bebas
lemak sebelum digunakan.
Sebelum titrasi dimulai, pastikan tidak ada
gelembung udara di bawah kran karena
menyebabkan kesalahan saat melakukan titrasi.

10. Pipet Volume = Pipet Gondok = Volumentric Pipettes

Prinsip Kerja :Memipet atau memindahkan


volume cairan dengan teliti atau
seksama.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


11. Pipet Ukur = Graduated Pipettes
Prinsip Kerja :Memipet cairan secara
kurang teliti dan tidak masuk
perhitungan pada penetapan kadar.

12 Botol Timbang = Wlighting Bottles


Prinsip kerja :Menimbang sampel atau
contoh, pengeringan bahan atau
penetapan susut pengeringan bahan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


13. Gelas Arloji = Kaca Arloji = Watch Glasses

Prinsip Kerja : Wadah penimbangan zat padat

14. Tabung Reaksi = Test Tube


Prinsip kerja : Sebagai wadah larutan,
beberapa memiliki tutup yang digunakan
untuk meletakkan sampel (darah).

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


15. Corong Pemisah = Corong Pisah = Separatory Funnels

Prinsip Kerja : Mengekstraksi zat cair dengan


zat cair.

16. Kondensor = Pendingin = Condensors


Prinsip Kerja: Zat dipanaskan, kemudian
uap panas akan naik lalu dialirkalah air
dingin melalui selang sehingga uap panas
tadi tidak lepas ke udara tetapi kembali
mengembun dan jatuh lagi ke bawah.
Pada prinsip kerja kondensor, volume dari
larutan yang dipanaskan akan konstan
karena tidak ada uap yang lepas ke udara.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


17. Piknometer
Prinsip Kerja : larutan sampel yang sudah mengalami perlakukan
dimasukkan kedalam alat piknometer melalui lubang kapiler
yang dilengkapi tutup termometer maupun tanpa dilengkapi
tutup termometer, kemudian setelah larutan memenuhi seluruh
ruang piknometer (jangan ada gelembung udara saat mengisi),
ditutup pelan-pelan lubang kapiler hingga larutan atau cairan
tumpah. Setelah itu disimpan pada suhu 20 oC dan ditimbang di
neraca analitik untuk diketahui berat larutan tersebut.

18. Cawan Petri = Piring Petri = Petri Dishes


Fungsi: Sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk
mengkultur bakteri,khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri
plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur
bakteri.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


19. Desikator / Eksikator
Prinsip Kerja
1. Mendinginkan bahan atau alat gelas setelah dilakukan pemanasan dan
akan
ditimbang.
2. Mengeringkan bahan atau menyimpan zat atau bahan yang harus
dilindungi dari
pengaruh kelembaban udara.

Macam-macam alat desikator yaitu :


1) Desikator biasa
2) Desikator vakum (Vacum), yaitu desikator yang dapat mempertahankan
kelembaban rendah pada tekanan tidak lebih dari 20 mmHg atau pada
tekanan lain yang ditetapkan dalam monografi. Pada bagian tutup alat ini
terdapat katup yang bisa dibuka tutup dan dihubungkan dengan selang ke
pompa.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


B. INSTRUMEN LABORATORIUM
1. OVEN (Drying Oven)
- Mensterilkan alat-alat gelas yang tahan terhadap panas yang digunakan
pada sterilisasi udara kering. Pada umumnya, suhu oven yang dipakai
yaitu 180 0C selama 2 jam
- Menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan
pada suhu 105– 110 0C

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


2.Inkubator
- Mengembangkan atau mengeram mikroorganisme jamur dan ragi pada kondisi
yang sesuai dengan pertumbuhan mikroorganisme tersebut, dimana suhu diatur
dari 0-120 0C sehingga memiliki ketelitian tinggi.
- Menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan
jamur, menyimpan biakan murni mikroorganisme pada suhu rendah.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


3. Penangas Air (Waterbath)
Water Bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu
air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan.
Waterbath/penangas dapat digunakan untuk:
1. Pemanasan pada suhu rendah 30 sampai 100 0C
2. Menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


4. Autoklaf (Autoclave)
• Autoklaf (autoclave) adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat
dan bahan yang digunakandalam mikrobiologi dengan menggunakan uap
air jenuh yang bertekanan tinggi.
• Tekanan yang digunakan pada umumnya sebesar 15 Psi atau 1 atm dengan
suhu 121,5 0C (250 0F) dan bisa mencapai 650 0C. Sehingga, tekanan yang
bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15
pounds per square inch).
• Lamanya sterilisasi tergantung dari volume dan jenis, biasanya dilakukan
selama 15 menit untuk suhu 121 0C
• Alat- alat dan air disterilkan selama 1 jam, sedangkan untuk media sekitar
20-40 menit tergantung dari volume bahan yang disterilkan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…autoclave
• Beberapa kombinasi tekanan, suhu dan waktu sterilisasi dengan
autoktlaf, yaitu :

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


5.Spektrofotometer
Prinsip Kerja
• Berdasarkan hukum Lambert-Beer yaitu bila cahaya monokromatik(I0)
maupun campuran jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari
sinar masuk akan dipantulkan (Ir) dan sebagian diserap (Ia) dalam
medium tersebut serta sisanya akan diteruskan (It).
• Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan akan dinyatakan dalam
nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi
sampel.
• Hukum Beer menyatakan absorbansi cahaya berbanding lurus dengan
konsentrasi dan ketebalan bahan atau medium.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Bagian-bagian dari alat Spektrofotometer terdiri dari 4 bagian
penting, yaitu :
A. Sumber Cahaya
B. Monokromator
C. Kuvet
D. Detektor

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


6. Mikroskop
Berbagai tipe mikroskop :
1) Mikroskop Cahaya (mikroskop optik), yaitu menggunakan cahaya
putih biasa untuk melihat mikroorganisme.
2) Mikroskop Ultraviolet (UV), yaitu menggunakan sinat UV dengan
panjang gelombang lebih pendek dari cahaya putih untuk melihat
organisme.
3) Mikroskop Fluoresen, yaitu menggunakan sinar ultraviolet (UV)
dengan melibatkan pemakaian zat warna fluoresen untuk mewarnai
objek.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
4) Mikroskop Elektron, yaitu memperoleh gelombang yang sangat
pendek dengan meningkatkan tegangan listrik.
5) Mikroskop Akustik, menggunakan komputer untuk analisis
gelombang suara dalam melihat objek.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


7. Sentrifuge
Macam-macam Alat Sentrifuge, yaitu :
1. Microcentrifuges
Perangkat untuk tabung kecil dari 0,2 ml sampai 2,0 ml (mikro tabung),
sampai dengan 96 baik-piring, desain yang kompak, tapak kecil, sampai
dengan 30.000 gr.
2. Klinis sentrifugal
Perangkat yang digunakan untuk aplikasi klinis seperti tabung koleksi
darah, kecepatan rendah perangkat.
3. Serbaguna benchtop sentrifugal
Perangkat untuk berbagai ukuran tabung, variabilitas tinggi, jejak besar.
4. Berdiri sendiri sentrifugal
Perangkat berat seperti ultracentrifuge

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
2. Kalibrasi Alat dan Instrumen
Laboratorium Kesehatan
A. KALIBRASI AUTOKLAF
Langkah-langkah kerja pengujian dapat dilakukan dengan cara :
1) Rekatkan indikator tape secara melingkar pada kemasan yang akan disterilisasi.
Pada autoklaf yang besar, kemasan diletakkan pada bagian atas dan bagian
bawah otoklaf.
2) Atur suhu, waktu dan tekanan
3) Hidupkan Autoklaf
4) Setelah selesai, baca indikator tape dengan melihat perubahan warna yang
terjadi pada garis-garis diagonal. Bila proses sterilisasi berjalan dengan baik,
garis-garis diagonal berubah warna dari putih menjadi coklat kehitam-hitaman

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


B. KALIBRASI NERACA ANALITIK (ANALYTICAL BALANCE)
Cara kalibrasi anak timbangan, yaitu:

1) Periksalah titik nol jarum penunjuk angkah arus menunjukkan angka


nol.
2) Letakkan anak timbangan standar yang teringan. Timbang anak
timbangan yang dipakai sehari-hari. Baca dan catat hasilnya.
3) Ulangi penimbangan dengan anak timbangan standar yang lebih berat.
4) Anak timbangan dianggap masih tepat bila berat yang ditunjukkan
oleh anak timbangan tidak menyimpang lebih besar dari 0,1% dari
berat masing-masing anak timbangan standar.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


C. KALIBRASI OVEN
Prosedur Kalibrasi Oven
a. Masukkan termometer yang telah terkalibrasi pada beberapa titik di
dalam oven
b. Catat suhu yang ditampilkan pada termometer.
c. Catat suhu yang tertera pada layar oven.
d. Penyimpangan suhu yang melebihi 2 °C, pengatur suhu perlu disetel
kembali.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


D. KALIBRASI INKUBATOR
Langkah-Langkah kerja:
1. Secara berkala lakukan pemeriksaan suhu dengan menggunakan
termometer.
2. Mencatat suhu inkubator pada kartu setiap hari sebelum memulai
bekerja.
3. Cocokkan hasil yang di dapat antara suhu yang tercantum dalam
incubator
dengan suhu yang ditunjukkan oleh termometer standar.
4. Bila penyimpangan suhu melebihi 2 °C, maka pengaturan suhu perlu di
setel kembali.
5. Bagian dalam inkubator dan rak harus dibersihkan secara teratur dengan
disinfektan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


E. KALIBARSI PENANGAS AIR (WATERBATH)
Langkah-Langkah Kerja :
1) Secara berkala lakukan pemeriksaan suhu dengan menggunakan
thermometer standar
2) Cocokkan hasil yang didapat antar suhu yang tercantum pada alat
waterbath dengan suhu yang ditunjukkan oleh termometer standar
Dalam kasus terjadinya penyimpangan lebih tinggi atau lebih rendah kurang
Lebih sebesar 5 °C yang ditunjukkan oleh termometer pada alat, kemudian
harus ditentukan factor koreksi (suhu yang diinginkan atau suhu terukur) dan
dicantumkan secara jelas pada alat.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


F. KALIBRASI BURET
Langkah-Langkah Kerja :
1) Menimbang beaker glass dengan neraca analitik, mencatat hasilnya sebagai wadah
kosong.
2) Menuang aquadest yang sudah diukur suhunya ke dalam buret yang akan dikalibrasi
yaitu 50 ml.
3) Kemudian dimasukkan aquadest tersebut ke dalam beaker glass yang telah ditimbang
sebagai wadah kosong.
4) Menimbang beaker glass yang sudah berisi aquadest dengan neraca analitik dan
mencatat hasilnya.
5) Kemuddian hasil timbangan tersebut dikurangi dengan berat wadah kosong.
6) Mengulangi langkah-langkah diatas sampai 3x.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


G. KALIBRASI MIKROSKOP
Analisis :
Pada perbesaran 10x dan 40x lensa terlihat jernih dan gambar tampak
jelas, namun pada perbesaran 100x lensa tampak buram dan gambar
tidak tampak jelas, kemungkinan penyebab buramnya lensa adalah
jamur yang tumbuh akibat kelalaian saat membersihkan lensa yang
kotor.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


H. KALIBRASI PIKNOMETER
Cara Menggunakan Piknometer dengan ketelitian Tinggi :
1. Sebelum menggunakan piknometer amati toleransi suhu yang tertera pada
piknometer
2. mencari bobot konstan piknometer dengan cara dipanaskan atau dioven pada
suhu 105 °C.
3. Kemudian dinginkan didalam desikator selama 10-15 menit.
4. Timbang piknometer dengan menggunakan timbangan analitik dan pastikan
suhu ruangan atau suhu piknometer sesuai dengan yang tertera pada
piknometer.
5. Setelah didapatkan bobot konstan, maka isi piknometer dengan fluida yang
akan diukur massa jenisnya sampai batas piknometer.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
6. Setelah piknometer terisi dengan fluida, kemudian tutup piknometer
dengan penutup, setelah itu timbang kembali piknometer yang
berisi fluida.
7. lakukan perhitungan massa jenis (p)= m / v ; p= masa jenis zat
(gr/ml) atau (g/cm3) m= massa zat (gram)/v= volume zat ( ml /cm3)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
• Satuan yang digunakan pada Satuan Internasional (SI) adalah kg/m3
,1000 g/m3 = 1 g/cm3
8. Setelah selesai menggunakan, piknometer dibersihkan dan
dikeringkan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
• CARA KERJA KALIBRASI PIKNOMETER
Langkah-Langkah Kerja :
1. Menyiapkan semua alat dan bahan
2. Melakukan persiapan kalibrasi yang telah dijelaskan diatas.
3. Menimbang piknometer dalam keadaan kosong (catat sebagai A)
4. Mengisi piknometer dengan aquadest suhu 20 °C secara hati-hati
dan teliti

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…
5. Memasang tutup piknometer dan membersihkan tumpahan air pada
piknometer (bila ada) dengan tissue.
6. Mengamati ada/tidaknya gelembung udara pada piknometer setelah
ditutup.
7. Jika ada gelembung udara pastikan gelembung udaranya hilang
8. Menimbang piknometer yang telah berisi aquadest suhu 20 °C (catat
sebagai B).
Melakukan pengulangan langkah kerja diatas 5x

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Perhitungan Kalibrasi Piknometer (Volume piknometer)
• 1) Berat Piknometer kosong 20˚C (A) =..... gram
• 2) Berat Piknometer + aquades suhu 20˚C (B) =..... gram
• 3) Berat air pada suhu 20˚C (C) = B – A
• =.......... gram
• 4) Volume air = Volume piknometer = C / 0,998 g/cm³
= ....... cm³
• 0,998 g/ cm³ = masa jenis aquades pada suhu 20 ˚C
Validasi dan Kesimpulan
Validasi = Std Deviasi x 100%
Dikatakan valid apabila hasil <2, apabila >2 maka dinyatakan tidak valid

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


I. Langkah-Langkah Kerja :
1. Menimbang botol timbangan dengan timbangan analitik, kemudian catat hasilnya, misalnya A (mg)
2. Memipet akuades yang sudah diukur suhunya dengan pipet yang akan dikalibrasi, lalu
masukkan dalam botol timbang.
3. Misalnya suhu akuades 25,1°C, tentukan berat jenisnya (BJ) dengan melihat tabel BJ
akuades yaitu 0,997017.
4. Timbang botol timbang yang sudah berisikan aqudes dan catat hasilnya, misalnya B mg.
5. Hitung berat akuades yaitu (B-A)mg.
6. Maka volume akuades adalah :
Berat akuades = B – A mg
Volume akuades = Berat akuades / BJ akuades (0,997017)
7. Hitung perbedaan antara volume hasil perhitungan diatas dengan volume yang dipipet.
8. Batas penyimpangan yang masih diperbolehkan sesuai dengan jenis pipet.
9. Cara kalibrasi ini dapat dilakukan pula untuk labu volumetrik, gelas ukur, dan alat-alat
gelas lainnya

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
J. KALIBRASI SENTRIFUSE (CENTRIFUGE)
Kalibrasi sentrifus dilakukan dengan mengukur kecepatan permenit dan
waktu.
Pada refrigerated centrifuge selain kalibrasi rpm dan waktu juga perlu
kalibrasi suhu.
1. Kalibrasi rpm
Dapat dilakukan dengan menggunakan:
a. Tachometer mekanik
Yaitu dengan kabel yang lentur. Caranya adalah ujung kabel yang satu
dikaitkan pada kumparan motor didalam, sedangkan ujung yang lain
dihubungkan dengan alat meter.
Set sentrifus pada rpm tertentu, kemudian jalankan. Lalu, catat rpm yang
ditunjukkan oleh meter pada tachometer. Ulangi beberapa kali dan hitung
rata-ratanya.
b. Tachometer elektrik
c. Strobelight

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


2. Kalibrasi alat pencatat waktu (timer)
Dapat dilakukan dengan menggunakan stopwatch.
Cara:
▪ set sentrifuse pada waktu yang sering dipakai, misalnya 5 menit,
▪ jalankan alat dan bersamaan dengan itu juga jalankan stopwatch.
▪ ulangi beberapa kali hitung nilai rata-ratanya.
Alat pencatat waktu masih dapat diterima bila penyimpangan nilai rata-
rata tidak lebih
dari 10 %.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


K. KALIBRASI SPEKTROFOTOMETER (SPECTROPHOTOMETER)
Kalibrasi meliputi:
1. Kecepatan Pengukur Absorban
Kalibrasi dilakukan setiap minggu dengan memakai larutan 50 mg
atau 100 mg/L Potasium Bikromat (K2Cr2O7) dan 0,8 N asam sulfat
(H2SO4). Formula larutan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah
ini. Larutan tersebut mempunyai nilai absorban pada setiap
panjang gelombang.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• 2. Kecepatan Panjang Gelombang
Lakukan kalibrasi ini setiap 6 bulan dan dapat menggunakan beberapa
cara, yaitu :
a. Dengan Warna Sinar
b. Dengan lampu Deuterium
c. Dengan filter Didynium atau Holmium Oxide
d. Dengan standar filter bersertifikat
• 3. Linearitas alat
Lakukan kalibrasi setiap 6 bulan.
Kalibrasi dapat dilakukan linearitas dengan mengukur absorban pada
Panjang gelombang tertentu terhadap konsentrasi larutan yang berbeda-
beda yang telah diketahui nilainya.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


L. THERMOMETER
Kalibrasi dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan cara sebagi berikut :
1. Letakkan thermometer yang dikalibrasi dan thermometer standart
sertifikat berdekatan dalam suhu ruang 20-25 °C dan diamkan
selama 1 jam.
2. Catat suhu yang ditunjukan oleh kedua thermometer.
3. Thermometer memenuhi syarat, bila perbedaan pembacaan suhu
antara kedua thermometer adalah ± 0,5 °C
4. Pemeriksaan diulang seperti diatas dengan menggunakan 30-40 °C
dalam oven

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Referenasi :
• Kemenkes RI. 2018, Bahan Ajar Teknologi Laboratorium , PPSDM. Hal.
159- 212

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Penerapan manajemen mutu di
laboratorium

D4 tlm uhamka

Hurip Bud Riyanti


2022
Surat Al Baqarah ayat 66 – 70
Lanjutan....
Lanjutan....
Kompetensi yang harus dicapai :
• Mampu menerapkan sistem manajemen mutu di
laboratorium

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Standar yang digunakan adalah :
• Standar ISO 15189 Laboratorium Medik

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Sistem Manajemen Mutu :

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Validasi sangat diperlukan dalam proses lab. Medis

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Lanjutan…

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Lanjutan…

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Lanjutan…

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Lanjutan…

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Lanjutan…

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Lanjutan…
• Evaluasi :
• % R = 107 %
• Acceptance criteria ( Kriteria keberterimaan ) :
%R = 100 % + 15 %
• Kesimpulan :
Metode tersebut mempunyai akurasi yang tinggi dan dapat
digunakan di laboratorium.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Pustaka:
• Agus Joko Pratomo, M.Si , 2018. Pengendalian Mutu Laboratorium
Medis. Deepublish, Yogyakarta.
• ISO 15189 : 2012

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

Anda mungkin juga menyukai